Anda di halaman 1dari 10

DAMPAK DAN PENGENDALIAN MINYAK MONTARA, CELAH TIMOR

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 6

REGINA ELSHADDAI TIMANG L011211048

MUHAMMAD ALIF KAMARUDDIN L011211057

VIVI MARIYANTI L011211072

ANNASTYA RAHMADANI L011211085

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2023
PENDAHULUAN

Definisi Pencemaran Laut. Menurut Organization for Economic Co-Operation and


Development / OECD Pencemaran laut merupakan sesuatu yang diakibatkan oleh manusia
baik disengaja maupun tidak, yang memberikan efek berupa kerusakan lingkungan maupun
ancaman bagi kesehatan umat manusia dan segala sesuatu yang dapat menghambat
aktivitas laut termasuk aktivitas perikanan, penurunan kualitas dari air laut dan mengganggu
kegunaan-kegunaan lain dari lingkungan. Terdapat begitu banyak pencemaran laut, yang
sering terjadi ialah pencemaran minyak di lautan seperti pada kasus Pencemaran minyak
Montara di Laut Timor (Alfa).
Pencemaran minyak ini terjadi pada tahun 2009. Hal ini bermula dari ledakan yang
terjadi di rig West Atlas pada tanggal 21 Agustus 2009, yaitu ketika sebuah platform sumur
minyak Montara di Laut Timor yang terletak sekitar 690 km arah barat Darwin mengalami
kegagalan dalam pengeboran minyak sehingga mengakibatkan ledakan yang terjadi pada
salah satu pipa penyalur minyak dari dasar laut ke permukaan. Hal ini diakibatkan karena
pengelolah pihak PTTEP Australasia adalah perusahaan yang mengoperasikan sumur
minyak Montara di lepas pantai Australia mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan
terjadi ledakan di atas sumur Montara yang mengakibatkan kebocoran minyak dan gas alam
di lepas pantai Australia dekat perbatasan dengan Indonesia. Ledakan kilang minyak tersebut
mengakibatkan perairan Australia Barat, Timor Leste dan Indonesia tercemar oleh minyak
mentah. Tumpahan yang berasal dari ladang minyak montara ini mengakibatkan kebocoran
minyak 400 barrels atau sekitar 60ton minyak mentah (crude oil) dan gas hidrokarbon setiap
harinya hingga sampai akhirnya berhasil ditutup 74 hari kemudian di tanggal 3 november 2019
hingga menggenangi area seluas 2500 mil persegi pada 30 Agustus 2009 (Muhammad et al.,
2013).
Lokasi kilang minyak tersebut berada dalam yurisdiksi Australia namun yang menjadi
masalah adalah karena kebocoran tersebut tidak jauh dari wilayah indonesia sehingga
tumpahan minyak tersebut memasuki yurisdiksi negara lain yang dalam hal ini adalah
Indonesia. sumur minyak Montara yang bersumber dari Ladang Montara Blok West Atlas Laut
Timor perairan Australia bocor dan menumpahkan minyak jenis light crude oil dan 75% masuk
dan mencemari wilayah perairan Indonesia atau sekitar 7000 km2. Citra MODIS tanggal 10
September 2009 menunjukkan bahwa oil spill telah menyebar cukup jauh hingga melawati
ZZE Australia. Akibat perubahan arah pergerakan angin pada bulan September, di celah Timor
angin bergerak dari Timur Laut dan dibelokkan ke Barat sehingga oil spill juga bergerak
mendekati pulau Rote sesuai dengan arah pergerakan angin (Alfa, ).
Tentu saja dalam kasus pencemaran minyak ini memiliki dampak yang begitu luas terutama
pada lingkungan fisik dan kimia pada laut yang akhirnya dapat mengakibatkan dampak yang
lebih luas pada lingkungan, ekosistem, kelangsungan hidup manusia, serta ekonomi dan
resiko sumber daya produktif (kawasan dengan potensi sumber daya perikanan laut maupun
budidaya, rumput laut, kawasan konservasi terumbu karang, jasa transportasi, pariwisata,
serta kegiatan industri lainnya) yang terkena dampak tumpahan minyak.

A. Pencemaran Minyak Montara Laut Timur


Pencemaran minyak ini terjadi pada tahun 2009. Hal ini bermula dari ledakan yang
terjadi di rig West Atlas pada tanggal 21 Agustus 2009, yaitu ketika sebuah platform sumur
minyak Montara di Laut Timor yang terletak sekitar 690 km arah barat Darwin mengalami
kegagalan dalam pengeboran minyak sehingga mengakibatkan ledakan yang terjadi pada
salah satu pipa penyalur minyak dari dasar laut ke permukaan. Hal ini diakibatkan karena
pengelolah pihak PTTEP Australasia adalah perusahaan yang mengoperasikan sumur
minyak Montara di lepas pantai Australia mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan
terjadi ledakan di atas sumur Montara yang mengakibatkan kebocoran minyak dan gas alam
di lepas pantai Australia dekat perbatasan dengan Indonesia. Ledakan kilang minyak tersebut
mengakibatkan perairan Australia Barat, Timor Leste dan Indonesia tercemar oleh minyak
mentah. Tumpahan yang berasal dari ladang minyak montara ini mengakibatkan kebocoran
minyak 400 barrels atau sekitar 60ton minyak mentah (crude oil) dan gas hidrokarbon setiap
harinya hingga sampai akhirnya berhasil ditutup 74 hari kemudian di tanggal 3 november 2019
hingga menggenangi area seluas 2500 mil persegi pada 30 Agustus 2009 (Muhammad et al.,
2013).

B. SUMBER PENCEMARAN MINYAK MONTARA LAUT TIMOR


1. Kegagalan Dalam Pengeboran Minyak
masalah ini bermula yaitu ketika sebuah platform sumur minyak Montara di
Laut Timor yang terletak sekitar 690 km arah barat Darwin mengalami kegagalan
dalam pengeboran minyak sehingga mengakibatkan ledakan yang terjadi pada salah
satu pipa penyalur minyak dari dasar laut ke permukaan (Dramawati) Proyek minyak
lepas pantai tersebut gagal dalam melakukan pengeboran pada 21 Agustus 2009 lalu
sehingga minyak yang berasal dari dasar laut menyembur dan mengotori perairan
Australia dan menyebar hingga melewati batas ZEE Indonesia. kemudian pada 3
September 2009 mulai memasuki wilayah Indonesia dengan posisi pada tanggal 29
September 2009 berada sejauh sekitar 50 mil dari batas wilayah perairan laut antara
Indonesia-Australia.
C. DAMPAK PENCEMARAN MINYAK MONTARA LAUT TIMOR
1. Mengganggu Komunitas Laut
Minyak yang tumpah di laut tidak akan dengan mudah terlarut dalam air dan
akan menutupi permukaan perairan Lapisan minyak di permukaan akan mengganggu
mikroorganisme dalam air. Ini disebabkan lapisan tersebut akan menghalangi diffusi
oksigen dari udara ke dalam air, sehingga oksigen terlarut akan berkurang. Juga
lapisan tersebut akan menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam air, sehingga
fotosintesapun
terganggu.
2. Mengganggu Ekosistem Laut
Minyak yang tumpah di laut menyebabkan penetrasi cahaya yang masuk akan
menurun di bawah lapisan minyak (oil slick) sehingga mengganggu proses fotosintesis
pada zona euphotik. Hal ini mempengaruhi rantai makanan yang berawal dari
fitoplankton terputus. Lapisan minyak juga menghalangi sirkulasi oksigen dari
atmosfer sehingga menyebabkan kadar oksigen berkurang yang kemudian
mengganggu aktivitas kehidupan organisme secara keseluruhan yang bersifat aerob.
3. Kerugian Sektor Ekonomi
Minyak yang bersifat toksik membuat banyak organisme mati, akibatnya
manusia yang menggantungkan hidupnya pada laut mengalami hidup yang sengsara.
Nelayan susah menangkap ikan, petani rumput laut sering gagal panen, dan
pendapatan di sektor pariwisata mengalami penurunan. Di indonesia terutama pada
kabupaten kupang dan rote ndoe mengalami kerugian yang begitu besar akibat
tumpahan minyak montara menurut penelitian
a) Besar kerugian yang dialami para nelayan perikanan tangkap akibat
tumpahnya minyak dari ledakan kilang minyak Montara adalah sebesar Rp 168
milyar per tahun.
b) Besar kerugian yang dialami para nelayan perikanan budidaya rumput laut
akibat tumpahnya minyak dari ledakan kilang minyak Montara adalah sebesar
Rp 1,7 triliun per tahun.
c) Besar nilai ekonomi yang hilang pada sektor pariwisata akibat tumpahnya
minyak dari ledakan kilang minyak Montara adalah sebesar Rp 165 milyar per
tahun.

D. PENANGGULANGAN PENCEMARAN MINYAK MONTARA DI LAUT TIMOR

1. Menutup Sumber Kebocoran Dengan Lumpur


Banyaknya semburan minyak hingga mencapai 400 barrel perhari, yang
dilakukan ialah menutupi kebocoran dengan menggunakan lumpur sebanyak 3.400
barel.
2. Pemulihan Menggunakan Boom

Boom adalah penghalang berbentuk rintangan yang biasanya terbuat


dari bahan apung seperti plastik atau karet, Boom ditempatkan di sekitar
tumpahan minyak atau di jalur yang mungkin dilewati oleh minyak tumpah.
Tujuannya adalah untuk menghentikan pergerakan minyak, mencegahnya
menyebar lebih jauh, dan mengumpulkannya agar dapat diambil dengan lebih
mudah.
3. Penggunaan Skimmer

Skimmer adalah alat yang digunakan untuk mengambil minyak dari


permukaan air, Skimmer dapat berbentuk berbagai jenis, termasuk perangkat
yang mengumpulkan minyak dengan gulungan roller atau perangkat yang
menyaring minyak dari permukaan air. Skimmer ditempatkan di dalam atau di
dekat boom untuk mengambil minyak yang telah terkumpul di dalamnya
DAFTAR PUSTAKA

Alfa, L. 2013. Perhitungan Biaya Kerugian Akibat Tumpahan Minyak Montara Di Pesisir Nusa
Tenggara Timur.

Ambarwati, M. D. 2021. Penyelesaian Sengketa Pencemaran Laut Timor Akibat Kebocoran


Sumur Minyak Montara Australia Antara Indonesia Dan Australia. The Digest: Journal
Of Jurisprudence And Legisprudence, 2(1), 59-90.

Widad,M.K., M. Zein, T.S., Tri, I.Z., Christina,M., Friedabia, K.J. 2013. Analisis Kasus
Pencemaran Minyak Montara Di Laut Timur. Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai