Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH HUKUM PERDATA

DI INDONESIA

FAKULTAS SYARIAH
HJ.LUSIANA
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM MARTAPURA
2 0 22

1
KEADAAN HUKUM PERDATA DI
INDONESIA
•Aneka pembagian penduduk Indonesia
a)Golongan Eropa, ps.163 ayat 2 IS :
1) Semua warga negara Belanda.
2) Bukan warga negara Belanda, tetapi
orang yang berasal dari Eropa.
3) Semua warga negara Jepang.
4) Orang2 yg brsal dr negara lain yg hkm
keluarganya sm dgn hkm kluarga Belanda.
5) Keturunan mrk yang tersebut di atas.
b) Golongan Pribumi
Menurut Pasal 163 ayat (3) I.S., yang termasuk
dalam golongan Pribumi adalah:
1)Orang2 Indonesia asli yg tdk pindah k gol lain.
2)Mrk yg smula trmsk gol lain, lalu membaurkan
dirinya ke dalam golongan Indonesia asli.
C ) Golongan Timur Asing
Mnrt Pasal 163 ayat (4) I.S., yang termasuk dalam
gol Timur Asing adlh mereka yang tidak termasuk
dlm gol Eropa atau Indonesia asli, yaitu:
1)Golongan Timur Asing Tionghoa (Cina).
2)Golongan Timur Asing bukan Tionghoa (Arab).
SEJARAH
BURGERLIJK WET
BOEK
PENJELASAN,,,,,,

•Sejarah membuktikan bhw Hukum Perdata yg


saat ini berlaku di Indonesia, tdk lepas dr
Sejarah Hukum Perdata Eropa
•Bermula dari diterimanya Hukum Perdata
Romawi yg berlaku untuk seluruh negara di
Eropa, maka atas prakarsa Napoleon
Bonaparte di Perancis pd tgl 21 Maret
1804,brlakulah Code Civil des Francies/
Code Civil Francies/ Code Civil Napoleon
LANJUTAN,,,,,

Perancis menjajah Belanda maka Code Civil


Perancis berlaku dinegara Belanda pd tgl 21 April
1804- dilakukan prubahan 1 Okt 1838
Pada tahun 1838 Belanda menjajah Indonesia,
pada saat itu Indonesia hanya memiliki Hukum
Adat,dan pada tgl 1 Mei 1848 kedua Undang-
undang produk nasional – Nederland ini
diberlakukan di Indonesia berdasarkan azas
koncordantie (azas Politik Hukum)
•Pd ms pndudukan Jepang tahun 1942, Peme
rintah Militer Jepang di Indonesia menge luarkan
Undang2 Nomor 1 Tahun 1942 yang dlm Psl 2
mnetapkan, bahwa semua undang2, trmsuk KUH
Prdata dari Pemeintah Hindia Belanda,tetap
brlaku sah buat sementara waktu. Setelah
Indonesia memproklama sikan kemerdekaannya,
berdasarkan Pasal II Aturan Peralihan Undang2
Dasar 1945, KUH Perdata berlaku kembali di
Indonesia.
•Sampai saat ini kita kenal dengan kata Hukum
Perdata (Burgerlijk Wetboek) sedangkan
Hukum Dagang (Wetboek van Koophandle)
Dalam Perspektif sejarah,hukum perdata yang
berlaku di Indonesia terbagi dalam dua
periode, yaitu periode sebelum Indonesia
merdeka dan periode setelah Indonesia
Merdeka.
Pertama, Sebelum Indonesia merdeka sbgimn
negara ja2han, maka hukum yang berlaku di
Indonesia adalah hukum bangsa penjajah. Hal
yang sama dg hukum perdata. Hukum perdata
yg di berlakukan bangsa belanda untuk
Indonesia mengalami adopsi & penjalanan
sejarah yg sangat panjang.
Kedua, Setelah Indonesia merdeka, hukum Perdata yg
berlaku di Indonesia di dasarkan pd pasal II aturan
peralihan UUD 1945, yg pada pokoknya menentukan
bahwa segala peraturan di nyatakan masih berlaku
sebelum di adakan peraturan baru menurut UUD
termasuk di dalamnya hukum perdata Belanda yg berlaku
di Indonesia. Hal ini untuk mncegah terjadinya
kekosongan hukum (rechtvacuum) di bidang hukum
perdata. Namun, secara keseluruhan hukum perdata
Indonesia dlm prjalanan sejarahnya mengalami beberapa
proses pertumbuhan atau perubahan yang mana
perubahan tersebut di sesuaikan dengan kondisi bangsa
Indonesia sendiri.
SISTEMATIKA HUKUM PERDATA

Berdasarkan KUH Perdata, sistematika Hukum


Perdata terdiri atas 4 (empat) Buku, yaitu:
Buku I: tentang Orang
Buku ini memuat tentang Hukum Perorangan dan
Hukum Kekeluargaan. Buku ke-I ini terdiri atas 18
Bab (lihat di KUH Perdata).
Buku II: tentang Kebendaan
Buku ini memuat tentang Hukum Benda dan Hukum
Waris. Buku ke-II ini terdiri dari 21 Bab (lihat di
KUH Perdata).
Buku III: tentang Perikatan
Memuat Hukum Harta Kekayaan. Buku ke-
III ini terdiri dari 18 Bab (lihat di KUH
Perdata).
Buku IV: tentang Pembuktian dan
Daluwarsa
Buku ini memuat tentang Perihal alat-alat
Pembuktian dan akibat-akibat lewat waktu
terhadap hubungan-hubungan hukum. Buku
ke-IV ini terdiri atas 7 Bab (lihat di KUH
Perdata).
Hukum Perdata menurut ilmu pengetahuan hukum
sekarang ini, terdiri atas 4 (empat) bagian, yaitu:
1. Hukum Perorangan (Personenrecht)
Hukum perorangan adalah hukum yang memuat
peraturan-peraturan tentang manusia sebagai subyek
dalam hukum, peraturan-peraturan mengenai perihal
kecakapan seseorang di dalam hukum.
2. Hukum Keluarga (Familierecht)
Hukum keluarga adalah hukum yang mengatur tentang
hubungan-hubungan yang timbul karena hubungan
kekeluargaan, seperti: perkawinan, hubungan antara
orang tua dan anak, perwalian, dan pengampuan.
3. Hukum Harta Kekayaan (Vermogensrecht)
Hukum harta kekayaan adalah hukum yang mengatur tentang
hubungan-hubungan hukum yang dapat dinilai dengan uang. Hukum
harta kekayaan ini meliputi 2 macam hak, yaitu:
Hak mutlak, yaitu hak-hak mutlak yang berlaku terhadap setiap orang,
baik hak-hak atas benda maupun hak-hak atas barang tidak berwujud,
seperti: hak milik, hak usaha, hak cipta, hak paten, dan sebagainya.
Hak relatif, yaitu hak-hak yang timbul karena suatu peristiwa hukum
dimana pihak yang satu terikat dengan pihak yang lain, seperti:
perjanjian jual beli, perjanjian sewa-menyewa, perjanjian kerja, dan
sebagainya.
4. Hukum Waris (Erfracht)
Hukum waris adalah hukum yang mengatur tentang tata cara
beralihnya harta kekayaan dari seseorang yang telah meninggal dunia
kepada orang yang masih hidup atau para ahli warisnya.
WASSALAM……..

Anda mungkin juga menyukai