Anda di halaman 1dari 64

MODUL

PERENCANAAN PEMBELAJARAN

OLEH :
M. HILAL PRAMONO, S.Pd.,M.I.K

2023
KATA PENGANTAR

Puja dan Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT sehingga penulis dapat
menyelesaikan Modul Perencanaan Pembelajaran. Undang-Undang menyatakan bahwa
pendidik adalah tenaga professional yang mampu membangun pembelajaran yang
menyenakngkan dan sesuai dengan karaketer peserta didik, melakukan bimbingan dan
pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan
demikian, salah satu kompetensi yang mesti dimiliki seorang pendidik adalah mampu
merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif.

Modul Perencanaan Pembelajaran ini disusun sebagai bahan ajar bagi mahasiswa di
lembaga pendidikan tenaga kependidikan. Penguasaan terhadap materi modul ini
diharapkan memberi mereka kemampuan untuk melaksanakan pembelajaran yang ideal.
Penulis menyadari bahwa di dalam modul ini mungkin saja masih terdapat kekurangan dan
ketidaksempurnaan. Untuk itu masukan dari pembaca demi perbaikan modul ini di masa
yang akan datang sangat diharapkan. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan modul ini penulis ucapkan terima kasih. Kiranya karya ini dapat memberi
manfaat kepada pembaca, dan menorehkan secercah manfaat bagi peningkatan kualitas
siswa sebagai calon pendidik yang profesional.

Bogor, 18 Juli 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii


DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii

BAB I. ORGANISASI KOMPETENSI, TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN


DAN STRUKTUR KURIKULUM 1
.............................................................
1. Organisasi Kompetensi .................................................................................. 1
2. Tujuan Satuan Pendidikan ............................................................................. 2
3. Struktur Kurikulum........................................................................................ 2

BAB II. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SATUAN PENDIDIKAN.......... 6


1. Pengertian Standar Kompetensi Lulusan ....................................................... 6
2. Fungsi Standar Kompetensi Lulusan ............................................................. 6
3. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan .......................................... 6

BAB III. STANDAR ISI SATUAN PENDIDIKAN................................................. 12


1. Pengertian Standar Isi .................................................................................... 12
2. Tingkat Kompetensi....................................................................................... 12
3. Ruang Lingkup Materi................................................................................... 16

BAB IV. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR................................ 24


1. Kompetensi Inti.............................................................................................. 24
2. Kompetensi Dasar.......................................................................................... 26

BAB V. PROGRAM TAHUNAN DAN SEMESTER.............................................. 31


1. Program Tahunan........................................................................................... 31
2. Program Semester .......................................................................................... 33

BAB VI. STANDAR PROSES PENDIDIKAN........................................................ 41


1. Pengertian Standar Proses.............................................................................. 41
2. Perencanaan Proses Pembelajaran ................................................................. 42
3. Pelaksanaan Pros Pembelajara....................................................................... 45
4. Penilaian dan Pengawasan Proses Pembelajaran........................................... 48

BAB VII. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DASAR ................................. 51


1. Pengertian Standar Penilaian ......................................................................... 51
2. Prinsip Pendekatan Penilaian......................................................................... 52
3. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian ........................................ 53

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 61

iii
1

BAB I
ORGANISASI KOMPETENSI, TUJUAN SATUAN
PENDIDIKAN DAN STRUKTUR KURIKULUM

A. TUJUAN
Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat memahami dan rasional
kurikulum SD.
B. POKOK-POKOK MATERI
1. Organisasi Kompetensi
2. Tujuan Satuan Pendidikan
3. Struktur Kurikulum

C. URAIAN MATERI
C.1 Organisasi Kompetensi
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk
kurikulum SD/MI, organisasi Kompetensi Dasar dilakukan melalui pendekatan
terintegrasi. Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar
mata pelajaran yang mengintegrasikan konten mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dan Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas I, II, dan III ke dalam mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka Struktur Kurikulum
SD/MI menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang.
Di kelas IV, V, dan VI nama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuan Sosial tercantum dalam Struktur Kurikulum dan memiliki Kompetensi
Dasar masing-masing. Untuk proses pembelajaran, Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan
Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain,
diintegrasikan ke dalam berbagai tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua
Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.
Substansi muatan lokal termasuk bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Sedangkan substansi muatan lokal yang berkenaan
dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.

C.2 Tujuan Satuan Pendidikan


Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang dinyatakan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
2

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan bertujuan membangun landasan bagi


berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang:
a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
dan berkepribadian luhur;
b. berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif;
c. sehat, mandiri, dan percaya diri; dan
d. toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.

C.3 Struktur Kurikulum dan Beban Belajar 1.


Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam
bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi
konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan
beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum adalah juga
merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten
dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem
semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran
berdasarkan jam pelajaran per semester.
Struktur kurikulum adalah juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum
mengenai posisi seorang peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan
atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum
mengenai posisi belajar seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus menyelesaikan
seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum
terdiri atas sejumlah mata pelaj aran, dan beban belaj ar.
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain
kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat
pula kegiatan ekstrakurikuler SD/MI antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan
Sekolah, dan Palang Merah Remaja. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata
pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang
terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat
dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Satuan
pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta
didik pada satuan pendidikan tersebut.
3

Struktur Kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut:


MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU BELAJAR
PER MINGGU
I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan A^ama dati Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarsanesaraan 5 5 6 4 4 4


.
3. Bahasa Indonesia S 9 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6 <5
5 Ilmu Peneetaiiuan Alam _ - _ 3 3 3
.
6. Urao Peneetaiiuan Sosial - - -
3 3 3
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
2 Pendidikan JasnianL Olali Raga dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4
.
Jumlali Alokasi Waktu .Per Minggu 30 32 34 36 36 36

2. Beban Belajar
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar
selama satu semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing- masing 30, 32, 34
sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar
SD/MI adalah 35 menit.
Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi
Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang
berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih
panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan
untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang
dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga
mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang sudah mereka
pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu bertambahnya jam
belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar.

D. Ringkasan Materi
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk
kurikulum SD/MI, organisasi Kompetensi Dasar dilakukan melalui pendekatan terintegrasi.
Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran
yang mengintegrasikan konten mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuan Sosial di kelas I, II, dan III ke dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka Struktur
4

Kurikulum SD/MI menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang. Di
kelas IV, V, dan VI nama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan
Sosial tercantum dalam Struktur Kurikulum dan memiliki Kompetensi Dasar masing-
masing. Untuk proses pembelajaran, Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuan Sosial, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke
dalam berbagai tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari
semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.
Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang dinyatakan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang:a.) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; b). berilmu, cakap, kritis, kreatif,
dan inovatif; c). sehat, mandiri, dan percaya diri; dan d). toleran, peka sosial, demokratis,
dan bertanggung jawab.Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten
kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum,
distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata
pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik.
Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian
konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem
pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk
kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban
belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester. Beban belajar
dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester.
Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk
kelas IV, V, dan VI masing- masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35
menit.

E. Tugas dan Latihan


1. Apakah yang mendasari terjadinya perubahan Kurikulum menjadi
Kuriklum 2013?
2. Apakah perubahan yang men-dasar pada kurikulum 2013?

F. Rambu-rambu Jawaban
1. Pertama, tuntutan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk
teknologi informasi dan komunikasi. Kedua, tuntutan terhadap kompetensi yang
harus dimiliki oleh lulusan satuan pendidikan berkaitan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap untuk mereka dapat perform dan eksis di dunia kerja
maupun di masyarakat.
5

2. Pertama, berbicara kurikulum berarti terkait 4 hal dari 8 standar nasional pendidikan,
yaitu standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses dan standar penilaian.
Kedua, dari sisi standar kompetensi, pada kurikulum sebelumnya kompetensi
dirumuskan berdasarkan masing-masing pelajaran, sehingga kom-petensi yang ingin
dicapai cenderung ada pemisahan antara pelajaran satu dengan lainnya. Pada kurikulum
2013, dengan filosofi bahwa kompetensi yang harus dimiliki seseorang adalah
merupakan kompetensi utuh, maka kompetensi utuh yang harus dimiliki siswa
dirumuskan terlebih dahulu yang selanjutnya menjadi payung bagi pengembangan
kompetensi yang lebih spesifik dari masing-masing pelajaran. Kompetensi ini yg
disebut kompetensi inti. Ketiga, standar isi berkaitan dengan struktur kuri-kulum dan
muatan materi. Dari sisi struktur kurikulum antara lain terjadi perubahan dimana di SD
kelas I-III pelajaran IPA dan IPS tidak dimunculkan seba-gai pelajaran, pada jenjang
SMP dan SMA pelajaran TIK ditiadakan, dan pada jenjang SMA/SMK siswa diarahkan
melalui program peminatan. Dari sisi muatan materi terdapat beberapa penye-suaian
disesuaikan dengan kebutuhan kekinian.
6

BAB II
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SATUAN PENDIDIKAN

A. TUJUAN
Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat memahami Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar.
B. POKOK-POKOK MATERI
1. Pengertian Standar Kompetensi Lulusan
2. Fungsi Standar Kompetensi Lulusan
3. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan

C. URAIAN MATERI
C.1 Pengertian Standar Kompetensi Lulusan
Kompetensi adalah kemapuan bersikap, berpikir dan bertindak secara konsisten
sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki peserta
didik. Standar kompetensi adalah ukuran kompetensi minimal yang harus dicapai peserta
didik setelah mengikuti suatu proses pembelajaran pada satuan pendidikan tertentu.
Sehingga Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dapat dikatakan sebagai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan yang di miliki
peserta didik sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati, sebagaimana yang
ditetapkan dengan Peraturan menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006. Standar
kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan
peserta didik dari satuan pendidikan.

C.2 Fungsi Standar Kompentensi Lulusan


Adapun fungsi dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL), sebagai berikut:
1. Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam
menentukan kelulusan peserta didik,dari satuan pendidikan
2. Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
3. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan
untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
4. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

C.3 Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan


Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah memiliki kompetensi pada
7

tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.


Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan
SMA/MA/SMALB/Paket C memiliki kompetensi pada dimensi sikap sebagai berikut.

DIMENSI SIKAP SMP/MTs/ SMPLB/ SMA/MA/SMALB/


SD/MI/SDLB/ Paket B Paket C
Paket A
RUMUSAN
Memiliki perilaku yang Memiliki perilaku yang Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap: mencerminkan sikap: mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa 1. beriman dan bertakwa 1. beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME, kepada Tuhan YME, kepada Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan 2. berkarakter, jujur, dan 2. berkarakter, jujur, dan
peduli, peduli, peduli,
3. bertanggungjawab, 3. bertanggungjawab, 3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati 4. pembelajar sejati 4. pembelajar sejati
sepanjang hayat, dan sepanjang hayat, dan sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani 5. sehat jasmani dan rohani 5. sehat jasmani dan rohani

sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan

perkembangan anak di perkembangan anak di perkembangan anak di


lingkungan keluarga, lingkungan keluarga, lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat dan sekolah, masyarakat dan sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, lingkungan alam sekitar, lingkungan alam sekitar,
bangsa, dan negara. bangsa, negara, dan bangsa, negara, kawasan
kawasan regional. regional, dan internasional.
8

Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; SMP/MTs/ SMPLB/Paket B; dan SMA/MA/


SMALB/Paket C memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan sebagai berikut.

DIMENSI SMP/MTs/ SMPLB/ SMA/MA/SMALB/


PENGETAHUAN Paket B Paket C
SD/MI/SDLB/
Paket A
RUMUSAN
Memiliki pengetahuan Memiliki pengetahuan Memiliki pengetahuan
faktual, konseptual, faktual, konseptual, faktual, konseptual,
prosedural, dan prosedural, dan prosedural, dan
metakognitif pada tingkat metakognitif pada tingkat metakognitif pada tingkat
dasar berkenaan dengan: teknis dan spesifik teknis, spesifik, detil, dan
1. ilmu pengetahuan, sederhana berkenaan kompleks berkenaan
2. teknologi, dengan: dengan:
3. seni, dan 1. ilmu pengetahuan, 1. ilmu pengetahuan,
4. budaya. 2. teknologi, 2. teknologi,
3. seni, dan 3. seni,
Mampu mengaitkan 4. budaya. 4. budaya, dan
pengetahuan di atas dalam 5. humaniora.
konteks diri sendiri, Mampu mengaitkan
keluarga, sekolah, pengetahuan di atas dalam Mampu mengaitkan
masyarakat dan lingkungan konteks diri sendiri, pengetahuan di atas dalam
alam sekitar, bangsa, dan keluarga, sekolah, konteks diri sendiri,
negara. masyarakat dan lingkungan keluarga, sekolah,
alam sekitar, bangsa, masyarakat dan lingkungan
negara, dan kawasan alam sekitar, bangsa,
regional. negara, serta kawasan
regional
dan internasional.
Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif
pada masing-masing satuan pendidikan dijelaskan pada matriks berikut.
9

PENJELASAN SD/MI/SDLB/ SMP/MTs/ SMPL SMA/MA/SMALB/


Paket A B/ Paket C
Paket B
alam sekitar, masyarakat dan masyarakat dan
bangsa, dan lingkungan alam lingkungan alam
negara. sekitar, bangsa, sekitar, bangsa,
negara, dan negara, kawasan
kawasan regional. regional, dan
internasional.
Prosedural Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan tentang
tentang cara tentang cara cara melakukan
melakukan sesuatu melakukan sesuatu sesuatu atau kegiatan
atau kegiatan yang atau kegiatan yang yang terkait dengan
berkenaan dengan terkait dengan pengetahuan teknis,
ilmu pengetahuan, pengetahuan spesifik, algoritma,
teknologi, seni, teknis, spesifik, metode, dan kriteria
dan budaya terkait algoritma, metode untuk menentukan
dengan diri tingkat sederhana prosedur yang sesuai
sendiri, keluarga, berkenaan dengan berkenaan dengan
sekolah, ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan,
masyarakat dan teknologi, seni, teknologi, seni, dan
lingkungan alam dan budaya terkait budaya, terkait
sekitar, bangsa dan dengan masyarakat dengan masyarakat
negara. dan lingkungan dan lingkungan alam
alam sekitar, sekitar, bangsa,
bangsa, negara, negara, kawasan
dan kawasan regional, dan
regional. internasional.
Metakognitif Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan tentang
tentang kekuatan tentang kekuatan kekuatan dan
dan kelemahan diri dan kelemahan diri kelemahan diri
sendiri dan sendiri dan sendiri dan
menggunakannya menggunakannya menggunakannya
dalam mempelajari dalam mempelajari dalam mempelajari
ilmu pengetahuan, pengetahuan teknis pengetahuan teknis,
teknologi, seni dan dan spesifik detail, spesifik,
budaya terkait tingkat sederhana kompleks,
10

dengan diri berkenaan dengan kontekstual dan


sendiri, keluarga, ilmu pengetahuan, kondisional
sekolah, teknologi, seni, berkenaan dengan
masyarakat dan dan budaya terkait ilmu pengetahuan,
lingkungan alam dengan masyarakat teknologi, seni, dan
sekitar, bangsa dan dan lingkungan budaya terkait dengan
negara. alam sekitar, masyarakat dan
bangsa, negara, lingkungan alam
dan kawasan sekitar, bangsa,
regional negara, kawasan
regional, dan
internasional.

Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A; SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan SMA/MA/ SMALB/Paket C


memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan sebagai berikut.
DIMENSI SMP/MTs/ SMPLB/ SMA/MA/SMALB/
KETERAMPILAN Paket B Paket C
SD/MI/SDLB/
Paket A
RUMUSAN
Memiliki keterampilan Memiliki keterampilan Memiliki keterampilan
berpikir dan bertindak: berpikir dan bertindak: berpikir dan bertindak:
1. kreatif, 1. kreatif, 1. kreatif,
2. produktif, 2. produktif, 2. produktif,
3. kritis, 3. kritis, 3. kritis,
4. mandiri, 4. mandiri, 4. mandiri,
5. kolaboratif, dan 5. kolaboratif, dan 5. kolaboratif, dan
6. komunikatif 6. komunikatif 6. komunikatif

melalui pendekatan ilmiah melalui pendekatan ilmiah melalui pendekatan ilmiah

sesuai dengan tahap sesuai dengan yang sebagai pengembangan dari


perkembangan anak yang dipelajari di satuan yang dipelajari di satuan
relevan dengan tugas yang pendidikan dan sumber lain pendidikan dan sumber lain
diberikan secara mandiri secara mandiri

Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang


pendidikan memperhatikan:
a. perkembangan psikologis anak;
b. lingkup dan kedalaman;
c. kesinambungan;
11

d. fungsi satuan pendidikan; dan


e. lingkungan.

D. Ringkasan Materi
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dapat dikatakan sebagai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan yang di miliki peserta didik sesuai
dengan standar nasional yang telah disepakati, sebagaimana yang ditetapkan dengan Peraturan
menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006.
Adapun fungsi dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL), sebagai berikut: 1). Standar
kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta
didik,dari satuan pendidikan, 2). Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar
bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut, dan 3). Standar
kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan untuk meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Setiap lulusan satuan pendidikan dasar dan
menengah memiliki kompetensi pada tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

E. Tugas dan Latihan


Sebelum kurikulum 2013 diberlakukan secara serentak, pada dasarnya masih banyak
sekolah yang masih meberlakukan kurikulum 2006. Menurut pendapat anda bagaimana
keadaan Standar kompetensi Lulusan pada kurikulum 2013? Apakah sama atau tidak
dengan Standar Kompetensi Lulusan pada kurikulum 2006?
F. Rambu-rambu Jawaban
Jawaban anda benar apabila anda mampu mebedakan kompetensi lulusan pada kurikulum
2006 dengan kurikulum 2013.
12

BAB III
STANDAR ISI SATUAN PENDIDIKAN

A. TUJUAN
Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat memahami Standar Isi Pendidikan
Dasar.
B. POKOK-POKOK MATERI
1. Pengertian Standar Isi
2. Tingkat Kompetensi
3. Ruang Lingkup Materi

C. URAIAN MATERI C.1 Pengertian


Standar Isi
Standar dapat diartikan sebagai patokan atau bisa juga dikatakan sebagai kriteria minimal.
Sebuah standar seringkali mengacu pada pencapaian minimal.begitu juga dengan standar isi,
standar isi menurut UUSP no.20 tahun 2003 merupakan criteria minimal, batas, patokan, syarat
yang harus dicapai dalam peningkatan mutu. Standar isi harus ditetapkan sebagai kriteria minimal
saat menyusun perencanaan.
Standar isi pada standar nasional pendidikan mencakup lingkup materi dan tingkat
kompetensi untuk mencapai kompeteni lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar
isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat
satuan pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik.

C.2 Tingkat Kompetensi


Dalam usaha mencapai Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana telah ditetapkan untuk
setiap satuan dan jenjang pendidikan, penguasaan kompetensi lulusan dikelompokkan menjadi
Tingkat Kompetensi Pendidikan Dasar dan Tingkat Kompetensi Pendidikan Menengah. Tingkat
Kompetensi menunjukkan tahapan yang harus dilalui untuk mencapai kompetensi lulusan yang
telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan. Tingkat Kompetensi merupakan kriteria
capaian Kompetensi yang bersifat generik yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap
jenjang pendidikan dalam rangka pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.
Tingkat Kompetensi dikembangkan berdasarkan kriteria; (1) Tingkat perkembangan
peserta didik, (2) Kualifikasi kompetensi Indonesia, (3) Penguasaan kompetensi yang berjenjang.
Selain itu Tingkat Kompetensi juga memperhatikan tingkat kerumitan/kompleksitas kompetensi,
fungsi satuan pendidikan, dan keterpaduan antar jenjang yang relevan. Untuk menjamin
keberlanjutan antar jenjang,
13

Tingkat Kompetensi dimulai dari Tingkat Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini. Berdasarkan
pertimbangan di atas, Tingkat Kompetensi dirumuskan sebagai berikut:

Tabel 1. Tingkat Kompetensi dan Jenjang Pendidikan


No Tingkat Kompetensi Jenjang Pendidikan
1. Tingkat Pendidikan Anak Usia Dini TK/RA
(Catatan: Standar Isi TK/RA
diatur secara terpisah)

2. Tingkat Pendidikan Dasar SD/MI/SDLB/Paket A

3. Tingkat Pendidikan Dasar SMP/MTS/SMPLB/Pake t B

4. Tingkat Pendidikan Menengah SMA/MA/SMALB/Paket C

Keterangan:
SDLB, SMPLB, dan SMALB yang dimaksud hanya diperuntukkan bagi tuna netra, tuna
rungu, tuna daksa, dan tuna laras yang intelegensinya normal. Bloom Taxonomy yang pertama
kali dikenalkan oleh sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Benjamin Bloom pada tahun 1956
dan dikembangkan lebih lanjut oleh Anderson and Krathwol pada tahun 2001 digunakan sebagai
rujukan pada Standar Kompetensi Lulusan. Bloom Taxonomy mengkategorikan capaian
pembelajaran menjadi tiga domain, yaitu dimensi pengetahuan yang terkait dengan penguasaan
pengetahuan, dimensi sikap yang terkait dengan penguasaan sikap dan perilaku, serta dimensi
ketrampilan yang terkait dengan penguasaan ketrampilan. Dimensi pengetahuan diklasifikasikan
menjadi faktual, konseptual, prosedural, serta metakognitif yang penguasaannya dimulai sejak
Tingkat Pendidikan Dasar hingga Tingkat Pendidikan Menengah.
Structure of Observed Learning Outcome (SOLO) Taxonomy yang pertama kali
dikembangkan oleh Biggs dan Collin (1982) dan telah diperbarui tahun 2003 digunakan sebagai
dasar untuk mengelompokkan Tingkat Kompetensi untuk aspek pengetahuan. Menurut SOLO
Taxonomy ada lima tahap yang dilalui oleh peserta didik untuk menguasai suatu pengetahuan,
yaitu tahah pre-struktural, uni-struktural, multi-struktural, relasional dan abstrak yang diperluas.
Kelima tahap ini dapat
14

disederhanakan menjadi tiga tahap, yaitu surface knowledge, deep knowledge dan conceptual atau
constructed knowledge.
Tahap surface knowledge diperoleh pada Tingkat Pendidikan Dasar untuk Sekolah Dasar,
tahap deep knowledge diperoleh pada Tingkat Pendidikan Dasar untuk Sekolah Menengah Pertama
dan tahap conceptual/constructed knowledge diperoleh pada Tingkat Pendidikan Menengah yaitu
ada Sekolah Menengah Atas. Walaupun demikian, untuk jenis pengetahuan tertentu, ketiga tahap
ini dapat dicapai dalam satu jenjang pendidikan atau dalam satu tingkat kelas.
Berdasarkan Tingkat Kompetensi tersebut ditetapkan Kompetensi yang bersifat generik
yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan Kompetensi dan ruang lingkup
materi yang bersifat spesifik untuk setiap mata pelajaran. Secara hirarkis, Standar Kompetensi
Lulusan digunakan sebagai acuan untuk menetapkan Kompetensi yang bersifat generik pada tiap
Tingkat Kompetensi. Kompetensi yanag bersifat generik ini kemudian digunakan untuk
menentukan kompetensi yang bersifat spesifik untuk tiap mata pelajaran. Selanjutnya, Kompetensi
dan ruang lingkup materi digunakan untuk menentukan Kompetensi Dasar pada pengembangan
kurikulum tingkat satuan dan jenjang pendidikan.
Kompetensi yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini
diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang
mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan
nasional. Dengan demikian, Kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang
merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan, yang selanjutnya
disebut Kompetensi Inti (KI).
Setiap Tingkat Kompetensi berimplikasi terhadap tuntutan proses pembelajaran dan
penilaian. Penjabaran Tingkat Kompetensi lebih lanjut pada setiap jenjang pendidikan sesuai
pencapaiannya pada tiap kelas akan dilakukan oleh Pihak Pengembang Kurikulum. Tingkat
Kompetensi yang berbeda menuntut pembelajaran dan penilaian dengan fokus dan penekanan yang
berbeda pula. Semakin tinggi Tingkat Kompetensi, semakin kompleks intensitas pengalaman
belajar peserta didik dan proses pembelajaran serta penilaian.
Uraian revisi Kompetensi Inti untuk setiap Tingkat Kompetensi disajikan dalam tabel
berikut.
15

Tingkat Pendidikan Dasar

(Tingkat Kelas I-VI SD/MI/SDLB/PAKET A)


KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spritual 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai
ajaran agama yang dianutnya.

Sikap Sosial 2. Menunjukkan perilaku:


a. jujur,
b. disiplin,
c. santun,
d. percaya diri,
e. peduli, dan
f. bertanggung jawab

dalam berinteraksi dengan keluarga,


teman, guru, dan tetangga, dan negara.

Pengetahuan 3. Memahami pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat dasar dengan cara :
a. mengamati,
b. menanya, dan
c. mencoba

Berdasarkan rasa ingin tahu tentang


dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah, dan
tempat bermain.

Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan


bertindak:
a. kreatif
b. produktif,
c. kritis,
16

d. mandiri,
e. kolaboratif, dan
f. komunikatif

Dalam bahasa yang jelas, sistematis,

logis dan kritis, dalam karya yang


estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan tindakan
yang mencerminkan perilaku anak
sesuai dengan tahap perkembangannya.
C.3 Ruang Lingkup Materi

Tingkat Kompetensi dan Ruang Lingkup Materi pada SD/MI/SDLB/ PAKET A,


SMP/MTs/SMPLB/PAKET B, SMA/MA/SMALB/PAKET C, dan SMK/MAK.

Tingkat Kompetensi dan ruang lingkup materi diterapkan untuk setiap muatan
sebagaimana diatur dalam Pasal 77I ayat (1), Pasal 77C ayat (1), dan Pasal 77K ayat (2), ayat (4)
dan ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan sebagai berikut.

Contoh Muatan Pendidikan Agama

Muatan Pendidikan Agama Islam pada SD/MI/SDLB/PAKET A,


SMP/MTs/SMPLB/PAKET B, SMA/MA/SMALB/PAKET C, dan SMK/MAK.

Tingkat Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup Materi

Tingkat Pendidikan Dasar - Meyakini adanya Allah Alquran


(Kelas I-VI) SWT dan mensyukuri - Huruf-huruf hijaiyyah
karunia dan pemberian bersambung ataupun tidak,
Allah SWT. dengan harakatnya secara
- Memiliki sikap sesuai lengkap sesuai dengan
dengan akhlakul karimah makharijul huruf.
(akhlak mulia) dan budi - Surah-surah pendek
pekerti serta perilaku pilihan di dalam
hidup sehat. Alquran
- Mengetahui keesaan Q.S. Al-Fatihah dan Q.S.
Al-Ikhlas.
- Pesan dan makna yang
17

Allah SWT berdasarkan terkandung di


pengamatan terhadap
dirinya dan dalam Alquran surat-surat
pendek Q.S. Al- Fatihah
makhluk ciptaan-Nya dan Q.S. Al-Ikhlas.
yang dijumpai di sekitar
rumah dan sekolah. Aqidah
- Mengenal pesan-pesan - Asmaul Husna.
yang terkandung dalam - Kalimat syahadat.
surah pendek Alquran, - Keesaan Allah SWT
rukun Islam yang pertama Akhlak dan Budi Pekerti.
dan doa sehari-hari. - Doa belajar dan
- Mengenal dan makan.
mempraktikkan tata cara - Perilaku hormat dan
bersuci, shalat dan patuh kepada orangtua dan
kegiatan agama yang guru.
dianutnya di sekitar - Perilaku saling
rumahnya melalui menghormati antar sesama
pengamatan sesuai dengan anggota keluarga.
ketentuan agama Islam. - Perilaku jujur.
- Mengenal dan - Perilaku disiplin.
menceritakan kisah - Perilaku bertanggung
keteladanan nabi. jawab.
- Mengenal hadis yang - Perilaku percaya diri
terkait dengan anjuran - Perilaku kasih sayang
menuntut ilmu serta kepada sesame.
perilaku hidup bersih dan - Sikap kerja sama dan
sehat. saling tolong menolong.
- Memahami dan - Perilaku menuntut ilmu.
mencontoh perilaku yang - Perilaku hidup
sesuai dengan akhlakul
karimah bersih dan sehat.
(akhlak mulia) dan budi Fiqih

pekerti. - Tata cara bersuci.


- Mengetahui dan - Tata cara shalat dan
melafalkan huruf-huruf bacaannya.
hijaiyyah dan hafalan - Tata cara Wudhu dan
surah dan ayat pilihan doanya.
dalam Alquran, dan - Kegiatan agama yang
18

Asmaul Husna. dianutnya.


- Melafalkan dan - Sejarah Peradaban Islam.
mempraktikkan dua - Kisah keteladanan para
kalimat syahadat serta doa nabi dan rasul.
sehari-hari dengan benar - Kisah keteladanan
dan jelas. Nabi Muhammad saw.
- Meyakini dan
mengetahui adanya Allah Alquran
SWT, malaikat-malaikat, - Bacaan Alquran surat
dan Rasul-Rasul Allah dan ayat pilihan (Q.S. An-
SWT. Nashr, Al- Kautsar, Q.S.
- Menunaikan ibadah Al Falaq, Al-Ma'un dan
shalat secara tertib serta Al-Fil).
zikir dan doa setelah - Kalimat dalam Alquran
selesai shalat. surah pendek pilihan.
- Menerapkan ketentuan - Alquran surah pendek
syariat Islam dalam pilihan.
bersuci dan berperilaku. - Kandungan dan makna
- Memiliki dan memahami Alquran surah pendek
sikap sesuai dengan pilihan.
akhlakul karimah yang Aqidah
tercermin dari perilaku - Keesaan dan Keberadaan
kehidupan Allah SWT.
- Asmaul Husna (Al-
sehari-hari. Wahhab, Al-'Alim, As-
- Mengerti makna iman Sami',Al-Bashir, Al-
kepada malaikat-malaikat 'Adil, Al-'Azhim) dan
Allah berdasarkan maknanya.
pengamatan terhadap - Keimanan kepada
dirinya dan alam sekitar. Malaikat Allah SWT.
- Mengetahui hadis yang
terkait dengan perilaku Akhlak dan Budi Pekerti
mandiri, percaya diri, dan - Sikap disiplin dan tertib.
tanggung jawab. - Sikap rasa ingin tahu,
- Mengetahui hikmah sabar, dan rela berkorban.
ibadah shalat, zikir dan - Sikap kerja keras,
doa setelah shalat melalui menghindari perilaku
pengamatan dan tercela, sikap gemar
pengalaman di rumah dan membaca.
sekolah. - Sikap pantang menyerah.
19

- Mengetahui dan - Sikap amanah.


menceritakan kisah - Perilaku jujur.
keteladanan nabi dan wali - Perilaku mandiri,
songo. percaya diri,dan tanggung
- Membaca dan jawab.
mengetahui makna - Perilaku tawaduk, ikhlas,
Asmaul Husna dan dan mohon pertolongan.
hafalan surat dan ayat
pilihan dengan benar. - Peduli terhadap sesama.
- Mencontohkan perilaku - Sikap bersyukur.
sesuai dengan akhlakul - Sikap santun dan
karimah. menghargai teman. - Sikap
rendah hati.
Mempraktikkan tata cara - Perilaku hemat.
shalat, zikir dan doa
setelah shalat secara benar Fiqih
dan tata cara bersuci - Bersuci dari hadas kecil
sesuai ketentuan syariat dan hadas besar.
Islam dan menceritakan - Ibadah shalat, makna,
pengalaman pelaksanaan tata cara, pelaksanaan, dan
ibadah shalat di rumah, hikmahnya.
masjid dan sekolah. - Zikir dan doa setelah
- Meyakini Alquran shalat, makna dan tata
sebagai kitab suci terakhir caranya.
dan menjadikannya
sebagai pedoman hidup. Sejarah Peradaban Islam
- Memahami dan - Kisah keteladanan para
mengetahui makna Rukun nabi dan rasul.
Iman. - Kisah Keteladanan
- Menunaikan ibadah Nabi Muhammad saw.
wajib dan sunnah di bulan - Kisah keteladanan Wali
Ramadhan, dan berzakat, Songo.
infak, dan sedekah.
- Memiliki dan Alquran
mencontohkan sikap - Bacaan Alquran Q.S. Al-
sesuai dengan akhlakul Ma'un dan Q.S. At-Tin,
karimah yang Q.S. Al-Kafirun dan Al-
mencerminkan rukun Maidah (5): 2.
iman. - Kalimat-kalimat dalam
- Mengenal nama-nama Alquran surah pendek
20

Rasul Allah pilihan.


- Arti dan makna Alquran
dan Rasul Ulul Azmi. surah pendek pilihan.
- Mengetahui makna - Perilaku yang
Asmaul Husna, surat, dan mencerminkan
ayat pilihan dengan benar pemahaman terhadap
serta menuliskannya kandungan ayat Alquran
dengan baik dan benar. atau surah pilihan.
- Memahami hikmah
ibadah wajib dan sunnah Aqidah
di bulan Ramadhan, - Kitab-kitab Suci dan
beriman kepada Hari rasul yang menerimanya.
Akhir, zakat, infak, dan - Alquran sebagai kitab
sedekah, beriman kepada suci terakhir dan pedoman
Qadha dan Qadar yang hidup.
dapat membentukperilaku - Asmaul Husna: Al-
akhlak mulia. Mumit, Al- Hayy, Al-
- Mengetahui dan Qayum, Al-Ahad, Ash-
menceritakan kisah Shamad, Al-
keteladanan nabi,
Keluarga Luqman, Muqtadir, Al- Muqadim,
sahabat-sahabat Nabi al-Baq.
Muhammad SAW, - Hari Akhir, hikmah dan
Ashabul Kahfi perilaku yang
sebagaimana terdapat mencerminkan iman
dalam Alquran. kepadanya.
- Menunjukkan contoh - Qadha dan Qadar,
Qadha dan Qadar dalam hikmah dan Perilaku yang
kehidupan sehari- hari mencerminkan iman
sebagai implementasi dari kepada Qadha dan Qadar.
pemahaman rukun Iman.
Akhlak dan Budi Pekerti
- Sikap jujur.
- Perilaku hormat dan
patuh kepada orangtua,
guru, dan sesama anggota
keluarga.
- Sikap saling
mengingatkan dalam
kebajikan
21

- Sikap menghargai
pendapat.
- Sikap sederhana.
- Sikap ikhlas.
- Sikap berbaik sangka
kepada sesama.
- Perilaku hidup rukun
- Sikap tabligh.
- Sikap sabar dan
pengendalian diri.

- Sikap toleran dan


simpatik terhadap sesama.
- Sikap fathanah.
- Sikap suka menolong.
- Sikap berserah diri
kepada Allah SWT.

Fiqih

- Puasa Ramadhan,
makna dan hikmahnya.
- Shalat tarawih dan
tadarus.
- Zakat, infak, sedekah,
makna dan hikmahnya.

Sejarah peradaban Islam


- Kisah Keteladanan para
nabi dan rasul.
- Kisah keteladanan
Nabi Muhammad saw.
- Kisah keteladanan
sahabat- sahabat Nabi
Muhammad saw.

- Kisah keteladanan

Luqman.
- Kisah keteladanan
Ashabul Kahfi.
22

D. Ringkasan Materi
Standar isi pada standar nasional pendidikan mencakup lingkup materi dan tingkat
kompetensi untuk mencapai kompeteni lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar
isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat
satuan pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik. Tingkat Kompetensi dikembangkan
berdasarkan kriteria; (1) Tingkat perkembangan peserta didik, (2) Kualifikasi kompetensi
Indonesia, (3) Penguasaan kompetensi yang berjenjang. Selain itu Tingkat Kompetensi juga
memperhatikan tingkat kerumitan/kompleksitas kompetensi, fungsi satuan pendidikan, dan
keterpaduan antar jenjang yang relevan.
Kompetensi yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini
diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang
mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan
nasional. Dengan demikian, Kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang
merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan, yang selanjutnya
disebut Kompetensi Inti (KI).
Setiap Tingkat Kompetensi berimplikasi terhadap tuntutan proses pembelajaran dan
penilaian. Penjabaran Tingkat Kompetensi lebih lanjut pada setiap jenjang pendidikan sesuai
pencapaiannya pada tiap kelas akan dilakukan oleh Pihak Pengembang Kurikulum. Tingkat
Kompetensi yang berbeda menuntut pembelajaran dan penilaian dengan fokus dan penekanan yang
berbeda pula. Semakin tinggi Tingkat Kompetensi, semakin kompleks intensitas pengalaman
belajar peserta didik dan proses pembelajaran serta penilaian.

E. Tugas dan Latihan


Jelaskan pentingnya Standar isi dan Standar Kelulusan pada kurikulum 2013!

F. Rambu-rambu Jawaban
Menurut Permendikbud Nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi, Kompetensi Inti (KI)
adalah Kompetensi yang bersifat generik yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam
mengembangkan kompetensi yang bersifat spesifik dan ruang lingkup materi untuk setiap muatan
kurikulum. Kompetensi yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan
dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini
diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang
mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan
nasional. Dengan demikian, Kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang
merepresentasikan: (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) keterampilan, dan (4) pengetahuan.
Kompetensi pada tingkat SD, yaitu: Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air. Memahami
pengetahuan faktual dengan cara mengamati, dan mencoba menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
23

rumah, di sekolah dan tempat bermain. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis dan logis, dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
24

BAB IV
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
A. TUJUAN
Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat menganalisis kompetensi inti
dan kompetensi dasar pada kurikulum 2013 tingkat pendidikan dasar.
B. POKOK-POKOK MATERI
1. Kompetensi inti
2. Kompetensi dasar

C. URAIAN MATERI

C.1 Kompetensi Inti


Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi
Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu,
gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,
kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang
antara pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element)
kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk
organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal
Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang
pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu
akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari peserta didik. Organisasi
horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan
konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan
dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan
dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan
(Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok itu
menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan
sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik
belajar tentang pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan
25

(Kompetensi Inti 4).


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KELAS
KELASI KELAS II III
1. Menerima dan menjalankan 1. Menerima dan menjalankan 1. Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang ajaran agama yang ajaran agama yang
dianutnya dianutnya dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, 2. Menunjukkan perilaku Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, jujur, disiplin, tanggung disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya jawab, santun, peduli, dan santun, peduli, dan percaya diri
diri dalam berinteraksi percaya diri dalam dalam berinteraksi dengan
dengan keluarga, teman, berinteraksi dengan keluarga, teman, guru
dan keluarga, teman, dan

3. Memahami pengetahuan 3. Memahami pengetahuan 3. Memahami pengetahuan


faktual dengan cara faktual dengan cara faktual dengan cara
mengamati [mendengar, mengamati [mendengar, mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan melihat, membaca] dan melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan rasa menanya berdasarkan rasa menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, ingin tahu tentang dirinya, ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan makhluk ciptaan Tuhan dan makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda- kegiatannya, dan benda- kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di benda yang dijumpainya di benda yang dijumpainya di
rumah rumah rumah
4. Menyajikan pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan
faktual dalam bahasa yang faktual dalam bahasa yang faktual dalam bahasa yang
jelas dan logis, dalam karya jelas dan logis, dalam karya jelas, sistematis dan logis,
yang estetis, dalam gerakan yang estetis, dalam gerakan dalam karya yang estetis,
yang mencerminkan anak yang mencerminkan anak dalam gerakan yang
sehat, dan dalam tindakan sehat, dan dalam tindakan mencerminkan anak sehat,
yang mencerminkan yang mencerminkan dan dalam tindakan yang
perilaku anak beriman dan perilaku anak beriman dan mencerminkan perilaku
anak beriman dan

KOMPETENSI INTI KELAS KOMPETENSI INTI KELAS KOMPETENSI INTI KELAS


IV V VI

1. Menerima, menjalankan, 1. Menerima, menjalankan, 1. Menerima, menjalankan,


dan menghargai ajaran dan menghargai ajaran dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya agama yang dianutnya
26

Menunjukkan perilaku jujur, Menunjukkan perilaku jujur, Menunjukkan perilaku jujur,


disiplin, tanggung jawab,disiplin, tanggung jawab,disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya dirisantun, peduli, dan percaya dirisantun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengandalam berinteraksi dengandalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dankeluarga, teman, guru, dan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya tetangganya serta tetangganya serta
cinta tflnflh air cinta tflnflh air

3. Memahami pengetahuan 3. Memahami pengetahuan 3. Memahami pengetahuan


faktual dengan cara faktual dengan cara faktual dengan cara
mengamati dan menanya mengamati dan menanya mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu berdasarkan rasa ingin tahu berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk tentang dirinya, makhluk tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda- kegiatannya, dan benda- kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di benda yang dijumpainya di benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan rumah, di sekolah dan rumah, di sekolah dan
tempat tempat tempat
4. Mbeermahinamipengetahuan 4. Memahami pengetahuan 4. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara faktual dengan cara faktual dengan cara
mengamati dan menanya mengamati dan menanya mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu berdasarkan rasa ingin tahu berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk tentang dirinya, makhluk tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda- kegiatannya, dan benda- kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di benda yang dijumpainya di benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan rumah, di sekolah dan rumah, di sekolah dan
tempat tempat tempat

C.2 Kompetensi Dasar


Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap
kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau
kompetensi yang terdiri atas sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang bersumber pada
kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan
dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu
mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi
bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat
berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat
dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non
disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresifisme atau
pun
27

humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti
dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata
pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah
filosofi esensialisme dan perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap
kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata
pelajaran mencakup mata pelajaran: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan
Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang merupakan satu kesatuan ide masing-masing mata
pelajaran dimuat dalam tabel-tabel berikut ini:
Contoh: Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Agama dan
Budi Pekerti

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


KELAS: I

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menerima dan menjalankan Terbiasa berdoa sebelum dan sesudah belajar sebagai
ajaran agama yang dianutnya bentuk pemahaman terhadap Q.S. Al- Fatihah
1.2 Meyakini adanya Allah SWT yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang.
1.3 Mensyukuri karunia dan pemberian sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Fatihah dan
Q.S. Al-Ikhlas
Terbiasa bersuci sebelum beribadah
Terbiasa membaca Basmalah setiap memulai aktivitas
28

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2.1 Memiliki sikap jujur sebagai implementasi dari
tanggung jawab, santun, peduli, pemahaman sifat "shiddiq" Rasulullah SAW
dan percaya diri dalam Memiliki perilaku hormat dan patuh kepada orangtua dan
berinteraksi dengan keluarga, guru sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Luqman
teman, dan guru (31): 14
2.3 Memiliki perilaku hormat kepada sesama anggota
keluarga sebagai implementasi dari pemahaman
Q.S. An-Nisa (4): 36
2.4 Memiliki sikap pemaaf sebagai implementasi dari
pemahaman kisah keteladanan Nabi Muhammad
SAW
3. Memahami pengetahuan faktual 3.1 Mengenal pesan-pesan yang terkandung di dalam
dengan cara mengamati Q.S Al Fatihah, Al Ikhlas dan Al "Alaq (9)6): 15
[mendengar, melihat, membaca] 3.2 Mengenal keesaan Allah SWT bemdasarkan
dan menanya berdasarkan rasa pengamqtan terhadap dirinya dan makhluk ciptaan- Nya
ingin tahu tentang dirinya, yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah
makhluk ciptaan Tuhan dan 3.3 Mengenal m akna Annaul Husna: Ar-Rahman,
kegiatannya, dan benda-benda Ar-Rahim, Al-Malik
yang dijumpainya di rumah dan di 2.4 Mengenal makna dua kalimat s yahadat sebagai
sekolah bagian dari rukun Isl am yang pertama
3.5 Meesee6.l makna do"a. sebelum dan sesudah
29

4. Menyajikan pengetahuan 4.4 Melafalkan Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas


faktual dalam bahasa yang dengan benar dan jelas
jelas dan logis, dalam karya 4.5 Melafalkan doa sebelum dan sesudah
yang estetis, dalam gerakan belajar dengan benar dan jelas.
yang mencerminkan anak 4.6 Menunjukkan hafalan Q.S. Al-Fatihah dan Q.S.
sehat, dan dalam tindakan yang Al-Ikhlas dengan benar dan jelas
mencerminkan perilaku anak 4.7 Mencontohkan perilaku hormat dan patuh
beriman dan berakhlak mulia kepada orangtua dan guru
4.1 Melafalkan huruf-huruf 4.8 Mencontohkan perilaku saling
hij aiyyah dan harakatnya menghormati antar sesama anggota keluarga
secara lengkap 4.9 Mempraktikkan tata cara b ersuci
4.2 Melafalkan Asmaul 4.10 Mencontohkan kegiatan agama yang dianutnya
Husna: Ar-Rahman, Ar- Rahim, di sekitar rumahnya
Al-Malik 4.11 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Adam a.s.
4.3 Melafalkan dua kalimat 4.12 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Idris a.s.
syahadat dengan benar dan jelas

D. Ringkasan Materi
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionaliaasi Saandar Kompetensi
Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu,
gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang
sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang
seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills. Kompetensi Inti dirancang dalam
empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (Kompetensi
Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan
pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang
terdiri atas sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang bersumber pada kompetensi inti yang
harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata
pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak
selalu
30

diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi
esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang
dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut
filosofi rekonstruksi sosial, progresifisme atau pun humanisme. Karena filosofi yang dianut
dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama
mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu
terikat pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme. Kompetensi Dasar merupakan
kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti.

E. Tugas dan Latihan


1. Apa fungsi Kompetensi Inti dalam Kurikulum 2013?
2. Apa perbedaan antara Kompetensi Inti dengan Kompetensi Dasar?

F. Rambu-rambu Jawaban
1. Fungsi kompetensi Inti adalah sebagai unsur pengorganisasi (organizing element)
Kompetensi Dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan
pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar.
Organisasi vertical Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi
Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga
memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara
konten yang dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara
konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari
mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama
sehingga terjadi proses saling memperkuat.
2. Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi
Lulusan yang harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap tingkat, kelas atau program.
Kompetensi dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus
diperoleh oleh peserta didik melalui pembelajaran. Kompetensi Dasar adalah konten
atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber
pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal,
serta ciri dari suatu mata pelajaran
31

BAB V
PROGRAM SEMESTER DAN TAHUNAN

A. TUJUAN
Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat menyusun program semester
dan program tahunan.
B. POKOK-POKOK MATERI
1. Program Tahunan
2. Program Semester

C. URAIAN MATERI
C.1 Program Tahunan (Prota)
Program Tahunan merupakan rencana umum pelaksanaan pembelajaran tematik
terpadu yang berisi rencana penetapan alokasi waktu satu tahun pembelajaran. Program
tahunan perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran, karena
merupakan pedoman bagi pengembangan program- program berikutnya, yakni Program
Semester, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Langkah-langkah perancangan Program Tahunan:


1. Menelaah jumlah tema dan subtema pada suatu kelas.
2. Menghitung jumlah Minggu Belajar Efektif (MBE) dalam satu tahun.
3. Mendistribusikanalokasi waktu Minggu Belajar Efektif (MBE) ke dalam
subtema.
Dalam menyusun Program Tahunan, komponen yang harus ada sebagai berikut.
• Identitas (kelas, muatan pelajaran, tahun pelajaran)
• Format isian ( tema, sub tema, dan alokasi waktu).

Guru diberikan kebebasan menentukan format yang digunakan. Berikuti ini adalah contoh
Format Program Tahunan untuk Kelas 5
32

Smt TEMA / SUB TEMA Alokasi Waktu


I 1. Organ Gerak Hewan dan Tumbuhan
1.1 Organ Gerak Hewan 1 minggu
PROGRAM TAHUNAN
1.2 Manusia dan Lingkungan 1 minggu
1.3 Lingkungan dan Manfaatnya 1 minggu

1.4 Kegiatan
Satuan Berbasis Proyek Sekolah Dasar V
Pendidikan
Kelas / Semester (Lima) / 1 & 2
2. Udara Bersih Bagi Kesehatan
Tahun Ajaran 2017/2018
2.1 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih 1 minggu
2.2 Pentingnya Udara Bersih bagi Pernapasan 1 minggu
2.3 Memelihara Kesehatan Organ Pernapasan 1 minggu
Manusia
2.4 Kegiatan Berbasis Proyek dan Literasi

3. Makanan Sehat
3.1 Bagaimana tubuh mengolah makanan? 1 minggu
3.2 Pentingnya makanan sehat bagi tubuh 1 minggu
3.3 Pentingnya menjaga asupan makanan sehat. 1 minggu
3.4 Karyaku prestasiku 1 minggu
4. Sehat itu Penting
4.1 Peredaran darah itu sehat 1 minggu
4.2 Gangguan Kesehatan pada organ peredaran 1 minggu
darah.
4.3 Cara Memelihara Kesehatan Organ
Peredaran Darah Manusia 1 minggu
4.4 Kegiatan Berbasis Proyek dan Literasi

5. Ekosistem
5.1 Komponen Ekosistem 1 minggu
5.2 Hubungan antar makhluk hidup dalam 1 minggu
ekosistem
33

5.3 Keseimbangan ekosistem 1 minggu


5.4 Kegiatan Berbasis Proyek dan literasi

UTS 1 minggu
UAS 1 minggu
JUMLAH 18 minggu
Smt TEMA / SUB TEMA Alokasi Waktu
II 6. Panas dan Perpindahannya
6.1 Suhu dan Kalor 1 minggu
6.2 Perpindahan Kalor di Sekitar Kita 1 minggu
6.3 Pengaruh Kalor terhadap Kehidupan 1 minggu
6.4 Kegiatan Berbasis Proyek dan literasi 1 minggu
7. Peristiwa dalam Kehidupan
7.1 Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan 1 minggu
7.2 Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi 1 minggu
Kemerdekaan
7.3 Peristiwa Mengisi Kemerdekaan 1 minggu
7.4 Kegiatan Berbasis Proyek dan literasi 1 minggu
8. Lingkungan Sahabat Kita
8.1 Manusia dan Lingkungan 1 minggu
8.2 Perubahan Lingkungan 1 minggu
8.3 Usaha Pelestarian Lingkungan 1 minggu
8.4 Kegiatan Berbasis Proyek dan literasi 1 minggu
9. Peristiwa Alam
9.1 Benda Tunggal dan Campuran 1 minggu
9.2 Benda dalam Kegiatan Ekonomi 1 minggu
9.3 Manusia dan Benda di Lingkungannya 1 minggu
9.4 Kegiatan Berbasis Proyek dan literasi 1 minggu
UTS 1 minggu
UAS 1 minggu
JUMLAH 18 inggu

C.2 Program Semester (Prosem)


Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan sehingga
program tersebut tidak bisa disusun sebelum tersusun program tahunan. Langkah-
langkah perancangan program semester:
1. Menelaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan
berdasarkan kebutuhan tingkat satuan pendidikan.
34

2. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu pembelajaran


efektif, dan waktu pembelajaran efektif (per minggu). Hari-hari libur meliputi:
• Jeda tengah semester
• Jeda antar semester
• Libur akhir tahun pelaj aran
• Hari libur keagamaan
• Hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional
• Hari libur khusus
3. Menghitung jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) dan Jam Belajar Efektif (JBE)
setiap bulan dan semester dalam satu tahun.
4. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk suatu subtema serta
mempertimbangkan waktu untuk ulangan serta review materi.
Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak
dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Pada umumnya program semester ini
berisikan:
• Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran,
kelas/semester, tahun pelajaran)
• Format isian (tema, sub tema, pembelajaran ke alokasi waktu, dan bulan
yang terinci per minggu, dan keterangan yang diisi kapan pelaksanaan
pembelajaran berlangsung.
Secara sederhana teknik pengisian program semester sama seperti program tahunan.
Beberapa komponen yang sudah ada dalam program tahunan tinggal memindah saja (tema
dan subtema). Seperti program tahunan, program semester juga banyak alternatifnya. Berikut
disajikan format program semester pembelajaran tematik terpadu sebagai berikut.
35

PROGRAM SEMESTER

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Kelas / Semester : V (Lima) / 1

TEMA SUB TEMA Pembe- AW Juli Agustus September Oktober November Desember
lajaran 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 12 3 4 5 1 2 3 45
Ke-
Organ Gerak Hewan 1. Organ Gerak Hewan 1 26 JP V
.... .... .....

dan Tumbuhan 2 V
3 V
4 V
5 V
6 + UH V
2. Manusia dan Lingkungan 1 26 JP V
2 V
3 V
4 V
5 V
6 + UH V
3. Lingkungan dan 1 26 JP V
Manfaatnya 2 V
Kegiatan Berbasis Proyek 3 V
4 V
36

5 V
6 + UH V
2. Udara Bersih Bagi 1. Cara Tubuh Mengolah 1 26 JP
Kesehatan Udara Bersih 2
3
4
5
6 + UH
2. Pentingnya Udara Bersih 1 26 JP
bagi Pernapasan 2
3
4
5
6 + UH
3. Memelihara Kesehatan 1 26 JP
Organ Pernapasan Manusia 2
Kegiatan Berbasis Proyek dan 3
Literasi 4
5
V
6 + UH
V
3. Makanan Sehat 1. Bagaimana tubuh 1 26 JP
V
mengolah makanan? 2
V
3
V
37

V
V
6 + UH V
2. Pentingnya 7 V
makanan sehat V
bagi tubuh V
V
V
6 + UH V
1 V
3. Pentingnya menjaga V
asupan makanan sehat V
V
V
V
6 + UH
1
V
V
4. Karyaku prestasiku
V
V
V
V
V
6 + UH V
4. Sehat itu 1. Peredaran darah itu 1
Penting sehat
38

2. Gangguan Kesehatan
pada organ peredaran V
darah. V
V
6 + UH
V
7 V
3. Cara Memelihara
V
Kesehatan Organ V
Peredaran Darah V
Manusia Kegiatan V
Berbasis Proyek dan V
6 + UH
Literasi 1
V
1. Komponen Ekosistem
V
V
V
V
6 + UH V
5. Ekosistem 1 V
V
V
V
V
V
6 + UH
V
2. Hubungan antar makhluk 1
39

hidup dalam ekosistem 2 V


3 V
4 V
5
6 + UH
3. Keseimbangan 1
ekosistem 2
Kegiatan Berbasis Proyek 3
dan literasi 4
5
6 + UH
Uji Kompetensi 1 MG
V
Remedial 1 MG
V
Pengayaan 1 MG
V
40

D. Ringkasan Materi
Prota atau program tahunan adalaha rencana penetapan alokasi waktu satu
tahun ajaran untuk mencapai tujua (standar kompetensi dan kompetensi dasar) yang telah
ditetapkan. Program tahunan juga nantinya merupakan pedoman bagi pengembangan
program-program berikutnya, seperti program semester, mingguan dan harian serta
pembuatan silabus dan sistem penilaian.
Program semester atau promes merupakan langkah dalam menyampaikan materi
kepada peserta didik, dengan program semester ini akan rinci yang akan dilakukan guru
daam kelangsungan belajar mengajar. Program semester juga dikatakan sebagai penjabaran
dari program tahunan. Sedangkan kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik selama atu tahun yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efeketif belajar, waktu pembelajaran yang efektif dan hari libur.

E. Tugas dan Latihan


Susunlah sebuah program tahunan dan program semester berdasarkan kalender
akademik yang terbaru!

F. Rambu-rambu Jawaban
Program tahunan dan program semester yang anda buat akan benar
jika komponen-komponen utama prota dan promes tercantum dengan
tepat.
41

BAB VI
STANDAR PROSES PENDIDIKAN

A. TUJUAN
Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat memahami standar proses
pendidikan dasar.
B. POKOK-POKOK MATERI
1. Komponen Silabus kurikulum 2013
2. Komponen RPP kurikulum 2013

C. URAIAN MATERI
C.1 Pengertian Standar Proses
Dalam rangka pembaharuan sistem pendidikan nasional telah ditetapkan visi, misi
dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Visi pendidikan nasional adalah
terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk
memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang
berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
Terkait dengan visi tersebut telah ditetapkan serangkaian prinsip penyelenggaraan
pendidikan untuk dijadikan landasan dalam pelaksanaan reformasi pendidikan. Salah satu
prinsip tersebut adalah pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Dalam proses tersebut
diperlukan guru yang memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan
mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik. Implikasi dari prinsip ini adalah
pergeseran paradigma proses pendidikan, yaitu dari paradigma pengajaran ke paradigma
pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan,
dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien.
Mengingat kebhinekaan budaya, keragaman latar belakang dan karakteristik peserta
didik, serta tuntutan untuk menghasilkan lulusan yang bermutu, proses pembelajaran untuk
setiap mata pelajaran harus fleksibel, bervariasi, dan memenuhi standar. Proses
pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk bersartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan salah satu standar yang harus dikembangkan adalah
42

standar proses. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan.
Standar proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar
dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar
proses ini berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal, balk
pada sistem paket maupun pada sistem kredit semester.
Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

C. 2 Perencanaan Proses Pembelajaran


Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK),
kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi
ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar,
dan sumber belajar.
1. Silabus
Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau
tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus dikembangkan oleh
satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam
pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah/ madrasah atau beberapa sekolah, kelompok
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas
Pendidikan. Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang
bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD dan SMP, dan divas provinsi yang
bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SMA dan SMK, serta departemen yang
menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik
dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun
RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk bersartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
43

RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan
atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan
dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
Komponen RPP adalah
1. Identitas mata pelajaran
Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan,kelas, semester, program/program
keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan.
2. Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan
dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
3. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik*dalam
mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu
pelajaran.
4. Indikator pencapaian kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi
untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian
mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
5. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai
oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
6. Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam
bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
7. Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar.
8. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator
yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan
kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang
hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan pembelajaran tematik digunakan
untuk peserta didik kelas 1 sampai kelas 3 SD/M I.
44

9. Kegiatan pembelajaran
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang
ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta
didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
b. Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara
sistematis dan sistemik melalui proses.eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
c. Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan,
penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.
10. Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator
pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.
11. Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar,
serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

3. Prinsip-prinsip Penyusunan RPP


1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal,
tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial,
emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,
norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk
mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan
semangat belajar.
3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses pembelajaran dirancang
untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
45

RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,


pengayaan, dan remedi.
5. Keterkaitan dan keterpaduan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD,
materi pembelajaran, kegiatan pernlielajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP
disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan
kondisi.

C.3 Pelaksanaan Proses Pembelajaran 1.


Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran
1. Rombongan belajar
Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah:
a. SD/MI : 28 peserta didik
b. SMP/MT : 32 peserta didik
c. SMA/MA : 32 peserta didik
d. SMK/MAK : 32 peserta didik
2. Beban kerja minimal guru
a. beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih
peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan;
b. beban kerja guru sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas adalah se kurang-
kurang nya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.
3. Buku teks pelajaran
a. buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah dipilih
melalui rapat guru dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah dari buku- buku
teks pelajaran yang ditetapkan oleh Menteri;
b. rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : 1 per mata pelajaran;
c. selain buku teks pelajaran, guru menggunakan buku panduan guru,
buku pengayaan, buku referensi dan sumber belajar lainnya;
d. guru membiasakan peserta didik menggunakan buku-buku dan sumber belajar
lain yang ada di perpustakaan sekolah/madrasah.
4. Pengelolaan kelas
a. guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik peserta didik
46

dan mata pelajaran, sertaaktivitas pembelajaran yang akan dilakukan;


b. volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar
dengan baik oleh peserta didik;
c. tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik;
d. guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar
peserta didik;
e. guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan,
dankeputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran;
f. guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan
hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung;
h. guru menghargai pendapat peserta didik;
i. guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi;
j. pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang
diampunya; dan
k . guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu
yang dijadwalkan.

2. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan
pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, ::ayiatan inti dan kegiatan penutup. 1.
Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari;
c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
d. menyampaikan cakupan materi dan penjelasanuraian kegiatan sesuai silabus.
2. Kegiatan Inti
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi,
dan konfirmasi.
47

a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema
materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan
belajar dari aneka sumber;
2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar lain;
3) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan
5) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau
lapangan.
b. Elaborasi
Dalarn kegiatan elaborasi, guru:
1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-
tugas tertentu yang bermakna;
2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain- lain untuk
memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut;
4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif can kolaboratif;
5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajar;
6) rnenfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan balk lisan
maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan r iasi; kerja individual
maupun kelompok;
8) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk
yang dihasilkan;
9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupunhadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber,
48

3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman


belajar yang telah dilakukan,
4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
a) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa
yang baku dan benar;
b) membantu menyelesaikan masalah;
c) memberi acuan agar peserta didik dapatmelakukan pengecekan hasil
eksplorasi;
d) memberi informasi untuk bereksplorasi Iebih j auh;
e) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
b. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas balk
tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik;
e. menyampaikan iencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

C.4 Penilaian Hasil Pembelajaran


Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai hahan penyusunan laporan
kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.
Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan
menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja,
pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofoiio,
dan penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran menggunakan Standar Penilaian
Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran.
49

C.5 Pengawasan Proses Pembelajaran


A.Pemantauan
1. Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
2. Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus,
pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
3. Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh kepala dan pengawas
satuan pendidikan.
B. Supervisi
1. Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
2. Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh,
diskusi, pelatihan, dan konsultasi.
3. Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan.
C. Evaluasi
1. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas
pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
2. Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara:
a. membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan
standar proses,
b. mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai
dengan kompetensi guru.
3. Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan kinerja guru dalam
proses pembelajaran.

D. Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran dilaporkan
kepada pemangku kepentingan.

E. Tindak lanjut
1. Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar.
2. Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi
standar.
3. Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran Iebih lanjut.
50

D. Ringkasan Materi
Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan. Dari pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa : 1)Standar proses
pendidikan berlaku untuk semua sekolah di Indonesia, 2). Standar proses pendidikan berisi
tentang bagaimana seharusnya proses, dan 3).Standar kompetensi lulusan merupakan
sumber atau rujukan utama dalam menentukan standar proses pendidikan. Supaya
pelaksanaan pendidikan di Indonesia dapat mencapai tujuan yang dimaksud dalam undang-
undang maka diperlukan suatu standar proses dalam pelaksanaannya.
Fungsi Standar Proses Secara umum, standar proses pendidikan sebagai standar
minimal yang harus dilakukan memiliki fungsi sebagai pengendali proses pendidikan untuk
memperoleh kualitas hasil dan proses pembelajaran. Standar proses pendidikan merupakan
jantung dalam sistem pendidikan bagaimanapun bagusnya standar yang lain apabila tidak
diimplementasikan dalam standar proses tidak akan berarti apa-apa. Guru mempunyai
peran penting dalam implementasi SPP. Pertama, pemahaman dan perencanaan program
pendidikan. Kedua, pemahaman dalam disain dan implementasi strategi pembelajaran.
Ketiga, pemahaman tentang evaluasi

E. Tugas dan Latihan

Pembelajaran yang berlangsung di kelas berusaha untuk mengikuti alur: pendahuluan,


kegiatan inti, penutup (akhir pembelajaran). Mengapa harus demikian? Bagaimana jika
tidak demikian?

F. Rambu-rambu Jawaban

Jawab: Pembelajaran yang dilakukan sebenarnya dapat saja dijalankan tanpa mengikuti
alur. Namun, pembelajaran yang diselenggarakan jadi sulit untuk diukur tingkat
ketercapaiannya. Dengan demikian, idealnya memang pembelajaran yang dilakukan ialah
mengikuti alur tersebut. Ini akan memberikan kesan bahwa pembelajaran yang dilakukan
step by step atau langkah demi langkah. Dalam alur ini, pendahuluan atau kegiatan awal
dimaksudkan untuk memberi pancingan dan curah pendapat (brain storming) agar dapat
diarahkan pada materi pelajaran. Sementara itu, kegiatan inti merupakan langkah praktik
yang dipakai dalam kegiatan belajar seperti penggunaan metode ajar. Pada bagian akhir
hendaknya diberikan kesimpulan sehingga apa yang telah dipelajari akan diulas dan
disimpulkan dengan lebih singkat untuk mudah dipahami siswa.
51

BAB VII
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DASAR

A. TUJUAN
Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat memahami standar
penilaian pendidikan tingkat pendidikan dasar.
B. POKOK-POKOK MATERI
1. Pengertian Standar Pendidikan
2. Prinsip Pendekatan Penilaian
3. Ruang Lingkup, Teknik dan Instrumen Penilaian

C. URAIAN MATERI
C.1 Pengertian Standar Pendidikan
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio,
ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat
kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah,
yang diuraikan sebagai berikut.
1. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif
untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output)
pembelajaran.
2. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik
secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang
telah ditetapkan.
3. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk
menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan
perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas khususnya
pada sikap/perilaku dan keterampilan.
4. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam roses pembelajaran,
untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik.
5. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi
Dasar (KD) atau lebih.
6. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah
52

melaksanakan 8 -9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah


semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada
periode tersebut.
7. Ulangan semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester
tersebut.
8. Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan
kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah
Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat
kompetensi tersebut.
9. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan
kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui
pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi
Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi
tersebut.
10. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran
kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian
Standar Nasional Pendidikan,yang dilaksanakan secara nasional.
11. Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan
pendidikan.

C.2 Prinsip dan Pendekatan Penilaian


Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi
factor subjektivitas penilai.
2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,
menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.
4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak
internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
53

Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK). PAK
merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria
ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal
yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik
Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.

C.3 Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian


1. Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk
menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.
Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata
pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses.
2. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.
a. Penilaian kompetensi sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian
diri, penilaian"teman sejawat" (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal.
Instrumenyang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian
antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang
disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
1) Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang
berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
2) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam
konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar
penilaian diri.
3) Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian
antarpeserta didik.
4) Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan
54

peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.

b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah,
menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.
2) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
3) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan
secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian
yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan
menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan
berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
1) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan
melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
2) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam
waktu tertentu.
3) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai
kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat
reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau
kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat
berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik
terhadap lingkungannya.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:
1) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;
2) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk
instrumen yang digunakan; dan
3) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta
komunikatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta
didik.
55

C.4 Mekanisme dan Prosedur Penilaian


1. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau lembaga
mandiri.
2. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian
projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,
ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan
ujian nasional.
a. Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
b. Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum
ulangan harian.
c. Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema
pelajaran.
d. Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses
pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.
e. Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh
pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
f. Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir
kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas
XI (tingkat 5), dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh
Pemerintah. Ujian tingkat kompetensi pada akhir kelas
VI (tingkat 3), kelas IX (tingkat 4A), dan kelas XII (tingkat 6)
dilakukan melalui UN.
g. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survei oleh
Pemerintah pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas
VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5).
h. Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
i. Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
3. Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai
dengan silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP).
4. Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah:
a. menyusun kisi-kisi ujian;
b. mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen;
c. melaksanakan ujian;
d. mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan
peserta didik; dan
56

e. melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.


5. Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam
Prosedur Operasi Standar (POS).
6. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan
ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus
mengikuti pembelajaran remedial.
7. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk
nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan pemerintah.

C.5 Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian


1. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara berkesinambungan
bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk
meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a. Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam
membuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. Setelah
menetapkan kriteria penilaian, pendidik memilih teknik penilaian sesuai
dengan indikator dan mengembangkan instrument.
b. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan penelusuran
dan diakhiri dengan tes dan/atau nontes. Penelusuran dilakukan dengan
menggunakan teknik bertanya untuk mengeksplorasi pengalaman belajar
sesuai dengan kondisi dan tingkat kemampuan peserta didik.
c. Pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan indikator dari
Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diintegrasikan dalam tema
tersebut.
d. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui
kemajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan kepada peserta didik disertai
balikan (feedback) berupa komentar yang mendidik (penguatan) yang
dilaporkan kepada pihak terkait dan dimanfaatkan untuk perbaikan
pembelajaran.
e. Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:
1) Nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian
kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil
pembelajaran tematik-terpadu.
2) Deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual
57

dan sikap sosial.


f. Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala
sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru
Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang
ditentukan.
g. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua
pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan
dalam bentuk deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru kelas.

2. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Satuan Pendidikan


Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian
kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi kegiatan sebagai berikut:
a. menentukan kriteria minimal pencapaian Tingkat Kompetensi dengan mengacu
pada indicator Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran;
b. mengoordinasikan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ulangan kenaikan kelas, ujian tingkat kompetensi, dan ujian akhir
sekolah/madrasah;
c. menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan peserta
didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai dengan POS Ujian
Sekolah/Madrasah;
d. menentukan kriteria kenaikan kelas;
e. melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat kompetensi
kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku rapor;
f. melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas
pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yang terkait;
g. melaporkan hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada orangtua/wali peserta didik
dan dinas pendidikan.
h. menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan
pendidik sesuai dengan kriteria:
• menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
• mencapai tingkat Kompetensi yang dipersyaratkan,dengan ketentuan kompetensi
sikap (spiritual dan sosial) termasuk kategori baik dan kompetensi pengetahuan
dan keterampilan minimal sama dengan KKM yang telah ditetapkan;
• lulus ujian akhir sekolah/madrasah; dan
• lulus Ujian Nasional.
i. menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap peserta didik
bagi satuan pendidikan penyelenggara Ujian Nasional; dan
j. menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan bagi
satuan pendidikan yang telah terakreditasi.
58

3. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pemerintah


Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan melalui Ujian Nasional
dan ujian mutu Tingkat Kompetensi, dengan memperhatikan hal-hal berikut.
A. Ujian Nasional
a. Penilaian hasil belajar dalam bentuk UN didukung oleh suatu system yang
menjamin mutu dan kerahasiaan soal serta pelaksanaan yang aman, jujur, dan
adil.
b. Hasil UN digunakan untuk:
• salah satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan;
• salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk ke jenjang
pendidikan berikutnya;
• pemetaan mutu; dan
• pembinaan dan pemberian bantuan untuk peningkatan mutu.
c. Dalam rangka standarisasi UN diperlukan acuan berupa kisi-kisi bersifat
nasional yang dikembangkan oleh Pemerintah, sedangkan soalnya disusun
oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah dengan komposisi tertentu
yang ditentukan oleh Pemerintah.
d. Sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan, kriteria kelulusan UN ditetapkan setiap tahun oleh
Pemerintah.
e. Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu program dan/atau
satuan pendidikan, Pemerintah menganalisis dan membuat peta daya serap UN
dan menyampaikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan.

B. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi


1) Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan oleh Pemerintah pada seluruh
satuan pendidikan yang bertujuan untuk pemetaan dan penjaminan mutu
pendidikan di suatu satuan pendidikan.
2) Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan sebelum peserta didik
menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu, sehingga hasilnya dapat
dimanfaatkan untuk perbaikan proses pembelajaran.
3) Instrumen, pelaksanaan, dan pelaporan ujian mutu Tingkat Kompetensi
mampu memberikan hasil yang komprehensif sebagaimana hasil studi lain
dalam skala internasional.
59

D. Ringkasan Materi
Standar penilaian pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
dalam lampiran Peraturan Menteri ini, bahwa dalam rangka mengendalikan mutu hasil
pendidikan sesuai standar nasional pendidikan yang dikembangkan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan, perlu menetapkan Standar Penilaian Pendidikan dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional.
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidkan dasar dan menengah
didasarkan pada prinsip prinsip. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan
berbagai tehnik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok,
dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan
peserta didik
Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas :
penilaian hasil belajar oleh pendidik; penilaian hasil belajar oleh satuan pendidik; dan
penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan
oleh pendidik,satuan pendidikan dan pemerintah. Perancangan strategi penilaian oleh
pendidik dilakukan pada saat penyusunan silabus yang penjabaranya merupakan bagian
dari rencana pelaksanaan pembelanjaran (RPP).Ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, dan ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik dibawah koordinasi satuan
pendidikan.

E. Tugas dan Latihan


1. Mengapa perlu dilaksanakan penilaian (assessment)?
2. Aspek apa yang (harus) dinilai?

F. Rambu-rambu Jawaban
1. Berdasarkan Permen no.20 tahun 2007 (Standar Penilaian Pendidikan), PP no.19
tahun 2005 (Standar Nasional Pendidikan), Permendikbud no.23 tahun 2016
(Standar Penilaian Pendidikan), dan Permendikbud no.53 tahun 2015, penilaian
adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik. Bagi pendidik, penilaian digunakan untuk
mengetahui capaian belajar peserta didik dalam aspek sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Dengan mengetahui capaian belajar peserta didik, pendidik
(diharapkan) dapat memantau proses, kemajuan belajar dan perbaikan hasil belajar
secara berkesinambungan. Selanjutnya, bagi satuan pendidikan, penilaian sendidiri
ditujukan untuk menilai pencapaian SKL (Standar Kompetensi Lulusan) untuk
semua mata pelajaran, memetakan mutu pendidikan dan membuat kebijakan-
kebijakan. Terkhir, bagi pemerintah, penilaian ditujukan untuk menilai pencapaian
kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dan untuk
membuat kebijakan- kebijakan.
60

2. Berdasarkan Permendikbud no.23 tahun 2016 (Standar Penilaian Pendidikan), dan


Permendikbud no.53 tahun 2015, yang harus dinilai pada diri peserta didik adalah: (1)
aspek sikap (informasi deskriptif mengenai perilaku peserta didik), (2) aspek
pengetahuan (mengukur penguasaan pengetahuan peserta didik) dan (3) aspek
keterampilan (mengukur kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam
melaksanakan tugas tertentu).
61

DAFTAR PUSTAKA

Abbas. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Ali, M, 1992. Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung: Sinar Baru

Halimah Siti,2009.Strategi pembelajaran,Medan:Perdana publishing.

Hamalik, O, 2001. Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara


Kosasi, Dj, 1992. Dasar-Dasar Metodologi Pengajaran. Bandung: Lab. Pengajaran PSP
IKIP Bandung

Masitoh dan Laksmi Dewi,2009.Strategi pembelajaran,Jakarta:Kemenag.

Moejdiono, 1991/1992. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Depdikbud Direktorat Jenderal


Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,


Jakarta : Preanada Media Group.

Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa, Jakarta: Rajawali,1992

Wina Sanjaya. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran.Jakarta:Prenada

Anda mungkin juga menyukai