Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

LISTRIK DAN MAGNET

“ELEKTROSTATIKA
(Hukum Gauss dalam bentuk integral dan differensial)”

Dosen Pengampu: Dr. Fatni Mufit, S.Pd, M.Si

Oleh: Kelompok 4

Putria Ersyah Karmita Lubis (21033033)


Fitri Hayati (21033077)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................. 1


RINGKASAN MATERI ................................................................................ 2
1. Hukum Gauss ........................................................................................... 2
2. Divergensi E .............................................................................................4
3. Curl E .......................................................................................................4
PEMBAHASAN SOAL ................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 12

1
RINGKASAN MATERI
ELEKTROSTATISTIKA

1. HUKUM GAUSS
Jika dilakukan integral permukaan terhadap persamaan (2-27)
𝑁
𝑞𝑖 𝑅̂𝑖
𝐸 (𝑟 ) = ∑
4𝜋𝜀0 𝑅𝑖 2
𝑖=1

akan diperoleh

Terdapat 2 kasus :
1. qi di dalam S. Dari penentuan komponen vektor elemen luas diperoleh :
𝑅̂𝑖 .𝑑𝑎 𝑑𝑎 cos 𝛹 𝑙𝑢𝑎𝑠𝑎𝑛 ⫠ 𝑅𝑖
2 = 2 = = 𝑑𝛺 (2-38)
𝑅𝑖 𝑅𝑖 𝑅𝑖 2

Dimana 𝑑𝛺 adalah elemen sudut ruang seperti dapat dilihat pada Gambar 2.7

𝑅̂𝑖 . 𝑑𝑎
Untuk menghitung ∮𝑠 ditinjau sebuah bola 𝑆0 dengan jari-jari 𝑅0 dimana
𝑅𝑖 2

𝑑𝑎0
𝑞𝑖 sebagai pusat, dimana menghasilkan 𝑑𝛺 = Integral dari 𝑑𝛺 menghasilkan
𝑅0 2

𝑑𝑎0 1 4𝜋𝑅0 2
∫ 𝑑𝛺 = ∮ 𝑅 2 = 𝑅0 2 ∮ 𝑑𝑎0 = 𝑅0 2
= 4𝜋 (2-39)
0

Jadi
𝑅̂𝑖 . 𝑑𝑎
∮𝑠 = 4𝜋 (jika 𝑞𝑖 dalam S) (2-40)
𝑅𝑖 2

2
2. 𝑞𝑖 diluar S. Tinjau 2 elemen luas 𝑑𝑎1 dan 𝑑𝑎2 dari S dengan sudut ruang 𝑑𝛺 yang
sama tetapi sisinya berbeda seperti dapat dilihat pada gambar 2.8

Gambar 2.8 Titik muatan diluar permukaan S

Jarak dari 𝑞𝑖 masing-masing adalah 𝑅𝑖1 dan 𝑅𝑖2 . Diperoleh masing-masing adalah

𝑅𝑖 .𝑑𝑎1 𝑑𝑎1 cos 𝛹1 𝑅𝑖 .𝑑𝑎2 𝑑𝑎2 cos 𝛹2


= = 𝑑𝛺 𝑑𝑎𝑛 = = −𝑑𝛺 (2-41)
𝑅𝑖1 2 𝑅𝑖1 2 𝑅𝑖2 2 𝑅𝑖2 2

Sehingga
Karena semua elemen luas dari S saling berpasangan seperti di atas dan saling
menghapus maka diperoleh
𝑅𝑖 .𝑑𝑎
∮𝑆 = 0 (𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑞𝑖 𝑑𝑖𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑆) (2-42)
𝑅𝑖 2

Jadi dari (2-37), (2-39) dan (2-42) didapatkan


1 𝑅𝑖 .𝑑𝑎 1 𝑄𝑖𝑛
∮𝑆 𝐸. 𝑑𝑎 = ∑𝑁
𝑖=1 𝑞𝑖 ∮𝑆 = 𝜀 ∑ 𝑞𝑖 = (2-43)
4𝜋𝜀0 𝑅𝑖 2 0 𝜀0

Persamaan (2-43) disebut hukum Gauss dalam bentuk integral.

Jumlah muatan total didalam volume V yang dilingkupi oleh permukaan S adalah

𝑄𝑖𝑛 = ∫ 𝜌𝑑𝜏
𝑉

Jika digunakan teorema divergensi maka persamaan (2-43) dapat ditulis


1
∫𝑉 ∇. 𝐸𝑑𝜏 = 𝜀 ∫𝑉 𝜌𝑑𝜏 (2-44)
0

Karena integral ini berlaku untuk volume sembarang V maka persamaan (2-43) dapat
ditulis
𝜌
∇. 𝐸 = 𝜀 (2-45)
0

Pesamaan (2-45) adalah hukum Gauss dalam bentuk diferensial

3
2. Divergensi E
Mari kembali sekarang dan hitung divergensi E langsung dari persamaan sebelumnya
1 𝑟̂
𝐸 (𝑟) = 4𝜋𝜖 ∫ 𝑟 2 𝜌(𝑟 ′ )𝑑𝜏 ′ (2-46)
0

(Awalnya integrasi adalah diatas volume yang ditempati oleh muatan, tetapi saya juga
dapat memperluasnya kesemua ruang, karena bagaimanapun juga 𝜌 = 0 diwilayah
luar). Memperhatikan bahwa ketergantungan 𝑟 = 𝑟 − 𝑟 ′ , kita punya
1
∇. 𝐸 = ∫ ∇. 𝑟 ′
4𝜋𝜖0
Inilah divergensi yang kami hitung dalam persamaan 1.100:
𝑟̂
∇. ( 2 ) = 4𝜋𝛿 3 (𝑟)
𝑟
Dengan demikian
1 1
∇. 𝐸 = 4𝜋𝜖0
∫ 4𝜋𝛿 3 (𝑟 − 𝑟 ′ )𝜌𝑑𝜏 ′ = 𝜖 𝜌(𝑟) (2-47)
0

Merupakan hukum gauss dalam bentuk differensial (persamaan 2-45). Untuk


memulihkan bentuk integral (persamaan 2-43). Kami menjalankan argumen
sebelumnya dalam integrasi terbalik pada volume dan menerapkan teorema divergensi.

1 1
∫ ∇. 𝐸𝑑𝜏 = ∮ 𝐸. 𝑑𝑎 = ∫ 𝜌𝑑𝜏 = = 𝑄𝑒𝑛𝑐
𝑆 𝜖0 𝜖0
𝑉 𝑉

3. Curl E
Untuk menghitung curl E, seperti yang dilakukan divergensi diatas, dengan terlebih
dahulu mempelajari konfigurasi yang paling sederhana muatan titik asal pada kasus
ini
1 𝑞
𝐸= 𝑟̂
4𝜋𝜖0 𝑟 2
Untuk menghitung integral garis bidang ini dari beberapa titik a ke titik lain b (gbr
2.29)
𝑏

∫ 𝐸. 𝑑𝑙
𝑎

Dalam koordinat bola, dl=dr 𝑟̂ + 𝑟 𝑑𝜃 𝜃̂ + 𝑟 sin 𝜃 𝑑𝛷𝛷


̂ , jadi
1 𝑞
𝐸. 𝑑𝑙 = 𝑑𝑟
4𝜋𝜖0 𝑟 2

4
Karena itu
𝑏
𝑏
1 𝑞 −1 𝑞 𝑟𝑏 1 𝑞 𝑞
∫ 𝐸. 𝑑𝑙 = ∫ 2 𝑑𝑟 = | = ( − )
4𝜋𝜖0 𝑎 𝑟 4𝜋𝜖0 𝑟 𝑟𝑎 4𝜋𝜖0 𝑟𝑎 𝑟𝑏
𝑎

Dimana 𝑟𝑎 adalah jarak dari titik asal ke titik a dan 𝑟𝑏 adalah jarak ke b. Integral
sekitar jalur tertutup ternyata nol ( untuk itu 𝑟𝑎 = 𝑟𝑏 )
∮ 𝐸. 𝑑𝑙 = 0 (2-48)
Dan karenanya, menerapkan teorema Stokes
∇×𝐸 =0 (2-49)
Sekarang membuktikan persamaan 2-48 dan 2-49 hanya untuk bidang muatan titik
tunggal pada titik asal , tetapi hasil ini tidak mengacu pada pilihan koordinat yang
sepenuhnya arbitrer, mereka memegang dimana pun muatan itu berada. Selain itu,
jika kita memiliki banyak muatan, prinsip superposisi menyatakan bahwa medan total
adalah penjumlahan vektor dari masing-masing medan :
𝐸 = 𝐸1 + 𝐸2 + ⋯
Jadi
∇ × 𝐸 = ∇ × (𝐸1 + 𝐸2 + ⋯ ) = (∇ × 𝐸1 ) + (∇ × 𝐸2 ) + ⋯ = 0
Jadi, persamaan 2-48 dan 2-49 berlaku untuk distribusi muatan statis apapun.

5
PEMBAHASAN SOAL

6
7
8
9
10
11
DAFTAR PUSTAKA

Griffiths, D. J. 2013. Introduction To Electrodynamics. Fourth Edition. Publication


Data
Worksheet Listrik Magnet. Tim Pengajar Fisika

12

Anda mungkin juga menyukai