Anda di halaman 1dari 5

Nama : BAIQ ULFATIN ZAINI

Nim : 230110008
Kelas : 1A
Prodi : PIAUD
Mata Kuliah : PANCASILA

RESUME
NEGARA & KONSTITUSI
NEGARA
A. KONSEP DASAR TENTANG NEGARA
1. PENGERTIAN NEGARA
Secara literal istilah negara merupakan terjemahan dari kata asing.
negara di artikan sebagai asosiasi yang menyelenggarakan penertiban masyarakat
dalam suatu wilayah berdasarkan sistem hukum yang di selenggarakan oleh suatu
pemerintah. konsep islam tentang negara juga berasal dari tiga paradigma, yaitu:
a. Paradigma tentang teori khilafah yang di praktikkan sesudah rasulullah saw.
b. Paradigma yang bersumber pada teori imamah dalam paham islam syi’ah.
c. Paradigma yang bersumber dari teori imamah dan teori.
2. TUJUAN NEGARA
Sebagai sebuah organisasi kekuasaan dari kumpulan orang-orang yang
mendiaminya, negara harus memiliki tujuan yang disepakati bersama. tujuan sebuah
negara dapat bermacam-macam, antara lain:
a. memperluas kekuasaan semata-mata.
b. menyelenggarakan ketertiban hukum.
c. mencapai kese1ahtraan umum.
Tujuan negara adalah agar manusia bisa menjalankan kehidupannya dengan
baik. sementara itu, dalam konsep dan ajaran negara hukum, tujuan negara adalah
menyelenggara ketertiban hukum, dengan berdasarkan dan berpedoman pada hukum.
da3am negara hukum, segala kekuasaan dari alat-alat pemeritahannya di dasarkanatas
hukum. semua orang tanpa kecuali harus tunduk dan taat pada hukum, hanya
hukumlah yang berkuasa dalam negara itu.
Dalam konteks negara indonesia, tujuan negara (sesuai dengan pemukaan uud
1945) untuk memajukan kesejahtraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdeka, perdamaian abadi
dan kadilan sosial. selain itu, dalam penjelasan uud 1945 ditetapkan bahwa negara
indonesia berdasarkan atas hukum. tidak berdasarkan kekuasaan belaka. dari
pembukaan dan penjelasan uud 1945 tersebut, dapat dikatakan indonesia merupakan
suatu negara hukum yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan umum, membentuk
masyarakat yang adil dan makmur.
3. UNSUR-UNSUR NEGARA
Dalam rumusan konsevensi montevideo tahun 1933 disebutkan bahwa
negara harus memiliki tiga unsur penting, rakyat, wilayah, dan pemerintahan. negara
harus memiliki tiga unsur pokok: pemerintahan, komunitas atau rakyat dan wilayah
tertentu. ketiga unsur ini perlu di tunjang dengan unsur lainnya, seperti adanya
konstitusi dan pengakuan dunia internasional yang di sebut dengan unsur deklaratif.
a. Rakyat (masyarakat atau warga negara)
Unsur rakyat sangat penting dalam sebuah negara yang secara konkret memiliki
kepentingan agar negara itu dapat berjalan dengan baik.
b. Wilayah
wilayah dalam sebuah negara merupakan unsur yang harus ada tidak mungkin ada
negara jika tanpa ada batas-batas tritorial yang jelas
 Daratan (wilayah darat)
Daratan suatu negara di batasi oleh wilayah darat dan atau laut (peraairan)
negara lain. perjanjian yang di buat antara banyak di sebut perjanjian multilateral
(multi=banyak). perbatasan antar dua negara dapat berupa:
a. perbatasan alam, seperti sungsi, danau, pergunungan, atau lembah.
b. perbatasan buatan, seperti pagar tembok, pagar kawat, atau tiang tembok.
c. perbatasan menurut ilmu pasti, yakni menggunakan ukuran garis lintang atau
bujur pada peta bumi.
 Perairan (wilayah laut)
Perairan atau laut yang menjadi bagian atau termasuk wilayah suatu negara yang
bersangkutan.
 Udara (wilayah udara)
Udara yang berada diatas wilayah daratan dan wilayah laut perairan teritorial
suatu negara merupakan bagian dari wilayah udara sebuah negara. mengenai batas
ketinggian sebuah wilayah negara tidak memiliki batas yang pasti, asalkan negara
yang bersangkutan dapat mempertahankannya.
c. Pemerintah
Pemerintah adalah alat kelengkapan negara yang bertugas memimpin organisasi
negara untuk mencapai tujuan negara. pemerintah menegakkan hukum dan
memberantas kekacauan, mngadakan perdamaian, serta menyelaraskan kepentingan-
kepentingan yang bertentangan, pemerintah yang menetapkan, menyatakan, dan
menjalankan kemauan individu-individu yang tergabung dalam organisasi politik yang
di sebut negara.
d. Pengakuan negara lain
Pengakuauan oleh negara lain di dasarkan atas hukum internasional, pengakuan itu
bersifat deklaratif, bukan bersifat konstitutif, adanya pengakuan dari negara lain
menjadi tanda bahwa suatu negara baru yang telah memenuhi persyaratan konstitutif
di terima sebagai anggota dalam pergaulan antarnegara.
B. BEBERAPA TEORI TENTANG TERBENTUKNYA NEGARA
1. Teori kontrak sosial (sosial contract)
Teori kontrak sosial atau teori perjanjian masyarakat beranggapan bahwa
negara dibentuk berdasarkan perjanjian-perjanjian masyarakat. teori ini merupakan
salah satu teori yang terpenting mengenal asal-usul negara.
 Thomas hobbes (1588-1679)
Hobbes mengemukakan bahwa kehidupan manusia, terpisah dalam dua zaman,
yakni keadaan selama belum ada negara dan keadaan setelah ada negara
KONSTITUSI
A. PENGERTIAN KONSTITUSI
Secara etimologi konstitustitusi berasal dari bahasa prancis, constituir sama
dengan membentuk yang berarti pembentukan suatu negara/menyusun dan
menyatakan sebuah negara. konstitusi juga berarti peraturan dasar (awal)
mengenal pembentukan negara. adapun konstitusi dalam bahasa belanda ialah
groundwet yang berarti undang-undang dasar dijerman kata konstitusi di kenal
dengan istilah grundgesetz, yang berarti undang-undang dasar.
Secara terminologi, konstitusi adalah sejumlah aturan dan ketentuan
ketentuan hukum yang di bentuk untuk mengatur fungsi dan struktur lembaga
pemerintahan, termasuk hubungan kerja sama antara negara dan masyarakat
(rakyat) dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.
B. TUJUAN KONSTITUSI
Dibawah ini beberapa tujuan konstitusi.
1. memberikan penjelasan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan
politik.
2. melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasaan sendiri.
3. memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa dalam menjalankan
kekuasaannya.
C. ARTI PENTING KONSTITUSI
Undang-undang dasar mempunyai fungsi yang khas dalam negara yang
berdasarkan demokrasi konstitusional, yaitu membatasi kekuasaan pemerintah
sedemikian rupa sehingga dalam penyelenggaraannya tidak brsifat sewenang-
wenang.
D. KONSTITUSI DEMOKRATIS
Adapun konstitusi demokratif yang mengandung prinsi-prinsip dasar
demokratis, meliputi;
1. hak-hak dasar
2. kebebasan mengeluarkan pendapat.
3. hak-hak individu.
4. keadilan.
5. persamaan.
6. keterbukaan.
E. SEJARAH LAHIRNYA KONSTITUSI
Latar belakang terbentuknya UUD 45 bermula dari janji jepang untuk
memberikan kemerdekaan bagi bangsa indonesia pada kemudian hari.Namun janji
hanyalah janji, penjajah tetaplah penjajah yang selalu ingin lebih lama menindas
dan menguras kekayaan bangsa indonesia. uud 45 di rancang sejak 29 mei 1945
sampai 16 juli 1945 oleh badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan
indonesia.
Dalam bahasa jepang BPUPKI dikenal dengan dokuritsu zyunbi tyoosakai
yang beranggotakaan 21 orang, diketuai ooleh ir. soekarno dan drs. moh. hatta
sebagai wakil ketua dengan 19 orang anggota yang terdiri atas 11 orang wakil dari
kalimantan, maluku, dan sunda kecil.
BPUPKI kemudian menetapkan tim khusus yang bertugas menyusun konstitusi
bagi indonesia merdeka yang dikenal dengan undang-undang dasar 1945.
F. PERUBAHAN KONSTITUSI
Konstitusi suatu negara pada hakikatnya merupakan hukum dasar tertinggi
yang memuat hal-hal mengenai penyelenggaraan negara sehingga harus memiliki
sifat yang lebih stabil dari pada produk hukumlainnya.
menurut Miriam Budiardjo, ada empat prsedur dalam mengubahn konstitusiantara
lain
1. Sidang badan legislatif dengan ditambah beberapa syarat.
2. Referensi atau plebisit.
3. Negara-negara bagian dalam negara federal (misal amerika serikat)
4. Musyawarah khusus (special convention).
Menurut C.F Strong, ada empat macam prosedur perurahan konstitusi..
1. perubahan konstitusi yang di lakukan oleh pemegang kekuasaan legislatif,
akan tetap di laksanakan menurut pembatasan-pembatasan tertentu.
perubahan ini terjadi melalui tiga macam kemungkinan.
a. untuk mengubah konstitusi maka sidang pemegang kekuasaan legislatif
harus di hadiri oleh sekurang-kurangnyas sejumlah anggota tertentu
(kuorum) yang di tentukan secara pasti.
b. lembaga perwakilan rakyat di bubarkan terlebih dahulu lalu di
selenggarakan pemilihan umum.
2. perubahan konstitusi pada negara serikat harus di lakukan atas persetujuan
sebagian besar negara-negara tersebut, hal ini di lakukan karena konstitusi
dalam negara serikat di anggap sebagian perjanjian antara beberapa bagian.
menurut kalsem terdapat dua macam cara perubahan konstitusi sbb.
1. perubahan yang di lakukan di luar kompetensi organ legislatif biasa
yang di lembagakan oleh konstitusi tersebut.
2. dalam sebuah negara federal, suatu perubahan konstitusi bisa jadi harus
di setujui oleh dewan perwakilan rakyat.
G. PERUBAHAN KONSTITUSI DI INDONESIA
Di dalam UUD 1945 terdapat pasal yang berkenaan dengan cara perubahan
uud, yaitu pasal 37, yang menyebutkan.
(1) untuk mengubah uud sekurang-kurangnya 2/3 dari pada jumlah anggota mpr
harus hadir.
(2) putus di ambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota
yang hadir.
Pasal 37 tersebut mengandung 3 norma yaitu:
a. Wewenang untuk mengubah UUD ada pada MPR sebagai lembaga tertinggi
negara.
b. Kuorum yang harus di penuhi sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota mpr
untuk mengubah UUD.
c. Putusan tentang perubahan uud adalah sah apabila di setujui oleh sekurang
kurangnya 2/3 dari anggota MPR yang hadir.
Adapun kesulitan perubahan konstitusi tersebut, Menurut K.C.Where, Me
miliki motif tersendiri.
1. Agar perubahan konstitusi di lakukan dengan pertimbangan yang masak, tidak
secara serampangan dan dengan sadar (dikehendaki).
2. Agar rakyat mendapat kesempatan untuk menyampaikan pandangannya
sebelum perubahan di lakukan.
Dalam sejarah ketatanegaraan indonesia konstitusi atau uud 1945 telah
mengalami beberapa perubahan dan masa berlakunya sejak proklamasi
kemerdekaan indonesia, dengan rincian sbb:
1. 18 agustus 1945-27 desember 1949 berlaku uud 1945.
2. 27 desember 1949-17 agustus 1950 berlaku konstitusi ris 1945.
3. 17 agustus 1950-5 juli 1959 berlaku uud sementara 1950.
4. 5 juli 1959-19 oktober 1999berlaku kembali uud 1945.
5. 19 oktober 1999-sekarang berlaku uud 1945.
Adapun UUD 1945 Periode 18 Agustus 1945-27 Desember 1949
Pada saat proklamasi kemerdekaan tanggal 17 agustus 1945, Republik Indonesia
belum memiliki konstitusi atau UUD.

Anda mungkin juga menyukai