Anda di halaman 1dari 25

SEJARAH TATA HUKUM

INDONESIA
OLEH:
HENDRIA FITHRINA,SH.MH
HAKIKAT SEJARAH TATA
HUKUM
• Hukum yang berlaku di Indonesia saat ini (ius
constitutum) tidak terlepas dari hukum yang berlaku di
masa sebelumnya
• Hukum yang berlaku tersebut didominasi dari hukum
yang berasal dari negara Belanda, meskipun Indonesia
pernah dijajah oleh Inggris maupun Jepang, namun tidak
menimbulkan konsekuensi terhadap tatanan hukum
yang ada
• Jika ditilik lebih jauh secara historis, bahwa hukum
Belanda yang berlaku di Indonesia, tiada terlepas dari
hukum Negara Perancis, Romawi, karena secara tak
langsung tatkala Negara Belanda diduduki oleh Negara
Perancis, serta negara Perancis pernah dikuasai negara
Romawi, maka hukum yang berlakupun berpengaruh.
Periodesasi Sejarah Tata Hukum
Indonesia
1. Pra Kemerdekaan
1. Masa VOC (1602-1799)
2. Masa Besluiten Regerings (1814-1855)
3. Masa Regerings Reglement (1855-1926)
4. Masa Indische Staatsregeling (1926-1942)
5. Masa Jepang (Osamu Seirei)
2. Kemerdekaan
1. Masa 1945 – 1949
2. Masa 1949 – 1950
3. Masa 1950 – 1959
4. Masa 1959 – 1966 (Orde Lama)
5. Masa 1966 – 1998 (Orde Baru)
6. Masa 1998 – sekarang (Reformasi)
Masa VOC (1602 – 1799)
• VOC diberi hak istimewa oleh Pemerintah Belanda
berupa monopoli pelayaran dan perdagangan,
mengumumkan perang, mengadakan perdamaian dan
mencetak uang
• VOC memaksakan aturan-aturan yang dibawa dari
negeri asalnya untuk ditaati oleh orang-orang pribumi
• Aturan-aturan yang dimaksud berupa peraturan dalam
bidang perdagangan yang biasa diterapkan di kapal-
kapal dagang
• Ketentuan hukum tersebut sama dengan hukum
Belanda Kuno yang sebagian merupakan “hukum
disiplin.
Lanjutan..VOC
• Setiap peraturan yang dibuat, kemudian
diumumkan, namun tidak disimpan dengan baik,
sehingga banyak dari peraturan tersebut tidak
bisa dipastikan lagi mana yang sudah tidak
berlaku.
• VOC kemudian mencoba mengumpulkan
berbagai peraturan yang telah diumumkan dan
ditempel tersebut, disusun secara sistematik,
dan akhirnya diumumkan di Batavia, yang
kemudian disebut dengan Statuta Batavia, 1642.
Lanjutan VOC…
• Usaha serupa dilakukan lagi pada tahun 1766
dan menghasilkan Statuta Batavia Baru
• Statuta-statuta itu berlaku sebagai hukum positif
bagi orang-orang pribumi, orang pendatang dan
sama kekuatan berlakunya dengan peraturan-
peraturan lain yang telah ada
• Dengan demikian, pada masa VOC, berlaku
aturan hukum dari Belanda, aturan hukum
dibuat Gubernur Jenderal, VOC, aturan-aturan
tertulis yang ditujukan kepada pribumi, serta
aturan hukum adat
Masa Besluiten Regerings (1814-1855)

• Pada masa ini, Raja mempunyai kekuasaan mutlak dan


tertinggi atas daerah-daerah jajahan
• Raja mengangkat Komisaris Jenderal di Hindia Belanda,
yakni Elout, Buyskes, dan Van der Capellen
• Para komisaris jenderal tidak membuat peraturan baru
untuk mengatur pemerintahannya
• Sejak para Komisaris Jenderal memegang pemerintahan
di daerah-daerah jajahan (wilayah Hindia Belanda, baik
Raja maupun Gubernur Jenderal tidak mengubah
peraturan maupun undang, karena menunggu
terwujudnya kodifikasi hukum yang direncanakan oleh
pemerintah Belanda
Lanjutan BR…
• Mentri jajahan di Belanda mengangkat
komisi UU bagi Hindia Bld dan berhasil
menangani beberapa peraturan :
• 1.RO (Peraturan organisasi pengadilan)
• 2.AB (Ketentuan umum ttg perUUan)
• 3.BW (Kitab Undang-Undang hk perdata)
• 4.WvK (Kitab UU hk dagang)
• 5.RV ( Kitab UU Hk Acara Perdata)
Masa Regerings Reglement (1855-
1926)
• Masa ini diundangkan :
• 1.Kitab UU Hk Pidana bagi gol Eropa
• 2.Algemene Politie Strafreglement sbg
tambahan kitab hk pidana bagi gol Eropa
• 3.Kitab Hk Pidana bagi orang bukan Eropa
• 4.Politie Strafreglement bagi org bukan
Eropa
• 5.WvS berlaku bagi semua gol penduduk.
Masa Indische Staatsregeling
(1926-1942)
• Psl 163 IS pembagian gol pdd Ind dan ps
131 IS ttg hk yg berlaku bagi gol tsb :
• 1.Gol Eropa,berlaku hk perdata,pidana
dan hk acara
• 2.Gol pribumi (bumiputera) berlaku hk
adat tidak tertulis
• 3.Gol timur asing,berlaku hk perdata dan
hk pidana adat.
Masa Jepang (Osamu Seirei)
• Daerah Hindia Bld dibagi menjadi :
• 1.Ind timur di bawah kekuasaan AL
Jepang berkedudukan di Makasar.
• 2.Ind barat di bawah kekuasaan AD
Jepang berkedudukan di Jakarta.
Masa 1945 – 1949
• Bgs Ind bebas menentukan nasibnya dan
menetapkan tata hknya sendiri.
• Tgl 18 Agustus 1945 ditetapkan UUD 1945
sebagai dasar penyelenggaraan
pemerintahan.
• Tata hk yg berlaku adalah peraturan yg
telah ada pd zaman Bld dan Jepang (dasar
hk: psl 2 Aturan Peralihan UUD 1945).
Masa 1949 – 1950 (Konstitusi RIS)

Berlaku konstitusi RIS (27-12-1949 –16-8-


1950). Hk yg berlaku adalah peraturan-
peraturan yg berlaku pada masa 1945-
1949 (dsr hk :psl 192 KRIS), yg berbunyi :
“Peraturan-peraturan,UU dan ketentuan-
ketentuan TUN yg masih ada pd saat
konstitusi ini mulai berlaku tetap berlaku,
sepanjang peraturan itu tdk dicabut,
ditambah atau diubah oleh UU ini”
Masa 1950 – 1959 (UUDS 1950)

Berlaku UUDS 1950 (17-8-1950 – 4-7-1959)


Tata hk yg diberlakukan pd masa ini adalah
tata hk yg dinyatakan berlaku berdasarkan
ps 142 UUDS 1950 kemudian ditambah
dg peraturan yg baru yg dibentuk oleh
pemerintah ngr selama 17-8-1950 sampai
dg 4-7-1959.
Masa 1959 – 1966 (Orde Lama)
Dg Dekrit Presiden 5 juli 1959 dinyatakan UUDS
1950 tdk berlaku lagi,dan digantikan kembali dg
UUD 1945.
Tata hk yg berlaku pada masa ini adalah segala
peraturan yg berlaku pd masa 1950-1959
berdasarkan ps 2 Aturan Peralihan UUD 1945
ditambah dg berbagai peraturan yg dibentuk
setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
Masa 1966 – 1998 (Orde Baru)
• Ditandai dg lahirnya SUPERSEMAR.
• Tata urutan perUUan yg berlaku pada
masa ini diatur dlm Ketetapan
No.XX/MPRS/1966 yaitu :
• -UUD 1945 -PP
• -TAP MPR -KEPPRES
• -UU -Peraturan Pelaksana
• -PERPU lainnya.
Masa 1998 – sekarang (reformasi)

• Ditandai dg mengamandemen UUD 1945


(sebanyak 4 kali) . Pasal-pasal yg dirobah
diantaranya mengenai lembaga-lembaga
negara, masa jabatan Presiden, tata cara
pemilihan Presiden dan Hak-hak asasi
manusia.
Tata ututan perUUan yg berlaku diatur dg
UU No.10 th 2004
PERMASALAHAN
KEANEKARAGAMAN BID HK
• Dsr hk Psl 1 Aturan Peralihan UUD 1945
Alternatif yg dilakukan utk mendapatkan
satu kerangka hk nas
1.Kerangka hk nas ditentukan oleh sub
sistem hk dasar dan sub sistem UUD.
2.Kerangka hk nas yg ditentukan oleh UUD
lebih banyak mengenai organisasi ngr.
3.Kerangka hk nas tumbuh dr sub sistem
Lanjutan
• peradilan yg bebas
4.Kerangka hk nas dibentuk oleh kegiatan
manusia dlm bid hub-nya dg Tuhan,
lingkungan politik,sosial,budaya dan hk.
5.Kerangka hk nas berasal dr prinsip-prinsip
dasar bernegara.
6.Kerangka hk nas berasal dr hk adat,hk
agama dan hk Eropah.
Lanjutan
7.Kerangka hk nas berasal dr hk yg
ditumbuhkan dr ilmu hk.
8.Kerangka hk nas berasal dari gabungan
alternatif 1-7.
Wawasan Nusantara adalah
Suatu kesatuan pandangan ttg ek,pol,
geografis dan hk, kesatuan pandangan hk
berarti bentuk hk yg berlaku di Ind adalah
tertulis ,tdk tertulis dan berlaku umum.
POLITIK HUKUM INDONESIA
Politik hukum adalah :
Pernyataan kehendak penguasa negara
mengenai hk yg berlaku di wilayahnya dan
ke arah mana hk akan dikembangkan.
Pembangunan dan pembinaan hk di
Indonesia ialah dg mengadakan kodifikasi
dan unifikasi hk di bidang-bidang tertentu
dg memperhatikan kesadaran hk masy dan
perkembangannya.
POLITIK HK DIBAGI ATAS 3
TAHAP
1.Melaksanakan hk, bila terjadi pelanggaran
hk atau aturan hk dilaksanakan oleh ngr
melalui aparat perlengkapannya berupa
penegakan hk sesuai dg ketentuan UU.
2.Mempengaruhi perkemb hk, artinya ngr
mempengaruhi perkemb hk dlm suatu
masy sesuai dg perkemb kesadaran hk
masy itu sendiri.
3.Menciptakan hk, hal ini dilakukan oleh ngr
Lanjutan
sesuai dengan fungsinya memelihara
ketertiban, keamanan dan ketentraman
dalam masyarakat.
POLITIK HK PENJAJAH
Politik hk penjajah Belanda diatur dlm
Indische Staatsregeling pasal 131 yaitu :
1.Hk perdata, hk dagang, hk pidana serta hk
acara perdata harus dikodifikasikan.
Lanjutan
2.Utk golongan Eropah berlaku asas
konkordansi terhadap peraturan
perundang-undangan yg berlaku di negeri
Belanda.
3.Utk gol org Ind dan Timur asing jika
kebutuhan mereka menghendakidpt
berlaku hk Eropah utk seluruh/sebahagian
4.Bagi org Ind asli berlaku hk adat mereka.
PEMBINAAN HUKUM
NASIONAL
1.Dasar pokok hk nasional RI adalah
Pancasila.
2.Hk nas bersifat pengayoman, gotong-
royong, kekeluargaan, toleransi, anti
kolonialisme.
3.Tertulis, disamping itu juga diakui hk tidak
tertulis.
4.Unifikasi hukum

Anda mungkin juga menyukai