Anda di halaman 1dari 57

HABIB ADJIE

• (Notaris –PPAT Kota Surabaya)


• Jalan Tidar No. 244 Surabaya – 60251
031 – 5483881. 031 – 5469853.

08121652894. 08113337243

Habib Adjie tanyahabibadjie

Habib Adjie tanyahabibadjie

adjieku61@gmail.com
indonesianotarycommunity.blogspot.com
 WebBlog : habibadjie.dosen.narotama.ac.id
• Indonesia Notary Community (INC)
INDONESIA NOTARY COMMUNITY
1
(INC)
MENGAKHIRI PEMBUATAN KETERANGAN
WARIS YANG DISKRIMINATIF/RASIS
(ETNIS/GOLONGAN PENDUDUK/SUKU)
MENUJU UNIFIKASI PEMBUATAN
KETERANGAN WARIS UNTUK SELURUH
WARGA INDONESIA
(NOTARIS SATU-SATUNYA PEJABAT YANG
BERWENANG UNTUK MEMBUAT
KETERANGAN WARIS UNTUK SELURUH
WARGA INDONESIA)
DASAR HUKUM
(SAAT INI/HUKUM POSITIF)
PEMBUATAN KETERANGAN
WARIS UNTUK WARGA
NEGARA INDONESIA
• SEMUANYA BERAWAL KETIKA B.W.
BERLAKUNYA HANYA UNTUK GOLONGAN
ATAU ETNIS TERTENTU, YAITU BERDASARKAN S.
1847 – 23 YANG MENEGASKAN BAHWA B.W.
HANYA BERLAKU BAGI :
(1) ORANG-ORANG EROPA;
(2) ORANG-ORANG INDONESIA TURUNAN
EROPA; DAN
(3) ORANG-ORANG YANG DISAMAKAN
DENGAN ORANG-ORANG EROPA,
YAITU MEREKA YANG PADA SAAT ITU
BERAGAMA KRISTEN. 5
INDONESIA NOTARY COMMUNITY (INC)
 KEMUDIAN KETENTUAN TERSEBUT
BERLAKU PULA KEPADA ATAU
BERDASARKAN GOLONGAN PENDUDUK
YANG DIBUAT OLEH PEMERINTAH
HINDIA BELANDA (PASAL 163 IS),
BAHWA PENDUDUK DI HINDIA
BELANDA DIBAGI DALAM 3 (TIGA)
GOLONGAN, YAITU :
(1) GOLONGAN EROPA;

(2) GOLONGAN TIMUR ASING, DAN

(3) GOLONGAN BUMIPUTERA /


INDONESIA ASLI.

INDONESIA NOTARY COMMUNITY


(INC) 6
7

 Berdasarkan etnis/golongan penduduk tersebut sejak


tahun 1919 terhadap Golongan Timur Asing, antara lain
Cina dikenakan hampir seluruh ketentuan dalam B.W.
dan Wv.K. dan terhadap Golongan Timur Asing bukan
Cina diberlakukan B.W. mengenai Hukum Harta
Kekayaan, disamping berlaku pula hukum dari asal
negara mereka, dan untuk golongan Indonesia Asli
berlaku Hukum Adat.
 Meskipun kemudian Mahkamah Agung Republik
Indonesia dengan Surat Edaran nomor 3/1963, tanggal 5
September 1963, menganggap B.W. tidak sebagai
undang-undang, melainkan sebagai suatu dokumen
yang hanya menggambarkan suatu kelompok hukum
yang tidak tertulis. Dengan berlakunya Undang-undang
Kewarganegaraan tersebut, maka semua aturan hukum
yang berlaku untuk etnis tertentu secara imperatif sudah
tidak berlaku lagi untuk golongan penduduk atau etnis
tertentu, tapi aturan hukum tersebut bersifat alternatif
atau fakultatif saja untuk Warga Negara Indonesia.
INDONESIA NOTARY COMMUNITY (INC)
Diskriminasi dalam pembuatan bukti sebagai ahli waris
yang masih berdasarkan etnis (suku/golongan
penduduk Indonesia) juga masih terdapat dalam : (a)
Surat Departemen Dalam Negeri Direktorat Jendral
Agaria Direktorat Pendaftaran Tanah (Kadaster), tanggal
20 Desember 1969, nomor Dpt/12/63/12/69 tentang
Surat Keterangan Warisan dan Pembuktian
Kewarganegaraan, dan (b) Pasal 111 ayat (1) huruf c
Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.

INDONESIA NOTARY COMMUNITY


8
(INC)
BERDASARKAN DASAR HUKUM DI ATAS
TERJADILAH PEMBUATAN
KETERANGAN WARIS YANG
DISKRIMINATIF/RASIS/BERDASARKAN
ETNIS/SUKU/GOLONGAN PENDUDUK
– YANG TETAP DILAKUKAN SAMPAI
SEKARANG,

INDONESIA NOTARY COMMUNITY


9
(INC)
1. Bagi Golongan Eropah dibuat oleh
Notaris.
2. Bagi Golongan Penduduk Asli
(Bumiputra) dibuat dan ditanda-tangani
oleh para ahli-waris sendiri, disaksikan
oleh Lurah dan diketahui oleh Camat.
3. Bagi Golongan Timur Asing China
dibuat oleh Notaris
4. Bagi Golongan Timur Asing Lain
diterbitkan oleh BHP.
KHUSUS WNI YANG BERAGAMA ISLAM
Dalam 49 ayat (1) huruf (b) dan ayat (3) Undang-undang Nomor
7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama juncto Pasal 49 Undang-
undang Nomor 3 Tahun 2006, bahwa kewenangan Pengadilan
Agama, antara lain menyelesaikan perkara-perkara ditingkat
pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang
Kewarisan. Bahwa bidang Kewarisan yang dimaksud antara lain
“penentuan siapa-siapa yang menjadi ahli waris dan penentuan
bagian masing-masing ahli waris”.
Substansi pasal tersebut menentukan bahwa untuk Warga
Negara Indonesia yang beragama Islam (tidak melihat dari
etnis/ras/suku bangsa), untuk menentukan keahliwarisannya
(siapa sebagai ahli waris dari siapa dan hak/bagiannya) dapat
mengajukan Permohonan Penetapan (Fatwa Waris) ke
pengadilan agama setempat.
KESIMPULAN SAAT INI :
1. Untuk WNI – pribumi dibuat dibawah tangan oleh para ahli warisnya yang
kemudian disaksikan/dikuatkan oleh Kepada Desa/Lurah dan Camat di
tempat tinggal terakhir pewaris.
2. Untuk WNI – beragama Islam dari Pengadilan Agama (Dalam 49 ayat (1)
huruf (b) dan ayat (3) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang
Peradilan Agama juncto Pasal 49 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006,
bahwa kewenangan Pengadilan Agama, antara lain menyelesaikan
perkara-perkara ditingkat pertama antara orang-orang yang beragama
Islam di bidang Kewarisan. Bahwa bidang Kewarisan yang dimaksud
antara lain “penentuan siapa-siapa yang menjadi ahli waris dan
penentuan bagian masing-masing ahli waris”.
3. Untuk WNI (selain Cina / Tionghoa dan pribumi) dibuat oleh Balai
Harta Peninggalan (BHP).
4. Untuk Cina / Tionghoa dibuat oleh Notaris.

INDONESIA NOTARY COMMUNITY


12
(INC)
DALAM PRAKTEK NOTARIS DI
INDONESIA TELAH BIASA MEMBUAT
SURAT KETERANGAN WARIS (SKW)
UNTUK MEREKA YANG TERMASUK KE
DALAM ETNIS CINA. PRAKTEK NOTARIS
SEPERTI INI TIDAK PERNAH ADA
PENGATURANNYA DALAM PJN, TAPI
HANYA MERUPAKAN KEBIASAAN
NOTARIS YANG SEBELUMNYA,
KEMUDIAN DIIKUTI SECARA LANGSUNG
OLEH NOTARIS YANG DATANG
KEMUDIAN, TANPA MENCARI MAKSUD
DAN TUJUANNYA, TANPA BERTANYA.
13
TIMBUL PERTANYAAN  KENAPA
PEMBUATAN BUKTI AHLI WARIS DI
NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA HARUS DIBEDAKAN
BERDASARKAN ETNIS ? PADAHAL
PEMBAGIAN GOLONGAN PENDUDUK ITU
WARISAN PEMERINTAH KOLONIAL
BELANDA, DAN NEGARA KITA SUDAH
MERDEKA ? ADAKAH KEPENTINGAN
PIHAK TERTENTU YANG HARUS
DILINDUNGI ?
BUKANKAH HAL TERSEBUT TIDAK SESUAI
DENGAN SILA “PERSATUAN
INDONESIA”…?
INDONESIA NOTARY COMMUNITY (INC) 14
KITA LIHAT ATURAN HUKUM
(UNDANG-UNDANG) YANG SUDAH
MELARANG ADANYA
DISKRIMINATIF/RASIS
(ETNIS/GOLONGAN PENDUDUK/SUKU)
DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA.

INDONESIA NOTARY COMMUNITY


15
(INC)
• Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1999
tentang Pengesahan International
Convention On The Elimination Of All
Forms Of Racial Discrimination 1965
(Konvensi Internasional tentang
Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi
Rasial 1965) (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 83,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3852) ;
INDONESIA NOTARY COMMUNITY
16
(INC)
• Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3886);  Pasal 1 angka 3
Diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau
pengucilan yang langsung ataupun tak langsung didasarkan
pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras,
etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi,
jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang berakibat
pengurangan, penyimpangan atau penghapusan
pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan hak asasi
manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik
individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi,
hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan lainnya.

INDONESIA NOTARY COMMUNITY


17
(INC)
• Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia  Pasal 2
menegaskan, bahwa yang menjadi Warga Negara Indonesia
adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga negara. Dalam Penjelasan Pasal 2 tersebut, ditegaskan
pula bahwa yang dimaksud dengan orang-orang bangsa
Indonesia asli adalah orang Indonesia yang menjadi Warga
Negara Indonesia (WNI) sejak kelahirannya dan tidak pernah
menerima kewarganegaraan lain atas kehendak sendiri.
Dengan demikian bahwa bangsa Indonesia asli tidak
didasarkan kepada suku atau etnis tertentu saja, tapi adalah
mereka telah menjadi Warga Negara Indonesia sejak
kelahirannya di bumi Indonesia dan tidak pernah menerima
kewarganegaraan lain atas keinginan atau kehendak sendiri.
INDONESIA NOTARY COMMUNITY
18
(INC)
• Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006
tentang Administrasi Kependudukan, Undang-
Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23
tahun 2006 tentang Adiministrasi
Kependudukan.

TELAH
MENCABUT :

INDONESIA NOTARY COMMUNITY


19
(INC)
• Buku Kesatu Bab Kedua Bagian Kedua dan Bab Ketiga
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk
Wetboek voor Indonesie, Staatsblad 1847 : 23);
• Peraturan Pencatatan Sipil untuk Golongan Eropa
(Reglement op het Holden der Registers van den
Burgerlijken Stand voor
Europeanen, Staatsblad 1849:25 sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Staatsblad 1946: 136);
• Peraturan Pencatatan Sipil untuk Golongan Cina
(Bepalingen voor Geheel Indonesie Betreifende het
Burgerlijken Handelsrecht van de
Chinezean, Staatsblad 1917 : 129 jo. Staatsblad 1939 :
288 sebagaimana diubah terakhir
dengan Staatsblad 1946 : 136);
20
• Peraturan Pencatatan Sipil untuk Golongan Indonesia
(Reglement op het Holden van de Registers van den
Burgerlijeken Stand voor Eenigle Groepen v.d nit tot de
Onderhoringer van een Zelfbestuur, behoorende Ind.
Bevolking van Java en Madura, Staatsblad 1920 : 751
jo. Staatsblad 1927:564);
• Peraturan Pencatatan Sipil untuk Golongan Kristen Indonesia
(Huwelijksordonantie voor Christenen Indonesiers Java,
Minahasa en Amboiena, Staatsblad 1933 : 74
jo. Staatsblad 1936 : 607 sebagaimana diubah terakhir
dengan Staatsblad 1939 : 288);
• Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1961 tentang Perubahan
atau Penambahan Nama Keluarga (Lembaran Negara Tahun
1961 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2154);

INDONESIA NOTARY COMMUNITY


21
(INC)
• Undang-undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan
Diskriminasi Ras dan Etnik,  yang di dalam konsiderannya
mempertimbangkan
• bahwa umat manusia berkedudukan sama di hadapan Tuhan Yang
Maha Esa dan umat manusia dilahirkan dengan martabat dan hak-hak
yang sama tanpa perbedaan apa pun, baik ras maupun etnis;
• bahwa segala tindakan diskriminasi ras dan etnis bertentangan dengan
nilai-nilai Pancasila, Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia;
• bahwa segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum
dan berhak atas perlindungan terhadap setiap bentuk diskriminasi ras
dan etnis;
• bahwa adanya diskriminasi ras dan etnis dalam kehidupan
bermasyarakat merupakan hambatan bagi hubungan kekeluargaan,
persaudaraan, persahabatan, perdamaian, keserasian, keamanan, dan
kehidupan bermata pencaharian di antara warga negara yang pada
dasarnya selalu hidup berdampingan
INDONESIA NOTARY COMMUNITY
22
(INC)
• JADI  SUDAH SEHARUSNYA ATURAN HUKUM
(APAPUN) YANG DISKRIMINATIF/RASIS
TERSEBUT HARUS DICABUT KARENA SUDAH
TEPAT LAGI BERLAKU DI NKRI, TERMASUK : (b)
Pasal 111 ayat (1) huruf c Peraturan
Menteri Negara Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997
tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah.
INDONESIA NOTARY COMMUNITY
23
(INC)
SEKARANG
SUDAH TERBIT

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK


ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 7 TAHUN 2021 TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI HARTA
PENINGGALAN

INDONESIA NOTARY COMMUNITY


24
(INC)
• Pasal 2
BHP mempunyai tugas mewakili dan melaksanakan
pengurusan kepentingan subjek hukum dalam rangka
menjalankan putusan dan/atau penetapan pengadilan atau
kepentingan demi hukum di bidang harta peninggalan dan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Pasal 3
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2, BHP
menyelenggarakan fungsi:
c. PEMBUATAN SURAT KETERANGAN HAK
WARIS;
INDONESIA NOTARY COMMUNITY
25
(INC)
• KETENTUAN PASAL PASAL 3 HURUF c
PERMENKUMHAM TERSEBUT BISA DIARTIKAN :
1. BHP AKAN MENJADI SATU-SATUNYA INSTITUSI YANG
AKAN MEMBUAT SURAT KETERANGAN WARIS UNTUK
SELURUH WARGA INDONESIA.
 JIKA INI BISA DILAKUKAN SANGAT TEPAT (APALAGI JIKA
BISA SECARA ONLINE), TAPI APAKAH BHP YANG HANYA
ADA 5 (LIMA) PROVINSI, SUDAH SIAP UNTUK
MELAYANINYA ?
 AKAN ADA PULUHAN PERMOHONAN SETIAP HARI
DARI SELURUH WILAYAH NKRI YANG MEMINTA SURAT
KETERANGAN WARIS DARI BHP. APAKAH BHP SUDAH
SIAP UNTUK MEMBUATKANNYA ?
ATAUKAH :
INDONESIA NOTARY COMMUNITY
26
(INC)
2. BHP HANYA AKAN MELAYANI PEMBUATAN KETERANGAN
WARIS SEPERTI TERDAHULU UNTUK GOLONGAN TIMUR
ASING ?
 JIKA HAL TERSEBUT DILAKUKAN, MAKA BHP
TELAH MEMBUAT DAN MEMBERLAKUKAN
ATURAN DAN TINDAKKAN YANG
DISKRIMINATIF, DAN TIDAK SESUAI DENGAN
UNDANG-UNDANG YANG ADA TENTANG
ATURAN YANG HARUS DIHINDARKAN DARI
PELANGGARAN HAM.
 JIKA TETAP DILAKUKAN MAKA AKAN TIDAK SESUAI
DENGAN SILA PERSATUAN INDONESIA DAN NKRI.
ATAUKAH :

INDONESIA NOTARY COMMUNITY


27
(INC)
3. BERSIFAT FAKULTATIF UNTUK SE-
LURUH WARGA INDONESIA 
ARTINYA KALAU ADA YANG
MEMOHON KE BHP AKAN DILAYANI.
ATAUKAH :
4. BHP AKAN MELAYANI PEMBUATAN KE-TERANGAN
WARIS JIKA BERKAITAN DENGAN FUNGSI BHP
SEPERTI YANG TERSEBUT DALAM PASAL 2
TERSEBUT ?

INDONESIA NOTARY COMMUNITY


28
(INC)
• KITA TUNGGU SAJA PENERAPAN/
IMPLEMENTASI DARI KETENTUAN
PASAL 3 HURUF c DARI PERATURAN
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 7 TAHUN 2021 TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI
HARTA PENINGGALAN.
INDONESIA NOTARY COMMUNITY
29
(INC)
SOLUSI
• BAHWA NOTARIS DILAHIRKAN OLEH NEGARA/
PEMERINTAH UNTUK MEMBUAT ALAT BUKTI
TERTULIS YANG DIPERINTAHKAN UNDANG-
UNDANG/PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
ATAU YANG DIKEHENDAKI OLEH PARA PENGHADAP,
ALAT BUKTI (AKTA) TERSEBUT SESUAI UUJN YANG
DIAKUI OLEH NEGARA/PEMERINTAH.
• AKTA KETERANGAN WARIS MERUPAKAN ALAT BUKTI
YANG DIKEHENDAKI OLEH MASYARAKAT/
PENGHADAP YANG MEMINTANYA.

INDONESIA NOTARY COMMUNITY


30
(INC)
• SEHINGGA NOTARIS SANGAT BERPERAN
UNTUK MEMBUAT KETERANGAN WARIS
UNTUK SELURUH WARGA INDONESIA 
DENGAN MEMBUAT AKTA KETERANGAN
WARIS YANG SESUAI DENGAN PASAL 15 AYAT
(1) UUJN-P, BAHWA NOTARIS BERWENANG
UNTUK MEMBUAT AKTA YANG DIKEHENDAKI
OLEH PARA PIHAK, DAN ISI AKTA SESUAI
KEHENDAK PARA PIHAK (PASAL 38 AYAT (3)
HURUF c UUJN – P).

INDONESIA NOTARY COMMUNITY


31
(INC)
KETERANGAN HAK WARIS
KETERANGAN YANG
MENERANGKAN/MEMBUKTIKAN SIAPA YANG
MENINGGAL DUNIA, BAGAIMANA STATUS
PERKAWINANNYA SEMASA HAYATNYA, SIAPA
KELUARGA YANG DITINGGALKAN ATAU AHLI-
WARIS YANG DITUNJUKNYA, SIAPA SEBAGAI
AHLI WARIS DARI SIAPA, DAN TIDAK PERLU
MENCANTUMKAN HAK/BAGIAN PARA AHLI
WARIS.
NOTARIS INDONESIA HANYA BERWENANG
MENERBITKAN KETERANGAN HAK WARIS BAGI
WNI YANG SUDAH MENINGGAL DUNIA, BAIK
MENINGGAL DI INDONESIA MAUPUN DI LUAR
NEGERI. WNA YANG MENINGGAL DUNIA
MESKIPUN MENINGGAL DI INDONESIA TIDAK
MERUPAKAN KEWENANGAN NOTARIS
INDONESIA MENERBITKAN KERERANGAN
WARIS  HAL INI HARUS DIPERHATIKAN
DENGAN SISTEM HUKUM DAN
KEWARGANEGARAAN YANG BERSANGKUTAN
DALAM PEMBUATAN
KETERANGAN HAK WARIS
OLEH NOTARIS  NOTARIS
WAJIB MELIHAT
GOLONGAN/SUSUNAN AHLI
WARIS DARI PEWARIS.
KESIMPULAN 1:
Secara Normatif – Imperatif berwenang
membuat Akta Keterangan Hak Waris dalam
bentuk Akta Pihak (Partij Akta)  Karena
UUJN hanya mengenal Akta Pihak dan Akta
Berita Acara  Pasal 15 ayat (1) UUJN sebagai
perbuatan / tindakkan hukum yang
diperintahkan peraturan perundang-
undangan atau tindakkan hukum yang
dikehendaki oleh para pihak/penghadap.
KESIMPULAN 2 :
1. Bahwa besarnya hak/bagian para ahli waris tidak perlu
dicantunkan dalam Akta Keterangan Waris karena hal
tersebut menjadi perbuatan bebas para pihak untuk
menentukannya atau hukum waris yang berlaku untuk
para ahli waris.
2. Jika para ahli waris telah sepakat menentukan
hak/bagiannya berdasarkan hukum waris yang berlaku
baginya, sangat dianjurkan para ahli waris tersebut
terlebih dahulu membuat Pernyataan Kesepakatan
Untuk Membagi Harta Warisan berdasarkan
hukum/ketentuan yang berlaku bagi yang
bersangkutan.
AKTA KETERANGAN WARIS
UNTUK MEMBUKTIKAN DAN SEBAGAI BUKTI SIAPA SEBAGAI
AHLI WARIS DARI SIAPA.

DIBUAT DI HADAPAN NOTARIS BERSIFAT UNIFIKASI, BERLAKU


UNTUK SEMUA WARGA NEGARA INDONESIA

DIBUAT DI HADAPAN NOTARIS DALAM BENTUK AKTA PIHAK


DAN DEKLARATIF.

TIDAK PERLU MENYEBUTKAN HAK/BAGIAN PARA AHLI WARIS,


HAK DAN BAGIAN PARA AHLI WARIS DAPAT DIBUAT DENGAN
AKTA TERSENDIRI SESUAI HUKUM WARIS BAGI YANG
BERSANGKUTAN ATAU KARENA KESEPAKATAN PARA AHLI
WARIS - (HBA).
INDONESIA NOTARY COMMUNITY
37
(INC)
INDONESIA NOTARY COMMUNITY
38
(INC)
ADAKAH BUKU YANG BISA DIJADIKAN
RUJUKAN BERDASARKAN URAIAN
DI ATAS ?
SUDAH TENTU ADA, SANGAT LAYAK
UNTUK DIMILIKI DAN DIBACA, KEMUDIAN
DILAKSANAKAN.
PEMINAT BUKU INI TELP/WA KE : 08122936060
INDONESIA NOTARY COMMUNITY
41
(INC)
CONTOH AKTA
KETERANGAN WARIS
YANG DIBUAT DI
HADAPAN NOTARIS
UNTUK SELURUH
WARGA NEGARA
INDONESIA.

INDONESIA NOTARY COMMUNITY


42
(INC)
PERNYATAAN1
Nomor :
-Pada hari ini,
tanggal
bulan
tahun
pukul
WI ____ (Waktu Indonesia ______).-----------------------------------------------------
-Menghadap2 kepada saya,---------------------------------------------------------------
------------ __________________________________________.-----------------
Notaris3 berkedudukan di ________________________________________
Wilayah Jabatan Propinsi _______________________________________
dengan dihadiri oleh para saksi yang saya, Notaris, kenal yang nama-
namanya akan disebutkan pada bagian akhir akta ini.------------------------------
NYONYA ______________________---------------------------------------------------

-penghadap saya, Notaris, telah kenal berdasarkan identitasnya yang


diperlihatkan kepada saya, Notaris.------------------------------------------------------
-Bahwa dengan ini penghadap menerangkan terlebih dahulu :-------------------
-penghadap bermaksud untuk membuat Keterangan Ahli Waris yang dibuat
dihadapan Notaris.----------------------------------------------------------------------------
-untuk keperluan tersebut, dengan ini penghadap menyatakan :----------------
a. TUAN __________________ dan NYONYA _____________________

1
-Pernyataan ini dibuat sebelum dan sebagai pendukung dari Akta Keterangan Waris.
-Pernyataan ini dibuat oleh para ahli waris yang mempunyai hubungan darah dengan
Pewaris atau karena ada hubungan perkawinan, yang harus dibuat sebelum dibuat Akta
Keterangan Hak Waris.
2
Penggunaan kalimat “Menghadap kepada saya…” atau “Berhadapan dengan saya….”
Atau “Telah hadir di hadapan saya….” mempunyai pengertian dan makna yang sama,
yaitu para pihak hadir secara nyata (fisik) di hadapan Notaris sesuai dengan tempat
kedudukan atau wilayah jabatan Notaris.
3
Pada Jabatan Notaris tidak boleh dicantumkan/ditambahkan istilah lain (seperti Notaris
Sebagai Pejabat Pembuat Akta Koperasi atau Notaris Sebagai Pejabat Pejabat Pembuat
Akta Ikrar Wakaf), karena Notaris adalah Pejabat Umum yang diatur Undang-undang
Nomor 30 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 (UUJN - P).
adalah _________4.-----------------------------------------------------------------------
b. TUAN ________________ telah meninggal dunia di5. _________-----------
c. selama hidupnya almarhum TUAN _________________ telah
menikah dengan NYONYA _______________, dan dikaruniai _______
orang anak ________6. yaitu :---------------------------------------------------------
1. _______________-------------------------------------------------------------------
2. _______________ -----------------------------------------------------------------
3. _______________-------------------------------------------------------------------
4. _______________ -------------------------------------------------------------------
5. _______________-------------------------------------------------------------------
-bahwa selanjutnya penghadap (-para penghadap) menerangkan pula,
selama perkawinan tersebut diatas7. :---------------------------------------------------
1. tidak mempunyai anak diluar kawin, baik yang diakui maupun yang sah.--
2. tidak mengangkat/mengadopsi anak.-------------------------------------------------
3. tidak mempunyai perjanjian kawin.----------------------------------------------------
bahwa menurut Surat dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum,
Direktur Perdata Seksi Wasiat 8.:---------------------------------------------------------
 Nomor
almarhum ____________________ tidak meninggalkan wasiat9.-----
dengan demikian menurut keterangan penghadap dan penghadap
menyatakan bahwa ahli waris dari almarhum TUAN ___________ yaitu :---
1. _______________-------------------------------------------------------------------
2. _______________ -------------------------------------------------------------------
3. _______________-------------------------------------------------------------------
4. _______________ -------------------------------------------------------------------

4
Jika yang bersangkutan suami-isteri, sebutkan dokumennya, misalnya Surat Nikah (dari
Kantor Urusan Agama/KUA) atau Akta Pernikahan (Kantor Catatan Sipil).
5
Sebutkan/tuliskanSurat atau Akta Kematiannya.
6
Sebutkan/tuliskan Surat atau Akta Kelahirannya.
7
Substansi yang tersebut pada point ini sesuai fakta yang sebenarnya, misalnya apakah
menikah atau tidak menikah, punya anak atau tidak punya anak.
8
Sebutkan/tuliskan surat dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Direktur Perdata Seksi
Wasiat
9
Jika harus disebutkan/dituliskan akta wasiatnya.
5. _______________-------------------------------------------------------------------
-penghadap juga menyatakan bahwa :--------------------------------------------------
-semua keterangan yang diberikan dihadapan saya, Notaris, dan dokumen
yang diperlihatkan kepada saya, Notaris, dan isinya yang dicantumkan
dalam akta ini menjadi tanggungjawab penghadap.---------------------------------
-tidak ada ahli waris lain, selain yang tersebut diatas.------------------------------
-pernyataan waris ini penghadap buat dengan sebenarnya tidak lain dari
pada sebenarnya, sehingga jika ternyata terbukti bahwa pernyataan ini
tidak benar, semuanya menjadi tanggungjawab penghadap sendiri.-----------
-Selanjutnya penghadap (-para penghadap) menyatakan bahwa10 :
-Menjamin kebenaran dan bertanggungjawab sepenuhnya atas
isi semua identitas/surat/dokumen dan keterangan yang------------
disampaikan kepada saya, Notaris, dan isinya yang---------------------
dicantumkan/disebutkan dalam akta ini.-------------------------------------
-Telah mengerti dan memahami isi akta ini, serta menerima segala
akibat hukum apapun yang timbul, baik sekarang maupun
dikemudian hari.-------------------------------------------------------------------
------------------------------------ DEMIKIAN AKTA INI -----------------------------------
-Dibuat dan diselesaikan di Surabaya, dengan dihadiri oleh :---------------------

10
-Ketentuan tersebut merupakan Klausula Proteksi Diri Notaris (atau Disclaimer)
dalam menjalankan tugas jabatannya.
-Untuk mengatasi hal tersebut, karena jabatan Notaris merupakan jabatan pribadi,
maka Notaris wajib melindungi dirinya sendiri. Dengan menjalankan tugas jabatan
dengan baik dan benar (menutut UUJN dan peraturan perundang-undangan lainnya)
sudah merupakan perlindungan diri yang tepat. Tapi terkadang Notaris meminta
kepada para penghadap agar mencantumkan perlindungan diri untuk Notaris jika
terjadi sengketa atau ada hal-hal yang suatu hari terbukti tidak benar dari para
penghadap sendiri.
-Apakah kalimat proteksi seperti itu boleh dicantumkan dalam akta Notaris ? Atau
apakah penting harus ada kalimat seperti itu ?
-Bahwa jika dasarnya selama tidak dilarang boleh saja, hal tersebut kembali kepada
Notaris yang bersangkutan. Dan penting atau tidak penting Notaris sendiri yang
melakukannya. Serta tidak perlu melarang jika ada Notaris yang ingin
mencantumkan kalimat seperti itu.
-Meskipun ada kalimat tersebut tidak akan menjadi halangan para pihak yang
bersengketa untuk menempatkannya sebagai tergugat atau saksi. Tapi kalimat
tersebut sebagai upaya berhati-hati saja dan menambah keyakinan diri dan
keyakinan hati Notaris yang bersangkutan
1. TUAN _____________________----------------------------------------------------
2. NYONYA ____________________-------------------------------------------------
Keduanya pegawai kantor Notaris sebagai saksi-saksi.----------------------------
-setelah saya, Notaris membacakan akta ini kepada penghadap (-para-------
penghadap)11. dan para saksi, maka kemudian penghadap (-para--------------
-penghadap), para saksi dan saya, Notaris menandatangani akta ini.----------
-Dibuat dengan...

11
Pasal 16 ayat (7) UUJN – P menegaskan bahwa pembacaan Akta sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf m tidak wajib dilakukan, jika penghadap menghendaki
agar Akta tidak dibacakan karena penghadap telah membaca sendiri, mengetahui, dan
memahami isinya, dengan ketentuan bahwa hal tersebut dinyatakan dalam penutup
Akta serta pada setiap halaman Minuta Akta diparaf oleh penghadap, saksi, dan
Notaris.
KETERANGAN AHLI WARIS1
Nomor :
-Pada hari ini,
tanggal
bulan
tahun
pukul
WI ____ (Waktu Indonesia ______).-----------------------------------------------------
-Menghadap2 kepada saya,---------------------------------------------------------------
------------ __________________________________________.-----------------
Notaris3 berkedudukan di ________________________________________
Wilayah Jabatan Propinsi _______________________________________
dengan dihadiri oleh para saksi yang saya, Notaris, kenal yang nama---------

1
-Judul akta bisa, yang judul mencerminkan isi akta. Ada beberapa istilah/terminology
yang dipergunakan seperti : Akta Keterangan Waris (Pasal 111 Peraturan Menteri
Agraria nomor 3/1997); Surat Keterangan Hak Waris (Oe Siang Djie, Media Notariat,
Tahun VI Januari – April 1991, nomor 18 - 19); Keterangan Waris (Tan Thong Kie,
Studi Notariat, Serba – serbi Praktek Notaris, Ichtiar Baru van Hoeve, Jakarta, 1994, hal.
351); Keterangan Hak Mewaris (I Gede Purwaka, Keterangan Hak Mewaris Yang
Dibuat Oleh Notaris, Program Spesialis Notariat dan Pertanahan Fakultas Hukum
Universitas Indonesia, 1999); Surat Keterangan Warisan (Surat Dirjen Agraria nomor
Dpi/12/63/12/1969, tanggal 20 Desember 1969); Surat Keterangan Waris (Komar
Andasasmita, Hukum Harta Perkawinan dan Waris, Ikatan Notaris Indonesia, Komisariat
Daerah Jawa Barat, 1987).
-Keterangan Ahli Waris ini dibuat oleh para ahli waris yang mempunyai hubungan darah
dengan Pewaris atau karena ada hubungan perkawinan.
-Keterangan yang menerangkan/membuktikan siapa yang meninggal dunia, bagaimana
status perkawinannya semasa hayatnya, siapa keluarga yang ditinggalkan atau ahli-waris
yang ditunjuknya, siapa sebagai ahli waris dari siapa, dan tidak perlu mencantumkan
hak/bagian para ahli waris. Mengenai hukum waris yang akan dipakai dan hak/bagiannya
diserahkan kepada para ahli waris yang bersangkutan.
-Keterangan Ahli Waris dibuat tanpa diskriminatif dan berlaku untuk semua Warga
Negara Indonesia dan penduduk Indonesia.
2
Penggunaan kalimat “Menghadap kepada saya…” atau “Berhadapan dengan saya….”
Atau “Telah hadir di hadapan saya….” mempunyai pengertian dan makna yang sama,
yaitu para pihak hadir secara nyata (fisik) di hadapan Notaris sesuai dengan tempat
kedudukan atau wilayah jabatan Notaris.
3
Pada Jabatan Notaris tidak boleh dicantumkan/ditambahkan istilah lain (seperti Notaris
Sebagai Pejabat Pembuat Akta Koperasi atau Notaris Sebagai Pejabat Pembuat Akta
Ikrar Wakaf), karena Notaris adalah Pejabat Umum yang diatur Undang-undang Nomor
30 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 (UUJN - P).
namanya akan disebutkan pada bagian akhir akta ini 4.-----------------------------
TUAN/NYONYA ____________________________________________
dilahirkan di
tanggal
bulan
tahun
Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di
Jalan
Rukun Tetangga
Rukun Warga
Kelurahan
Kecamatan
pemegang Kartu Tanda Penduduk (K.T.P./N.I.K.) nomor_____________
-penghadap (-para penghadap) saya, Notaris, telah kenal berdasarkan
identitasnya yang diperlihatkan kepada saya, Notaris.------------------------------
-penghadap (-para penghadap) menerangkan terlebih dahulu :------------------
--bahwa penghadap (-para penghadap) telah membuat akta
Pernyataan5 nomor
tanggal
bulan

4
Berdasarkan Pasal 15 ayat (1) UUJN – P ada 2 (dua) Jenis akta Notaris, yaitu:
1. Akta yang dibuat di hadapan Notaris disebut Akta Pihak.
2. Akta yang dibuat oleh Notaris disebut Akta Relaas (Berita Acara atau Risalah).
sehingga tidak ada jenis akta ketiga. Tapi ternyata dalam praktek setelah berlakunya
UUJN dan UUJN – P yang sebenarnya UUJN dan UUJN – P tidak mengenalnya, yaitu
Notaris membuat Surat Keterangan Ahli Waris atau Surat Keterangan Mewaris dalam
bentuk Pernyaataan dari Notaris sendiri berdasarkan Keterangan dan bukti-bukti dari
penghadap. Bahwa Kewenangan Notaris yaitu membuat Akta dengan syarat dan
ketentuan yang ada dalam Pasal 38 UUJN – P, sedangkan Surat Keterangan seperti itu
tidak memenuhi syarat akta dan bukan kewenangan Notaris. Agar sesuai dengan
kewenangan Notaris, maka Keterangan Hak Waris tersebut dibuat dalam Akta Pihak saja
yang membuktikan siapa sebagai ahli waris dari siapa berdasarkan alat
bukti/data/dokumen dan keterangan dari penghadap sendiri. Dalam akta Keterangan Hak
Waris tersebut tidak perlu menyebutkan hak atau bagian para ahli waris, karena hal
tersebut menjadi tangungjawab penghadap sendiri mengenai hukum yang mengatur
bagian dan hak waris para ahli waris. Keterangan Hak Waris ini dibuat untuk seluruh
Warga Negara Indonesia dan penduduk Indonesia dan tidak diskriminatif.
5
Akta Pernyataan ini telah dibuat sebelumnya.
tahun
yang dibuat dihadapan saya, Notaris.---------------------------------------------------
-bahwa berdasarkan pernyataan tersebut penghadap (-para penghadap)
bermaksud untuk membuat Keterangan Ahli Waris sebagai bukti untuk para
Ahli Waris.---------------------------------------------------------------------------------------
-dengan demikan menurut keterangan penghadap (-para penghadap)
bahwa ahli waris dari :----------------------------------------------------------------------
almarhum ________________ dan almarhumah _________________,
yaitu :---------------------------------------------------------------------------------------------
1. ________________________6.--------------------------------------------------
2. ________________________.---------------------------------------------------
3. ________________________.---------------------------------------------------
4. ________________________7.--------------------------------------------------
5. ________________________.---------------------------------------------------
-penghadap (-para penghadap) juga menyatakan bahwa :------------------------
-semua keterangan yang diberikan dihadapan saya, Notaris, dan---------------
dokumen/surat/akta yang diperlihatkan kepada saya, Notaris dan--------------
keterangan serta dokumen/surat/akta yang isi dicantumkan dalam Akta ini
menjadi tanggungjawab penghadap (-para penghadap) sendiri.-----------------
--tidak ada ahli waris lain, selain yang tersebut diatas.------------------------------
--Keterangan Ahli Waris ini penghadap (-para penghadap) buat dengan
sebenarnya tidak lain dari pada sebenarnya, sehingga jika ternyata terbukti
bahwa pernyataan ini tidak benar, semuanya menjadi tanggungjawab
penghadap (-para penghadap) sendiri.--------------------------------------------------
-Selanjutnya penghadap (-para penghadap) menyatakan bahwa8 :------------

6
Sebutkan nama-nama ahli waris sesuai KTP dan Akta Kelahiran.
7
Sebutkan nama-nama ahli waris sesuai KTP dan Akta Kelahiran.
8
-Ketentuan tersebut merupakan Klausula Proteksi Diri Notaris (atau Disclaimer)
dalam menjalankan tugas jabatannya.
-Untuk mengatasi hal tersebut, karena jabatan Notaris merupakan jabatan pribadi,
maka Notaris wajib melindungi dirinya sendiri. Dengan menjalankan tugas jabatan
dengan baik dan benar (menutut UUJN dan peraturan perundang-undangan lainnya)
sudah merupakan perlindungan diri yang tepat. Tapi terkadang Notaris meminta
--Menjamin kebenaran dan bertanggungjawab sepenuhnya atas isi semua
identitas/surat/dokumen dan keterangan yang disampaikan kepada saya,
Notaris, dan isinya yang dicantumkan/disebutkan dalam akta ini.---------------
--Telah mengerti dan memahami isi akta ini, serta menerima segala akibat
hukum apapun yang timbul, baik sekarang maupun dikemudian hari.----------
---------------------------------- DEMIKIAN AKTA INI -------------------------------------
-Dibuat dan diselesaikan di Surabaya, dengan dihadiri oleh :---------------------
1. _________________________.------------------------------------------------------
2. ________________________.--------------------------------------------------------
keduanya pegawai kantor Notaris sebagai saksi-saksi.----------------------------
-setelah saya, Notaris membacakan akta ini kepada penghadap (-para-------
penghadap) dan para saksi, maka kemudian penghadap (-para-----------------
penghadap), para saksi dan saya, Notaris menandatangani akta ini.-----------
-Dibuat dengan...

kepada para penghadap agar mencantumkan perlindungan diri untuk Notaris jika
terjadi sengketa atau ada hal-hal yang suatu hari terbukti tidak benar dari para
penghadap sendiri.
-Apakah kalimat proteksi seperti itu boleh dicantumkan dalam akta Notaris ? Atau
apakah penting harus ada kalimat seperti itu ?
-Bahwa jika dasarnya selama tidak dilarang boleh saja, hal tersebut kembali kepada
Notaris yang bersangkutan. Dan penting atau tidak penting Notaris sendiri yang
melakukannya. Serta tidak perlu melarang jika ada Notaris yang ingin
mencantumkan kalimat seperti itu.
-Meskipun ada kalimat tersebut tidak akan menjadi halangan para pihak yang
bersengketa untuk menempatkannya sebagai tergugat atau saksi. Tapi kalimat
tersebut sebagai upaya berhati-hati saja dan menambah keyakinan diri dan
keyakinan hati Notaris yang bersangkutan.
 ‫ش ْك ًرا َكثِ ْي ًرا‬
ُ
 TERIMAKASIH
 HATUR NUHUN
 MATUR NUWUN
o MATOR SEKELANGKONG
SUKSES SERTA
BAHAGIA
UNTUK KITA SEMUA

Habib Adjie-Notaris-PPAT-PL II Surabaya 44


INDONESIA NOTARY COMMUNITY
45
(INC)
INDONESIA NOTARY COMMUNITY
46
(INC)
INDONESIA NOTARY COMMUNITY
47
(INC)
PEMINAT BUKU INI TELP/WA KE : 08112285459
INDONESIA NOTARY COMMUNITY
48
(INC)
JIKA MEMBUTUHKAN CONTOH AKTA
NOTARIS/MAKALAH SEMINAR INC,
SILAHKAN DOWNLOAD PADA :
bit.ly/http://bit.ly/HBA-INC-MASTERAKTANOTARIS
bit.ly/http://bit.ly/HBA-INC-AKTAYAYASAN
bit.ly/http://bit.ly/HBA-INC-AKTAPERKUMPULAN
http://bit.ly/HBA-INC-KOMPILASIAKTABADANUSAHA-
SOSIAL
http://bit.ly/HBA-INC-AKTANOTARISCAMPURSARI
http://bit.ly/HBA-INC-KOLEKSIMAKALAHSEMINAR

INDONESIA NOTARY COMMUNITY


49
(INC)

Anda mungkin juga menyukai