Anda di halaman 1dari 19

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Unit IV dengan judul ”Alat Indra” yang
disusun oleh :

Nama : Narwastu
NIM : H0321320
Kelas : Biologi F
Kelompok : IV (empat)

Telah diperiksa oleh koordinator asisten / asisten dosen dan telah dinyatakan
diterima.

Majene, Oktober 2023

Koordinator Asisten Asisten

Winarty Rosmhidayanti
NIM:H0319336 NIM : H0320350
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Panca indra adalah organ akhir yang di khususkan untuk menerima
jenis rangsangan tertentu. Serabut saraf yang melayaninya merupakan alat
perantara yang membawa kesan rasa dari organ indra menuju otak, dimana
perasaan itu ditafsirkan. Beberapa kesan rasa timbul dari luar, seperti
sentuhan, pengecapan, penglihan dan penciuman juga pendengaran.
Dalam segala hal serabut saraf-saraf sensorik dilengkapi dengan ujung
akhir, untuk mengumpulkan rangsangan perasaan yang khas itu dimana
setiap organ berhubungan (Pearce, 2015).
Organ indra adalah bagian tubuh yang dapat bereaksi terhadap
cahaya, aroma, suara, rasa, zat kimia, dan sentuhan. Masing-masing indra
memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda-beda yang perlu dipahami
atau dimengerti oleh setiap orang. Setiap orang juga mengetahui
gangguan-gangguan yang terjadi pada panca indra manusia serta cara
merawat panca indra tersebut (Irianto, 2013).
2. Tujuan Praktikum
a. Pengecap
1) Untuk menentukan kecermatan pengecapan paraktikan pada
beberapa bahan.
2) Untuk menentukan daerah penyebaran reseptor dari keempat
sensasi kecap primer, berdasarkan kepekaan tertinggi terhadap
bahan yang bersangkutan.
3) Untuk menentukan daerah penyebaran reseptor kecap selain
sensasi primer.
b. Pembau
1) Untuk mengetahui pentingnya pengaruh rangsangan bau terhadap
kepekaan seseorang.
c. Hubungan Pembau dan Pengecap
1) Untuk mengetahui pentingnya pengaruh terhadap bau terhadap
kesan pengecapan.
d. Reseptor Panas dan Dingin
1) Untuk mengetahui banyaknya reseptor panas dan dingin.
e. Pengaruh Dingin Terhadap Rasa Sakit
1) Untuk mengetahui adanya pengaruh dingin terhadap rasa
sakit/nyeri.
f. Kepekaan Sentuhan
1) Untuk mengetahui letak kepekaan terhadap sentuhan dari bagian
kulit.
2) Untuk melatih kepekaan terhadap sentuhan.
3. Manfaat Praktikum
a. Pengecap
1) Untuk menentukan kecermatan pengecapan paraktikan pada
beberapa bahan.
2) Untuk menentukan daerah penyebaran reseptor dari keempat
sensasi kecap primer, berdasarkan kepekaan tertinggi terhadap
bahan yang bersangkutan.
3) Untuk menentukan daerah penyebaran reseptor kecap selain
sensasi primer.
b. Pembau
1) Untuk mengetahui pentingnya pengaruh rangsangan bau terhadap
kepekaan seseorang.
c. Hubungan Pembau dan Pengecap
1) Untuk mengetahui pentingnya pengaruh terhadap bau terhadap
kesan pengecapan.
d. Reseptor Panas dan Dingin
1) Untuk mengetahui banyaknya reseptor panas dan dingin.
e. Pengaruh Dingin Terhadap Rasa Sakit
1) Untuk mengetahui adanya pengaruh dingin terhadap rasa
sakit/nyeri.
f. Kepekaan Sentuhan
1) Untuk mengetahui letak kepekaan terhadap sentuhan dari bagian
kulit.
2) Untuk melatih kepekaan terhadap sentuhan.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Tubuh manusia terdiri atas organ-organ tubuh yang masing-masing
mempunyai fungsi tertentu. Agar organ-organ tubuh dapat bekerja sama
dengan baik diperlukan adanya koordinasi (pengaturan). Pada manusia dan
sebagian besar hewan, koordinasi dialkukan oleh sistem saraf, sistem indra,
sistem hormon. Indra berperan sebagai resptor yaitu bagian tubuh yang
berfungsi sebagai penerima rangsangan. Manusia membutuhkan rangsangan
dari lingkungan luar sekitar untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik.
Agar rangsangan yang berasal dari luar tubuh dapat ditangkap, dibutuhkan
alat-alat tubuh tertentu yang bernama indra. Setiap normalnya memiliki lima
indra yang berfungsi dengan baik untuk menangkap rangsangan sehingga
dapat memeberikan respon sesuai dengan keinginan atau insting seseorang
(Yusmina, 2017).
Menurut Idel (2013), alat indra adalah alat-alat tubuh yang berfungsi
mengetahui keadaan luar. Alat indra manusia sering disebut panca indra,
karena terdiri dari lima indra yaitu indra penglihat (mata), indra pendengar
(telinga), indra pembau/pencium (hidung), indra pengecap (lidah) dan indra
peraba (kulit). Adapaun kelima indra tersebut yaitu sebagai berikut.
1. Indra penglihat (mata)
Mata adalah indra yang digunakan untuk melihat lingkungan
sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali
benda-benda yang ada disekitarnya dengan cepat. Mata manusia memiliki
cara kerja otomatis yang sempurna. Lapisan tembus cahaya dibagian
depan mata adalah kornea, tepat dibelakangnya terdapat iris, selain
memberi warna pada mata iris juga dapat merubah ukurannya secara
ototmatis sesuai kekuatan cahaya yang masuk, dengan bantuan otot yang
melekat padanya. Ketika kekuatan cahaya bertambah, iris akan mengecil
untuk mengurangi cahaya yang masuk ke mata.
2. Indra pembau (hidung)
Didalam hidung terdapat banyak sel kemoreseptor untuk mengenali
bau. Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan
dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium
tidak bergerombol seperti tunas pengecap. Diakhir setiap sel pembau pada
permukaan epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang
bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di udara.
3. Indra pengecap (Lidah)
Lidah dapat merespon berbagai jenis dn macam rasa seperti rasa
manis, pahit, asam, dan asin. Kita dapat menikmati makanan karena
adanya pengecap ini. Bagian lidah yang dapat merasakan rasa asin yaitu
bagian yang sebelh samping untuk rasa asam, bagian depan tepi berfungsi
untuk merasakan rasa manis dan bagian belakang akan merasakan rasa
pahit.
4. Indra pendengar (telinga)
Telinga terdiri atas tiga bagian yaitu bagian luar, bagian tengan, dan
bagian dalam. Telinga mempunyai resptor khusus untuk mengenali
getaran bunyi dan untuk keseimbangan.
5. Indra peraba (kulit)
Kulit adalah indra yang mampu menerima rangsangan temperatur,
suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Kulit
terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam yang
disebut lapisan dermis. Pada epidermis tidak terdapar pembuluh darah dan
sel saraf.
C. METODOLOGI PRAKTIKUM
1. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Selasa, 26 September 2023
Waktu : Pukul 07.30-09.30 WITA
Tempat : Laboratorium Molekuler , Laboratorium Terpadu,
Universitas Sulawesi Barat
2. Alat dan Bahan
a. Pengecap
Alat : cotton bud, cawan petri, gelas kimia, sapu tangan, peta lidah,
tissue/kapas
Bahan : larutan garam, larutan jeruk, larutan gula, larutan kopi tanpa
gula, larutan cabe atau merica, air putih.
b. Pembau
Alat : spoit 2,5 ml, sapu tangan, kapas.
Bahan : minyak kayu putih, freshcare, parfum.
c. Hubungan Pembau dan Pengecap.
Alat : tusuk gigi, pisau, kapas/tissue, sapu tangan
Bahan : bengkoang, kentang, apel, air putih.
d. Reseptor Panas dan Dingin
Alat : penggaris, jarum pentul, gelas kimia, spidol.
Bahan : air hangat dan air dingin.
e. Pengaruh Dingin Terhadap Rasa Sakit
Alat : stopwatch dan tissue
Bahan : es batu
f. Kepekaan Sentuhan
Alat : sapu tangan, spidol, penggaris, jangka.
3. Prosedur Praktikum
a. Pengecap
1) Sebelum percobaan dimulai, bersihkan dulu gusi dan lidah dari
sisa-sisa makanan dengan berkumur. Kemudian bersihkan lidah
dengan tissue agar tidak basah oleh air ludah.
2) Tuangkan cairan pada cawan petri dan rendam cotton bud pada
tiap larutan.
3) Tutup mata praktikan agar tidak mengetahui larutan apa yang
dipergunakan.
4) Sentuhkan cotton bud pada tempat-tempat pusat pengecap dan
praktikan diminta untuk mengatakan rasa apa yang dirasakan
setiap kali sentuhan dan pada tempat mana yang paling terasa jenis
larutan yang disentuhkan.
5) Ulangi percobaan ini dengan cotton bud yang lain sesuai
larutannya.
6) Tanyakan : apakah pada daerah yang disentuh, praktikan
merasakan rasa larutan tertentu ? (sesuai/tidak dengan macam
larutan yang dicobakan).
7) Bila jaawaban praktikan sesuai dengan larutan yang
dicobakan,maka pada gambar lidah diberi tanda (+) dan bila tidak
sesuai diberi tanda (-).
8) Ulangi percobaan ini pada orang lain dengan cotton bud yang
berbeda. Kemudian bandingkan hasilnya.
9) Perlu diingat : setiap penggantian larutan, praktikan harus kumur
terlebih dahulu.
b. Pembau
1) Praktikan tidak boleh flu/pilek.
2) Tutup mata yang bersangkutan.
3) Ambil parfum dengan jarum syringe, kemudian lepaskan jarum
dan biarkan syringe dalam kondisi posisi terbalik (lubang jarum
menghadap keatas).
4) Sisipkan ujung penutup pada bagian belakang dalam hidung
melalui lubang hidung satu sisi, sedangkan sisi lain lubang hidung
ditutup dengan kapas, agar yang membau hanya satu sisi saja.
Kemudian praktikan membau/menghirup. Tanyakan bau apa yang
dibaunya. Catat hasilnya!
5) Setelah itu posisi syringe diarahkan keatas dan praktikan
menghirup kembali.
6) Tanyakan bau apa yang dihirupnya dan mana yang lebih bau pada
posisi pertama atau posisi kedua. Bandingkan! Catat hasilnya!
7) Ulangi percobaan diatas dengan bahan yang lain.
8) Tutp lubang hidung yang satu dengan kapas dan yang satu tetap
terbuka.
9) Tuang bahan pada spoit secukupnya.
10) Pegang syringe dan dekatkan pada hidung yang terbuka dengan
jarak 1,5 cm di depan hidung. Kemudian mintalah praktikan untuk
menghirup dan hembuskan lewat mulut.
11) Ulangi hal ini berkali-kali sampai praktikan tidak mampu lagi
mencium aroma bahan tersebut.
12) Hitung Olfactory Fatigue Times (OFT), yaitu waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai ketidakpekaan (kelelahan) pembau,
artinya sampai tidak lagi dapat membau sesuatu. Ulangi 3x,
kemudian hitung rata-ratanya.
13) Uangi semua percobaan diatas dengan praktikan yang lain dan
bandingkan hasilnya.
14) Diantara bahan-bahan yang ada, bau apa yang lebih merangsang
praktikan ? jelaskan, mengapa ?
c. Hubungan Pembau dan Pengecap
1) Tutup mata praktikan dan hidungnya ditutup dengan sapu tangan.
2) Lidah dibersihkan dengan kapas atau tissue.
3) Letakkan sekret bahan, secara bergantian. Tanyakan, apa yang
dirasakan setiap kali bahan diletakkan di lidah, dan tanyakan juga
apakah ia dapat membau atau mengecap.
4) Ulangi percobaan, akan tetapi pada keadaan hidung terbuka.
5) Ulangi percobaan 2x pada praktikan yang yqang sama dan ulangi
percobaan untuk praktikan yang lain. Bandingkan !
d. Reseptor Panas dan Dingin
1) Buatlah kotak sepanjang 28 mm dan bagi dalam 14 kotak pada
tangan bagian dorsal.
2) Masukkan jarum kedalam gelas kimia yang berisi air hangat dan
jarum lain pada air dingin.
3) Tunggu 5 menit, sentuhkan sebentar setiap jarum tersebut kedalam
kotak bujursangkar pada praktikan secara bujur sangkar.
4) Untuk mempertahankan suhu jarum, masukkan lagi jarum kegelas
kimia.
5) Catat hasilnya, tanda (+) untuk kotak yang merasakan dan (-)
untuk kotak yang tidak merasakan.
6) Ulangi percobaan untuk tangan bagian ventral pada praktikan yang
sama.
e. Pengaruh Dingin Terhadap Rasa Sakit
1) Praktikan duduk dan telapak tagannya mendatar diatas meja.
2) Cubit telapak tangannya dengan intensitas sedang hingga dia mulai
sakit dan meneruskan hingga dia tidak merasakan sakit.
3) Usap es dengan gerakan memutar sekitar daera itu dan keringkan
dengan tisue.
4) Catat waktu begitu dia tidak merasakan sakit.
5) Usap es tetapi pada daera terdekat dengan area cubitan tadi.
6) Lakukan pada telapak tangan yang lain.
7) Lakukan pada praktikan yang lain. Bandingkan!
f. Kepekaan Sentuhan
1) Praktikan ditutup matanya dan salahsatu lengannya diletakkan
diatas meja.
2) Letakkan kaki jangka pada jarak 3 cm dan sentuhkan dengan
tekanan ringan kedua jangka kaki tadi secara bersama-sama pada
bagian ventral lengan bawa praktikan. Jika iya merasakan 2 titik
maka jark kedua kaki jangka diperkecil, sebaliknya bila praktikan
merasakan 1 titik maka jarak keua kaki diperbesar.
3) Dilakukan sedikit demi sedikit hingga memperoleh jarak terpendek
yang masih dirasakan 2 titik oleh praktikan.
4) Catat data yang diperoleh.
5) Ulangi pada praktikan yang lain.
6) Ulangi kegiatan diatas pada lengan bawah bagian dorsa, telapak
tangan bagian ventral dan dorsal, ujung jari tangan kiri dan tangan
kanan, dahi, pipi, tengkuk dan bibir.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan
a. Pengecap
1) Larutan gula
Gambar Keterangan
Pengecap pahit (+)
Pengecap manis (+)
Pengecap asin (-)
Pengecap asam (-)
2) Larutan kopi
Gambar Keterangan
Pengecap pahit (+)
Pengecap manis (+)
Pengecap asin (-)
Pengecap asam (-)

3) Larutan asam
Gambar Keterangan
Pengecap pahit (+)
Pengecap manis (+)
Pengecap asin (-)
Pengecap asam (+)

4) Larutan pedas
Gambar Keterangan
Pengecap pahit (-)
Pengecap manis (+)
Pengecap asin (-)
Pengecap asam (-)

5) Larutan NaCl
Gamabar Keterangan
Pengecap pahit (-)
Pengecap manis (+)
Pengecap asin (+)
Pengecap asam (-)
b. Pembau
Bahan Reseptor Rangsangan PFT ORT
1 2 3 Rat 1 2 3 Rat
a- a-
rat rat
a a
Parfum Kemores Harum 1 1 43 15, 3 3 4 39
eptor , 11 0 9 0
5
0
Freshca Kemores Dingin,segar 1 1, 1, 1,4 3 3 4 35
re eptor ,pedis , 59 59 1 0 0 4
3 5
8
Minyak Kemores Menyengat,p 1 29 23 17, 4 1 3 18,
kayu eptor edas , 6 4 1 0 7
putih 0
4
c. Hubungan Pembau dan Pengecap
Bahan Mata dan hidung tertutup Mata dan hidung terbuka
Pembau Pengecap Pembau Pengecap
1 2 1 2 1 2 1 2
Apel Haru Haru Mani Mani Haru Haru Mani Mani
m m s s m m s s
Kentan Bau Bau Pahit Pahit Bau Bau Pahit Pahit
g akar akar akar akar
Bengko Haru Haru Ham Ham haru haru Mani Mani
ang m m bar bar m m s- s-
mani mani
s s
ham Ham
bar bar
d. Reseptor Panas dan Dingin
1) Bagian dorsal
Kotak Dingin Panas
1 + -
2 + -
3 + -
4 + -
5 + -
6 + -
7 + -
8 + -
9 + +
10 + -
11 + -
12 + -
13 + +
14 + -
2) Bagian ventral
Kotak Dingin Panas
1 + +
2 + -
3 + -
4 + -
5 + -
6 + -
7 + -
8 + -
9 + -
10 + -
11 + -
12 + -
13 + -
14 + -
e. Pengaruh Dingin Terhadap Rasa Sakit
Perlakuan Waktu tidak sakit Waktu kembali
normal
Tangan kanan 14,96 12,26
Tangan kiri 10,95 15,37
f. Kepekaan sentuhan
No. Sentuhan Jarak (cm)
1 Lengan ventral 2
2 Lengan dorsal 4
3 Telapak ventral 5
4 Telapak dorsal 5
5 Ujung jari kiri 2
6 Ujung jari kanan 2
7 Dahi 4
8 Pipi 2
9 Tengkub 4
10 Bibir 3
2. Pembahasan
a. Pengecap
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, pada
percobaan indra pengecap dengan menggunakan larutan gula
didapatkan hasil bahwa daerah yang disentuh pada lidah merasakan
rasa pahit dan manis. Dengan menggunakan larutan kopi, didapatkan
hasil bahwa daerah yang disentuh pada lidah merasakan rasa pahit dan
manis. Dengan menggunakan larutan asam didapatkan hasil bahwa
daerah yang disentuh pada lidah merasakan rasa pahit, manis, dan
asam. Dengan menggunakan larutan pedas didapatkan bahwa daerah
yang disentuh pada lidah merasakan rasa manis. Dengan meggunakan
larutan garam didapatkan bahwa daerah yang disentuh pada lidah
merasakan rasa manis dan asin.
b. Pembau
Berdasarkan hasil pengamtan yang telah dilakukan yang telah
dilakukan, maka didapatkan bahwa bahan yang digunakan yaitu
parfum, freshcare, dan minyak kayu putih termasuk dalam
kemoreseptor karena indra yang merespon terhadap rangsangan zat
kimia.
c. Hubungan Pembau dan Pengecap
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan
hubungan pembau dan pengecap pada buah apel memiliki aroma
harum dengan rasa manis, kentang memiliki aroma bau akar dengan
rasa pahit, dan bengkoang memiliki aroma harum dengan rasa hambar.
d. Reseptor Panas dan Dingin
Berdasarkan hasil pengamtan yang telah dilakukan, pada bagian
dorsal dan bagian ventral terdapat banyaknya reseptor dingin yang
dirasakan dibandingkan reseptor panas.
e. Pengaruh Dingin terhadap Rasa Sakit
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan
hasil pada perlakukan tangan kanan setelah telapak tangan dicubit lalu
dilepaskan terhitung waktu tidak sakit yaitu 15 detik dan waktu
kembali normal yaitu 12 detik. Pada perlakukan tangan kiri setelah
telapak tangan dicubit lalu dilepaskan terhitung waktu tidak sakit yaitu
11 detik dan waktu kembali normal yaitu 15 detik.
f. Kepekaan Sentuhan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan
hasil bahwa semakin jauh jarak sentuhan maka semakin peka suatu
sentuhan, dan semakin dekat jarak sentuhan maka semakin tidak peka
pula suatu sentuhan.
Menurut Prajana & Yuni (2019), pada penelitian yang dilakukan
diketahui bahwa lidah dapat merasakan rasa pahit, asam, asin, serta
manis. Pada penelitian yang dilakukan rasa pahit dirasakan berada
dipangkal lidah, rasa asin dirasakan dilidah bagian tepi belakang, rasa
asam dirasakan ditepi lidah bagian depan dan rasa manis dirasakan
dibagian dilidah bagian ujung. Lidah dapat merasakan rasa
dikarenakan rangsang yang diterima indra pengecap berupa larutan zat
berasa. Larutan ini akan diterima oleh reseptor pengecap (papila) yang
terdapat dilidah.
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa alat indra ada lima yaitu mata sebagai indra penglihat,
hidung sebagai indra pembau, lidah sebagai indra pengecap, telinga
sebagai indra pendengar, dan kulit sebagai indra peraba. Pengamatan yang
dilakukan pada praktikum ini yaitu menggunakan indra pengecap, indra
pembau, hubungan pembau dan pengecap dilakukan dengan menggunakan
bahan yang sama untuk mencium dan mengecap bahan tersebut, reseptor
panas dan dingin, pengaruh dingin terhadap rasa sakit dilakukan dengan
perlakuan tangan kanan dan kiri, serta kepekaan sentuhan untuk
mengamati peran indra peraba.
2. Saran
a. Saran untuk praktikan
Diharapkan agar praktikan hadir tepat waktu dan menjaga
kebersihan dalam melakukan praktikum.
b. Saran untuk asisten
Diharapkan agar asisten tetap sabar dalam membimbing
praktikan.
c. Saran untuk laboratorium
Diharapkan agar tetap menjaga kebersihan dan kelancaran air
dalam laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA

Idel, Antoni. 2013. Biologi dalam Kehidupan Sehari-hari. Jakarta. Gitamedia Press.

Irianto, Kus. 2013. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Bandung. Alfa Beta.

Pearce, Evelyn. 2015. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta. Gramedia
Press.

Pramaja, A., & Yuni, A. 2019. Persepsi Dosen terhadap Layanan Aplikasi E-LKD
UIN AR-Raniry dengan Menggunakan Teknologi Acceptence Model (TAM).
Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol 1(3). 294-302.

Anda mungkin juga menyukai