Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMANTULAN CERMIN CEMBUNG , CEKUNG DAN DATAR

Mata kuliah : Gelombang dan Optik

Dosen Pengampu : Fikoturrofiah Suwandi Putri M.Pd.

Oleh :

Adam dwi prastya (202101100021)

TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS

TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH. ACHMAD SIDDIQ JEMBER 2023


A. Pendahuluan

Gelombang
Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin
cekung dan cermincembung. Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian
pemantul cahaya berupacekungan. Cermin cekung biasa digunakan sebagai reflector
(benda yang memantulkan cahaya)misalnya pada senter, lampu sepeda, lampu
mobil dan alat kerja dokter.
Pemantulan cahaya merupakan proses munculnya kembali cahaya dari
bidang pantul, suatu proses yang terjadi dari perubahan arah rambat cahaya ke sisi
medium asal. Kondisi ini muncul karena cahaya menumbuk atau menabrak bidang
pantul. Cahaya memiliki beberapa aturan yang dikenal dengan sebutan hukum
pemantulan cahaya yang perlu diperhatikan secara cermat.
Cahaya merupakan hal sangat penting bagi adanya kehidupan di muka bumi,
mengingat semua aktivitas di sini nyaris menggunakan cahaya. Khususnya jika
berada di dalam kegelapan, makhluk bumi memerlukan cahaya sebagai penerangan.
Mata yang dimiliki manusia juga sangat tergantung dari adanya cahaya untuk bisa
melihat, karena sangat sulit melihat dalam gelap.
Pemantulan cahaya pada suatu permukaan pertama kali ditemukan dan
diamati oleh Willebrord Snellius, hingga akhirnya memunculkan Hukum Snellius.
Datangnya sebuah sinar dari adanya sumber cahaya disebut dengan sinar datang.
Yang kemudian dipantulkan, bisa menggunakan cermin datar dan menghasilkan
sinar pantul disertai garis tegak lurus yang dinamakan garis normal.
Secara umum pemantulan cahaya disebut sebagai suatu proses terpancarnya
kembali paparan cahaya yang sebelumnya mengenai permukaan benda bening dan
mengkilat. Proses munculnya pemantulan cahaya pada cermin datar ini terbilang
sangat unik. Karena sudut pantul dari datangnya cahaya sejajar atau sama dengan
sudut datang apabila diukur dengan garis normal.
B. Tujuan Pecobaan
Tujuan pada praktikum ini yaitu :
a) Menyelidiki sifat pemantulan cahaya pada cermin datar.
b) Menyelidiki sifat-sifat cahaya pada cermin cekung.
c) Menyelidiki sifat-sifat cahaya pada cermin cembung
C. Landasan Teori
a. Cermin datar
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat mengalami
peristiwa pemantulan. Hukum pemantulan cahaya pada sebuah cermin atau
lensa dapat menggunakan prinsip pemantulan dan pembiasan yang
dikemukakan oleh Snellius. Melalui hukum ini kita akan mudah
menggambarkan bayangan yang dibentuk oleh lensa atau cermin dengan
bantuan sinar-sinar istimewa. Cermin datar merupakan cermin yang
permukaan pantulnya berupa bidang datar. Cahaya yang jatuh atau
mengenai cermin datar akan dipantulkan kembali dan memenuhi hukum
pemantulan. Bila sebuah benda diletakkan didepan cermin datar, maka
adanya pemantulan cahaya menyebabkan bayangan pada cermin datar, dan
bayangan benda terletak pada perpotongan perpanjangan sinar-sinar
pantulnya. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah maya,
tegak, dan sama besar Tidak semua pemukaan cermin berupa bidang datar.
Ada juga cermin yang permukaannya melengkung, seperti cermin cekung
dan cermin cembung. Cermin cekung merupakan cermin yang
permukaannya melengkung kearah dalam. Pada cermin cekung terdapat
beberapa titik penting, yaitu titik fokus (F), titik pusat kelengkungan (C),
dan titik pusat optik (A). Pada cermin cekung, jarak antara titik pusat optik
terhadap titik pusat kelengkungan dinamakan jari-jari kelengkungan (R),
dan nilainya positif. Panjang jari-jari kelengkungan cermin cekung adalah 2
kali panjang jarak fokus.

Sifat- sifat bayangan yang dibentuk atau dihasilkan oleh cermin cekung
bergantung pada posisi bendanya. Dengan melukiskan beberapa dari ketiga
sinar-sinar istimewa ini, kita dapat menentukan bayangan yang dibentuk
oleh cermin cekung berikut sifat-sifat bayangannya.

Bagaimana halnya apabila benda berada tepat pada titik fokus cermin? Bila
benda diletakkan tepat pada titik fokus cermin, maka cermin akan
memantulkan semua sinar sejajar sumbu utama, sehingga tidak ada sinar
yang berpotongan. Dengan demikian, bila benda diletakkan tepat pada titik
focus cermin, maka tidak ada bayangan yang dibentuk (dihasilkan)

b. Cermin cembung

Cermin cembung merupakan cermin yang permukaannya melengkung


kearah luar. Bila Anda mengamati bayangan diri sendiri menggunakan
cermin cembung, tentu Anda akan melihat bahwa bayangannya akan
berukuran lebih kecil dari pada diri Anda sendiri. Ya, cermin cembung
menghasilkan bayangan yang lebih kecil dari bendanya. Pada cermin
cembung terdapat beberapa titik penting yang mirip dengan pada cermin
cekung, yakni titik fokus (F), titik pusat kelengkungan (C), dan titik pusat
optik (A). Pada cermin cembung, jarak antara titik pusat optik terhadap titik
pusat kelengkungan dinamakan jari-jari kelengkungan (R) dan nilainya
negatif. Panjang jari-jari kelengkungan cermin cekung adalah 2 kali panjang
jarak fokus.

Sebagaimana halnya pada cermin cekung, pembentukan bayangan pada


cermin cembung juga dapat digambarkan oleh tiga sinar istimewa. Ketiga
sinar istimewa tersebut adalah sebagai berikut:

1) Sinar yang sejajar sumbu utama cermin dipantulkan seolah-olah keluar dari titik
fokus internal;

2) Sinar yang menuju titik fokus internal akan dipantulkan sejajar sumbu utama;

3) Sinar yang datang menuju titik pusat kelengkungan internal cermin dipantulkan
seolah-olah keluar dari titik pusat kelengkungan internal cermin (Suwarna,
2012)
D. Alat dan Bahan

1. Percobaan Pada Cermin Datar

No. Katalog Nama Alat/Bahan Jumlah


FPT 16.01/65 Meja Optik 1
FPT 16.02/66 Rel Presisi 1
FPT 16.07/77 Pemegang Slaid Diafragma 1
FPT 16.09/79 Diafragma 1 Celah 1
FPT 16.08/78 Diafragma 5 Celah 1
FPT 16.23/93 Cermin Kombinasi 1
FPT 16.14/84 Lensa +100 mm 1
FPT 16.04/68 Kaki Rel 2
GSE 100 Catu Daya 1
KAL 99 Kabel Penghubung 2
FPT 16.06/76 Rumah Lampu 1
FPT 16.17/87 Tumpakan Berpenjepit 3
- Mistar 30 cm 1
- Busur Derajat 1
- Kertas HVS 3

2. Percobaan Pada Cermin Cekung

No. Katalog Nama Alat/Bahan Jumlah


FPT 16.01/65 Meja Optik 1
FPT 16.02/66 Rel Presisi 1
FPT 16.07/77 Pemegang Slaid Diafragma 1
FPT 16.08/78 Diafragma 5 Celah 1
FPT 16.23/93 Cermin Kombinasi 1
FPT 16.14/84 Lensa +100 mm 1
FPT 16.04/68 Kaki Rel 2
GSE 100 Catu Daya 1
KAL 99 Kabel Penghubung 2
FPT 16.06/76 Rumah Lampu 1
FPT 16.17/87 Tumpakan Berpenjepit 3
- Mistar 30 cm 1
- Pensil 1
- Kertas HVS 3

3. Percobaan Pada Cermin Cembung


No. Katalog Nama Alat/Bahan Jumlah
FPT 16.01/65 Meja Optik 1
FPT 16.02/66 Rel Presisi 1
FPT 16.07/77 Pemegang Slaid Diafragma 1
FPT 16.08/78 Diafragma 5 Celah 1
FPT 16.23/93 Cermin Kombinasi 1
FPT 16.14/84 Lensa +100 mm 1
FPT 16.04/68 Kaki Rel 2
GSE 100 Catu Daya 1
KAL 99 Kabel Penghubung 2
FPT 16.06/76 Rumah Lampu 1
FPT 16.17/87 Tumpakan Berpenjepit 3
- Mistar 30 cm 1
- Pensil 1
- Kertas HVS 1

E. Persiapan Percobaan
 Percobaan Pada Cermin Datar
Keterangan :
1. Susunlah alat-alat yang diperlukan seperti gambar 1 di atas, dengan urutan:
sumber cahaya, lensa, diafragma, meja optik. Lensa dipasang pada jarak sekitar 10
cm dari sumber cahaya. Pastikan filamen lampu pada posisi tegak. Letakkan kertas
HVS di atas meja optik.
2. Pasang terlebih dahulu diafragma 5 celah pada pemegang diafragma. Nyalakan catu
daya lalu geser-geser lensa +100 mm agar dapat sinar yang sejajar dan jelas pada
meja optik (meja optik dalam keadaan kosong). setelah itu ganti diafragma 5 celah
menggunakan diafragma 1 celah.
3. Letakkan cermin kombinasi di atas kertas, permukaan datarnya menghadap
diafragma.
4. Hubungkan catu daya ke sumber tegangan PLN. Pastikan bahwa catu daya dalam
keadaan mati.
5. Pilihlah tegangan keluaran catu daya 12 volt dengan memutar tombol pemilih
tegangan.
6. hubungkan catu daya dengana sumber cahaya. Nyalakan catu daya
7. Pada saat lampu menyala, seharusnya pada kertas tampak jelas berkas sinar
sempit.
Jika tidak berhasil, geser lensa dengan merubah posisi tumpukan berpenjepit ke
kanan atau ke kiri sampai tampak jelas sinar sempit (mintalah bantuan bapak/ibu
guru). Jika telah berhasil matikan kembali catu dayanya
 Percobaan Pada Cermin Cekung
Keterangan :
1. Susunlah alat-alat seperti pada gambar 1, berurutan sumber cahaya, lensa,
diafragma, meja optik
2. Buatlah garis A dan B pada kertas HVS, lalu letakkan kertas itu di atas meja optik
(gambar 1).
3. Pasang diafragma 5 celah pada pemegang diafragma. Nyalakan catu daya lalu
geser-geser lensa +100 mm agar didapat sinar yang sejajar dan jelas pada meja
optik (meja optik dalam keadaan kosong).
 Percobaan Pada Cermin Cembung
Keterangan :
1. Susunlah alat-alat seperti pada gambar 1, berurutan: sumber cahaya, lensa,
diafragma, meja optik.
2. Buatlah garis A dan B sebagai sumbu pada tengah-tengah kertas HVS, lalu letakkan
kertas itu di atas meja optik (lihat gambar 1).
3. Pasang diafragma 5 celah pada pemegang diafragma. Nyalakan catu daya lalu
geser-geser lensa +100 mm agar didapat sinar yang sejajar dan jelas pada meja
optik (meja optik dalam keadaan kosong).
4. Atur (geser) keping penutup agar diafragma hanya menghasilkan 3 celah, lalu
nyalakanlah sumber cahaya. Atur jarak lensa terhadap sumber cahaya agar didapat
sinar sejumlah celah diafragma yang sejajar dan jelas pada meja optik (kertas)
F. Langkah-Langkah Pecobaan
 Pada Cermin Datar
1. Pindahkan cermin kombinasi dan gambarkan garis AB pada kertas HVS, (lihat
gambar 3). Letakkan kertas tersebut di atas meja optik. Letakkan kembali cermin
kombinasi dengan permukaan datar berimpit dengan garis AB.
2. Nyalakan lampu, arahkan sinar datang (sinar yang keluar dari diafragma) ke arah
permukaan datar (dianggap sebagai cermin datar). Putar meja optik atau kertas
agar sinar datang membentuk sudut (lihat gambar 4).
3. Garislah jejak-jejak sinar pada kertas HVS.
4. Matikan lampu, ambil kertas HVS dari meja optik. Buat garis tegak lurus pada garis
vertikal di titik O. Garis tegak lurus pada O itu disebut garis normal.
5. Ukur besar sudut d dan p, lalu masukkan hasil pengukuran itu pada tabel hasil
pengamatan.
6. Ulangi langkah 1 s/d no.5 untuk sudut datang yang berbeda.
 Pada Cermin Cekung
1. Atur (geser) keping penutup agar diafragma hanya menghasilkan 3 celah lalu
nyalakan sumber cahaya. Aturlah jarak lensa terhadap sumber cahaya agar didapat
sinar yang sejajar dan jelas pada meja optik (kertas).
2. Dengan menggeser meja optik atau kertas, aturlah agar berkas sinar datang yang
tengah berimpit dengan garis NO pada kertas (lihat gambar 2).
3. Hadapkan cermin kombinasi bagian cekungnya ke sumber cahaya. Atur cermin
agar sinar pantul yang ditengah berimpit dengan NO (lihat gambar 3).
4. Gambarlah garis permukaan cermin dan tandailah semua jejak sinar datang dan
sinar pantul (jangan digaris dulu). Matikan catu daya.
5. Angkatlah cermin, garislah jejak-jejak sinar datang dan sinar pantul dengan mistar.
6. Berilah tanda panah pada sinar datang dan sinar pantul. Hasilnya sperti gambar 4.
7. Ubahlah diafragma 5 celah menjadi diafragma 1 celah dengan cara menggeser
kedua keping penutup. Hidupkan catu daya, arahkan sinar 1 celah pada sinar
pantul dalam gambar yang telah dibuat pada langkah 4 (seperti gambar 5).
8. Ulangi untuk masing-masing jejak sinar pantul yang telah digaris. Kemanakah sinar
pantul cermin cekung ?
9. Tampilkan kertas hasil percobaan yang telah dilakukan pada bagian hasil
pengamatan.
 Pada Cermin Cembung
1. Dengan menggeser meja optik atau kertas, atur agar sinar yang tengah berimpit
dengan garis NO pada kertas (lihat gambar 2).
2. Hadapkan cermin kombinasi dengan cembungnya ke sumber cahaya. Atur cermin
agar sinar pantul yang di tengah berimpit dengan NO (lihat gambar 3).
3. Gambarlah garis permukaan cermin dan tandai semua jejak sinar datang dan sinar
pantul (jangan diagris dulu). Matikan catu daya.
4. Angkatlah cermin, garislah jejak-jejak sinar datang dan sinar pantul dengan mistar.
5. Berilah tanda panah pada sinar datang dan sinar pantul. Hasilnya seperti gambar 4.
6. Ubah diafragma 5 celah menjadi diafragma 1 celah dengan cara menggeser lagi
kedua keping penutup. Hidupkan catu daya, arahkan sinar 1 celah pada sinar
pantul dalam gambar yang telah dibuat pada langkah 4.
7. Ulangi untuk masing-masing jejak sinar pantul yang telah digaris. Kemanakah sinar
pantul cermin cembung ?
8. Tempelkan kertas hasil percobaan yang telah dilakukan pada bagian hasil
pengamatan.

G. Hasil pengamatan
 Pada Cermin Datar
1. a. Sudut datang (d) adalah sudut antara ?
b. Sudut pantul (p) adalah sudut antara ?
2. Tabel
No. Sudut datang (d) Sudut pantul (p)
1.
2.
3.

 Pada Cermin Cekung

 Pada Cermin Cembung

H. Pembahasan
I. Kesimpulan
 Pada Cermin Datar
1. Pada cermin datar sinar datang akan dipantulkan, sinar itu disebut?
2. Pada cermin datar besarnya sudut ....... sama dengan.....
 Pada Cermin Cekung
1. Pada cermin cekung, sinar-sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan terpusat
pada titik?
2. Pada cermin cekung :
a. sinar datang sejajar sumbu utama dipantulakn ke arah titik ?
b. Sinar datang menuju titik fokus, akan dipantulkan sejajar dengan ?
 Pada Cermin Cembung
1. Perpanjang garis-garis sinar pantul (dengan garis putus-putus) ke arah belakang
cermin cembung, sehingga berpotongan di satu titik. Titik perpotongan itu disebut
?
2. Pada cermin cembung :
a. Sinar datang yang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari ?
b. Sinar datang yang seolah-olah menuju titik fokus akan dipantulkan........dengan
sumbu utama.

J. Daftar Pustaka
K. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai