Anda di halaman 1dari 16

“Health SW”: Membangun Ekosistem Digital Kesehatan Indonesia dan Meningkatkan

Kesadaran Kesehatan

Agus Bahuri
1221921008
Program Studi Manajemen
Bakrie University
Email : agusbahuri2020@gmail.com

1. Deskripsi dan latar belakang bisnis


Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) menurun dari 1,49% pada periode 2000-2010
menjadi 1,38 % tahun 2010-2015 dan diperkirakan akan terus menurun menjadi 0,93%
pada tahun 2020-2025. Namun jumlah absolut penduduk Indonesia masih sangat
besar; mencapai 296,6 juta dan 298 juta antara tahun 2020-2024 (bkkbn.go.id).
Indonesia saat ini telah memasuki masa bonus demografi dengan periode puncak
diproyeksikan di tahun 2030 (BPS.2022). Terdapat dua kesempatan Bonus Demografi
(BD): BD pertama adalah saat terjadi peningkatan pendapatan per kapita sebagai hasil
dari peningkatan penduduk usia produktif relatif terhadap usia non-produktif. BD
kedua adalah saat terjadi peningkatan aset oleh penduduk usia kerja (saat ini) untuk
membiayai konsumsi mereka di masa depan. BD dapat diraih dengan perbaikan SDM
sehingga berkualitas, sehat dan produktif (dengan pendidikan dan pelatihan sesuai
permintaan pasar), serta akumulasi aset sejak dini. Bonus demografi tersebut dapat
dilihat dari jumlah penduduk Indonesia yang masuk kategori produktif mencapai
190,83 juta jiwa (69,3%) dari total jumlah penduduk saat ini. Penduduk usia produktif
sebagian besar merupakan para pemuda yang tergolong Genarasi Z dan Millenial.
Penduduk usia produktif dapat memberikan potensi ekonomi yang besar dan
kemajuan bangsa di masa depan apabila diisi oleh pemuda yang berkompeten dan
memiliki SDM unggul.
Selama tahun 1990-2016, kematian yang disebabkan penyakit menular serta kondisi
maternal, perinatal dan neonatal (Communicable, maternal, neonatal and nutritional -
CMNN) menurun sebesar 52,6%; kematian akibat NonCommunicable Diseases (NCDs)
meningkat sebesar 82%; dan kematian akibat cedera meningkat 1,2% (Indofarma).
Terdapat tiga penyakit tidak menular yang menyebabkan kematian, diantaranya adalah
stroke, jantung iskemik, dan diabetes. Sedangkan terdapat tiga penyakit menular yang
menyebabkan kematian, diantaranya tuberkulosis, infeksi saluran nafas dan infeksi
saluran nafas bawah.
Penyakit jantung menunjukkan angka yang semakin tinggi seiring dengan kelompok
umur yang lebih tua dan mencapai nilai tertinggi pada kelompok umur 55-59 tahun.
Artinya, morbiditas penduduk Indonesia mencapai yang terburuk ketika memasuki usia
pensiun. Hal ini berimplikasi pada meningkatnya beban pembiayaan kesehatan karena
beban penyakit yang diderita oleh penduduk yang tidak lagi produktif dan
menunjukkan menunjukkan rendahnya kualitas kesehatan penduduk usia kerja.
Konsumsi dan pola hidup yang tidak sehat berkontribusi tinggi terhadap kematian
dan disabillitas. Risiko metabolisme dan perilaku tidak sehat seperti diet tidak
seimbang, tekanan darah tinggi, gula darah puasa tinggi, konsumsi tembakau,
malnutrisi dan indeks massa tubuh yang tinggi, adalah kontributor utama kematian
dini dan kecacatan (Indofarma).

Kebijakan pemerintah dalam di bidang kesehatan tahun 2020 – 2024


Sesuai dengan Arah Kebijakan RPJMN 2020-2024 sebagai Acuan Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2020, Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, terutama penguatan pelayanan
kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya
promotif dan preventif, didukung dengan inovasi dan pemanfaatan teknologi.

Dalam penyusunan RPJMN dan strategi yang telah dibuat oleh Kementerian
Kesehatan RI, yang menjadi tujuan dan prioritas RPJMN salah satu Tujuan dan
Prioritas RPJMN adalah penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan melalui
pemanfaatan teknologi serta pemenuhan dan peningkatan daya saing sediaan
farmasi dan alat kesehatan.

Di dalam prioritas RPJMN Pemerintah Indonesia 2020- 2024 di sisi kesehatan


dijelaskan secara jelas bahwa terdapati poin penguatan pelayanan kesehatan dasar
dan rujukan, dimana dalam strategi implementasinya berkaitan dengan beberapa hal
diantaranya :
• Pemanfaatan inovasi teknologi dalam pelayanan kesehatan meliputi perluasan
sistem rujukan online termasuk integrasi fasilitas kesehatan swasta dalam sistem
rujukan, sistem khusus untuk daerah dengan karakteristik geografis tertentu
(kepulauan dan pegunungan)
• Perluasan cakupan dan pengembangan jenis layanan telemedicine, digitalisasi
medis dan rekam medis online
• Perluasan pelayanan kesehatan bergerak (flying health care)

Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri


Farmasi dan Alat Kesehatan untuk pencapaian kemandirian sediaan farmasi dan alat
kesehatan, mendorong Indofarma sebagai BUMN yang difokuskan dalam
pengembangan Produk Alat Kesehatan untuk dapat mempercepat peningkatan
kapasitas dan kapabilitas produksi dalam negeri yang secara umum akan dilakukan
dengan skema alih teknologi bersama Perusahaan yang sudah berpengalaman dalam
memproduksi Alat Kesehatan dan mendukung pemerintah dalam menurunkan beban
anggaran kesehatan nasional dengan pemanfaatan teknologi (Telemedicine).
Untuk kedepannya, fasilitas pelayanan di rumah sakit hanya digunakan untuk
pengobatan saja. Sedangkan pemeriksaan medis atau skrining dapat dilakukan di mana
saja. Sehingga diperlukan inovasi digital alat kesehatan yang wearable yang dapat
digunakan oleh masyarakat untuk mengetahui kondisi fisik kesehatannya. Secara
singkat, alat ini dapat digunakan untuk pemeriksaan jarak jauh dimana pasien dapat
menjalani pemeriksaan medis secara online tanpa harus datang ke rumah sakit.
Namun, data pemeriksaan tersebut dapat terkoneksi secara real time ke dokter atau
fasilitas pelayanan kesehatan primer.

2. Kondisi bisnis saat ini


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 62 Tahun 2017, Alat Kesehatan
adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang
digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan
penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau
membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh. Alat kesehatan elektromedik
adalah perangkat atau instrument medis yang berhubungan dengan sistem elektronik
arus lemah. Elektromedik berasal dari dua kata, elektro dan medik atau medis.
Berdasarkan pada data international trade administration, dijelaskan bahwa untuk
fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia di sektor swasta mencapai porsi 30% dan
rumah sakit mencapai 70%. Sedangkan gambaran belanja alat kesehatan sebelum
pandemic Covid 19 pada sektor swasta mencapai nilai 12,97 T dan sektor pemerintah
mencapai nilai 30,32 T sehingga total pasar alat kesehatan Indonesia mencapai nilai
43,32 T.
Kondisi pandemi Covid – 19 yang terjadi pada awal tahun 2020 mendorong masyarakat
terbiasa menggunakan aplikasi Telekonsultasi dengan berbagai Platform Digital seperti
platform halodoc, dll. Namun layanan tersebut baru sebatas Telekonsultasi klinis tidak
melalui realtime data Alat Kesehatan langsung ke Viewer yang dapat diakses oleh
dokter ataupun profesional kesehatan lainnya secara realtime. Namun denga nada
inovasi baru yang berkaitan dengan alat kesehatan digital yang wearable dipakai oleh
pengguna makan akan semakin memudahkan dan menyempurnakan telekonsultasi
yang saat ini sudah berjalan.
Dalam beberapa waktu kedepan dapat dipastikan bahwa perkembangan teknologi di
sisi kesehatan akan semakin pesat perkembangannya dan bisnis akan terus
berkembang dengan inovasi- inovasi baru.

3. Potensi pasar
Dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia memiliki potensi dalam
pengembangan teknologi kesehatan digital. Teknologi diharapkan memudahkan
Masyarakat Indonesia untuk mendapatkan akses kesehatan dengan lebih mudah, yang
akan bermanfaat bagi lebih dari 269 juta jiwa. Berdasarkan hasil survei Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia
mencapai 215,63 juta orang pada periode 2022-2023. Jumlah tersebut meningkat
2,67% dibandingkan pada periode sebelumnya yang sebanyak 210,03 juta pengguna.
Dari pengguna internet yang besar tersebut dapat sebagai peluang besar untuk
memasarkan penggunaan alat kesehatan wearable yang terkoneksi ke fasilitas
kesehatan.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia telah bertahan di atas 5% Year on Year sejak kuartal
keempat tahun 2021 hingga kuartal kedua tahun 2023. Pertumbuhan ekonomi
Indonesia lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi global sehingga dapat ditandai
apabila perkeonomian dari masyarakat semakin membaik terutama dari sektor
komsumsi pribadi dan investasi.
Pada 2020, penduduk perkotaan diproyeksikan sebanyak 154,2 juta jiwa atau 56,4%
dari total penduduk Indonesia yang sebesar 273,5 juta jiwa. Sehingga dengan melihat
pertumbuhan ekonomi yang terus membaik dan didukung dengan jumlah penduduk
perkotaan yang tinggi sehingga berpeluang untuk menciptakan demand baru untuk
menunjang kesehatannya. Penduduk perkotaan dapat dikatakan lebih adaptif
terhadap perubahan ke arah digital dan didukung semakin banyak jumalah penduduk
usia milenial dan gen Z sehingga sangat berpeluang menjadi objek sasaran pemasaran
dari produk alat kesehatan wearable.

4. Pengembangan Konsep
Pada saat ini banyak masyarakat urban yang sudah menggunakan smartwatch dalam
kesehariannya baik pada saat berkativitas biasa maupun pada saat berolahraga.
Smartwatch yang digunakan oleh masyarakat dapat dihubungkan dengan IoMT
(Internet of Medical Things) dan Artificial Intellegence (AI) sehingga dapat berfungsi
untuk memberikan informasi kesehatan fisik pasien (medical check up) secara real time
ke dokter pemeriksan atau fasilitas pelayanan kesehatan primer melalui medical record
yang terdeteksi pada smartwatch tersebut.
Melalui integrasi smartwatch dan smartphone dengan IoMT dan AI maka dapat
memberikan manfaat lebih bagi penggunanya daripada fitur yang ada pada saat ini.
Melalui integrasi tersebut maka kedepannya dapat dikembangkan ke arah kesehatan
seperti telemedicine (pengobatan jarak jauh) berupa teleconsultation, telemonitoring,
health screening, clicnic reservation, personal medical record, shopping dan artikel
kesehatan. Semua layanan tersebut dapat tersedia hanya melalui smartwatch yang
diintergrasikan ke dalam smartphone.
5. Prototype

Health smartwatch prototype yang inovatif ini dilengkapi dengan beragam fitur canggih
yang akan memberikan pengalaman bagi pengguna untuk melakukan pemantauan
kesehatan yang luar biasa. Smartwatch ini memungkinkan pengguna untuk memantau
secara real-time tanda-tanda vital seperti tekanan darah, detak jantung, kadar oksigen
dalam darah, pengukur temperatur, serta tingkat respirasi. Selain itu, smartwatch ini
juga memungkinkan pengguna untuk melihat elektrokardiogram (EKG) mereka untuk
memahami lebih lanjut kesehatan jantung mereka.
Dalam desain yang serupa dengan jam tangan olahraga lainnya, smartwatch ini juga
memberikan informasi terkait aktivitas fisik yang telah dilakukan oleh pengguna
sepanjang hari, serta memberikan peringatan untuk waktu istirahat tidur yang optimal.
Smartwatch ini dirancang dengan ukuran yang nyaman, sesuai untuk digunakan sehari-
hari, dan dapat dipersonalisasi sesuai dengan preferensi pengguna. Desainnya yang
modern dan mewah menjadikannya perangkat mode yang menarik perhatian sambil
memberikan kenyamanan maksimal saat digunakan. Dengan beragam fitur
pemantauan kesehatan yang canggih dan desain yang stylish, smartwatch ini
merupakan solusi ideal bagi mereka yang peduli akan kesehatan dan gaya hidup aktif.
Berikut adalah alur kinerja smartwatch yang memungkinkan pengguna untuk
memantau kesehatan mereka, berkonsultasi dengan dokter, dan mengelola rekam
medis secara efisien:
Langkah 1: Pemantauan Kesehatan dengan Smartwatch
Pengguna mengenakan smartwatch sehari-hari, yang secara terus-menerus merekam
data pemeriksaan fisik, seperti tekanan darah, detak jantung, kadar oksigen dalam
darah, temperatur tubuh, tingkat respirasi, dan data aktivitas fisik.
Langkah 2: Penyimpanan Data di Aplikasi Smartphone
Data pemeriksaan fisik yang diperoleh dari smartwatch diunggah dan disimpan di
dalam aplikasi kesehatan yang terpasang di smartphone pengguna. Aplikasi ini dapat
secara otomatis menyinkronkan data dari smartwatch secara berkala.
Langkah 3: Reservasi Konsultasi dengan Dokter
Pengguna dapat melakukan reservasi konsultasi dengan dokter yang terdaftar dalam
aplikasi kesehatan mereka. Ini dapat dilakukan dengan memilih tanggal dan waktu yang
sesuai dengan jadwal dokter yang tersedia.
Langkah 4: Konsultasi Telekonsultasi dengan Dokter
Pada waktu yang telah dipilih, pengguna dapat melakukan konsultasi dengan dokter
secara telekonsultasi melalui fitur dalam aplikasi kesehatan di smartphone mereka.
Dokter dapat membaca data pemeriksaan fisik yang tersimpan di aplikasi.
Langkah 5: Interpretasi Hasil dan Rekomendasi Dokter
Dokter akan memeriksa data pemeriksaan fisik yang ada dan memberikan interpretasi
hasil. Jika ditemukan masalah atau perlu tindakan lebih lanjut, dokter dapat
memberikan rekomendasi untuk pemeriksaan lebih lanjut atau perawatan khusus.
Langkah 6: Resep Digital
Jika diperlukan, dokter dapat meresepkan obat secara digital melalui aplikasi. Resep ini
akan tersedia dalam bentuk digital dan dapat digunakan oleh pengguna untuk
pembelian obat melalui platform pengiriman obat online.
Langkah 7: Penyimpanan Medical Record Online
Semua hasil pemeriksaan, interpretasi dokter, dan resep obat disimpan dalam bentuk
rekam medis online yang aman. Pengguna dapat mengunduh rekam medis ini dan
menggunakannya untuk berobat di fasilitas kesehatan lain tanpa perlu bertemu dokter
sebelumnya untuk mendapatkan riwayat medis mereka.
Dengan skema seperti ini, proses pemeriksaan kesehatan menjadi lebih efisien,
memotong waktu yang dibutuhkan untuk administrasi dan pengambilan resep obat di
rumah sakit atau fasilitas kesehatan primer. Ini juga memungkinkan rumah sakit untuk
fokus pada tindakan klinis yang memerlukan kehadiran fisik pasien, sementara layanan
kesehatan jarak jauh memberikan solusi cepat dan efisien untuk pemantauan
kesehatan rutin dan konsultasi dokter.

6. Testing dan feedback


Pengujian dan umpan balik dari sistem Health Smartwatch yang terintegrasi dengan
aplikasi kesehatan pada smartphone adalah langkah krusial dalam pengembangan
produk ini. Sistem Health Smartwatch perlu menjalani uji coba di berbagai komunitas
yang berkolaborasi dengan fasilitas kesehatan yang terpilih. Pemilihan komunitas ini
harus merata dan memenuhi standar sampel yang diperlukan, melibatkan pengguna
dari berbagai rentang usia dan aktivitas sehari-hari.
Smartwatch ini akan diuji untuk mengukur keakuratan pembacaan pemeriksaan fisik
seperti tekanan darah, detak jantung, kadar oksigen dalam darah, temperatur tubuh,
dan tingkat respirasi. Selain itu, sistem penyimpanan data dan kemampuan
telekonsultasi dengan dokter pada fasilitas kesehatan primer juga akan melalui proses
pengujian yang ketat. Semua tahapan dalam rangkaian proses ini akan divalidasi untuk
memastikan tidak ada miskomunikasi yang terjadi dalam penggunaannya. Dengan
demikian, pengujian ini akan memastikan bahwa Health Smartwatch ini benar-benar
dapat dipercaya dan memberikan manfaat maksimal kepada penggunanya, sambil
memastikan bahwa data kesehatan yang dihasilkan akurat dan dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan klinis yang tepat.
Hasil dari pengujian trial yang telah dilakukan akan menjadi landasan penting dalam
evaluasi dampak positif yang mungkin ditimbulkan oleh kehadiran Health Smartwatch
dan aplikasi kesehatan ini. Evaluasi akan didasarkan pada masukan dan umpan balik
yang diberikan oleh para pengguna yang telah mengikuti proses trial secara seksama.
Diharapkan bahwa Health Smartwatch dan aplikasi kesehatan ini akan membawa
dampak positif terhadap keefektifan pengobatan dalam hal efisiensi waktu dan biaya.
Dengan memanfaatkan teknologi canggih ini, diharapkan bahwa pasien akan dapat
memantau kesehatan mereka dengan lebih baik, mengakses layanan kesehatan jarak
jauh, dan mengelola kondisi medis mereka secara lebih proaktif.
Hal ini dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk perjalanan ke fasilitas
kesehatan, mengurangi biaya yang terkait dengan administrasi medis, dan
memungkinkan dokter untuk memberikan perawatan yang lebih tepat waktu dan tepat
sasaran. Dengan demikian, sistem ini berpotensi meningkatkan efisiensi dalam
pengobatan, sehingga mengurangi beban biaya dan waktu bagi pasien serta
memungkinkan fasilitas kesehatan untuk melayani lebih banyak pasien.
Namun, evaluasi yang komprehensif dan berkelanjutan akan menjadi kunci untuk
mengukur dampak sebenarnya dari Health Smartwatch dan aplikasi kesehatan ini. Hal
ini akan memungkinkan penyempurnaan dan pengembangan lebih lanjut dari sistem
ini untuk memastikan bahwa manfaatnya maksimal dan sesuai dengan kebutuhan
pengguna serta sektor kesehatan secara keseluruhan.

7. Design dan engineering


Berikut adalah penjelasan mengenai desain dan rekayasa dari produk ini:
Desain yang Ramah Pengguna :
Untuk mendapatkan desain tampilan smartwatch dan aplikasi maka memerlukan
kolaborasi dengan tim desainer UI/UX. Ahli desain UI/UX akan bekerja sama dengan
tim pengembang IT dan profesional kesehatan untuk merancang antarmuka pengguna
yang sederhana, intuitif, dan mudah dipahami. Tujuannya adalah memastikan
pengguna merasa nyaman menggunakan aplikasi kesehatan smartphone dan Health
Smartwatch tanpa perlu menghadapi kompleksitas yang berlebihan.
Kenyamanan dalam Penggunaan
Smartwatch dirancang dengan tali jam yang terbuat dari bahan karet atau bahan yang
nyaman, tahan lama, dan mudah dibersihkan. Ini memberikan kenyamanan kepada
pengguna bahkan saat mereka mengenakannya dalam berbagai situasi sehari-hari.
Kemudian bahan dari layar jam juga terbuat dari bahan yang tahan akan air sehingga
aka naman ketika digunakan saat berolahraga.
Kinerja dan Akurasi
Profesional kesehatan seperti dokter dan perawat akan memberikan panduan dalam
merancang fungsi pemantauan kesehatan yang tepat dan akurat. Mereka akan
memastikan bahwa data yang dihasilkan oleh smartwatch dan aplikasi memiliki nilai
klinis yang relevan dan dapat diandalkan.
Keamanan Data:
Ahli keamanan informasi akan memastikan bahwa data kesehatan yang disimpan di
aplikasi kesehatan smartphone terlindungi dengan baik. Mereka akan merancang
lapisan keamanan dan enkripsi yang tepat untuk melindungi privasi pengguna.
Integrasi Sistem
Kerjasama Tim IT dan profesional kesehatan akan berkolaborasi dalam
mengintegrasikan sistem aplikasi kesehatan dengan sistem rekam medis di fasilitas
kesehatan. Ini memungkinkan akses yang mudah dan cepat ke data pasien saat
diperlukan.
Ahli IT akan bekerja sama dengan dokter dalam mengembangkan algoritma
pemantauan kesehatan yang tepat. Dokter akan memberikan panduan medis dan
memvalidasi penggunaan data kesehatan yang akurat dan klinis relevan. Selain itu juga,
tim IT akan berkolaborasi dengan perawat untuk membantu dalam merancang fitur-
fitur yang memungkinkan pemantauan jarak jauh pasien, memberikan rekomendasi
perawatan, dan melibatkan pasien dalam manajemen kesehatan pribadinya.
Keseluruhan desain dan rekayasa dari Health Smartwatch dan aplikasi kesehatan
smartphone ini berfokus pada pengalaman pengguna yang optimal, kenyamanan, dan
akurasi data medis. Kolaborasi yang baik antara berbagai disiplin ilmu adalah kunci
untuk menciptakan solusi yang dapat membantu pengguna dalam mengelola
kesehatan mereka dengan mudah dan efektif.

8. Manufacturing plan
Manufacturing Plan (Rencana Produksi) untuk Health Smartwatch dan aplikasi
kesehatan smartphone perlu melibatkan kerjasama dengan pabrik manufaktur alat
kesehatan digital local, perusahaan digital startup dan perusahaan yang bergerak
dalam marketing dan distribusi produk health smartwatch. Kolaborasi tersebut adalah
langkah penting dalam memastikan produk dapat diproduksi dengan efisien dan
memenuhi persyaratan pasar di Indonesia. Berikut adalah penjelasan detail mengenai
rencana produksi yang dapat dilakukan :
a. Kolaborasi dengan Pabrik Manufaktur Alat Kesehatan Digital Lokal
− Pemilihan Pabrik Manufaktur
Identifikasi dan pilih pabrik manufaktur lokal yang memiliki pengalaman dalam
produksi alat kesehatan digital dan memiliki sertifikasi kualitas yang sesuai dengan
standar nasional dan internasional. Apabila proses produksi di lakukan dalam
negeri maka akan memberikan nilai tambah yakni nilai TKDN akan tinggi sehingga
akan diprioritaskan untuk digunakan oleh masyarakat Indonesia.
− Negosiasi Kontrak
Bekerjasama dengan pabrik untuk menegosiasikan kontrak produksi yang
mencakup volume produksi, jadwal produksi, spesifikasi produk, dan perjanjian
harga.
− Komponen Dalam Negeri
Pastikan bahwa sebagian besar komponen yang digunakan dalam produksi adalah
produksi dalam negeri atau memiliki komponen dalam negeri yang memenuhi
syarat. Hal ini dapat mendukung kebijakan industri lokal dan mempermudah
pemasaran di Indonesia.
− Kontrol Kualitas
Sepakati prosedur pengendalian kualitas yang ketat untuk memastikan bahwa
produk memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

b. Kolaborasi dengan Perusahaan Digital Startup


− Pemilihan Perusahaan Startup
Identifikasi perusahaan startup yang berfokus pada bidang health digital business
dan memiliki kompetensi dalam pengembangan aplikasi kesehatan yang inovatif.
− Kerjasama dalam pengembangan aplikasi
Bekerjasama dengan perusahaan startup untuk merancang, mengembangkan,
dan menguji aplikasi kesehatan yang akan terintegrasi dengan Health Smartwatch.
Pastikan aplikasi memiliki antarmuka pengguna yang ramah pengguna dan fitur-
fitur yang sesuai dengan kebutuhan pengguna di Indonesia.
− Integrasi sistem
Pastikan bahwa aplikasi dapat berintegrasi dengan data yang dihasilkan oleh
Health Smartwatch secara lancar, sehingga pengguna dapat mengakses informasi
kesehatan mereka dengan mudah.
c. Manajemen Rantai Pasokan
− Pengendalian Persediaan
Manajemen persediaan komponen dan produk jadi secara efisien untuk
menghindari keterlambatan dalam produksi.
− Pengiriman
Pastikan ketersediaan logistik yang efisien untuk mengirim produk ke distributor
dan pelanggan akhir. Sehingga diperlukan kolaborasi dengan Perusahaan yang
memasarkan dan mendistribusikan produk health smartwatch.
d. Pengujian Produk
− Uji Kualitas
Melakukan pengujian produk secara berkala selama dan setelah proses produksi
untuk memastikan kualitas yang konsisten.
− Validasi Klinis
Jika diperlukan, lakukan uji klinis untuk memvalidasi keakuratan dan keamanan
produk.
e. Perizinan dan Persetujuan
Upayakan perolehan sertifikasi dan persetujuan dari otoritas kesehatan dan
peraturan yang berlaku di Indonesia untuk memastikan produk memenuhi standar
keamanan dan kualitas.

Rencana produksi ini adalah langkah penting dalam memastikan bahwa Health
Smartwatch dan aplikasi kesehatan smartphone yang dihasilkan siap untuk masuk ke
pasar Indonesia dengan efisien, sesuai dengan regulasi, dan memenuhi harapan
pengguna. Kerjasama dengan pabrik manufaktur lokal dan perusahaan digital startup
merupakan strategi yang baik untuk memaksimalkan potensi produk ini di pasar
kesehatan digital yang berkembang pesat.

9. Cost analysis
Cost analysis atau analisis biaya adalah langkah penting dalam menentukan
profitabilitas bisnis Health Smartwatch dan aplikasi kesehatan. Berikut adalah
komponen biaya yang perlu diperhitungkan:
a. Biaya pengembangan IT
• Ini termasuk biaya yang dikeluarkan untuk mengembangkan aplikasi kesehatan,
termasuk gaji programmer, pengembang perangkat lunak, dan ahli IT lainnya.
• Biaya ini juga mencakup perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan
untuk pengembangan aplikasi.
b. Biaya maintenance aplikasi
Ini mencakup biaya untuk memelihara dan memperbarui aplikasi kesehatan secara
berkala. Ini mencakup gaji staf TI yang bertanggung jawab atas pemeliharaan dan
dukungan teknis.
c. Biaya bahan baku pembuatan health smartwatch
Ini mencakup biaya untuk memproduksi komponen fisik dari Health Smartwatch,
seperti sensor kesehatan, layar, baterai, dan casing. Biaya ini mencakup pembelian
bahan baku, pengolahan, dan perakitan.
d. Biaya manufactur (produksi)
Ini mencakup biaya untuk menjalankan pabrik manufaktur, termasuk gaji pekerja
pabrik, perawatan mesin, dan biaya overhead lainnya.
e. Biaya pengujian dan validasi klinis
Jika diperlukan, biaya untuk melakukan uji kualitas produk dan uji klinis untuk
memvalidasi keakuratan dan keamanan Health Smartwatch.
f. Biaya sertifikasi dan regulasi
Ini mencakup biaya untuk memperoleh sertifikasi dan persetujuan dari otoritas
kesehatan dan peraturan yang berlaku. Biaya ini juga dapat mencakup biaya
perizinan.
g. Biaya pemasaran dan penjualan
Ini mencakup biaya iklan, promosi, dan penjualan untuk memasarkan produk
kepada konsumen. Ini juga mencakup biaya distribusi dan logistik.
h. Biaya SDM
Ini mencakup biaya untuk merekrut, melatih, dan mempertahankan staf yang
diperlukan untuk menjalankan bisnis, termasuk profesional IT, dokter, perawat, dan
apoteker jika diperlukan.
i. Biaya operasional
Ini mencakup biaya operasional harian bisnis, seperti biaya kantor, listrik, air, dan
biaya administratif lainnya.
j. Biaya keuangan
Ini mencakup biaya bunga pinjaman atau modal kerja yang mungkin diperlukan
untuk mendanai bisnis Health Smartwatch dan aplikasi kesehatan.

Setelah menghitung semua biaya ini, kita dapat membandingkannya dengan


pendapatan yang diharapkan dari penjualan Health Smartwatch dan aplikasi
kesehatan. Analisis ini akan membantu kita menentukan tingkat keuntungan yang
diharapkan dan apakah bisnis ini memiliki potensi profitabilitas yang baik. Selain itu,
dapat membantu kita mengidentifikasi area-area di mana kita dapat mengurangi biaya
untuk meningkatkan margin keuntungan bisnis.

10.Legal considerations
Bagian "Legal Considerations" atau Pertimbangan Hukum dalam proyek bisnis Health
Smartwatch dan aplikasi kesehatan sangat penting untuk memastikan bahwa bisnis
dapt beroperasi sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku. Berikut adalah
beberapa aspek hukum yang perlu dipertimbangkan:
a. Privasi data dan kepatuha regulasi
• Pastikan bahwa Anda memahami dan mematuhi peraturan privasi data yang
berlaku, seperti General Data Protection Regulation (GDPR) jika Anda menangani
data pengguna dari Eropa, atau Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU
PDP) di Indonesia.
• Perlu juga memastikan bahwa data kesehatan yang dikumpulkan oleh
smartwatch dan aplikasi kesehatan dijaga kerahasiaannya dan digunakan sesuai
dengan persetujuan pengguna.
b. Sertifikasi dan persetujuan produk
Pastikan bahwa Health Smartwatch telah memenuhi persyaratan perizinan dan
sertifikasi yang berlaku untuk produk kesehatan elektronik. Sehingga diperlukan
untuk mengurus perizinan ke Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
c. Kontrak dengan mitra bisnis
Pastikan bahwa bisnis ini memiliki perjanjian kontrak yang jelas dengan pabrik
manufaktur lokal, perusahaan digital startup, dan mitra bisnis lainnya yang terlibat
dalam proyek ini. Kontrak ini harus mencakup hak dan tanggung jawab masing-
masing pihak, kerahasiaan, serta hak kekayaan intelektual.
d. Hak kekayaan intelektual
• Pastikan bahwa hak kekayaan intelektual, termasuk paten, merek dagang, dan
hak cipta, terkait dengan produk dan aplikasi terdaftar dan dilindungi secara
hukum.
• Juga perlu mempertimbangkan lisensi perangkat lunak yang mungkin diperlukan
untuk komponen aplikasi yang digunakan dalam proyek.
e. Hukum konsumen
Pastikan bahwa kita memahami hak-hak konsumen dan kewajiban sebagai inovator
produk, termasuk garansi produk, kebijakan pengembalian, dan hak konsumen
untuk mendapatkan informasi yang jujur dan akurat tentang produk.
f. Hukum kesehatan dan medis
Dikarenakan bisnis ini berkaitan dengan penyediaan layanan kesehatan atau
menawarkan saran medis melalui aplikasi, pastikan dapat mematuhi regulasi sektor
kesehatan dan memiliki profesional kesehatan yang memenuhi syarat dalam tim.
Penting untuk bekerja sama dengan konsultan hukum yang kompeten dalam hukum
kesehatan, privasi data, dan hukum bisnis untuk memastikan bahwa bisnis dapat
beroperasi sesuai dengan semua peraturan dan hukum yang berlaku. Dengan
memahami dan mematuhi aspek hukum yang relevan maka dapat menghindari
masalah hukum potensial dan membangun bisnis yang berkelanjutan dan aman dari
segi hukum.

11.Production dan testing


a. Pemilihan pemasok bahan baku
Produksi dimulai dengan pemilihan pemasok bahan baku yang telah dipilih dengan
cermat berdasarkan kualitas, ketersediaan, dan keandalan mereka. Pemasok bahan
baku harus memenuhi standar yang ketat untuk memastikan produk akhir
berkualitas tinggi.
b. Manufaktur health smartwatch
Setelah menerima bahan baku yang dibutuhkan, proses manufaktur Health
Smartwatch dimulai. Ini termasuk perakitan berbagai komponen, seperti sensor
kesehatan, layar, baterai, dan casing. Setiap tahapan produksi harus dilakukan
sesuai dengan pedoman kualitas dan spesifikasi produk.
c. Uji kualitas selama produksi
Selama proses produksi, setiap unit Health Smartwatch akan diuji untuk
memastikan kualitasnya. Pengujian ini mencakup verifikasi semua fungsi, termasuk
pemantauan tanda-tanda vital dan kinerja perangkat secara keseluruhan.
d. Integrasi dengan aplikasi kesehatan
Setelah produksi Health Smartwatch selesai, perangkat ini akan diintegrasikan
dengan aplikasi kesehatan yang telah dikembangkan sebelumnya. Ini mencakup
pengujian koneksi dan kompatibilitas antara perangkat dan aplikasi.
e. Pengujian aplikasi kesehatan
Aplikasi kesehatan akan menjalani serangkaian pengujian untuk memastikan
keandalan, keamanan, dan kinerja yang baik. Ini termasuk pengujian fungsional,
pengujian keamanan data, dan pengujian kompatibilitas dengan berbagai perangkat
smartphone.
f. Uji klinis (opsional)
Jika diperlukan, produk dan aplikasi dapat menjalani uji klinis yang melibatkan
partisipasi sukarelawan untuk memvalidasi keakuratan pembacaan data kesehatan
dan efektivitas penggunaan dalam praktik medis.
g. Validasi kualitas akhir
Sebelum produk dapat dikemas dan didistribusikan, setiap unit Health Smartwatch
dan aplikasi kesehatan harus melalui validasi kualitas akhir yang mencakup
pengujian akhir, pemeriksaan visual, dan pemastian bahwa semua komponen
berfungsi dengan baik.
h. Pengemasan dan distribusi
Produk yang telah lulus pengujian dan validasi kualitas akhir akan dikemas sesuai
dengan standar pengemasan yang aman dan bersih. Setelah itu, produk siap untuk
didistribusikan kepada pelanggan dan mitra bisnis.

Proses produksi dan pengujian ini harus dilakukan dengan ketat untuk memastikan
bahwa setiap Health Smartwatch dan aplikasi kesehatan yang dikeluarkan memenuhi
standar kualitas dan keamanan yang diperlukan. Pengujian berkelanjutan selama
produksi dan pengujian akhir adalah kunci untuk memastikan bahwa produk ini dapat
diandalkan dan memberikan manfaat maksimal bagi pengguna.
12.Branding dan packaging
Merek produk kami, "Health SW," lahir dari tekad untuk mempromosikan kesadaran
akan kesehatan dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari. Dengan desain yang cermat,
kami mencerminkan komitmen terhadap kualitas, akurasi, dan kenyamanan dalam
pemantauan kesehatan pelanggan. Health SW bukan hanya sekadar smartwatch
melainkan adalah kawan sejati pelanggan dalam upaya mencapai kesehatan yang lebih
baik di masa depan.
Kami merangkul tanggung jawab terhadap lingkungan dengan rancangan kemasan
produk. Kemasan Health SW dibuat dengan menggunakan bahan ramah lingkungan
yang dapat didaur ulang, mencerminkan komitmen untuk menjaga kelestarian
lingkungan. Selain itu, kemasan ini memberikan informasi yang mendalam mengenai
fitur-fitur unggulan dan manfaat yang ditawarkan oleh Health SW, sehingga
memungkinkan pengguna untuk membuat keputusan yang bijak dalam mengelola
kesehatannya.
Dengan "Health SW," kami berusaha untuk memberikan produk yang tidak hanya
efektif dalam memantau kesehatan saja tetapi juga membawa pesan penting tentang
perawatan diri dan lingkungan. Produk kami adalah perwujudan dari dedikasi kami
untuk menjalani hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan.

13.Marketing dan launch


Marketing mix, juga dikenal sebagai 4P (Product, Price, Place, Promotion), adalah
strategi pemasaran yang mencakup aspek-aspek utama dari peluncuran produk. Dalam
kasus "Health SW," yang merupakan Health Smartwatch dan aplikasi kesehatan,
berikut adalah elemen-elemen marketing mix yang dapat digunakan:
a. Product (Produk)
• Deskripsi Produk
Health SW adalah smartwatch yang menggabungkan pemantauan kesehatan
canggih dengan desain yang modern dan nyaman. Produk ini dapat memantau
tekanan darah, detak jantung, kadar oksigen dalam darah, pengukuran suhu
tubuh, dan elektrokardiogram (EKG), serta melacak aktivitas fisik dan tidur.
• Fitur Unggulan
Highlight fitur-fitur unggulan seperti pemantauan kesehatan yang akurat,
integrasi dengan aplikasi kesehatan, dan desain yang stylish.
b. Price (Harga)
• Penentuan Harga
Menetapkan harga yang kompetitif dengan produk sejenis di pasaran. Harga
dapat bervariasi berdasarkan model dan paket yang ditawarkan.
• Penawaran Khusus
Pertimbangkan untuk menawarkan penawaran khusus atau paket bundel untuk
pembelian awal atau pelanggan dengan pembelian banyak
c. Place (Tempat)
• Membentuk ekosistem digital healthcare
• Distribusi Online
Produk "Health SW" akan tersedia secara eksklusif melalui platform e-commerce
yang memiliki cakupan nasional. Pastikan website resmi dan aplikasi smartphone
khusus untuk produk ini tersedia dan mudah diakses.
• Melakukan kerjasama dengan distribusi yang dapat menjaring wilayah nasional
• Pengiriman
Menyediakan opsi pengiriman yang cepat dan andal untuk pelanggan di seluruh
Indonesia.

d. Promotion (Promosi)
• Menggandeng marketing company yang bergerak di bidang layanan
telemedisine
• Event atau promosi melalui seminar nasional kesehatan digital
• Detailing kepada secara lengkap kepada pelanggan melalui layanan konsumen
• Media Sosial
Gunakan media sosial untuk membangun kesadaran dan ketertarikan terhadap
produk. Lakukan posting reguler, menggunggah konten yang relevan, dan
berinteraksi dengan pengikut
• Kampanye Blog
Kerjasama dengan blogger kesehatan terkenal di Indonesia untuk ulasan produk
dan konten informatif yang relevan tentang kesehatan dan gaya hidup.
• Kerjasama dengan Influencer
Gandeng influencer kesehatan terkenal di Indonesia yang memiliki audiens yang
relevan. Mereka dapat membantu memperkenalkan produk Health SW kepada
khalayak yang lebih luas.
• Penawaran Awal
Tawarkan harga khusus atau bonus bagi mereka yang membeli produk selama
periode peluncuran.
• Konten Berbayar
Gunakan iklan berbayar di platform media sosial dan mesin pencari untuk
meningkatkan visibilitas produk Health SW

Penting untuk menyusun strategi promosi yang komprehensif dan kreatif untuk
membangun kesadaran merek, menarik pelanggan potensial, dan mendorong
penjualan. Juga, terus mengukur efektivitas kampanye dan menyesuaikan strategi
berdasarkan hasilnya.

14.Distribution
Dalam mendistribusikan produk Health SW, yang merupakan Health Smartwatch dan
aplikasi kesehatan, maka perlu menjalin kemitraan dengan platform e-commerce
terkemuka dan menyediakan layanan pengiriman internasional. Berikut adalah
langkah-langkah dan pendekatan dalam hal distribusi produk Health SW:
a. Kemitraan dengan platform E-commerce terkemuka
• Membuat toko online resmi Health SW di platform e-commerce tersebut.
• Memastikan bahwa deskripsi produk, foto, dan informasi lainnya di toko online
mencerminkan produk dengan akurat.
• Mengelola stok produk secara efisien dan mengupdate ketersediaan produk
secara berkala.
b. Pengiriman internasional
• Kerjasama dengan penyedia logistik internasional yang terpercaya untuk
mengatur pengiriman ke berbagai negara.
• Memastikan bahwa informasi pengiriman dan biaya pengiriman internasional
tersedia secara jelas bagi pelanggan.
• Menyusun proses pabean dan administrasi yang diperlukan untuk pengiriman
internasional yang lancar.
c. Layanan pelanggan dan dukungan
• Memastikan bahwa layanan pelanggan yang responsif dan bantuan teknis
tersedia untuk pelanggan, baik yang berada di dalam negeri maupun di luar
negeri. Hal ini mencakup: Menerima pertanyaan pelanggan dan memberikan
solusi cepat melalui email, telepon, atau obrolan langsung.
• Memberikan panduan penggunaan produk dan aplikasi kesehatan untuk
memastikan pelanggan dapat memanfaatkannya secara maksimal.
d. Pelacakan pengiriman
Menyediakan sistem pelacakan pengiriman yang memungkinkan pelanggan untuk
memantau status pengiriman produk Health SW mereka secara online.
e. Retur dan pengembalian dana
Menerapkan kebijakan retur dan pengembalian dana yang adil dan transparan bagi
pelanggan yang mungkin perlu mengembalikan produk.

15.Customer Support dan Feedback


Kami mengutamakan kepuasan pelanggan dan menyediakan layanan dukungan
pelanggan yang responsif. Tim dukungan pelanggan kami siap memberikan bantuan
dalam menjawab pertanyaan, menangani masalah teknis, atau memberikan panduan
penggunaan produk Health SW. Pelanggan dapat dengan mudah menghubungi kami
melalui email, telepon, atau obrolan langsung. Selain itu, kami sangat menghargai
masukan dan umpan balik dari pelanggan kami. Kami mengundang pelanggan untuk
berbagi pengalaman mereka dengan produk Health SW dan memberikan saran atau
kritik yang dapat membantu kami terus meningkatkan kualitas produk dan layanan
kami. Dengan berfokus pada komunikasi terbuka dan responsif dengan pelanggan,
kami bertujuan untuk membangun hubungan yang kokoh dan memastikan bahwa
produk Health SW memenuhi ekspektasi pelanggan dengan baik.

Daftar Pustaka :
https://www.bkkbn.go.id/berita-laju-pertumbuhan-penduduk-turun-jajaran-bkkbn-
diminta-jangan-euforia
https://www.bps.go.id/indicator/6/1180/1/tingkat-pengangguran-terbuka-
berdasarkan-kelompok-umur.html.

Anda mungkin juga menyukai