Bab Ii Ana
Bab Ii Ana
TINJAUAN PUSTAKA
Lanjut usia adalah fenomena biologis yang tidak dapat dihindari oleh
(Ratnawati, 2017).
berusia lebih dari 60 tahun (Dewi, 2014). Proses menua adalah proses
1
2
alamiah kehidupan yang terjadi mulai dari awal seseorang hidup, dan
memiliki beberapa fase yaitu anak, dewasa, dan tua (Kholifah, 2016).
Usia lanjut adalah suatu proses yang alami yang tidak dapat dihindari
rambut memutih, gigi mulai rontok, fungsi panca indra menurun, dan
yaitu:
masalah keshatan)
3
psikis.
tahun.
masalah kesehatan.
barang/jasa.
persen).
semakin baik.
rendah hati.
memenuhi undangan.
2.1.5.6. Tipe lain dari lansia adalah tipe optimis, tipe konstruktif, tipe
mental.
elastisitas mata.
dari paru.
bekerja dulu
pengobatan bertambah.
11
kesulitan.
keluarga
dapat masuk surga ialah sikap umum lansia yang perlu dipahami
b. Kesehatan umum
c. Tingkat Pendidikan
12
d. Keturunan (hereditas)
e. Lingkungan
nafsu makan berkurang dan kondisi tubuh yang lain juga mengalami
kesehatan dan penyakit yang cenderung terjadi pada lansia yang terkait
atau feses yang tanpa disadari dalam jumlah dan frekuensi yang
sosial.
85 tahun atau lebih, yaitu kurang dari 5% lansia yang berusia 60-
intelektual lainnya.
15
2.1.8.7 Infeksi
2.1.8.8 Depresi
ekonomi.
usus menjadi tertahan dan kotoran menjadi keras dan kering pada
2.1.8.12 Impotensi
tenang
Tingkat Kebutuhan
No Umur
Perkembangan tidur
1 0-1 Bulan Bayi baru lahir 14-18 jam/hari
2 1-18 Ulan Masa bayi 12-14 jam/hari
18 bulan - 3
3 Masa anak 11-12 jam/hari
tahun
4 3-6 Tahun Masa prasekolah 11 jam/hari
5 6-12 Ahun Masa sekolah 10 jam/hari
6 12-18 tahun Masa remaja 8,5 jam/hari
7 18-40 tahun Masa dewasa 7-8 jam/hari
8 40-60 tahun Masa muda paruh baya 7 jam/hari
9 ≥ 60 tahun Masa dewasa tua/lansia 6 jam/hari
Sumber : Hidayat (2010)
lanjut ia akan tetap melakukan kegiatan yang biasa ia lakukan pada tahap
sebagai berikut:
secara santai
terkait dengan usia. Penuaan adalah suatu proses normal yang ditandai
dengan perubahan fisik, sosial, dan psikologis yang dapat terjadi pada
imunologis, teori stress, teori radikal bebas, teori rantai silang, teori
dalam sel tubuh sebagai hasil dari mutasi spontan yang tidak
2013).
b. Teori Imunologis
c. Teori Stress
Padila, 2013).
Padila, 2013).
masyarakat.
b. Teori Aktivitas
e. Teori Perkembangan
Padila, 2013).
adalah kurang dari 130/ 85mmHg, sedangkan bila lebih dari 140/90
(Triyanto, 2014).
mortalitas. (Triyanto,2014).
dengan tekanan sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik di
tekanan darah normal seperti apa yang telah disepakati oleh para ahli,
yaitu :
Tekanan Darah
No Kategori Tekanan Darah Sistolik
Diastolik
1. Kegemukan (Obesitas)
badan normal.
2. Kurang Olahraga
plasma atau cairan tubuh dan tekanan darah. Keadaan ini akan
5. Stres
hipertensi.
1. Keturunan (Genetika)
komplikasinya.
2. Jenis kelamin
3. Umur
tebal 6cm, dan berat 250 gr pada wanita dewasa dan 300 gr
darah dan membawa keluar karbon dioksida dan uap air dari
memompa jantung.
katup jantung.
a) Atrium dextra
b) Ventrikel Dextra
pulmonalis.
c) Atrium Sinistra
d) Ventrikel sinistra
2. Katup-katup jantung
3. Arteri coronaria
myocardium.
4. Siklus jantung
5. Curah jantung
6. Sirkulasi sistemik
7. Sirkulasi pulmonari
yang lebih tipis dan sedikit otot polos, karena itu sirkulasi
sistemik.
8. Sirkulasi Koroner
2.2.6 PATOFISIOLOGI
sempit dari pada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang
terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku
ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari
pelebaran, banyak cairan keluar dari sirkulasi, maka tekanan darah akan
menurun (Triyanto,2014).
perubahan didalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari
garam dan air yang akan menyebabkan berkurangnya volume darah dan
hipertensi.Peradangan dan cidera pada salah satu atau kedua ginjal juga
2015).
43
2.2.7 PATHWAY
Faktor predisposisi : usia, jenis kelamin, merokok, stress,
kurang olahraga, genetic, alkohol, konsentrasi garam, obesitas
merah, mimisan, cemas atau gelisah, detak jantung keras atau tidak
kepala, pusing.
kerusakan retina, nyeri pada kepala, mual dan muntah akibatnya tekanan
2.2.9.1 Stroke dapat terjadi akibat hemoragi akibat tekanan darah tinggi
menyebabkan infark.
berbahaya).
2.2.9.5 Kejang dapat terjadi pada wanita preeklamsia. Bayi yang lahir
antara lain :
a. Laboratorium
b. EKG
3) Peninggian gelombang P
4) Gangguan konduksi
c. Foto Rontgen
2.2.11 Penatalaksanaan
a) Diet
gr/hr
Menghentikan merokok
b) Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang
5 x perminggu.
c) Penurunan Stres
b. Beta Bloker
mg (concor).
c. Vasodilator
(tenase).
e. Calsium Antagonis
(herbesser, farmabes).
(diovan).
g. Diuretic
darah” berarti tekanan pada pembuluh nadi dari peredaran darah sistemik
tekanan darah akan lebih tinggi ketika seseorang melakukan aktivitas dan
2014).
52
rileks sebelum kontraksi berikutnya, dan tekanan ini paling rendah, yang
Jennie, 2013).
53
2.3.3.3 Pasangkan manset pada salah satu lengan dengan jarak sisi
baik.
2.3.3.5 Lengan yang terpasang manset harus bebas dari lapisan apapun.
2.3.3.6 Raba nadi pada lipatan lengan, lalu pompa alat hingga denyut
meningkat 30mmHg.
tersebut.
2.3.3.8 Catat tekanan darah sistolik yaitu nilai tekanan ketika denyut
di lembar catatan.
1) Pasang dengan rapat manset atau sabuk tensimeter pada lengan kiri
atas pasien.
6) Cari denyut nadi atau arteri brakhialis di bagian siku dalam lengan kiri
pasien.
sebelum pengukuran.
kondisi duduk.
5) Hindari lengan atau tangan yang mengalami trauma, penyakit atau ila
lengan bawah telah diamputasi atau tetutup gips atau balutan yang
keras.
dengan usapan yang perlahan selama 3-10 menit (Potter & Perry, 2003
penekanan pada titik syaraf punggung atau bagian tubuh lainnya untuk
perlahan dan halus. Massase ini disebut juga sebagai stimulasi kutenus,
jaringanlain.
pernapasankulit.
dari metabolisme
59
vibration, tapogate.
karbondioksida.
jarum jam.
2012).
2018).
back massage(SSBM)
63
1) Pengertian
2) Tujuan
dan suhutubuh
3) Kontraidikasi
f. luka bakar
g. luka memar
h. ruam kulit
64
i. peradangan kulit
4) prosedur
a) Tahap Preinteraksi
kadaluwarsa
c. 1 lembar selimut
d. 1 lembar Handscoon
2) Mencuci tangan
b) Tahap orientasi
nama pasien
pelaksanaan
3) Menanyakan persetujuan/kesiapanpasien
c) Tahap Kerja
65
duduk.
leher
beberapakali.
mengakhiri usapan.
mandi
d) Tahap terminasi
semula
4. Mencuci tangan
keperawatan
67
2.5.1 Pengkajian
2.5.1.1 Biodata
Hal-hal yang perlu dikaji pada bagian ini yaitu antara lain:
registrasi.
(2016) yaitu:
68
a. Aktivitas/istirahat
monoton.
jantung, takipnea.
b. Sirkulasi
Gejala :
2) Episode palpitasi
Tanda :
takikardia
perifer)
c. Integritas Ego
d. Eliminasi
e. Makanan/cairan
Gejala :
(meningkat/turun)
Tanda :
2) Adanya edema
3) Glikosuria
f. Neurosensori
Gejala :
epistaksis)
70
Tanda :
g. Nyeri/ketidaknyamanan
h. Pernapasan
Gejala :
3) Riwayat merokok
Tanda :
pernapasan
3. Sianosis
i. Keamanan
postural
j. Pembelajaran/penyuluhan
Gejala :
71
Interpretasi Hasil :
0 - 20 : Ketergantungan
21-61 : Ketergantungan berat / sangat tergantung
62 - 90 : Ketergantungan berat
91 - 99 : Ketergantungan ringan
100 - 110 : Mandiri
Skor Hasil
Dapat menggunakan telepon
Mengoperasikan telepon sendiri dan mencari dan 1
menghubungi normor
Menghubungi beberapa nomor yang diketahui 1
Menjawab telepon tetapi tidak menghubungi 1
Tidak bisa menggunakan telepon sama sekali 0
Mampu pergi kesuatu tempat
Berpergian sendiri menggunakan kendaraan umum 1
atau menyetir sendiri
Mengatur perjalan sendiri 1
Perjalanan menggunakan transportasi umum jika ada 0
yang menyertai
Tidak melaukan perjalanan sama sekali 0
Dapat berbelanja
Mengatur semua kebutuhan belanja sendiri 1
Perlu bantuan untuk mengantar belanja 0
Sama sekali tidak mampu berbelanja 0
Dapat menyiapkan makanan
Merencanakan, menyiapkan, dan menghidangkan 1
makanan
Menyiapkan makanan jika sudah tersedia bahan 0
makanan
Menyiapkan makanan tetapi tidak mengatur diet yang 0
cukup
Perlu disiapkan dan dilayani 0
Dapat melakukan pekerjaan rumah tangga
Merawat rumah sendiri atau bantuan kadang-kadanga 1
Mengerjakan pekerjaan ringan sehari-hari (merapikan 1
tempat tidur, mencuci piring)
Perlu bantuan untuk semua perawatan rumah sehari- 1
hari
Tidak berpartisipasi dalam perawatan rumah 0
Dapat mencuci pakaian
73
Skoring IADL
Dikerjakan oleh orang lain 0
Perlu bantuan sepanjang waktu 1
Perlu bantuan sesekali 2
Independen/mandiri 3-8
Cara pelaksanaan :
No Pertanyaan Skor
1 Apakah anda pada dasarnya puas YA TIDAK
dengan kehidupan anda ?
2 Apakah anda sudah meninggalkan YA TIDAK
banyak kegiatan dan minat/ kesenangan
anda ?
3 Apakah anda merasa kehidupan anda YA TIDAK
hampa ?
4 Apakah anda sering merasa bosan ? YA TIDAK
5 Apakah anda mempunyai semangat YA TIDAK
baik setiap saat ?
6 Apakah anda takut sesuatu yang buruk YA TIDAK
akan terjadi pada anda ?
7 Apakah anda merasa bahagia pada YA TIDAK
sebagian besar hidup anda ?
8 Apakah anda sering merasa tidak YA TIDAK
berdaya ?
9 Apakah anda lebih sering tinggal di YA TIDAK
rumah dari pada pergi keluar dan
mengerjakan sesuatu hal yang baru ?
10 Apakah anda merasa mempunyai YA TIDAK
banyak masalah dengan daya ingat anda
dibandingkan kebanyakan orang ?
75
( ) 79
( ) 72
( ) 65
4 Mengingat 3 Minta klien untuk
mengulangi ketiga objek
pada no.2 (registrasi) tadi,
bila benar 1 point untuk
masing-masing objek.
( ) Objek ……
( ) Objek ……
( ) Objek ……
Interpretasi Hasil :
( ) > 23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
( ) 18 – 22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
( ) ≤ 17 : Terdapat aspek kerusakan fungsi mental berat
No Salah = 0 Benar = 1
1 Berapakah umur anda ?
2 Jam berapa sekarang ?
3 Di mana alamat rumah anda ?
4 Tahun berapa sekarang ?
5 Saai ini kita sedang berada di mana ?
6 Mampukah klien mengenali dokter dan
perawata ?
7 Tahun berapa Indonesia merdeka ?
8 Siapa nama presiden RI sekarang ?
9 Tahun berapa anda lahir ?
10 Menghitung mundur dari 20 sampai 1
Jumlah skor :
11 Perasaan hati (efek) : pilih yang sesuai
dengan kondisi klien : 1 baik 2 labil 3
depresi 4 gelisah 5 cemas
80
Hasil
No
Penilaian
1 Apakah anda mengalami penurunan asupan makanan
dalam 3 bulan terakhir disebutkan kehilangan nafsu
makan, gangguan saluran cerna, kesulitan mengunyah
atau menelan?
0 = kehilangan nafsu makan berat (severe)
1 = kehilangan nafsu makan sedang
2 = tidak kehilangan nafsu makan
2 Kehilangan berat badan dalam tiga bulan terakhir
0 = kehilangan BB > 3 kg
1 = tidak tahu
2 = kehilangan BB antara 1 – 3 kg
3 = tidak mengalami kehilangan BB
3 Kemampuan melakukan mobilitas ?
0 = di ranjang saja tau di kursi roda
1 = dapat meninggalkan ranjang atau kursi roda namun
tidak bisa pergi/ jalan-jalan keluar
2 = dapat berjalan atau pergi dengan leluasa
4 Menderita stress psikologis atau penyakit akut tiga
bulan terakhir ?
0 = ya
2 = tidak
5 Mengalami masalah neuropsiklogis?
0 = demensia atau depresi berat
1 = demensia sedang (moderate)
2 = tidak ada masalah psikologis
6 Nilai IMT (Indeks Massa Tubuh) ?
0 = IMT , 19 kg/m2
1 = IMT 19- 21
2 = IMT 21 – 23
3 = IMT > 23
Sumber : Kemenkes, 2017
SKOR SKRINING
1) Sub total maksimal : 14
2) Jika nilai > 12 – tidak mempunyai risiko, tidak perlu
melengkapi form penilaian
3) Jika < 11 – mungkin mengalami malnutrisi, lanjutkan mengisi
form penilaian
1 = ya
8 Apakah ada menggunakan lebih dari tiga macam obat
per hari ?
0 = ya
1 = tidak
9 Apakah ada luka akibat tekanan atau luka di kulit ?
0 = ya
1 = tidak
10 Berapa kali anda mengkonsumsi makan lengkap / utama
perhari ?
0 = 1 kali
1 = 2 kali
2 = 3 kali
11 Berapa banyak anda mengkonsumsi makanan sumber
protein ?
3) Sedikitnya 1 porsi dari produk (seperti susu,
keju, yogurt) perhari = ya/ tidak
4) 2 atau lebih porsi kacang-kacangan atau telur
per minggu = ya/tidak
5) Daging ikan atau ungags setiap hari = ya/tidak
0.0 = jika 0 atau hanya ada 1 jawaban ya
0.5 = jika terdapat 2 jawaban ya
1.0 = jika terdapat 3 jawaban ya
12 Pakah anda mengkonsumsi buah atau sayur sebanyak 2
porsi atau lebih per hari ?
0 = tidak
1 = ya
13 Berapa banyak cairan (air, jus, kopi, teh, susu) yang
dikonsumsi per hari?
0.0 = kurang dari 3 gelas
0.5 = 3 -5 gelas
1.0 lebih dari 5 gelas
14 Bagaimana cara makan ?
0= harus disuapi
1 = bisa makan sendiri dengan sedikit kesulitan
2 = makan sendiri tanpa kesulitan apapun juga
15 Pendengaran sendiri mengenai status gizi anda ?
0= merasa malnutrisi
1 = tidak yakin mengenai status gizi
2 = tidak ada masalah gizi
16 Jika dibandingkan dengan kesehatan orang lain yang
sebaya/seumuran bagaimanakah anda mepertimbangkan
keadaan anda dibandingkan orang tersebut?
0 = tidak sebaik dia
0.5 = tidak tahu
1.0 = sema baiknya
2.0 lebih baik
17 Lingkar lengan atas (cm) ?
0 = < 21 cm
0.5 = 21 – 22 cm
83
1.0 = >22 cm
18 Lingkar betis (cm) ?
0 = < 31 cm
1 = >31 cm
Sub Total
Sumber : Kemenkes, 2017
PENILAIAN SKOR:
I. Skor Skrining
II. Skor Penilaian
Skor total indikator malnutrisi (maksimum 30)
17 - 23.5 : risiko malnutrisi
Kurang dari 17 malnutrisi
miokard.
mengenai penyakit.
84
INTERVENSI
No. DIAGNOSA KRETERIA HASIL
KEPERAWATAN
1. Penurunan curah Tujuan : Perawatan Jantung
jantung b.d Setelah dilakukan Observasi
peningkatan tindakan keperawatan Identifikasi
afterload, diharapkan tanda/gejala primer
vasokonstriksi, Keadekuatan jantung penurunan curah
hipertrofi/ rigiditas memompa darah jantung
ventrikuler, iskemia meningkat. Identifikasi
miokard. tanda/gejala
Definisi Kriteria Hasil : sekunder penurunan
Ketidakstabilan Tekanan darah curah jantung
jantung menurun Monitor tekanan
memompa darah Nadi dalam darah
untuk memenuhi rentang normal Monitor intake dan
kebutuhan CRT membaik output cairan
metabolisme Palpitasi menurun Monitor saturasi
tubuh. Distensi vena oksigen
jugularis menurun Monitor keluhan
Penyebab Gambaran EKG nyeri dada
1. Perubahan aritmia menurun Monitor EKG 12
irama jantung Lelah menurun Sandapan
2. Perubahan Tidak pucat dan Terapeutik
frekuensi sianosis Posisikan pasien
jantung Dispnea menurun semi fowler atau
3. Perubahan Edema menurun fowler dengan kaki
kontraktilitas ke bawah atau posisi
4. Perubahan nyaman
preload Berikan diet jantung
5. Perubahan yang sesuai
afterload Fasilitasi pasien dan
keluarga untuk
Gejala dan memotivasi gaya
Tanda Mayor hidup sehat
Subjektif Berikan terapi
1. Perubahan relaksasi untuk
irama jantung mengurangi stres,
1) Palpitasi jika perlu
2. Perubahan Berian dukungan
preload emosional dan
1) Lelah spiritual
3. Perubahan Berikan oksigen
afterload untuk
1) Dispnea mempertahankan
4. Perubahan saturasi oksigen
kontraktilitita >94%
85
s Edukasi
1) Paroxys Anjurkan
mal beraktivitas fisik
nocturna sesuai toleransi
dyspnea Anjurkan
(PND) beraktivitas fisik
2) Ortopnea secara bertahap
3) Batuk Anjurkan berhenti
merokok
Objektif Anjurkan pasien dan
1. Perubahan keluarga mengukur
irama jantung berat badan
1) Bradikar Anjurkan pasien dan
di/ keluarga mengukur
takikardi intake dan output
2) Gambara cairan harian
n EKG Kolaborasi
aritmia Kolaborasi
2. Perubahan pemberian
preload antiaritmia, jika
1) Edema perlu
2) Distensi Rujuk ke program
vena rehabilitasi jantung
jagularis
3) Central
Venous
Pressure
(CVP)
meningka
t
/menurun
4) Hepatom
egali
3. Perubahan
aftrelaod
1) Tekanan
darah
meningka
t/menuru
n
2) Nadi
perifer
teraba
lemah
3) Capillary
refill time
>3 detik
4) Oliguria
5) Warna
kulit
86
pucat
dan/atau
sianosis.
4. Perubahan
kontraktilitas
1) Terdenga
r suara
jantung
S3
dan/atau
S4
2) Ejection
iraction
(EF)
menurun.
Gejala dan
Tanda Minor
Subjektif
1. Perubahan
preload
(tidak
tersedia)
2. Perubahan
afterload
(tidak
tersedia)
3. Perubahan
kontraktilitas
(tidak
tersedia)
4. Perilaku/
emosional
1) Cemas
2) Gelisah
Objektif
1. Perubahan
preload
1) Murmur
jantung
2) Berat
badan
bertambah
3) Pulmonar
y artery
wedge
pressure
(PAWP)
menurun
2. Perubahan
87
afterload
1) Pulmonar
y vascular
resistance
(PVR)
meningkat
/menurun/
2) Systemic
vascular
resistance
(SVR)
meningkat
/menurun.
3. Perubahan
kontraktilitas
1) Cardiac
index (IC)
menurun.
2) left
ventricula
r stroke
work
index
(LVSWI)
menurun
3) Stroke
volume
index
(SVI)
menurun.
4. Perilaku/
emosional
(tidak tersedia)
Kondisi klinis
terkait
1. Gagal jantung
kongestif
2. Syndrome
koroner akut
3. Stenosis
mitral
4. Regurgitasi
mitral
5. Stenosis aorta
6. Regurgitasi
aorta
7. Stenosis
trikuspidal
8. Regurgitasi
88
trikuspidal
9. Stenosis
pulmonal
10. Regurgitasi
pulmonal
11. Aritmia
12. Penyakit
jatung bawaan
2. Nyeri kepala b.d Tujuan : Manajemen Nyeri
peningkatan tekanan Setelah dilakukan Observasi
darah vaskuler tindakan keperawatan Identifikasi lokasi,
serebral dan iskemia. diharapkan tingkat karakteristik, durasi,
Definisi nyeri menurun. frekuensi, kualitas,
Pengalaman intensitas nyeri
sensori atau Kriteria Hasil : Identifikasi skala
emosional yang Frekuensi nadi nyeri
berkaitan dengan membaik Identifikasi respons
kerusakan Pola nafas nyeri non verbal
jaringan aktual membaik Identifikasi faktor
atau fungsional, Keluhan nyeri yang memperberat
dengan onset menurun dan memperingan
mendadak atau Meringis menurun nyeri
lambat dan Gelisah menurun Identifikasi
berintensitas Kesulitan tidur pengetahuan dan
ringan hingga menurun keyakinan tentang
berat yang nyeri
berlangsung Identifikasi
kurang dari 3 pengaruh nyeri pada
bulan. kualitas hidup
Monitor efek
Penyebab samping
1. Agen penggunaan
pencedera analgetik
fisiologis Terapeutik
(mis:inflamasi Berikan teknik
, iskemia, nonfarmakologi
neoplasma) untuk mengurangi
2. Agen rasa nyeri
pencedera Kontrol lingkungan
kimiawi (mis: yang memperberat
terbakar, rasa nyeri
bahan kimia Ukur tanda-tanda
iritan) vital
3. Agen Fasilitasi istirahat
pencedera dan tidur
fisik ( mis : Pertimbangkan jenis
abses, dan sumber nyeri
amputasi, dalam pemilihan
terbakar, strategi meredakan
terpotong, nyeri
89
mengangkat Edukasi
berat, Jelaskan penyebab,
prosedur periode, dan pemicu
operasi, nyeri
trauma, Jelaskan strategi
latihan fisik meredakan nyeri
berlebihan) Ajarkan teknik
nonfarmakologis
Gejala dan untuk mengurangi
Tanda Mayor rasa nyeri
Subjektif Kolaborasi
1. Mengeluh Kolaborasi
nyeri pemberian analgetik,
jika perlu
Objektif
1. Tampak
meringis
2. Bersikap
protektif (mis:
waspada,
posisi
menghindar
nyeri)
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi
meningkat
5. Sulit tidur
Gejala dan
Tanda Minor
Subjektif
(Tidak Tersedia)
Objektif
1. Tekanan
darah
meningkat
2. Pola napas
berubah
3. Nafsu makan
berubah
4. Proses
berfikir
terganggu
5. Menarik diri
6. Berfokus
pada diri
sendiri
7. Diaphoresis
90
Kondisi klinis
terkait
1. Kondisi
pembedahan
2. Cedera
traumatis
3. Infeksi
4. Sindrom
koroner akut
5. Glaukoma
3. Kelebihan volume
Tujuan : Manajemen
cairan (hipervolemia)
Setelah dilakukan Hipervolemia
b.d retensi natrium.
tindakan keperawatan Observasi
Definisi diharapkan Pemeriksaan tanda
Peningkatan keseimbangan cairan dan gejala
volume cairan
meningkat. hipervolemia (mis.
intravaskuler, Ortopnea, dyspnea,
interstisial,dan/at
Kriteria Hasil : edema, JVP/CVP
Tekanan
au intraseluler. darah meningkat, reflek
Penyebab dalam batas hepatojegular positif,
1. Gangguan normal suara napas
mekanisme Denyut nadi tambahan)
regulasi radial dalam Identifikasi
2. Kelebihan batas normal penyebab
Keseimbangan
asupan cairan hipervolemia
3. Kelebihan intake dan output Monitor status
asupan dalam 24 jam hemodinamik (mis.
natrium Berat badan stabil Frekuensi jantung,
4. Gangguan Turgor kulit tidak tekanan darah,
aliran darah mengilap dan MAP,CVP, PAP,
balik vena tegang PCWP, CO, CI), jika
5. Efek Kelembaban
agen tersedia
farmakologis (membrane Monitor intake dan
mis: mukosa output cairan
Hematokrit dan
kortikosteroid, Monitor tanda
chlorpropami Nitrogen urea hemokonsentrasi
de, darah (BUN) (mis. Kadar natrium,
Tidak
tolbutamide, ada BUN, hematocrit,
vincristine, distensi vena berat jenis urine)
tryptilinescarb
leher Monitor tanda
amazepine) Tidak ada edema peningkatan tekanan
perifer onkotik plasma (mis.
Kadar protein dan
Gejala dan albumin meningkat)
Tanda Mayor Monitor kecepatan
Subjektif infus secara ketat
1. Ortopnea Monitor efek
2. Dispnea samping deuretik
3. Paroxysmal (mis. Hipotensi
91
nocturnal ortostatik,
dysnpnea hivopolemia,
(PND). hypokalemia,
Objektif hyponatremia)
1. Edema Terapeutik
anasarka Timbang berat badan
dan/atau setiap hari pada
edema perifer waktu yang sama
2. Berat badan Batasi asupan cairan
meningkat dan garam
dalam waktu Tinggikan kepala
singkat tempat tidur 30- 400
3. Jugular
venous Edukasi
Pressure Anjurkan melapor
(CVP)mening jika haluaran urin
kat. <0,5 ml/kg/BB
4. Refleks dalam 6 jam
hepatojugular Anjurkan melapor
positif jika BB bertambah
>1 kg dalam sehari
Gejala dan Ajarkan cara
Tanda Minor mengukur
Subjektif danmencatat asupan
(tidak tersedia) dan haluaran cairan
Objketif Ajarkan cara
1. Distensi vena mengatasi cairan
jagularis Kolaborasi
2. Terdengar Kolaborasi
suara napas pemberian deuretik
tambahan Kolaborasi
3. Hepatomegali penggatian
4. Kadar Hb/Ht kehilangan kalium
turun akibat diuretic
5. Oliguria Kolaborasi
6. Intake lebih pemberian continuos
banyak dari renal replacement
output (balans therapy (CRRT)
cairan posiif)
7. Kongesti paru
Kondisi klinis
terkait
1. Penyait ginjal
: gagal ginjal
akut/kronis,
sindrom
nefrotik
2. Hipoalbumin
emia
92
3. Gagal
jantung
kongestif
4. Kelainan
hormone
5. Penyakit hati
(mis: sirosis.
Asites,
kanker hati)
6. Penyakit
vena perifer
(mis: varises
vena,
thrombus
vena,
phlebitis)
4. Intoleransi aktifitas Tujuan : Manajemen Energi
b.d kelemahan, Setelah dilakukan Observasi
ketidakseimbangan tindakan keperawatan Identifikasi
suplai dan kebutuhan diharapkan toleransi gangguan fungsi
oksigen. aktivitas meningkat. tubuh yang
Definisi mengakibatkan
Ketidakcukupan Kriteria Hasil : kelelahan
energi untuk Frekuensi nadi Monitor kelelahan
melakukan menurun fsik dan emosional
aktivitas sehari- Keluhan lelah Monitor pola dan
hari. menurun jam tidur
Dispnea saat Monitor lokasi dan
Penyebab aktivitas menurun ketidaknyamanan
1. Ketidakseimba Dispnea setelah selama melakukan
ngan antara aktivitas menurun aktifitas
suplai dan Perasaan lemah Terapeutik
kebutuhan menurun Sediakan lingkungan
oksigen Aritmia saat nyaman dan rendah
2. Tirah baring aktivitas menurun stimulus( mis:
3. Kelemahan Aritmia setelah cahaya,suara,kun
4. Imobilitas aktivitas menurun jungan)
5. Gaya hidup Sianosis menurun Lakukan latihan
monoton Tekanan darah rentang gerak pasif
membaik dan atau aktif
Gejala dan EKG iskemia Berikan aktifitas
Tanda Mayor membaik. distraksi ang
Subjektif menenangkan
1. Mengeluh Fasilitasi duduk di
lelah sisi tempat tidur,jika
tidak dapat
berpindah atau
Objektif
berjalan
1. Frekuensi
jantung
meningkat
93
Kondisi Klinis
Terkait
1. Anemia
2. Gagal jantung
kongestif
3. Penyakit
jantung
koroner
4. Penyakit
katup jantung
5. Aritmia
6. Penyakit paru
obstruktif
kronis
(PPOK)
7. Gangguan
94
metabolic
8. Gangguan
muskuloskleta
l
5. Gangguan pola tidur Tujuan : Dukungan Tidur
b.d Setelah dilakukan Observasi
ketidaknyamanan tindakan keperawatan Identifikasi pola
(nyeri) diharapkan pola tidur aktivitas dan tidur
Definisi membaik. Identifikasi faktor
Gangguan pengganggu tidur
kualitas danKriteria Hasil : (fisik dan/atau
kuantitas waktu Keluhan sulit psikologis)
tidur akibat faktor tidur menurun Identifikasi makanan
eksternal. Keluhan sering dan minuman yang
terjaga menurun mengganggu tidur
Penyebab Keluhan tidak (mis. kopi, teh,
1. Hambatan puas tidur alkoho3wl, makanan
lingkungan menurun mendekati waktu
(mis:kelembap Keluhan pola tidur, minum banyak
an lingkungan tidur berubah air sebelum tidur)
sekitar, suhu menurun Identifikasi obat
lingkungan, Keluhan istirahat tidur yang
pencahayaan, tidak cukup dikonsumsi
kebisingan, menurun Terapeutik
bau tidak Modifikasi
sedap, jadwal lingkungan (mis.
pemantauan/p pencahayaan,
emeriksaan/tin kebisingan, suhu,
dakan) matras, dan tempat
2. Kurang tidur)
kontrol tidur Batasi waktu tidur
3. Kurang siang, jika perlu
privasi Fasilitasi
4. Restraint fisik menghilangkan stres
5. Ketiadaan sebelum tidur
teman tidur Tetapkan jadwal
6. Tidak familiar tidur rutin
dengan Lakukan prosedur
peralatan tidur untuk meningkatkan
kenyamanan (mis.
Gejala dan pijat, pengaturan
tanda mayor posisi, terapi
Subjektif akupresur)
1. Mengeluh Sesuaikan jadwal
sulit tidur pemberian obat
2. Mengeluh dan/atau tindakan
sering terjaga untuk menunjang
3. Mngeluh siklus tidur-terjaga
tidak pulas
tidur
95
4. Mengeluh Edukasi
pola tidur Jelaskan pentingnya
berubah tidur cukup selama
5. mengeluh sakit
istirahat tidak Anjurkan menepati
cukup kebiasaan waktu
tidur
Objektif Anjurkan
(tidak tersedia) menghindari
makanan/minuman
Gejala dan yang mengganggu
tanda minor tidur
Subjektif Anjurkan
1. Mengeluh penggunaan obat
kemampuan tidur yang tidak
beraktivitas mengandung
menurun supresor terhadap
tidur REM
Objektif Ajarkan faktor-
(tidak tersedia) faktor yang
berkontribusi
Kondisi klinis terhadap gangguan
terkait pola tidur (mis.
1. Nyeri/kolik psikologis:gaya
2. Hipertiroidism hidup, sering
e berubah shift
3. Kecemasan bekerja)
4. Penyakut paru Ajarkan relaksasi
obstruktif otot autogenik atau
kronis cara nonfarmakologi
5. Kehamilan lainnya
6. Periode pasca
partum
7. Kondisi pasca
operasi
6. Risiko perfusi Tujuan : Manajemen
serebral tidak efektif Setelah dilakukan Peningkatan TIK
b.d penurunan suplai tindakan keperawatan Observasi
darah ke otak. diharapkan tidak Identifikasi
Definisi terjadi risiko perfusi penyebab
Berisiko serebral tidak efektif. peningkatan TIK
mengalami Monitor tanda atau
penurunan Kriteria Hasil : gejala peningkatan
sirkulasi darah ke Tingkat TIK
otak kesadaran Monitor MAP
Faktor Risiko meningkat Terapeutik
1. Keabnormalan Gelisah menurun Berikan posisi semi
masa Tekanan darah fowler
protrombin membaik Hindari pemberian
dan/atau masa Agitasi menurun cairan IV hipotonik
96
Kondisi Klinis
Terkait
1. Stroke
2. Cedera
kepala
3. Ateroskleroti
k aortik
4. Infark
miokard akut
5. Diseksi arteri
6. Embolisme
7. Endokarditis
akut
8. Fibrilasi
atrium
9. Hiperkolester
olemia
97
10. Hipertensi
11. Dilatasi
kardiomiopat
i
12. Stenosis
mitral
13. Stenosis
carotid
14. Neoplasma
otak
15. Miksoma
atrium
Objektif
1. Menunjukkan
perilaku
tidak sesuai
anjuran
2. Menunjukkan
persepsi
yang keliru
terhadap
masalah
Gejala dan
Tanda Minor
Subjektif
(tidak tersedia)
100
Objektif
1. Menjalani
pemeriksaan
yang tidak
tepat
2. Menunjukkan
perilaku
berlebihan(mi
s: apatis,
bermusuhan,
agitasi,
hysteria).
Kondisi Klinis
Terkait
1. Kondisi klinis
yang baru
dihadapi oleh
klien
2. Penyakit
akut
3. Penyakit
kronis
Dukungan
mobilisasi
Observasi
1. Identifikasi
102
2.4.3 Implementasi
103
yang tepat, intervensi diharapkan dapat mencapai tujuan dan hasil yang
menurut Potter & Perry (2009) dalam jurnal ade cahya lesmana (Sari,
2018).
2.4.4 Evaluasi