Gulma
Gulma
GULMA
Budidaya berbagai jenis tanaman baik tanaman pangan maupun perkebunan tidak
terlepas dari keberadaan gulma. Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh di sekitar tanaman
budidaya yang pertumbuhannya tidak dikehendaki dan umumnya merugikan karena dapat
menghambat pertumbuhan, mengakibatkan penurunan kuantitas dan kualitas produksi dan dapat
menjadi sarang hama dan penyakit. Gulma harus segera ditanggulangi pertumbuhannya agar
tidak berkembang pesat.
Menurut Nasution (1986) : ”Gulma merupakan tumbuh-tumbuhan yang tumbuh pada
tempat yang tidak diinginkan sehingga menimbulkan kerugian bagi kehidupan manusia.
Kerugian yang ditimbulkan antara lain pengaruh persaingan (kompetisi) mengurangi
ketersediaan unsur hara tanaman mendorong efek allelophaty “. Zat allelophaty adalah zat yang
bersifat racun bagi tanaman.
Berdasarkan pengaruhnya terhadap tanaman perkebunan, gulma dibedakan menjadi gulma kelas
A, B, C, D, dan E.
1). Gulma Kelas A
Gulma yang digolongkan ke dalam kelas A adalah jenis-jenis gulma yang sangat berbahaya bagi
tanaman perkebunan sehingga harus diberantas secara tuntas
Contoh jenis gulma kelas A adalah sebagai berikut :
a). Imperata cylindrica
b). Mikania sp.
c). Mimosa sp.
2). Gulma Kelas B
Gulma yang digolongkan sebagai gulma kelas B adalah jenis-jenis gulma yang merugikan
tanaman perkebunan sehingga perlu dilakukan tindakan pemberantasan atau pengendalian.
Contoh jenis gulma kelas B adalah sebagai berikut :
a). Brachiaria mutica
b). Gleichenia liniearis
c). Lantana camara
d). Melastoma malabathricum
e). Scleria sumatrensis
3). Gulma Kelas C
Gulma yang digolongkan ke dalam gulma kelas C adalah jenis-jenis gulma atau tumbuhan yang
merugikan tanaman perkebunan dan me- merlukan tindakan pengendalian, namun tindakan
pengendalian tersebut tergantung pada keadaan, misalnya ketersediaan biaya, atau mempertim-
bangkan segi estetika (kebersihan kebun).
Contoh jenis gulma kelas C adalah sebagai berikut :
a) Axonopus compressus
b). Boreria latifolia
c). Cyclocorus aridus
d). Cynodon dactylon
e) Cyperus sp.
f) Echinochloa colonum
g). Eleusine indica
h). Nephrolepsis bisserata
i). Ottochloa nodosa
j). Paspalum conjugatum
k). Sporolobus sp.
4). Gulma Kelas D
Gulma yang digolongkan sebagai gulma kelas D adalah jenis-jenis gulma yang kurang
merugikan tanaman perkebunan, namun tetap me-
merlukan tindakan pengendalian.
Contoh jenis gulma kelas D adalah sebagai berikut :
a). Ageratum conyzoides
c). Cyrtococcum sp.
d). Digitaria sp.
5). Gulma Kelas E
Gulma yang digolongkan ke dalam gulma kelas E adalah jenis-jenis gulma yang pada umumnya
bermanfaat bagi tanaman perkebunan karena dapat berfungsi sebagai pupuk hijau. Gulma kelas
E dibiarkan tumbuh menutupi gawangan tanaman, namun tetap memerlukan tindakan pengen-
dalian jika pertumbuhannya sudah menutupi piringan atau jalur tanaman.
Contoh jenis gulma kelas E adalah sebagai berikut :
a). Calopogonium caereleum
b). Calopogonium mucunoides
c). Centrosema pubescens
d). Pueraria javanica
e). Pueraria phaseoloides
LAPORAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI ( PRAKERIN)
PEMELIHARAAN DAN PANEN TANAMAN KELAPA SAWIT
DI PTPN III PERKEBUNAN BATANGTORU
DISUSUN OLEH :
1.RAFIF MAULUDDIN
2.HOIRUNNISA
3. SARIANNA
4.PARMAN SAPUTRA
5. SAMSUL HARAHAP
PROGRAM KEAHLIAN
AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN (ATP)
SMK NEGERI BATANGTORU
KABUPATEN TAPANULI SELATAN
TAHUN AJARAN 2021/2022