Siti Rahmawati Proposal
Siti Rahmawati Proposal
OLEH
SITI RAHMAWATI
S1A1 19 232
KENDARI
2021
1
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian........................................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian........................................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Aparatur Sipil Negara (ASN) ..................................................................... 6
1. Pengertian Aparatur Sipil Negara (ASN) ........................................................... 6
2. Prinsip Aparatur Sipil Negara (ASN) .................................................................. 9
3. Nilai Dasar Aparatur pil Negara (ASN) ............................................................ 10
4. Jabatan-Jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN) ................................................ 11
B. Konsep Mutasi............................................................................................................. 13
1. Pengertian Mutasi................................................................................................... 13
2. Tujuan Mutasi......................................................................................................... 15
3. Jenis Jenis Mutasi................................................................................................... 19
4. Dasar Pelaksanaan Mutasi.................................................................................... 22
5. Teknik Mutasi......................................................................................................... 24
6. Faktor-Faktor yang Harus Diperhatikan Dalam Mutasi................................. 25
7. Sebap dan Alasan Mutasi...................................................................................... 26
8. Kendala Pelaksanaan Mutasi................................................................................ 28
C. Konsep Efektivitas Kerja........................................................................................... 29
1. Pengertian Efektivitas Kerja................................................................................. 29
2
2. Faktor Faktor Efektivitas Kerja........................................................................... 36
3. Alat Ukur Efektivitas Kerja Pegawai................................................................. 38
D. Kerangka Pikir............................................................................................................. 41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian......................................................................................................... 43
B. Jenis Penelitian............................................................................................................ 43
C. Informasi Penelitian.................................................................................................... 44
D. Sumber Data................................................................................................................. 45
E. Teknik Pengumpulan Data........................................................................................ 45
F. Analisis Data................................................................................................................. 46
G. Definisi Konsep........................................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sipil Negara (ASN) merupakan dasar dalam manajemen ASN bertujuan membangun
aparatur berintegritas, profesional dan netralitas yang bebas dari intervensi politik
serta bebas dalam praktek korupsi, kolusi, nepotisme juga mampu melakukan
menjadi tolak ukur yang adil dalam sistem manajemen pegawai yang efektif dan
efesien.
nasional tergantung pada kesempurnaan aparatur negara baik di tingkat pusat maupun
tingkat daerah. Sumber daya manusia menjadi prioritas utama di segala bidang, harus
sumber daya manusia (SDM) baik kualitas maupun kuantitasnya, sebagaimana yang
kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
4
Salah satu langkah untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang
sesuai dengan kebutuhan organisasi adalah dengan adanya manajemen sumber daya
manusia yang profesional, pengalaman dan sesuai dengan ilmu pendidikan yang telah
ASN terlihat tidak efektif, yaitu Arogansi kekuasaan, masih lemahnya kerja tim (team
work) dan adanya intervensi berlebihan dari institusi dan politik terutama dari
Sudah menjadi rahasia umum pasca pilkada rotasi atau mutasi pejabat
struktural sudah menjadi tradisi. Mutasi yang dilakukukan bukan berdasarkan pada
prinsip dasar the right man in the right place, sehingga mutasi yang dilakukan
kurang efektif dan efesien, pergantian pegawai sering berkaitan dengan muatan
politik, hubungan emosional dan politik balas jasa, sehingga merit system sering
dilupakan. Pada prinsipnya merit system merupakan alat ukur yang menghasilkan
jabatan sangat berperan penting dalam penempatan pegawai, dengan adanya analisis
jabatan akan menghasilkan pegawai yang mampu bekerja efektif dan efisien dalam
5
pertimbangan penguasa), akan menyebabkan sistem pembinaan dan pengembangan
karir pegawai menjadi tidak jelas dan tidak ada kepastian alur karir pegawai dan akan
Melihat fonomena mutasi yang sering kali terjadi pada pasca pelantikan
kepala daerah yang terpilih maupun dimasa penghujung jabatan menjadi sebuah
dilema, pegawai yang berbeda pandangan politik maka akan berdampak pada mutasi
dan dipindah tempatkan sehingga menggangu kinerja, prestasi dan karir pegawai.
Pegawai yang pada hakikatnya bersifat netral dan pada akhirnya pegawai tidak
bersifat netral dengan terjadinya politik pragmatis, sehingga pegawai sering menjadi
korban kekuasaan.
katakana bahwa mutasi pegawai belum efektif dan efesien di Kabupaten Muna Barat
keahliannya, analisis jabatan yang belum tepat sasaran dan belum berlandaskan pada
prinsip mutasi yang profesional sesuai dengan UU ASN No15 tahun 2014 dan PP No
mengenai Mutasi aparatur sipil negara dalam meningkatkan efektivitas kerja pada
6
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi dasar pelaksanaan mutasi Pegawai Negeri Sipil pada Badan
barat?
C. Tujuan Penelitian
Berangkat dari rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan dalam
penelitian ini adalah “Untuk mengetahui mutasi Aparatur Sipil Negara dalam
D. Manfaat Penelitian
Dari latar belakang diatas dapat ditemukan manfaat yang dimaksud yakni :
1) Manfaat Teoritis :
7
b. kepustakaan hasil penelitian ini diharapkan menambah informasi ilmiah yang
2) Manfaat Praktis
penelitian ini menjadi bahan evaluasi tentang mutasi aparatur sipil negara
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai
Pegawai Aparatur Sipil Negara atau (Pegawai ASN) adalah Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang diangkat oleh pemerintah atau
Pegawai negeri sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara
indonesia yang memiliki syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap
setiap pejabat yang mempunyai hubungan dinas dengan Negara. Pegawai Negeri
Sipil, Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, “Pegawai” berarti “orang yang
negara atau pemerintah, jadi Pegawai Negeri Sipil adalah orang yang bekerja pada
9
Berkaitan dengan pengertian Pegawai Negeri atau seseorang dapat disebut
Pengertian Pegawai Negeri, menurut Mahfud M.D dalam buku Hukum dan Pilar-
Pilar Demokrasi, terbagi dalam dua bagian yaitu pengertian stipulatif dan pengertian
1) Pengertian Stipulatif
2) Pengertian Ekstensif
yang sebenarnya bukan Pegawai Negeri. Hal tersebut dalam hal tertentu dianggap
pengertian stipulatif ada pengertian yang hanya berlaku pada hal-hal tertentu.
1. Ketentuan yang terdapat dalam Pasal 415-437 KUHP mengenai kejahatan jabatan.
Menurut pasal-pasal tersebut orang yang melakukan kejahatan jabatan adalah yang
10
melakukan kejahatan yang berkenaan dengan tugasnya sebagai orang yang
diserahi suatu jabatan publik, baik tetap maupun sementara. Intinya, orang yang
diserahi suatu jabatan publik itu belum tentu Pegawai Negeri, menurut pengertian
2. Ketentuan Pasal 92 KUHP yang berkaitan dengan status anggota dewan rakyat,
anggota dewan daerah dan kepala desa. Menurut Pasal 92 KUHP, di mana
diterangkan bahwa yang termasuk dalam arti Pegawai Negeri adalah orang-orang
mereka yang bukan dipilih, tetapi diangkat menjadi anggota dewan rakyat dan
dewan daerah serta kepala-kepala desa dan sebagainya. Pengertian Pegawai Negeri
menurut KUHP sangatlah luas, tetapi pengertian tersebut hanya berlaku dalam hal
ada orang-orang yang melakukan kejahatan, atau pelanggaran jabatan dan Tindak
Pidana lain yang disebut dalam KUHP, jadi pengertian ini tidak termasuk dalam
hukum kepegawaian.
11
terbagi dalam bentuk dan format yang berbeda, namun pada akhirnya dapat
sistem hukum yang ada, karena pada dasarnya jabatan negeri akan selalu berkaitan
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan
perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan.
untuk berfikir atau bertindak. Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara diatur mengenai prinsip ASN sebagai profesi yang ditujukan
Republik Indonesia. Prinsip ASN sebagai profesi diatur dalam Undang-Undang No\
mor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Pasal 3. ASN sebagai profesi
a. Nilai dasar;
b. kode etik;
12
c. Komitmen, integritas moral,dan tanggung jawab pada pelayanan publik;
e. kualifikasi akademik;
g. profesionalitas jabatan.
loyalty, dan accountability .Tidak hanya itu, enam pokok integritas dalam birokrasi
prioritas profesi adalah poin-poin yang harus dipahami, diresapi dan diaktualisasikan
kepada masyarakat maka perlu ditanamkan nilai-nilai dasar kepada pegawai ASN
agar dapat menghasilkan pegawai ASN yang memiliki integritas, professional, netral
dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme,
dasar ASN. Nilai dasar ASN diatur dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014
pasal 4 yaitu :
13
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik
pemerintah
j. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
14
1. Jabatan Administrasi, yakni sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas
pembangunan.
2. Jabatan Fungsional, yakni sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas
kementrian
15
lembaga negara, sekretaris jenderal lembaga nonstruktural, direktur jenderal,
deputi, inspektur jenderal, inspektur utama, kepala badan, staf ahli menteri,
c. Jabatan pimpinan tinggi pratama meliputi direktur, kepala biro, asisten deputi,
badan, kepala pusat, inspektur, kepala balai besar, asisten sekretariat daerah
sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan jabatan lain yang setara.
c. Keteladanan dalam mengamalkan nilai dasar ASN dan melaksanakan kode etik
B. Konsep Mutasi
1. Pengertian Mutasi
Kata mutasi atau pemindahan oleh sebagian masyarakat sudah dikenal, baik
memindahkan tenaga kerja dari satu tempat tenaga kerja ke tempat kerja lain. Akan
16
tetapi mutasi tidak selamanya sama dengan pemindahan. Mutasi meliputi kegiatan
baik secara horizontal maupun vertikal di dalam satu organisasi. Pada dasarnya
jawab, dan status ketenagakerjaan tenaga kerja ke situasi tertentu dengan tujuan agar
yang baru tapi memiliki kedudukan, tanggung jawab, dan jumlah remunerasi yang
sama”. Dan menurut Daryanto (2013:41) “mutasi adalah suatu kegiatan rutin dari
suatu perusahaan untuk dapat melaksanakan prinsip “the right men on the right
place”
17
Jadi, dapat disimpulkan bahwa mutasi diartikan sebagai perubahan mengenai
atau pemindahan kerja/ jabatan lain dengan harapan pada jabatan baru itu seorang
karyawan akan lebih berkembang. Mutasi merupakan kegiatan rutin dari perusahaan
3890).
18
secara keseluruhan dalam pekerjaan dan jabatanya dengan memperluas pengalaman
Adapun tujuan dari mutasi menurut Hasibuan (2011:102) adalah sebagai berikut :
dilakukannya.
8) Untuk alat pendorong agar spirit kerja meningkat melalui persaingan terbuka.
9) Untuk tindakan pengamanan yang lebih baik Untuk alat pendorong agar spirit
19
1) Mempertahankan pegawai-pegawai yang telah lama masa kerjanya sebagai
Selain tujuan, mutasi juga memiliki manfaat bagi karyawan. Menurut Siagian
1) Pengalaman baru.
7) Motivasi dan kepuasan kerja yang lebih tinggi berkat tantangan dan situasi baru
yang dihadapi.
20
3) Untuk mengatasi rasa jenuh dan bosan karyawan terhadap pekerjaan, jabatan, dan
kemampuannya.
Menurut Felix A. Nigro (dalam Moekijat, 2010: 117) menyebut 5 macam manfaat
mutasi, yaitu :
pegawai baru dari luar yang mahal untuk memenuhi kebutuhan tenaga manusia
yang mendadak.
baik pemimpin maupun bawahan adalah cakap, tetapi apabila terjadi pertentangan
memindahkan pegawai.
oleh pegawai untuk memnuhi kebutuhan atau preferensi perseorangan pada tempat
pekerjaan.
21
Selain itu tujuan mutasi yang terkandung dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43
2) Pendayagunaan pegawai.
3) Pengembangan karier.
6) Sebagai hukuman.
3. Jenis-Jenis Mutasi
a) Mutasi antarurusan
b) Mutasi antarseksi
c) Mutasi antarbagian
d) Mutasi antarbiro
e) Mutasi antarinstansi
a) Production transfer, mutasi pada jabatan yang sama, karena produksi di tempat
22
b) Replacement transfer, mutasi dari jabatan yang sudah lama dipegang ke jabatan
yang sama di bagian lain, untuk menggantikan karyawan yang belum lama
c) Versatility transfer, mutasi dari jabatan yang satu ke jabatan lain untuk
d) Shift transfer, mutasi dalam jabatan yang sama. Misalnya, shift A (malam)
e) Remedial transfer, mutasi karyawan ke bagian mana saja untuk memupuk dan
Menurut Hasibuan (2011:105) ada beberapa sebab dan alasan dilakukannya mutasi
b) Keluarga; misalnya untuk merawat orang tua yang sudah lanjut usianya.
c) Kerja sama; misalnya tidak dapat bekerja sama dengan karyawan lainnya
23
2) Alih Tugas Produktif (ATP) Alasannya didasarkan pada kecakapan, kemampuan,
sikap, dan disiplin karyawan. Jadi ATP ini biasanya bersifat mutasi vertikal
(promosi atau demosi). Menurut Paul Pigors dan Charles Mayers (dalam
lain secara horizontal, karena pada bagian lain kekurangan tenaga kerja padahal
lain, baik pekerjaannya sama atau tidak atas permintaan karyawan bersangkutan
24
b) Permanent transfer, mengalihtugaskan karyawan ke jabatan/pekerjaan baru
4) Masalah merit rating dan mutasi Merit rating artinya penilaian prestasi kerja yang
telah dilaksanakan apakah dengan rencana semula. Dalam hal ini penilaian
dikerjakan. Merit rating terdiri atas initial appraisal (penilaian awal) dan periodical
b) Pengaruh senioritas.
1) Merit system adalah mutasi pegawai yang didasarkan atas landasan yang bersifat
ilmiah, objektif dan hasil prestasi kerja. merit system ini merupakan dasar yang
baik karena:
25
d) Absensi dan disiplin karyawan semakin baik.
2) Seniority systemadalah mutasi yang didasarkan atau landsan masa kerja, usia, dan
pengalaman kerja dari pegawai yang bersangkutan . sistem mutasi ini tidak
mutasi ini kurang baik karena didasarkan atas pertimbangan suka atau tidak suka
Menurut Manullang (2008: 276) dalam penera pan mutasi, ada beberapa hal yang
1) Jabatan karyawan yang dipindahkan harus bersamaan isinya dengan jabatan yang
ditinggalkan.
2) Metode melakukan pekerjaan harus sama antara yang satu dengan yang lain.
1) Faktor logis atau rasional : Penolakan ini dilakukan dengan pertimbangan waktu
yang diperlukan untuk menyesuaikan diri, upaya ekstra untuk belajar kembali,
26
2) Faktor Psikologis : Penolakan berdasarkan faktor psikologis ini merupakan
terhadap perubahan, tidak menyukai pimpinan atau agen perubahan yang lain,
alasan antara lain konspirasi yang bersifat politis, bertentangan dengan nilai
5. Teknik Mutasi
Mutasi dalam suatu organisasi dapat dilakukan dengan dua cara menurut
b) Berorientasi semata-mata kepada masa kerja dan ijazah, bukan atas prestasi
riil karyawan.
27
b) Beriorentasi pada kebutuhan yang riil/nyata.
Menurut Endang (2010:84) mutasi dalam suatu organisasi dapat dilakukan dengan
jabatan/tempat/pekerjaan yang lain yang setara tanpa diikuti dengan kenaikan atau
penurunan jabatan.
Promosi adalah pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain yang tinggi
disertai dengan wewenang, dan tanggung jawap yang lebih besar. Sedangkan
denosi adalah pemindahan kariawan dari suatu jabatan kejabatan lain yang lebih
karena itu perlu ada evaluasi pada setiap perkerja secara berkesinambungan secara
28
b. Mutasi atas dasar prinsip The right man on the right place.
Mutasi atas permintaan sendiri adalah mutasi yang dilakukan atas keinginan sendiri
organisasi. Misalnya, karena alasan keluarga untuk merawat orang tua yang sudah
lanjut usia. Kemudian alasan kerja sama, dimana tidak dapat bekerja sama dengan
pegawai lainnya karena terjadi pertengkaran atau perselisihan, iklim kerja kurang
Alih tugas produktif adalah mutasi karena kehendak pimpinan perusahaan untuk
atau pekerjaan yang sesuai dengan kecakapannya. Alasan lain tugas produktif
29
didasarkan pada kecakapan, kemampuan pegawai, sikap dan disiplin pegawai.
Paul Pigors dan Charles Mayers (Nasution, 2000:155) mutasi dibagi dalam beberapa
bagian lain secara horizontal, karena pada bagian lain kekurangan tenaga kerja
karyawan yang sudah lama dinasnya ke jabatan kain secara horizontal untuk
4) Shift transfer Shift transfer adalah mengalih tugaskan karyawan yang sifatnya
horizontal dari satu regu ke regu lain sedangkan pekerjaannya tetap sama.
karyawan ke jabatan lain, baik pekerjaannya sama atau tidak atas permintaan
30
karyawan bersngkutan karena tidak dapat bekerja sama dengan rekan-
rekannya.
situasi yang kurang diinginkan seperti penurunan tingkat keterampilan karena formasi
perusahaan.
2. Faktor Psikologis
dilakukan berdasarkan emosi, sentimen, dan sikap. Seperti kekhawatiran akan sesuatu
menyukai pimpinan atau agen perubahan yang lain, rendahnya kepercayaan terhadap
Penolakan terjadi karena beberapa alasan antara lain konspirasi yang bersifat
31
C. Konsep Efektivitas Kerja
menarik untuk dilakukan,dan pasti akan berkaitan dengan banyak faktor. Jika
dikatakan bahwa efektivitas kerja pegawai merupakan sikap atau kondisi umum
setiap pemimpin perlu mengambil berbagai langkah agar semakin banyak (apabila
bekerja,yang pada saatnya nanti akan mencapai tingkat efektivitas kerja pegawai yang
tepat,diperlukan pemahaman teknik dan cara yang dapat digunakan untuk mengukur
Dalam hubungan ini perlu diperhatikan bahwa seseorang pegawai tidak akan
dalam organisasi hanya pada penyelesaian tugas itu berdasarkan keterampilan dan
32
juga berbagai kebutuhan lainnya. Interaksi dengan berbagai pihak seperti rekan
Tidak satu pun pekerjaan organisasi yang dapat diselesaikan hanya oleh
seseorang tanpa interaksi sama sekali dengan pihak lain.ketaatan terhadap berbagai
kultur organisasi adalah beberapa contoh lain dari faktor-faktor yang perlu mendapat
kehidupan organisasi.
efektifitas kerja pegawai dalam menyelesaikan tugasnya menurut pendapat ahli yang
1. sikap (disiplin)
3. Motif
5. Penerapan (dispektasi)
mengemukakan terdapat empat faktor yang dapat mendukung atau mendorong tingkat
33
1. kendali (kontrol pengawasan)
2. motivasi
3. pengungkapan emosional
4. Informasi
1. Karakteristik individual
2. sikap
3. Motif
4. Kepentingan
5. Minat
6. Pengalaman
34
7. Harapan
3. Sifat pekerjaan
5. Majikan-majikan mereka
“Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya sasran atau tujuab yang telah
ditentukan sebelumnya”.
dalam waktu yang tepat,format yang tepat sehingga dapat dipahami,konsisten dengan
format sebelumnya,isinya sesuai dengan kebutuhan saat ini dan lengkap atau sesuai
mulai adanya fakta kegiatan sehingga menjadi data,baik yang berasal dari hubungan
35
dan transaksi internal dan eksternal maupun berasal dari hubungan antar unit dan di
dalam unit itu sendiri.. Pengertian yang dikemukakan para ahli diatas mengenai
pertama dari segi hasil,tujuan atau akibat yang dikehendaki dapat dicapai,dan kedua
dari segi usaha yang ditempuh dan dilaksanakan telah tercapai dan keduanya secara
maksimal.
suatu kesimpulan bahwa efektivitas kerja pegawai dapat dikatakan sebagai taraf
efektivitas kerja pegawai dalam menyelesaikan tugas pokok dan fungsinya sebagai
perlu diketahui bagaimana suatu organisasi itu dapat dikatakan mencapai tujuan
dengan efektif. Atau dengan kata lain,apa kriteria yang digunakan untuk bisa
mempunyai makna yang berbeda. Suatu upaya untuk mendefinisikan yang umum dan
sering digunakan adalah bertumpu pada pendekatan efektifitas dari segi optimasi
36
tujuan,yakni kemampuan organisasi memanfaatkan sumber daya untuk mencapai
hendak mengoperasikan konsep tujuan. Oleh karena itu, definisi yang bertumpu pada
optimasi tujuan haruslah diberi makna sebagai tujuan yang diukur menurut konsep
organisas, yaitu ukuran mengenai seberapa jauh suatu organisasi mencapai tujuan
Kata efektif berasal dari bahasa inggris yaitu effective yang berarti berhasil atau
sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Menurut Harbani Pasolong (2007:4),
efektivitas pada dasarnya berasal dari kata “efek” dan digunakan istilah ini sebagai
hubungan sebab akibat. Efektivitas menurut arti harfiahnya adalah suatu efek atau
memiliki arti yang berbeda walupun dalam berbagai penggunaan kata efisien lekat
guna atau menunjang tujuan. Efektivitas merupakan salah satu dimensi dari
37
mengarah kepada pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas,kuantitas dan
waktu.
dibandingkan dengan akibat atau hasil yang diharapkan. Jadi antara hasil pekerjaan
yang dicapai dengan tujuan perencanaan harus sinkron, karena itu sebagai indikator
dari efektifitas kerja dalam sebuah kantor atau organisasi. Pengertian efektivitas
secara umum menunjukkan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang
terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektivitas menurut
Hidayat,1986.
Dimana makin besar presentase target yang di capai, makin tinggi efektivitasnya”.
optimalisasi tujuan haruslah diberi makna sebagai tujuan yang diukur menurut konsep
38
kegiatan/tugas dinilai baik atau tidak sangat tergantung pada bilamana tugas itu
dapat dicapai apabila organisasi itu juga mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan
perubahan lingkungan. Dalam hal ini efektivitas harus termasuk juga efisiensinya.
pegawai berhasil dilakukan dengan baik atau tidak dipengaruhi oleh gaya
adanya evaluasi kerja dari pimpinan. Menurut Relly (2003:119) Faktor-faktor yang
1. Waktu
Semakin lama tugas yang dibebankan itu dikerjakan, maka semakin banyak tugas
lain menyusul dan hal ini akan memperkecil tingkat efektivitas kerja karena
2. Tugas
39
3. Produktivitas
tentunya akan dapat menghasilkan efektivitas kerja yang baik demikian pula
sebaliknya.
4. Motivasi
tujuan mereka yang sensitif. Semakin termotivasi karyawan untuk bekerja secara
5. Evaluasi Kerja
6. Pengawasan
Dengan adanya pengawasan maka kinerja pegawai dapat terus terpantau dan hal
7. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja adalah menyangkut tata ruang, cahaya alam dan pengaruh suara
Adalah suatu sarana dan peralatan yang disediakan oleh pimpinan dalam bekerja.
40
mempengaruhi semakin baiknya kerja seorang dalam mencapai tujuan atau hasil
yang diharapkan
kerja tersebut maka penulis menggunakan teori menurut Richard dan M. Steers
kebutuhannya tanpa melalui kerjasama dengan orang lain. Hal ini sesuai pendapat
kerjasama dalam pencapaian tujuan. Setiap orang yang masuk dalam organisasi
dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan orang yang bekerja didalamnya
41
pendapat ataupun prestasi pegawainya sangat berperan dalam menimbulkan rasa
2. Prestasi kerja
Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
waktu yang dimiliki oleh pegawai maka tugas yang diberikan dapat dilaksanakan
Prestasi kerja merupakan gambaran hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
tertentu,dengan kata lain prestasi kerja pegawai adalah kemampuan kerja pegawai
Pengertian prestasi kerja disebut juga sebagai kinerja atau dalam bahasa
inggris disebut dengan performance.Pada prinsipnya,ada istilah lain yang yang lebih
menggambarkan pada “prestasi” dalam bahasa inggris yaitu kata “to achieve” yang
42
berarti “mencapai”,maka dalam bahasa Indonesia sering diartikan menjadi
hal utama yang dituntut oleh badan pemerintahan dari pegawainya adalah
prestasi kerja mereka yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.Prestasi kerja
pegawai akan membawa dampak bagi pegawai yang bersangkutan maupun badan
Ukuran suatu prestasi kerja menurut Manulang (2014) dapat di bagi menjadi
a) kualitas kerja
b) kuantitas kerja
c) ketetapan waktu
3. Kepuasan kerja.
peningkatan produksi dan pengurangan biaya melalui perbaikan sikap dan tingkah
maksimum dari industri serta naiknya nilai manusia di dalam konteks pekerjaan.
43
Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peranan atau pekerjaannya
dalam organisasi. Tingkat rasa puas individu bahwa mereka mendapat imbalan yang
mereka berada.
terhadap pekerjaan.
c. Organisasi dan manajemen: Mampu memberikan situasi dan kondisi kerja yang
stabil.
44
D. Kerangka Pikir
dapat diminimalisir dan penulisan penelitian ini didukung dengan melihat fenomena-
Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar sebagai
berikut:
BAB III
45
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Kabupaten Muna Barat yang akan dijadikan sebagai unit analisis penelitian. Dengan
dan pada akhirnya waktu, tenaga dapat dimanfaatkan dapat dimanfaatkan seefisien
mungkin.
B. Jenis Penelitian
masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data. Data yang diperolah dalam
penelitian ini akan dianalisa dengan menggunakan bentuk analisis kualitatif. Analisis
C. Informan Penelitian
46
Dalam penelitian kualitatif, hal yang menjadi bahan pertimbangan utama dalam
dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang
permasalahan yang akan diteliti. Dalam penelitian kualitatif tidak digunakan istilah
populasi. Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti adalah purposive sampling.
atau penentuan informan yang disengaja berdasarkan tujuan dan kebutuhan peneliti
1. Kepala Badan
Dalam penelitian ini ditetapkan seorang informan kunci (key informan) yang
efektivitas kerja.
D. Sumber Data
47
Sehubungan dengan permasalahan dalam penelitian maka sumber data yang
digunakan adalah :
1. Data Primer yaitu data yang diperoleh pertama kali dan merupakan segala informasi
yang diperoleh dari informan dan melalui wawancara yang dicatat oleh peneliti
2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dan berhubungan
dengan penelitian seperti dokumen, buku, catatan-catatan, jurnal, laporan, arsip dan
monografi.
1. Observasi yaitu kegiatan untuk mendapatkan data yang faktual dengan cara
objek yang diteliti dan diambil dari hasil pengamatan gejala yang dapat menunjang
penelitian ini.
langsung dan terarah kepada beberapa informan yang dianggap dapat memberikan
3. Studi dokumentasi yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh data yang
dimaksud untuk mendapatkan data dan informasi yang berhubungan dengan materi
48
penelitian. Studi dokumentasi dilakukan dengan mempelajari buku-buku dan hasil
F. Analisis Data
Data yang akan dihimpun dalam penelitian baik data primer maupun data sekunder
akan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Teknik analisis ini dilakukan dalam beberapa
langkah yaitu :
1. Pertama reduksi data sebagi pemilihan, pemusatan fokus pada penyederhanaan dan
abstraksi serta transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di
lapangan.
terdapat variasi bentuk yang dapat digunakan dalam penyajian, antara lain; matriks,
informan akan dibandingkan dengan data hasil wawancara dari informan lainnya.
Selanjutnya data yang telah disimpulkan dan diinterpretasikan oleh peneliti kemudian
G. Defenisi Konsep
49
Berdasarkan perumusan penelitian masalah dan kajian literatur yang telah
yang di analisis terkait dengan permasalahan yang ada. Pada tahap ini adalah
kejadian (event) yang berkaitan satu sama lainnya. Defenisi konsep dijelaskan sebagai
berikut :
a. jabatan administrasi yakni sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas
pembangunan
b. jabatan fungsional yakni sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas
keterampilan tertentu
pemerintahan
2. Pelaksanaan Mutasi
50
a. Merit system adalah mutasi karyawan yang didasarkan atas landasan yang
b. Seniority systemadalah mutasi yang didasarkan atas landasan masa kerja, usia
a. Kualitas kerja yaitu mutu hasil kerja sesuai dengan standar yang telah di
b. Kualitas kerja adalah jumlah hasil kerja sesuai dengan standar yang telah di
DAFTAR PUSTAKA
51
B. Siswanto Sastrohadiwiryo. 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan
Daryanto. 2013. Sari Kuliah Manajemen Pemasaran (cetakan 2). Bandung. Penerbit:
_____2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Algensindo, Bandung
52
Moekijat, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan kesembilan, Penerbit :
Jakarta.
Nigro Felix A, Public Personal Administratrion, Holt, Rinehart and Winston, Inc,
P. Robins, Stephen, 1990, Teori Organisasi, Struktur, Desain dan Aplikasi, Arcan,
Jakarta.
53
Sondang P. Siagian. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Jakarta.
Stand Kossen, 1986, Aspek Manusia dan Organisasi, penterjemah : Bakri Siregar,
Erlangga, Jakarta.
Alfabeta.
54