Anda di halaman 1dari 18

Pembahasan Perseroan

Terbatas Pasca UU Nomor


11/2020 dan PP Nomor
8/2021
Disampaikan pada Upgrading Pengurus Daerah Kota Tangerang Ikatan
Notaris Indoensia
Tangerang, 25 Maret 2021
Pengertian Perseroan Terbatas Pasal 1 UUPT-CK
Badan Hukum yang merupakan
persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan
modal dasar yang seluruhnya
Perseroan Terbatas, untuk terbagi dalam saham ,atau
selanjutnya disebut PERSEROAN,
adalah Badan Hukum Badan Hukum perorangan yang
memenuhi kriteria Usaha Mikro
dan Kecil sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-
undangan mengenai Usaha Mikro
dan Kecil.
Pasal 2 PP Nomor 8/2021

Perseroan yang
Termasuk PERSEROAN
didirikan oleh 2 orang
NON PERORANGAN
atau lebih
Perseroan yang
memenuhi kriteria
UMK
Perseoran Perorangan
PERSEROAN
yang didirikan oleh 1
PERORANGAN
orang
Perseroan Perseorangan
• Didirikan oleh 1 orang Warga Negara Indonesia
• Mengisi Pernyataan Pendirian dalam bahasa Indonesia secara
elektronik dengan mengisi format Isian.
• Perseroan perorangan memperoleh status badan hukum setelah
didaftarkan kepada Menteri dan mendapatkan sertilikat pendaftaran
secara elektronik.

mengisi PERNYATAAN memperoleh


Pendaftaran Akun (WNI 17 PENDAFTARAN SERTIFIKAT
Tahun dan cakap bertindak) dalam format isian PENDAFTARAN
elektronik secara elektronik
Format isian a) nama dan tempat kedudukan Perseroan perorangan;

Pendirian b) jangka waktu berdirinya Perseroan perorangan;


c) maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan
Perseoran perorangan;

Perorangan d) jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal


disetor;
memuat : e) nilai nominal dan jumlah saham;
f) alamat Perseroan perorangan; dan
g) nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan,
tempat tinggal, nomor induk kependudukan, dan nomor
pokok wajib pajak dari pendiri sekaligus direktur dan
pemegang saham Perseroan perorangan.
Format Isian
Pernyataan
Pendirian
Elektronik
Perubahan
Pendaftaran
Perseroan Perorangan
Perubahan Perseroan
Perubahan Sukarela
Perorangan
Perubahan menjadi
Perseroan Non
Perorangan
Perubahan wajib
Perubahan Perseroan Perorangan

• Ditetapkan dengan keputusan pemegang saham Perseroan perorangan yang mempunyai kekuatan hukum
sama dengan RUPS.
• Mengisi Format Isian Perubahan Perseroan Perorangan :
a) nama dan tempat kedudukan Perseroan perorangan;
b) jangka waktu berdirinya Perseroan perorangan;
c) maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan perorangan;
d) jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor;
e) nilai nominal dan jumlah saham;
f) alamat Perseroan perorangan; dan
g) nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, nomor induk kependudukan, dan
nomor pokok wajib pajak dari pendiri sekaligus direktur dan pemegang saham Perseroan perorangan.
Perubahan Perseroan Perseorangan menjadi
Perseroan non Perorangan

• Perseroan perorangan harus mengubah status badan hukumnya menjadi Perseroan jika:
a) pemegang saham menjadi lebih dari 1 (satu) orang; dan/atau
b) tidak memenuhi kriteria usaha mikro dan kecil sebagaimana diatur dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai usaha mikro dan kecil.
• Perseroan perorangan sebelum menjadi Perseroan melakukan perubahan status melalui akta
notaris dan didaftarkan secara elektronik kepada Menteri.
• Akta notaris sebagaimana pada ketentuan pada ayat (2) memuat:
• pernyataan pemegang saham yang memuat perubahan status perseroan perorangan
menjadi Perseroan Non Perorangan;
• perubahan anggaran dasar dari semula pernyataan pendirian dan/atau pernyataan
perubahan perseroan perorangan menjadi anggaran dasar dan data Perseroan menurut
UUPT.
Pengawasan dan Tata Kelola Perseroan
Perorangan

• Pendiri sekaligus Direktur dan Pemegang Saham


• Direksi Perseroan Perorangan menjalankan Perseroan bagi kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
• Direksi berwenang menjalankan pengurusan dengan kebijakan yang dianggap tepat, dalam batas yang ditentukan dalam Undang-
Undang dan/atau pernyataan pendirian Perseroan.
• Direksi Perseroan Perorangan harus membuat laporan keuangan dalam rangka mewujudkan Tata Kelola Perseroan yang baik.
• Perseroan perorangan yang didirikan oleh 1 (satu) orang wajib menyampaikan laporan keuangan kepada Menteri dengan
melakukan pengisian format isian penyampaian laporan keuangan secara elektronik paling lambat 6 (enam) bulan setelah akhir
periode akuntansi berjalan.
• Format isian penyampaian laporan keuangan memuat:
a) laporan posisi keuangan;
b) laporan laba rugi; dan
c) catatan atas laporan keuangan tahun berjalan.
Sanksi Tidak Menyampaikan Laporan Keuangan
Perseroan Perorangan

• Perseroan perorangan yang tidak menyampaikan laporan keuangan dikenai sanksi administratif berupa:
• a. teguran tertulis;
• b. penghentian hak akses atas layanan; atau
• c. pencabutan status badan hukum.
• Dalam hal Perseroan perorangan tidak menyampaikan laporan keuangan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak kewajiban
penyampaian laporan keuangan maka akan disampaikan teguran tertulis secara elektronik.
• Dalam hal Perseroan perorangan tidak memenuhi kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan setelah dilakukan
pengiriman teguran tertulis 2 (dua) kali berturut-turut maka akan dilakukan penghentian hak akses atas layanan.
• Dalam hal Perseroan perorangan tidak memenuhi kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan setelah 5 (lima) tahun
dilakukan penghentian hak akses atas layanan maka dapat dilakukan pencabutan status badan hukum.
(Draft Permenkumham tentang Perseroan 2021)
Pembubaran Perseroan Perorangan
• Pembubaran Perseroan perorangan terjadi karena:
a) berdasarkan keputusan pemegang saham Perseroan perorangan yang mempunyai kekuatan hukum sama dengan RUPS;
b) jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam Pernyataan Pendirian atau perubahannya telah berakhir;
c) berdasarkan penetapan pengadilan;
d) dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan pengadilan niaga yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, harta
pailit Perseroan perorangan tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan;
e) harta pailit Perseroan perorangan yang telah dinyatakan pailit berada dalam keadaan insolvensi sebagaimana diatur dalam
undang-undang mengenai kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran utang; atau dicabutnya perizinan berusaha
Perseroan perorangan sehingga mewajibkan
• Pembubaran Perseroan perorangan berdasarkan peraturan perundang-undangan dilakukan dengan mengisi Format Isian
Pernyataan Pembubaran secara elektronik.
• Menteri mencatat berakhirnya status badan hukum Perseroan perorangan dan menghapus nama Perseroan perorangan dari
daftar perseroan terhitung sejak didaftarkan Pernyataan Pembubaran secara elektronik.
• (Draft Permenkumham tentang Perseroan 2021)
Pendaftaran Badan Hukum (Pasal 7 ayat 4 UUPT-CK) dan PP 8/2021, menjadi dasar untuk merubah proses
Pengesahan, Persetujuan dan Pemberitahuan yang saat ini berlaku. Draft Permenkumham tidak hanya mengatur
Perseroan Perorangan sebagai pelaksanaan PP 8/2021, tetapi juga menggantikan Permenkumham nomor
4/2014. nomor 1/2016 dan Nomor 14/2020

PERSEROAN PERORANGAN PERSEROAN NON PROSES PT SAAT INI


PERORANGAN
(PERSEKUTUAN MODAL)
Pendaftaran Pendirian Pendaftaran Pendirian Pengesahan
Pendaftaran Perubahan Pendaftaran Perubahan AD -Persetujuan
-perubahan Pendirian -Pemberitahuan
-Perubahan perubahan Pendirian

Pendaftaran Pembubaran Pendaftaran Perubahan Data Pemberitahuan


Perubahan data perseroan meliputi

a) perubahan susunan pemegang saham karena pengalihan saham dan/atau perubahan


jumlah kepemilikan saham yang dimiliki;
b) perubahan susunan nama dan jabatan anggota direksi dan/atau dewan komisaris;
c) penggabungan, pengambilalihan, dan pemisahan yang tidak disertai perubahan
anggaran dasar;
d) pembubaran Perseroan atau berakhirnya Perseroan karena jangka waktu berakhir;
e) berakhirnya status badan hukum Perseroan;
f) perubahan nama pemegang saham karena pemegang saham ganti nama; dan
g) perubahan alamat lengkap Perseroan.
• Selain huruf f dan g, perubahan data perseroan harus berdasarkan pada keputusan RUPS.
Sekian dan • Aulia Taufani, SH
• ataufani@gmail.com
Terima Kasih • +628161972218

Anda mungkin juga menyukai