Makalah Gerontik Model Konseptual Neuman
Makalah Gerontik Model Konseptual Neuman
Di Susun Oleh:
Kelompok 4:
Puji syukur marilah kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa , atas
izin-Nya kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Model Konseptual
Gerontik Betty Neuman ”
Kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................2
C. Tujuan Penulisan ......................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................3
A. Latar Belakang
Proses menua (aging) merupakan suatu perubahan progresif pada
organisme yang telah mencapai kematangan intrinsik dan bersifat irreversibel
serta menunjukkan adanya kemunduran sejalan dengan waktu dan proses alami
yang disertai dengan adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial
serta saling berinteraksi satu sama Iain. Proses menua yang terjadi pada Iansia
secara linier dapat digambarkan melalui tiga tahap yaitu, kelemahan (impairment),
keterbatasan fungsional (functional limitations), ketidakmampuan (disability), dan
keterhambatan (handicap) yang akan dialami bersamaan dengan proses
kemunduran.Miller (2014),
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam pelayanan lamsia, yaitu
pelayanan konsultasi, pelayanan mediasi, dan pelayanan advokasi. Pelayanan ini
tidak Iain untuk meningkatkan taraf kesejahteraan lamsia, mewuujudkan
kemandirian usaha sosial ekonomi Iansia. Mengingat proyeksi penduduk Iansia
pada tahun 2020 akan meningkat menjadi 1 1,37 % penduduk Indonesia, maka
keperawatan gerontik memiliki potensi kerja yang cukup besar di masa
mendatangTamher&Noorkasiani, (2015).
Perawat perlu membudayakan kegiatan penelitian dan pemanfaatan hasil-
hasilnya dalam praktik klinik keperawatan untuk mempersiapkan pelayanan yang
prima. Praktik yang bersifat evidence-based harus dibuat sebagai bagian integral
dari kebijakan organisatoris pelayanan kesehatan pada
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Bagaimana Defenisi keperawatan gerontik
2. Untuk mengetahui Bagaimana Biografi betty neuman
3. Untuk mengetahui Bagaimana Isi teori/model konseptualnya
4. Untuk mengetahui Tujuan teori neuman
5. Untuk mengetahui Bagaimana Implementasi dalam keperawatan gerontik
6. Untuk mengetahui kelebihan dari teori model betty neuman
7. Untuk mengetahui kekurangan dari teori betty neuman
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pendekatan Holistik
Klien sebagai suatu system dapat didefinisikan sebagai orang, keluarga,
kelompok, masyarakat atau sosial. Klien digambarkan sebagai sesuatu
yang utuh bagian dari interaksi dinamis. Model ini mempertimbangkan
semua variabel yang secara simultan manpengaruhi klien: fisiologi,
psikologi, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
2. Sistem Terbuka
Elemen-elemen system secara continue bertukar informasi dan energi
dalam suatu organisasi yang kompleks. Stress dan reaksi terhadap stress
adalah komponen dasar pada suatu system terbuka.
3. Fungsi atau Proses :
Klien sebagai system bertukar energi, infirmasi, berbagai hal dengan
lingkłmgannya dan menggunakan surrber energi yang didapat untuk
bergerak kearah stabilitas yang utuh.
4. Input dan Out put
Klien sebagai suatu systăn, input dan output adalah zat-mt, erErgy,
infcrmasi yang saling bermkar antara kliăl dan lingkungan.
5. Feed Back:
Sistem output dalam bentuk zat, energi, dan informasi memberikan
sebagai feed back untuk input selanjutnya untuk memperbaiki tindakan
untuk merubah, meningkatkan, atau menstabilkan system.
6. Negentropy
Suatu proses pemanfaatan energy komervasi yang mernbantu kemajuan
system kearah stabilitas atau baik.
7. Entropy
Suatu prmes kehabisan energi atau disorganisasi yang menggerakkan
sistem kearah sakit atau kemungkinan kematian.
8. Stability :
Suatu keinginan keadaan seimbang antara penanggulangan system dan
stressor untuk memelihara tingkat kesehatan yang optimal dan integritas.
9. Enviroment
Kekuatan internal atau eksternal disekitamya dan mempengaruhi klien
setiap saat sebagai bagian dari lingkungan
10. Created Enviroment :
Suatu palgembangan yang tidak disadari oleh klial untuk mengekspresikan
system secara simbolik dari keseluruhan system. Tujuannya adalah
menyediakan suatu arena aman untuk system fungsi klien. Dan untuk
membatasi klien dari stressor.
11. Client sistem :
Lima Variabel (fisiologi, psokologi, sosiokultural, perkembangan, dan
spiritual) klien dalam berinteraksi dengan lingkungan bagian dari klien
sebagai system.
12. Basic Clien Structure :
Klien sebagai system terdiri dari pusat inti yang dikelilingi oleh lingkaran
terpusat. Pusat diagram dari lingkaran menømadirkan faktor kehidupan
dasar atau sumber energi klien. Inti struktur ini terdiri dari faktor
kehidlQan dasar yang umum untuk seluruh anggota organisme. Seperti
sebagai faktor bawaan atau genetik.
13. Normal line defence :
Garis pertahanan normal adalah suatu mo&l diluar lingkaran padat. Hal itu
menghadirkan suatu keadaan stabil untuk individu atau system Itu
dipelihara dari waktu ke waktu dan melayani sebagai suatu standar untuk
mengkaji penimpangan dari kebiasaan baik klien. Itu sermn meliputi
variabel system dan perilaku seperti kebiasaan pola koping seseorang,
gaya hidup, dan tahap perkembangan. Pelebaran dari garis normal
merefleksikan suatu peningkatan keadaan sehat, pengecilan, suatu
penyusutan keadaan kesehatan.
14. Garis Pertahanan Fleksibel :
Garis lingkaran patah-patah terluar dinamakan garis pertalunan fleksibel.
Hal ini dinamis dan dapat berubah dengan cepat dalam waktu yang
singkat. Hal ini dipersepsikan sebagai penahan yang melimiungi terhadap
stressor dari kondisi koehatan yang stabil yang di presentaslkan garis
pertahanan normal. Hubungan antara variabel (fisiologi, psikologi,
sosoikultural, perkembangan, dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat
kemampuan individu untuk menggunakan pertahanan garis fleksibel untuk
melawan kemungkinan dari reaksi stressor seperti gangguan tidur.
Neuman menggambarkan pertahanan garis fleksibel meluas, hal ini akan
memberikan pertahanan yang lebih besar dalam waktu yang singkat
terhadap invasi stressor. Demikian sebaliknya, akan memberikan lebih
sedikit pertahanan.
15. Kesejahteraan (Wellness) :
Keadaan sejahtera merupakan kondisi ketika tiap bagian dari sistem klien
berinteraksi secara harmoni dengan seluruh sistem.
16. Sakit (Illness) :
Sakit terjadi ketika kebutuhan tidak terpenuhi yang mengakibatkan
keadaan tidak seimbang dan penurunan energi.
17. Stressor adalah kekuatan yang secara potensial dapat mengakibatkan
gangguan pada sistem yang stabil, Stressor dapat berupa ;
18. Pencegahan sebagai intervensi :
Intervensi adalah tindakan yang bertujuan untuk membantu klien memhan,
mencapai, atał mempertahankan stabilitas system Intervensi dapat terjadi
sebelum dan sesudah garis perlindungan dan perlawanan yang dilakukan
pada fase reaksi dan rekonstitusi. Intervensi didasarkan pada kemungkinan
atau faktual dari tingkat reaksi sumber daya, tujuan, dan hasil antisipasi.
Neuman mengidentifikasi tiga level intervensi,Pencegahan primer,
pencegahan primer dilakukan ketika stressor dicurigai atau diidentifikasi.
Reaksi belum terjadi tetapi tingkat resiko diketahui. Neuman menyatakan
sebagai berikut : Pelaku atau pengintervensi akan berusaha untuk
mengurangi kemungkinan pertemuan individu dengan stresor, atau dengan
kata lain usaha untuk memperkuat bertemu dengan stresor, atau
menguatkan garis pertahanan fleksibel untuk menurunkan kemungkinan
reaksi. Pencegalun sekunder, pencegahan sekunder meliputi intervensi
atau treatrnent awal sesudah gejala dari stress telah terjadi. Sumber daya
internal dan eksternal digunakan agar sistem stabil dengan menguatkan
garis internal resistensi, mengurangi reaksi, dan meningkatkan faktor
resistensi.
D. Tujuan Keperawatan Gerontik
1. Lanjut usia dapat melakukan kegiatan sehari—hari secara mandri dan
produktif.
2. Mempertahankan kesehatan serta kemampuan Iansia seoptimal mungkin.
3. Membantu nrmpertahankan danmeningkatkan semangat hidup Iansia (Life
Support).
4. Menolong dan memwat klien lanjut usia yang menderita penyakit (kronis
atau akut).
5. Memelihara kemandirian Iansia yang sakit seoptimal mungkin.
2. Kekurangan
a) Model sistem Betty Neuman dapat digunakan oleh semua profesi
kesehatan, sehingga untuk profesi keperawatan menjadi tidak spesifik.
b) Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstra personal
masih dirasakan belum ada perbedaan yang jelas.
c) Model sistem Betty Neuman tidak membahas secara detail tentang
perawat- klien, padahal hubungan perawat klien merupakan domain
penting dalam Asuhan Keperawatan.
d) Model sistem Betty Neuman berguna untuk pasien tetapi tidak mudah
untuk dapat memprediksi atau menggambarkan hubungan interaksi
pasien dalam setiap faktor.
Berdasarkan penjelasan tersebut diatas maka model sistem Neuman dapat
digunakan oleh mahasiswa keperawatan baik dalam praktek keperawatan,
pendidikan dan penelitian. Sedangkan kelemahan dari teori ini dapat dijadikan
dasar bagi mahasiswa untuk dapat dikembangkan lewat penelitianpenelitian
dibidang keperawatan.
A. Kesimpulan
Model konsep yang dikemukakan oleh betty neuman adalah model konsep
health care system yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas
keperawatan yang ditunjukan kepada penekanan penurunan stress dengan
memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan
dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Empat komponen sentral dalam
pradigma keperawatan menurut teori betty neuman yaitu
manusia,kesehatan,keperawatan dan lingkungan.
B. Saran
1. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan dapat memodifikasi konsep
teori neuman sehingga lebih fleksibel,kreatif dan inofatif tetapi tetap
memandang bahwa klien adalah manusia yang unik dengan masalah
keperawatan yang serta disesuaikan dengan hukum,kode etik moral
sehingga praktek keperawatan akan berperan dalam peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.
2. Pengkajian psikologis,sosial,spiritual dan kultural dapat dilakukan untuk
menemukan masalah keperawatan pada lansia yang komprehensif.