Pembelajaran Merupakan Proses Mengubah Peserta Didik Menjadi Lebih Baik

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Pembelajaran merupakan proses mengubah peserta didik menjadi lebih baik.

Perubahan yang diharapkan terjadi pada diri peserta didik meliputi perubahan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Ini berarti bahwa peserta didik dikatakan
telah belajar apabila terjadi perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam
dirinya. Tanpa adanya perubahan, pembelajaran tidak terjadi.

Agar Pembelajaran Bermakna

Pembelajaran akan bermakna bagi peserta didik apabila guru di sekolah melakukan
langkah-langkah tepat dalam setiap proses pembelajaran. Langkah-langkah yang
dimaksud meliputi hal-hal berikut ini.

Pertama, guru hendaknya menetapkan target-target pembelajaran sebelum kegiatan


pembelajaran dilangsungkan. Target pembelajaran atau tujuan pembelajaran ini
disusun sesuai dengan kondisi peserta didik, muatan kurikulum, dan kebutuhan
untuk menyiapkan masa depan peserta didik. Tujuan pembelajaran ini dirumuskan
secara realistis dan mudah diukur. Tujuan pembelajaran harus benar-benar menjadi
target pembelajaran, tidak hanya sekedar memenuhi syarat administratif. Oleh
sebab itu, guru mesti paham betul dengan tujuan yang dirumuskan sebelum
pembelajaran berlangsung. Selama ini, masih banyak guru yang menyusun tujuan
pembelajaran sekedar memenuhi persyaratan administratif, sehingga pembelajaran
tidak mencapai target yang diharapkan.

Kedua, pembelajaran dilakukan secara kontekstual. Artinya, pencapaian tujuan


pembelajaran harus sesuai dengan konteks di mana peserta didik berada, apa yang
dibutuhkan mereka, dan memperhatikan jangkauan daya pikir mereka.
Pembelajaran seperti ini selain memberikan makna bagi peserta didik juga memantik
mereka bersemangat untuk terlibat dalam pembelajaran. Jika peserta didik
menganggap bahwa apa yang dipelajari sesuai dengan kebutuhannya, sesuai
dengan pola pikirnya, dan sesuai dengan kondisi psikologis mereka, maka peserta
didik akan tertarik dan bersemangat untuk belajar.

Ketiga, kaitkan dengan nilai-nilai hidup. Pembelajaran akan bermakna apabila


dikaitkan dengan nilai-nilai hidup, baik nilai-nilai hidup yang diambil dari agama
maupun dari budaya bangsa. Salah satu hakikat pembelajaran adalah transfer of
value ‘meneruskan nilai-nilai hidup’ dalam masyarakat. Pembelajaran tidak akan
bermakna apabila tercerabut dari nilai-nilai hidup. Oleh sebab itu, setiap
pembelajaran, apa pun materinya, hendaknya dikaitkan dengan nilai-nilai hidup yang
dianut dalam masyarakat tersebut. Nilai-nilai ini harus menjadi “stressing” dalam
setiap pembelajaran. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, setiap pembelajaran
hendaknya bermuara pada upaya menumbuhkan sikap dan karakter pelajar
Pancasila.

Keempat, pilih materi esensial. Untuk memberikan makna dalam pembelajaran,


mustahil semua materi pembelajaran disajikan dalam kegiatan pembelajaran di
kelas belajar. Oleh sebab itu, guru hendaknya dapat memilih materi esensial dalam
setiap pembelajaran. Dari materi esensial inilah guru membelajarkan peserta didik
secara tuntas. Dengan cara ini, guru lebih leluasa melangsungkan proses
pembelajaran dan berimprovisasi menggunakan berbagai media dan metodologi
sehingga pembelajaran menarik dan menghasilkan makna bagi peserta didik.

Kelima, libatkan emosi peserta didik dalam pembelajaran. Emosi yang dimaksud
adalah perasaan peserta didik. Guru harus pandai membawa peserta didik hanyut
perasaanya dalam situasi pembelajaran. Jika situasi pembelajaran menuntut peserta
didik untuk bersedih, guru hendaknya mampu membawa suasana sedih dalam
kelas. Jika situasi pembelajaran menuntut peserta didik untuk empati, pantik emosi
mereka untuk empati. Jika situasi pembelajaran menuntut peserta didik untuk marah
terhadap suatu keadaan, maka guru harus pandai membawa peserta didik pada
situasi marah, dan seterusnya. Pendek kata, pembelajaran harus melibatkan emosi
peserta didik. Di sini, kesan pembelajaran akan mendalam sebab emosi peserta
didik terlibat secara langsung. Untuk mencapai langkah ini, guru harus pandai
bermain peran dan pandai menciptakan iklim pembelajaran yang mendorong
peserta didik terlibat emosinya.

Keenam, beri kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk mengekspresikan
hasil belajarnya. Salah satu indikator pembelajaran yang bermakna dalam diri
peserta didik ialah apabila mereka diberi kesempatan yang luas untuk
mengekspresikan hasil belajarnya dalam kehidupan, terutama di lingkungan
sekolah. Guru memfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk mengekspresikan
atau mempraktikkan hasil belajarnya dalam kehidupan nyata melalui kegiatan-
kegiatan di sekolah atau kegiatan di masyarakat. Melalui cara ini, peserta didik akan
merasakan arti dan pentingnya belajar untuk menyiapkan hidup di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai