Rumput Laut K 4
Rumput Laut K 4
DOSEN PRAKTISI :
Kaswiranda L031211009
DEPARTEMEN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
A. latar belakang
Makroalgae atau yang lebih umum disebut sebagai rumput laut banyak
memiliki manfaat baik untuk keperluan industri (makanan, kosmetik.,farmasi,
tekstil, dan fotografi)maupun non industri (dimakan secara langsung dan produk
olahan rumah tangga). Pentingnya rumput laut untuk keperluan industri
dikarenakan kandungan fitokoloidnya yang bernilai ekonomis penting. Fikokoloid
tersebut antara lain karagenan, alginat, dan agar.Pemanfaatannya yang cukup luas
menyebabkan permintaan rumput laut ini terus mengalami peningkatan. Rumput
laut ini menjadi komoditas ekspor karena permintaan pasar delapan kali lebih
banyak dari jenis lainnya. Sampai sekarang, kenaikan permintaan tidak seimbang
dengan kenaikan produksinya. Upaya peningkatan produksi dilakukan dengan
memperluas penanaman rumput laut pada daerah pantai yang cocok untuk
budidaya atau dengan diversifikasi teknologi budidaya. Namun demikian, upaya
tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan rumput laut. Kendala yang
paling besar adalah penyediaan bibit unggul rumput laut yang membawa sifat-
sifat penting dalam budidaya, antara lain pertumbuhan cepat, tahan penyakit,
kandungan karagenan yang tinggi serta toleran terhadap kondisi lingkungan yang
kurang menguntungkan (pencemaran lingkungan dan perubahan kualitas air
secara drastis).
Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan perikanan yang
memberikan masukan bagi devisa negara. Indonesia memiliki kondisi geografis
berupa kepulauan dan memiliki pantai yang panjang sangat mendukung budidaya
rumput laut. Kondisi ini menjadikan Indonesia sangat potensial untuk budidaya
rumput laut. Namun demikian, bukan berarti budidaya rumput laut di Indonesia
tanpa mengalami kendala. Salah satu kendala yang sampai saat ini masih dihadapi
adalah ketersediaan bibit unggul. Penyediaan bibit unggul dapat dilakukan secara
konvensional maupun dengan cara yang lebih modern. Penggunaan metode yang
lebih modern untuk penyediaan bibit unggul antara lain menggunakan metode
transformasi genetik. Transformasi genetik merupakan alat yang ampuh tidak
hanya untuk menjelaskan fungsi dan mekanisme regulasi gen yang terlibat dalam
berbagai peristiwa fisiologis, tetapi juga untuk membangun organisme yang
membawa sifat sifat tertentu yang kita harapkan. Penggunaan teknologi yang
lebih modern dengan menggunakan transformasi genetik bertujuan untuk
mendapatkan bibit rumput laut dengan sifat-sifat seperti yang diharapkan dan
dalam jangka waktu yang lebih singkat. Metode transformasi genetik yang sudah
berkembang sekarang ini, salah satunya adalah dengan teknik tembakan partikel.
Tembakan partikel merupakan teknik transfer materi genetik ke sel atau jaringan
dengan menggunakan prinsip fisika. Teknik ini sudah diujikan pada beberapa
jenis rumput laut, baik rumput laut merah, coklat dan hijau.
Transgenik adalah suatu produk bioteknologi melalui teknik rekayasa
genetika. Teknologi rekayasa genetika transgenik telah digunakan sejak 1980 dan
sekarang berkembang memproduksi makhluk hidup dengan fenotip yang
diinginkan. Indonesia telah mulai melakukan penelitian dasar di bidang
bioteknologi yang berkaitan dengan pembentukkan ikan transgenik sejak tahun
2006. Transgenesis sangat bermanfaat dalam berbagai macam studi tentang
biologi Misalnya studi mengenai fungsi dan pola ekspresi dari gen serta untuk
memproduksi produk komersial yang diinginkan. Di bidang perikanan budidaya,
transfer DNA eksogen umumnya ditujukan untuk memproduksi galur transgenik
yang mempunyai nilai komersial yang lebih tinggi seperti peningkat laju
pertumbuhan, ketahanan terhadap suhu dingin dan penyakit, dan daya tahan
terhadap kadar oksigen terlarut rendah dapat diintroduksikan ke ikan bernilai
ekonomis penting.
Teknik rekayasa genetika terus-menerus mengalami perkembangan dan
penyempurnaan dari metode-metode sebelumnya. Adapun metode-metode yang
telah berhasil diterapkan dalam teknologi transfer gen antara lain adalah
mikroinjeksi, elektroporasi, dan transfeksi. Rekayasa genetika bukan segalanya,
karena adanya keterbatasan dalam menghasilkan ikan transgenik seperti badan
yang bengkok, kepala bercabang, dan lain-lain. Namun untuk mengurangi
kegagalan dalam transgenik ini bergantung kepada transfer gen yang
diekspresikan dan diwariskan dengan cara yang stabil serta dapat diprediksi
BAB II
TINJAUAN PUSTKA
A. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Kelas : Rhodophyceae
Bangsa : Gigantinales
Suku : Solieraceae
Marga : Eucheuma
Jenis : Kappaphycus alvarezii
D. Transfer Gen
Transfer gen adalah istilah yang digunakan dalam ilmu genetika
untuk menggambarkan proses pemindahan materi genetik dari satu
organisme ke organisme lain. Hal ini dapat terjadi secara alami melalui
mekanisme seperti transformasi, transduksi, dan konjugasi dalam dunia
mikroba, atau dapat dilakukan secara sengaja dalam konteks rekayasa
genetika.
Transformasi genetik adalah proses di mana materi genetik (DNA)
diambil dari satu organisme dan dimasukkan ke dalam organisme lain
yang kemudian mengadopsi dan mengekspresikan DNA baru tersebut.
Metode ini sering digunakan dalam rekayasa genetika untuk menghasilkan
organisme yang memiliki sifat-sifat baru atau menghilangkan sifat-sifat
yang tidak diinginkan.
Tujuannya adalah untuk menghasilkan organisme yang memiliki
sifat atau karakteristik baru yang diinginkan, seperti ketahanan terhadap
penyakit, pertumbuhan yang lebih baik, atau produksi zat tertentu.
Parenrengi, A., Sulaeman., Emma, S., dan Andi, T. 2006. Karakteristik Genetika
Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Yang Dibudidayakan Di Sulawesi
Selatan. Jurnal riset Akukultur. 1 (1): 1- 11
Hardiany, N. S. 2016. Metode Transfer Asam Nukleat Sebagai Dasar Terapi Gen.
Journal Kedokteran Indonesia. 4 (3): 204 - 210.
Jacinda, A. K., dan Ayi, Y. 2021. Transfer Gen pada Komoditas Udang Budidaya.
Journal of Fisheries And Marine Science. 5 (1): 29 - 40.
Rozaki, A., Haryo, T., Eva, A. W., dan April, A. 2013. Pengaruh Jarak Lokasi
Pemeliharaan Terhadap Morfologi Sel Dan Morfologi Sel Dan Morfologi
Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Di Desa Lobuk Kecamatan Bluto,
Kabupaten Sumenep. Jurnal Kelautan. 6 (2): 105-110
Daud, R. F., Utut W., Suharso., Emma, S., Dan Andi, P. 2013. Introduksi Gen
Sitrat Sintase Ke Dalam Rumput Laut Kappaphycus alvarezii
Menggunakan Agrobacterium tumefaciens. Jurnal Riset Akuakultur. 8 (2):
201 - 208.