Anda di halaman 1dari 8

ANALISA BIOFISIK KELAUTAN

(Makalah Analisis Kuantitatif Biofisik Kelautan)

Oleh

Nama Kelompok 1:
M. Fadhil Priyambodo 1814221005
Bagus Purnomo Aji 1814221006
Fathan Al Fadhil 1814221007
Selvana Morita Br Sitepu 1814221020
Fenti Dwi Saputri 1814221024
Rizky Aditya R 1814221030
Caroline Lydia A 1814221034
Melati Laurensia 1854221003

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
BAB I
Definisi Analisa Biofisik Kelautan

Analisa Biofisik Kelautan terdiri dari kata Analisa, Biofisik dan Kelautan. Dalam
ilmu sosial, analisis dalam upaya untuk memahami dan menjelaskan proses untuk
masalah dan berbagai hal yang ada di dalamnya. Sedangkan
Lingkungan biofisik adalah lingkungan yang terdiri atas komponen biotik dan
abiotik yang berhubungan dan saling memengaruhi satu dengan lainnya.
Kemudian kelautan adalah hal yang berhubungan dengan laut dan/atau kegiatan di
wilayah laut yang meliputi dasar Laut dan tanah di bawahnya, kolom air dan
permukaan laut, termasuk wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Sehingga jika
disimpulkan bahwa definisi dari Analisa Biofisik Kelautan adalah upaya untuk
memahami dan menjelaskan proses yang terjadi di wilayah laut yang terdiri dari
komponen biotik dan abiotik yang saling mempengaruhi dan berhubungan satu
sama lain.
BAB II
Pengambilan Contoh Acak Sederhana (Bengen, 2000)

Pengambilan contoh acak sederhana adalah prosedur pengambilan contoh yang


dimana jika sebuah contoh berukuran n diambil dari suatu populasi sedemikian
rupa sehingga setiap contoh berukuran n yang mungkin dimiliki peluang sama
untuk terambil. Pengambilan contoh acak sederhana dapat dilakukan dengan cara
pengundian jika ukuran populasinya cenderung sedikit. Pengundian disini adalah
menuliskan nomor atau identitas lain dari setiap anggota populasi di selembar
kertas dan kemudian mengambil kertas tersebut secara tertutup. Jika populasi
cenderung banyak atau besar, pengambilan contoh acak sederhana dapat
dilakukan dengan bantuan tabel bilangan acak atau dengan komputer.

Adapun contoh studi kasus dalam pengambilan contoh acak sederhana adalah
pengambilan contoh acak petak hutan mangrove. Dari daftar 100 petak hutan
mangrove yang ada, setiap petak diberi angka mulai dari 00 hingga 99. Untuk
menentukan pendugaan rata-rata dan total populasi maka dapat digunakan rumus
sebagai berikut:

Dimana yi adalah kepadatan mangrove di petak ke-i ( i = 1,2,…,20), N adalah


jumlah keseluruhan petak (100 petak), n adalah banyaknya petak yang terpilih,
dan s2 adalah dugaan ragam contoh. Untuk rumus total kepadatan hutan mangrove
atau total populasi keseluruhan hutan mangrove dapat menggunakan rumus
sebagai berikut:
BAB III
Pengambilan Contoh Acak Berlapis (Bengen, 2000)

Pengambilan contoh acak berlapis adalah pengambilan contoh dari populasi yang
telah disekat menjadi beberapa kelompok atau lapisan yang dimana pengambilan
contoh pada setiap lapisan dilakukan dengan pengambilan contoh acak sederhana.
Pengambilan contoh acak berlapis biasanya digunakan apabila keragaman dalam
setiap lapisan lebih kecil dibandingkan keseluruhan populasi, perlu menduga
parameter setiap lapisan secara terpisah, dan atau masalah pengambilan contoh
yang dapat berbeda di setiap lapisan.

Dalam pengambilan contoh acak berlapis, contoh studi kasusnya dapat dilanjutkan
dari studi kasus pengambilan contoh acak sederhana yakni 100 petak hutan
mangrove dimana lapisan yang terbentuk adalah di sekitar aliran sungai dan di
wilayah yang lain. Pendugaan rata-ratanya dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:

Sedangkan untuk perhitungan total populasinya dapat menggunakan rumus


sebagai berikut:
BAB IV
Pengambilan Contoh Acak Sistematis

Pengambilan contoh acak sistematis adalah pengambilan contoh yang diperoleh


dengan cara memilih secara acak satu satuan contoh dari k satuan contoh pertama
dari kerangka pengambilan contoh dan mengambil contoh selanjutnya pada setiap
jarak k dari satuan contoh yang diambil sebelumnya. Pengambilan contoh
sistematik merupakan pelengkap dari pengambilan contoh acak sederhana karena
pengambilan contoh acak sistematis memberikan informasi yang lebih banyak
persatuan usaha dibandingkan pengambilan contoh acak sederhana.

Dalam penggunaan contoh acak sistematis, ada tiga tipe populasi yang dapat
dipertimbangkan, yakni populasi bersifat acak, populasi bersifat tersusun, dan
populasi bersifat periodik. Populasi bersifat acak adalah jika semua anggota
populasinya tersusun secara acak dalam populasi. Populasi bersifat tersusun
adalah jika semua anggota populasi dapat disusun berdasarkan suatu
kecenderungan nilai-nilainya. Populasi bersifat periodik adalah jika anggota
dalam populasi bervariasi secara siklus. Contoh studi kasus dari pengambilan
contoh acak sistematis adalah pada suatu komunitas mangrove di sebuah luasa,
diambil contoh secara acak pada sejumlah 39 petak/plot. Adapun hasil tabel yang
tersaji adalah sebagai berikut.
Dari tabel diatas, dapat dihitung kepadatan rata-rata petak/plot mangrove untuk
spesies A / B dengan menggunakan rata-rata contoh sebagai berikut:

Untuk menghitung total kepadatan mangrove spesies A/B dapat menggunakan


rumus sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA

Bengen, Dietriech G. 2000. Teknik Pengambilan Contoh Dan Analisis Data


Biofisik Sumberdaya Pesisir. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai