Anda di halaman 1dari 8

TELENURSING DAN PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN

DIGITAL

Dosen Pengampu : Ns. Ramadhani Firmansyah, M.Kep


Disusun oleh :
1. M. Ja’par sidiq
2. Melda Robiah
3. Meta Ariani
4. Mis Juliana
5. Nuraini
6. Silvia
7. Risky Pratama

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2023
DAFTAR ISI

TELENURSING

1. Pengertian Telenurshing.................................................................................................1
2. Keuntungan Telenursing.................................................................................................1
3. Perkembangan
Telenursing.............................................................................................2
4. Hukum Dan Etika
Telenursing........................................................................................3

PELASANAAN ASUHAN KEPERAWATAN DIGITAL

1. Pengertian Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Digital...................................................4


2. Keuntungan Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Digital................................................4
3. Kekurangan Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Digital................................................4
TELENURSING
1. Pengertian Telenursing
Telenursing adalah penggunaan teknologi untuk memberikan asuhan
keperawatan dan praktek keperawatan jarak jauh kepada pasien yang bertujuan untuk
memperbaiki perawatan kesehatan (Asiri et al, 2016). Hal ini merupakan bentuk
komunikasi dan teknologi informasi yang bergantung kepada faktor manusia,
keuangan dan teknologi itu sendiri (Jonson & William, 2009).
Teknologi yang dapat digunakan dalam telenursing sangat bervariasi meliputi:
telepon, personal digital assistants, smartphone, mesin faksimili, tablet, komputer,
internet, video dan audio conferencing dan system informasi komputer (Scotia, 2017).
Walaupun terdapat sedikit perubahan dalam pemberian asuhan keperawatan melalui
telenursing tetapi hal tersebut tidak merubah prinsip pemberian asuhan keperawatan
secara fundamental (Asiri, 2016).

Dengan semakin berkembangnya penggunaan internet dan diikuti pula dengan


perkembangan dalam dunia kesehatan dan keperawatan sehingga telemedicine,
telehealth dan telenursing menjadi alternatif dalam memberikan pelayanan kesehatan
dan keperawatan (McLean et al., 2013). Penerapan telenursing dalam memberikan
pelayanan keperawatan akan meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan
parstisipasi aktif keluarga(Souza, 2015). Telenursing dapat membantu menyelesaikan
kekurangan perawat, menurunkan jarak, waktu kunjungan dan menjaga pasien yang
sudah keluar dari rumah sakit (Asiri et al, 2016). Layanan kesehatan khususnya
keperawatan jarak jauh dengan menggunakan media teknologi informatika
memberikan kemudahan bagi masyarakat (McLean et al., 2013)

Masyarakat atau pasien tidak perlu datang ke rumah sakit, dokter atau perawat
untuk mendapatkan layanan kesehatan. Waktu yang diperlukan untuk layanan
kesehatan juga semakin pendek. Pasien dari dirumah dapat melakukan kontak melalui
internet atau telepon video untuk mendapatkan informasi kesehatan, perawatan dan
bahkan sampai pengobatan.

2. Keuntungan Telenursing
Menurut Ghai & Kalyan (2013) manfaat telenursing bagi perawat yaitu
meningkatkan penghasilan, jam kerja yang fleksibel, menurunkan biaya perjalanan
perawatan karena perawat memberikan pelayanan dari rumah, pelayanan yang
diberikan hanya dari jarak jauh, meningkatkan kepuasan kerja dan kesempatan untuk
mengembangkan keterampilan, menjadi pilihan pekerjaan baru, bisa berbagi data
serta respon waktu yang cepat. Sedangkan keuntungan telenursing bagi pasien adalah
penduduk yang tinggal di daerah terpencil dapat memperoleh perawatan kesehatan
jika mereka memiliki fasilitas internet di telepon atau komputer mereka, dan akses
yang mudah untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang berkualitas tinggi
dengan biaya yang rendah karena mereka tidak harus melakukan perjalanan ke lokasi
yang jauh.
Pemanfaatan teknologi telenursing mempunyai banyak manfaat dan
keuntungan bagi berbagai pihak diantaranya pasien, petugas kesehatan dan
pemerintah. Aspek kemudahan dan peningkatan jangkauan serta pengurangan biaya
menjadi keuntungan yang bisa terlihat secara langsung. Dengan adanya kontribusi
telenursing dalam pelayanan keperawatan di rumah atau homecare, akan banyak
sekali manfaat yang dapat dirasakan oleh pasien dan keluarga, perawat, instansi
pelayanan kesehatan dan termasuk juga pemerintah. Namun demikian untuk bisa
mengaplikasikan telenursing dalam bidang keperawatan banyak sekali tantangan dan
hambatannya seperti faktor biaya, sumberdaya manusia, kebijakan dan perilaku
(Sudaryanto & Purwanti, 2008)

3. Perkembangan Telenursing
Di negara maju aplikasi telenursing tersedia di rumah, pusat telemedicine
berbasis rumah sakit, rumah sakit dan pusat rehabilitasi. Berbeda dengan negara
berkembang yang mana potensi telenursing belum diaplikasikan secara maksimal.
Negara yang menerapkan telenursing akan memiliki manfaat yang berbeda terutama
untuk negara maju dan negara berkembang. Misalnya dalam penggunaan teknologi
seluler seperti smartphone dan tablet, tidak mungkin mereka yang kurang mampu
akan memiliki akses teknologi seperti itu (Sharma, 2014). Dalam penelitian yang
berjudul “Nursing students perspectives on telenursing in patient care after
simulation” dikatakan bahwa teknologi informasi dan komunikasi dalam perawatan
kesehatan berkembang dengan pesat sehingga perawat mulai meninggalkan cara
tradisional dalam memberikan asuhan keperawatan. Mahasiswa keperawatan
memandang bahwa telenursing sangat berorientasi kemasa depan dan mereka
berpendapat bahwa pendidikan keperawatan harus mempersiapkan mahasiswa yang
mampu untuk melakukan telenursing (Rejerson, Solli, & Bjork, 2015).
Penelitian yang dilakukan Sharma (2014) di India mengatakan latar belakang
munculnya telenursing adalah karena status India merupakan negara berkembang
yang mempunyai tantangan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dari populasi
masyarakat yang sangat besar. Padahal mereka memiliki berbagai lembaga kesehatan
tetapi belum memadai untuk memberikan pelayanan kesehatan. Dalam menghadapi
realita seperti itu telenursing dianggap mampu untuk memperbaiki keadaan. Dimana
masyarakat bisa mengakses perawatan kesehatan dengan cara yang mudah dan biaya
yang efektif sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan telenursing perawat bisa memperluas jangkauan, dapat memberikan
perawatan kesehatan kapan dan dimanapasien membutuhkannya bahkan dirumah
mereka.

4. Hukum Dan Etika Telenursing


Seorang perawat yang melakukan telenursing tetap menggunakan proses
keperawatan untuk mengkaji, merencanakan, mengimplementasikan, mengevaluasi
dan mendokumentasikan asuhan keperawatan (Sanderson, 2018). Telenursing juga
melibatkan proses pemberian pendidikan kesehatan kepada klien, serta adanya sistem
rujukan. Selain itu telenursing juga tetap mengharuskan adanya hubungan terapeutik
antara perawat dan klien, dalam telenursing hubungan tersebut dapat terbina melalui
penggunaan telepon, internet atau alat komunikasi yang lainnya (Scotia, 2017).
Prinsip yang harus dilakukan dalam menerapkan telenursing antara lain meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan, meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan,
mendefinisikan peran dan tanggung jawab secara fleksibel dan mengurangi
penyampaian informasi yang tidak perlu serta melindungi privasi dan keamanan
informasi yang berkaitan dengan klien (Scotia, 2017).
Untuk menjadi telenurse, seorang perawat harus memiliki sikap positif,
pikiran terbuka, pengetahuan dan kemampuan teknologi. Perawat harus mampu
menilai kebutuhan rawat inap klien dan mampu untuk mengubah rencana perawatan
(Souza, 2015). Tidak ada pelayanan yang bisa disampaikan secara efektif tanpa
keterampilan komunikasi yang kompeten. Telekomunikasi membutuhkan penggunaan
teknologi yang sering sehingga perawat harus ramah teknologi. Klien yang menerima
pelayanan hanya bisa diselamatkan dengan informasi dan perawatan berbasis bukti
sehingga perawat harus terus menerus mengupdate pengetahuannya. Mereka harus
memiliki keterampilan untuk memberikan layanan keperawatan yang kompeten
melalui teknologi (Ghai & Kalyan, 2013).
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN DIGITAL

1. Pengertian Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Digital


Dokumentasi keperawatan merupakan integral dari asuhan keperawatan,
dokumentasi keperawatan merupakan salah satu fungsi yang paling penting dari
perawat. Disini ditulis segala informasi tentang klien sehingga dapat memberikan
asuhan keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan klien. Melalui dokumentasi
perawat dapat memutuskan tindakan yang tepat untuk klien. Dokumentasi asuhan
keperawatan hal yang penting dan mendasar karena mendukung perawat dalam
meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan yang berkualitas
sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kinerja dan daya saing dirumah sakit.
Rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan berbagai
macam keluhan yang disampaikan oleh pasien. Masyarakat paling mudah mengingat
kualitas pelayananyang tidak memuaskan mulai dari pelayanan administrasi atau
waktu yang terbuang karena perawat mencari data-data medis pasien. Banyak faktor
penyebab yang sering dialami oleh pihak rumah sakit karena sistem informasi yang
belum terkelola dengan baik yaitu pencatatan yang berulang-ulang sehingga banyak
yang menyebabkan duplikasi data, data yang belum terintegrasi atau masih tersebar,
pencatatan data yang masih manual sehingga banyak juga terdapat kesalahan dan
informasi yang terlambat disebarkan (Olsen, 2013).

2. Keuntungan Pelaksanaan Asuhan keperawatan Digital


Pendokumentasian keperawatan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas
pemberihan asuhan keperawatan. Jika pendokumentasian dilaksanakan sesuai dengan
standart format akan berdampak bagi kualitas pemberian asuhan keperawatan salah
satunya meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan ke pasien,selain itu juga untuk
mengontrol asuhan keperawatan yang diberikan juga dapat dipertanggungjawabkan
secara moral dan hukum pada perawat yang melaksanakan pendokumentasian.
Adapun keuntungan dilakukannya asuhan keperawatan secara digital yaitu :
1. Meningkatkan efesiensi dan kualitas pelayanan pasien yang lebih baik Dalam
jurnal Information and Communication Technology in the Role of Information
System of Healthcare Facility in the Slovak Republic, dijelaskan bahwa EHealth
Memberikan kesempatan untuk mendapatkan data dari Pasien, fasilitas medis, dan
rumah sakit untuk satu tempat di tim yang sama. Ini Memastikan kualitas dan
keamanan pelayanan, kelangsungan layanan, dan biaya talangan. Seperti diketahui
di berbagai negara, e-health adalah salah satu cara untuk membuat pekerjaan lebih
mudah dan lebih efektif. (Gavurová Beáta, 2019).
2. Menjaga keamanan dan kerahasiaan data pasien Keamanan dan kerahasiaan data
pasien merupakan hal yang penting diperhatikan untuk menjaga kepercayaan
pasien pada pemberi layanan kesehatan. Untuk itu, Electronic Health Record
(EHR) menjadi sumber daya informasi pada perawatan pasien untuk dokter dan
dokumentasi keperawatan yang merupakan bagian penting dari perawatan pasien
secara komprehensif.
3. Memberikan informasi yang bermanfaat dan akurat Procter Paula and Ian
Woodburn (2012) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa perawat merupakan
profesi yang sangat dekat dengan pasien karena terus menerus memberi pelayanan
selama 24 jam sehari. Sehingga mereka menjadi dasar utama, arus masuknya
informasi pasien ke dalam sistem manajemen informasi dalam perawatan
kesehatan. Namun, peran ini akan menjadi sukses jika perawat memiliki
pengetahun tentang sistem informasi teknologi yang baik, memiliki pengetahuan
tentang manajemen, keterampiran kepemimpinan dan output informasi yang
relevan dengan kondisi pasien. Maka, semakin baik pengetahuan perawat tentang
pentingnya sistem informasi teknologi maka semakin baik pula informasi
kesehatan dalam rekam jejak perawatan kesehatan pasien.
4. Mendukung Proses Keperawatan Sebagai bagian dari sistem pelayanan kesehatan
keperawatan memiliki proses pemberian Asuhan Keperawatan yang dimulai dari
tahap perencanaan, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi
yang setiap tahapan prosesnya memerlukan pencatatan dan pendokumentasian
sebagai bukti tindakan pelayanan yang diberikan.

3. Kekurangan Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Digital


Terlepas dari banyaknya keuntungan dari pelaksanaan asuhan keperawatan
secara digital, adapun kekurangannya. Kekurangannya adalah masih terdapat masalah
dalam pencatatan rencana keperawatan, karena menggunakan rencana keperawatan
yang berbeda tidak sesuai klarsifikasi rencana keperawatan yang sudah baku sehingga
setiap perawat mempunyai persepsi yang salah akibatnya ialah pencatatan sering tidak
sesuai.

Anda mungkin juga menyukai