Anda di halaman 1dari 4

Laporan Praktikum Modul Electroplating – Kelompok XI

Risa Juan Anggraeni120360034

Praktikum Teknik Material III – TA 2022/2023


Prodi Teknik Material, JTPI, Institut Teknologi Sumatera

LATAR BELAKANG elektrolit ada yang larut dan ada yang tidak larut.
Anoda yang tidak larut berfungsi sebagai penghantar
Perkembangan pelapisan logam dengan metode arus listrik saja sedangkan anoda yang larut berfungsi
elektroplating banyak diterapkan dalam berbagai selain penghantar arus listrik juga sebagai bahan baku
bidang industri. Logam merupakan suatu bahan pelapis. Katoda diartikan sebagai benda kerja yang
anorganik yang membutuhkan perawatan yang lebih dilapisi, dihubungkan kutub negatif sumber arus listrik.
sehingga bisa lebih tahan lama dalam penggunaannya. Elektrolit berupa larutan yang molekulnya dapat larut
Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah dalam air dan terurai menjadi partikel-partikel
elektroplating. Dengan metode ini kita bisa mengetahui bermuatan positif atau negatif. Bila arus listrik
peningkatkan sifat mekanik, melindungi komponen dialirkan di antara kedua elektroda (anoda dan katoda)
karat atau korosi, lebih mudah dikendalikan ketebalan di dalam larutan elektrolit, maka muatan ion positif
lapisan, dan biaya penanganan yang hemat. Perlakuan akan ditarik oleh katoda, sedangkan ion bermuatan
permukaan suatu material logam dilakukan dengan negatif berpindah ke arah elektroda bermuatan positif
mekanisme interaksi yang melibatkan pertukaran ion (anoda) [4].
antara perlakuan logam dengan lingkungan disebut
dengan korosi. Korosi adalah suatu kerusakan (destructive) yang
dihasilkan oleh reaksi elektrokimia antara logam atau
Tujuan dari praktikum elektroplating adalah mampu paduan logam dengan lingkungannya. Korosi berakibat
menjelaskan konsep dan mampu melakukan penurunan mutu dan daya guna serta menimbulkan
eksperimen electroplating, serta dapat menjelaskan kerugian dari segi biaya perawatan. Korosi tidak dapat
parameter-parameter yang berpengaruh pada proses dicegah namun dapat dikendalikan. Salah satu cara
electroplating, menganalisis hasil uji visual dan pencegahan yaitu dengan memberi lapisan pelindung
ketebalan dari pelat electroplating. Hal yang telah pada permukaan logam dasar, diantaranya secara
didapatkan setelah melakukan percobaan praktikum elektroplating dengan tembaga dan nikel. Selain tujuan
elektroplating ini adalah praktikan mampu mengetahui tersebut, elektroplating juga mampu meningkatkan
proses dan tahap-tahap menggunakan metode mutu dan nilai estetika produk. Sifat tembaga yang
elektroplating. tahan korosi sementara nikel memiliki kekuatan dan
kekerasan yang sedang, keuletannya, daya hantar listrik,
dan termal yang baik [3].
TINJAUAN PUSTAKA
Pelapisan logam merupakan suatu cara yang dilakukan
untuk memberikan sifat tertentu pada suatu permukaan
benda kerja, diharapkan benda tersebut akan
mengalami perbaikan terhadap sifat fisiknya.
Penggunaan yang berinteraksi langsung dengan
lingkungan menyebabkan logam tersebut sangat rentan
terhadap korosi. Pelapisan logam merupakan bagian
akhir dari proses produksi dari suatu produk. Teknik
pelapisan logam merupakan teknik perlindungan logam
yang berhubungan dengan reaksi elektrokimia yang
menggunakan meterial pelapis logam maupun non
logam [2].

Gambar 1. Skema pelapisan secara electroplating [4]. Seng merupakan unsur paling melimpah di kerak bumi
dan dan memiliki lima isotop stabil. Seng merupakan
Dari gambar diatas kita mengenal istilah anoda, katoda, logam yang berwarna putih kebiruan, berkilau, dan
dan laluratan elektrolit. Pada proses elektroplating bersifat diamagnetik. Seng sedikit kurang padat dari
dilakukan dalam bejana yang disebut sel elektrolisa pada besi dan berstruktur kristal heksagonal. Seng juga
berisi cairan elektrolit/rendaman (bath). Pada rendaman mampu menghantarkan listrik, dibandingkan dengan
ini tercelup paling tidak dua elektroda yang masing- logam-logam lainnya, seng memiliki titik lebur (420
masing dihubungkan dengan arus listrik, terbagi ºC) dan titik didih (900ºC) yang relatif rendah. Zinc
menjadi kutub positif (+) dan negatif (-) dikenal merupakan konfigurasi elektron dan merupakan
sebagai anoda (+) dan katoda (-). Anoda dalam larutan reduktor yang kuat. Lapisan ini membantu mencegah

Praktikum Teknik Material III– Institut Teknologi Sumatera


reaksi lebih lanjut dengan udara dan air. Sifat kimiawi kemudian angkat, pelat baja yang sudah
seng mirip dengan logam transisi periode pertama dibersihkan dimasukkan kedalam ultrasonic
seperti nikel dan tembaga [1]. cleaner dan tunggu sampai 5 menit kemudian
angkat,
14. Kaitkan pelat baja karbon terhadap kutub negatif
METODELOGI PENELITIAN dan pelat Zn terhadap kutub positif,
15. Kemudian celupkan kedalam larutan elektrolit,
Didalam percobaan praktikum electroplating. Adapun 16. Atur power supply dengan voltage sebesar 2.8v
alat, bahan, dan langkah-langkah kerja yang dilakukan dan arus listrik sebesar 0.5 A, dan tunggu selama
untuk melakukan percobaan praktikum ini : 30 menit,
17. Setelah selesai, matikan power supply dan angkat
Alat : kedua sampel dari gelas larutan, kemudian
1. Gelas beaker 5 buah, 9. Gunting logam, lepaskan dari kabel jepit, dan
2. DC power supply, 10. Stopwatch, 18. Ukur ketebalan akhir pelat yang sudah terlapisi
3. Kabel, 11. Amplas, dengan thickness gauge.
4. Sarung tangan, 12. Magnetic stirrer,
5. Thickness gauge, 13. Pinset,
6. Penjepit pelat, 14. Hot plate, dan HASIL DAN DISKUSI
7. Analytic balance, 15. Ultrasonic cleaner.
8. Alumunium foil, Setelah melakukan percobaan praktikum pengujian
electroplating ini, maka akan didapatkan kesimpulan
Bahan : hasil dan diskusi dari percobaan yang telah dilakukan.
1. Pelat baja karbon (2 cm x 2 cm),
2. Pelat zinc (2 cm x 2 cm), Tabel 1. Hasil Data Ketebalan Pelat
3. Zinc acetate, Pelat Tebal Awal Tebal Akhir
4. NaOH, (mm) (mm)
5. HCl, dan Baja Karbon 0,8 1,22
6. Aquades. Zinc 0,63 0,59
Langkah-langkah percobaan pada praktikum
electroplating : Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa ada pertambahan
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, nilai ketebalan dari sampel baja karbon rendah, dari 0,8
kemudian pembagian tugas untuk pengerjaan mm ke 1,22 mm dan pengurangan material plat Zn dari
elektroplating ini, 0,63 mm ke 0,59 mm. Hal ini disebabkan oleh
2. Menerapkan K3 sebelum melakukan praktikum mengendapnya molekul pelat Zn ke permukaan pelat
dengan memakai masker dan sarung tangan karet, baja karbon rendah saat proses elektroplating dan juga
3. Memotong pelat baja karbon seukuran dengan dikarenakan transfer ion logam lapisan ke permukaan.
pelat Zn, Semakin lama waktu yang diberikan untuk proses
4. Amplas baja karbon menggunakan amplas dengan redoks, maka semakin tebal pelapisan yang akan terjadi
ukuran 40 dan 80 dalam keadaan dialirkan air, pada sampel akibat pelat Zn yang teroksidasi.
5. Ukur ketebalan awal pelat, Pelapisan ini juga memberikan perlindungan untuk
6. Menyiapkan larutan HF 30 ml, HCl 30 ml, baja karbon dari lingkungan luar, sehingga mencegah
aquades 80 ml sebanyak 3, terjadinya korosi.
7. Menyiapkan larutan elektrolit dengan komposisi
aquades dan zinc asetat dengan rasio 1:4 (100 ml : Tabel 2. Hasil Pengukuran Arus dan Tegangan
25 gr), Waktu Arus (A) Tegangan (V)
8. Larutan elektrolit kemudian diletakan diatas Awal 0,5 2,8
magnetic stirrer dengan kecepatan 600 rpm, Akhir 0,67 3,2
9. Celupkan pelat baja karbon yang sudah diamplas
kedalam larutan aquades yang pertama hingga Pada tabel diatas menjelaskan hasil dan pengukuran
merata kemudian angkat, pada arus dan tegangan. Setelah dihubungkan dan
10. Kemudian celupkan pelat baja karbon tadi diberikan arus menggunakan power supply. Arus awal
kedalam larutan HF untuk membersihkan minyak yang diberikan arus 5 A dan tegangan awal 2,8 V.
dan lemak dari pelat kemudian angkat, Setelah menunggu 30 menit, arus dan tegangan
11. Celupkan kembali baja karbon tadi kedalam mengalami penurunan, arus akhir 0,67 A dan tegangan
larutan aquades yang kedua hingga merata akhir 3,2 V. Hal ini terjadi karena adanya reaksi dalam
kemudian angkat, elektrolit, pelepasan ion-ion hasil dari rekasi anoda.
12. Selanjutnya, masukkan pelat baja karbon ke dalam Tegangan juga berpengaruh pada penguraian ion-ion
larutan HCl (pickling) untuk membersihkan pelat logam dari anoda yang melapisi baja karbon. Efek
dari korosi maupun karat secara kimia kemudian lapisan yang dihasilkan pada proses elektroplating
diamkan selama 5 menit lalu angkat, dengan menggunakan baja karbon selaku katoda
13. Celupkan kembali baja karbon tadi kedalam dengan pelapisnya zinc yang bertindak sebagai anoda
larutan aquades yang ketiga hingga merata
Praktikum Teknik Material III– Institut Teknologi Sumatera
dapat menjadi sebagai penghantar listrik yang
mempunyai sifat konduktifitas, dan juga sebagai
penahan dan pencegah korosi atau karat. Parameter lain
yang mempengaruhi adalah arus listrik, waktu, dan
juga larutan elektrolit.

KESIMPULAN

Dari hasil praktikum electroplating yang telah


dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Parameter-parameter yang mempengaruhi proses


electroplating yaitu jarak, waktu, suhu, tegangan,
dan arus listrik.

2. Pada praktikum kali ini proses electroplating


dengan menerapkan prinsip reaksi redoks
elektrokimia.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Aris Setiawan, “Pengaruh Arus dan Waktu


Terhadap Lapisan Zinc Dengan Menggunakan
Proses Electroplating”. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin
Universtas Islam Bekasi. (2019) hal : 33, vol :7.

[2] Azhar Saleh. “Pelapisan Logam”. Balai Industri


Logam Dan Mesin. (2019) hal : 14, vol : 7.

[3] Hartomo, J. Anton. “Mengenal Pelapisan Logam


(Elektroplaiting)”. Metallurgical Engineering
Jogjakarta. (2019) hal : 11, vol : 4.

[4] Winata, “Ilmu dan Teknologi Bahan”. Jurnal


Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah. (2020)
hal : 22, vol : 5.

Praktikum Teknik Material III– Institut Teknologi Sumatera


LAMPIRAN

Gambar 4. Perhitungan arus dan tegangan.

Gambar 1. Pengamplasan dibawah air mengalir.

Gambar 2. Menimbang zinc sulfat dengan


menggunakan analytic balance.
Gambar 5. Pengukuran Ketebalan.

Gambar 3. Pembersihan pelat melalui proses rinsing,


dan degreasing.

Praktikum Teknik Material III– Institut Teknologi Sumatera

Anda mungkin juga menyukai