Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH DASAR-DASAR PENDIDIKAN

ISLAM SECARA KOMPTREHENSIF

Dosen Pengampu : Ali Murtopo, M.Pd.I


Disusun oleh :
Kelompok 2
M. Fathur Rahman (2220210037)
Riska Aulia (2220210036)
Amanda Oktaviani (2220210042)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS UIN RADEN FATAH PALEMBANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Karna dengan
berkat rahmat dan hidayah-nya makalah ini dapat diselesaikan dengan
baik. Shalawat dan salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. Tidak lupa kami ucapkan Terima kasih kepada Bapak Ali
Murtopo, M.Pd.I yang telah memberikan tugas kepada kami.
Alhamdulillah makalah ini dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah
ditentukan. Dengan judul Dasar- Dasar Pendidikan Islam Secara
Komptrehensif. Kami memohon maaf kepada dosen dan para
pembaca apabila menemukan kesalahan atau kekurangan dalam
penulisan makalah ini, baik dan segi bahasanya maupun isinya. Kami
mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pembaca demi baiknya makalah ini. Terimakasih.

Palembang, 01 Maret 2023


Hormat Kami,

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................……....….i
DAFTAR ISI…………………...…………...…………......…...…...ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................1
A. Latar Belakang ……………………………………..............……1
B. Rumusan Masalah ………………………...……..……….……...1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................1
A. Dasar Pendidikan Islam.................................................................2
B. Pengertian Ad-Dienul Islam ………………………..….......……6
C. Islam Agama yang Sangat Komprehensif.....................................7
D. Esensi Rukun Islam dan Rukun Iman...........................................9

BAB PENUTUP...............................................................................10
Kesimpulan ………...…………………..................................….….10
Saran..................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam suku dan ras, dari
berbagai keanekaragaman inilah yang menimbulkan munculnya berbagai paham
dan keyakinan dalam lingkungan masyarakat. Pada dasarnya setiap keyakinan
itu hanyalah adat istiadat yang diwariskan secara turun-temurun dari nenek
moyang kita. Penduduk Indonesia memeluk agama yang bermacam-macam,
akan tetapi mayoritas dari penduduk bangsa Indonesia menganut agama islam.
Setiap wilayah memiliki adat istiadat yang berbeda, namun tetap berpatokan
pada ajaran islam yang syariah. Walaupun demikian, masih menyempil
beberapa adat istiadat yang sebenarnya tidak sesuai dan menyimpang dari ajaran
islam yang terkandung di dalam Al-Quran dan As-Sunah rasul. Dari
problematika yang terjadi di kalangan masyarakat tersebut, maka perlu
digunakan suatu metode baru dalam memahami Islam. Metode yang bersifat
cair dan komprehensif, serta dengan pendekatan dan perspektif baru yang akan
memperluas cakupan Islam itu sendiri. Dengan demikin,tujuan utama dalam
pembahasan Islam agama konprehensif yaitu meinformasikan bahwa
sebenarnya Islam adalah satu-satunya agama yang benar-benar dokrin, kaffa,
dan dijamin akan kebenarannya tanpa ada keraguan di dalamnya. Agama Islam
merupakan agama rahmatan lil’alamin yang satu-satunya diridhoi Allah SWT.
Atas landasan tersebut, maka kita sebagai khalifah di bumi harus kembali
kepada ajaran agama Islam yang syariah yang sudah digariskan dan ditetapkan
Allah SWT dengan berpedoman kepada AlQuran dan hadis karena Islam
merupakan agama yang sangat komprehensif yang mengatur segala aspek
kehidupan manusia dan semesta.

B. Rumusan Masalah
1. Dasar Pendidikan Islam ?
2. Apa Pengertian Ad-Dienul Islam ?
3. Apa Pengertian Islam ?
4. Islam agama yang sangat komprehensif ?

DASAR PENDIDIKAN ISLAM


Yang dimaksud dengan dasar pendidikan adalah pandangan yang mendasari
seluruh aktivitas pendidikan. Karena dasar menyangkut masalahideal dan
fundamental, maka diperlukan landasan pandangan hidup yangkokoh dan
komprehensif serti tidak mudah berubah. I{al ini karena telah diyakini memiliki
kebenaran yang telah diuji oleh sejarah. Karena pandangan hidup (teologi)
seorang muslim berdasarkan padaal-Qur'an dan al-Sunnah, maka yang menjadi
dasar pendidikan Islam adalahal-Qur'an dan al-Sunnah. Hal ini terjadi, karena
dalam teologi umat Islam,al-Qur'an dan al-sunnah diyakini mengandung
kebenaran mutlak yangbersifat transendental, universal, dan sternal (abadi),
sehingga diyakini olehpemeluknya akan selalu sesuai dengan fitrah
manusia.sMenurut Zakiyah Daradjat, landasan pendidikan Islam adalahal-
Qur'an dan sunnah nabi Muhammad saw yang dapat dikembangkanmelalui
ijtihad al-maslahah al-mursalah, istihsan, qiyas, dan sebagainya-eMenurut
Hasan langgulung yang mengutip pendapat Sa'id Ismail Ali, dasarpendidikan
Islam terdiri dari 6 macam, yaitu al-Qur'an, al-sunnah, qaulshahabat, masalih al-
mursalah, 'urf dan pemikiran hasil ijtihad ientelektualmuslim.
1. Al-Qur'an
Islam mengatakan bahwa al-Qur'an adalah kalam Allah yangditurunkan kepada
Nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril. Al-Qur'andi pandang sebagai
penjelas (mulsin), petunjuk (hidayah) dan bukukitab)." Al-qur'an berisi segala
hal mengenai petunjuk yang membawahidup manusia bahagia di dunia dan di
akhirat. Allah berfirman dalam surat al-An'aml6: 38 dan al-Nahl/16: 89
‫َو َم ا ِم ْن َد ۤا َّب ٍة ِف ى ا َاْل ْر ِض َو اَل ٰۤط ِٕى ٍر َّي ِط ْي ُر ِب َج َنا َح ْي ِه ِا ٓاَّل‬

‫ُا َم ٌم َا ْم َث ا ُل ُك ْم ۗ َم ا َف َّر ْط َن ا ِف ى ا ْل ِك ٰت ِب ِم ْن َش ْي ٍء ُث َّم ِا ٰل ى‬

‫َر ِّب ِه ْم ُيْح َش ُر ْو َن‬

Dan tidak ada seekor binatang pun yang ada di bumi dan burung-burung yang
terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat
(juga) seperti kamu. Tidak ada sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam Kitab,
kemudian kepada Tuhan mereka dikumpulkan.
1

‫َو َيْو َم َنْبَع ُث ِفى ُك ِّل ُأَّمٍة َش ِهيًدا َع َلْيِهم ِّم ْن َأنُفِس ِهْم ۖ َوِج ْئَنا ِبَك َش ِهيًدا َع َلٰى َٰٓهُؤٓاَل ِء ۚ َو َنَّز ْلَنا َع َلْيَك ٱْلِكَٰت َب ِتْبَٰي ًنا ِّلُك ِّل‬
‫َش ْى ٍء َو ُهًدى َو َر ْح َم ًة َو ُبْش َر ٰى ِلْلُم ْس ِلِم يَن‬

Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami bangkitkan pada setiap umat seorang
saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan engkau
(Muhammad) menjadi saksi atas mereka. Dan Kami turunkan kepadamu Al
kitab (Al Quran) untukmenjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat
dan kabargembira bagi orang-orang yang berserah diri.
Menurut Abdunahman Saleh Abdullah,l3 ,,Segala sesuatu" inibanyak dipahami
oleh para sarjana muslim sebagai berbagai macam ilmupengetahuan. IImu
pengetahuan itu menurut al-Qur'an harus dicari melaluianalogi (qiyas) dan
hadits Nabi Muhammad saw yang merupakan bagian dari syari'at Islam.
Kalimat "segala sesuatu" menyatakan kandungan asasasas dasar Qur'ani yang
mampu memberi petunjuk tingkah laku manusia' Sebagian penafsir berpendapat
bahwa al-Qur'an menyodorkan kepadaiimu pengetahuan yang bermanfaat ('ilm
nafi) yang mengaturhubungan antara manusia dengan Allah, dengan sesamanya
dan denganfingk;gan sekitamya. Aspek pendidikan dultot al-Qur'an dapat
dilihatdal;. term+erm yang dipergunakan al'Qur'an yang antara lain adalah
katatarbiyah yang berasa[ dari kata rabb yang berarti mendidik dan mernelihara.
menurut al-Razi sebagai pendidikan mengetahui benarkebutuhan-kebutuhan
hamba-Nya sebagai anak didik, karena Allah adalahSang Pencipta. Term yang
lain seperti qara'a yang berarti membaca danka;b yangberarti menulis yang
berasaldan kitaban dengan afii tulisan'

2. Hadis
Nabi Muhammad saw sendiri mengidentifikasikan pesandakwahnya sebagai
pendidik atau pengajar. Banyak sekali hadis'" yangmembicarakan tentang
1
Ahmad Amarullah, Komprehensif Pendidikan Islam ( Tangerang, Bintang Sembilan Visitama,
2021) h.24
Volume 1. Nomor 2 Maret 2021 |24

2
Ahmad, Komprehensif Pendidikan Islam ( Tangerang,Bintang Sembilan Visitama,
2021) h.30
Volume 1. Nomor 2 Maret 2021 |30
pentingnya pendidikan.Barang siapa mempelaiari suutu ilmu yang tidak
mencarikeridaan iltoh, tetapi hinya untuk mendapatkan nilai-nilai materialdari
kehidupan dunimtti, ia tidak akan mencium harumnya surgd-(H.R. Ahmad, Abu
Daud, Ibn Maiah)Barang siopa yang ditanya tenlang suatu ilmu yang
diketahuinyu,lalu ia menyembunyiknnnya, maka io dikelmng pada hari
kiamatdengan kckalmg dari neraks. (H-R. Ahmad, Abu Daud, danal-
Tarmidzi)Barang siapa melewati suatu ialan untuk mencari ilmu,
Allah memudahkan untuknya jalan ke surga' (H'R' Muslim)Pilihlah
(perempuan) unluk nulhfahmu, Ialu kawinilahperempuan perempuan yang
setingkat dan gaulilah mereka.(H.R. Ibnu Majah, Hakim, dan Baihaqi) Menurut
Abuddin Nata,r6 nilai-nilai yang terkandung di dalamal-Qur'an dan al-Hadits
dapat diklasifikasikan ke dalam nilai dasar(intrinsik), yaitu nilai yang ada
dengan sendirinya, bukan sebagai prasaratatau alat bagi nilai yang lain; dan nilai
instrumental, yaitu nilai yangmenjadi prasarat dan alat bagi nilai yang lain. Nilai
yang menjadi dasarpendidikan Islam itu adalah tauhid, kemanusiaan, kesatuan
umat,keseimbangan, dan rahmatan lil alamin.
1. Nilai tauhid.
Masalah tauhid adalah masalah pokok, karena seorang muslim wajibmengetahui
Tuhannya dengan penuh keyakinan. Tauhid di sini harusdi pahami dalam
kerangka yang terpadu anatara yang bercorak thea-centris,dengan anthropo-
centris. Tauhid ini hanya tertuju pada peng-Esaan Allah semata dan dalam
prakteknya berimplikasi ke dalam pola pikir, tutur kata" dan sikap seseorang
yang meyakininya. Tauhid yang dimaksud di sini adalah tauhid yang
transpormatif dan aktual, yaitu tauhid yang mewarnai seluruh aktifitas manusia
dan tampak dalam kenyataan. Tauhid yang transfomratif adalah tauhid yang
berfungsi sebagai polisi rahasia dalam diri kita yang menyebabkan rnanusia
selalu merasa diawasi dan dikendalikan oleh nilai-nilai yang berasal dari Tuhan,
serta harus mempertanggungi jawabkannya di akhirat nanti. I 7 Dengan dasar
tauhid, seluruh kegiatan pendidikan Islam dijiwai oleh norrna*norma ilahiyah
dan sekaligus dimotivasi sebagai ibadah. Dengan ibadah, pekerjaan pendidikan
lebih bermakna, tidak hanya makna material, tetapi juga makna spiritual.
2. Nilai kemanusiaan (hamonisme).
Dasar pendidikan Islam selain tauhid dalam pengertian tersebut di atas, juga
berdasarkan pada humanisrne (berpajaran yang teosentris itu pada dasamya
untuk memeluhi kebutuhan manusia dan memang sesuai dengan fitrah manusia.
Allah berfirman dalam surat al-Ruml3l:30.
3

‫ّٰل‬ ‫ّٰل‬
‫ِف ْط َر َت ا ل ِه ا َّل ِت ْي َف َط َر ا ل َّن ا َس َع َل ْي َه ۗا اَل َت ْب ِد ْي َل ِل َخ ْل ِق ا ل ِه ۗ ٰذ ِل َك ا ل ِّد ْي ُن ا ْل َق ِّي ُۙم َو ٰل ِك َّن َاْك َث َر‬
‫ا ل َّن ا ِس اَل َي ْع َل ُم ْو َۙن‬

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah
Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak
ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui,Yang dimaksud dengan dasar kemanausiaan adalah
pengakuan akan hakekat dan martabat manusia. Hak-hak asasi seseorang harus
dihargai dan dilindungi. Sebaliknya, dalam merealisasikan hak itu tidak boleh
melanggar hak-hak-orang lain. manusia_di hadapan Allah adalah sama, kecuali
yang Implikasinya dalam pendidikan adalah orang memiliki hak dan pelayanan
yang sama dalam pendidikan. Selain itu, nilai kemanusiaan sebagai makhluk
jasmani-rohani perludipertimbangkan dalam operasional pendidikan.

3. Kesatuan umat manusia


Tujuan penciptaan manusia adalah untuk mengabdi kepada Allah.Ini berarti
bahwa persatuan dan kesatuan harus diwujudkan. (Ali Imranl3:105,
al-Anbiya/21:92, dan al-Hujurat/49: ll2).21 Prinsip ini menjadi dasar pandangan
bahwa kesejahteraan, keselamatan, dan keamanan, termasuk pendidikan adalah
tanggung-jawab antar bangsa. Karena itu, semua masalah ini tidak cukup
dipikirkan dan dipecahkan oleh sekelompok masyarakat atau bangsa tertentu.
4. Kcseimbangan
Prinsip keseimbangan merupakan landasan bagi terwujudnyakeadilan. Prinsip
ini memandang bahwa antara urusan dunia dan akhirat,jasmani dan rohani, ilmu
dan amal, dan lain-lain merupakan dasar yangantara satu sama lain saling
berhubungan dan saling membutuhkan.Keadilan dalam pendidikan dapat
terwujud dalzun sikap objektif seorang pendidik terhadap peserca didiknya, atau
dalam kebijakan pemerintah untuk memberikan pemerataann pendidikan bagi
seluruh rakyatnya.

3
Ahmad Amarullah,Komprehensif Pendidikan Islam (Tangerang,Bintang Sembilan Visitama,
2021) h.43
Volume 1. Nomor 2 Maret 2021 |43
Lll00ø0p00000000p00000000000000000p0pp000p0000p0000

3. Ahmad Amarullah, Komprehensif Pendidikan Islam (Tangerang, Bintang Sembilan Visitama,


2021) h.51
Volume 1. Nomor 2 Maret 2021 |51
5. Rahmatan lil'alamin
Yang dimaksud dengan dasar ini adalah dasar yang melihat bahwaseluruh karya
setiap muslim, termasuk bidang pendidikan berorientasi padaterwujudnya
ratrmat bagi seluruh alam. @1-Anbiyal2l: 107).24 Aktivitaspendidikan sebagai
transformasi nilai, ilmu pengetahuan dan teknologidilakukan dalam rangka
rahmatan lil 'alamin".Selain itu, pendidikan menurut Hasan Langgulung juga
mempunyaiasa tempat ia tegak dalam materi, interaksi, inovasi dan cita'citanya.
Asasasas pendidikan adalah sejumlah ilmu yang secara fungsional
sangatdibutuhkan untuk membangun konsep pendidikan, termasuk pula
dalammelaksanakannya. Ada enam keilmuan yang dibutuhkan oleh
pendidikan,yaitu ilmu sejarah (historis), ilmu sosial, ilmu ekonomi, ilmu politik,
ilmu psikologi, dan filsafat.

ISLAM AGAMA KOMPREHENSIF


A.Pengertian Ad-Dienul Islam
1. Pengertian Agama
Agama bukan hanya sebagai satu kepercayaan dan pengakuan terhadap Tuhan
melalui upacara-upacara ritual yang lebih menitikberatkan terhadap hubungan
manusia sebagai individu terhadap Tuhannya, akan tetapi meliputi seluruh tata
kehidupan manusia. Kata “Agama” menurut istilah Al-Quran disebut Al-Din.
Sedangkan secara bahasa, kata “agama” diambil dari bahasa Sanskrit
(Sansekerta), sebagai pecahan dari kata-kata “A” artinya “tidak” dan “gama”
artinya “kacau”. Dengan demikian, ”agama” berarti “tidak kacau”. Ada juga
versi lain yang mengatakan agama tersusun dari “a” artinya tidak dan “gam”
yangberarti pergi sehingga agama memiliki arti tidak pergi. Selanjutnya ada
pendapat lain lagi yang mengatakan bahwa agama berarti teks atau kitab suci.
Dari pengertian di atas, maka agama merupakan pedoman aturan hidup yang
akan memberikan petunjuk kepada manusia sehingga dapat menjalankan
kehidupan ini dengan baik, teratur, aman, dan tidak terjadi kekacauan yang
berujung pada tindakan anarkis. Istilah agama identik dengan Al-Din.
Pengertian ini berlaku
4
untuk semua agama, baik agama Islam maupun agama lain sebagaimana
dijelaskan Endang Saifuddin Anshori dalam bukunya Pokok-Pokok Pikiran
Tentang Islam. Ia menulis: “Yang disebut din bukan hanya Islam, tetapi juga
selain Islam. Orang berpendapat bahwa din itu lebih luas daripada agama, atau
bahkan din itu tidak sama dengan agama, tidak dapat dibenarkan ditinjau dari
segi ilmiah maupun ditilik dari segi diniyah. Yang benar ialah agama (din)
Islam itu jauh lebih luas daripada agama (din) lainnya.” (Anshori,
15:1969).Agama dalam bahasa Arab disebut din, yang mengandung arti
menguasai, menundukkan, patuh, hutang, balasan, kebiasaan. Agama memang
membawa peraturan yang membawa peraturan-peraturan yang merupakan
hukum, yang harus dipatuhi orang (Harun Nasution, 1985:9)

sebuah agama biasanya mencakup tiga persoalan pokok, yaitu:


a. Keyakinan (credial), yaitu keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan
supranatural yang diyakini mengatur dan mencipta alam.
b. Peribadatan (ritual), yaitu tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan
kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuensi atau pengakuan dan
ketundukannya.
c. Sistem nilai (hukum/norma) yang mengatur hubungan manusia dengan
manusia lainnya atau alam semesta yang dikaitkan dengan keyakinannya
tersebut. Agama mengandung lingkup yang tidak terbatas hanya pada sekadar
kepercayaan,
melainkan mencakup seluruh sikap dan tingkah laku serta tata pergaulan hidup
dan seluruh aspek kehidupan manusia, di antaranya:
a Mengajarkan adanya pembalasan terhadap setiap amal perbuatan manusia
yang dilakukan dalam dan selama hidupnya di dunia ini.
b. Menetapkan kewajiban untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT.
c. Menjadi tata aturan dalam pergaulan hidup sebagai tugas kekhalifahan
manusia dengan sesamanya.
d. Mengajarkan agar manusia selalu mengoreksi dirinya sendiri.

4
³Ahmad Amarullah, Komprehensif Pendidikan Islam (Tangerang,Bintang Sembilan Visigama,
2021, h. 62
Volume 1. Nomor 2 Maret 2021 |62
e. Menjadi dasar untuk membentuk akhlak mulia manusia.
2. Pengertian Islam
Kata Islam merupakan turunan dari kata assalmu, assalamu, assalamatu yang
berarti bersih dan selamat dari kecacatan lahir dan batin. Islam berarti suci,
bersih tanpa cacat. Islam berarti “menyerahkan sesuatu”. Islam adalah
memberikan keseluruhan jiwa raga seseorang kepada Allah SWT. dan
mempercayakan

seluruh jiwa raga seseorang kepada Allah SWT. Sebagai agama sempurna,
Islam datang untuk menyempurnakan ajaran yang dibawa Nabi-nabi Allah
sebelum Nabi Muhammad. Kesempurnaan ajaran ini menjadi misi profetik
(nubuwwah) kehadiran Nabi Muhammad saw. Dalam Al-Quran (Surah Al-
Ma’idah [5]: 3) ditemukan penegasan tentang kesempurnaan ajaran Islam.

“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Aku
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam itu jadi agama
bagimu.”Berdasarkan firman Allah di atas jelas bahwa Islam adalah agama
sempurna, agama yang memiliki ajaran yang mencakup semua aspek
kehidupan, agama yang menggariskan metode kehidupan secara utuh. Islam
adalah jalan hidup (way of life) yang mengantarkan seseorang yang mengikuti
petunjuk-Nya dengan baik dan benar untuk mencapai kebahagiaan hakiki,
ketenangan, dan ketentraman hidup di dunia serta mendapatkan kenikmatan
surga abadi di akhirat kelak.

B. Islam Agama yang Sangat Komprehensif


Islam adalah agama yang berisi ajaran yang lengkap (holistik), menyeluruh
(komprehensif), dan sempurna (kamil). Dikatakan sebagai agama yang memiliki
ajaran yang lengkap, menyeluruh, dan sempurna karena ajarannya mencakup
5
Ahmad Amarullah, Komprehensif Pendidikan Islam ( Tangerang, Bintang Sembilan Visitama,
2021, h. 66
Volume 1. Nomor 2 Maret 2021 |66

Ahmad Amarullah, Komprehensif Pendidikan Islam (Tangerang,Bintang Sembilan Visitama,


2021, h 70
Volume 1. Nomor 2 Maret 2021 |70
segala dimensi kehidupan manusia, dimensi spiritual yaitu tata cara peribadatan
(hubungan manusia dengan Allah), dimensi sosial, ekonomi, pendidikan, dan
dimensi-dimensi lain. Allah SWT menurunkan kitab suci Al-Quran sebagai
pedoman hidup manusia. Dalam kitab suci-Nya Dia menyebutkan beberapa kali
nama agama dengan nama “Islam” sebagai agama yang mengatur segala urusan
dan aspek kehidupan.
1. Bidang Sosial dan Budaya
Kebudayaan adalah istilah untuk segala hasil karya manusia yang berkaitan erat
dengan pengungkapan bentuk. Kebudayaan merupakan wadah tempat hakikat
manusia mengembangkan diri. Antara hakikat manusia dan pengembangan diri
(kebudayaan) tersebut terjalin hubungan atau korelasi yang tidak dapat
dipisahkan. Dalam perkembangannya, kebudayaan sering dipengaruhi oleh
banyak faktor seperti tempat, waktu, kondisi masyarakat, dan lain-lain sehingg

lahirlah suatu bentuk kebudayaan khusus, seperti kebudayaan Islam,


kebudayaan Timur, dan kebudayaan Barat Kebudayaan lahir dari olah akal budi,
jiwa atau hati nurani manusia. Bentuk kebudayaan tersebut selalu
mencerminkan nilai-nilai kehidupan yang diyakini, yang dirasa, dan diharapkan
memberikan kebaikan dalam hidup.Dalam ajaran Islam, kegiatan kehidupan
manusia dalam bentuk olah akal budi nuraninya harus dibimbing oleh wahyu.

Adapun ciri-ciri kebudayaan dan peradaban Islam ialah:

a.Bernafaskan tauhid karena tauhid yang menjadi prinsip pokok ajaran Islam.
b.Hasil pemikiran dan pengolahannya untuk meningkatkan kesejahteraan dan
membahagiakan umat manusia.Kebudayaan atau peradaban Islam harus
dibedakan dengan syariat Islam. Kebudayaan boleh beragam tetapi syariat Islam
tetap satu sehingga di mana dan kapan pun umat Islam hidup syariatnya tetap
sama.
c.Berorientasi pada pengabdian dan kebenaran Ilahi. Tujuan penciptaan
manusia berdasarkan firman Allah SWT dalam QS. Al-Dzariyat[51]: 56,
hanyalah untuk beribadah, mengabdi kepada Allah SWT. Karena itu seluruh
kegiatan manusia dalam kehidupan ini harus berorientasi pada pengabdian
kepada Allah SWT. Untuk menciptakan nilai pengabdian tersebut, manusia
harus bertitik tolak pada kebenaran yang ditunjukkan oleh Allah SWT. Dalam
QS. Al-Baqarah [2]: 147 Allah SWT berfirman: “Kebenaran itu adalah dari
Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.”
d. Berpikir kritis dan inovatif. Berpikir kritis adalah berpikir secara objektif
dan analitis, sedangkan berpikir inovatif adalah berpikir ke depan untuk
menemukan pikiran-pikiran baru. Berpikir kritis dan inovatif inilah yang telah
mengantarkan kemajuan intelektual Islam pada masa keemasan dalam berbagai
disiplin ilmu.
e. Bekerja keras. Manusia adalah makhluk terbaik yang telah dianugerahi
potensi besar dalam bentuk akal budi dan seluruh kegiatan kehidupan manusia
dinilai oleh Allah SWT. Anugerah tersebut harus difungsikan optimal. Karena
itu
6

Allah SWT memerintahkan manusia berusaha meraih kebahagiaan hidup di


dunia dan di akhirat, dan dalam QS. Yusuf [12]: 87 Allah SWT melarang
berputus asa akan rahmat yang telah dianugerahkan, karena putus asa itu adalah
sifat orang kafir.

f. Bersikap terbuka. Sikap terbuka berarti mau menerima masukan dan


kebenaran yang datang dari orang lain, siapa pun dia, dan apa pun posisinya.
Kemajuan akan lebih mudah dicapai dengan sikap terbuka, manfaatkan
pemikiran, kemajuan yang dicapai orang lain, sepanjang tetap sejalan dengan
nilai-nilai kebenaran yang ditetapkan Allah SWT. Jujur. Kejujuran akan
membimbing manusia dalam proses penemuan kebenaran dan mengemukakan
kebenaran secara objektif. Kejujuran menghindarkan timbulnya kesalahan-
kesalahan yang merugikan. Oleh karena itu Rasulullah saw mengingatkan,
kebohongan (sikap tidak jujur) merupakan pangkal perbuatan dosa.
g. Adil. Adil adalah penempatan sesuatu pada tempatnya. Adil diperlukan
dalam segala aspek kehidupan. Karena itu Allah SWT memerintahkan berlaku
adil, berbuat kebajikan, member kepada kaum kerabat, melarang berbuat keji,
kemungkaran dan permusuhan seperti yang difirmankan oleh-Nya dalam QS.
Al-Nahl[16]: 90: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan
berbuat kebajikan, member kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari

6
Ahmad Amarullah, Komprehensif Pendidikan Islam (Tangerang, Bintang Sembilan Visitama,
2021, h.72
Volume 1. Nomor 2 Maret 2021 |72
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia member pengajaran
kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
”h Ikhlas. Ikhlas berarti murni, bersih dari segala unsure yang mengotori atau
mencemari nilai niat seseorang untuk berbuat sesuatu sebagai wujud
pengabdian ketaatan kepada Allah SWT. Seperti firman Allah SWT dalam QS.
Al-BAyyinah[98]: 5: “Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah
Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama
dengan lurus . . . .”Ikhlas merupakan ruh ibadah, bernilai atau tidaknya ibadah
seseorang di hadapan Allah sangat tergantung dengan keikhlasan dia
melaksanakannya.

C. Esensi Rukun Islam dan Rukun Iman dalam Kehidupan


Ada pun Rukun Islam terdiri atas 5 unsur yang berurutan :
1.Mengucapkan Ikrar Keyakinan, yang dalam masyarakat lazim disebut dengan
dua kalimah syahadah (syahadatain)
2. Mendirikan shalat
3. Menunaikan zakat
4. Mengerjakan puasa 5. Melaksanakan haji.

Rukun Iman terdiri dari enam dasar keyakinan, yakni :


1. Yakin kepada Allah
2. Yakin kepada malaikat
3. Yakin kepada kitab-kitab suci
4. Yakin kepada para Rasul

7
Ahmad Amarullah, Komprehensif Pendidikan Islam (Tangerang, Bintang Sembilan Visitama,
2021, h 93
Volume 1. Nomor 2 Maret 2021 |93
5. Yakin kepada Hari Akhirat
6. Yakin kepada Qada dari Qadar
8

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraikan pembahasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa


Islam sebagai agama yang sangat komprehensif memiliki ruang lingkup yang
sangat luas dan mengatur segala aspek kehidupan manusia di bumi. Ajaran
Islam yang terkandung dalam Al-Quran dapat dijadikan pedoman utama bagi
manusia. Selain itu, Islam juga memiliki pedoman lain sebagai penjelas isi Al-
Quran dan cara implementasinya dalam kehidupan sehari-hari yaitu hadits.
Islam agama yang komprehensif merupakan satu-satunya dasar bagi para
khalifah bumi untuk kembali pada ajarannya yang bersifat mutlak dan murni
agar tercapainya kemaslahatan dan kemasyuran hidup umat manusia. Oleh
karena itu, segala aktivitas manusia harus berlandaskan pada ajaran Islam yang
syariah sebagai ketetapan yang sudah digariskan oleh Allah SWT yang tertuang
lengkap di dalam Al-Quran.

8
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230105152259-569-896650/mengenal-rukun-iman-dan-
rukun-islam-serta-maknanya
Saran

Penulis sangat menyadari akan kekurangan dalam penulisan dan penyusunan


makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca agar kiranya nakalah ini menjadi jauh lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Saebani Beni, Hendra Akhdiyat. (2009). Ilmu Pendidikan Islam 1, Bandung:
CV Pustaka Setia.
Arifin H.M. (2008)., Ilmu Pendidikan Islam tinjauan Teoritis dan Praktis
berdasarkan pendekatan indisipliner, jakarta: PT. Bumi Aksara.
Arifin Muzayyin. (2003). Dasar Pendidikan Islam, Cet. I,Jakarta : PT Bumi Aksara.
Daradzat Zakiah. (2008). Ilmu Pendidikanislam, Edisi. I, Cet. VII,Jakarta : Bumi
Aksara.
Umar Bukhari. (2010). Ilmu Pendidikan Islam, Cet. I, Jakarta : Sinar Grafika Offset.
http://kiflipaputungan.wordpress.com/2010/04/28/pengertian-dan-dasar-pendidikan-islam/
http://www.smp6sengkang.com/2011/11/dasar-pendidikan-islam-dalamupaya.html

Anda mungkin juga menyukai