Materi AMP Obgyn Dr. Wicak SpOG
Materi AMP Obgyn Dr. Wicak SpOG
Definisi
Tertanamnya sel telur yang telah terfertilisasi di tempat lain
Abdominal Pain
3A Amenorrhea
Gejala Kehamilan Ektopik umumnya terjadi pada usia kehamilan 6-8 minggu.
Tanda & GEjala
▪ Pucat, penurunan kadar Hb
▪ Hipotensi dapat berujung syok
akibat perdarahan
▪ Perdarahan
▪ Nyeri tekan pada adneksa
▪ Nyeri goyang portio
▪ Penonjolan cavum Douglass (bila
perdarahan banyak)
Tatalaksana
Umum
• Pemeriksaan Laboratorium
Definisi
Hipertensi yang dapat disertai adanya proteinuria akibat
kehamilan
Definisi
Keadaan kejang akut atau penurunan
kesadaran pada penderita preeklamsia
Insidensi preeklamsia terjadi sekitar 2-8% dengan penyebab masih
belum dapat diketahui dengan pasti
Faktor risiko
1. Umur > 40 tahun
2. Nulipara
3. Multipara dengan Riwayat preeklamsia sebelumnya
4. Multipara dengan kehamilan oleh pasangan baru
5. Multipara dengan kehamilan sebelumnya >10 tahun
6. Riwayat preeklamsia di keluarga
7. Kehamilan multiple
8. DM
9. Hipertensi kronis
10. Penyakit ginjal
11. Sindrom antifosfolipid (APS)
12. Kehamilan dengan inseminasi donor
13. Obesitas (IMT >35)
Klasifikasi
1.Preeklamsia
2.Preeklamsia berat
Kriteria diagnosis
Preeclampsia
1. Tekanan darah (setelah usia kehamilan 20 minggu) :
2. Kreatinin urin > 1,1 mg/dL, atau 7. Gejala neurologis: stroke, nyeri
peningkatan pada kondisi tidak ada kepala, gangguan visus
kelainan ginjal 8. Gangguan pertumbuhan janin akibat
3. Trombosit < 100.000/mm3 gangguan sirkulasi uteroplasenta
• Infus RL
• Pemberian MgSO4
• Dosis Pemeliharaan
10 gram MgSO4 (25 cc MgSO4 40%) dalam RL 500
cc, kecepatan 1 gram/jam (20-30 tpm)
Syarat Pemberian MgSO4
1. WAJIB tersedia antidotum, Ca Gluconas 10% (1 gram dalam 10 cc)
IV dalam waktu 3-5 menit.
2. Refleks Patella kuat.
3. Frekuensi pernafasan > 16 kali permenit.
4. Produksi urin > 30 cc dalam 1 jam.
Penghentian MgSO4
1. Tanda intoksikasi
2. Setelah 24 jam postpartum
3. Dalam 6 jam postpartum sudah terjadi perbaikan TD
Pemberian Antihipertensi
dengan supervisi spesialis Obgyn
• Nifedipine
10 mg peroral dapat diulang 30 menit (maksimal 120
mg/24jam), dilanjutkan rumatan 4x10mg Peroral
• Metildopa
3x500mg peroral
Pencegahan Preeklamsia
▪ Aspirin
Pemberian aspirin dosis rendah (75mg/hari), optimal dimulai
pada usia 12 minggu kehamilan.
▪ Kalsium
Pemberian kalsium dosis 1.5 – 2 gram perhari. optimal dimulai
pada usia 13 minggu kehamilan.
Penyakit
tiroid
Pada kehamilan
Gangguan tiroid pada kehamilan
Definisi
Kelainan kadar hormon tiroid baik
meningkat atau menurun, pada masa kehamilan
yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin.
Insidensi gangguan hormon tiroid (hipertiroid,hipotiroid) terjadi sekitar 1 %.
Hipertiroidsime sekitar 1:2000 kasus kehamilan
Hipotiroidsime sekitar 1,3:1000 kasus kehamilan
Fisiologi tiroid dalam kehamilan
• Perubahan kadar tiroid maternal kadang
membingungkan dengan kelainan hormon tiroid.
• Dalam kehamilan normal kadar TRH (Thyrotropin-
Releasing Hormone) tidak meningkat, walaupun
demikian, TRH dapat melewati sawar uri dan merangsang
kelenjar pituitary janin untuk memproduksi TSH.
• Kadar hCG bervariasi sesuai usia kehamilan dan kadar
hCG dapat menstimulasi tiroid.
Faktor-faktor
▪ Peningkatan kadar hCG
Struktur α pada hCG identik dengan TSH
▪ Peningkatan kadar eksresi Iodida melalui urin
Peningkatan GFR pada kehamilan menurun kadar iodida
plasma sehingga merangsang pembesaran kelenjar tiroid
▪ Peningkatan TBG
Maternal hepatic dan Estrogen akan merangsang
Sintesis TBG 2 kali lipat.
Etiologi
Hashimoto’s Tiroiditis
Penyakit akibat sistem imun yang menyerang sel tiroid &
sebagian diturunkan secara genetik.
Chronic Lymphocytic Thyroiditis
Peradangan akibat sel limfosit pada sel tiroid.
Kekurangan Hormon Tiroid
Kebutuhan iodium relatif kecil namun harus terpenuhi (200 μg).
Terapi Radiasi
Pada pasien dengan pengobatan kanker.
Klasifikasi
1.Hipertiroidisme
2.Hipotiroidisme
Klasifikasi
hasil Lab hormon
TSH fT4 T3 Interpretasi
N N N Normal
↓ N N Hipertiroid subklinis
↓ ↑ ↑ Hipertiroid
↑ N N Hipotiroid subklinis
↑ ↓ ↓ Hipotiroid
Hipertiroidisme
Tanda :
• Takikardia
• Exopthalmos
• Propylthiouracil (PTU)
Menghambat konversi T4 menjadi T3, lebih sedikit melewati sawar uri
dan tidak menyebabkan aplasia kutis.
• Kelelahan kronis
• Mual
• Gangguan BAB
• Non-pitting edema
• Kulit kering
Hipotiroidisme
Klasifikasi:
Tatalaksana :
• Tiroksin
• Cacat kongenital
• Hipotiroid kongenital
• Kretinisme
• BBLR
Hipotiroid Kongenital
Definisi
Lepasnya sebagian atau seluruh plasenta yang normal
implantasinya
Jenis Perdarahan
3.Trauma
• Rahim keras
• Setelah plasenta lahir, terdapat impresi (cekungan ) pada bagian maternal plasenta
akibat hematom retroplacental.
Grading
TISSUE
4T • Plasenta akreta, inkreta, dan perkreta
• retensio plasenta, dan sisa plasenta
TRAUMA
• Laserasi, ruptur, inversio uteri
THROMBIN
• Koagulopati
Perdarahan Post Partum
Koagulopati
Sisa Inversio
plasenta uteri
Klasifikasi Syok Hemoragik
Atonia uteri
Perdarahan pascasalin yang paling sering adalah
gagalnya uterus untuk berkontraksi yang
mengakibatkan perdarahan di tempat implantasi
plasenta terjadi dalam 24 jam pertama .
Serat otot uterus dan system perdarahan uteri
Faktor Predisposisi
• Anestesi umum • Paritas tinggi
• Perdarahan pervaginam
▪ Masase Rahim
1. Robekan serviks
3. Rupture uteri
4. Kelainan koagulopati
Bila perdarahan melampaui 1000cc meski sudah dilakukan
harus dipikirkan.
RUJUK
Bila masih ada perdarahan,
kompresi bimanual Hamilton dilakukan.
Satu tangan masuk ke dalam vagina dan dijadikan tinju dengan rotasi guna
merangsang dinding depan Rahim, sedangkan tangan luar menekan dinding
perut di atas fundus agar dapat merangsang dinding belakang Rahim. Dengan
demikian, uterus ditekan dan dirangsang diantara tangan dalam dan tangan
luar. Perasat ini sekurang-kurangnya dilakukan selama 15 menit.
Macam-macam bimanual
Kompresi Bimanual Eksternal
Ulangi 0,2 mg IM
IV: 10 unit dalam 1 L setelah 15 menit
400 μg 2-4 jam
Dosis lanjutan larutan garam fisiologis Bila masih diperlukan,
setelah dosis awal
dengan 40 tetes/menit beri IM/IV setiap 2-4
jam
2. Sebab patologis-anatomis
• Plasenta akreta → vili korialis menanamkan diri
sampai batas atas lapisan otot
• Plasenta inkreta → vili korialis menanamkan diri
sampai masuk ke dalam lapisan otot
• Plasenta percreta → vili korialis menembus lapisan
otot dan serosa
RETENSIO PLASENTA
Faktor predisposisi terjadinya plasenta akreta adalah
• plasenta previa
• bekas seksio sesarea
• kuret berulang
• multiparitas
RETENSIO PLASENTA
Sisa plasenta bisa diduga bila
• kala uri berlangsung tidak lancar setelah melakukan
plasenta manual
• menemukan kotiledon yang tidak lengkap pada saat
melakukan pemeriksaan plasenta
• masih ada perdarahan dari ostium uteri eksternum pada
saat kontraksi rahim sudah baik dan robekan jalan lahir
sudah terjahit.
RETENSIO PLASENTA
Dilakukan eksplorasi ke dalam rahim dan cara
manual/digital atau kuret dan pemberian utero tonika.
Inversio Uteri
Uterus terputar balik, sehingga fundus uteri terdapat dalam
vagina dengan selaput lendir di sebelah luar.
• Inversio prolaps
Bila uterus sampai keluar dari vulva
Inversio Uteri
Penyebab
• Tonus otot Rahim lemah
Terjadi akibat:
• Ekstraksi Forsep
• Ekstraksi Letak Sungsang
• Versi Dan Ekstraksi
• Dekapitasi
Robekan Serviks Uteri
PRIMER
Terjadi pada uterus yang intak tanpa bekas jejas
SEKUNDER
Berkaitan dengan riwayat insisi sebelumnya, jejas atau anomali
miometrium
RUPTUR UTERI
Faktor resiko:
• Granda multipara
• Usia
• Letak lintang
• Hidrosefalus
• Tumor yang menghalangi jalan lahir
• Presentasi dahi atau muka
RUPTUR UTERI
Gejala ancaman robekan rahim:
1. Lingkaran retraksi patologis/lingkaran Bandl yang tinggi, mendekati
pusat dan naik terus
2. Gejala syok
3. Gelisah, nyeri perut bawah hebat, diluar his
4. Palpasi bawah segmen rahim, nyeri
5. Bagian janin teraba langsung dibawah kulit ibu
6. BJA tidak terdengar
7. Air kencing bercampur darah
RUPTUR UTERI
RUJUK
Pelepasan Retensio
plasenta plasenta
Plasenta
terlepas Manual
plasenta
- Perdarahan + Histerektomi
Terimakasih