Makalah Listrik Magnet Kelompok 6-1
Makalah Listrik Magnet Kelompok 6-1
Oleh Kelompok 6 :
JURUSAN FISIKA
2023
RINGKASAN MATERI
A. PERSAMAAN LAPLACE
Persamaan medan listrik
Persamaan diatas dapat digunakan untuk menghitung kuat medan listrik di suatu titik
dalam medan listrik listrik yang dihasilkan oleh distribusi muatan volume. Tetapi
seringkali untuk menghitung integral ini lebih sulit karena konfigurasi muatan yang tidak
sederhana. Jadi biasanya lebih mudah dahulu menghitung potensial dengan persamaan
dimana 2 adalah operator Laplacian dan adalah fungsi potensial V. Persamaan diatas
disebut juga Persamaan Poisson. Dalam daerah di mana = 0, persaman poisson
disederhanakan menjadi
Persamaan diatas disebut Persamaan Laplace. Persamaan Laplace lebih sering digunakan
dalam menyelesaikan persoalan elektrostatika. Dalam sistem koordinat Kartesian
Persamaan Laplace ditulis
B. METODA BAYANGAN
Metoda ini menggunakan muatan bayangan untuk menyederhanakan persoalan
elektrostatika sehingga dapat dilakukan perhitungan potensial disuatu titik dalam medan
listrik. Persamaan umum yang digunakan adalah
∑ ∑
(3-6)
Agar lebih jelas berikut ini contoh penggunaan persamaan diatas gunakan metoda
bayangan untuk :
1. Muatan Titik dan Bidang Konduktor Semi Berhingga Ditanahkan
2. Muatan Titik dan Bola Konduktor Ditanahkan
Penyelesaian :
1. Muatan Titik dan Bidang Konduktor Semi Berhingga Ditanahkan
Sebuah bidang konduktor bermuatan ditanahkan dan sebuah muatan titik q terletak
diluar bidang pada jarak x = d, seperti dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut ini.
Permukaan bidang terletak di x = 0. Titik P (x,y,z) terletak pada jarak R dari muatan q.
∑
[ ]
[ ] [ ]
(3-10)
(3-11)
Persamaan (3-11) akan dipenuhi jika
[ ] [ ]
(3-12)
Dengan diperolehnya potensial pada titik P (x,y,z) maka dapat dihitung kuat medan E
pada titik tersebut dengan cara menghitung komponen vektor :
[ ] [ ]
(3-13)
[ ] [ ]
(3-14)
[ ] [ ]
(3-15)
Kuat medan E pada titik P adalah
√
(3-16)
2. Muatan Titik dan Bola Konduktor Ditanahkan
Sebuah bola konduktor ditanahkan berjari-jari a dan sebuah muatan titik q yang terletak
diluar bola pada jarak d dari pusat menghasilkan potensial pada titik P (r, ,) yang
berjarak r dari pusat bola seperti dapat dilihat pada Gambar 3.2. Syarat batas yaitu
potensial pada permukaan bola adalah
(3-17)
Untuk menghitung potensial pada titik P (r, ,) , tempatkan muatan bayangan q’ pada
jarak d’ dari pusat bola. Diperlukan d’< a agar q’ terletak di dalam bola.
Jarak muatan q dan q’ dari P masing-masing adalah R dan R’. Potensial pada titik P
adalah
( )
[ ]
] ]
Jika (3-17) digabung dengan (3-18) diperoleh
[ ]
] ]
(3-19)
C. SEPARASI VARIABEL
Dari persamaan laplace
Misalkan nilai atau V adalah V = 0 pada z = 0 dan V = 100 pada z = d seperti dapat
dilihat pada Gambar 3.3 dua pelat sejajar bidang xy
( )
Maka diperoleh
Menurut syarat batas pada z = 0 V = 0 tentulah B = 0. Untuk z = d, V = 100 volt
diperoleh 100 = Ad tentulah A = 100/d. Dengan demikian diperoleh
( )
Suku-suku dan tak mengandung z dan suku z tak mengandung maupun . Maka
Solusinya adalah
Kemudian persamaan untuk dan dapat dipisahkan lebih lanjut, seperti berikut :
Persamaan ϕ yang dihasilkan
Solusinya adalah
Persamaan dalam
( )
Ini adalah sebuah bentuk persamaan diferensial Bessel. Solusinya dalam bentuk deret
pangkat yang disebut fungsi-fungsi Bessel
Jika potensial konstan terhadap dan z ,maka persamaan Laplace untuk 1 dimensi dapat
ditulis
( )
Mengintegrasinya sekali
( )
Dan sekali lagi
Jika potensial konstan terhadap r dan z ,maka persamaan Laplace untuk 1 dimensi dapat
ditulis
Pengintegrasiannya menghasilkan
Untuk simetri azimuth V bebas sehingga persamaan Laplace dapat ditulis sebagai
( ) ( )
( ) ( )
Persamaan diatas hanya dipenuhi jika kedua suku adalah konstan atau nol, jadi
( )
( )
( )
( )
Dimana solusinya adalah
dimana Pl adalah koefisien dari polinomial Legendre. Dengan demikian solusi umum
dari fungsi potensial adalah
( )
Jika V tidak tergantung pada dan ( satu dimensi) maka persamaan Laplace dapat
ditulis
( )
LATIHAN
3.1 Tentukanlah fungsi potensial di ruangan di antara dua piringan bulat sejajar, yang salah
satunya berada pada bidang xy pada z = 0 dan lainnya pada sumbu z positif. Fungsi
potensial hanya bergantung pada z saja.
Penyelesaian :
Pada deskripsi nilai konfigurasi muatan tidak diketahui dan nilai fungsi potensial dapat
diketahui (∇²ϕ), dimana pada daerah bida xy nilai z = 0 (ρ = 0), maka didapatkan
3.3 Piringan-piringan penghantar yang paralel terletak pada sumbu z terpisah pada jarak 5
mm. Potensial pada z = 0 adalah 100 V dan pada z = 5 mm adalah 250 volt. Tentukan
kuat medan E di antara kedua piringan tersebut.
Penyelesaian :
3.4 Suatu potensial dalam koordinat kartesian merupakan fungsi dari x. Pada x = - 20 cm, V
= 25 volt dan E = 1,5 x 103 (xˆ) V/m di seluruh daerah itu. Tentukan E di x = 3 cm.
Penyelesaian :
3.5 Dalam suatu koordinat kartesian bidang z = 3 cm merupakan bidang acuan potensial.
Tentukan potensial pada permukaan penghantar z = 0, kalau E = 6,67 x 103 zˆ V/m untuk
z>0
Penyelesaian :
( )
Maka diperoleh
Nilai B
Masukkan nilai A dan B ke persamaan
3.7 Dua silinder penghantar konsentris dalam ruang bebas dengan r = 5 mm dan r = 25 mm
mempunyai tegangan 0 dan V0 masing-masingnya. Jika E = -8,28 x 103 rˆ V/m pada r =
15 mm, tentukan V0 dan rapat muatan pada penghantar sebelah luar.
Penyelesaian :
( )
( )
Nilai B
Nilai V adalah
Nilai E adalah
3.9 Acuan potensial adalah pada r = 15 mm dalam suatu koordinat bola, V = V0 pada r = 200
mm. Jika diberikan E = - 334,7 rˆ V/m pada r = 110 mm, tentukan V0.
Penyelesaian :
3.10 Dalam koordinat bola, V = 865 volt di r = 50 cm dan E = 748,2 rˆ V/m pada r = 85 cm.
Tentukan kedudukan acuan potensial
Penyelesaian :