Anda di halaman 1dari 7

RESUME PHI

Dosen Pengajar : Prof. Dr. Rodliyah, SH.MH

DISUSUN OLEH

NAMA : YUNITA

NIM : D1A019597

KELAS : J1

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MATARAM
2020/2021
TATA HUKUM INDONESIA

A. PENGERTIAN TATA HUKUM


Mempelajari pengantar hukum indonesia bagi mahasiswa adalah sebagai acuan bagi setiap
orang yang mempelajari agar tidak tersesat dikemudian hari dan lebih mudah untuk memahami
bidang-bidang hukum lainnya . tata hukum adalah semua peraturan-peraturan yang diadakan oleh
negara atau bagian-bagiannya berlaku pada waktu itu bagi seluruh masyarakat yang disebut istilah
ius constitutum. dibentuknya hukum indonesia yang bertujuan untuk memelihara dan melaksanakan
tata tertib dikalangan masyarakat dalam negara tersebut.
B. PENGERTIAN TATA HUKUM INDONESIA

Tata hukum indonesia adalah sistem hukum yang berlaku di indonesia baik hukum tertulis
maupun tidak tertulis.

PHI merupakan cabang ilmu pengetahuan hukum yang keseluruhan sistem hukum berlaku
diindonesia baik hukum tertulis maupun tidak tertulis yang masih berlaku sampai sekarang dan
masih diharapkan akan berlaku sebagai legislasi pemerintah dan sebagai bentuk pengakuan
terhadap hukum yang hidup ditengah masyarakat.

Walau sebelum proklamasi kemerdekaan RI telah banyak peraturan hukum yang berlaku sebagai
produk penjajah, maka hukum indonesia sudah ada sebelumnya. Tata hukum indonesia dimulai,
ditandai sejak saat proklamasi kemerdekaan, proklamasi kemerdekaan memiliki arti berarti :

1. Negara republik indonesia dibuat oleh bangsa indonesia


2. Mulai saat itu bangsa indonesia telah mengambil keputusan menentukan dan
melaksanakan hukumnya sendiri, yaitu hukum bangsa indonesia dengan hukum yang
baru
C. TUJUAN MEMPELAJARI PHI ATAU TATA HUKUM INDONESIA
Tujuan dari belajar hukum itu ialah:
1. mengetahui peraturan-peraturan hukum yang berlaku saat ini disuatu wilayah negara
2. mengetahui perbuatan-perbuatan mana yang menurut hukum, dan melanggar hukum
3. mengetahui kedudukan seseorang MENGENAI hak dan kewajibannya kehidupan
bermasyarakat
4. mengetahui sanksi-sanksi apa yang diberi bagi yang melanggar peraturan
D. TATA SUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

Berdasarkan UU. NO. 12 TAHUN 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-


undangan, dalam pasal 7 diatur tentang jenis, hierarki dan materi muatan peraturan perundang-
undangan sbb:

(1) jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan terdiri :


a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
d. Peraturan Pemerintah
e. Peraturan Presiden
f. Peraturan Daerah Provinsi
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota

Pasal 9
(1) Dalam Suatu Undang-Undang Diduga Bertentangan Dengan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 145, Pengujiannya Dilakukan Oleg Mahkama
Konstitusi
(2) Dalam Suatu Peraturan Perundang-Undangan Dibawah Undang-Undang Diduga
Bertentangan Dengan Undang-Undang, Pengujiannya Dilakukan Oleh Mahkamah Agung.

SEJARAH TATA HUKUM INDONESIA

A. Zaman vereenigde Oost indische compagnie (VOC) dari tahun 1602-1799


Pada awalnya pemerintahan belanda menguasai daerah jajahannya bukan semata-semata
tujuan politik dan pemerintahan, tetapi tidak terlepas dari upaya menguasai sektor
perekonomian melalui VOC diberikan hak monopoli untuk pengelolaan hasil bumi melalui
ekspor impor komoditas strategis. Hak-hak monopoli itu dilakukan melalui aturan hukum
yang dibawa oleh belanda antara lain ketentuan hukum positif yang berlaku bagi orang
belanda dipaksakan berlaku bagi orang indonesia, seperto ketentuan hukum dagang dan
asas-asas hukum romawi. Pemerintah belanda melalui gubernur jendralnya sejak pieter both
tahun 1610 melakukan pembentukan peraturan, untuk kasus-kasus tertentu bagi karyawam
VOC didaerah jajahannya. Hal itu tampak dari dibuatkan statuta van batavia tahun 1642
yang kemudian menjadi nieuwe bataviase statuten tahun 1766.
B. ERA pemerintah kolonial hindia belanda tahun 1800-1811
Pemerintah belanda melalui gubernur jendralnya dari tahun 1800-1811, ini
dilakukan agar hukum sebelumnya diteruskan hal ini dimaksudkan agar sektor ekonominya
tetap berjalan dg baik tanpa menimbulkan masalah hukum baru. Pada saat melepaskan
penguasaannya pada inggris pada thomas stamford raffles dari tahun 1811-1814. Dan
mencoba membuat peraturan mengenai HUKUM PERTANAHAN dengan memberlakukan
pajak bumi dan sewa tanah bagi warga pribumi. Politik ini disebut”lanrente”
C. ERA PEMERINTAH KOLONIAL HINDIA BELANDA TAHUN 1814-1855
Pada Tahun 1811-1844 Politik Dieropa Mencekam Dikarenakana Belanda Dan Negara Eropa
Daratan Dikuasai Oleh Prancis Dibawah Kepemimpinan Napoleon Bonoparte. Prancis dan
negara jajahannya sedang memulai melantunkan semangat negara hukum moderen
dihasilkan pemikiran ahli politik dan hukum yang mulai berkobar. Negara jajahan prancis
yaitu belanda tertarik dengan konsep monarchi konstitusi sehingga membuat konsep
konstitusi dan menjadi Nederland gronwet1814. Belandapun melakukan kodifikasi hukum
perdata (BW) sebagai pengaruh hukum prancis, kodifikasi BW selesai tahun 1830 dan
berlaku 1838.
D. ERA PEMERINTAH KOLONIAL HINDIA BELANDA TAHUN 1855-1926
Sistem Politik Dan Pemerintahan Belanda Yang Berubah Yaitu Monarkhi
Konstitusionalmenjadi Monarkhi Parlementer. Perubahan Itu Belangsung Simultan Dari
Peraturan Dasar/ Gronwet Sampai Ke Peraturan Didaerah Jajahan. Dihindia Belanda
Dibentuk Peraturan Dasar Yand Disebut Regerings Reglemen (RR) didalam pasal 75 RR
sehingga melahirkan dualisme hukum.Tahun 1866 dengan staatblaad 1866:55 diundangkan
kitab UU hk. Pidana bagi golongan eropa hindia belanda. Pada tahun 1872 dengan
staatblaad, 1872:85 diberlakukan kitab UU hk. Pidana bagi golongan bukan eropa. Tahun
1915(s. 1915 : 732) diundangkan werboek strafrecht (WvS) yang berlaku bagi penduduk
pribumi sejak 1918..
E. MASA PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDA TAHUN 1926-1942
Perubahan Sistem Pemerintah Belanda Yang Berdampak Pada Perubahan Sistem Pemerintah
Hindia Belanda. Tahun 1918 Pemerintah Belanda Membentuk Volksraad Sebagai Wadah
Rakyat Pribumi Untuk Berpatisipasi Dalam Pemerintah Daerah Jajahan. Volkraad Diberi
Kewenangan Untuk Ikut Serta Dalam Pembentukan Uu. Regering Reglemen(Rr) Diubah
Menjadi Indische Staatregeling (Is) Dan Perubahan Hukum Ini Tidak Menghapus Dualisme
Hukum Ini Terlihat Padamembedakan Penduduk Menjadi 3 Golongan Yaitu Golongan Eropa,
Pribumi Dan Timur Asing.
F. MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945
Pada Masa Itu Diberlakukan Osamu Sirei (Uu Bala Tenrtara Jepang ) No. 1 Tahun 1942 Pasal
3. Dengan Demikian, Maka Pasal 131 Dan Pasal 163 Is Masih Berlaku. Pemerintah Jepang
Melakukan Perubahan Atas Beberapa Lembaga Peradilan Seperti Dihapusnya Dulaisme
Sehingga Lembaga Peradilan Berlaku Bagi Semua Golongan.

SISTEM HUKUM INDONESIA

A. CIVIL LAW SISTEM


Civil Law Sistem Yang Berlaku Disebagaian Besar Dieropa-Eropa Barat, Amerika
Latin,Timur Dekat, Sebagian Besar Afrika, Indonesia Dan Jepang
.Sistem Hukum Ini Berasal Dari Romawi Kuno Dan Pertama Kali Diterapkan Dieropa
Berdasarkan Jus Civile Romawi Yaitu Hukum Privat Yang Diaplikasikan Pada Warga Negara
Dan Diantara Warga Negara. Sistem Hukum Ini Juga Disebut Jus Guiritium. Ada Beberapa
Karakter Sistem Hukum Civil Law:
1. Kodifikasi Hukum  Keputusan Hakim Harus Mengacu Pada Kitab Uu Sebagai
Sumber Hukum Utama. Tidak Terikat Pada Preseden Atau Yurisprudensi .
2. Adanya Perbedaan Antara Hukum Privat Dan Hukum Publik Membawa Implikasi
Praktis Yang Lebih Mendalam, Kemudian Muncul 2 Macam Hierarki Pengadilan
Yaitu Peradilan Perdata Dan Peradilan Pidana.
3. Terdapat Perbedaan Hukum Perdata Dan Dan Hukum Dagang Didalam Civil Law
B. Sistem hukum Common Law
Sistem hukum ini Memiliki 3 Karakter yaitu sbb:
1. Yurisprudensi Sebagai Sumber Hukum Utama
2. Prinsip staredecisis
3. Menganut adversary system dalam peradilan
Sistem ini bersumber dari inggris, sistem ini tidak ada sumber hukum, sumber hukum
hanya kebiasaan masyarakat yang dikembangkan pada putusan pengadilan.
C. Sistem hukum sosialis
Sistem hukum sosialis Adalah Hukum Dari suatu Negara Yang Pemerintahnya Melihat
Negara itu Sebagai Sosialis Atau Bergerak Dari Kapitalisme Ke Sosialisme Dan Menganggap
Masyarakat Komunistik Sebagai Tujuan utama.
Sistem Hukum Sosialis Adalah Bersumber Pada Keputusan Tertinggi Para Penguasa Berupa
Produk Kebijaksanaan Pemerintah. Tidak Ada Sumber Hukum Yang Resmi. Yang Ada
Hanyalah:
1. Hukum Adalah Penguasa Negara
2. Hukum Membela Rakyat proletar
Negara-negara yang mempergunakan sistem hukum sosialis dibagi 2 yaitu:
1. Kelopok sosial yang lebih tua  polandia, bulgaria, hungaria, romania, albania, RRC,
korea utara, vietnam, mongolia, dan kuba
2. Kelompok sosialis ang barukamboja, laos, muzambik, angola, somalia, ethiopia, dan
ghana
D. Sistem Hukum Islam
Terdapat 4 Sumber Hukum islam yaitu sbb:
1. Al Quran
2. Al Hadist
3. Ijma’ Ulama Dan
4. Ijtihad
Sumber hukum ijtihad Dapat Dilakukan Dengan Berbagai Cara:
1. Qias, menurut bahasa arab berarti membandingkan, menyamakan si A dan B karena
memiliki tinggi yang sama
2. Al istihsan dalam bahasa adalah menganggap baik sesuatu.

SEJARAH TATA HUKUM NEGARA LAIN


A. MALAYSIA
1. Konsep Hukum masih mempertahankan tradisi hukum kebiasaan inggris dan sistem
UUD malaysia mempunyai sistem federal yang membagi kekuasaan pemerintah
menjadi pemerintah federal dan pemerintah negara bagian.
2. Kepala Negara UUD federal adalah raja. Dipilih konferensi penguasa
3. Konferensi Penguasa terdiri dari penguasa 9 negara bagian seperti malaya dan
gubernur-gubernur penang, malaka, sabah, dan sarawak.
4. Parlemen Dan Legislasi Negara sebagaimana tercantum dalam UUD FEDERAL, terdiri
dari dewan rakyat dan dewan negeri(senat)
5. Eksekutif terdiri dari kabinet yang dibantu badan pelayanan publik, polisi, dan
angkatan bersenjata.
6. Proses Legislatif  pembuatan UU bersumber dari dewan rakyat atau senat
7. Sumber Hukum hukum tertulis, hukum kebiasaan,hukum islam dan hukum adat
8. Keamanan Internalpembatasan kebebasan berpendapat, pengendalian perserikatan
dan perkumpulan dan paling utama UU keamanan internal.
9. Kebijakan Ekonomi UUD federal malaysia memberikan kuota bagi orang melayu dalam
sektor pelayanan publik.
10. Struktur Pengadilanfederal
11. Struktur Hukum Pengadilan:
a. Badan hukum khusus
b. Susunan kepegawaian: pengacara dan kehakiman
B. Singapura
1. Konsep hukumcommon law dan doktrin preseden yudisial
2. Kepala negara presiden
3. Parlemen Dan Legislasi Negaraterdiri dari para anggota yang dipilih dan para anggota
yang tidak dipilih
4. Eksekutif  presiden terpilih
5. Kebijakan ekonomi  pasar berorientasi perdagang yang maju
6. Sumber hukumundang-undang, preseden yudisial dan hukum adat
C. FILIPINA
1. Konsep Hukum  Presidensial
2. Kepala Negara  Presiden
3. Struktur pengadilan  kehakiman yang terintegrasi
4. Struktur hukum pengadilan pengadilan pengajuan banding untuk urusan pajak
memiliki yurisdiksi khusus atas keputusan yang dibuat komisioner pendapatan interna,
komisioner bea cukai, dan dewan assesmen pengajuan banding perpajakan diperiksa
kembali secara langsung oleh mahkama agung.

HUKUM DALAM ARTI TATA HUKUM

Tata hukum yakni hukum yang tersusun dalam artian memberikan ruang yang
sebenarnya pada hukum.

 Lahirnya tata hukum indonesia

- sebelum 17 Agustus 1945, berlaku : Tata Hukum Kolonial danTata Hukum Adat

-sesudah 17 Agustus 1945, berlaku :Tata Hukum Nasional, Tata Hukum Adat Tata
Hukum Kolonial B.W., KUHP

Menurut ahli bernama Ulpianus, hukum dibedakan dalam 2 (dua), yaitu Hukum
Privat dan Hukum Publik
 Sumber hukum
Sumber Hukum ada 2 yaitu sbb :
1. Formal , antara lain Undang-undang, Traktat (perjanjian internasional),
Yurisprudensi(putusan hakim) Dan Doktrin ahli hukum;
2. Materiil , yaitu : kebiasaan
 Asas-asas perundang-undangan
1. Undang-undang tidak boleh berlaku surut
2. Lex Speciali derogat legi Generali
3. Lex Superiori derogat legi Inferiori
4. Lex Posteriori derogat legi Priori
5. Lex Dura sed Tamen Scripta
 Fungsi dan wewenang
1. Mengadili bagi yang berbuat kejahatan
2. Menegakkan hukum bgi semua kalangan masyarakat indonesia tanpa terkecuali
3. Menciptakaan hukum untuk kepentingan bersama

HUKUM PIDANA

 Hukum pidana adalah peraturan-peraturan secara keseluruhan yang mengatur mana


yang dilarang dalam tindak pidana dan menentukan hukuman apa yang dijatuhkan
kepada pelaku sesuai kejahatan dan pelanggaran yang dilakukan.
 Asas-asas hukum pidana yaitu sbb:
1. Asas legalitas
2. Asas tiada pidana tanpa kesalahan
3. Asas nasiomaloitas aktif
4. Asas nasionalitas pasif
 Macam pembagian delik
1. Delik dilakukan sengaja
2. Melaksanakan yang dilarang UU
3. Kejahatan
4. pelanggaran
 KUH Pidana bersumber yaitu dari WvS (Wetboek van Strafrecht)
 Dasar Hukum berlakunya KUHP 

UU No. 1 Tahun 1946

UU No. 73 Tahun 1958Buku

 Sistematika KUHP
I : Aturan Umum

Buku II : Kejahatan (misdrijven)

Buku III : Pelanggaran (overtredingen

Anda mungkin juga menyukai