Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH LISTRIK MAGNET

“METODA KHUSUS DALAM ELEKTROSTATIKA”

Dosen Pengampu : Dr. Fatni Mufit, S.Pd, M.Si

Oleh Kelompok 6 :

Asyifa Hanesty Putri (21033059)

Lusi Vidia Putri (21033091)

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
RINGKASAN MATERI

METODA KHUSUS DALAM ELEKTROSTATIKA

A. PERSAMAAN LAPLACE
Persamaan medan listrik

Persamaan diatas dapat digunakan untuk menghitung kuat medan listrik di suatu titik
dalam medan listrik listrik yang dihasilkan oleh distribusi muatan volume. Tetapi
seringkali untuk menghitung integral ini lebih sulit karena konfigurasi muatan yang tidak
sederhana. Jadi biasanya lebih mudah dahulu menghitung potensial dengan persamaan

kemudian digunakan hubungan   VE untuk menghitung kuat medan listrik E. Ada


kalanya persamaan potensial di atas tidak dapat digunakan secara langsung atau begitu
sulit untuk diselesaikan karena kurangnya informasi tentang konfigurasi muatan. Kalau
nilai V untuk permukaan batas lebih lengkap atau dapat diketahui maka dapat digunakan
persamaan

dimana 2 adalah operator Laplacian dan  adalah fungsi potensial V. Persamaan diatas
disebut juga Persamaan Poisson. Dalam daerah di mana  = 0, persaman poisson
disederhanakan menjadi

Persamaan diatas disebut Persamaan Laplace. Persamaan Laplace lebih sering digunakan
dalam menyelesaikan persoalan elektrostatika. Dalam sistem koordinat Kartesian
Persamaan Laplace ditulis
B. METODA BAYANGAN
Metoda ini menggunakan muatan bayangan untuk menyederhanakan persoalan
elektrostatika sehingga dapat dilakukan perhitungan potensial disuatu titik dalam medan
listrik. Persamaan umum yang digunakan adalah

∑ ∑

(3-6)
Agar lebih jelas berikut ini contoh penggunaan persamaan diatas gunakan metoda
bayangan untuk :
1. Muatan Titik dan Bidang Konduktor Semi Berhingga Ditanahkan
2. Muatan Titik dan Bola Konduktor Ditanahkan
Penyelesaian :
1. Muatan Titik dan Bidang Konduktor Semi Berhingga Ditanahkan
Sebuah bidang konduktor bermuatan ditanahkan dan sebuah muatan titik q terletak
diluar bidang pada jarak x = d, seperti dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut ini.
Permukaan bidang terletak di x = 0. Titik P (x,y,z) terletak pada jarak R dari muatan q.

Nilai E dan  di dalam dan diluar konduktor adalah


E(r) = 0 } dalam konduktor (3-7)
(r) = konstan }
En(r)  0 } pada permukaan konduktor
Et(r) = 0 } (3-8)
(r) = konstan }
Syarat batas : nilai (r) = konstan pada x = 0. Untuk penyederhanaan dipilih (r) =0
dengan cara ditanahkan. Dengan demikian syarat batas adalah
(0,y,z) = 0 (3-9)
Digunakan (3-6) untuk memenuhi (3-9) dengan cara menggunakan muatan bayangan
tunggal q’ yang ditempatkan pada jarak x = d’ dalam konduktor. Jarak muatan bayangan
ini dengan titik P adalah R’. Potensial pada titik P (x,y,z) adalah


[ ]

Karena koordinat q dan q’ adalah (d,0,0) dan (-d’,0,0) diperoleh

[ ] [ ]
(3-10)

Jika (3-9) digabung (3-10) diperoleh

(3-11)
Persamaan (3-11) akan dipenuhi jika

Dengan demikian (3-10) dapat ditulis

[ ] [ ]
(3-12)

Dengan diperolehnya potensial pada titik P (x,y,z) maka dapat dihitung kuat medan E
pada titik tersebut dengan cara menghitung komponen vektor :

[ ] [ ]

(3-13)

[ ] [ ]
(3-14)

[ ] [ ]
(3-15)
Kuat medan E pada titik P adalah


(3-16)
2. Muatan Titik dan Bola Konduktor Ditanahkan
Sebuah bola konduktor ditanahkan berjari-jari a dan sebuah muatan titik q yang terletak
diluar bola pada jarak d dari pusat menghasilkan potensial pada titik P (r, ,) yang
berjarak r dari pusat bola seperti dapat dilihat pada Gambar 3.2. Syarat batas yaitu
potensial pada permukaan bola adalah

(3-17)
Untuk menghitung potensial pada titik P (r, ,) , tempatkan muatan bayangan q’ pada
jarak d’ dari pusat bola. Diperlukan d’< a agar q’ terletak di dalam bola.

Jarak muatan q dan q’ dari P masing-masing adalah R dan R’. Potensial pada titik P
adalah

( )

[ ]
] ]
Jika (3-17) digabung dengan (3-18) diperoleh

[ ]
] ]
(3-19)
C. SEPARASI VARIABEL
Dari persamaan laplace

Dapat dicari soluisnya dalam beberapa sistem berikut ini :


1. Solusi Laplace dalam Koordinat Kartesian
Untuk fungsi potensial dalam satu variabel atau 1 dimensi misalnya ketergantungan
potensial terhadap z saja maka persamaan laplace dapat ditulis sebagai

Misalkan nilai  atau V adalah V = 0 pada z = 0 dan V = 100 pada z = d seperti dapat
dilihat pada Gambar 3.3 dua pelat sejajar bidang xy

Potensial hanya berubah dengan z

( )

Maka diperoleh
Menurut syarat batas pada z = 0 V = 0 tentulah B = 0. Untuk z = d, V = 100 volt
diperoleh 100 = Ad tentulah A = 100/d. Dengan demikian diperoleh

Untuk fungsi potensial yang tergantung pada 2 variabel misalnya ketergantungan


potensial pada x dan y maka persamaan Laplace dapat ditulis

2. Solusi Laplace dalam Koordinat Silindris


Misalkan solusi laplace dalam sistem koordinat silindris berbentuk

Persamaan laplace menjadi

( )

Membaginya dengan PΦZ dan kemudian mengekspansikan diferensiasi ρ tersebut

Suku-suku  dan  tak mengandung z dan suku z tak mengandung  maupun . Maka

Solusinya adalah

Kemudian persamaan untuk  dan  dapat dipisahkan lebih lanjut, seperti berikut :
Persamaan ϕ yang dihasilkan

Solusinya adalah

Persamaan dalam 

( )

Ini adalah sebuah bentuk persamaan diferensial Bessel. Solusinya dalam bentuk deret
pangkat yang disebut fungsi-fungsi Bessel

Jika potensial konstan terhadap  dan z ,maka persamaan Laplace untuk 1 dimensi dapat
ditulis

( )

Mengintegrasinya sekali
( )
Dan sekali lagi

Jika potensial konstan terhadap r dan z ,maka persamaan Laplace untuk 1 dimensi dapat
ditulis

Pengintegrasiannya menghasilkan

3. Solusi Laplace dalam Koordinat Sferis (Bola)


Dalam koordinat sferis persamaan Laplace dapat ditulis sebagai
( )

Untuk simetri azimuth V bebas  sehingga persamaan Laplace dapat ditulis sebagai

( ) ( )

Lakukan separasi variabel dengan mengambil

Yaitu dengan membagi persamaan kedua dengan ketiga diperoleh

( ) ( )

Persamaan diatas hanya dipenuhi jika kedua suku adalah konstan atau nol, jadi

( )

( )

Persamaan pertama dapat ditulis sebagai

( )

Dimana solusinya adalah

Persamaan kedua dapat ditulis sebagai

( )
Dimana solusinya adalah
dimana Pl adalah koefisien dari polinomial Legendre. Dengan demikian solusi umum
dari fungsi potensial adalah

( )

Jika V tidak tergantung pada  dan  ( satu dimensi) maka persamaan Laplace dapat
ditulis

( )

Integrasinya sekali memberikan


( )

Dan sekali lagi menghasilkan

LATIHAN

3.1 Tentukanlah fungsi potensial di ruangan di antara dua piringan bulat sejajar, yang salah
satunya berada pada bidang xy pada z = 0 dan lainnya pada sumbu z positif. Fungsi
potensial hanya bergantung pada z saja.
Penyelesaian :
Pada deskripsi nilai konfigurasi muatan tidak diketahui dan nilai fungsi potensial dapat
diketahui (∇²ϕ), dimana pada daerah bida xy nilai z = 0 (ρ = 0), maka didapatkan

Karena nilai z (ρ) = positif, maka

Maka fungsi potensialnya adalah 0


3.2 Dua bidang penghantar paralel dalam ruang bebas berada pada y = 0 dan y = 0,02 m,
sedangkan acuan potensial nol adalah pada y = 0,01 m. Kalau E = 2,86 x 104 N/C
diantara penghantar-penghantar itu, tentukan potensial pada masing-masing penghantar.
Penyelesaian :

3.3 Piringan-piringan penghantar yang paralel terletak pada sumbu z terpisah pada jarak 5
mm. Potensial pada z = 0 adalah 100 V dan pada z = 5 mm adalah 250 volt. Tentukan
kuat medan E di antara kedua piringan tersebut.
Penyelesaian :

3.4 Suatu potensial dalam koordinat kartesian merupakan fungsi dari x. Pada x = - 20 cm, V
= 25 volt dan E = 1,5 x 103 (xˆ) V/m di seluruh daerah itu. Tentukan E di x = 3 cm.
Penyelesaian :

3.5 Dalam suatu koordinat kartesian bidang z = 3 cm merupakan bidang acuan potensial.
Tentukan potensial pada permukaan penghantar z = 0, kalau E = 6,67 x 103 zˆ V/m untuk
z>0
Penyelesaian :

3.6 Dalam koordinat silindris, V = 75 volt di r = 5 mm dan V = 0 di r = 60 mm. Tentukan


potensial di r = 130 mm jika potensial hanya bergantung pada r.
Penyelesaian :
Diketahui :
V1 = 75 v , r1 = 5 mm = 0,05 m
V2=0 v , r2 = 60 mm = 0,6 m
Ditanya : V disaat r = 130 mm = ?
Jawab :
Karena potensial konstan terhadap  dan z ,maka persamaan Laplace untuk 1 dimensi
dapat ditulis
( )

Lalu diintegrasikan sekali menjadi

( )

Diintegrasikan sekali lagi

Maka diperoleh

Hitunglah nilai A dan B


Nilai A

Nilai B
Masukkan nilai A dan B ke persamaan

Jadi nilai potensial saat r = 130 mm adalah 303,94 V

3.7 Dua silinder penghantar konsentris dalam ruang bebas dengan r = 5 mm dan r = 25 mm
mempunyai tegangan 0 dan V0 masing-masingnya. Jika E = -8,28 x 103 rˆ V/m pada r =
15 mm, tentukan V0 dan rapat muatan pada penghantar sebelah luar.
Penyelesaian :

3.8 Untuk silinder-silinder penghantar konsentris, V = 75 V pada r = 1 mm dan V = 0 pada r


= 20 mm. Tentukan E dalam daerah di antara kedua silinder.
Penyelesaian :
Diketahui :
V1 = 75 V , r1 = 1 mm = 0,01 m
V2=0 V , r2 = 20 mm = 0,2 m
Ditanya : E = ?
Jawab :
Karena potensial konstan terhadap  dan z ,maka persamaan Laplace untuk 1 dimensi
dapat ditulis

( )

Lalu diintegrasikan sekali menjadi

( )

Diintegrasikan sekali lagi


Maka diperoleh

Hitunglah nilai A dan B


Nilai A

Nilai B

Nilai V adalah
Nilai E adalah

3.9 Acuan potensial adalah pada r = 15 mm dalam suatu koordinat bola, V = V0 pada r = 200
mm. Jika diberikan E = - 334,7 rˆ V/m pada r = 110 mm, tentukan V0.
Penyelesaian :

3.10 Dalam koordinat bola, V = 865 volt di r = 50 cm dan E = 748,2 rˆ V/m pada r = 85 cm.
Tentukan kedudukan acuan potensial
Penyelesaian :

Anda mungkin juga menyukai