Anda di halaman 1dari 11

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA 2D SEDERHANA PADA SISTEM

TATA SURYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PERFIKIR


SISWA

BAB I
a) Latar Belakang

Ilmu pengetahuan alam atau sains merupakan konsep pembelajaran alam


yang mempunyai hubungan yang luas terkait dengan kehidupan manusia. IPA
berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam , sehingga IPA bukan hanya
penguasaan materi yang berupa fakta dan prinsip saja , tetapi juga merupakan suatu
penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi tempat bagi siswa untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Serta prosoek pengembangan lebih lanjut
dalam menerapkan kehidupan sehari hari. Proses pembelajaran menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi
dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan diarahkan untuk berbuat dan
menemukan sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman
yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk


menumbuhkan kemampuan berfikir , bekerja dan bersikap ilmiah serta
mengkomunikasikan nya sebagai aspek penting dalam hidup. Oleh karena itu
pembelajaran IPA di SMP/MTs sangat penting pemberian pengalaman secara lansung
melalui penggunaan dan pengembangan proses dan sikap ilmiah , Pemilihan alat
peraga yang digunakan untuk mempraktikan harus sesuai dengan prosedur dengan
tujuan dari kurikulum dan sesuai dengan potensi siwa yang merupakan juga
kemampuan dasar untuk memahami pembelajaran ilmu pengetahuan alam yang
seharusnya dimilki oleh siswa hal ini di dasari oleh asumsi bahwa ketepatan guru
dalam memilih alat peraga pembelajaran yang juga berpengaruh dalam keberhasilan
dari proses belajar siswa karena itu juga berpengaruh tehadap kualitas hasil yang
dilakukan oleh siswa , berhasil atu tidaknya materi yang disampaikan oleh guru dapat
dilihat dari hasil pembelajaran siswa.

Dalam materi ipa secara umum dikelompokan mejadi 3 mata pelajaran


yaitu bilogi , kimia dan juga fisika , dalam fisika diajarkan apa itu tat surya yang
meliputi beberapa planet yang mengorbit kepada 1 bintang terbesar yaitu matahari.
Dalam materi ini dijelaskan planet planet yang mengorbit pada matahari mempunyai
waktu orbit yang berbeda beda dan tentunya dengan nama yang tidak sama dong. Hal
itu dapat di pelajari dan dipahami oleh siswa. Siswa pun mempunyai akal yang
berbeda beda dalam dalam menangkap materinya , dimana ada siswa yang cepat
dalam menangkap sebuah materi yang dijelaskan ada juga yang lelet atau lambat
dalam menangkap materinya dalam hal tersebut guru harus bisa memahami
karateristik pembelajaran siswa nya. Selain hal tersebut siswa akan lebih menyukai
melalui berbagai macam penjelasan dari gurunya tidak hanya mendengarkan ceramah
dari guru , juga melalui praktek langsung yang harus di sediakan oleh guru
menyesuaikan alat peraga yang di gunakan untuk praktek tersebut , seperti hasil
observasi yang saya lakukan dengan guru yang mengajar dikelas tersebut ternyata
murid lebih menyukai mempraktekan langsung dalam bentuk gambar atau media
pembelajaran 2 dimensi karena dianggap lebih efektif daripada hanya sekedar
ceramah dan memberikan materinya saja.

Dalam pembelajaran mengenai susunan tata surya dengan cara


mempraktekan langsung dan mencontohkan dengan alat peraga guru dengan
memberikan penjelasan mengenai materi sistem tata surya yang disampaikan jadi hal
yang lebih efektif daripada hanya dengan metode ceramah. Atau menggabungkan
beberapa metode pembelajaran yan lainya.

b) Rumusan Masalah (kuantitatif)


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam pengembangan alat peraga
yang sederhana pada sistem tata surya untuk meningkatkan hasil belajar siswa
diantara lain :
1. Apakah ada keunggulan dan kekurangan dalam alat peraga yang telah digunakan
dalam pembelajaran ?
2. Apakah ada perbedaan yang signifikan dalam pembelajaran setelah adanya alat peraga
yang digunakan?

c) Tujuan Penelitian
1. Keunggulan dalam alat peraga yang telah digunakan yaitu mudah dibuat dan mudah
untuk digunakan siswa.
Kekurangan dalam alat peraga yang yang telah digunakan yaitu mudah rusak karena
bahan yang digunakan juga masih sederhana yaitu karton bekas dan juga styrofoam.
2. Setelah adanya alat peraga yang digunakan ternyata minat siswa terhadap materi
tentang tata surya lebih meningkat dibanding saat tidak mengunakan alat peraga.

d) Spesifikasi yang diharapkan


1) Alat peraga ini diperuntukan unrtuk siswa kelas VII SMP/MTs pada materi sistem tata
surya.
2) Alat peraga ini mudah untuk digunakan dan tidak terlalu memakan banyak biaya.
3) Alat ini berisi nama nama sistem tata surya dan juga materi materi penjelasan tentag
sistem tata surya.
e) Penting nya penelitian dan pengembangan.
Penelitian ini memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.
1) Manfaat teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan mampu digunakan dalam kontribusi
akademis utuk upaya peningkatan dan pengembangan ilmu pengetahuan ilmu
pengetahuan alam.
2) Manfaat praktis
Diihat dari segi praktis penelitian ini meberikan manfaat antara lain :
1) Bagi Peniliti
Penilitian ini dapat menambah wawasan , pengalaman , serta pengetahuan
penulis dalam pembuatan dalam pembuatan alat 2D.
2) Bagi Peserta Didik
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan pengalaman belajar menggunakan
alat peraga yang dapat memeberikan pemahaman tentang materi yang
disampaikan oleh guru.
3) Bagi guru
Hasil dari penelitian ini dapat diharapkan untuk pedoman bagi guru untuk
meningkatkan kualitas belajar siswa dalam pembelajaran dari kegiatan belajar
mengajar serta menjadi referensi kedepanya untuk menggunakan alat peraga
dalam mengajar materi tata surya.
4) Bagi Instansi
Diharapkan mampu menjadi pedoman dan juga referensi bagi peneliti untuk
mengembangkan penelitianya pada materi tata surya.

f) Asumsi dan keterbatasan penelitian dan pengembangan.


Asumsi dari penelitian dan pengembangan alat peraga 2D di antaranya
a) Membuat alat peraga yang dapat digunakan siswa yang mudah untuk digunakan.
b) Uji coba dilakukan dan divalidasi oleh siswa.
Keterbatasan penelian ini sebagai berikut :
a. Alat peraga ini akan digunakan pada siswa kelas VII SMP/MTs , namun masih tahap
penelitian.
b. Produk yang dihasilkan adalah alat peraga 2D yang terbatas hanya pada materi tata
surya kelas VII saja.
c. Jenis pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model 4D yang
dikembangkan oleh Thiagarjan. Terdapat empat tahap yaitu , define

g) Definisi istilah
1. Pengembangan
Pengembangan merupakan kegiatan yang dilakukan secara sistematis ,
konsisten dan teliti yaitu dengan terus dilakukan perbaikan produk sehingga
menghasilkan sebuah produk yang dapat meningkatkan mutu pendidikan
yang lebih baik.
2. Alat peraga 2D
Alat peraga 2D merupakan media pembelajaran yeng berupa tampilan
dimensi panjang dan lebar. Alat peraga ini berupa gambar dan penjelasan
tentang materi tata surya,
3. Tata surya
Tata surya merupakan sebuah materi di kelas VII semester genap yang
terdapat pada kompetisi dasar 3.11 yakni menganalisis sistem tata surya ,
rotasi dan revoluasi bumi.

BAB II

A. Penelitian Terdahulu

Pada kajian ini mencantumkan berbagai hasil penelitan terdahulu yang


terkait dengan penelitian yang hendk dilakukan , sejauh pengamatan ada beberapa
penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Diantaranya sebagai berikut :

PENGEMBANGAN MEDIA ANIMASI 2 DIMENSI DENGAN


BANTUAN APLIKASI WONDERSHARE FILMORA MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR KELAS II Tujuan
Penelitian Ini Adalah: 1. Untuk Dapat Menghasilkan Produk Berupa Media Animasi
Dengan Bantuan Aplikasi Wondersher Filmora Mata Pelajaran PAI Sekolah Dasar
Kelas II Materi Tata Cara Shalat. 2. Untuk Mengetahui Bagaimana Kelayakan Media
Animasi Dengan Bantuan Aplikasi Wondersher Filmora Mata Pelajaran PAI Sekolah
Dasar Kelas II Materi Tata Cara Shalat. Media Animasi 2D Materi Tata Cara Shalat
Dapat Membantu Peserta Didik Untuk Mudah Memahami Dan Mempraktekkan
Shalat Dengan Tepat Karena Media Yang Digunakan Bergerak, Berwarna, Bersuara
Dan Ada Teks Sehingga Dapat Diputas Secara Berulang-Ulang. Peneliti Yang Telah
Diteliti Oleh Peneliti Lain Sebelum Penulis Memutuskan Untuk Meneliti
“Pengembangan Media Animasi 2D Dengan Bantuan Aplikasi Wondershare Filmora
Mata Pelajaran PAI Kelas II Sekolah Dasar Materi Tata Cara Shalat” Adalah Sebagai
Berikut: 1. Penelitian Yang Relavan Dari Manik Larasati Dengan Judul
“Pengembangan Media Film Pembelajaran Menggunakan Animasi 2 Dimensi Pada
Mata Pelajaran PAI Kelas V Di Madrasah Ibtidaiah”33 2. Peneliti Yang Relavan Dari
Sugeng Wahyudi “Pembuatan Film Animasi Tuntunan Shalat Menurut Sunnah
Muhammad SAW Menggunakan Software Blender”

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2


DIMENSI BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK SISWA KELAS XI
MULTIMEDIA DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN. Penelitian Ini
Adalah : 1. Menghasilkan Media Pembelajaran Teknik Animasi 2 Dimensi
Berbasis Adobe Flash . 2. Mengetahui Kelayakan Media Pembelajaran Teknik
Animasi 2 Dimensi Berbasis Adobe Flash. 3. Mengetahui Hasil Belajar Siswa Setelah
Menggunakan Media Pembelajaran Teknik Animasi 2 Dimensi. Media Pembelajaran
Teknik Animasi 2 Dimensi Telah Dikembangkan Berdasarkan Model Pengembangan
Luther Yang Terdiri Dari 6 Tahapan Yaitu: (1) Pengonsepan (Concept), (2)
Perancangan (Design), (3) Pengumpulan Bahan (Material Collecting), (4) Pembuatan
(Assembly), (5) Pengujian (Testing), (6) Pendistribusian (Distribution). Produk Akhir
Media Pembelajaran Berupa File Dengan Ekstensi . Exe. Materi Yang Ada Pada
Media Pembelajaran Ini Meliputi Animasi Frame By Frame, Motion Tween, Shape
Tween, Rotasi, Masking Dan Guide. Pada Bagian Evaluasi Terdiri Dari 20 Soal
Pilihan Ganda, Skor Akhir Dapat Dilihat Langsung Oleh Siswa Setelah Selesai
Mengerjakan Soal. Selain Itu Terdapat Pembahasan Soal Agar Siswa Lebih
Memahami Materi Jenis – Jenis Animasi Flash. Hasil Uji Kelayakan Media
Pembelajaran Oleh Ahli Materi Menunjukkan 84,27 % Dengan Kategori Sangat
Layak, Ahli Media 87,31 % Dengan Kategori Sangat Layak, Dan Untuk Penilaian
Siswa Terhadap Media Pembelajaran 87,48 % Dengan Kategori Sangat Layak.
Berdasarkan Hasil Pengujian Tersebut Maka Media Pembelajaran Teknik Animasi 2
Dimensi Sangat Layak Digunakan Dalam Proses Pembelajaran. Hasil Belajar Siswa
Setelah Menggunakan Media Pembelajaran Memperoleh Rerata Sebesar 81,31
Dengan Persentase Ketuntasan Belajar Mencapai 82,17 % Yang Termasuk Dalam
Kategori Sangat Baik. Setelah Menggunakan Media Pembelajaran Teknik Animasi 2
Dimensi Hasil Belajar Siswa Mengalami Peningkatan. Hal Tersebut Dapat Dilihat
Berdasarkan Rerata Hasil Belajar Siswa Dan Persentase Ketuntasan Belajar Siswa
Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Media Pembelajaran. Rerata Hasil Belajar
Siswa Mengalami Peningkatan Dari 77,5 Menjadi 81,31. Sedangkan Persentase
Ketuntasan Belajar Siswa Mengalami Peningkatan Dari 67,57 % Menjadi 82,17 %.

B. Kajian teori

1. Penelitian dan pengembangan


Metode penelitian dan pengembangan ini menggunakan RnD atau
Research and Development yang merupakan salah satu jenis metode penelitian.
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Penelitian pengembangan di definisikan sebagai kajian secara sistematik
untuk merancang , mrngrmbangkan dan mengevaluasi progam , proses dan hasil.
Pembelajaran yang harus memenuhi kriteria konsistensi dan keefektivan
intelektual.
Sedangkan menurut Sugiyono , metode penelitian dan pengembangan
merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan rancangan
produk baru , menguji keefektifan profuk yang telah ada , serta menggambarkan
dan menciptakan produk baru.
2. Alat peraga 2D
Alat peraga merupakan bagian dari media pembeajaran. Alat peraga
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyatakan pesan merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong
proses belajar (Ali dalam Sundayana, 2014, h. 7). Ruseffendi (dalam Sundayana,
2014, h. 7) menyatakan, “Alat peraga adalah alat yang menerangkan atau
mewujudkan konsep matematika”, sedangkan menurut Pramudjono (dalam
Sundayana, 2014, h. 7), “Alat peraga adalah benda konkret yang dibuat, dihimpun
atau disusun secara sengaja digunakan untuk membantu menanamkan atau
mengembangkan konsep matematika. Alat peraga merupakan media pengajaran
yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari
(Estiningsih, 1994, h. 7). Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
alat peraga adalah media pengajaran yang diartikan sebagai semua benda yang
menjadi perantara untuk membantu menanamkan dan memperjelas konsep dalam
proses pembelajaran seuai dengan tujuan yang diharapkan
Alat peraga memiliki banyak manfaat, diantaranya memberi penjelasan
konsep, merumuskan konsep, melatih siswa dalam keterampilan, memberi
penguatan konsep pada siswa (reinforcement), melatih siswa dalam pemecahan
masalah, dan mendorong siswa untuk berpikir kritis. Hal tersebut karena siswa
bisa dengan langsung mengamati proses yang terjadi di dalamnya sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar. Hasil belajar tidak hanya dinilai dari penguasaan
konsep saja melainkan dapat dilihat dari keterampilan proses pembelajarannya
Penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran diharapkan dapat membantu
guru dalam memperagakan suatu konsep IPA yang terkait, sehingga peserta didik
lebih mudah dalam memahami konsep tersebut. Pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk
menyampaikan materi pelajaran yang bertujuan memberi kesempatan peserta
didik untuk aktif belajar sehingga memungkinkan peserta didik memperoleh
pengetahuan dan mengembangkan keterampilan psikomotorik serta
menumbuhkan kreativitas peserta didik untuk memecahkan permasalahan yang
dihadapi.

BAB III

A. Model penelitian dan pengembangan

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan Research


and Development atau RnD. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan sebuah
produk berupa alat peraga tata surya 2D pada materi tata surya. Model pengembangan
dalam penelitian ini menggunakan model 4D yang dikembangkan oleh Thiagarajan.
Pengembangan model 4D terdri dari 4 tahap yaitu define , design , development dan
dessemination.
Alasan memilih 4D karena uraiannya lebih lengkap dan sistematis. Model
ini tersusun secara terprogram dengan urutan-urutan kegiatan sistematis dalam upaya
pemecahan masalah belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta
didik juga dengan karakteristik materi yang akan diajarkan. Dimana pada materi Tata
Surya merupakan materi yang bersifat konseptual sehingga dapat dijabarkan pokok
bahasan apa saja yang sulit dipahami oleh peserta didik sehingga dapat ditambahkan
ke dalam rancangan produk yang akan dibuat. Atau dapat disebutkan bahwa model
4D ini bisa disesuaikan dengan karakteristik kebutuhan peneliti.

Namun pada penelitian ini hanya sampai pada tahap development


sedangkan tahap disseminate tidak dilakukan karena keterbatasan waktu dan biaya
serta peneliti hanya sampai uji validitas dan uji lapangan saja.

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Prosedur dalam penelitian dan pengembangan ini adalah melalui langkah-langkah yang
akan dilakukan oleh peneliti untuk mengembangkansuatu produk yakni alat peraga 3D
tata surya materi tata surya kelas VII di SMP yang sesuai dengan model 4-D yang
dikembangkan oleh Thiagarajan.

1. Define (Pendefinisian)

Pada tahap pendefinisian bertujuan untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat


pembelajaran. Tahapan ini dilakukan untuk melakukan sebuah analisis tujuan dalam
kebutuhan peserta didik yang akan dikembangkan dalam penelitian ini. Ada beberapa
tahapan dalam tahap pendefinisian yaitu:

a. Analisis Ujung Depan (Front-end Analysis)

Analisis ujung depan ini bertujuan untuk memunculkan dan menetapkan masalah dasar
yang dihadapi dalam proses pembelajaran. Adanya analisis yang dilakukan akan
didapatkan gambaran fakta, harapan dan alternatif solusi penyelesaian masalah dasar
tersebut. Dalam tahap ini peneliti harus cermat dan teliti dalam kurikulum yang berlaku
di lembaga tersebut, yaitu Kurikulum 2013. Pada tahap ini peneliti juga melakukan
wawancara terhadap guru IPA untuk mengetahui media pembelajaran yang sering
digunakan, sehingga dapat mengembangkan media pembelajaran yang dapat menjadi
penunjang pada proses pembelajaran.
b. Analisis Siswa (Learner Analysis)

Analisis siswa merupakan telaah untuk mengetahui setiap karakteristik siswa dalam
proses pembelajaran. Pada langkah ini peneliti menyebar angket kepada beberapa siswa
kelas VII mengenai materi IPA yang masih dianggap sulit dan abstrak bagi siswa kelas
VII. Materi yang dianggap sulit itulah yang akan dikembangkan oleh peneliti menjadi
sebuah sumber belajar.

c. Analisis Tugas (Task Analysis)

Analisis tugas merupakan tahapan atau proses untuk menganalisis setiap rincian tugas
yang diberikan pada saat proses pembelajaran. Pada tahap ini peneliti menganalisis
tugas-tugas pokok yang harus dikuasai oleh siswa, agar siswa dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan.

d. Analisis Konsep (Concept Analysis)

Pada tahap ini peneliti menganalisis konsep-konsep materi yang akan diajarkan,
mengumpulkan dan merinci konsep-konsep yang relevan dengan kompetensi dasar.
Kemudian disusun kembali secara sistematis dan dilakukan sesuai dengan materi yang
harus diajarkan kepada siswa.

DAFTAR PUSTAKA

MERISA SELY SAPUTRI , (2019) “ Pengembangan Media Pembelajaran Teknik


Animasi 2 Dimensi Berbasis Adobe Flash Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di Smk
Muhammadiyah Prambanan” Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

NI LUH DINDA AJENG WAHYUNI , (2021) “ Pengembangan Media Pembelajaran


Teknik Animasi 2 Dimensi Berbasis Adobe Flash Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di
Smk Muhammadiyah Prambanan “ Unversitas Pendidikan Ganesha Singaraja

CANDRA AGUSTINA , (2015) “ Pengembangan Media Pembelajaran Teknik Animasi


2 Dimensi Berbasis Adobe Flash Untuk Siswa Kelas Xi Multimedia Di Smk
Muhammadiyah Prambanan “ Universitas Negeri Yogyakarta

Ayu, Erlina. 2012. Pengetahuan Luar Angkasa, Cuaca, Dan Fenomena Alam.
Yogyakarta: Istana Media
Feyeldi, Trija dan Nurhakim Syerif. Seri Jelajah Sains Antariksa. Jakarta Timur: Bestrari
Kids

Anda mungkin juga menyukai