Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

“ PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN DATAR, CEKUNG DAN CEMBUNG”

GELOMBANG DAN OPTIK

Untuk memenuhi tugas praktikum

Dosen Pengampu : Fikroturrofiah Suwandi Putri, M.Pd.

Disusun oleh:

Nama: Dwi Alfiani

Nim: 202101100022

Kelas: IPA 2

Kelompok: 7

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM KH ACHMAD SIDDIQ

JEMBER

2023
pemantulan cahaya pada cermin datar, cekung dan cembung

A. Pendahuluan
Pemantulan cahaya oleh permukaan suatu benda bergantung pada
keadaan permukaan benda tersebut. Benda dengan permukaan yang rata akan
memantulkan cahaya dengan teratur sedangkan benda dengan permukaan yang
kasar dan tidak rata akan memantulkan cahaya dengan tidak teratur dan
membaur
Pemantulan cahaya pada pada permukaan rata diamati pertama kalimoleh
ilmuwan belanda Namanya Willebrord Snellius. Berdasarkan bentuk
permukaanya, ada dua jenis cermin, yaitu cermin datar dan cekung.
Cermin cekung adalah cermin yang permukaanya cekung, cermin cekung
dibagi menjadi dua jenis (cermin konkaf dan cermin posistif) sedangkan cermin
cembung (cermin konveks atau cermin negative) dan permukaan pantulanya
merupakan bidang cembung.
Permukaan cermin datar sangat halus dan memiliki permukaan yang datar
pada bagian pemantulanya, biasanya terbuat dari kaca. Sedangkan pada cermin
cekung bersifat mengumpulkan sinar pantul atau konvergen. Ketika sinar-sinar
sejajar dikenakan pada cermin cekung, maka sinar pantulnya akan berpotongan
pada satu titik. Ttitk potongan tersebut Namanya ttitik fokus.
Pada praktikum kali ini yaitu tentang pemantulan cahaya pada cermin
datar, cekung dan cembung, paktikum kali ini dilakukan untuk mengamati atau
mengetahui bentuk-bentuk dari pemantulan cahaya tersebut, dan dilakukan
secara bergantian.
Adapun praktikum kali ini dilakukan supaya mahasiswa dapat menguasai
materi pemantulan cahaya pada cermin datar, cekung dan cembung.dengan
tujuan untuk mencapai pembelajaran yang maksimal dan sesuai denga apa yang
diharapkan.

Kompetensi dasar (gunakan style 1)


• Pemantulan cahaya pada cermin datar
3.11 mendeskripsikan sifat-sifat cahaya pembentukan bayangan serta aplikasinya
untuk menjelaskan penglihatan manusia, prinsip dan kerja alat optic.
4.11 membuat laporan hasil penyelidikan tentang pembentukan bayangan pada
cermin, lensa dan alat optic.
• Pemantullan cahaya pada cermin cekung
411 Membuat laporan hasil penyelidikan tentang pembentukan bayangan pada
cermin, lensa dan alat optic.
• Pemantulan cahaya pada cermin cembung
4.11 Membuat laporan hasil penyelidikan tentang pembentukan bayangan pada
cermin, lensa dan alat optic.
B. Tujuan percobaan (gunakan style 1)
Percobaan 1
Menyelidiki sifat pemantulan cahaya pada cermin datar.
Percobaan 2
Menyelidiki sifat-sifat cahaya pada cermin cekung.
Percobaan 3
Menyelidiki sifat-sifat cahaya pada cermin cembung.

C. Landasan Teori (gunakan style 1)


Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat mengalami
peristiwa pemantulan. Hukum pemantulan cahaya pada sebuah cermin atau lensa
dapat menggunakan prinsip pemantulan dan pembiasan yang dikemukakakn oleh
Snellius.

(gambar hukum pemantulan Snellius)


Hukum Snellius:
1. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul pada bidang datar.
2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r).
Cermin datar merupakan cermin yang permukaan pantulanya berupa
bidang datar. cahaya yang jatuh atau mengenai cermin datar akan dipantulkan
Kembali dan memenuhi hukum pemantulan bayangan yang terbentuk dari
cermin datar merupakan perpotongan sinar pantul yang dipajangkan kebelakang
cermin.

(Gambar cermin datar)


Sifat yang di hasilkan oleh cermin datar adalah maya( dibelakang cermin),
tegak, jarak benda sama dengan jarak bayangan. Jika terdapat dua cermin datar,
satu sama lain membentuk sudut α dan diantara keduanya ditempatkan sebuah
benda seperti gambar:

Maka banyaknya bayangan (n) yang terbentuk dirumuskan dengan persamaan


berikut:
360
jika bernilai ganjil, maka tidak perlu dikurangi (-1).
𝑎

Cermin cekung adalah cermin yang permukaanya melengkung kearah


dalam. Pada cermin cekung terdapat beberapa titik penting, yaitu titik focus (F),
titik pusat kelengkungan (C), dan titik pusat optic (A). pada cermin cekung, jarak
antara titik pusat optic terhadap titik pusat kelengkungan dinamakan jari-jari
kelengkungan (R), dan nilainya positif. Panjang jari-jari kelengkungan cermin
cekung adalah 2 kali Panjang jarak focus.

(Gambar cermin cekung)


Adapun sinar-sinar istimewa pada cermin cekung adalah ;
1. Sinar yang datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik focus (F)/
2. Sinar yang datang melalui titik focus (F) aka dipantulkan sejajar sumbu utama.
3. Sinar-sinar yang datang melalui pusat kelengkungan (R) akan dipantulkan
Kembali melalui titik pusat kelengkungan tersebut.

Adapun sifat- sifat bayangan dari cermin cekung:


Keterangan :
1. Didepat cermin pasti nyata, terbalik
2. Dibelakang cermin pasti maya, tegak
3. Nomor ruang benda + nomor ruang bayangan = 5

Cermin cembung adalah adalah cermin dengan bentuk permukaan yang


melengkung ke luar. Cermin ini memiliki sifat divergen yaitu menyebarkan
berkas-berkas cahaya yang dipantulkan. Dengan demikian apabila terdapat
seberkas cahaya sejajar mengenai permukaan cermin cembung, maka cahaya
tersebut akan dipantulkan menyebar seperti yang terlihat pada gambar berikut:

Pemantulan cahaya oleh cermin cembung mengikuti hukum pemantulan.


Sama seperti cermin cekung, pematulan cahaya pada cermin cembung juga
memiliki tiga sifat khusus, yaitu sebagai berikut:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama, dipantulkan seolah -olah berasal dari titik
focus cermin (F).
2. Sinar datang menuju titik focus cermin (F) dipantulkan sejajar sumbu utrama.
3. Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan cermin (p) dipantulkan seolah-
olah berasal dari titik pusat kelengkungan cermin (p).
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung, dimanapun letaknya asal
dideapan cermin selalu menghasiokan bayangan maya, tegak, dan lebih kecil.

D. Alat/Bahan Yang Dipergunakan (gunakan style 1)


Tabel percobaan 1

Tabel percobaan 2

Tabel percobaan 3
E. Persiapan percobaan (gunakan style 1)
Percobaan 1

Keterangan:
1. Susunlah alat-alat yang diperlukan seperti pada gambar 1 diatas, dengan
urutan ; sumber cahaya, lensa,diafragma,meja optic, lensa dipasang pada jarak
seitar 10 cm dari sumber cahaya. Pastikan filamen lampu pada posisi tegak.
Letakan kertas HVS diatas meja optic.
2. Pasang terlebih dahulu diafragma 5 celah pada diafragma, nyalakan catu daya
lalu geser- geser lensa + 100mm agar didapat sinar yang sejajar dan jelas pada
meja optic ( meja optic dalam keadaan kosong). Sestlah itu digani diafragma 5
celah menggunakan diafragma 1 celah.
3. Letakan cermin kombinasi diatas kertas, permukiaan datarnya menghadap
diafragma.
4. Hubungkan catu daya ke sumber tegangan PLN. Pastikan bahwa catu daya
dalam keadaan mati.
5. Pilihlah tegangan keluaran catu daya 12 volt dengan memutar tombol pemilih
tegangan.
6. Hubungkan catu daya ke sumber cahaya. Nyalakan catu daya.
7. Pada saat lampu menyala, seharusnya pada kertas tampak jelas berkas sinar
sempit. Jika tidak berhasil, geser lensa dengan merubah posisi tumpakan
berpenjepit ke kanan atau ke kiri sampai tampak jelas sinar sempit (mintalah
bantuan bapak/ ibu guru). Jika telah berhasil matikan Kembali catu dayanya
Percobaan 2

Keterangan :
1. Susunlah alat-alat seperti parta Gambar 1, berurutan sumber cahaya, lensa,
diafragma, meja optk.
2. Buatlah garis A dan B pada kertas HVS, lalu letakkan kertas itu di atas meja
optik (Gambar 1).
3. Pasang diafragma 5 celah pada pemegang diafragma Nyalakan Catu daya
lalu geser geser lensa +100 mm agar didapat sinar yang sejajar dan jelas
pada maja optik (meja optik dalam keadaan kosong).
4. Atur (geser) keeping penutup agar diafragma hanya menghasilkan 3 celah,
lalu nyalakan sumber cahaya. Atur jarak lensa terhadap sumber cahaya
agar didapat sinar sejumlah celah diafragma, yang sejajar dan jelas pada
meja optic (kertas)

Percobaan 3
Keterangann:
1. Susunlah alat-alat seperti parta Gambar 1, berurutan sumber cahaya, lensa,
diafragma, meja optk.
2. Buatlah garis A dan B pada kertas HVS, lalu letakkan kertas itu di atas meja
optik (Gambar 1).
3. Pasang diafragma 5 celah pada pemegang diafragma Nyalakan Catu daya
lalu geser geser lensa +100 mm agar didapat sinar yang sejajar dan jelas
pada maja optik (meja optik dalam keadaan kosong).
4. Atur (geser) keeping penutup agar diafragma hanya menghasilkan 3 celah,
lalu nyalakan sumber cahaya. Atur jarak lensa terhadap sumber cahaya
agar didapat sinar sejumlah celah diafragma, yang sejajar dan jelas pada
meja optic (kertas)

F. Langkah-Langkah Percobaan (gunakan style 1)


Percobaan 1
1. Pindahkan cermin kombinasi dan gambarkan garis AB pada kertas HVS , (lihat
Gambar 3). Letakkan kertas tersebut di atas meja optik. Letakkan Kembali
cermin kombinasi dengan permukaan datar berimpit dengan garis AB.
2. Nyalakan lampu, arahkan sinar datang (sinar yang arahkan sinar datang (sinar
yang keluar dari diafragma) ke arah permukaan datar (dianggap sebagai
cermin datar) Putar meja optik atau kertas agar sinar datang membentuk
sudut (lihat Gambar 4).
3. Garislah jejak-jejak sinar pada kertas HVS.
4. Matikan lampu, ambil kertas HVS dan meja optik Buat gans tegak lurus pada
garis vertikal di titik O Gans tegak lurus pada O itu disebut gans normal.
5. Ukur besar sudut d dan p. lalu masukkan hasil pengukuran itu pada tabel hasil
pengamatan.
6. Ulangi langkah 1 s/d no.5 untuk sudut datang yang berbeda.

Percobaan 2
1. Atur (geser) keping penutup agar diafragma hanya menghasilkan 3 celah lalu
nyalakanlah sumber cahaya Aturlah jarak lensa terhadap sumber cahaya agar
didapat sinar yang sejajar dan jelas pada meja optik (kertas)
2. Dengan menggeser meja optik atau kertas, aturlah agar berkas sinar datang
yang tengah berimpit dengan garis NO pada kertas (lihat Gambar 2).
3. Hadapkan cermin kombinasi bagian cekungnya ke sumber cahaya. Atur
cermin agar sinar pantul yang ditengah berimpit dengan NO (lihat gambar 3)
4. Gambarlah garis permukaan cermin dan tandailah semua jejak sinar datang
dan sinar pantul (jangan digaris dulu). Matikan Catu daya
5. 5. Angkatlah cermin parisiah jejak jejak sínar datang dan sinar pantul dengan
mistar 6 Berilah tanda panah pada sinar datang dan sinar pantul. Hasilnya
seperti Gambar 4.
6. Berilah tanda panah pada sinar datang dan sinar pantul Hasilnya seperti
Gambar 4.
7. Ubahlah diafragma 5 celah menjadi diafragma 1 celah dengan cara menggeser
kedua keping penutup. Hupkan Catu daya, arahkan sinar 1 celah pada sinar
pantul dalam gambar yang telah dibuat pada langkah 4 (seperti Gambar 5).
8. Ulangi untuk masing-masing jejak sinar pantul yang telah digaris. Kemanakah
sinar pantul cermin cekung?.
9. Tempelkan kertas hasil percobaan yang telah dilakukan pada bagian hasil
pengamatan.

Percobaan 3
1. Dengan menggeser meja optik atau kertas, atur agar sinar yang tengah
berimpit dengan garis NO pada kertas (lihat Gambar 2).
2. Hadapkan cermin kombinasi bagian cembungnya ke sumber cahaya Atur
cermin agar sinar pantul yang di tengah berimpit dengan NO (lihat Gambar 3)
3. Gambarlah garis permukaan cermin dan tandai semua jejak sinar datang dan
sinar pantul (jangan digaris dulu).
4. Matikan Catu daya Angkatlah cermin garislah jejak-jejak sinar datang dan
sinar pantul dengan mistar
5. Berilah tanda panah pada sinar datang dan sinar pantul. Hasilnya seperti
Gambar 4
6. Ubah diafragma 5 celah menjadi diafragma 1 celah dengan cara menggeser lagi
kedua keping penutup. Hidupkan Catu daya arahkan sinar 1 celah pada sinar
pantul dalam gambar yang telah dibuat pada langkah 4 Kemanakah sinar
pantul cermin cembung?
7. Ulangi untuk masing-masing jejak sinar pantul yang telah digaris Kemanakah
sinar pantul cermin cembung?
8. Tempelkan kertas hasil percobaan yang telah dilakukan pada bagian hasil
pengamatan

G. Hasil Pengamatan (gunakan style 1)


Gambar Keterangan
Pemantulan cermin datar
pemantulan cermin cekung

Pemantulan cermin cembung

H. Pembahasan (gunakan style 1)


Pemantulan teratur terjadi pada benda yang tidak tembus cahaya. Cermin
merupakan suatu benda yang tidak tembus cahaya. Permukaan cermin sangat halus
dan rata sehingga hampir semua cahaya yang datang dapat dipantulkan Pemantulan
cahaya juga dapat terjadi pada cermin lengkung, yaitu cermin cembung dan cermin
cekung. Cermin cekung bersifat mengumpulkan cahaya/sinar pantul/konvergen.
Ketika sinar- sinar sejajar dikenakan pada cermin cekung, sinar pantulnya akan
herpotongan pada satu titik. Titik perpotongan tersebut dinmakan titik fokus (F)
Ketika sinar-sinar datang yang melalui titik fokus mengenai permukaan cekung maka
sinar tersebut akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
Pada cermin cembung, bagian mukanya berbentuk seperti kulit bola tetapi bagian
muka cermin cembung melengkung keluar Titik fokus cermin cembung berada
dibelakang cermin sehingga bersifat maya dan bernilai negatif. Cermin cembung
memiliki sifat bayangan menyebarkan sinar (divergen). Jika sinar datang sejajar
dengan sumbu utama, sinar pantul akan menyebar Jika sinar pantul pada cermin
cembung diperpanjang pangkalnya, sinar akan berpotongan dititik fokus dibelakang
cermin.
Pada percobaan ini yang dilakukan adalah mengukur jarak benda ke layar, jarak
bayangan ke layar, dan sifat bayangan bayangan pada cermin cekung dan cermin
cembung Sedangkan pada cermin datar yang dilakukan adalah menentukan jumlah
bayangan untuk setiap besar sudut yang telah ditentukan Setelah kita menentukan s.
s. sifat bayangan pada cermin cekung dan cermin cembung, maka perlakuan
selanjutnya adalah menentukan titik fokus dan perbesaran bayangan untuk cermin
tersebut
Sifat bayangan yang diperoleh pada cermin cekung adalah nyata, terbalik, dan
diperbesar atau diperkecil. Sedangkan untuk cermin cembung diperoleh sifat
bayangan maya, tegak, dan diperkecil. Dari data tersebut, unnik cermin cekung dapat
disimpulkan bahwa cermin cekung memiliki sifat bayangan yang tergantung dari
ruang dimana objek berada. Hal ini sesuai dengan teori yang dikutip oleh Sari, 2007
dalan jurnalnya menyatakan bahwa "pembentukan bayangan cermin cekung
bergsntung pada letak objek dimana objek tersebut berada.

I. Kesimpulan (gunakan style 1)


1. Bayangan yang didapat ketika dilakukan percobaan pada cermin datar hasilnya
sama seperti aslinya. Namun, pada cermin cembung hasilnya memiliki sifat yang
menyebarkan sinar.
2. Sedangkan, pada cermin cekung memiliki hasil yang bersifat mengumpulkan
sinar.
3. Pada lensa cekung dan cembung hasilnya memiliki sifat berkebalikan dari cermin
cekung dan cermin cembung. Artinya, Lensa cembung hasilnya memiliki sifat yang
mengumpulkan sinar dan Lensa cekung memiliki hasil yang bersifat menyebarkan
sinar. Semakin besar jarak benda (s) terhadap lensa positif maka jarak bayangan
yang dihasilkan pada lensa positif (s’) semakin kecil.

J. Daftar Pustaka (gunakan style 1)


Nugroho, Agung dkk. 2008. Siap Siap Menghadapi Ujian Nasional
SMP/MTs 2009 Grasindo: Jakarta
Atsnan, MF. 2020. Bongkar Pola Soal UNBK SMP/ MTs 2020. Grasindo
Prasodjo, Budi dkk. 2007. IPA 2b SMP kelas VIII. Ghalia Indonesia Printing
K. Lampiran (gunakan style 1)

Anda mungkin juga menyukai