Anda di halaman 1dari 9

KOMUNIKASI

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA


KELOMPOK
8
1. PUTRI OKTARIANI
2. DINDA TRISNAWATI
3. SITI INTAN PRATIWI
4. ANISA FITRIYANI
Dosen Pembimbing : NS. Septi Viantri
Kurdaningsi S.Kep.,M.Kep
KOMUNIKASI PADA LANSIA
• Proses komunikasi dengan lansia harus memperhatikan beberapa hal yaitu faktor fisik,
psikologi, dan lingkungan untuk menerapkan keterampilan komunikasi yang tepat. Selain
itu, juga harus menggunakan konsentrasi penuh dalam berkomunikasi dengan lansia.
Perubahan pada lansia juga mengakibatkan lansia mengalami kesulitan dalam komunikasi.

• Menurut Aspiani (2014), karakteristik lansia berbeda-beda sehingga kita harus memahami
lansia tersebut. Dalam berkomunikasi dengan lansia ada teknik-teknik khusus agar
komunikasi yang dilakukan berlangsung lancar dan sesuai tujuan yang diinginkan
bagaimana sih teknik berkomunikasi
dengan lansia?
TEKNIK BERKOMUNIKASI
DENGAN LANSIA
TEKNIK ASERTIF RESPONSIF FOKUS
Asertif adalah sikap yang dapat Reaksi terhadap fenomena yang Sikap ini merupakan upaya
menerima dan memahami terjadi pada lansia merupakan untuk tetap konsisten terhadap
lansia dengan menunjukkan suatu bentuk perhatian yang komunikasi yang diinginkan.
sikap peduli dan sabar untuk dapat diberikan. Ketika terdapat Hal ini perlu diperhatikan
mendengarkan dan perubahan sikap terhadap lansia karena umumnya lansia senang
memerhatikan ketika lansia sekecil apapun hendaknya menceritakan hal yang tidak
berbicara agar maksud mengklarifikasi tentang relevan.
komunikasi dapat dimengerti. perubahan tersebut.
Asetif merupakan pelaksanaan
dan etika berkomunikasi.
TEKNIK BERKOMUNIKASI PADA
LANSIA
SUPORTIF KLARIFIKASI SABAR DAN IKHLAS
Perubahan yang terjadi pada Perubahan yang terjadi pada Perubahan pada lansia yang
lansia, baik aspek fisik maupun lansia menyebabkan proses terkadang merepotkan dan
psikis secara bertahap komunikasi tidak berjalan kekanakkanakan. Apabila tidak
menyebabkan emosi lansia dengan lancar. Klarifikasi disikapi dengan sabar dan
menjadi labil. Perubahan ini dengan cara mengajukan ikhlas akan menimbulkan
dapat disikapi dengan menjaga pertanyaan ulang dan memberi perasaan jengkel sehingga
kestabilan emosi lansia, penjelasan lebih dari satu kali komunikasi tidak berjalan
misalnya dengan mengiyakan, perlu dilakukan agar maksud dengan baik. Hal tersebut
senyum, dan mengaggukkan pembicaraan dapat dimengerti. menimbulkan kerusakan
kepala ketika lansia berbicara. hubungan komunikasi.
HAMBATAN BERKOMUNIKASI
DENGAN LANSIA
• Proses komunikasi dengan lansia akan terganggu apabila ada sikap agresif dan sikap non
asertif. Sikap agresif ditandai dengan beberapa perilaku, diantaranya berusaha mengontrol
dan mendominasi orang lain, meremehkan orang lain, memepertahankan haknya dengan
menyerang orang lain, menonjolkan diri sendiri, dan mempermalukan orang lain di depan
umum.

• Sedangkan tanda sikap non asertif diantaranya ialah menarik diri bila diajak berbicara,
merasa tidak sebaik orang lain, merasa tidak berdaya, tidak berani mengungkap keyakinan,
membiarkan orang lain membuat keputusan untuk dirinya, tampil pasif (diam), mengkuti
kehendak orang lain, mengorbankan kepentingan dirinya untuk menjaga hubungan baik
dengan orang lain.
PENTINGNYA KOMUNIKASI
KELUARGA PADA LANSIA
• Keluarga usia lanjut adalah keluarga yang di dalamnya terdapatpenduduk lansia atau
anggota keluarga yang seluruhnya berusia lanjut. Salah satu peran keluarga dalam merawat
lansia ialah mempertahankan dan meningkatkan status mental lansia. Keluarga dan lansia
harus memiliki hubungan yang baik.

• Berkomunikasi merupakan salah satu cara menjaga hubungan keluarga dan lansia.
Komunikasi penting untuk lansia karena dapat meningkatkan hubungan sosial di keluarga
maupun masyarakat. Komunikasi dapat menggerakkan dan memelihara kehidupan. Manusia
mampu mengorganisir, memperbaiki, mengembangkan, dan memperluas cara berkomunikasi
sehingga manusia dapat bertahan hidup.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai