Anda di halaman 1dari 3

Film diawali dengan seorang duda bernama Ki Hoon, Ia ditinggal pergi oleh istrinya karena

Ki Hoon seorang pemalas dan dianggap tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarganya bahkan
anak-anak Ki Hoon sekarang diasuh oleh istrinya yang sudah mempunyai suami baru dengan
kehidupan yang cukup nyaman. Disini Ki Hoon diberi uang oleh ibunya karena Ga Yeong
anak Ki Hoon berulang tahun sekarang dan memintanya untuk mengajaknya makan malam
nanti, Tetapi Ki Hoon meminta tambahan uang lagi karena ia merasa kurang dengan uang
pemberian ibunya itu. Ibu yang sudah nampak tua tak itupun menolak karena Ki Hoon sudah
menambah beban keluarga dengan hutang yang cukup banyak, Saat akan pergi belanja
ibunya memberi uang lagi untuk Ki Hoon karena Ki Hoon terus marah marah. Merasa kurang
dengan uang pemberian ibunya Ki Hoon kemudian mengambil kartu Atm milik ibunya yang
disimpan dilemari setelah itu ia pergi ke Atm bersama seorang temannya bernama Cho Sang.
Tetapi setelah dicoba berkali kali memasukan PIN atm Ki Hoon mengalami kesalahan karena
PINnya sudah diganti oleh ibunya hingga ia marah marah didalam Atm tersebut, Saat
kesempatan terakhir memasukan PIN Ki Hoon sangat hati hati karena jika ini gagal kartu
Atm akan terblokir, Setelah memasukan PIN terakhir kalinya Ki Hoon berhasil yang ternyata
PIN tersebut diganti dengan ulang tahun anak Ki Hoon sendiri. Mereka berdua senang sekali
sampai berteriak kegirangan di dalam Atm tersebut. Sin berpindah di tempat perjudian,
Ternyata Ki Hoon ingin melipat gandakan uang ibunya dalam perjudian ini, Ki Hoon kalah
dalam percobaan judi kali ini tapi ia tak patah semangat dan di kesempatan terkahir ia
mencoba berpikir keras untuk memenangkan perjudian agar mendapat uang yang banyak.
Setelah berlangsung akhirnya Ki Hoon menang dalam judinya dan ia mendapat uang yang
cukup banyak. Kemudian mereka berdua keluar dari tempat perjudian dan dengan
sombongnya Ki Hoon berkata pada anaknya lewat telfon jika ia akan mentraktir makanan
lezat yang mahal juga dengan hadian yang istimewa tetapi belum puas Ki Hoon dengan
kesombongannya ia kemudian dihampiri oleh beberapa rentenir yang ingin meminta uang
padanya karena Ki Hoon sudah berhutang dan tidak membayarnya berbulan bulan, Melihat
itu Ki Hoon langsung berlari untuk menghindari gerombolan rentenir itu, Saat berlari masuk
ke ruangan tak sengaja ia menabrak bocah lalu menolongnya lalu lanjut ia berlari lagi tapi
sialnya ia tetap tertangkap oleh rentenir itu. Karena diancam Ki Hoon pun menuruti
permintaan rentenir itu saat merogoh saku ia kaget karena uangnya tidak ada dan sakunya
juga robek ia menduga jika uangnya jatuh bersamaan saat bertabrakan dengan bocah tadi.
Rentenir itu kemudian mengantam Ki Hoon hingga hidungnya mengeluarkan darah, Ki Hoon
yang ketakutan ia hanya duduk pasrah dihadapan rentenir tersebut, Kemudian rentenir itu
meminta perjanjian dengan Ki Hoon apabila ia tak melunasi hutangnya bulan depan mereka
akan meminta satu ginjal dan bola mata Ki Hoon, Perjanjian itupun ditandan tangani dengan
cap jempol darah dari Ki Hoon yang mana perjanjian ini juga disebut perjanjian darah.
Setelah Ki Hoon menandatanganinya ia meminta 10ribu won pada rentenir itu tapi tidak
diberikan sama sekali. Sin berlanjut pada Ki Hoon yang kembali menghampiri kasir ditempat
perjudian karena sebelum pergi Ki Hoon memberikan uang 10ribu won pada kasir tersebut,
Setelah uang itu diterima Ki Hoon ia bergegas ke tempat permainan capit yang didalamnya
ada boneka, Sama seperti tadi Ki Hoon gagal berkali kali hingga muncul anak kecil yang
membantunya bermain dan akhirnya mendapat hadiah mainan dari tempat itu. Berpindah
ditempat makan Ki Hoon menemani putri kecilnya makan dipinggir jalan dan memberikan
hadiah yang ternyata hadiah itu adalah pistol mainan dengan berbagai alasan Ki Hoon
meyakinkan agar anaknya mau menerima hadiah sederhana dari ayahnya ini. Setelah itu Ki
Hoon mengantar putrinya pulang dengan jalan kaki sampai didepan apartemen yang ternyata
sudah ditunggu ibunya. Setelah itu Ki Hoon menuju stasiun untuk pulang tetapi ia mengalami
kesialan lagi disini karena ia terlambat saat akan masuk ke kereta yang megakibatkan dirinya
tertinggal oleh kereta yang akan dinaikinya, Dengan rasa kesal dia duduk dan tak lama
dihampiri seorang pria berpakaian rapi, Pria itu menawarkan sebuah permainan banting kartu
dengan hadiah yang lumayan banyak awlnya Ki Hoon menolak tapi lama lama ia tergiur dan
menerimanya, Mulanya Ki Hoon kalah dan ia membayarnya dengan sebuah tamparan dari
pria itu hingga berkali kali ditampar akhirnya Ki Hoon menang dan mendapat uang. Sebelum
pergi pria itu menawarkan permainan lagi dengan hadiah yang banyak kali ini tapi Ki Hoon
menolak kembali tiba tiba pria itu berdiri dan menyebutkan identitas lengkap Ki Hoon setelah
itu ia memberi nomer telefon pada Ki Hoon lalu pergi. Sin berpindah dirumah Ki Hoon saat
sedang makan malam bersama ibunya Ki Hoon memberikan uang yang ia dapat dari pria tadi
kepada ibunya, Ibunya malah curiga dengan uang itu dan menduga bahwa uang tersebut hasil
dari perjudian dan muka lebam Ki Hoon juga dianggapnya berkelahi lagi, Saat itu juga
ibunya Ki Hoon belum mengetahui jika Atm miliknya diambil Ki Hoon. Ki Hoon yang
merasa diremehkan sembari mengunyah makanan ia meyakinkan ibunya jika uang itu ia
dapat dari kerja kerasnya seharian tadi. Kemudian Ki Hoon kaget ketika mendengar jika
anak, Istri , dan Suami barunya akan pindah ke Amerika karena pekerjaan, Ibunya menyru Ki
Hoon untuk kembali mendapatkan hak asuh anaknya. Selesai makan Ki Hoon bergegas tidur
tapi ia teringat dengan permainan yang ditawarkan pria tadi yang hadiahnya cukup banyak
dan mungkin uangnya akan digunakan Ki Hoon membiayai anaknya dan melunasi hutang
hutangnya, Lantas ia menelfon pria tadi dan pergi ke pinggir jalan menunggu jemputan. Saat
mobil datang supirnya terlihat memakai pakaian tertutup dengan topeng, Dengan menyebut
kata sandi Ki Hoon dipersilahkan masuk ke mobil dan ia dibius dengan gas hingga tertidur,
Setelah bangun Ki Hoon berada di asrama yang terdapat banyak peserta juga dengan baju
mirip seperti tahanan. Saat mereka semua bangun ada dua orang diantara mereka sedag
berkelahi ternyata yang berkelahi seorang wanita yang ditabrak oleh Ki Hoon saat kabur dari
rentenir, Ki Hoon yang marah ia mendekat dan memaki wanita itu tapi musuh dari wanita itu
pria bertato seperti preman juga tidak suka dengan sikap Ki Hoon, Tiba tiba datang pasukan
dengan baju berwarna merah dan menggunakan topeng ada juga orag yang memakai topeng
hitam dengan baju rapi, Ternyata mereka ini sangat merahasiakan identitas mereka dan juga
permainan inipun rahasia tetapi hadiahnya sangat banyak, Setelah memberi beberapa
informasi pada semua peserta yag berjumlah 456 kemudia mereka diminta mengisi formulir
untuk mengetahui mereka menyetujui atau tidak dalam permainan ini. Kemudia mereka
semua dibawa ke tempat yang cukup besar untuk foto selfie dan berjalan menuju tempat
permainan. Staff dari pasukan tadi juga memantau lewat cctv dan kemudian duduk santai
melihat semua peserta bermain, Setelah semua peserta sampai dilapangan permainan Ki
Hoon menemui Sang Hwo yang ternyata anak dari pemilik toko ikan yang sering dihampiri
Ki Hoon, Ia ternyata juga terlilit hutang saat kerja diluar negeri. Berlajut kepada boneka besar
yang berperan sebagai penjaga dan selalu berkata lampu hijau lampu merah dan peserta harus
lari ke garis finish saat berkata lampu hijau dan lampu merah harus berhenti tanpa ada
gerakan sedikitpun jika tidak akan dieliminasi macam permainan petak umpet di Indonesia.
Saat dimulai ada satu peserta yang dieliminasi, Disini para peserta mulai tahu jika dieliminasi
adalah ditembak senjata, Mereka yang kaget segera berlari kabur tapi hal ini malah membuat
mereka yang terdeteksi bergerak ditembak begitu saja, Begitu juga dengan Ki Hoon mukanya
terliat pucat dan takut tapi diyakinkan oleh Sang Hwo dan langsung berlari menuju garis.
Saat itu juga banyak peserta yang mati tertembak karena bergerak sedikit saja, Ki Hoon yang
dari tadi berlindung dibelakang seseorang akhirnya orang didepannya tertembak dan ia
sontak kebingungan takut dengan boneka itu jika ia tertembak. Tapi ia tetap optimis maju
kedepan karena melihat waktu yang terus berkurang dalam satu babak ini, Dengan cukup
tergesa gesa Ki Hoon tak sengaja menginjak tangan peserta lain yang membuatnya terpeleset
untungnya ada peserta yang baik hati memegang baju Ki Hoon agar tidak jatuh dan terdeteksi
oleh boneka itu. Setelah boneka itu mengatakan sandinya mereka berdua langsung lari lompat
ke garis finish diikuti waktu yang sudah habis. Saat itu juga masih banyak peserta yang jauh
dari garis finish akhirnya mereka semua dieliminasi. Dan bagi peserta yang lolos babak ini
akan lanjut ke babak berikutnya dengan diikuti atap yang mulai tertutup dengan muka muka
peserta yang sudah terlihat lega.

Anda mungkin juga menyukai