Anda di halaman 1dari 14

Perkembangan

Digital Elektronik
Dalam Dokumen
Pendukung Akta
Notaris
Disampaikan dalam DISKUSI HUKUM
Pengurus Daerah Jakarta Selatan Ikatan
Notaris Indonesia
Jakarta, 7 Desember 2022
Dasar Hukum
• Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan
Notaris sebagaimana telah diubah Undang-undang nomor 2
Tahun 2014
• Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik sebagaimana telah diubah denagn
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016
• Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019
• Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor
11 Tahun 2022

This Photo by Unknown author is licensed under CC BY.


Notaris dan Informasi Transaksi Elektronik

2000 2008 2014 2021


berdasarkan Peraturan Menteri Undang-Undang ITE Nomor 11 penerapan sistem AHU 100% online Peraturan Menteri Nomor 21 Tahun
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Tahun 2008 untuk PT, Yayasan dan Perkumpulan, 2021 (Perseroan Terbatas)
Nomor M-01.HT.01.01 Tahun 2000, berdasarkan Peraturan Menteri Peraturan Menteri Nomor 25 Tahun
mulai diberlakukan SISTEM nomor 4, 5 dan 6 Tahun 2014, stbbd 2021 (Fidusia)
ADMINISTRASI BADAN HUKUM,
pada saat itu dikenal dengan
'sisminbakum'.

Sistem Administrasi Badan Hukum Peraturan Pemerintah Nomor 21


menjadi norma dalam UU Nomor 40 Tahun 2015 tentang Tata cara
Tahun 2007 Pendaftaran FIdusia secara Elektronik Pendaftaran Fidusia secara Elektronik

2007 2013 2015


Pasal 1 UU ITE

• Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi Elektronik yang dibuat,


diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog,
digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat,
ditampilkan, dan/atau didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik,
termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta,
rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol
atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh
orang yang mampu memahaminya.
Pasal 1 UU ITE (lanjutan)

• Sertifikat Elektronik adalah sertifikat yang bersifat elektronik yang memuat Tanda
Tangan Elektronik dan identitas yang menunjukkan status subjek hukum para pihak
dalam Transaksi Elektronik yang dikeluarkan oleh Penyelenggara Sertifikasi Elektronik.
• Tanda Tangan Elektronik adalah tanda tangan yang terdiri atas Informasi Elektronik
yang dilekatkan, terasosiasi atau terkait dengan Informasi Elektronik lainnya yang
digunakan sebagai alat verifikasi dan autentikasi.
• Penanda Tangan adalah subjek hukum yang terasosiasikan atau terkait dengan Tanda
Tangan Elektronik.
Pasal 5 UU ITE

1) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetakannya merupakan alat bukti hukum yang
sah.
2) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan perluasan dari alat bukti yang sah sesuai dengan Hukum Acara yang berlaku di Indonesia.
3) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dinyatakan sah apabila menggunakan Sistem Elektronik sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.
4) Ketentuan mengena Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak berlaku untuk:
a) surat yang menurut Undang-Undang harus dibuat dalam bentuk tertulis; dan
b) surat beserta dokumennya yang menurut Undang-Undang harus dibuat dalam bentuk akta notaris atau akta
yang dibuat oleh pejabat pembuat akta.
Pasal 6 UU ITE

• Dalam hal terdapat ketentuan lain selain yang diatur dalam Pasal 5 ayat (4) yang mensyaratkan bahwa
suatu informasi harus berbentuk tertulis atau lisan, Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
dianggap sah sepanjang informasi yang tercantum di dalamnya dapat diakses, ditampilkan, dijamin
keutuhannya, dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga menerangkan suatu keadaan.
• Penjelasan Pasal 6 : Selama ini bentuk tertulis identik dengan informasi dan/atau dokumen yang
tertuang di atas kertas semata, padahal pada, hakikatnya informasi dan/atau dokumen dapat
dituangkan ke dalam media apa saja, termasuk medial elektronik. Dalam lingkup Sistem Elektronik,
informasi yang asli dengan salinannya tidak relevan lagi untuk dibedakan sebab Sistem Elektronik pada
dasarnya beroperasi dengan cara penggandaan yang mengakibatkan informasi yang asli tidak dapat
dibedakan lagi dari salinannya.
Pasal 11 UU ITE

1) Tanda Tangan Elektronik memiliki kekuatan hukum dan akibat hukum yang sah
selama memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. data pembuatan Tanda Tangan Elektronik terkait hanya kepada Penanda
Tangan;
b. data pembuatan Tanda Tangan Elektronik pada saat proses penandatanganan
elektronik hanya berada dalam kuasa Penanda Tangan;
c. segala perubahan terhadap Tanda Tangan Elektronik yang terjadi setelah waktu
penandatanganan dapat diketahui;
Pasal 11 UU ITE (lanjutan)

c. segala perubahan terhadap Informasi Elektronik yang terkait dengan Tanda


Tangan Elektronik tersebut setelah waktu penandatanganan dapat diketahui;
d. terdapat cara tertentu yang dipakai untuk mengidentifikasi siapa
Penandatangannya; dan
e. terdapat cara tertentu untuk menunjukkan bahwa Penanda Tangan telah
memberikan persetujuan terhadap Informasi Elektronik yang terkait.
2) Ketentuan lebih lanjut tentang Tanda Tangan Elektronik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 12 POJK 16/POJK.04/2020 tentang RUPS Elektronik Perusahaan
Terbuka
1.Risalah RUPS secara elektronik wajib dibuat dalam bentuk akta notariil oleh notaris yang
terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan tanpa memerlukan tanda tangan dari para peserta
RUPS.
2.Penyedia e-RUPS wajib menyerahkan kepada notaris salinan cetakan yang memuat paling
sedikit:
a.daftar pemegang saham yang hadir secara elektronik;
b.daftar pemegang saham yang memberikan kuasa secara elektronik;
c.rekapitulasi kuorum kehadiran dan kuorum keputusan; dan
d.transkrip rekaman seluruh interaksi dalam RUPS secara elektronik;
untuk dilekatkan pada minuta risalah RUPS.
3.Dalam hal Perusahaan Terbuka melaksanakan RUPS secara elektronik dengan
menggunakan sistem yang disediakan Perusahaan Terbuka, Perusahaan Terbuka wajib juga
menyerahkan kepada notaris salinan cetakan.
4.Penyerahan salinan cetakan ... tidak membebaskan tanggung jawab Penyedia e-RUPS untuk
menyimpan semua data pelaksanaan RUPS secara elektronik.
5.Dalam hal Perusahaan Terbuka melaksanakan RUPS secara elektronik dengan
menggunakan sistem yang disediakan oleh Perusahaan Terbuka, penyerahan salinan
cetakan ... tidak membebaskan tanggung jawab Perusahaan Terbuka untuk menyimpan
semua data pelaksanaan RUPS secara elektronik.
Surat Kuasa,
Wajib dilekatkan pada
Keputusan Pemegang
minuta Akta (Pasal 47
Saham, Persetujuan
UUJN)
Dewan Komisaris, dsb
Dokumen Pendukung
Wajib disimpan oleh Pernyataan Modal,
Notaris (PT, Yayasan, Pernyataan Domisili,
Perkumpulan, Fidusia, Pernyataan Pemilik
Badan Usaha) Manfaat, dsb
1) Surat kuasa otentik atau surat lainnya yang menjadi
dasar kewenangan pembuatan akta yang dikeluarkan
dalam bentuk originali atau surat kuasa di bawah
tangan wajib dilekatkan pada Minuta Akta.
2) Surat kuasa otentik yang dibuat dalam bentuk Minuta
Akta diuraikan dalam akta.
3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
wajib dilakukan apabila surat kuasa telah dilekatkan
Pasal 47 UUJN pada akta yang dibuat di hadapan Notaris yang sama
dan hal tersebut dinyatakan dalam akta.
Dokumen Tanda Tangan Elektronik tersertifikasi, yaitu menggunakan

Elektronik
Sertifikat Elektronik yang dibuat oleh jasa PSrE Indonesia

yang dapat Cetakan Dokumen Elektronik yang memuat Tanda Tangan


Elektronik dilekatkan pada minuta Akta atau disimpan oleh

diterima
Notaris sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan.

sebagai Notaris harus menyimpan file (softcopy) dari Dokumen

Dokumen Elektronik.

Pendukung Dokumen Elektronik harus dibubuhkan meterai/meterai

Akta Notaris elektronik.


Sekian dan Terima Kasih
Aulia Taufani, SH

ataufani@gmail.com

+628161972218

Anda mungkin juga menyukai