KOLONIALISME
Periode VOC, Masa Besluit Masa Regerings Masa Indische Periode Politik Etis
Statuten van Regerings (1814- Reglement (1855- Staatsregeling Sampai
Batavia (1602-1799) 1855) 1926) (1926-1942) Kolonialisme Jepang
(1942-1945)
Revolusi Fisik
Revolusi Fisik Sampai
Demokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
Sampai Orde Baru
Orde Baru
UUD 1945
Pasca Orde Baru
(1998 – Sekarang) RIS & Konstitusi RIS
Negara Kesatuan,
Peraturan yang ada berlaku
A. Periode Kolonialisme
Periode kolonialisme terbagi ke dalam tiga tahapan besar, yakni: Periode VOC,
Liberal Belanda dan Politik Etis hingga Penjajahan Jepang.
Pada masa pendudukan VOC, sistem hukum yang diterapkan bertujuan untuk:
Pada masa ini muncul kerja paksa demi menopang perekonomian Belanda yang
habis berperang.
UU: Gunseirei = osamu seirei = osamu kenrei, Aturan yang telah ada
masih diberlakukan dan Kebijakan Politik Etis dikeluarkan pada awal abad 20. Di
antara kebijakan-kebijakan awal politik etis yang berkaitan langsung dengan
pembaharuan hukum adalah:
Pembaruan hukum yang sangat berpengaruh di masa awal ini adalah pembaruan
di dalam bidang peradilan, yang bertujuan dekolonisasi dan nasionalisasi:
Meneruskan unfikasi badan-badan peradilan dengan melakukan
penyederhanaan.Mengurangi dan membatasi peran badan-badan pengadilan adat dan
swapraja, kecuali badan-badan pengadilan agama yang bahkan dikuatkan dengan
pendirian Mahkamah Islam Tinggi.
UUDS 1950 yang telah mengakui hak asasi manusia. Namun pada masa ini
pembaharuan hukum dan tata peradilan tidak banyak terjadi. Yang ada adalah dilema
untuk mempertahankan hukum dan peradilan adat atau mengkodifikasi dan
mengunifikasinya menjadi hukum nasional yang peka terhadap perkembangan ekonomi
dan tata hubungan internasional.
Penyakit lama orde baru, yaitu KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) masih
kokoh mengakar pada masa pasca orde baru, bahkan kian luas jangkauannya. Selain itu,
kemampuan perangkat hukum pun dinilai belum memadai untuk dapat menjerat para
pelaku semacam itu. Aparat penegak hukum seperti polisi, jaksa, dan hakim (kini
ditambah advokat) dilihat masih belum mampu mengartikulasikan tuntutan permbaruan
hukum.
Hal ini dapat dilihat dari ketidakmampuan Kejaksaan Agung meneruskan proses
peradilan mantan Presiden Soeharto, peradilan pelanggaran HAM, serta peradilan para
konglomerat hitam.
1. 1945-1949 : dibuat UUD 1945, aturan peralihan: semua aturan yg ada masih
berlaku
2. 1949-1950: RIS, Konstitusi RIS, aturan yang ada masih berlaku
3. 1950-1959: kembali Negara Kesatuan, aturan yang ada masih berlaku
4. 1959-saat ini: aturan yang ada masih berlaku
Menurut saya tentu saja relevan atau saling terkait dikarenakan adanya
perjalanan sejarah yang panjang dari penjajahan yang dilakukan oleh penjajah kolonial
Belanda khususnya, penerapan hukum juga dari masa lalu yang diterapkan sudah
menjadi darah daging dalam dunia hukum di Indonesia sehingga mempengaruhi hampir
semua aspek, bukan hanya pada aspek agraria saja melainkan perbedaan pandangan
terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) dan menghindari terjadinya kekosongan Hukum
atau kevakuman Hukum, Karena disaat Indonesia merdeka pada tanggal.
Aspek-aspek lain juga ikut terpengaruhi terhadap budaya hukum barat yang
sejak dulu sudah diterapkan. Saat ini Negara Indonesia belum bisa sepenuhnya untuk
mengganti Tata Hukum Kolonial, karena masih terdapat sebagian besar dasar hukum
Belanda yang berlaku di Indonesia sebagai seperangkat norma hukum yang mengatur
negara Indonesia, yang ditentukan oleh badan yang kompeten dengan tujuan tunggal
untuk mencapai tujua serta tertulis dalam peraturan atau keputusan (IUS CONSTITUM),
contohnya : KUH Pidana, KUH Perdata, KUH Dagang dan sebagainya.
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan apabila Indonesia bisa membuat
sistem hukum sendiri, yang murni tanpa adanya campuran dari sistem hukum manapun,
dan bisa digunakan dengan baik. Tidak menutup kemungkinan sistem hukum yang kita
anut berdasarkan peninggalan Belanda perlahan akan terlupakan, dan Indonesia bisa
mengembangkan sistem hukum yang murni berdasarkan pemikiran bangsa sendiri, dan
mungkin akan membuat negara kita menjadi negara maju.