Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG

PUSKESMAS SULILI
Jl. Poros Pinrang-Malimpung, Kel. Mamminasae

KERANGKA ACUAN
PELACAKAN BGM DAN GIZI BURUK

A. PENDAHULUAN
Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya tidak
dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Masalah gizi
disamping merupakan sindrom kemiskinan yang erat kaitannya dengan ketahanan pangan
ditingat rumah tangga dan juga menyangkut aspek pengetahuan serta perilaku yang kurang
mendukung pola hidup sehat. Keadaan gizi masyarakat akan mempengaruhi tingkat
kesehatan dan umur, harapan hidup yang merupakan salah unsure utama dalam penentuan
keberhasilan pembangunan Negara yang di kenal dengan istilah Human Development
Indeks (HDI).

B. LATAR BELAKANG
Saat ini di era globalisasi dimana terjadi perubahan hidup gaya hidup dan pola makan,
Indonesia menghadapi permasalahan gizi ganda. Disatu pihak masalah gizi kurang yang
pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya
kualita lingkungan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi. Selain itu masalah gizi
lebih yang disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu disertai
dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi (Asrul, 2004).
Penanganan gizi buruk sangat terkait dengan strategi sebuah bangsa dalam menciptakan
sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif. Upaya peningkatan sumber daya
manusia yang berkualitas dimulai dengan cara penanganan pertumbuhan anak sebagai
bagian dari keluarga dengan asupan gizi dan perawatan yang baik. Dengan lingkungan
keluarga yang sehat, maka hadirnya infeksi menular ataupun penyakit masyarakat lainnya
dapat dihindari. Ditingkat masyarakat faktor-faktor seperti lingkungan yang higienis,
ketahanan pangan keluarga, pola asuh terhadap anak dan pelayanan kesehatan primer sangat
menentukan dalam membentuk anak yang tahan gizi buruk

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terlaksananya kegiatan balita gizi buruk

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kejadian dan jumlah balita yang gizi buruk
b. Memberikan pelayanan kepada balita gizi buruk
c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berkaitan dengan kejadian balita gizi buruk
d. Untuk meningkatkan status gizi balita gizi buruk

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pelacakan BGM dan Gizi Buruk meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut ;
1. Penimbangan bayi dan balita
2. Pengukuran tinggi badan
3. Penentuan status gizi
4. Kegiatan konseling dan penyuluhan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Menimbang bayi dan balita
2. Mengukur tinggi badan bayi dan balita dengan menggunakan microtoise
3. Menentukan status gizi anak dengan melihat indikator berat badan per tinggi badan
berdasarkan standar antrpoometri penilaian status gizi anak

F. SASARAN
Sasarannya adalah bayi dan balita yang timbangannya berada atau dibawah garis merah
pada grafik penimbngan pada KMS
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan pelacakan BGM dan gizi buruk dilakukan setiap bulan

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan. Kegiatan ini dilakukan penanggung
jawab program melalui lokakarya mini lintas program

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan kegiatan dilakukan oleh penanggung jawab program kemudian dilaporkan ke
Kepala Puskesmas untuk dibahas lebih lanjut mengenai analisa masalah dan pemecahannya,
selanjutnya laporan tersebut didokumentasikan dalam bentuk laporan Pelacakan BGM dan
gizi buruk kemudian dilaporkan ke Dinas Kesehatan kabupaten/Kota setiap bulannya

Sulili, 2016
Kepala Puskesmas Sulili

Dr. Amtsyir Muhadi, M.Adm.Kes


NIP. 19750323 200701 1 021

Anda mungkin juga menyukai