Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH LISTRIK MAGNET

TENTANG
“ANALISIS VEKTOR”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

FAISYA CAHAYA ILAHI


INDRI RAMADHANI
YASMIN LAILA SARI

DOSEN PENGAMPU :
Dr. FATNI MUFID, S.Pd., M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
BAB I : ANALISIS VEKTOR

1. Vektor Aljabar
a. Operasi Vektor
 A, B
 |A| = besar A (besaran scalar)

-A

Arah panah menunjukkan arah, pada gambar terlihat arah vektor yang berlawanan.
Sedangkan panjang menunjukkan besar vektor, pada gambar terlihat besar vektor
sama besar.
Adapun empat jenis operasi vektor, yaitu :
1) Penjumlahan Dua Buah Vektor
B

A (A+B) (B+A) A A + B = B + A (komutatif)

A C A+B+C=0

A + (B + C) = (A + B) + C (asosiatif)

(A –B) A A – B = A + (-B)

2) Perkalian dengan Skalar


Jika vektor dikalikan dengan positif skalar, maka hasilnya akan memperbesar
vektor tersebut tetapi tidak merubah arahnya. Sedangkan vektor dikalikan
dengan negatif skalar, maka hasilnya akan merubah arahnya. Oleh karena itu,
perkalian dengan skalar ini memiliki sifat distributif, yaitu : a(A + B) = aA +
aB
3) Dot Produk dari Dua Vektor

A A . B = A B cos θ (persamaan 1)

A . B (besaran skalar)
Memiliki sifat, yaitu :
 A . B = B . A (komutatif)
 A . (B + C) = A . B + A . C (persamaan 2) (distributif)
4) Cross Produk Dua Buah Faktor
Didefinisikan dengan A x B = A B sin θ ^n (persamaan 3), dimana ^n
adalah dinamakan vektor unik yaitu vektor dengan besar satu-satuan yang
arahnya tegak lurus terhadap bidang yang dibentuk oleh cross produk dari
vektor A dan vektor B. Cross produk menghasilkan besaran vektor. Cross
produk memiliki sifat distributif, yaitu : A x (B + C) = (A x B) + (A x C)

b. Vektor Komponen
Dalam sistem koordinat Kartesian sebuah vektor A dapat diuraikan atas vektor basis :
A = Ax^x + Ay^y + Az^z
Dimana ^x , ^y ,dan ^z adalah vektor satuan yang paralel masing-masing dengan
sumbu x, y dan z.
Ax, Ay dan Az masing-masing adalah komponen dari vektor A yang secara geometris
merupakan proyeksi dari A sepanjang ketiga sumbu koordinat.
Operasi vektor untuk komponen vektor, yaitu :
A + B = ( Ax^x + Ay^y + Az^z) + (Bx^x + By^y + Bz^z)
A + B = ( Ax + Bx ) ^x + ( Ay + By ) ^y + ( Az + Bz ) ^z (persamaan 4)
1) Penjumlahan Vektor
aA = a( Ax^x + Ay^y + Az^z)
aA = aAx^x + aAy^y + aAz^z (persamaan 5)
2) Perkalian dengan Skalar
^x . ^x = ^y . ^y = ^z . ^z = 1
^x . ^y . = ^y . ^z = ^z . ^x = 0 (persamaan 6)
3) Dot Produk
A . B = ( Ax ^x + Ay ^y + Az ^z) . (Bx ^x + By ^y + Bz ^z)
A . B = Ax Bx + Ay By + Az Bz (persamaan 7)
A . A = Ax2 + Ay2 + Az2
A2 = Ax2 + Ay2 + Az2
A = √ Ax2 + Ay2 + Az2 (persamaan 8)
4) Cross Produk
^x x ^x = ^y x ^y = ^z x ^z = 0
^x x ^y = -^y x ^x = ^z ,
^y x ^z = -^z x ^y = ^x
^z x ^x = -^x x ^z = ^y (persamaan 9)
A x B = ( Ax^x + Ay^y + Az^z) x (Bx^x + By^y + Bz^z)
A x B = ( Ay Bz + Az By ) ^x +( Az Bx + Ax Bz ) ^y + ( Ax By +Ay Bx ) ^z
A x B = |^x ^y ^z |
|Ax Ay Az|
|Bx By Bz | (persamaan 10)

c. Triple Produk
Triple product adalah dot dan silang suatu vektor dengan cross dua vektor yang lain.
1) Skalar Triple Product
Bersifat Alphabet : A . (B x C) = B . (C x A) = C. (A x B) (persamaan 11)
Bersifat Non Alphabet : A. (C x B) = B . (Ax C) = C.(B x A)
A . (B x C) = |Ax Ay Az|
|Bx By Bz|
|Cx Cy Cz| (persamaan 12)
2) Vektor Triple Produk
A x (B x C) = B (A . C) - C(A . B) (persamaan 13)
(A x B) x C = - C x (A x B)= - A(B . C) + B(A .C)
(A x B) . (C x D) = (A . C) (B . D) - (A . D) (B . C)
A x [B x (C x D)] = B[A . (C x D)] – (A . B) (C x D) (persamaan 14)

2. Kalkulus Diferensial
a. Turunan
Misalkan ada fungsi dari satu variable f(x). Turunan dari fungsi ini terhadap variabel
adalah df/dx, artinya fungsi f(x) berubah bila ada perubahan argumen x dengan
jumlah yang kecil dx, f(x) = (df/dx) dx (persamaan 15) Artinya jika x berubah
sebesar dx maka f akan berubah sebesar df dalam hal ini df/dx merupakan factor
kesebandingan. Misalnya pada Gambar (a) fungsi berubah secara lambat dengan x,
turunannya juga akan kecil. Pada Gambar (b) f meningkat tajam dengan x dan
turunan akan besar.

b. Gradien
Suatu teorema turunan parsial menyatakan :
T(x, y, z)
dT = (T/x) dx + (T/y) dy + (T/z) dz (persamaan 16)
dT = [(T/x)^x + (T/y)^y + (T/z)^z] . (dx^x + dy^y + dz^z)
dT = T . dl (persamaan 17)
dl = (dx^x + dy^y + dz^z) (persamaan 18)
T = [(T/x) ^x + (T/y) ^y + (T/z) ^z] (persamaan 19)
(persamaan 18) disebut pergeseran dan (persamaan 19) gradien dari T yang
merupakan suatu kuantitas vektor. Untuk memahami interpretasi geometris dari
gradien tulis (persamaan 17) dalam bentuk dot : dT = T . dl = |T| |dl| cos 
(persamaan 20)

c.  Operator
Perkalian antara  dengan skalar T.
T = [(/x) ^x + (/y) ^y + (/z)vz]T (persamaan 21)
 = [(/x) ^x + (/y) ^y + (/z) ^z] (persamaan 22)

d. Divergensi
 . v = [(/x) ^x + (/y) ^y + (/z) ^z] . (vx^x + vy^ y + vz^ z)
 . v = (vx/x) + (vx/y) + (vx/z) (persamaan 23)
Interpretasi geometris dari divergensi adalah bahwa divergensi suatu vektor
menunjukkan atau mengukur seberapa besar vektor v menyebar dari suatu titik
tertentu. Misalnya fungsi vektor yang memiliki divergensi besar di titik P pada
gambar

e. Curl
 . v = | ^x ^y ^z |

|/x /y /z|

| vx vy vz |
 . v = ^x[(vz/y) - (vy/z)] + ^y[(vx/z) - (vz/x)] + ^z[(vy/yx) - (vx/y)]
(persamaan 24)
Jadi curl dari suatu fungsi vektor v adalah suatu vektor. Interpretasi geometris dari
suatu curl adalah bahwa menunjukkan atau mengukur seberapa besar suatu vektor
melingkari suatu titik yang ditinjau. Jadi curl dari fungsi v1 dan v2 pada contoh
sebelum ini akan menghasilkan nol. Sementara itu fungsi pada gambar akan memiliki
curl yang besar, mengarah pada sumbu z dan memiliki sifat aturan tangan kanan.

f. Aturan Produk
Perhitungan terhadap turunan di dasari oleh sejumlah aturan umum, yaitu :
 Aturan penjumlahan : (d/dx) (f + g)  (df/dx)  (dg/dx)
 Aturan perkalian dengan konstanta : (d/dx) kf = k(df /dx)
 Aturan perkalian dengan sesama persamaan : (d/dx) fg = f(dg /dx) +
g(df/dx)
 Aturan pembagian : (d/dx) f/g = [g(df/dx) - f(dg /dx)]/g2
 Aturan ini juga berlaku untuk turunan vektor. Jadi :
( f  g)  f  g
.(A B)  (.A)  (.B)
(A  B)  ( A)  (B)
dan
(kf)  kf
 . (kA)  k(.A)
  (kA)  k(  A)
Aturan perkalian tidak begitu sederhana. Ada 2 cara perkalian yang menghasilkan
skalar sebagai hasil perkalian dua fungsi :
 fg (perkalian dua fungsi skalar)
 A. B (perkalian titik dua fungsi vektor)
Dan dua cara untuk menghasilkan vektor :
 fA (skalar kali vektor)
 A x B (perkalian silang dua fungsi vektor)
Terdapat 6 aturan perkalian, yaitu :
 Dua untuk gradien (i) ( fg)  fg  gf
(ii) (A.B)  A  (  B)  B  (  A)  (A.)B 
(B.)A
 Dua untuk divergensi (i) .( fA)  f (.A)  A.(f )
(ii) .(A  B)  B(  A)  A.(  B)
 Dua untuk curl (i)   ( fA)  f ( A)  A  (f )
(ii)   (A  B)  (B.)A  (A.)B  A.(.B) B(.A)
Adapun tiga aturan pembagian, yaitu :
 (f/g) = gf + fg
  . (A/g) = [g(.A) – A.(g)]/g2
  x (A/g) = [g(xA) – Ax(g)]/g2

g. Turunan Kedua
Gradien, divergensi dan curl adalah turunan pertama dengan menggunakan .
Gunakan  dua kali dapat diturunkan 5 jenis turunan kedua.
Gradien T adalah sebuah vektor, sehingga dapat dilakukan divergensi dan curl :
 Divergensi dari sebuah gradien : .(T)
.(T) = [(/x) ^x + (/y) ^y + (/z) ^z] . [(T/x) ^x + (T/y) ^y +
(T/z) ^z] = (2T/x2) + (2T/y2) + (2T/z2) = 2T
2 disebut laplacian T. Laplacian dari sebuah vektor 2v = (2vx) ^x +
(2vy) ^y + (2vz) ^z
 Curl dari gradien :  x (T)
 x (T) = 0
(/x) (T/y) = (/y) (T/x)
Divergensi .v adalah sebuah skalar, sehingga dapat diambil gradiennya :
 Gradien dari divergensi : (.v) menghasilkan sebuah vektor.
Curl  x v adalah sebuah vektor sehingga dapat dilakukan divergensi dan curl :
 Divergensi dari curl : .( x v) sama seperti curl dari sebuah gradien  x
(T) selalu nol : .( x v) = 0
 Curl dari curl :  x ( x v)
 x ( x v) = (. v)- 2 v

3. Contoh Soal
a. Contoh 1.1

b. Contoh 1.2
c. Contoh 1.3

d. Contoh 1.4
e. Contoh 1.5

4. Latihan
a. Problem 1.1
b. Problem 1.3
c. Problem 1.11
d. Problem 1.15

e. Problem 1.18
f. Problem 1.26

Anda mungkin juga menyukai