Anda di halaman 1dari 15

Makalah Peran Mahasiswa Dalam Pemberantasan Anti

Korupsi

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA : SITI INTAN PRATIWI
NIM : 221440101034
DOSEN PEMBIMBING : SUHERWIN, S.Kep., M.Kes

STIKES AISYIYAH PALEMBANG


PRODI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2023-2024
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Tiada Tuhan yang pantas disembah
kecuali Allah, Syukur Alhamdullilah, atas berkat rahmat Allah Swt. Yang telah
berkenan memberikan kami kesempatan dan kenikmatan untuk dapatmenyelesaikan
makalah“Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti Korupsi” ini dengan baik dan tanpa
kekurangan apapun dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi, yaitu
Bapak suherwin, S.Kep., M.Kes. yangtelah mengajarkan dan membimbing kami
selama perkuliahan danmengajarkan berbagai macam ilmu mengenai Pendidikan
Anti Korupsi.

Tiada ada kesempurnaan di dunia ini, kecuali kesempurnaan milik Allah Swt.
semata. Kami sebagai manusia hanya bisa membuka diri untuk senantiasa dikritik
dan diberi saran yang dapat membangun untuk memperbaiki dan menjadikanya lebih
baik lagi. Semoga dengan adanya makalah “Peran Mahasiswa dalam Gerakan Anti
Korupsi”, dapat memberikan informasi lebih baik itu kepada mahasiswa,
masyarakat, maupun pemerintah, untuk senantiasa bersinergi guna bekerjasama
membangun bangsa dan negara.

Palembang, 27 september 2023

Siti intan pratiwi


DAFTAR ISI
Kata pengantar............................................................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN Peran Mahasiswa
2.1 Pendidikan..............................................................................................................................3
2.2 Kesehatan...............................................................................................................................5
2.3 Politik.....................................................................................................................................8
2.4 Ekonomi..................................................................................................................................9
2.5 Sosial Budaya........................................................................................................................10
2.6 Teknologi..............................................................................................................................15
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan..............................................................................................................................17
3.2 Saran.....................................................................................................................................18
Daftar Pustaka............................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Korupsi adalah perbuatan melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri atau
orang lain yang dapat merugikan keuangan atau perekonomian negara. Pemerintah Indonesia telah
berusaha keras untuk memerangi korupsi dengan berbagai cara. Korupsi di pandang sebagai
kejahatan luar biasa yang oleh karena itu memerlukan upaya luar biasa pula untuk
memberantasnya. Upaya pemberantasannya korupsi terdiri dari dua bagian yaitu penindakan dan
pencegahan yang tidak akan pernah berhasil optimal jika hanya dilakukan oleh pemerintah saja
tanpa melibatkan peran serta masyarakat, oleh karena itu mahasiswa pun harus dilibatkan dalam
pemberantasan korupsi di Indonesia sebagai salah satu bagian terpenting dari masyarakat yang
merupakan pewaris masa depan.
Peran aktif mahasiswa diharapkan lebih difokuskan pada upaya pencegahan korupsi dengan
dengan ikut membangun budaya antikorupsi di masyarakat. Mahasiswa diharapkan dapat berperan
aktif sebagai agen perubahan gerakan anti korupsi di masyarakat. Untuk dapat berperan aktif
mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk korupsi dan
pemberantasannya. Yang tidak kalah penting, untuk dapat berperan aktif mahasiswa harus dapat
memahami dan menerapkan nilai-nilai antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari. Upaya
pembekalan mahasiswa dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain melalui kegiatan
sosialisasi, kampanye, seminar atau perkuliahan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana peran mahasiswa dalam bidang pendidikan?
2. Bagaimana peran mahasiswa dalam bidang kesehatan?
3. Bagaimana peran mahasiswa dalam bidang politik?
4. Bagaimana peran mahasiswa dalam bidang ekonomi?
5. Bagaimana peran mahasiswa dalam bidang sosial budaya?
6. Bagaimana peran mahasiswa dalam bidang teknologi?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui peran mahasiswa dalam bidang pendidikan.
2. Mengetahui peran mahasiswa dalam bidang kesehatan.
3. Mengetahui peran mahasiswa dalam bidang politik.
4. Mengetahui peran mahasiswa dalam bidang ekonomi.
5. Mengetahui peran mahasiswa dalam bidang sosial budaya.
6. Mengetahui peran mahasiswa dalam bidang teknologi
BAB II
PEMBAHASAN
Mahasiswa dalam gerakan anti korupsi tentu memiliki peranannya tersendiri dalam berbagai
bidang. Adapun peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi adalah sebagai berikut:
2.1 Bidang Pendidikan
Mahasiswa adalah aset paling menentukan kondisi zaman dimasa depan. Untuk konteks sekarang
dan mungkin masa-masa yang akan datang yang menjadi musuh bersama masyarakat adalah
praktek bernama Korupsi. Peran penting mahasiswa tersebut tidak dapat dilepaskan dari
karakteristik yang mereka miliki yaitu:
1. Kemampuan intelektual yang tinggi
2. Jiwa muda yang penuh semangat, dan
3. Idealisme yang murni
Mahasiswa didukung oleh kompetensi dasar yang mereka miliki, yaitu: intelegensia, ide-ide
kreatif, kemampuan berpikir kritis, dan keberanian untuk menyatakan kebenaran. Dengan
kompetensi yang mereka miliki tersebut mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan,
mereka mampu menyuarakan kepentingan rakyat dan mengkritisi kebijakan-kebijakan yang
koruptif. Upaya-upaya yang bisa dilakukan oleh mahasiswa dalam gerakan anti korupsi adalah:
1. Menciptakan lingkungan kampus bebas dari korupsi.
Hal ini dimulai dari kesadaran masing-masing mahasiswa yaitu menanamkan kepada diri
mereka sendiri bahwa mereka tidak boleh melakukan tindakan korupsi walaupun itu hanya
tindakan sederhana, misalnya terlambat datang ke kampus, menitipkan absen kepada teman jika
tidak masuk atau memberikan uang suap kepada para pihak pengurus beasiswa dan macam-macam
tindakan lainnya. Upaya lain untuk menciptakan lingkungan bebas dari korupsi di lingkungan
kampus adalah mahasiswa dapat membuat koperasi atau kantin 4 jujur, membentuk organisasi atau
komunitas intra kampus yang berprinsip pada upaya memberantas tindakan korupsi.
2. Memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang bahaya melakukan korupsi.
Upaya ini misalnya memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai bahaya melakukan
tindakan korupsi karena dampaknya dapat mengancam dan merugikan kehidupan masyarakat
sendiri. Serta menghimbau agar masyarakat ikut serta dalam memberantas tindakan korupsi yang
terjadi di sekitar lingkungan mereka.
3. Menjadi alat pengontrol terhadap kebijakan pemerintah Mahasiswa selain sebagai agen
perubahan juga bertindak sebagai agen pengontrol dalam pemerintah.
Kebijakan pemerintah sangat perlu dikontrol dan dikritisi jika kebijakan tersebut tidak
memberikan dampak positif pada keadilan dan kesejahteraan masyarakat dan semakin
memperburuk kondisi masyarakat. Misalnya dengan melakukan demo untuk menekan pemerintah
dalam mengatasi masalah korupsi di negeri ini.
Agar seorang mahasiswa dapat berperan dengan baik dalam gerakan antikorupsi maka pertama
mahasiswa tersebut harus berperilaku anti-korupsi dan tidak melakukan tindakan korupsi. Dengan
demikian mahasiswa harus mempunyai nilai-nilai anti-korupsi dan memahami korupsi dan
prinsip-prinsip anti-korupsi. Kedua hal tersebut dapat diperoleh dari mengikuti kegiatan
sosialisasi, kampanye, seminar dan kuliah pendidikan anti korupsi. Nilai-nilai dan pengetahuan
yang diperoleh tersebut harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain
seorang mahasiswa harus mampu mendemonstrasikan bahwa dirinya bersih dan jauh dari
perbuatan korupsi.
Berbagai bentuk kegiatan dapat dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai anti korupsi kepada
komunitas mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan agar 5 tumbuh budaya anti korupsi di
lingkungan kampus. Kegiatan kampanye ujian bersih atau anti mencontek misalnya, dapat
dilakukan untuk menumbuhkan antara nilai-nilai kerja keras, kejujuran, tanggung jawab, dan
kemandirian.
2.2 Bidang Kesehatan
Sejak berlakunya Jaminan Kesehatan Nasional, potensi frauddalam layanan kesehatan
semakin nampak di Indonesia. Potensi ini muncul dan dapat menjadi semakin meluas karena
adanya tekanan dari sistem pembiayaan yang baru berlaku di Indonesia, adanya kesempatan karena
minim pengawasan, serta ada pembenaran saat melakukan tindakan ini
Saat ini di Indonesia sudah terbit Permenkes No. 36 tahun 2015 tentang Pencegahan
Kecurangan (Fraud) dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN) sebagai dasar hukum pengembangan sistem anti Fraud layanan kesehatan
di Indonesia. Dalam peraturan menteri ini, sudah mencakup kegiatan-kegiatan seperti membangun
kesadaran, pelaporan, deteksi, investigasi, dan pemberian sanksi. Kegiatankegiatan ini sesuai
dengan rekomendasi European Comission tahun 2013. Komisi negara-negara eropa ini juga
merekomendasikan bahwa kegiatan anti Fraud harus berjalan sesuai alur seperti skema pada
Gambar 1 berikut:
Kemudian, dalam gerakan anti korupsi, mahasiswa memiliki peranan sebagai berikut:
1. Ikut dalam mensosialisasikan pentingnya pembangunan kesadaran masyarakat.
Dalam Permenkes No. 36/ 2015, pembangunan kesadaran dapat dilakukan oleh dinas
kesehatan kabupaten/ kota dengan pembinaan dan pengawasan dengan melalui program-program
edukasi dan sosialisasi. Namun, mahasiswa tentu dapat ikut andil di dalamnya untuk ikut serta di
dalamnya tentunya setelah melalui proses pembinaan.
2. Melaporkan apabila menjumpai adanya fraud.
Mahasiswa yang menjumpai adanya praktik fraud dapat melaporkannya pada pihak yang
berwenang. Adapun mekanisme pelaporan terdapat dalam Permenkes No. 36/ 2015 yang
mengamanatkan bahwa pelaporan dugaan Fraud minimalnya mencakup identitas pelapor, nama
dan alamat instansi yang diduga melakukan tindakan kecurangan JKN, serta alasan pelaporan.
3. Ikut mendeteksi adanya praktik fraud.
Mahasiswa dapat mendeteksi melalui pendekatan: mencari anomali data, predictive modeling,
dan penemuan kasus. Analisis data klaim dapat dilakukan secara manual dan/atau dengan
memanfaatkan aplikasi verifikasi klinis yang terintegrasi dengan aplikasi INA-CBGs.
4. Membantu tim investigasi untuk memastikan ada atau tidaknya kecurangan atau praktik fraud.
2.3 Bidang Politik
Korupsi menjadi salah satu masalah terbesar yang dimiliki oleh Negara Indonesia. Statistik
terbaru menunjukkan bahwa kasus korupsi di Indonesia terus meningkat. Di tahun 2004
penuntutan terhadap kasus korupsi hanya berjumlah 2 dalam setahun, namun terus meningkat
hingga menjadi 62 tuntutan kasus korupsi di tahun 2015 kemarin.
Faktor politik merupakan salah satu faktor yang paling umum yang mendasari suatu tindakan
penyebab korupsi. Tindakan korupsi berupa suap atau yang biasa kita kenal sebagai tindakan
sogok menyogok sangat sering terjadi. Korupsi suap biasa terjadi untuk kepentingan khusus seperti
suap untuk “naik jabatan”, suap untuk “menutupi” sesuatu. Peran mahasiswa dalam gerakan anti
korupsi pada bidang politik.
1. Moralitas
Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan interpersonal
yang lebih tinggi sehingga memiliki moral, rasa peduli dan rasa bertanggung jawab untuk turut
memajukan Negara Indonesia dengan memberantas korupsi. Mahasiswa yang menyelesaikan
pendidikannya cenderung memiliki tenggang rasa yang lebih baik terhadap Negara dan masyarakat
sekitarnya dan cenderung benci terhadap tindakan korupsi.

2. Identifikasi korupsi
Mahasiswa fakultas tertentu (khususnya hukum dan ekonomi) memiliki kemampuan untuk
mengidentifikasi dan menganalisa suatu tindakan korupsi 9 lebih baik daripada masyarakat pada
umumnya. Mahasiswa memiliki pengetahuan mengenai standar standar identifikasi dan analisis
korupsi dari segi finansial maupun hukum. Dengan kemampuan ini mahasiswa diharapkan dapat
memperbaiki kualitas penegakkan hukum di Indonesia.
3. Pelaporan
Seorang mahasiswa yang telah mengidentifikasi adanya tindakan korupsi oleh suatu entitas,
cenderung berhasil melaporkan tindakan korupsi tersebut kepada pemerintah karena mahasiswa
dianggap memiliki suara yang lebih didengarkan oleh pemerintah dan mampu menekan
pemerintah. Selain itu mahasiswa cenderung lebih berani untuk melaporkan tindakan korupsi
tersebut karena mereka memiliki pengetahuan akan prosedur dan langkah hukum untuk
melaporkan suatu tindakan korupsi.
4. Generasi masa depan
Ketika mahasiswa yang memiliki moralitas tinggi dan memiliki kemampuan interpersonal
tinggi naik dan menggantikan generasi sekarang yang dianggap penuh dengan koruptor, Tindakan
korupsi diharapkan dapat ditekan bahkan dihapuskan karena adanya kesadaran dalam diri
mahasiswa untuk turut memajukan Negara dengan tidak melakukan korupsi.
Kualitas kualitas professional maupun interpersonal yang ditanamkan pada mahasiswa saat
ini diharapkan mampu untuk memberantas korupsi yang terus menggerogoti Negara Indonesia.
Dengan artikel peran mahasiswa dalam pemberantasan korupsi ini, kami harapkan anda dapat lebih
mengerti pentingnya pendidikan bukan hanya untuk memperoleh hard skill, namun juga untuk
mendapatkan kemampuan interpersonal dan moralitas yang lebih baik.
2.4 Bidang Ekonomi
Mahasiswa memiliki peran untuk mengatasi dan mengurangi tindak korupsi yang terjadi di
Indonesia. Peran tersebut dengan memahami dan mempelajari mengenai perekonomian di
Indonesia mengenai infrastruktur ataupun 10 perekonomian. Maka, dengan hal tersebut jika ada
pejabat negara yang melebihkan anggaran dalam hal infrastruktur maupun pembangunan atau yang
lainnya mahasiswa memiliki peran penting yaitu dengan menuntut keadilan baik itu melalui
laporan ke pihak berwajib.
Dengan hal ini, mahasiswa sangat cocok disebut sebagai agent of control the agent of analysis
yaitu bagaimana mahasiswa memiliki peran dalam mengontrol bangsa karena memiliki sifat kritis
dalam mengkritik pejabat negara dan memiliki legend of analysis sebagai cara untuk menganalisa
suatu permasalahan yang ada karena jika mahasiswa terutama yang menggeluti bidang
perekonomian bangsa akan memiliki pemahaman yang lebih luas daripada yang tidak dan akan
sangat mudah bagi mahasiswa dalam menanggapi persoalan korupsi di Indonesia khususnya dalam
bidang ekonomi.
Adapun peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di bidang ekonomi adalah:
1. Tidak menyalahgunakan kepercayaan dalam sebuah organisasi, dalam hal ini yang dimaksud
adalah sebuah kewirausahaan di organisasi tersebut.
2. Tidak memberikan suap kepada pengurus beasiswa dikampus.
3. Menuntut jaminan atau fasilitas terhadap biaya yang telah dibayarkan pada saat menjadi
mahasiswa baru.
4. Memiliki kesadaran untuk mengkritisi pejabat atau petinggi/pemimpin sehingga menghindarkan
terciptanya peluang korupsi pada petinggi tersebut.
2.5 Bidang Sosial Budaya
Peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi selain pada bidang-bidang yang telah disebutkan
sebelumnya juga terdapat pada bidang sosial dan budaya. Untuk peran dalam bidang sosial antara
lain:
1. Melakukan pressure dan mengawal kasus-kasus korupsi bersama masyarakat dan lembaga
pemerintahan
2. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang masalah korupsi serta penyebabnya
3. Mendorong masyarakat supaya berani melapor terhadap pelanggaran korupsi
4. Mengontrol serta mengkritik kebijakan pemerintah yang memberikan peluang adanya tindak
korupsi
5. Melakukan gerakan serta kerja sama terhadap lembaga pemerintah dan swasta untuk memerangi
korupsi secara bersama-sama
Kemudian dalam bidang budaya atau kebudayaan adalah sebagai berikut:
A. Budaya Sebagai Panglima
Budaya adalah lapisan paling dasar dari sebuah sistem sosial, manusia berbudaya demi
beradaptasi dengan tantangan alam yang dihadapinya, mulai dari tantangan geografis hingga
ekologis. Budaya terbentuk dari pengetahuan rekayasa yang membutuhkan perhitungan yang
seksama, hingga kesenian yang memberikan filosofi hidup, renungan, dan keriaan bersama sebagai
makhluk sosial.
Dari lapis budaya tersebut tumbuhlah tata ekonomi, di mana manusia berupaya menata
kehidupan rumah tangganya dengan membagi tugas di kalangan individu, membagi sumber daya,
dan mengatur pertukarannya untuk menjaga sustainabilitas kehidupan mereka secara kolektif. Di
atas lapis ekonomi, manusia kemudian berusaha melakukan penataan kekuasaan dalam struktur
masyarakat yang bernama sistem politik.
Jadi, di atas lapisan budayalah dibangun tata ekonomi dan politik. Budaya merupakan
kolektivitas sosial perilaku yang menjadi tata kebiasaan masyarakat dalam menyikapi tantangan
pada lapis di bawahnya. Karena begitu strategisnya peran budaya dalam tatanan kehidupan
masyarakat inilah, maka sebuah perubahan sosial yang besar harus dimulai dengan merubah
kebudayaannya.
B. Merumuskan Budaya Anti Korupsi
Untuk membentuk budaya anti korupsi “asli” indonesia dibutuhkan kesepakatan dari para
cendekiawan agama, tokoh politik, budayawan, dan sejarahwan untuk duduk bersama
merumuskan sebuah formula kebudayaan baru yang diambil dari nilai-nilai agama dan kearifan
lokal yang tersebar di seluruh nusantara. Formula kebudayaan baru anti korupsi ini akan berisi
ajaran-ajaran positif sebagai antitesis dari perilaku korupsi. Penyebaran dan penerapan budaya
baru ini bisa dilakukan melalui media kebudayaan seperti film, musik, novel dan berbagai ekspresi
seni lainnya. Tokoh agama juga akan sangat berperan untuk mensosialisasikannya melalui
ceramah baik secara lansung maupun tulisan. Di ranah pendidikan, kebudayaan baru ini bisa
dimasukkan ke dalam materi pelajaran dan perkuliahan untuk membentuk karakter generasi muda.
Memang membutuhkan waktu yangpanjang untuk merubah sebuah kebudayaan, mungkin
sampai beberapa generasi, tetapi adanya komitmen politik yang kuatdari pemerintah akan semakin
mempercepat prosesnya, apalagi dengan didukung oleh seluruh komponen bangsa dalam
penyebaran dan penerapannya.Dengan begitu, harapan kita akan terciptanya Indonesia yang
bersih, berwibawa dan berjaya suatu hari nanti akan menjadi nyata. Salah satu upaya
pemberantasan korupsi adalah dengan sadar melakukan suatu gerakan anti korupsi di masyarakat.
Gerakan ini adalahupaya bersama yang bersetujuan untuk menumbuhkan budaya anti korupsi di
masayarakat. Dengan budaya tumbuhnya anti korupsi di masyarakat diharapakan dapat mencegah
munculnya perilaku koruptif. Gerakan anti korupsi adalah suatu gerakan jangka panjang yang
harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang terkait, yaitu pemerintah, swasta, dan
masyarakat. Dalam pemangku inilah peran mahasiswa sebagai salah satu bagian penting dari
masyarakat sangat diharapkan.
C. Peran Mahasiswa
Dalam sejarah perjalanan bangsa indonesia tercatat bahwa mahasiswa mempunyai peranan
yang sangat penting. Peranan tersebut tercatat dalam peristiwa-peristiwa besar yang dimulai dari
Kebangkitan Nasional tahun 1908, sumpah pemuda tahun 1928, proklamasi kemerdekaan NKRI
tahun 1945, lahirnya Orde Baru tahun 1996, dan reformasi tahun 1998. Tidak dapat di pungkiri
bahwa dalam peristiwa-peristiwa besar tersebut mahasiswa tampil didepan sebagai motor
penggerak dengan berbagai gagasan, semangat dan idealisme yang mereka miliki.
Peran penting mahasiswa tersebut tidak dapat dilepaskan dari karakteristik yang mereka miliki,
yaitu: intelektualitas,jiwa muda, dan idealisme. Dengan kemampuan intelektual yang tinggi, jiwa
pemuda yang penuh semangat, dan idealisme yang murni telah terbukti bahwa mahasiswa selalu
mengambil peran penting dalam sejarah perjalanan bangsa ini. Dalam beberapa peristiwa besar
perjalanan bangsa ini telah terbukti mahasiwa berperan sangat penting sebagai agen perubahan.
Dalam konteks gerakan anti korupsi mahasiswa juga diharapakan dapat tampil di depan menjadi
motor penggerak. Mahasiswa didukung oleh kompetensi dasar yang mereka miliki, yaitu:
intelegensi, kemampuan berpikir kritis, dan keberanian untuk menyatakan kebenaran. Dengan
kompetensi yang mereka miliki tersebut mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan,
mampu menyeruakan kepentingan rakyat, mampu mengkritisi kebijakan-kebijakan yang koruptif,
dan mampu menjadi lembaga-lembaga negara dan penegak hukum.
D. Gerakan Kultural
Gerakan kultural bertujuan untuk:
1) memberikan pemahaman tentang korupsi dan bentuk nyata anti-korupsi di dalam
kemahasiswaan,
2) menciptakan budaya anti-korupsi sejak dini, dan
3) membentuk karakter generasi anti-korupsi. Berbeda dengan sebelumnya, gerakan kultural ini
cenderung bersifat aktif, sehingga gerakan yang dilakukan tidak bergantung 14 terhadap isu yang
ada.
2.6 Bidang Teknologi
Mahasiswa sebagai kaum intelektual tentu memiliki peranan penting kaitannya dalam
memberantas korupsi, dalam era sekarang dimana teknologi kian modern malah mendukung
adanya gerakan anti korupsi seperti ini. Adapun contoh upaya mahasiswa dalam pemberantasan
korupsi dalam bidang teknologi pada kelompok kami ditekankan pada teknologi informasi sebagai
berikut:
1. Turut mengkritisi dan memberi masukan terhadap lembaga pemerintahan dengan menggunakan
sosial media dengan bijak.
Sosial media yang makin banyak macamnya mempermudah masyarakat terutama mahasiswa
dalam menyalurkan kritik dan saran yang membangun. Contohnya saja adalah mengkritiki
lembaga eksekutif maupun legislatif dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan
perihal negara seperti meninggalkan komentar pada setiap postingan namun diiringi dengan bahasa
yang santun tanpa adanya provokasi atau ujaran kebencian.
2. Menyalurkan bakat atau kemampuan yang berguna secara online untuk mendorong partisipasi
masyarakat dalam gerakan anti korupsi.
Kemampuan mahasiswa di bidang teknologi terutama dalam editing dapat disalurkan untuk hal
yang bermanfaat bagi negara seperti membuat meme, poster atau film pendek berisi motivasi atau
ajakan dalam upaya pemberantasan korupsi. Dengan bantuan adanya media sosial dapat turut
menyebarkan ajakan anti korupsi ke penjuru Indonesia. 3. Membuat forum diskusi online dalam
kaitannya dengan pemberantasan korupsi.
Dalam merespon perkembangan teknologi, sosial media dapat dimanfaatkan dengan bijak
dengan membuat forum diskusi online anti korupsi. Dengan adanya forum ini memudahkan antara
para aktivis antikorupsi serta mahasiswa dari kalangan akademisi ataupun berbagai elemen
masyarakat lainnya dapat belajar melawan korupsi dengan diskusi online.

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Adapun simpulan yang diperoleh dari pembahasan diatas adalah :
1. Pendidikan anti korupsi dini sebagai langkah awal taerhadap penanganan kasus korupsi yang
bermula dari diri sendiri dan diharapkan berimlikasi terhadap kehidupan keluarga, masyarakat,
bangsa dan negara.
2. Dalam jangka panjang, pendidikan anti korupsi dini di harapkan mampu mewujudkan
pemerintahan yang bersih dari KKN serta mampu melaksanakan UUD 1945 demi terwujudnya
good goverment.
3. Pendidikan merupakan salah satu tonggak kehidupan masyarakat demokrasi yang madani, sudah
sepantasnya mempunyai andil dalam hal pencegahan korupsi. Salah satu yang bisa menjadi
gagasan baik dalam kasusu korupsi ini adalah penerapan anti korupsi adalah penerapan anti
korupsi pada pendidikan karakter bangsa di indonesisa, khususnya ditunjukan bagi mahsiswa.
Karena pada dasarnya merek adalah agen perubahan bangsa dalam perjalanan bangsa indonesia.
4. Dengan kemampuan intelektual yang tinggi, jiwa muda yang penuh semangat, dan idealisme
yang murni telah terbukti bahwa mahasiswa selalu mengambil peran penting dalam sejarah
perjalanan bangsa ini. Dalam beberapa peristiwa besar perjalanan bangsa ini telah terbukti
mahasiswa berperan penting sebagai agen perubahan (agent of change)
5. Mahasiswa dapat banyak berperan aktif dalam aksi pemberantasan korupsi pada berbagai aspek
mulai daari sosial budaya, ekonomi, politik, pendidikan dan lain-lain.
3.2 Saran
1. Pemerintah dalam halnya melalui dinas pendidikan memformulas kan pendidikan anti korupsi
dalam mata pelajaran pada jenjang pendidikan formal.
2. Pendidikan anti korupsi (PAK) seharusnya di terapkan di bangku perkuliahan tinggi sebagai
mata kuliah wajib. Karena mahasiswa sebagai 18 salah satu bagaian dari genrasi penerus bangsa
yang memiliki kompetensi intelektual, ide-ide inovatif, kebijakan, dan pola pikir yang lebih
diplomatis menjadikan mereka agen perubahan pembelajaaran kehidupan bangsa.
3. Pendidikan anti korupsi (PAK) di tingkat prguruan tinggi memberikan pembelajaran lebih
efektif dalam pengalaman aktif bagi mahasiswa tentang realitas sosial, masalah-masalah yang
berkaitan dengan profesi, pelayanan umum, dan lain-lain. Sehingga tetmotivasi untuk kreatif dan
mandiri mengajak dirinya sendiri dan keluarga dan lingkungannya untuk proaktif memberantas
korupsi.
4. Pemerintah seharusnya mampu memperbaiki kinerja lembaga peradilan baik dari tingkat
kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan lembaga pemasyarakatan.
5. Adanya kerjasama masyarakat, pemerintah serta instansi terkait secara sinergis untuk dapat
mengimplementasikan dan menerapkan pendidikan anti korupsi dini di segala aspek kehidupan.
6. Salah satu cara memberantas korupsi adalah dengan membentuk lembaga yang independen yang
khusus menangani korupsi.
DAFTAR PUSTAKA
Drajat, M Zakaria. 2018. Peran Mahasiswa Mengatasi Korupsi.
https://www.kompasiana.com/zakariadrajat/5c0aa900aeebe1349c4fe392/ peran-
mahasiswa-mengatasi-korupsi(diakses pada hari Minggu, 24 Maret 2019 pukul 10.15
WIB)
Handinidevi, Medhira. 2013. BPKP Jawa Barat Jelaskan Peran Mahasiswa dalam Pemberantasan
Korupsi di Indonesia. https://www.itb.ac.id/news/read/4017/home/bpkp-jawa-barat-
jelaskanperan-mahasiswa-dalam-pemberantasan-korupsi-di-indonesia (diakses pada
hari Minggu, 24 Maret 2019 pukul 10.14 WIB)
Huzaifah, Gibran. 2009. Gerakan Anti-Korupsi Mahasiswa.
https://gibranhuzaifah.wordpress.com/2009/12/17/gerakan-anti-korupsimahasiswa/
(diakses pada hari Kamis, 21 Maret 2019 pukul 21.34 WIB)
Nashuha, Imam. 2018. Peran dan Potensi Mahasiswa dalam Memberantas
Korupsi.https://www.kompasiana.com/imam75980/5c0a7365bde575513
e4c3ab2/peran-dan-potensi-mahasiswa-dalam-memberantas-korupsi (diakses pada
hari Minggu, 24 Maret 2019 pukul 10.26 WIB)
Pujianto, Randra. 2015. Melawan Korupsi dengan Budaya.
https://www.kompasiana.com/rendra_pujianto/54f341427455137b2b6c6d
f7/melawan-korupsi-dengan-budaya (diakses pada hari Jumat, 22 Maret 2019 pukul
13. 53 WIB)
Riset Publik. 20 16. Korupsi Dalam Pelayanan Kesehatan Di Era Jaminan Kesehatan Nasional:
Kajian Besarnya Potensi Dan Sistem Pengendalian Fraud.https://acch.kpk.go.id/id/
artikel/riset-publik/korupsi-dalam-pelayanan-kesehatan-di-era-jaminan-kesehatan-
nasional-kajian-besarnya-potensi-dan-sistem-pengendalian-fraud (diakses pada hari
Minggu, 2 4 Maret 2019 pukul 10.05 WIB)
Sari, Maya. 2016. 4 Peranan Mahasiswa dalam Pemberantasan
Korupsi.https://guruppkn.com/peranan-mahasiswa-dalam-pemberantasankorupsi
(diakses pada hari Jumat, 22 Maret 2019 pukul 13.44 WIB)
Surono, Agus. 2016. Sikap Anti Korupsi di Kalangan Siswa dan Mahasiswa dalam Mewujudkan
Penyelenggaraan Negara Anti Korupsi dan Berbasis
Keadilan.https://www.researchgate.net/publication/315998390_Sikap_An
ti_Korupsi_di_Kalangan_Siswa_dan_Mahasiswa_dalam_Mewujudkan_P
enyelenggaraan_Negara_Anti_Korupsi_dan_Berbasis_Keadilan (diakses pada hari
Kamis, 21 Maret pukul 16.45 WIB)
akiya, Wilda. 2018. Mahasiswa dalam Gerakan Anti Korupsi.
https://indonesiana.tempo.co/read/128571/2018/10/21/wildazakiya.id/ma hasiswa-
dalam-gerakan-anti-korupsi (diakses pada hari Jumat, 22 Maret 2019 pukul 14.01
WIB)

Anda mungkin juga menyukai