Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH GERONTIK

MODEL KONSEPTUAL NEUMAN

Di Susun Oleh:
Kelompok 4:

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN AMBON
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa , atas
izin-Nya kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Model Konseptual
Gerontik Betty Neuman ”

Besar harapan Kami makalah ini dapat diterima dengan segala


kekurangannya. Untuk itu kritik dan saran selalu saya nantikan guna perbaikan
makalah selanjutnya. Terimakasih kepada dosen mata Kuliah yang telah
membimbing saya.

Ambon, 10 Oktober 2023

Kelompok
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................2
C. Tujuan Penulisan ......................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................3

BAB III PENUTUP...............................................................................15


A. Kesimpulan ...............................................................................15
B. Saran ..........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................16
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses menua (aging) merupakan suatu perubahan progresif pada
organisme yang telah mencapai kematangan intrinsik dan bersifat irreversibel
serta menunjukkan adanya kemunduran sejalan dengan waktu dan proses alami
yang disertai dengan adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial
serta saling berinteraksi satu sama Iain. Proses menua yang terjadi pada Iansia
secara linier dapat digambarkan melalui tiga tahap yaitu, kelemahan (impairment),
keterbatasan fungsional (functional limitations), ketidakmampuan (disability), dan
keterhambatan (handicap) yang akan dialami bersamaan dengan proses
kemunduran.Miller (2014),
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam pelayanan lamsia, yaitu
pelayanan konsultasi, pelayanan mediasi, dan pelayanan advokasi. Pelayanan ini
tidak Iain untuk meningkatkan taraf kesejahteraan lamsia, mewuujudkan
kemandirian usaha sosial ekonomi Iansia. Mengingat proyeksi penduduk Iansia
pada tahun 2020 akan meningkat menjadi 1 1,37 % penduduk Indonesia, maka
keperawatan gerontik memiliki potensi kerja yang cukup besar di masa
mendatangTamher&Noorkasiani, (2015).
Perawat perlu membudayakan kegiatan penelitian dan pemanfaatan hasil-
hasilnya dalam praktik klinik keperawatan untuk mempersiapkan pelayanan yang
prima. Praktik yang bersifat evidence-based harus dibuat sebagai bagian integral
dari kebijakan organisatoris pelayanan kesehatan pada

semua tingkatan agar langkah-langkah tersebut dapat diaplikasikan untuk


meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan tersebut.Budaya ilmiah juga dapat
dimanfaatkan sebagai strategi akuntabilitas publik, justifikasi tindakan
keperawatan, dan bahan pengambilan keputusan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Defenisi keperawatan gerontik
2. Bagaimana Biografi betty neuman
3. Bagaimana Isi teori/model konseptualnya
4. Apa Tujuan teorinya
5. Bagaimana Implementasi dalam keperawatan gerontik
6. Apa kelebihan dari teori model betty neuman
7. Apa kekurangan dari teori betty neuman

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Bagaimana Defenisi keperawatan gerontik
2. Untuk mengetahui Bagaimana Biografi betty neuman
3. Untuk mengetahui Bagaimana Isi teori/model konseptualnya
4. Untuk mengetahui Tujuan teori neuman
5. Untuk mengetahui Bagaimana Implementasi dalam keperawatan gerontik
6. Untuk mengetahui kelebihan dari teori model betty neuman
7. Untuk mengetahui kekurangan dari teori betty neuman
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Keperawatan Gerontik


Keperawatan gerontik adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
didasarkan pada ilmu dan kiat/teknik keperawatan yang bersifat konprehensif
terdiri dari bio-psikososio-»ritual dan Kultural yang holistik, ditujukm pada klien
Ianjut usia, baik sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat (UU RI No.38 tahun 2014). Pengertian Iain dari keperawatan
gerontik adalah prakt& keperawatan yang berkaitan dengan penyakit pada proses
menua (Kozier, 1987).

B. Biografi Betty Neuman


Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani
dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa cintanya pada tanah
kelahirannya, beliau bermaksud untuk membangun desanya yang bernama Ohio.
Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital School of Nursing
yang sekarang berubah menjadi General Hospital Akron, Ohio tahun 1947.
Kemudian beliau pindah ke Los Angeles untuk tinggal dengan keluarganya di
California. Beliau memegang jabatan penting sebagai stafkeperawatan rumah
sakit di California. Dan melanjutkan pendidikan di University of California
dengan jurusan psikologi.
Beliau menyelesaikan pendidikan tahun 1957. Tahun 1966 beliau mendapat
gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan kesehatan masyarakat di
University of California, dasn mealanjutkan program administrasi pendidikan
tinggi di Ohio University. Beliau banyak sekali pengalamannya diantaranya
menjadi dosen keperawatan jiwa, konsultan, permmpin konseling model Whole
Person Approach serta beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di
UCLA dan memfokuskan sistem sistem tersebut dalam masalah keperawatan.
Model Whole Person Approach dipublikasikan tahun 1972, A Model of teaching
total person appoach to patient problem dalam riset keperawatan. Publikasi edisi I
(Conseptual Models For Nursing Practice) tahun 1974, edisi Il tahun 1980 dan
tahun 1986 The Neuman System Model.
Model sistem neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang
terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara
keseluruhan) meliputi aspek fisologis, psikologis sosiokultural, perkembangan
dan spiritual yang berhubungan dengan adanya respon-respon sistem terhadap
stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal. Tujuan dari model ini
adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal.

C. Konsep Teori dan Model Betty Neuman dalam Praktik Keperawatan


Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah model konsep
Halth Cure System yaitu model konsep yang menggambarkan keperawatan yang
ditunjukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis
pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dengan sasaran
pelayanan adalah komunitas.

Garis pertahanan diri pada komunitas tersebut meliputi garis pertahanan


fleksibel, yaitu ketersediaan dana pelayanan kesehatan, iklim dan pekerjaan dan
lain-lain, garis pertahanan normal yang meliputi ketersediaan pelayanan, adanya
perlindungan status nutrisi secara umum, tingkat pendapatan, rumah yang
memenuhi syarat kesehatan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan dan garis
pertahanan resistan yang meliputi adanya ketersediaan pelayanan kesehatan,
tingkat pendidikan masyarakat, transportasi, rekreasi dan cakupan dari imunisasi
di daerah yang ada. Intervensi keperawatan diarahkan garis pertahanan dengan
penggunaan pencegahan primer, sekunder dan tersier. Model ini bertujuan agar
terjadi stabilitas klien dan keluarga dalam lingkungan yang dinamis. Betty
Neuman menggambarkan peran perawat dapat bersifat menyeluruh dan saling
ketergantungan (interdependensi).
Secara umun fokus dari mo&l komep keperawatan menurut Neuman ini
berfokus pada respon terhadap stressor serta faktor-faktor yang mempengaruhi
proses adaptasi pada pasien. Untuk itu tindakan keperawatan yang sularusnya
dilakukan menurut neuman adalah mencegah atau mengurangi adanya reaksi
tubuh akibat stressor. Upaya tersebut dapat juga dinamakan pencegahan primer,
sekunder dan tersier.
Betty neuman (1972) mendefinisikan manusia secara utuh merupakan
gabungan dari konsep holistik dan pendekatan sistan terbuka. Bagi Neuman,
manusia merupakan makhluk dengan kombinasi kompleks ymg dinamis dari
fisiologi, sosiokultural dan variabel perkembangan yang berfungsi sebagai sistem
terbuka. Sebagai sistem terbuka, manusia berinteraksi, beradaptasi dengan dan
disesuaikan oleh lingkungan, yang digambarkan sebagai stesor. Lingkungan
inernal terdiri dari segala sesuatu yang menpengaruhi (interpersonal) yang berasal
dari dalam diri klien. Lingkungan ekstemal segala sesuatu pengaruh yang berasal
dari luar diri klien (interpersonal). Pembetukan lingkungan yang aman, yang
mungkin terbentuk oleh mekanisme yang di sadari maupun yang tidak disadari.
Tiap lingkungan memillki kemungkinan terganggu oleh stresor yang dapat
merusak sistem. Model Neuman mencakup stresor interpersonal, intrapersonal,
daan ekspersonal

Konsep utama yang teridentifikasi adalah pendekatan holistik, sistem terbuka


(meliputi fungsi, input dan out put, feed back negentropy, egentropy dan
stabilitas), lingkungan, lingkungan yang dibuat, sehat, sakit, sistem klien (meliputi
lima variable klien, struktur dasar, garis pertahanan, garis pertahanan normal,
garis pertahanan fleksibel), stressor, reaksi, pencegahan dan intervensi dan
rekontruksi. Adapun maksud dari konsep-konsep utama tersebut adalah :

1. Pendekatan Holistik
Klien sebagai suatu system dapat didefinisikan sebagai orang, keluarga,
kelompok, masyarakat atau sosial. Klien digambarkan sebagai sesuatu
yang utuh bagian dari interaksi dinamis. Model ini mempertimbangkan
semua variabel yang secara simultan manpengaruhi klien: fisiologi,
psikologi, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
2. Sistem Terbuka
Elemen-elemen system secara continue bertukar informasi dan energi
dalam suatu organisasi yang kompleks. Stress dan reaksi terhadap stress
adalah komponen dasar pada suatu system terbuka.
3. Fungsi atau Proses :
Klien sebagai system bertukar energi, infirmasi, berbagai hal dengan
lingkłmgannya dan menggunakan surrber energi yang didapat untuk
bergerak kearah stabilitas yang utuh.
4. Input dan Out put
Klien sebagai suatu systăn, input dan output adalah zat-mt, erErgy,
infcrmasi yang saling bermkar antara kliăl dan lingkungan.
5. Feed Back:
Sistem output dalam bentuk zat, energi, dan informasi memberikan
sebagai feed back untuk input selanjutnya untuk memperbaiki tindakan
untuk merubah, meningkatkan, atau menstabilkan system.
6. Negentropy
Suatu proses pemanfaatan energy komervasi yang mernbantu kemajuan
system kearah stabilitas atau baik.
7. Entropy
Suatu prmes kehabisan energi atau disorganisasi yang menggerakkan
sistem kearah sakit atau kemungkinan kematian.
8. Stability :
Suatu keinginan keadaan seimbang antara penanggulangan system dan
stressor untuk memelihara tingkat kesehatan yang optimal dan integritas.
9. Enviroment
Kekuatan internal atau eksternal disekitamya dan mempengaruhi klien
setiap saat sebagai bagian dari lingkungan
10. Created Enviroment :
Suatu palgembangan yang tidak disadari oleh klial untuk mengekspresikan
system secara simbolik dari keseluruhan system. Tujuannya adalah
menyediakan suatu arena aman untuk system fungsi klien. Dan untuk
membatasi klien dari stressor.
11. Client sistem :
Lima Variabel (fisiologi, psokologi, sosiokultural, perkembangan, dan
spiritual) klien dalam berinteraksi dengan lingkungan bagian dari klien
sebagai system.
12. Basic Clien Structure :
Klien sebagai system terdiri dari pusat inti yang dikelilingi oleh lingkaran
terpusat. Pusat diagram dari lingkaran menømadirkan faktor kehidupan
dasar atau sumber energi klien. Inti struktur ini terdiri dari faktor
kehidlQan dasar yang umum untuk seluruh anggota organisme. Seperti
sebagai faktor bawaan atau genetik.
13. Normal line defence :
Garis pertahanan normal adalah suatu mo&l diluar lingkaran padat. Hal itu
menghadirkan suatu keadaan stabil untuk individu atau system Itu
dipelihara dari waktu ke waktu dan melayani sebagai suatu standar untuk
mengkaji penimpangan dari kebiasaan baik klien. Itu sermn meliputi
variabel system dan perilaku seperti kebiasaan pola koping seseorang,
gaya hidup, dan tahap perkembangan. Pelebaran dari garis normal
merefleksikan suatu peningkatan keadaan sehat, pengecilan, suatu
penyusutan keadaan kesehatan.
14. Garis Pertahanan Fleksibel :
Garis lingkaran patah-patah terluar dinamakan garis pertalunan fleksibel.
Hal ini dinamis dan dapat berubah dengan cepat dalam waktu yang
singkat. Hal ini dipersepsikan sebagai penahan yang melimiungi terhadap
stressor dari kondisi koehatan yang stabil yang di presentaslkan garis
pertahanan normal. Hubungan antara variabel (fisiologi, psikologi,
sosoikultural, perkembangan, dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat
kemampuan individu untuk menggunakan pertahanan garis fleksibel untuk
melawan kemungkinan dari reaksi stressor seperti gangguan tidur.
Neuman menggambarkan pertahanan garis fleksibel meluas, hal ini akan
memberikan pertahanan yang lebih besar dalam waktu yang singkat
terhadap invasi stressor. Demikian sebaliknya, akan memberikan lebih
sedikit pertahanan.
15. Kesejahteraan (Wellness) :
Keadaan sejahtera merupakan kondisi ketika tiap bagian dari sistem klien
berinteraksi secara harmoni dengan seluruh sistem.
16. Sakit (Illness) :
Sakit terjadi ketika kebutuhan tidak terpenuhi yang mengakibatkan
keadaan tidak seimbang dan penurunan energi.
17. Stressor adalah kekuatan yang secara potensial dapat mengakibatkan
gangguan pada sistem yang stabil, Stressor dapat berupa ;
18. Pencegahan sebagai intervensi :
Intervensi adalah tindakan yang bertujuan untuk membantu klien memhan,
mencapai, atał mempertahankan stabilitas system Intervensi dapat terjadi
sebelum dan sesudah garis perlindungan dan perlawanan yang dilakukan
pada fase reaksi dan rekonstitusi. Intervensi didasarkan pada kemungkinan
atau faktual dari tingkat reaksi sumber daya, tujuan, dan hasil antisipasi.
Neuman mengidentifikasi tiga level intervensi,Pencegahan primer,
pencegahan primer dilakukan ketika stressor dicurigai atau diidentifikasi.
Reaksi belum terjadi tetapi tingkat resiko diketahui. Neuman menyatakan
sebagai berikut : Pelaku atau pengintervensi akan berusaha untuk
mengurangi kemungkinan pertemuan individu dengan stresor, atau dengan
kata lain usaha untuk memperkuat bertemu dengan stresor, atau
menguatkan garis pertahanan fleksibel untuk menurunkan kemungkinan
reaksi. Pencegalun sekunder, pencegahan sekunder meliputi intervensi
atau treatrnent awal sesudah gejala dari stress telah terjadi. Sumber daya
internal dan eksternal digunakan agar sistem stabil dengan menguatkan
garis internal resistensi, mengurangi reaksi, dan meningkatkan faktor
resistensi.
D. Tujuan Keperawatan Gerontik
1. Lanjut usia dapat melakukan kegiatan sehari—hari secara mandri dan
produktif.
2. Mempertahankan kesehatan serta kemampuan Iansia seoptimal mungkin.
3. Membantu nrmpertahankan danmeningkatkan semangat hidup Iansia (Life
Support).
4. Menolong dan memwat klien lanjut usia yang menderita penyakit (kronis
atau akut).
5. Memelihara kemandirian Iansia yang sakit seoptimal mungkin.

E. Kelebihan dan Kekurangan Teori Betty Neuman


1. Kelebihan

Model sistem Neuman digunakan di lembaga pendidikan si Australia


Selatan, Inggris, dan Swedia. Dilaporkan bahwa dari semua program di
Universitas di Australia menunjukkan bahwa empat program sarjana
menggunakan model sistem Neuman sebagai kerangka kurikulum organisasi
besar, dan satu lagi dari 16 program memperkenalkan mahasiswa sarjana dan
pasca sarjana untuk model Neuman sebagai salah satu dari beberapa model.
Banyak perawat dan mahasiswa kebidanan memilih untuk menggunakan model
dalam melakukan praktek mereka sendiri di Inggris. Mereka juga melaporkan
bahwa menggunakan model Neuman sebagai prinsip di latarbelakang
pengembangan kurikulum. Sebagian besar perguruan tinggi di Swedia
menggunakan model Sistem Neuman sebagai kerangka teori dalam modul
kesehatan primer untuk pendidikan keperawatan. (Parker, 2001).
Di Amerika model Sistem Neuman digunakan dalam pengaturan praktek
beragam. Model ini digunakan untuk memandu praktek pada pasien dengan
gangguan kognitif, memenuhi kebutuhan keluarg pasien dalam perawatan kritis,
menyediakan kelompok dukungan yang stabil untuk orang tua, disamping itu juga
model ini digunakan dalam keperawatan jiwa, keperawatan gerontik. (Parker,
2001) Neuman menggunakan diagram yang jelas , diagram ini digunakan dalam
semua penjelasan tentang teori sehingga membuat teori terlihat menarik. Diagram
ini mempertinggi kejelasan dan menyediaka perawat dengan tantangan —
tantangan untuk pertimbangan serta model sistem Neuman lebih flexible bisa
digunakan pada area keperawatan, pendidikan dan pelatihan keperawatan.

2. Kekurangan
a) Model sistem Betty Neuman dapat digunakan oleh semua profesi
kesehatan, sehingga untuk profesi keperawatan menjadi tidak spesifik.
b) Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstra personal
masih dirasakan belum ada perbedaan yang jelas.
c) Model sistem Betty Neuman tidak membahas secara detail tentang
perawat- klien, padahal hubungan perawat klien merupakan domain
penting dalam Asuhan Keperawatan.
d) Model sistem Betty Neuman berguna untuk pasien tetapi tidak mudah
untuk dapat memprediksi atau menggambarkan hubungan interaksi
pasien dalam setiap faktor.
Berdasarkan penjelasan tersebut diatas maka model sistem Neuman dapat
digunakan oleh mahasiswa keperawatan baik dalam praktek keperawatan,
pendidikan dan penelitian. Sedangkan kelemahan dari teori ini dapat dijadikan
dasar bagi mahasiswa untuk dapat dikembangkan lewat penelitianpenelitian
dibidang keperawatan.

 Keperawatan Gerontik Model Neuman


Neuman menyatakan bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara
utuh dan adalah sebuah protsi yang unik yang mempertahankan semua variabel
yang mempenganùli respon klien stressor. Melalui penggunaan model
keperawatan dapat membantu individu, keluarga dan kelornpok untuk mencapai
dan mempertahankan level maksimum dari total wellness. Keunikan keperawatan
adalah berhubungan dengan integrasi dari semua variabel yang mana mendapat
perhatian dari
Neuman (1981) bahwa dia mernanchng mo&l sebagai sesuatu yang
berguna untuk semua profesi kesehatan dimana mereka dan keperawatan mungkin
berbagi bahasa umum dari suatu pengertial. Neuman juga percaya bahwa
keperawatan dengan perspektif yang luas dapat dan seharusnya mengkoordinasi
pelayanan kesehatan untuk pasien supaya fragmentasi pelayanan dapat dicegah.
Nilai — nilai manusia dalam keberadaan lansia :
1. Manusia adalah satu kesatuan,proses integritas individu dan mewujudkan
karakteristik yang lebih dan perbedaan dari jumlah bagian — bagiannya.
Manusia kelihatan seperti bagian terkecil dan menghilang lenyap dari
pandangan. Karena kesatuan ini menghasilkan variabel dan secara konstan
mengubah pola ini. Manusia mer—an makhluk yang memiliki kepribadian
unik, antara satu dan lainnya berbeda dibeberapa bagian. Secara signifikan
mempunyai sifat — sifat yang khusus jika semuanya dilihat secara bagian
perbagian ilmu pengetahuan dari suatu subsistem tidak efektifbila
seseorang memperhatikan sifat — sifat dari sistem kehidupan manusia.
Manusia akan terlihat saat bagiannya tidak dijumpai.
2. Neuman menggunakan pendekatan manusia dengan memasukkan konsep
holistik, pendekatan sistem terbuka, dan konsep "stressor". meliputi aspek
fisiobgis, psikologis, sosiokultural, perkembangm dan spiritunl yang
berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya responrespon sistem
terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal.
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi
terhadap stress. Stressor lingkungan ini terdiri dari 3 tipe kekuatan
intrapersonal, interpersonal, dan ekstrapersonal. Klien dipandang sebagai
suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses, output dan
feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan
menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliBlti individu,
kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan lainnya dan dapat
diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan. Tujuan ideal dari model ini
adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal. Apabila stabilitas
tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem terbuka maka
klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan
mempertahankan keseinbangan diantara faktor, didalam maupun diluar
yang bempaya untuk mengusahakannya Neuman menyăt gangguan-
gangguan tersebut sebagai străsor yang memillki dampak atau positif.
Reaksi terhadap stressor bisi atau aktual melalui respon dan gejala yang
dapat diidentifikasi. Berdasarkan Iatar belakang diatas, maka dirasa perlu
untuk menelaah pengkajian komunitas pada ageragat pada lansia dengan
masalah hipertensi dengan menggunakan pendekatan Neuman System
Model untuk pelaksanaan proses asuhan keperawatan yang dimulai dari
pengkajian sampai evaluasi guna mewujudkan kesehatan lansia yang
optimal.

F. Implementasi dalam keperawatan gerontik betty neuman


Implementasi teori Neuman dalam keperawatan gerontik melibatkan langkah-
langkah berikut:
1. Pengkajian: Perawat mengumpulkan data tentang sejarah kesehatan,
kondisi fisik, emosional, mental, dan sosial lansia. Hal ini dilakukan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi stabilitas sistem
lansia.
2. Diagnosa: Perawat mengevaluasi data yang dikumpulkan untuk
mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan yang mungkin terjadi pada
lansia. Diagnosa ini harus mencakup komponen fisik, psikologis, serta
sosial.
3. Perencanaan: Perawat bekerja sama dengan lansia dan keluarga untuk
merencanakan tindakan yang tepat untuk mempertahankan stabilitas
sistem lansia. Tindakan yang direncanakan harus memperhitungkan faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi stabilitas, seperti diet, obat-obatan,
aktivitas fisik, dan dukungan sosial.
4. Implementasi: Perawat melakukan tindakan yang direncanakan, seperti
memberikan perawatan fisik, memberikan dukungan emosional dan sosial,
serta memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga stabilitas sistem
lansia.
5. Evaluasi: Perawat mengevaluasi efektivitas tindakan yang telah dilakukan
dan mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada sistem lansia. Jika ada
masalah yang belum teratasi, perawat akan menyesuaikan rencana
perawatan dan mengulangi langkah-langkah implementasi.
Dalam keperawatan gerontik, teori Neuman dapat membantu perawat
dalam memahami kompleksitas lansia dan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi stabilitas sistem mereka. Dengan menggunakan pendekatan ini,
perawat dapat memberikan perawatan yang holistik dan mendukung lansia dalam
mempertahankan stabilitas kesehatan mereka.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Model konsep yang dikemukakan oleh betty neuman adalah model konsep
health care system yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas
keperawatan yang ditunjukan kepada penekanan penurunan stress dengan
memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan
dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Empat komponen sentral dalam
pradigma keperawatan menurut teori betty neuman yaitu
manusia,kesehatan,keperawatan dan lingkungan.

B. Saran
1. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan dapat memodifikasi konsep
teori neuman sehingga lebih fleksibel,kreatif dan inofatif tetapi tetap
memandang bahwa klien adalah manusia yang unik dengan masalah
keperawatan yang serta disesuaikan dengan hukum,kode etik moral
sehingga praktek keperawatan akan berperan dalam peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.
2. Pengkajian psikologis,sosial,spiritual dan kultural dapat dilakukan untuk
menemukan masalah keperawatan pada lansia yang komprehensif.

Anda mungkin juga menyukai