Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PKATIKUM TANGKI RIAK 1

Mata kuliah : Gelombang dan Optik

Dosen Pengampu : Fikoturrofiah Suwandi Putri M.Pd.

Oleh :

Adam dwi prastya (202101100021)

TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS

TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH. ACHMAD SIDDIQ JEMBER 2023


PRAKTIKUM TANGKI RIAK 1

A. Pendahuluan
Pada prinsipnya gelombang adalah rambatan yang energi nya memiliki
getaran. Setiap getaran baik mekanik maupun elektromagnetik memiliki sifat
sifat yang berbeda beda , antara lain yang dapat dipantulkan ( reflksi ) , dapat
dibiaskan (refraksi) , saling berpadu (interferensi) dan dapat dilenturkan
( difraksi )
Gelombang adalah Gelombang merupakan usikan yang menjalar. Gelombang
dapat menjalar pada permukaan air. Beberapa sifat gelombang diantaranya
dapat dibiaskan, dapat berinterferensi, dapat mengalami difraksi dan dapat
dipantulkan. Peristiwa-peristiwa gelombang ini juga dapat dilihat pada
permukaan air.
 Interferensi adalah penjumlahan (superposition) dua atau lebih
gelombang yang menghasilkan pola gelombang baru. interference
biasanya mengacu pada interaksi gelombang yang koheren satu sama lain,
baik disebabkan oleh sumber gelombang yang sama maupun disebabkan
gelombang-gelombang tersebut memiliki frekuensi yang sama atau
hampir sama.
Dua gelombang yang berjalan dapat bertemu dan saling melewati satu
sama lain tanpa menjadi rusak atau berubah
 Gelombang memenuhi Prinsip Superposisi Jika dua gelombang atau lebih
yang merambat bergerak melewati medium, gelombang yang dihasilkan
adalah penjumlahan masing-masing perpindahan dari tiap gelombang
pada setiap titik. Sebenarnya hanya berlaku untuk gelombang dengan
amplitudo yang kecil.

B. Tujuan percobaan
Setelah selesai percobaan mahasiswa dapat menjelaskan gejala gelombang
dalam air.
C. Landasan teori
Gelombang dapat terjadi apabila suatu sistem diganggu dari posisi
kesetimbangannya dan gangguan itu dapat berjalan atau merambat (propagate)
dari satu daerah sistem itu ke daerah lainnya. Banyak fenomena alam yang
menunjukkan gejala gelombang yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika kita melempar sebuah batu krikil pada kolam air yang tenang, maka akan
terbentuk pola gejala gelombang pada permukaan air kolam yang merambat dari
pusat lemparan ke daerah sekitarnya. Gelombang memiliki beberapa sifat,
diantaranya yaitu dapat dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi), mengalami
interferensi, dan mengalami difraksi. Untuk mempelajari sifat pada gelombang,
kita dapat mengamati gelombang yang terjadi di permukaan air dengan
menggunakan tangki riak atau tangki gelombang (ripple tank).
Pada dasarnya tangki riak terdiri atas tangki air yang dasarnya terbuat
dari kaca, interuptor sebagai sumber getar yang diletakkan di atas papan
penggetar dan akan menggetarkan papan penggetar yang dan sebuah lampu
diletakkan di atas tangki riak untuk menyinari permukaan air. Di bawah tangki
riak diletakkan papan putih untuk mengamati bentuk gelombang pada
permukaan air. Puncak dan dasar gelombang akan terlihat pada papan putih
(layar) berupa garis gelap dan terang. Gelombang air merupakan salah satu
gelombang mekanik yang mudah diamati.
Sifat-sifat gelombang, yaitu :
1. Pemantulan Gelombang (Refleksi)
Untuk mengamati pemantulan gelombang dapat dilakukan dengan
menempatkan balok kaca atau logam pada tangki riak sebagai
penghalang gelombang yang mempunyai muka gelombang lurus. Sinar
gelombang tersebut akan dipantulkan pada saat mengenai dinding
penghalang tersebut. Dalam pemantulan gelombang tersebut berlaku
hukum pemantulan gelombang yaitu :
a. sudut datang gelombang s ama dengan sudut pantul gelombang, dan
b. gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak
dalam satu bidang datar.
2. Pembiasan Gelombang (Refraksi)
Untuk mempelajari pembiasan gelombang dapat dilakukan dengan
menempatkan balok kaca/logam pada tangki riak yang seluruhnya
berada di dalam air, sehingga akan membedakan kedalaman
permukaan air dalam tangki riak. Hal ini untuk menggambarkan
adanya dua medium rambatan gelombang, permukaan dalam
menggambarkan medium yang rapat dan permukaan air yang dangkal
menggambarkan medium yang kurang rapat. Sinar gelombang yang
melewati bidang batas antara kedalaman air terlihat
dibelokkan/dibiaskan di mana front gelombangnya menjadi lebih
rapat. Hal ini menunjukkan adanya perubahan panjang gelombang,
akan tetapi frekuensinya tetap yaitu sama dengan frekuensi sumber
getarnya. Dalam pembiasan gelombang berlaku hukum pembiasan
yang menyatakan: “Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus
sudut bias merupakan bilangan tetap”
3. Interferensi Gelombang
Untuk menunjukkan gejala interferensi gelombang dapat
dipergunakan dua sumber getar berbentuk bola atau sumber getar
berupa keping/plat yang diberi dua lubang/celah di mana celah
tersebut dapat dianggap sebagai sumber getaran (gelombang). Untuk
mengamati gejala interferensi gelombang agar teramati dengan jelas,
maka kedua gelombang yang berinterferensi tersebut harus
merupakan dua gelombang yang koheren. Dua gelombang disebut
koheren apabila kedua gelombang tersebut memiliki frekuensi dan
amplitudo yang sama serta memiliki selisih fase yang tetap/konstan.
Ada dua sifat hasil interferensi gelombang, yaitu interferensi bersifat
konstruktif dan destruktif. Interferensi bersifat konstruktif artinya
saling memperkuat, yaitu saat kedua gelombang bertemu
(berinterferensi) memiliki fase yang sama. Sedang interferensi
bersifat destruktif atau saling melemahkan jika kedua gelombang
bertemu dalam fase yang berlawanan. Gambar di atas menunjukkan
pola interferensi yang ditunjukkan tangki riak, di mana garis
tebal/tidak terputus adalah hasil interferensi yang bersifat
konstruktif, sedangkan garis putus-putus menunjukkan interferensi
yang bersifat destruktif.
4. Difraksi Gelombang
Untuk menunjukkan adanya difraksi gelombang dapat dilakukan
dengan meletakkan penghalang pada tangki riak dengan penghalang
yang mempunyai celah, yang lebar celahnya dapat diatur. Difraksi
gelombang adalah peristiwa pembelokan/penyebaran (lenturan)
gelombang jika gelombang tersebut melalui celah. Gejala difraksi akan
semakin tampak jelas apabila lebar celah semakin sempit. Dengan
sifat inilah ruangan dalam rumah kita menjadi terang pada siang hari
dikarenakan ada lubang kecil pada genting. Serta suara alunan musik
dari tape recorder dapat sampai ke ruangan lain, meskipun kamar
tempat tape tersebut pintunya tertutup rapat.

D. Alat dan bahan

Alat-alat yang diperlukan dalam Percobaan Tangki Riak adalah sebagai berikut :
 Set tangki riak
 Power supply
 Air (500 ml)

E. Pengantar dan Persiapan Percobaan

Gelombang merupakan usikan yang menjalar. Gelombang dapat menjalar


pada permukaan air. Beberapa sifat gelombang diantaranya dapat dibiaskan, dapat
berinterferensi, dapat mengalami difraksi dan dapat dipantulkan. Peristiwa-peristiwa
gelombang ini juga dapat dilihat pada permukaan air. Untuk dapat melihat gejala-
gejala gelombang tersebut lakukanlah hal-hal berikut:
 Setelah alat tangki riak seperti gambar berikut.
 Bersihkan dasar kaca tangki riak dari kotoran-kotoran yang ada.
 Bersihkan juga layar tangki riak.
 Isikan tangki riak dengan air secukupnya (kedalaman 0,5 – 1 cm)

F. Langkah langkah percobaan.


1. Gelombang Lurus
a. Menghidupkan catu daya
b. Potensiometer diatur sedemikian rupa sehingga terbentuk gelombang
permukaan air dengan jelas.
c. Menggambar pola gelombang yang terbentuk.
d. Mematikan catu daya.
2. Pembiasan Gelombang
a. Memasang kaca pembias di depan pembangkit gelombang.

( Gambar Gelombang Pembiasan Menggunakan Prisma)

b. Mengatur tinggi permukaan air pada pembias (± 1 mm di atas permukaan


kaca pembias)dengan cara menambah/mengurangi air pada tangki riak.
c. Menghidupkan catu daya.
d. Mengatur kembali potensiometer sehingga terlihat gelombang dengan jelas.
e. Menggambarkan pola gelombang yang ada, setelah pengamatan matikan catu
daya.

3. Gelombang Lurus dengan Penghalang Bercelah Satu


a. Memasang kedua keping penghalang di depan sumber gelombang sehingga
terdapat sebuah celah di antara kedua penghalang. Lebar celah ± 5 mm.

(Gambar Penghalang Bercelah Satu)

b. Menghidupkan catu daya


c. Mengatur kembali potensiometer sehingga terlihat gelombang dengan jelas.
d. Menggambarkan pola gelombang yang ada.
e. mematikan catu daya.

4. Gelombang Lurus dengan Penghalang Bercelah Dua


a. Memasang ketiga keping penghalang dengan keping pendek terletak di tengah
di depan sumber gelombang sedemikian sehingga terdapat dua celah sempit.
Lebar celah ± 5 mm. Usahakan agar tidak terlalu jauh dari sumber gelombang
(Gambar c).

(Gambar Penghalang Bercelah Dua)

b. Menghidupkan catu daya.


c. Mengatur kembali potensiometer sehingga terlihat gelombang dengan jelas.
d. Menggambarkan pola gelombang yang ada.
e. Mematikan catu daya.
5. Gelombang Lurus dengan Penghalang membentuk sudut
a. Memasang penghalang gelombang sehingga membentuk sudut 45o terhadap
gelombang datar.

(Gambar Penghalang Membentuk Sudut)


b. Menghidupkan catu daya.
c. Mengatur kembali potensiometer sehingga terlihat gelombang dengan jelas.
d. Menggambarkan pola gelombang yang ada.
e. Mematikan catu daya
G. Hasil pengamatan
No Jenis gelombang Hasil pengamatan
1. Gelombang Lurus Tanpa Penghalang

2. Gelombang Pembiasan Menggunakan


Prisma

3. Penghalang Bercelah Satu

4. Penghalang Bercelah Dua

5. Penghalang Membentuk Sudut

No Gambar Keterangan
1.
Gelombang lurus tanpa
penghalang

2. Gelombang pembiasan
menggunakan prisma

3. Penghalang becelah satu

4. Penghalang bercelah dua

5. Penghalang membentuk
sudut
H. Pembahasan
Dalam percobaan kali ini terjadi yang namanya Difraksi gelombang yang
dimana adanya pembelokkan/penyebaran gelombang jika gelombang tersebut
melalui celah. Gejala difraksi akan semakin tampak jelas apabila celah yang
dilewati semakin sempit. Pada gelombang yang memiliki celah satu ataupun dua
mempunyai difraksi gelombang dengan adanya getaran pada air akan terjadj
pula yakni cepat rambat gelombang untuk melihat berapa cepat sebaran
gelombang berpindah dari satu tempat ke tempat lain jika adanya celah ataupun
tidak.
Gelombang ini dapat terjadi apabila suatu sistem diganggu dari posisi
setimbangnya dan gangguan itu dapat merambat dari satu tempat ke tempat
lain. Bisa dilihat dari percobaan ini pada mediumnya berupa air dalam suatu
saluran, Jika getaran yg diberikan oleh tangki riak pada air dan diberikan celah
maka gelombang akan merambat sepanjang saluran itu dan celah nya pun
semakin terlihat. Dalam kasus ini, pergeseran air memiliki dua komponen, yaitu
komponen longitudinal dan komponen transversal.
Dilihat Dari gambar hasil pengamatan pola gelombang lurus pada
permukaan air yang datang pada celah sempit. Lebar celah itu dibuat lebih kecil
daripada panjang gelombangnya. Dapat dilihat bahwa gelombang yang keluar
dari celah tidak lagi berupa gelombang lurus, melainkan gelombang melingkar
yang tersebar ke segala arah, seperti dapat dilihat dengan tangki gelombang,
terdapat dua pola gelombang air, yaitu gelombang lurus dan gelombang
lingkaran. Jadi, gelombang yang datang pada celah sudah dibelokkan.
Apa yang terjadi apabila pola gelombang lurus datang pada celah yang
lebarnya berlainan? Hasil praktikum memperlihatkan bahwa apabila celahnya
semakin mengecil, maka gelombang yang keluar dari celah semakin jelas.
Apabila celah sangat kecil sehingga lebar celah sama dengan panjang gelombang,
maka gelombang lingkaran yang terpusat pada celah akan menyebar ke segala
arah.
Kelebihan pada percobaan ini kita dapat menambah wawasan mengenai
gelombang cahaya yang dilakukan pada saat diberikan celah satu atau lebih
sehingga kita dapat melihat ketajaman pada cahaya gelombang pada saat
melewati celah sempit yang diberikan dan apakah yg dihasilkan gelombang
cahaya semakin kecil ataupun membesar. Kelebihan kita mengetahui gelombang
Cahaya ini termasuk gelombang mekanis karena dapat merambat dalam ruang
hampa dan tanpa medium apapun, karena merupakan gelombang
elektromagnetik. Cahaya termasuk gelombang transversal karena arah
rambatnya tegak lurus dengan arah getarannya, dan juga dapat melihat
gelombang pada gelombang cahaya air ini bisa digunakan pada gelombang laut
untuk menggerakkan pan layar dan kapal bercandik dan sebagai petunjuk arah
dengan menggunakan arah Gelombang ini.
Kekurangan nya minim nya alat yang terbatas yang tersedia Di
laboratorium sehingga pengamatan kurang maksimal karena harus bergantian
sehingga tidak adanya kefokusan atau keikutsertaan semua anggota kelompok
pada saat pengamatan dilakukan, dan juga Vibrator yg sering macet saat
bergetar sehingga pola gelombang tidak terlalu jelas terlihat saat diberikan celah
ataupun tidak.

I. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut.
1. Gelombang pada permukaan air merupakan gelombang dua dimensi,
karena medium gelombang ini memiliki panjang dan lebar. Adapun sifat-
sifat gelombang yang terjadi di permukaan air yaitu: pemantulan,
pembiasan, difraksi dan interferensi.
2. Gejala pemantulan merupakan perubahan arah gelombang ketika
gelombang tersebut mengenai suatu penghalang. Pembiasan gelombang
merupakan perubahan arah gelombang ketika gelombang tersebut lewat
dari suatu medium ke medium lainnya. Difraksi merupakan perubahan
arah gelombang ketika gelombang tersebut melalui pengahalang terbuka
atau pinggiran penghalang pada lintasannya. Sedangkan interferensi
gelombang merupakan fenomena yang terjadi jika dua gelombang
bertemu saat merambat pada medium yang sama.
3. Gelombang yang dihasilkan pada saat menggunakan frekuensi medium
dengan frekuensi maksimum berbeda. Pada frekuensi medium gelombang
yang dihasilkan lebih jelas, nyata dan jaraknya agak renggang. Sedangkan
dengan menggunakan frekuensi maksimum gelombang yang dihasilkan
jaraknya lebih rapat dan gelombangnya lebih cepat hilang
J. Daftar pustaka
Putri, R. (2019). Pengembangan Alat Peraga Bak Simulasi Riak Gelombang pada
Materi Gelombang untuk Peserta Didik SMA/MA (Doctoral dissertation,
UIN Raden Intan Lampung).
Firdaus, A. S., & Saturrohmah, A. (2017). ANALISIS SIFAT GELOMBANG PADA
FLUIDA DENGAN TANGKI RIAK. SPEKTRA: Jurnal Kajian Pendidikan
Sains, 3(2), 130-139.
Fajar, D. M. (2019). Petunjuk Praktikum Gelombang dan Optik.

K. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai