Anda di halaman 1dari 7

Soal nomor 1

Tentang pentingnya posisi geografis Indonesia baik di tingkat ASEAN maupun dunia,
analisis berikut didukung oleh sumber yang telah disebutkan sebelumnya:

1. Pentingnya Posisi Geografis di Tingkat ASEAN:


• Indonesia sebagai Pusat Maritim ASEAN: Melalui konsep "Poros Maritim
Dunia" dan "Kebijakan Maritim Indonesia", Indonesia berusaha memanfaatkan
posisi geografisnya yang berada di antara samudra Hindia dan Pasifik untuk
menjadi pusat maritim ASEAN. Hal ini memberikan keuntungan strategis dalam
mempengaruhi kebijakan maritim kawasan dan meningkatkan kerjasama
ekonomi dan keamanan di ASEAN.
2. Pentingnya Posisi Geografis di Tingkat Dunia:
• Jalur Perdagangan Utama: Letak Indonesia yang berada di jalur perdagangan
utama antara Asia Timur dan Asia Tenggara, terutama melalui Selat Malaka,
menjadikannya sebagai pintu gerbang penting dalam perdagangan internasional.
Sumber daya alam dan konektivitas maritim Indonesia memainkan peran kunci
dalam arus perdagangan global dan pertumbuhan ekonomi regional.
3. Stabilitas Politik dan Keamanan Regional:
• Indonesia sebagai Negara Kepulauan Terbesar: Keberadaan Indonesia sebagai
negara kepulauan terbesar di dunia memberikan kontribusi penting dalam
menjaga stabilitas politik dan keamanan di kawasan ASEAN. Negara ini
berfungsi sebagai jembatan antara negara-negara ASEAN dan memiliki peran
sentral dalam meredakan konflik regional dan membangun kerjasama
keamanan.

Pentingnya posisi geografis Indonesia baik di tingkat ASEAN maupun dunia terletak pada
peran strategisnya sebagai pusat maritim, jalur perdagangan utama, dan penjaga stabilitas
politik dan keamanan di kawasan. Sumber-sumber yang telah disebutkan memberikan
informasi lebih rinci tentang pentingnya posisi geografis Indonesia dalam konteks ASEAN
dan hubungan global
Soal nomor 2

Sebagai mahasiswa, peran kita dalam melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia dari
Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) sangatlah penting.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai mahasiswa:

1. Memahami dan mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia.

Sebagai warga negara, kita harus mematuhi hukum dan aturan yang berlaku di Indonesia.

Dengan memahami dan mengikuti aturan ini, kita dapat membantu dalam menjaga ketertiban
dan keamanan nasional.

2. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan bantuan kemanusiaan.

Melalui kegiatan sosial dan bantuan kemanusiaan, kita dapat membantu masyarakat yang
terkena dampak dari ATHG.

Hal ini juga dapat meningkatkan solidaritas dan kerja sama antar warga negara dalam
menjaga keamanan dan ketahanan nasional.

3. Berkontribusi dalam bidang teknologi dan keamanan siber.

Dalam era digital seperti saat ini, ancaman dalam bentuk non fisik seperti keamanan siber
semakin meningkat.

Sebagai mahasiswa yang memiliki akses ke teknologi dan informasi, kita dapat berkontribusi
dalam mengembangkan teknologi dan sistem keamanan siber yang mampu
melindungi Indonesia dari serangan siber.

4. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial politik. Sebagai warga negara yang baik, kita harus
aktif dalam kegiatan sosial politik yang dapat memperkuat ketahanan nasional. Kita dapat
berpartisipasi dalam diskusi dan debat yang berkaitan dengan isu-isu keamanan dan
ketahanan nasional.
5. Menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan.

Sebagai mahasiswa yang peduli dengan lingkungan, kita dapat berkontribusi dalam menjaga
kebersihan dan keindahan lingkungan.

Hal ini juga dapat membantu dalam menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat.

6. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya ketahanan nasional.

Sebagai mahasiswa yang memiliki akses ke berbagai sumber informasi dan media sosial, kita
dapat menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
menjaga ketahanan nasional.

7. Berpartisipasi dalam kegiatan bela negara.

Kegiatan bela negara merupakan upaya untuk mempersiapkan masyarakat dalam


menghadapi ATHG.

Sebagai mahasiswa, kita dapat berpartisipasi dalam kegiatan bela negara seperti pelatihan
dasar bela negara, pengenalan alutsista, dan latihan evakuasi.

8. Mengembangkan kreativitas dan inovasi.

Sebagai generasi muda yang kreatif dan inovatif, kita dapat mengembangkan solusi dan ide-
ide baru untuk menghadapi ATHG.

Kita dapat mengembangkan teknologi atau sistem yang lebih baik dalam melindungi negara
dari ancaman dan tantangan yang ada.

Dalam melaksanakan peran tersebut, kita juga harus mengedepankan nilai-nilai kebangsaan
dan nasionalisme serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Dengan melakukan hal-hal tersebut, kita dapat membantu memperkuat ketahanan nasional
dan melindungi Indonesia dari ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan.
Soal nomor 3

Penyebab munculnya ATHG (Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan) disebabkan


oleh beberapa faktor-faktor berikut, seperti:

1. Kurangnya sikap toleransi antar masyarakat Indonesia

Toleransi adalah sikap saling menghargai dan menerima perbedaan dari berbagai perilaku,
ras, suku, agama, bahasa, budaya, dan etnis yang ada di dunia ini. Toleransi tumbuh dengan
adanya kesadaran bahwasannya keberagaman itu terjadi karena sejarah dengan semua faktor
yang memengaruhinya.

Padahal, menghargai keberagaman merupakan salah satu cara untuk menjaga persatuan dan
mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.

Oleh karena itu seharusnya masyarakat harus bisa menumbuhkan sikap toleransi antar
masyarakat, karena jika tidak maka akan bisa menyebabkan munculnya di negara Indonesia
yang dapat memecah bela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seperti: Perpecahan
bangsa karena konflik sosial dalam kehidupan bermasyarakat bisa juga karena ekonomi,
status sosial, ras, suku, agama, kebudayaan. Serta menimbulkan pandangan dan sikap
merendahkan budaya lain.

2. Kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia atas ancaman dan gangguan dari luar

Ancaman ini muncul dari berkembangnya kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) di era revolusi industri 4.0. Di negara Indonesia, contohnya pada daerah Natuna
Kepulauan di Laut Cina Selatan, di daerah Natuna ini menjadi peluang terjadinya konflik
baru. Karena, daerah Natuna berada pada sisi utara pulau Kalimantan dimana sering
terjadinya konflik klaim wilayah yang saling tumpah tindih antara beberapa negara seperti
Brunei, Malaysia, Vietnam, Taiwan dan Tiongkok.

Di sisi masyarakat, masyarakat Indonesia seperti terlena dengan kecanggihan dan kemajuan
dari teknologi, tanpa disadari banyak sekali dampak-dampak negatif, ancaman dan gangguan
dari luar yang tanpa disadari masyarakat terima dan bisa mempengaruhi masyarakat
Indonesia, oleh karena itu masyarakat harus bisa mulai menyaring dan menggunakan
kemajuan dari teknologi ini dengan baik.

Karena jika tidak, maka akan munculnya Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan di
negara Indonesia yang dapat memecah bela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
3. Dampak negatif globalisasi

Globalisasi memberikan dampak negatif pada kehidupan masyarakat Indonesia seperti


terjadinya kesenjangan sosial, sikap individualistik, pola hidup masyarakat yang konsumtif,
pola hidup masyarakat mengalami perubahan dan pergaulan bebas.

Disisi lain terjadinya globalisasi perekonomian dapat membuka peluang pasar masuknya
produk-produk dalam negeri ke pasar Internasional. Dan juga sebaliknya, dapat membuka
peluang masuknya produk-produk global masuk ke pasar lokal (domestik).

Masyarakat harus bisa mengikuti arus globalisasi tanpa harus terjebak dalam dampak
negatifnya.Jika dampak negatif ini terus-menerus terjadi maka akan munculnya Ancaman,
Tantangan, Hambatan dan Gangguan di negara Indonesia yang dapat memecah bela Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

4. Ancaman non militer dibidang politik

Ancaman non militer dibidang politik, seperti provokasi, intimidasi dan juga blokade politik.
Hal ini dapat memicu terjadinya Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan di negara
Indonesia yang dapat memecah bela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) apabila
Indonesia tidak bisa mengatasi hal ini.

5. Ancaman dibidang sosial budaya

Ancaman dibidang sosial budaya dapat berasal dalam negeri dan dari luar negeri. Ancaman
dari dalam negeri disebabkan oleh kebodohan, keterbelakangan, ketidakadilan dan isu-isu
kemiskinan. Jika ancaman ini tidak dapat diatasi maka akan yang dapat memecah bela
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Soal nomor 4

Penguatan ideologi Pancasila menjadi hal yang sangat penting dalam menghadapi
berbagai ancaman dan tantangan yang dapat membahayakan persatuan dan kesatuan
bangsa. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperkuat
ideologi Pancasila sebagai upaya untuk memperkuat wawasan ideologi Indonesia
terkait dengan pembinaan ketahanan nasional:

1. Pembinaan nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan


Pendidikan merupakan salah satu media yang paling efektif dalam memperkuat
ideologi Pancasila. Pendidikan yang berbasis Pancasila dapat memberikan
pengenalan dan pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai Pancasila kepada generasi
muda. Hal ini dapat dilakukan melalui kurikulum yang mendukung pembelajaran
tentang Pancasila, pelatihan guru dan dosen, serta pengembangan kurikulum yang
mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam berbagai mata pelajaran.

2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan sosial dan keagamaan


Partisipasi masyarakat dalam kegiatan sosial dan keagamaan dapat memperkuat nilai-
nilai Pancasila, seperti gotong royong, toleransi, dan kebersamaan. Kegiatan sosial
dan keagamaan yang melibatkan banyak orang dapat membantu membangun
kesadaran dan semangat kebersamaan dalam masyarakat.

3. Menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air


Rasa nasionalisme dan cinta tanah air dapat memperkuat persatuan dan kesatuan
bangsa. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti upacara bendera,
penyuluhan tentang sejarah bangsa, dan pengenalan tentang keanekaragaman budaya
dan adat istiadat di Indonesia.

4. Peningkatan keterlibatan lembaga masyarakat dalam upaya memperkuat ideologi


Pancasila
Lembaga masyarakat seperti kelompok pemuda, organisasi kemasyarakatan, dan
lembaga keagamaan dapat memperkuat ideologi Pancasila melalui berbagai kegiatan
yang bersifat keagamaan, sosial, dan budaya.
Referensi
Z.Ariffin (2018). Diplomasi Indonesia dan Pengembangan Konektivitas Maritim. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.

Masruro (2023, 29 April). Mahasiswa Agar Dapat Melindungi Negara Kesatuan Republik
Indonesia dari ATHG. https://www.dikasihinfo.com/pendidikan/9808612728/terjawab-
uraikan-peran-sebagai-mahasiswa-agar-dapat-melindungi-negara-kesatuan-republik-
indonesia-dari-athg

Lasiyo, dkk. (2021). Pendidikan Kewarganegaraan. Tangerang Selatan: Universitas

Terbuka.

https://indomaritim.id/tantangan-dan-ancaman-terhadap-integrasi-nasional/

https://tirto.id/pengertian-integrasi-nasional-faktor-pendorong-dan-penghambat-f96a

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/28/200000969/ancaman-bagi-integrasi-

nasional

Nalar Az-zahra, dkk.2022.Penguatan Ideologi Pancasila Di Kalangan Mahasiswa Dan


Masyarakat, Vol. 6 No. 1.Universitas Pendidikan Indonesia

Anda mungkin juga menyukai