Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan “Makalah Pada Ibu Hamil dengan “ABORTUS INCOMPLIT”
di wilayah kerja Puskesmas Kota tahun 20.
Dalam penulisan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :
1. Drg. Kristianus Ebo, selaku kepala UPTD Puskesmas Kota
2. Dokter Puskesmas yang telah memberikan ijin untuk penulisan Makalah.
3. Teman-Teman bidan Puskesmas Kota
4. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang
telah memberikan dukungan baik moril maupun materil sepenuhnya dan Semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam
penulisan Makalah ini.
5. Segala kritik,saran dan masukan senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan
Makalah ini.

Bajawa,13 - 10 - 2022
Penulis

MARGARETHA MILO NOA,,A.Md.Keb

1
DAFTAR ISI

JUDUL……………………………………………………………………………....................

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….......................1

DAFTAR ISI………………………………………………………………………......................2

BAB 1. PENDAHULUAN………………………………………………………….....................3

A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………....3
B. TUJUAN………………………………………………………………………….....3

BAB 11. PEMBAHASAN …………………………………………………………....................5

2.1 DEFINISI………………………………………………………..............................5
2.2 TANDA DAN GEJALA………………………………………………………......5
2.3 FAKTOR RESIKO……………………………………………………………......5

2.4 PENATALAKSANAAN…………………………………………………………..5

BAB 111. TINJAUAN KASUS……………………………………………………… ………….8

3.1 PENGKAJIAN………………………………………………………………...........8
3.2 PEMERIKSAAN UMUM………………………………………………………... 11
3.3 INTERPRESTASI DATA………………………………………………………... 13
3.4 IDENTIFIKASI DIAGNOSA……………………………………………………..14

3.5 ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA………………………………………………14

3.6 PERENCANAAN……………………………………………………………… ….14

3.7 PELAKSANAAN……………………………………………………………...........14

3.8 EVALUASI…………………………………………………………………………15

BAB 1V. PENUTUP…………………………………………………………………………..16

A. KESIMPULAN…………………………………………………………....................16
B. SARAN………………………………………………………………………...........17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….....18

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Pre-eklampsia berat ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria
yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam trimester II kehamilan,
tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya pada molahidatidosa. (Hanifa Wiknjosastri, 2007).
Pre-eklampsia berat merupakan sindrom spesifik-kehamilan berupa berkurangnya perfusi
organ akibat vasospasme dan aktivitas endotel, yang ditandai dengan peningkatan tekanan
darah dan proteinuria (Cunningham et al, 2003, Matthew warden, MD, 2005). Pre-eklampsia
berat terjadi pada umur kehamilan 20 minggu lebih. Dikatakan pre-eklampsia berat, bila
disertai tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih, oligouria, urin kurang dari 40 cc/24 jam,
proteinuria lebih dari 3gr/liter, adanya gangguan selebral, gangguan virus dan rasa nyeri di
epigastrium dan terdapat edema paru dan sianosis. (Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH, 1998).
Begitu banyak kasus ibu hamil yang disebabkan oleh pre-eklamsi berat tidak dapat
ditangani dengan baik yang disebabkan oleh kurangnya kepedulian ibu untuk melakukan
pemeriksaan teratur pada bidan dan juga ketidakperhatiannya bidan dalam megontrol ibu
hamil dengan baik di daerahnya. Dengan disusunya makalah in, semoga akan leih
meyadarkan kita utuk lebih memperhatikan ibu hamil dengan masalah pre-eklamsi berat
sehingga dapat menurunkan derajat kecacatan ibu dan janin bahkan menyebabkan kematian.
Makalah ini bermanfaat untuk masyarakat umum, secara khusus mahasiswa kebidanan
guna untuk menambah pengetahuan. Smoga bermanaat untuk smua, Amin.

B. Tujuan
Untuk memenuhi salah satu persyaratan kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi
Pre-eklamsi berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya
hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan/atau edema pada kehamilan 20
minggu atau lebih (Ai Yeyeh.R, 2011). Sedangkan menurut Rozihan (2007), Pre-eklampsia
berat ialah penyakit dengan tanda-tanda khas seperti tekanan darah tinggi (hipertensi),
pembengkakan jaringan (edema), dan ditemukannya protein dalam urin (proteinuria) yang
timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke-3 kehamilan,
tetapi dapat juga terjadi pada trimester kedua kehamilan. Pre eklamasi berat menurut Ilmu
Kebidanan Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo, Fak. UI Jakarta (1998), diikuti
dengan timbulnya hipertensi disertai protein urin dan edema akibat kehamilan setelah usia
kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pre-
eklamsia berat adalah komplikasi yang terjadi pada saat kehamilan dengan ciri yang khas
yaitu disertai dengan hipertensi ≥160/110 mmHg dan atau disertai dengan adanya protein
urine positif 2 dan atau 3 dan lazim disertai dengan oedema pada kehamilan ≤20 minggu.
2.2. Tanda Dan Gejala
Adapun tanda dan gejala yang terjadi pada ibu hamil yang mengalami pre-eklamsi berat
yaitu tekanan darah sistolik >160 mmHg dan diastolik >110 mmHg, terjadi peningkatan
kadar enzim hati dan atau ikterus, trombosit <100.000/mm 3 , terkadang disertai
oligouria<400ml/24 jam, protein urine >2-3 gr/liter, ibu hamil mengeluh nyeri epigastrium,
skotoma dan gangguan visus lain atau nyeri frontal yang berat, perdarahan retina dan oedema
pulmonum. Terdapat beberapa penyulit juga yang dapat terjadi, yaitu kerusakan organ-organ
tubuh seperti gagal ginjal, gagal jantung, gangguan fungsi hati, pembekuan darah, sindrom
HELLP, bahkan dapat terjadi kematian pada bayi, ibu dan atau keduanya bila pre-eklamsi
tidak segera ditangani dengan baik dan benar (Ai Yeyeh.R, 2011).

4
2.3. Faktor Resiko
Menurut Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo (2005), faktor resiko pre- eklamsia
berat adalah :
a) Riwayat Preeklampsia
b) Primigravida, karena pada primigravida pembentukan antibody penghambat
(blocking antibodies) belum sempurna sehingga meningkatkan resiko
terjadinya Preeklampsia
c) Kegemukan
d) Kehamilan ganda, Preeklampsia lebih sering terjadi pada wanita yang
mempunyai bayi kembar atau lebih.
e) Riwayat penyakit tertentu. Penyakit tersebut meliputi hipertensu kronik,
diabetes, penyakit ginjal atau penyakit degenerate seperti reumatik arthritis
atau lupus.

2.4. Penatalaksanaan
Ditinjau dari umur kehamilan dan perkembangan gejala-gejala pre-eklamsia berat selama
perawatan maka perawatan dibagi menjadi perawatan aktif yaitu kehamilan segera diakhiri
atau diterminasi ditambah pengobatan medicinal dan perawatan konservatif yaitu kehamilan
tetap dipertahankan ditambah pengobatan medicinal (AYeyeh.R, 2011). Adapun
penjelasannya adalah sebagai berikut :
1. Perawatan aktif
Pada setiap penderita sedapat mungkin sebelum perawatan aktif dilakukan pemeriksaan
fetal assesment yakni pemeriksaan nonstrees test(NST) dan ultrasonograft (USG),
dengan indikasi (salah satu atau lebih), yakni :
a. Pada ibu
Usia kehamilan 37 minggu atau lebih, dijumpai tanda-tanda atau gejala impending
eklamsia, kegagalan terapi konservatif yaitu setelah 6 jam pengobatan meditasi
terjadi kenaikan desakan darah atau setelah 24 jam perawatan edicinal, ada gejala-
gejala status quo (tidak ada perbaikan).
b. Janin
Hasil fetal assesment jelek (NST dan USG) yaitu ada tanda intra uterine growth
retardation (IUGR)

5
c. Hasil laboratorium
Adanya HELLP sindrom (haemolisis dan peningkatan fungsi hepar dan
trombositopenia).
2. Pengobatan medicinal pasien pre-eklamsi berat (dilakukan dirumah sakit dan atas
instruksi dokter), yaitu segera masuk rumah sakit dengan berbaring miring ke kiri ke satu
sisi. Tanda vital diperiksa setiap 30 menit, reflek patella setiap jam, infus dextrose 5%
dimana setiap 1 liter diselingi dangan infus RL (60-125 cc/jam) 500cc, berikan antasida ,
diet cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam, pemberian obat anti kejang
(MgSO4), diuretikum tidak diberikan kecuali bila ada tanda-tanda edema paru, payah
jantung kongestif atau edema anasarka. Diberikan furosemid injeksi 40 mg/IM.
3. Antihipertensi diberikan bila tekanan darah sistolis lebih 180 mmHg atau MAP lebih 125
mmHg. Sasaran pengobatan adalah tekanan diastolis kurang 105 mmHg (bukan kurang
90 mmHg) karena akan menurunkan perfusi plasenta, dosis antihipertensi sama dengan
dosis antihipertensi pada umumnya.
4. Bila dibutuhkan penurun darah secepatnya, dapat diberikan obat-obat antihipertensi
parenteral (tetesan kontinyu), catapres injeksi. Dosis yang biasa dipakai 5 ampul dalam
500cc cairan infus atau press disesuaikan dengan tekanan darah.
5. Bila tidak tersedia antihipertensi parenteral dapat diberikan tablet antihipertensi secara
sublingual diulang selang 1 jam, maksimal 4-5 kali. Bersama dengan awal pemberian
sublingual maka obat yang sama mulai diberikan secara oral (Syakib Bakri, 1997).
6. Pengobatan jantung jika ada indikasinya yakni ada tanda-tanda menjurus payah jantung,
diberikan digitalisasi cepat dengan celidanid D.
7. Lain-lain seperti konsul bagian penyakit dalam/jantung atau mata. Obat-obat antipiretik
diberikan bial suhu rectal lebih dari 38,5 0C dapat dibantu dengan pemberian kompres
dingin atau alkohol atau xylomidon 2 cc secara IM, antibiotik diberikan atas indikasi
saja. Diberikan ampicillin 1 gr/6 jam secara IV perhari. Anti nyeri bila penderita
kesakitan atau gelisah karena kontraksi uterus. Dapat diberikan petidin HCL 50-75 mg
sekali saja, selambat-lambatnya 2 jam sebelum janin lahir.
8. Pengobatan Obstetrik
Pengobatan obstetri dilakukan dengan cara terminasi terhadap kehamilan yang belum
inpartu, yaitu :
a) Induksi persalinan: tetesan oksitocyn dengan syarat nilai bishop 5 atau lebih
dan dengan fetal heart monitoring.

6
b) Seksio Sesaria (dilakukan oleh dokter ahli kandungan), bila: fetal assessment
jelek. Syarat tetesan oksitocyn tidak dipenuhi (nilai bishop < 5) atau adanya
kontraindikasi tetesan oksitocyn; 12 jam setelah dimulainya tetesan oksitocyn
belum masuk fase aktif. Pada primigravida lebih diarahkan untuk dilakukan
terminasi dengan seksio sesaria.

7
BAB 111
TINJAUAN KASU
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER II PATOLOGIS
Ny.I.M G11P1A0Ah1 UMUR 28 TAHUN UK 26,2 MINGGU
DI PUSKESMAS KOTA
3.1 PENGKAJIAN
Tgl : 16-09-2021, Jam : 09.30Wita
A. BIODATA
Ibu Suami
Nama : Ny. I.M Tn. M.W
Umur : 28 tahun 28 tahun
Agama : katolik katolik
Pendidikan : SMU SMU
Pekerjaan : IRT Wiraswata
Alamat : Trikora Trikora
B. DATA SUBYEKTIF
1. Alasan kunjungan
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan sudah dua hari ini kaki dan tangannya bengkak, ibu merasa sering
pusing, sakit kepala bagian depan, terkadang pandangannya kabur, serta perut ibu
terasa sakit.
3. Riwayat menstruasi
Menarche : 15 tahun Siklus : 28 hari
Lama : 5 hari Teratur : Ya
Sifat darah : Encer Keluhan : Tidak ada
4. Riwayat pernikahan
Status pernikahan : Kawin (Sah) Menikah ke : Pertama
Lama : 4 tahun Usia menikah pertama : 24 Tahun

8
5. Riwayat obstetrik: G2 P1 A0Ah1
Persalinan Nifas
Hamil
Tangg Umur Penolo komplik BB
ke- Jns prsalinan JK Laktasi Komplikasi
al khamiln ng asi Lahir

1. 12-7- 39,4 Spontan bidan Laki; 2500 Ya Tidak


2018 mgg pervaginam laki gr ada
2.hamil
ini

6. Riwayat kontrasepsi yang digunakan


No. Jenis Pasang Lepas
Kontraseps Tgl Oleh Tempat Keluhan Tgl. Oleh Tempat Alasan
i
- - - - - - - - - -

7. Riwayat kehamilan sekarang


a) HPHT : 16-03-2021 HP : 23 – 12 - 2021
b) ANC pertama umur kehamilan : 8 minggu
c) Kunjungan ANC
1. Trimester I
Frekuensi : 2 x, Tempat : puskesmas Kota ,Oleh : Bidan
Keluhan : mual-mual
Terapi : B6 (2x1)
2. Trimester II
Frekuensi : 2 x, Tempat : puskesmas Kota,Oleh : Bidan
Keluhan : sering pusing dan terkadang pandangannya kabur.
Terapi : tablet Fe (1x1) dan asam folat (1x1).
d) Imunisasi TT
TT I Caten (2016).
e) Pergerakan janin selama 12 jam(dalam sehari)
Ibu mengatakan merasakan gerakan janinnya lebih dari 10x dalam sehari.
8. Riwayat kesehatan

9
a. Penyakit yang pernah /sedang diderita (menular, menurun dan menahun) Ibu
mengatakan tidak pernah/sedang menderita penyakit menular seperti TBC,
Hepatitis, PMS. Ibu mengatakan sedang menderita penyakit menurun yaitu
hipertensi. Ibu mengatakan tidak pernah/sedang menderita penyakit menahun
seperti asma dan jantung.
b. Penyakit yang pernah /sedang diderita keluarga (menular, menurun dan menahun)
Ibu mengatakan keluarga tidak pernah/sedang menderita penyakit menular seperti
TBC, Hepatitis, PMS. Ibu mengatakan dalam keluarga ada riwayat penyakit
menurun yaitu hipertensi (ayah). Ibu mengatakan keluarga tidak pernah/sedang
menderita penyakit menahun seperti asma dan jantung.
c. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suami tidak ada riwayat
keturunan kembar
d. Riwayat operasi
Ibu mengatakan tidak pernah operasi SC, atau usus buntu.
e. Riwayat alergi obat
Ibu mengatakan tidak ada alergi obat
9. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Pola nutrisi
sebelum hamil saat hamil
Makan
Frekuensi : 3x/hari 4x/hari
Porsi : 1 piring 1-2 piring
Jenis : nasi, sayur, lauk nasi, sayur, lauk, buah
Pantangan : tidak ada tidak ada
Keluhan : tidak ada tidak ada

Minum
Frekuensi : 7x/hari, 8x/hari
Porsi : 1 gelas 1 gelas
Jenis : air putih air putih dan susu
Pantangan : tidak ada tidak ada

10
b. Pola eliminasi

BAB
Frekuensi : 1x/hari 1x/hari
Konsistesi : lunak lunak
Warna : kuning kuning
Keluhan : tidak ada tidak ada

BAK
Frekuensi : 5x/hari 6-7x/hari
Konsistesi : cair cair
Warna : kuning jernih kuning keruh
Keluhan : tidak ada tidak ada

c. Pola istirahat
Tidur siang
Lama : 1 jam/hari -
Keluhan : tidak ada tidak ada
Tidur malam
Lama : 8 jam/hari 8 jam/hari
Keluhan : tidak ada tidak ada
d. Personal hygiene
Mandi : 2 x/hari 2 x/hari
Ganti pakaian : 2 x/hari 2 x/hari
Gosok gigi : 2 x/hari 2 x/hari
Keramas : 4 x/minggu 4 x/minggu
e. Pola seksualitas
Frekuensi : 3 x/minggu 1x/minggu
Keluhan : tidak ada
f. Pola aktivitas (terkait kegiatan fisik, olah raga)
Ibu mengatakan sebelun dan selama hamil ia tetap melakukan pekerjaan rumah tangga
g. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan ( merokok,minum jamu,minuman beralkohol)
11
Ibu mengatakan tidak pernah merokok, minum jamu dan minuman beralkohol.
h. Psikososiospiritual ( penerimaan ibu/suami/keluarga terhadap kehamilan ,dukungan
sosial,perencanaan persalinan,pemberian ASI,perawatan bayi,kegiatan ibadah,kegiatan
sosial,dan persiapan keuangan ibu dan keluarga)
1) Ibu mengatakan sangat bahagia dengan kehamilan ini karena merupakan kehamilan
yang pertama.
2) Ibu mengatakan suami dan keluarga sangat menerima dan mendukung kehamilan ini
karena kehamilan ini sangat diharapkan dan didamba-dambakan.
3) Ibu mengatakan masyarakat menerima kehamilan ini karena dari perkawinan yang
sah.
4) Ibu mengatakan hubungannya dengan suami dan keluarga baik-baik saja.
5) Ibu mengatakan taat berdoa
6) Ibu mengatakan selalu mengikuti arisan ibu-ibu setiap bulan
7) Ibu mengatakan pendapatan keluarga cukup untuk memenuhi kebituhan sehari-hari.
i. Pengetahuan ibu ( tentang kehamilan,persalinan,dan laktasi
Ibu mengatakan cukup paham dengan kehamilan yang ia peroleh dari orang tuanya
maupun bidan tetapi persalinan dan laktasi kurang begitu paham karena ia hanya
membaca dari beberapa artikel dan majalah pregnancy.
j. Lingkungan yang berpengaruh ( sekitar rumah dan hewan peliharaan)
1) Ibu mengatakan ia tinggal serumah dengan suami dan mertunya
2) Ibu mengatakan lingkungnnya cukup bersih
3) Ibu mengatakan tidak ada hewan peliharaan dirumah.

3.2 Pemeriksaan umum


1. Keadaan umum : sedang
Kesadaran : composmentis
Status emosional : stabil
Tanda vital sign :
Tekanan darah : 170/110mmHg Nadi : 89 x/menit
Pernapasan : 24 x/menit Suhu : 37,1 0c
BB sebelum hamil : 60 kg
BB saat ini : 74 kg
Tinggi badan : 158 cm

12
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : kulit kepala bersih, tidak ada massa atau benjolan dan tidak nyeri
tekan.
b. Rambut : hitam pendek, tidak rontok
c. Muka : bulat, wajah pucat, terdapat cloasama gravidarum, tidak ada bekas luka dan
terdapat oedema.
d. Mata : simetris, sklera tidak ikterik , konjungtiva tidak anemis maupun tanda-tanda
infeksi
e. Hidung : mancung, ada secret, tidak ada polip maupun tanda-tanda infeksi.
f. Mulut : bibir lembab, gigi bersih, gusi merah muda, tidak caries, lidah bersih, tidak
ada stomatitis dan tidak ada pembesaran tonsil.
g. Telinga : simetris, tidak ada serumen dan tidak ada gangguan pendengaran.
h. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, parotis, limfe dan jugularis tidak ada
nyeri tekan maupun nyeri telan
i. Dada : tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada wheezing dan bunyi jantung
normal.
j. Payudara : simetris, puting susu menonjol, hiperpigmentasi areola, tidak ada
massa/benjolan dan tidak nyeri tekan.
k. Abdomen: sudah ada pembesaran, ada striae alba dan linea nigra, tidak ada bekas
luka atau operasi.
l. Palpasi Leopold
o Leopold I : ballotement
o Leopold II-IV : belum dapat dilakukan
m. TFU menurut Mc. Donald : 2 jari di atas pusat TBJ :-
n. Auskultasi DJJ : 121 x/mnt
o. Ekstremitas atas : simetris, jari lengkap, aktif, ada oedema dan LILA : 28
cm
p. Ekstremitas bawah : simetris, jari lengkap, aktif, ada oedema, tidak ada
varises.
q. Genetalia luar : tidak ada secret, varises (-), pebesaran kelenjar
bartolini

13
( - ), darah (-).
r. Anus : tidak haemorroid

3. Pemeriksaan Penunjang Tanggal : 16 - 09-2021, Jam : 11.00 Wita


a. Protein urine : +2
b. HB : 11,6 gr%
3.3 INTERPRETASI DATA
A. Diagnosa Kebidanan
Ny. I.M G2P1A0Ah1 umur 28tahun, UK 26,2 minggu dengan pre-eklamsia berat.
1. Data subjektif
a) Ibu mengatakan namanya Ny. I.M
b) Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah keguguran
c) Ibu mengatkan umurnya 28tahun
d) Ibu mengatkan HPHT-nya tgl :16-03-2021
e) Ibu mengatakan sudah dua hari ini kaki dan tangannya bengkak, ibu merasa sering
pusing, sakit kepala bagian depan, terkadang pandangannya kabur, serta perut ibu terasa
sakit.
2. Data objektif
Keadaan umum : sedang
Kesadaran : composmentis
Status emosional : stabil
Tanda vital sign :
Tekanan darah: 170/110mmHg
Nadi : 89 x/menit
Pernapasan : 24 x/menit
Suhu : 37,1 0c
BB sebelum hamil : 60 kg
BB 3 hari yang lalu : 68 kg
BB : 74 kg
UK : 26,2 minggu
HPL : 23 - 12 - 2021
Tinggi badan : 158 cm
LILA : 28 cm
DJJ : 121 x/mnt

14
TFU : 1 jari di atas pusat
Pemeriksaan fisik : kaki, tangan dan wajah ibu bengkak, wajah ibu pucat.
Protein urine : +2
HB : 11,6 gr%
B. Masalah
Ibu khawatir akan kesehatannya apalagi keadaan bayinya.
1. Data subjektif
Ibu mengatkan ia sangat takut jika dirinya jatuh sakit apalagi sampai harus dirawat di Rumah
Sakit karena ia tidak mungkin membiarkan orang tua dan mantu merepotkan untuk
mengerjakan rumah karena mereka sudah tua. Selain itu, ia juga mengkwatirkan keadaan
janinnya karena kehamilan ini sangat diharapkan.
2. Data objektif
Ibu terlihat cemas dan khawatir, lemah dan tidak bersemangat.
3.4 IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Diagnosa potensial yang mungkin akan terjadi adalah eklamsia.
3.5 . ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA
beri MgSO4 2 gr dan menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi,
serta suplemen Ca dan Mg, lebih banyak beristirahat, jangan terlalu banyak bekerja
selanjutnya Pasang infuse dengan cairan Dextrose 5% dengan kecepatan 15-20 tetes /
menit kemudian berkolaborasi dengan dokter obsgyn.
3.6 . PERENCANAAN tgl : 16-09-2021, Jam : 11,30 wita
1. Beri tahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan
2. Beri tahu ibu bahwa keadaannya harus segera dirujuk
3. Berikan dukungan sepenuhnya pada ibu dan keluarga
4. Terapkan BAKSO KUDA
5. Berikan pertolongan segera
6. Dokumentasi

3.7 . PELAKSANAAN tgl : 16-09-2021 Jam : 11.50 wita


1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaanya harus segera di tangani secara
intensif menggigat terdapat tanda dan gejala pre-eklamsia berat sedangkan bayinya
masih dalam keadaan normal. Ditandai dengan :
Tekanan darah : 170/110mmHg
BB sebelum hamil : 60 kg

15
BB 3 hari yang lalu : 68 kg
BB : 74 kg
DJJ : 121 x/mnt
Pemeriksaan fisik : kaki, tangan dan wajah ibu bengkak, wajah ibu pucat.
Protein urine : +2
HB : 11,6 gr%
2. Memberitahu ibu bahwa keadaanya harus segera dirujuk untuk memperoleh
perawatan yang intensif dan optimal dari tenaga medis yang lebih yaitu di Rumah
sakit yang memiliki fasilitas yang memadai.
3. Memberikan dukungan sepenuhnya pada ibu dan keluarga denagan cara meyakinkan
ibu dan keluarga bahwa perawatan medis yang ditanggani oleh dokter ahli akan
lebih baik karena peralatan dan sarana praserana yang tersedia juga komplit dan
memadai sehingga komplikasi yang mungkin akan terjadi pada ibu dan janinnya
dapat ditangani, selain itu menyarankan keluarga untuk tetap tenang dan selalu
mendukung ibu dengan cara berdoa.
4. Menerapkan BAKSO KUDA dalam tindakan merujuk yaitu menyertakan bidan
untuk menemani ibu jika terjadi kegawatdaruratan, dipersiapkan pula peralatan yang
memadai untuk proses perujukan, mempersiapkan kendaraan untuk perujukan serta
surat rujukan beserta obat-obatan yang mungkin akan diperlukan. Selain itu juga
disertakan keluarga untuk menemani ibu dan memberikan semangat pada ibu, tidak
lupa uang atau biaya serta doa yang tulus demi kesembuhan sang ibu dan tidak lupa
juga donor darah (persediaan darah).
5. Memberikan pertolongan pertama yaitu memasang infuse dengan cairan Dextrose 5%
dengan kecepatan 15-20 tetes / menit kemudian beri MgSO4 2 gr.
6. Melakukan dokumentasi di buku KIA ibu, buku register dan rekam medik.
3.8 EVALUASI tgl : 16-09-2021, Jam : 12.25 wita
1. Ibu paham dengan keadaanya ditandai dengan mau menerima penjelasan dari
bidan.
2. Ibu dan keluarga bersedia dan mau menandatangani surat bukti rujukan yang akan
dilaksanakan.
3. Ibu terlihat masih khawatir dengan keadaanya meskipun sudah diberikan dukungan
mental.
4. Pertolongan pertama untuk ibu telah dilakukan.
5. Data telah ditulis di buku KIA, register dan rekam medik.
16
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Penanganan yang tepat pada kasus PEB dapat dilakukan dengan cara meninjau dari
umur kehamilan dan perkembangan gejala-gejala pre-eklamsia berat selama perawatan yang
dibagi menjadi perawatan aktif. Penderita sedapat mungkin sebelum perawatan aktif
dilakukan pemeriksaan fetal assesment yakni pemeriksaan nonstrees test(NST) dan
ultrasonograft (USG), dengan indikasi (salah satu atau lebih), yakni Pada ibu yang berusia
kehamilan 37 minggu atau lebih, dijumpai tanda-tanda atau gejala impending eklamsia,
kegagalan terapi konservatif yaitu setelah 6 jam pengobatan meditasi terjadi kenaikan
desakan darah atau setelah 24 jam perawatan edicinal, ada gejala-gejala status quo (tidak ada
perbaikan), Janin yang memiliki hasil fetal assesment jelek (NST dan USG) yaitu ada tanda
intra uterine growth retardation (IUGR) dan hasil laboratorium yang menunjukan adanya
HELLP sindrom (haemolisis dan peningkatan fungsi hepar dan trombositopenia), pengobatan
medicinal pasien pre-eklamsi berat (dilakukan dirumah sakit dan atas instruksi dokter), yaitu
segera masuk rumah sakit dengan berbaring miring ke kiri ke satu sisi. Tanda vital diperiksa
setiap 30 menit, reflek patella setiap jam, infus dextrose 5% dimana setiap 1 liter diselingi
dangan infus RL (60-125 cc/jam) 500cc, berikan antasida , diet cukup protein, rendah
karbohidrat, lemak dan garam, pemberian obat anti kejang (MgSO4), diuretikum tidak
diberikan kecuali bila ada tanda-tanda edema paru, payah jantung kongestif atau edema
anasarka. Diberikan furosemid injeksi 40 mg/IM, antihipertensi diberikan bila tekanan darah
sistolis lebih 180 mmHg atau MAP lebih 125 mmHg. Sasaran pengobatan adalah tekanan
diastolis kurang 105 mmHg (bukan kurang 90 mmHg) karena akan menurunkan perfusi
plasenta, dosis antihipertensi sama dengan dosis antihipertensi pada umumnya bila
dibutuhkan penurun darah secepatnya, dapat diberikan obat-obat antihipertensi parenteral
(tetesan kontinyu), catapres injeksi. Dosis yang biasa dipakai 5 ampul dalam 500cc cairan
infus atau press disesuaikan dengan tekanan darah, bila tidak tersedia antihipertensi
parenteral dapat diberikan tablet antihipertensi secara sublingual diulang selang 1 jam,
maksimal 4-5 kali. Bersama dengan awal pemberian sublingual maka obat yang sama mulai
diberikan secara oral (Syakib Bakri, 1997), pengobatan jantung jika ada indikasinya yakni
ada tanda-tanda menjurus payah jantung, diberikan digitalisasi cepat dengan celidanid D,
17
lain-lain seperti konsul bagian penyakit dalam/jantung atau mata. Obat-obat antipiretik
diberikan bial suhu rectal lebih dari 38,5 0C dapat dibantu dengan pemberian kompres dingin
atau alkohol atau xylomidon 2 cc secara IM, antibiotik diberikan atas indikasi saja. Diberikan
ampicillin 1 gr/6 jam secara IV perhari. Anti nyeri bila penderita kesakitan atau gelisah
karena kontraksi uterus. Dapat diberikan petidin HCL 50-75 mg sekali saja, selambat-
lambatnya 2 jam sebelum janin lahir. Jika Pengobatan Obstetrik cara terminasi kehamilan
yang belum inpartu dapat dilakukan dengan induksi persalinan: tetesan oksitocyn dengan
syarat nilai bishop 5 atau lebih dan dengan fetal heart monitoring dan seksio sesaria
(dilakukan oleh dokter ahli kandungan), bila: fetal assessment jelek. Syarat tetesan oksitocyn
tidak dipenuhi (nilai bishop < 5) atau adanya kontraindikasi tetesan oksitocyn; 12 jam setelah
dimulainya tetesan oksitocyn belum masuk fase aktif. Pada primigravida lebih diarahkan
untuk dilakukan terminasi dengan seksio sesaria. Tindakan yang dapat dilakukan oleh
seorang bidan sesuai wewenangnya yaitu menegakan diagnosa awal PEB dengan cara
melakukan peneriksaan awal yaitu test protein urine dan melakukan asuhan kebidanan yang
berisikan tentang pemeriksaan fisik lengkap, diagnosa dan rencana serta pelaksanaannya.
Sesuai wewenangnya bidan harus merujuk segera ibu hamil yang sesuai dengan tanda dan
gejala pre-eklamsi berat.
B. Saran
Pre-eklamsia berat memiliki beberapa faktor penyebab seperti faktor genetik namun
pelaksanaannya harus diawai dengan baik oleh tenaga kesehatan supaya dapat ditanggulangi
dan tidak terjadi eklamsia yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.

18
DAFTAR PUSTAKA

1. Maternal mortality rate 2015. Di akses pada tanggal 22 maret 2018.


Didapat :http://www.who.int
2. Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Kemenkes RI ;
2016
3. Profil kesehatan jawa barat di unduh pada tanggal 19 maret 2018. didapat
www.depkes.id
4. Penyebab kematian ibu di Indonesia. diunduh pada tanggal 10 april 2018.didapat
http://repository.maranatha.edu/23749/3/1410055_Chapter1.pdf
5. Prawirohardjo, S. Ilmu Kebidanan. Jakarta : P.T Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo ; 2013

19
MAKALAH
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. I.M UMUR 28 TAHUN, G11 P1 A0 AH 1 UK 26
MINGGU 2 HARI DENGAN PREEKLAMSIA BERAT
DI PUSKESMAS KOTA
KABUPATEN NGADA

Oleh:
MARGARETHA MILO NOA,A.Md.Keb
NIP: 19810109 200701 2 014

UPTD PUSKESMAS KOTA


DINAS KESEHATAN KABUPATEN NGADA
PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR
2021

20
21

Anda mungkin juga menyukai