Disusun Oleh :
Nugroho, T. U.
Chrisardy, E. G.
Kurikulum pendidikan dirancang agar kompetensi yang diajarkan pada siswa baik
pengetahuan, keterampilan, dan sikap dapat tercapai secara utuh. Prosesnya dilakukan
melalui sejumlah pembelajaran sebagai satu kesatuan yang saling mendukung dalam
pencapaian kompetensi tersebut. Sesuai dengan konsep Kurikulum 2013, modul ini
disusun dengan mengacu pada pembelajaran saintifik, sehingga setiap kompetensi ilmu
yang diajarkan harus dapat membuat siswa terampil dalam menyajikan pengetahuan yang
dikuasai secara konkrit, serta bersikap sebagai mahluk yang mensyukuri anugerah Tuhan
Yang Maha Esa. Oleh karena itu, dalam kegiatan pembelajaran diperlukan suatu bahan
ajar yang dapat mendukung pencapaian kompetensi ilmu pengetahuan yang diajarkan.
Salah satunya adalah pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar yang berupa modul.
Akan tetapi, siswa tetap harus menggali informasi yang lebih luas lagi melalui diskusi
maupun mencari dari sumber lain yang masih berkaitan dengan materi yang dibahas.
Modul Teknik Pemesinan Frais CNC ini dapat digunakan sebagai panduan dalam
kegiatan belajar siswa agar mencapai kompetensi-kompetensi yang diajarkan dalam
Teknik Pemesinan Frais CNC. Modul ini dibagi menjadi 5 kegiatan belajar yang
menekankan pada aspek pengetahuan dan keterampilan kerja mesin frais CNC. Kegiatan
belajar 1 membahas tentang identifikasi dari mesin frais CNC beserta parameter
pemotongannya, kegiatan belajar 2 membahas tentang pembuatan/penyusunan program
frais CNC, kegiatan belajar 3 membahas tentang pemrograman mesin frais CNC dengan
Mastercam, kegiatan belajar 4 membahas tentang penerapan dan penggunaan mesin frais
CNC dengan kontrol GSK 983 dan kontrol GSK 218, serta kegiatan belajar 5 adalah
evaluasi.
Sebagai hasil pengembangan, modul ini bersifat terbuka serta terus dilakukan
perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, saya mengharap saran, kritik serta
masukannya guna memperbaiki dan menyempurnakan modul ini. Atas konstribusi
tersebut, saya ucapkan banyak terima kasih. Mudah-mudahan dengan pengembangan
modul ini dapat memberikan manfaat dan hal yang baik bagi kemajuan dunia pendidikan
dalam rangka mempersiapkan generasi emas di masa mendatang.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
PETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR (MODUL)………................................... v
GLOSARIUM…………………………………………………………………… vi
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang……………………………………………………………… 1
B. Prasyarat…………………………………………………………………….. 2
C. Petunjuk Penggunaan……………………………………………………….. 2
D. Sarana Pembelajaran………………………………………………………... 3
E. Tujuan Akhir………………………………………………………………... 3
F. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar……………………………………. 4
G. Cek Kemampuan……………………………………………………………. 5
BAB II PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN CNC………………….…. 7
A. Deskripsi……………………………………………………………………. 7
B. Kegiatan Belajar…………………………………………………………….. 8
C. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Belajar…………………………………….. 8
BAB III KEGIATAN BELAJAR 1...……………………………………….…... 9
A. Kegiatan Belajar 1 : Mengidentifikasi Mesin Frais CNC Beserta Parameter
Pemotongannya.…..………...………............................................................ 9
1. Tujuan Pembelajaran………………………………...………………… 9
2. Uraian Materi…………………………………………...……………... 9
3. Tes Formatif 1….………………………………………...……………. 20
BAB IV KEGIATAN BELAJAR 2…...…………………………………….…... 21
A. Kegiatan Belajar 2 : Pembuatan/Penyusunan Program Mesin Frais CNC..... 21
1. Tujuan Pembelajaran………………………………………………....... 21
2. Uraian Materi…………...……………………………………………... 21
3. Tes Formatif 2.…………...……………………………………………. 46
iii
BAB V KEGIATAN BELAJAR 3
A. Kegiatan Belajar 3 : Menerapkan dan Menggunakan Teknik Pemesinan
Frais CNC………………………………………………………………....... 48
1. Tujuan Pembelajaran…………………………………………………... 48
2. Uraian Materi………………………………………………………….. 48
3. Tes Formatif .………………………………………………………….. 65
LATIHAN……………………………………..............................………… 66
.
iv
PETA KEDUDUKAN MODUL
v
GLOSARIUM
6|P age
BAB I
KEGIATAN BELAJAR 1
b. Uraian Materi
1) Definisi Mesin Frais CNC
Mesin CNC (Computer Numerical Control) merupakan salah satu jenis dari
sekian banyak mesin NC (Numerical Control) yang dikendalikan secara numerik
melalui sistem kontrol komputer. Pada dasarnya konstruksi dari sebuah mesin CNC
terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian sistem pengendali dan bagian mesin
perkakas. Pada bagian pengendali berisi sistem-sistem yang digunakan untuk
mengendalikan gerakan mesin seperti gerakan alat potong dan gerakan eretan meja.
Adapun pada bagian mesin perkakas berisi komponen-komponen mekanik yang
bergerak dan beroperasi serta berfungsi sebagai tempat pemasangan alat potong.
Mesin frais CNC adalah mesin frais yang pengoperasiannya dilakukan melalui
kontrol komputer dengan menggunakan bahasa numerik, yaitu perintah gerakan
menggunakan huruf dan angka. Mesin ini juga dikenal sebagai mesin CNC Multiple
Axis atau CNC Milling. Mesin frais CNC merupakan penyempurnaan sistem
pengoperasian mesin frais konvensional yang masih menggunakan tenaga manusia
menjadi mesin frais yang menggunakan kendali elektronik secara otomatis. Mesin
frais CNC merupakan mesin yang mampu menerima masukan data dalam bentuk
perintah, kemudian memproses dan mengubahnya ke dalam bentuk gerakan-gerakan
7|P age
pada alat potong dan eretan meja. Karena mesin frais CNC dioperasikan melalui
kontrol komputer, maka semua gerakan yang berjalan sesuai dengan program yang
diberikan. Keuntungan dari sistem ini yaitu memungkinkan mesin diperintah untuk
mengulang gerakan yang sama dengan tingkat ketelitian yang sama pula.
8|P age
Sistem persumbuan tersebut distandarkan untuk berbagai macam jenis
pemesinan berdasarkan standar ISO 841 dan DIN 66217, yaitu sistem koordinat
carthesian. Dalam penggunaan sistem koordinat ini kita mengenal tanda sebagai
penunjuk posisi suatu titik dari titik koordinat awal, yaitu positif (+) dan negatif (–).
Sistem koordinat mesin frais CNC dibagi menjadi dua, yaitu sistem koordinat mesin
(Machine Coordinate System/MCS) dan sistem koordinat benda kerja (Workpiece
Coordinate System/WCS). Begitu juga dengan titik nol mesin frais CNC yang terdiri
dari titik nol mesin (machine zero point) dan titik nol benda kerja (workpiece zero
point). Titik nol mesin adalah titik nol asli yang ditentukan oleh produsen mesin
CNC, sedangkan titik nol benda kerja adalah titik nol yang dihasilkan dari pergeseran
titik nol mesin yang merupakan titik nol program CNC.
(a) (b)
Gambar 1.2 (a) Sistem Koordinat pada Mesin Frais CNC (MCS) dan
(b) Sistem Koordinat pada Benda Kerja (WCS)
11 | P a g e
3) Bagian-Bagian Mesin Frais CNC dan Perlengkapannya
Panel
Tool kontrol
Changer Spindel dan atau
pemegang
tool
Meja atau
sliding bed
1) Bagian Mekanik
1) Motor Utama
Motor utama adalah motor penggerak spindel untuk
memutar alat potong. Motor mesin frais CNC kebanyakan
menggunakan jenis motor arus searah atau DC (Direct
Current) dengan kecepatan putaran yang bervariasi.
2) Step Motor
Step motor berfungsi untuk menggerakkan eretan
mesin, yaitu gerakan sumbu X, gerakan sumbu Y, dan
gerakan sumbu Z. Tiap-tiap eretan atau sumbu mesin
memiliki step motor sendiri.
3) Eretan (Support)
Eretan adalah gerak persumbuan jalannya mesin CNC. Pada mesin frais
CNC ini eretan memanjang merupakan penggerak sumbu X dan eretan melintang
merupakan penggerak sumbu Y.
12 | P a g e
4) Penjepit Alat Potong (Tool Holder)
Penjepit atau pemegang alat potong yang biasa disebut arbor adalah penjepit
manual yang digunakan untuk menjepit alat potong pada saat penyayatan benda
kerja. Dibagian dalam tool holder dilengkapi collet, yaitu alat bantu yang
berfungsi untuk memperkuat pencekaman alat potong.
Arbor
Collet
13 | P a g e
2) Bagian Pengendali atau Kontrol
Bagian pengendali atau kontrol mesin frais CNC adalah bagian yang berisi
tombol-tombol dan saklar serta dilengkapi dengan monitor. Berikut bagian-bagian
dari pengendali mesin frais CNC, yaitu:
• Tombol kunci program • Displai penunjukan ukuran feeding
• Tombol emergensi • Displai penunjukan waktu pemesinan
• Pengatur kecepatan pemakanan • Displai penunjukan putaran spindel
• Pengatur kecepatan spindel • Displai penunjukan harga X, Y, dan Z
• Tombol operasi manual • Fungsi kode huruf program CNC
• Tombol start untuk eksekusi • Tombol reset dan lainnya
k
j
l
i h
e
b
a
d f
3) Alat Potong
Beberapa macam aksesoris digunakan pada mesin frais CNC, dimana aksesoris
tersebut membantu operator dalam melakukan seting alat potong, pemasangan benda
kerja, maupun penyayatan benda kerja. Sedangkan beberapa tipe alat potong yang
sering digunakan pada proses pemesinan frais CNC terbuat dari material HSS (High
14 | P a g e
Speed Steel) atau karbida. Endmill HSS sering digunakan untuk membentuk kontur,
15 | P a g e
sedangkan face mill digunakan untuk proses meratakan permukaan. Selain itu,
digunakan juga endmill yang ditambah dengan pahat sisipan (insert) dari karbida
yang telah distandarkan oleh ISO. Alat potong dalam bentuk sisipan pada saat ini
sangat sering digunakan karena efektivitas dan efisiensinya. Dikatakan efektif karena
alat potong memiliki kekerasan dan ketahanan aus yang tinggi, sehingga proses frais
CNC dapat menghasilkan benda kerja dengan kualitas dimensi dan geometris yang
presisi. Sementara itu, dikatakan efisien karena memiliki kecepatan potong yang
tinggi, sehingga proses pemesinan menjadi lebih cepat.
Untuk jenis dan bentuk alat potong yang umum digunakan pada mesin frais
CNC dapat dilihat pada gambar berikut:
16 | P a g e
Gambar 1.7 Jenis dan Bentuk Alat Potong Mesin Frais CNC
17 | P a g e
berbentuk balok atau kubus, ragum yang digunakan adalah ragum sederhana.
Sedangkan untuk membuat bentuk sudut digunakan ragum universal atau bila
menggunakan ragum sederhana maka bentuk alat potong yang digunakan harus
menyesuaikan bentuk sudut yang akan dibuat. Apabila bentuk benda kerja silindris,
maka untuk memegang benda kerja digunakan kepala pembagi (dividing head).
Gambar 1.9 (a) Ragum Sederhana, (b) Ragum Universal, dan (c) Kepala Pembagi
Selain pemegang benda kerja, juga ada beberapa macam aksesoris yang
digunakan untuk membantu pengaturan pada mesin frais CNC maupun pengerjaan
pada benda kerja. Aksesoris tersebut misalnya: (1) paralel untuk meninggikan posisi
benda kerja; (2) line finder untuk membantu mencari posisi garis pinggir benda kerja;
(3) line finder yang dipasang pada collet; (4) edge finder untuk mencari posisi pojok
benda kerja; (5) vise stop yang berguna untuk batas peletakan benda kerja di ragum;
(6) pembatas ragum; (7) blok V untuk membantu memegang benda kerja berbentuk
silindris; dan (8) klem untuk membantu memegang benda kerja.
18 | P a g e
d. Parameter Pemotongan Mesin Frais CNC
Parameter pemotongan mesin frais CNC adalah parameter-parameter pemesinan
yang harus diperhatikan dan disesuaikan oleh operator ketika sedang menjalankan mesin
frais CNC agar hasil dari proses pemesinan menjadi optimal. Parameter pemotongan yang
digunakan pada mesin frais CNC relatif sama dengan parameter pemotongan pada mesin
frais konvensional, di antaranya:
1) Kecepatan Potong (Cutting Speed)
Kecepatan potong (cutting speed) adalah suatu harga yang diperlukan dalam
menentukan kecepatan pada proses penyayatan atau pemotongan benda kerja. Harga
kecepatan potong tersebut ditentukan oleh jenis alat potong dan jenis benda kerja
yang dipotong. Kecepatan potong biasanya dinyatakan dalam satuan m/menit, yaitu
kecepatan dimana alat potong melintasi benda kerja untuk mendapatkan hasil yang
paling baik pada kecepatan yang sesuai. Adapun rumus dasar untuk menentukan
kecepatan potong adalah :
Vc =
Keterangan:
19 | P a g e
b) Jenis alat potong
Semakin tinggi kekuatan/kekerasan alat potongnya, maka harga kecepatan
potongnya juga semakin besar. Misalnya alat potong yang terbuat dari karbida
akan mempunyai harga kecepatan potong lebih besar dibandingkan dengan alat
potong dari HSS.
c) Besarnya kecepatan penyayatan/asutan
Semakin besar kecepatan penyayatan/asutan, maka kecepatan potongnya
akan semakin kecil.
d) Kedalaman penyayatan/pemotongan
Semakin tebal atau semakin dalam penyayatan benda kerja, maka harga
kecepatan potongnya akan semakin kecil.
F = n x fpt x zn
Keterangan :
n=
20 | P a g e
5) Penggunaan Parameter Pemotongan pada Mesin Frais CNC
• Diketahui pisau HSS shell endmill Ø40 mm dengan jumlah gigi 6 buah, digunakan
untuk menyayat benda kerja dengan bahan baja St. 37 dengan kecepatan potong
(Vc) 25 m/menit dan kecepatan pergigi (fpt) 0,02 mm.
• Ditanyakan :
a) Berapa besar kecepatan putar spindel mesin?
b) Berapa besar kecepatan pemakanannya?
• Jawab :
a) n =
n= = 199,044 rpm
b) F = n x fpt x zn
F = 199,044 x 0,02 x 6
F = 23,885 mm.put/menit
2. Tes Formatif 1
a. Soal Latihan (Kognitif)
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jelas dan tepat!
1) Jelaskan pengertian, prinsip kerja dan sistem koordinat dari mesin frais CNC!
2) Sebutkan 5 bagian utama dari mesin frais CNC beserta fungsinya!
3) Sebutkan dan jelaskan kegunaan dari perlengkapan mesin frais CNC!
4) Benda kerja dengan bahan alumunium dikerjakan dengan kecepatan potong 300
m/menit menggunakan pisau endmill Ø20 mm, maka besar putaran spindelnya!
5) Apabila putaran mesin yang digunakan untuk mengerjakan benda kerja sebesar
2000 rpm dan diameter pisau endmill 20 mm dengan jumlah mata potong pisau 4
buah, maka besar kecepatan potong (Vc) dan kecepatan pemakanannya (F) jika
kecepatan penyayatan tiap mata potong (fpt) 0,05 mm!
b. Tugas (Psikomotorik)
1) Lihat dan amati mesin frais CNC yang ada dibengkel atau laboratorium, kemudian
buatlah sketsa gambar bagian-bagian mesin sesuai dengan letaknya!
2) Perhatikan juga aksesoris mesin frais CNC yang terdapat dibengkel atau
laboratorium, kemudian buatlah catatan aksesoris apa saja yang ada dan masih
bisa berfungsi atau tidak!
21 | P a g e
BAB II
KEGIATAN BELAJAR 2
b. Uraian Materi
a. Sistem dan Bagian-Bagian Program Mesin Frais CNC
1. Pemrograman Mesin Frais CNC
Pemrograman CNC adalah urutan perintah yang disusun secara rinci tiap blok
untuk memberikan masukan pada mesin CNC tentang apa yang harus dikerjakan.
Dalam membuat dan menyusun program pada mesin frais CNC diperlukan bagian
mekanik mesin frais dan bagian kontrol CNC. Gerakan alat potong ke titik koordinat
tertentu disebut gerak interpolasi yang terdiri dari dua macam, yaitu interpolasi lurus
(linier interpolation) dan interpolasi melingkar (circular interpolation). Interpolasi
lurus dapat berupa gerakan pada satu sumbu koordinat (sumbu X, sumbu Y, atau
sumbu Z), gerak pada dua sumbu (sumbu X dan Y, sumbu X dan Z, atau sumbu Y
dan Z), dan gerakan pada tiga sumbu (sumbu X, Y, dan Z). Sedangkan interpolasi
melingkar berupa gerakan pada dua sumbu yaitu sumbu X dan Y dengan arah gerak
radius. Bentuk program mesin frais CNC ada yang berupa program utama (main
program) saja maupun program utama dan anak program (subprogram). Program
utama bisa memiliki satu atau lebih subprogram tergantung kebutuhan kerja yang
ditunjukkan oleh gambar. Berikut ini beberapa penjelasan dasar tentang struktur
program mesin frais CNC, di antaranya:
a) Ketika membuat program CNC secara umum, misalnya pada kontrol CNC Fanuc,
Mitsubishi, dan GSK, nama program ditentukan oleh pembuat program dengan
karakter pertama adalah huruf “O” dan karakter berikutnya adalah empat digit
angka, misalnya O0003. Namun dibeberapa kontrol CNC lain seperti pada
22 | P a g e
Siemens ada yang sudah menggunakan karakter huruf, jadi nama program tidak
menggunakan angka melainkan menggunakan huruf dengan batasan jumlah
karakter tertentu, misalnya “PROGRAMKU”.
b) Suatu baris instruksi (block instructions) berisi semua data yang diperlukan untuk
melaksanakan satu langkah proses pemesinan. Dalam satu baris biasanya terdiri
dari beberapa karakter huruf dan angka, serta selalu diakhiri dengan karakter EOB
(End of Block).
c) Kata program terdiri dari kode huruf yang diikuti angka, misalnya G01, X100,
atau M03. Ketika satu baris terdiri dari lebih dari satu pernyataan, maka kata-
kata dalam baris tersebut harus diatur dan boleh terdiri dari satu kata atau lebih.
d) Catatan dapat digunakan untuk menjelaskan pernyataan atau keterangan dari
baris program. Pernyataan dapat berupa nama program, tanggal pembuatan,
identifikasi program atau keterangan teknis misalnya ukuran benda kerja, jenis
dan ukuran alat potong yang digunakan, cara pencekaman, dan lainnya.
Jenis pemrograman yang digunakan pada mesin frais CNC secara umum ada
dua, yaitu:
a) Pemrograman Absolut
Adalah pemrograman yang hanya menggunakan satu titik acuan koordinat
dari keseluruhan isi program atau pemrograman dimana titik referensinya tetap
yaitu satu titik dijadikan referensi untuk semua program berikutnya.
23 | P a g e
b) Pemrograman Inkrimental
Adalah pemrograman dimana koordinat titik terakhir program yang
berjalan digunakan sebagai acuan pengukuran koordinat program setelahnya
atau jarak/ukuran gerakan alat potong berikutnya didasarkan pada posisi
koordinat alat potong sebelumnya.
Program CNC adalah serangkaian instruksi numerik yang digunakan oleh mesin
CNC untuk melakukan urutan operasi yang diperlukan untuk mengerjakan benda
kerja tertentu. Metode pemrograman mesin frais CNC terdiri dari:
a) Pemrograman Manual
Pemrograman manual dilakukan dengan menyusun parameter dan kode
gerakan dalam bentuk huruf dan angka pada satu lembar program CNC yang
nantinya diisikan ke mesin frais CNC secara manual. Pengisian program ini
dilakukan dengan cara mengetik atau memasukkan koordinat program ke dalam
mesin melalui tombol pada panel kontrol.
b) Pemrograman Konversational
Pemrograman konversational disebut juga G wizard, yaitu pemrograman
yang dilaksanakan pada panel kontrol CNC secara langsung dengan menu
perintah baku yang telah disediakan, misalnya pemrograman untuk membuat
kontur, pengeboran, penguliran, dan sebagainya. Pemrograman dilakukan
dengan memililih menu dan mengisikan data seperti kecepatan potong, gerak
makan, ukuran benda, ketebalan pemakanan, dan arah proses pemesinan, yang
kemudian muncul kode G langsung pada layar.
24 | P a g e
c) Pemrograman CAM
Pembuatan program CAM (Computer Aided Manufacturing) dilakukan
dengan cara menggambar bentuk benda kerja dengan menggunakan perangkat
lunak CAD/CAM, kemudian berdasarkan gambar tersebut dibuat jalur
pemotongannya (toolpath). Semua metode pemrograman tersebut keluarannya
adalah program CNC dalam bentuk kode G, yaitu kode gerakan alat potong yang
dapat dibaca dan dilaksanakan perintahnya oleh sistem kontrol pada mesin CNC.
2. Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman adalah format perintah dengan menggunakan kode huruf,
angka, dan simbol dalam satu blok program. Di dalam mesin frais CNC terdapat
perangkat komputer yang disebut Machine Control Unit (MCU). Perangkat ini
berfungsi untuk menerjemahkan bahasa kode ke dalam gerakan persumbuan sesuai
bentuk gambar kerja. Kode bahasa dalam mesin frais CNC dikenal dengan kode G
dan M, dimana kode-kode tersebut sudah distandarkan oleh ISO maupun badan
internasional lainnya. Aplikasi kode huruf, angka, dan simbol pada mesin frais CNC
bermacam-macam tergantung sistem kontrol dan tipe mesin yang dipakai, tetapi
secara prinsip semuanya relatif sama. Program mesin frais CNC terdiri dari
kombinasi huruf dan angka yang dapat dibaca oleh mesin dan memiliki arti atau
fungsi masing-masing. Tabel berikut ini menunjukkan kode G dan kode M yang
digunakan pada mesin frais CNC dengan sistem kontrol GSK 983 Ma-H dan sistem
kontrol GSK 218 MC H.
Tabel 2.1 Kode G dan Kode M
Mesin Frais CNC dengan Kontrol GSK 983 dan kontrol GSK 218 MC H
Kelompok
Kode G Fungsi atau Deskripsi
Nomor
G00* Gerak cepat untuk memposisikan
Positioning (quick)
G01* Interpolasi lurus
01 Linear interpolation (cutting feed)
G02 Interpolasi melingkar searah jarum jam
Arc interpolation CW (clockwise circle)
G03 Interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam
Arc interpolation CCW(counterclockwise circle)
G04 Berhenti sementara
Dwell
25 | P a g e
G07 Penunjukan sumbu imajiner
00 Imaginary axis designation
G09 Pemberhentian pemeriksaan
26 | P a g e
Kelompok
Kode G Fungsi atau Deskripsi
Nomor
Accurate stop check
28 | P a g e
Kelompok
Kode G Fungsi atau Deskripsi
Nomor
G74 Siklus pembuatan spiral kiri
Left-handed tapping cycle
G76 Siklus gurdi halus
Finish boring
G80* Sikulus gurdi dibatalkan
To disable fixed cycle
G81 Siklus gurdi, senter bor
Drilling cycle, spotter
G82 Siklus gurdi, dengan berhenti sementara
Drilling cycle, counter boring
G83 Siklus gurdi dengan pengembalian
Depth drilling cycle, peck drill
G84 Siklus pengetapan
Tapping cycle
G85 Siklus pengeboran
Boring cycle
G86 Siklus pengeboran
Boring cycle
G87 Siklus pengeboran
Boring cycle
G88 Siklus pengeboran
Boring cycle
G90* Perintah pemrograman absolut
03 Absolute-value programming
G91* Perintah pemrograman incremental
Incremental-value programming
G92 00 Penyetingan sistem koordinat
Coordinate system setting
G94* Gerak makan dengan satuan mm/menit
05 Feed per minute
G95 Gerak makan dengan satuan mm/putaran
Feed per rotation
G96 Kecepatan penyayatan konstan
13 Feed at constant speed
G97* Pembatalan pengendalian kecepatan penyayatan konstan
To cancel constant speed control
G98* Kembali ke titk awal
10 To return fixed cycle to the initial point
G99 Kembali ke titik pengembalian
To return fixed cycle to point
29 | P a g e
Kode M Fungsi atau Deskripsi
M01 Putaran spindel berhenti sementara
M02 Program berakhir (Program END)
M03 Putaran spindel searah jarum jam (Spindle ON CW)
M04 Putaran spindel berlawanan arah jarum jam (Spindle ON CCW)
M05 Putaran spindel mati (Spindle OFF)
M07 Pendingin udara bertekanan hidup (Coolant ON)
M08 Pendingin cair hidup (Coolant ON)
M09 Pendingin mati (Coolant OFF)
M30 Program selesai dan kembali ke awal (Program END)
M98 Awal sub program
M99 Akhir sub program
30 | P a g e
Gambar 2.3 Fungsi Gerak G00
c) G02 (Gerak Interpolasi Melingkar Searah Jarum Jam atau Clock Wise)
Gerak dengan kode G02 adalah gerak penyayatan arah radius atau
interpolasi melingkar searah gerakan jarum jam. Gerak interpolasi melingkar
G02 dilaksanakan oleh sistem kontrol setelah mendapat masukan jarak sumbu X,
jarak sumbu Y, dan besar radius (R) dari gerakan melingkar yang dikerjakan.
Namun ada juga penulisan besar radius yang menggunakan kode I dan J.
Dimana I adalah jarak titik awal permulaan radius sampai titik akhir radius pada
arah sumbu X, sedangkan J adalah jarak titik awal permulaan radius sampai titik
akhir radius pada arah sumbu Y. Metode penulisan kode program G02 yaitu:
G02 X_ _ _ Y _ _ _R_ _ _ F_ _ _ atau G02 X_ _ _ Y _ _ _I_ _ _ J_ _ _ F_ _ _
31 | P a g e
Gambar 2.5 Fungsi Gerak G02
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan busur atau radius pada gerak
interpolasi melingkar G02 dan G03 adalah:
• Arah putaran radius sesuai dengan gerakan melingkar yang dikerjakan untuk
menetapkan penggunaan G02 atau G03.
32 | P a g e
• Titik awal dan akhir dari suatu busur yang merupakan data alamat X, Y, Z,
dan R, baik dihitung dari titik awal radius (inkrimental) maupun dari titik
nol benda kerja (absolut).
• Penetapan besarnya kecepatan pemakanan (F) yang akan digunakan.
33 | P a g e
• G41 (cutter radius compensation left) adalah pergerakan tool di sebelah kiri
dari kontur benda kerja, dengan jarak antara kontur dengan titik pusat radius
tool sebesar radius tool tersebut.
(a) (b)
Gambar 2.8 (a) Tool Menyayat Tanpa Kompensasi dan (b) Tool Menyayat
dengan Kompensasi Radius Kiri
(a) (b)
Gambar 2.9 (a) Tool Menyayat Tanpa Kompensasi dan (b) Tool Menyayat
dengan Kompensasi Radius Kanan
g) G54, G55, G56, G57, G58, dan G59 (Sistem Koordinat Benda Kerja)
Pengaktifan sistem koordinat benda kerja dimaksudkan untuk memindah
titik nol koordinat mesin ke titik nol koordinat benda kerja. Pemindahan ini
diidentifikasi setelah benda kerja dipasang pada ragum dan harus diisikan pada
parameter titik nol (zero point offset). Pengaktifan sistem koordinat benda kerja
dilakukan dengan menuliskan koordinat benda kerja pada posisi G54, G55, G56,
G57, G58, atau G59. Benda kerja sederhana yang hanya memiliki satu titik nol
sebagai acuan, biasanya menggunakan G54 sebagai sistem koordinat benda
34 | P a g e
kerjanya, sedangkan benda kerja yang bentuknya lebih komplek dan rumit dapat
menggunakan pemindahan titik nol lebih dari satu kali, misalnya G54 dan G55.
35 | P a g e
(1) G82 (Siklus Pengeboran dengan Tinggal Diam)
Jika dalamnya lubang telah dicapai, penarikan dengan G82 dimulai dengan
segera atau cepat. Pada saat proses tatal terputus, permukaan dasar lubang tidak
bersih dan kasar, tapi untuk mengatasi hal tersebut dirancanglah agar mata bor
diam sesaat dalam posisi Z terprogram untuk tujuan akhir pengeboran.
36 | P a g e
sehingga diperoleh kualitas permukaan lubang yang tinggi. Kode atau siklus
program yang digunakan adalah G85, dimana kode ini merupakan kombinasi
dari dua perintah G01.
Gambar 2.13 Fungsi G90 (Koordinat Absolut) dan G91 (Koordinat Inkrimental)
37 | P a g e
j) G92 (Pergeseran Titik Referensi)
Pada topik di atas telah dibahas penetapan titik nol benda kerja dan posisi
alat potong pun jelas dapat diketahui, yaitu merupakan jarak titik nol benda kerja
ke puncak alat potong atau pisau frais. Melalui fungsi G92, posisi puncak pisau
frais dapat dinyatakan melalui pengamatan posisi pada sumbu X, Y, dan Z.
Setelah titik nol benda kerja ditetapkan, masukan nilai jarak dari titik nol benda
kerja ke puncak alat potong.
38 | P a g e
Gambar 2.15 Fungsi M98 dan M99
39 | P a g e
NO PROGRAM CNC KETERANGAN
T1 M6 Pergantian dan pengaktifan tool nomor satu
G54 Pemindahan titik origin mesin ke origin benda kerja
Program Pembuka
40 | P a g e
5. Uji Coba Pemrograman Frais CNC
a) Pemrograman Grafir (menggunakan G00, G01, G02, dan G03)
Catatan:
• Titik referensi atau titik nol benda kerja berada di tengah-tengah.
• Tool yang digunakan adalah NC drill (H1) atau single libs cutter.
• Kedalaman pemakanan adalah 0,25 mm.
• Putaran spindel dan kecepatan penyayatan disesuaikan dengan parameter
pemotongan pada mesin frais CNC.
41 | P a g e
G1 X30. G2 X25. Y40. R15.
G1 X20. Y30. M05
G0 Z2. G91 G28 Z0.
G1 X25. Y40. G28 X0. Y0.
G1 Z-0.25 F200. M30
G2 X55. Y40. R15. F400.
Program
T1 M6 G1 X5.
G1 G90 G94 G54 X-10. Y-20. M3 S1500 F500.
G1 X5. Y75. G1 X75.
G43 H1 Z50. G1 Y5.
G1 Z-4. F300. G41 D1 G1 X10. G1 Y70.
41 | P a g e
G1 X70. G43 H2 Z50.
G1 Y10. G1 Z5. F500.
G1 X10. G1 Z-0.25 F100.
G40 G0 Z-2. G1 Y48.5
G1 X10. Y-20. G1 X31.5 Y57.
G41 D1 G1 X48.5
G1 X15. G1 X57. Y48.5
G1 X15. Y65. G1 X57. Y31.5
G1 X65. G1 X48.5 Y23.
G1 Y15. G1 X31.5 Y23.
G1 X20. Y15. G1 X23. Y31.5
G1 Y60. G1 Z5.
G1 X60. X40. Y55.
G1 Y20. Z-0.25 F100.
G1 X20. G1 X40. Y25.
G1 Y50. G2 X40. Y55. R15.
G1 X30. Y60. G2 X40. Y25. R15.
G1 X50. G2 X25. Y40. R15.
G1 X60. Y50. G1 X55. Y40.
G1 Y30. G1 X50.
G1 X50. Y20. G2 X30. Y40. R10.
G1 X30. G2 X40. Y50. R10.
G1 X20. Y30. G1 X40. Y35.
G40 G0 Z50. G3 X40. Y45. R5.
M05 G3 X35. Y40. R5.
G91 G28 Z0. M05
M0 G28 G91 Z0.
T2 M6 G28 X0. Y0.
G1 G90 G94 G54 X23. Y31.5 M3 M30
S15000 F500.
42 | P a g e
c) Pemrograman Kontur Bertingkat dan Pengeboran
(Menggunakan G41, G42, G40, Serta Siklus Bor G81 & G83)
Catatan:
Program G1 Y10.
T1 M6 G1 X10.
G1 G90 G94 G54 X-10. Y-20. M3 G1 Y60.
S1200 F500.
G43 H1 Z50.
G1 Z-4. F500.
G41 D1
G1 X10. Y-20.
G1 Y70.
G1 X70.
43 | P a g e
G1 X20. X20.
Y70. G1 G1 X10. Y20.
X60. G40 G0 Z-2.
G1 X70. G1 X10. Y-10.
Y60. G1 G41 D1
Y20. G1 X20.
G1 X60. G1 X20. Y60.
Y10. G1 G1 X60.
44 | P a g e
G1 Y20. X47. Y27.
G1 X20. X33.
G1 Y50. G80 Z25.
G2 X30. Y60. R10. G91 G28 Z0.
G1 X50. M05
G2 X60. Y50. R10. M0 T3
G1 Y30. M6
G2 X50. Y20. R10. G1 G90 G94 G54 X40. Y40. M3
G1 X30. S800 F500.
G2 X20. Y30. R10. G43 H3 Z50.
G40 G0 X25. G98 G83 Z-5. R2 Q1 F500.
G92 G28 Z0. X25.
M05 X33. Y53.
M0 T2 X47.
M6 X55. Y40.
G1 G90 G94 G54 X40. Y40. M3 X47. Y27.
S800 F500. X33.
G43 H2 Z50. G80 Z25.
G99 G81 Z-1. R10. F500. M05
X25. G28 G91 Z0.
X33. Y53. G28 X0. Y0.
X47. M30
X55. Y40.
44 | P a g e
Program
T1 M6 X50. Y50.
G1 G90 G94 G54. X20. Y20. M3 Z0. F100.
S2000 F500. M98 P123 L3
G43 H1 Z50. F1000. G90 G1 Z5.
G1 Z5. F50 G1 X20. Y50.
G1 Z0. F100. G1 Z0. F100.
M98 P123 L3 M98 P123 L3
G90 G1 Z5. G90 G1 Z5.
X50. Y20. M05
Z0. F100. G28 G91 Z0.
M98 P123 L3 G28 X0. Y0.
G90 G1. Z5. M30
45 | P a g e
c. Tes Formatif 2
a. Soal Latihan (Kognitif)
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan tepat!
1) Apakah yang dimaksud dengan pemrograman CNC!
2) Jelaskan perbedaan dari jenis pemrograman absolut dan inkrimental!
3) Metode pemrograman mesin frais CNC terbagi menjadi 3 cara, yaitu
pemrograman manual, konversational, dan CAM. Jelaskan secara singkat
pengertian masing-masing metode pemrograman tersebut!
4) Apakah arti dari fungsi gerak kode G00, G01, G02, dan G03!
5) Dalam kode pemrograman siklus pembuatan lubang terdapat fungsi gerak G81,
G82, G83, dan G85. Jelaskan perbedaan masing-masing fungsi gerak tersebut!
b. Tugas (Psikomotorik)
1) Susunlah program CNC dengan menggunakan G00 dan G01 untuk penempatan
puncak alat potong atau pisau frais agar mendekati benda kerja dengan koordinat
(a) absolut dan (b) inkrimental sesuai gambar dibawah:
46 | P a g e
2) Buatlah program mesin frais CNC dari gambar kerja (gambar grafir) berikut
secara manual melalui program tunggal maupun siklus!
3) Sebuah benda kerja dengan jumlah kantong 4, akan dikerjakan pada mesin frais
CNC. Program utama dijalankan dengan metode absolut dan subprogram dengan
metode inkrimental. Titik nol benda kerja berada pada pojok kiri bawah (sesuai
gambar job) dan diameter pisau frais 8 mm. Buatlah program siklus kantong
tersebut dengan menggunakan kode M98 dan M99!
47 | P a g e
BAB III
KEGIATAN BELAJAR 3
b. Uraian Materi
Metode pemesinan perlu dipilih sesuai dengan bentuk benda kerja yang akan dibuat.
Proses roughing, semi finishing, serta finishing harus dipisahkan dan menggunakan alat
potong yang berbeda. Pemilihan alat potong disesuaikan dengan material benda kerja
yang akan dikerjakan. Material dan bentuk alat potong harus dipertimbangkan agar proses
pemesinan menjadi efektif dan efisien. Kondisi pemesinan meliputi kedalaman
pemotongan, gerak makan, dan kecepatan potong yang diperoleh melalui perhitungan
maupun dari tabel parameter pemesinan. Kondisi pemotongan berbeda untuk beberapa
macam gerakan alat potong, misalnya gerakan alat potong untuk pemesinan frais CNC
meliputi pengefraisan permukaan (facing), pemotongan samping atau kontur (side
cutting), pembuatan lubang (hole machining), pembuatan kantong (pocket), dan lainnya.
Pertimbangan antara kondisi pemotongan dan jalannya alat potong harus selalu
diperhatikan agar proses pemesinan menghasilkan benda kerja yang sesuai dengan
spesifikasi gambar kerja.
a. Pemilihan dan Pemasangan Peralatan/Perlengkapan Mesin Frais CNC
Peralatan/perlengkapan bantu mesin frais CNC berupa pencekam benda kerja
dan pemegang alat potong yang harus dipilih dan dipasang dengan benar sebelum
mesin dioperasikan. Pencekam benda kerja berfungsi untuk menjepit atau
meletakkan benda kerja pada meja mesin frais CNC, sedangkan pemegang alat potong
berfungsi untuk memegang alat potong yang diletakkan pada sumbu utama
48 | P a g e
atau spindel mesin frais CNC. Pemasangan benda kerja dan alat potong yang tepat
akan mempermudah proses seting pada mesin frais CNC.
1) Pemasangan Ragum/Pencekam
Ragum dipasang pada meja mesin frais CNC menggunakan dua buah baut
yang disisipkan di T-slot yang ada pada meja mesin.
Kolet
Kunci Arbor
arbor
Pull stud
49 | P a g e
3) Penyetingan Alat Potong
Dalam operasi pengefraisan pada umumnya didasarkan atas ukuran yang
ditunjukkan pada sisi luar benda kerja. Agar ukuran-ukuran hasil pemesinan
tepat, maka ditetapkan suatu titik awal pengerjaan yang disebut dengan titik nol
benda kerja. Dengan ditentukannya titik nol benda kerja, maka kedudukan pisau
frais terhadap benda kerja dapat diketahui. Ada beberapa cara yang dapat
digunakan untuk mendapatkan kedudukan pisau frais terhadap benda kerja, antara
lain: (1) dengan menggoreskan ujung atau sisi pisau ke permukaan/sisi benda
kerja; (2) dengan menggunakan dial indikator; dan (3) dengan menggunakan alat
seting khusus yang disebut centrofix. Dalam pembahasan ini akan dibahas cara
menentukan titik nol benda kerja menggunakan metode penggoresan
(scratching), seperti yang diilustrasikan pada penjelasan berikut:
a) Seting pisau terhadap benda kerja pada sumbu X
• Periksa diameter pisau yang akan digunakan, kemudian tentukan besar
dan arah putaran spindel utama.
• Pasang benda kerja pada ragum dan jepit dengan kuat.
• Putar spindel utama dan yakinkan putaran sudah senter.
• Turunkan pisau frais dengan menggerakkan sumbu Z dan atur kedalaman
yang diperlukan di sebelah sisi luar benda kerja.
• Sentuhkan pisau ke arah sumbu +X pada sisi luar benda kerja dengan
gerakan pelan ke arah benda kerja sampai menyentuh benda kerja.
Pisau Frais
50 | P a g e
b) Seting pisau terhadap benda kerja pada sumbu Y
• Pisau frais masih tetap pada posisi di atas, bebaskan pisau dari benda
kerja dan geser ke arah sumbu –Y, kemudian gerakkan pisau ke kanan
yaitu ke arah sumbu +X.
• Sentuhkan pisau ke arah sumbu +Y pada sisi luar benda kerja dengan
menggerakkan pelan-pelan ke arah benda kerja.
Pisau Frais
Pisau Frais
51 | P a g e
b. Pemindahan Sistem Koordinat (Position Shift Offset) Mesin Frais CNC
Pengoperasian mesin frais CNC pada dasarnya terdiri dari kegiatan melakukan
seting, mengedit program CNC, dan menjalankan program CNC. Seting untuk mesin
frais CNC dilakukan dengan cara mengisi data alat potong, menggeser titik nol (zero
point offset), dan mengisi data setingan. Pada mesin frais CNC pemindahan sistem
koordinat mesin ke sistem koordinat benda kerja dilakukan pada 3 sumbu, yaitu
sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z. Hasil langkah-langkah pemindahan sistem
koordinat adalah harga koordinat sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z untuk pergeseran
G54 (kode perintah untuk memindah titik nol).
c. Pengoperasian Mesin Frais CNC dengan Sistem Kontrol GSK 983 Ma-H dan
sistem kontrol GSK 218 MC- H
Pengoperasian mesin frais CNC meliputi langkah menghidupkan mesin,
memilih mode pengoperasian, melakukan pergeseran titik nol, serta membuat dan
mengubah/mengedit program CNC. Berikut prosedur pengoperasian mesin frais CNC
sesuai dengan petunjuk pengoperasian mesin dari produsen mesin.
1) Panel Kontrol Mesin Frais CNC
Panel kontrol mesin frais CNC adalah bagian pusat kontrol mesin sebagai
interaksi antara operator dan mesin frais CNC. Panel kontrol memungkinkan
operator dapat melihat posisi alat potong yang ditunjukkan oleh sumbu X, Y,
dan Z. Selain itu, panel kontrol memungkinkan operator mengedit program CNC,
menggerakkan alat potong secara manual, memutar spindel, menjalankan
program CNC secara otomatis, dan mengendalikan semua fungsi mesin.
a) Papan Ketik Mesin Frais CNC (CNC Keyboard)
Papan ketik CNC (CNC keyboard) terdiri dari huruf, angka, simbol,
52 | P a g e
kursor, dan mode pengeditan yang berfungsi untuk pengendalian mesin
53 | P a g e
CNC seperti pengisian data, pengisian parameter, penulisan program CNC,
pemanggilan program CNC, dan pemindahan area operasi.
56 | P a g e
3) Memasukkan Program ke dalam Mesin Frais CNC
Proses memasukkan program CNC ke mesin frais CNC dapat dilakukan
dengan beberapa alat, seperti kabel RS232, USB/flashdisk, memory card, dan
LAN card. Sebelum masuk ke dalam pengoperasian mesin frais CNC, harus
dipahami dahulu tombol-tombol yang terdapat pada kontrol mesin. Pada mesin
frais CNC dengan sistem kontrol GSK 983 Ma-H dan sistem kontrol GSK 218
MC- H fungsi dari tombol-tombolnya dijelaskan pada tabel berikut.
Tabel 4.1 Fungsi Tombol-Tombol Mesin Frais CNC
NO TOMBOL FUNGSI
PROGRAM LOCK
2 POWER ON Untuk menghidupkan kontrol CNC
3 POWER OFF Untuk mematikan kontrol CNC
EMERGENCY STOP
Untuk menggerakkan persumbuan dengan
7 MPG
MPG
57 | P a g e
Mode EDIT, untuk memasukkan program baik
9 dari komputer maupun manual, dan juga
mengedit program
Manual Data Input (MDI), untuk menuliskan
10 program per blok dan mengeksekusinya tiap
blok yang ditulis
Untuk mengoperasikan atau menggerakkan
11 persumbuan secara manual dengan menekan
sumbu secara langsung
Untuk mengaktifkan MPG agar bisa
12
dioperasikan
58 | P a g e
SINGLE Menjalankan program tiap blok
21 SKIP Melewati blok
OPTIONAL STOP Berhenti sementara
ON Pendingin keluar
24 STOP Pendingin berhenti
AUTO Pendingin terprogram
Secara garis besar apapun jenis mesin CNC dan apapun jenis kontrolnya,
mempunyai tahapan-tahapan pengoperasiannya yang relatif sama, yaitu:
a) Turn On
b) Reference Point/Machine Zero
c) Zerro Offset Setting
d) Tool Setting /Cutter
e) Memasukan program G code atau program CNC
59 | P a g e
f) Mensimulasikan program G code atau program CNC
g) Mengeksekusi program CNC
3 Tekan Power ON
5) Mematikan Mesin
60 | P a g e
6) Reference Point atau Machine Zero
Agar mesin tidak over travel atau melewati batas area kerja mesin yang
mengakibatkan adanya alarm over travel, posisikan dahulu spindel ditengah area
kerja mesin dan dekat dengan stock/work table.
Tekan tombol Machine Zero, kemudian tekan tombol
1
sumbu Z + Z+
Karena mode Machine Zero sudah aktif langsung saja
2 X+
tekan tombol X +
Karena mode Machine Zero masih aktif langsung saja
3 Y+
tekan tombol Y +
Tunggu sampai pergerakan Machine Zero berhenti atau sampai koordinat
4 pada monitor berhenti atau koordinat Machine Coordinate menjadi
X0, Y0, Z0
61 | P a g e
Untuk mengakhiri penggunaan Handy Pulser arahkan
5
knop pada posisi OFF
62 | P a g e
8) Langkah-Langkah Seting Titik Nol Benda Kerja
5 posisi penyentuhan
63 | P a g e
Penyentuhan terhadap sumbu X dengan
tekan huruf X kemudian SHIFT, X SHIFT
7
sehingga nilai koordinat sumbu X nol
Kemudian angkat/bebaskan centrofix
untuk seting sumbu Y, jika dalam
keadaan tidak bergoyang, sentuh
8
kembali ujung centrofix agar kembali
bergoyang
Sentuhkan centrofix pada arah
persumbuan Y, seperti diperlihatkan
pada gambar dengan cara yang sama
seperti penyentuhan pada sumbu X
9
64 | P a g e
Pastikan centrofix sudah dinaikkan dari
atas permukaan ragum, kemudian
13 masih pada menu MPG posisikan
koordinat tool pada X +5 dan Y +5
b. Tugas (Psikomotorik)
Kerjakan benda kerja tersebut di atas sesuai dengan bentuk gambar dengan
mengikuti perintah atau langkah-langkah kerja sebagai berikut:
1) Hidupkan mesin frais CNC kemudian posisikan sumbu pada titik nol mesin!
2) Pasang dan seting ragum untuk menjepit benda kerja di meja mesin frais CNC!
3) Pasang dan seting alat potong yang digunakan untuk mengerjakan benda kerja!
4) Buatlah program CNC untuk benda kerja tersebut sesuai dengan bentuk gambar,
kemudian kirim atau masukkan program tersebut pada mesin untuk di eksekusi!
5) Lakukan proses pengerjaan benda kerja sesuai dengan prosedur pengoperasian
mesin frais CNC untuk mendapatkan ukuran sesuai.
67 | P a g e
LATIHAN
Catatan :
• Buatlah program CNC untuk job atau gambar kerja berikut, kemudian kerjakan
dengan menggunakan mesin frais CNC.
• Parameter pemotongan pemesinan frais CNC ditentukan sesuai dengan gambar job.
• Prosedur dan kriteria penilaian yang digunakan sama dengan prosedur dan kriteria
penilaian yang ada pada kegiatan evaluasi.
Job 1
68 | P a g e
Job 2
69 | P a g e
Job 3
Job 4
70 | P a g e
Job 5
Job 6
71 | P a g e