Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

PADA ANAK DENGAN VARICELLA

DI SUSUN OLEH

LIDYA PALLANGA

03.2019.078

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

KURNIAJAYA PERSADA PALOPO

TAHUN AJARAN 2019 – 2020


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Varisela disebabkan oleh virus herpes varicella atau disebut juga varicella zoster virus

(VZV). Varisela terkenal dengan nama chickenpox atau cacar air adlah penyait primer

VZV, yang pada umumnya menyerang anak-anak. Sedangkan herpes zoster atau shingles

merupakan suatu reaktivitas infeksi endogen pada peidelaten VZV. Umumnya menyerang

orang dewasa atau anak-anak yang menderita defisiensi imun. Varisela sebagai penyakit

virus pada anak yang sangat menular lebih menular dari pada perotitis, tetapi kurang

menular bila dibandingkan dengan campak. (Sumarmo, 2012)

Varisela pada umunya menyerang anak-anak, di negara bermusim empat , 90 % kasus

varisela terjadi sebelum usia 15 tahun. Virus Varisela zoster adalah patogen manusia yang

menyebabkan varisela setelah infeksi primer dan herpes zoster setelah reaktivitasi

sekunder. Kedua manifestasi penyakit ini bisa pada semua usia, namun varisela terlihat

lebih umum pada anak-anak sementara herpes zoster terutama diamati pada orang tua.

Meskipun jarang, komplikasi penyakait penyakit ini akbiat varisela bisa berat dan

mengancam jiwa terutama pada usia ektrem, selama kehamilan dan pada

immunocompromised. Vaksin Varisela yang dilemahkan telah berhasil diformulasikan

untuk mencegah varisela dan komplikasinya merupakan bagian dari program imunisasi

anak rutin di beberapa negara termsuk indonesia. (Jurnal review of varicella zoster virus

from epidemiology to preventation oleh David Pace: Jumat 09 september 2016)

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep dasar dan teori penyakit Varisela ?

2. Bagaimana konsep dasar asuhan keperawatn untuk penyakit Varisela?


a. Tujuan

1. Untuk mengetahui konsep dasar dan teori penyakit Varisela.

2. Untuk menegtahui dan memahami konsep dasar asuhan keperawatan penyakit

Varisela.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi

Varisela adalah akut primer oleh virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa,

secara klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorfi, terutama berlokasi di

bagian sentral tubuh. Disebut juga cacar air, chicken pox. Tersebar kosmopolit,

menyerang terutama anak-anak. Transmisi penyakit ini secara aerogen. Masa penularan

7hari dihitung dari timbulnya gejala kulit.(Kapita Selekta Kedokteran,2017)

Menurut Sumarmo,2002 dalam buku NANDA NIC-NOC 2015 Varisela disebabkan

oleh virus Herpes varicella atau disebut juga varicella-zoster virus (VZV). Varisela

terkenal dengan nama chickenpox atau cacar air adalah penyakit primer VZV, yang pada

umum menyerag anak. Sedangkan herpes zoster atau shingles merupakan suatu

reaktivitas infeksi endogen pada peide laten VZV, umumnya menyerang orang dewasa

atau anak yang menderita definisi imun. Varisela sebagai penyakit virus pada anak sangat

menular, lebih menular dari pada perotitis, tetapi kurang menular bila dibandingkan

dengan campak.

B. Etiologi

Virus varisela-zoster. Infeksi primer virus ini menyebabkan penyakit varisela, sedangkan

reaktivasi menyebabkan herpes zoster. (Kapita Selekta Kedokteran,2019)

Menurut dalam buku NANDA NIC-NOC 2015 Varicella disebabkan oleh Varicella

Zooster Virus(VZV) yang termasuk 8 jenis Herpes Virus dari family herpesviridae. Virus

ini masuk tubuh melalui mukosa saluran nafas bagian atas atau orofaring dan menyebar

kepembuluh darah dan limfe (viremia pertama). Satu minggu kemudian virus kembali

virus kembali menyebar melalui pembuluh darah (viremia 2) dan timbul gejala demam
dan malaise. Penyebaran ke seluruh tubuh terutama kulit dan mukosa. Lesi kulit muncul

tidak bersamaan, sesuai dengan siklus viremia. Pada keadaan normal siklus ini berakir

setelah 3 hari akibat adanya kekebalan hormonal dan selular spesifik.

C. PATOFISIOLOGI

Latency Reaktivitasi

Varicella (chickenpox)
Zoster (shingles) Zoster sine herpete

Primary Infection with


Varicella zoster virus Viremia (Antoibody Virus)

Demam Akut Hepato/splenomegali


Aktivitas komplemen

Hipertermi Mendesak rongga Pelepasan Omatila


abdomen abdomen

Nyeri Mual,muntah Permeabilitas dinding


v kapiler meningkat

Postherpatic neuralgia
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari Kebocoran plasma dari
keb tubuh endotel
Kurang pengetahuan

Ht Meningkat Penumpukan cairan


Ansietas ekstra
vaskuler+rongga
serosa
Imun menurun

Edema ekstremitas dan


Resiko infeksi jar ikat rongga,timbul
bula

Kerusakan
Integrotas kulit

(Nanda Nic-Noc Edisi Revisi Jilid 3.2015)

D. MANIFESTASI KLINIS

Masa inkubasi virus varicella berkisar antara 10-21 hari, timbul penyakit biasanya mulai

dari 14-16 hari.

Perjalanan penyakit dibagi 2 stadium yaitu,

1. Stadium Prodromal

24 jam sebelum kelainan kulit timbul, terdapat gejala demam, malaise, dan nyeri

kepala, dan anoreksia. Kenaikan suhu biasanya sedang, berkisar antara 100-102 ͦ F.

Pada anak-anak lebih besar dan dewasa didahului oleh demam selama 2-3 hari hari

sebelumnya. (Nanda Nic Noc Jilid 3 2015)

2. Stadium Erupsi

a. Dimulai dengan terjadinya papula merah,kecil, yang berubah menjadi vesikel yang

berisi cairan jernih. Disusul timbulnya erupsi kulit berupa papul eritomesa yang dalam

waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel dengan bentuk khas berupa tetesan

embun (tear drop). Vesikel akan berbuah menjadi pustul kemudian krusta. Sementara
permukan vesikel tidak memperlihatkan cekungan di tengah. Sementara proses ini

berlangsung , timbul vesikel baru sehingga timbul gambaran polimorfi.

b. Mula-mula timbul di badan , menyebar secara sentrifugal ke wajah dan ekstremitas,

serta dapat menyerang selaput lendir mata, mulut, dan saluran napas atas. Pada infeksi

sekunder kelenjar getah beningregional membesar. Penyakit ini disertai rasa gatal.

c. Komplikasi jarang pada anak-anak dan lebih sering pada dewasa, berupa ensefalitis,

pneumonia, glomerulonefritis, karditis, hepatitis,keratitis, otitis,arteritis, dan kelainan

darah (beberapa macam purpura)

d. Infeksi pada trimester pertama kehamilan dapat menimbulkan kelainan kongenital,

sedangkan pada beberapa hari menjelang kelahiran dapat menyebabkan varicela

kongenital pada neonatus. (Kapita Selekta,Kedokteran Jilid 3)

E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

A. Pemeriksaan Penunjang

a. Dapat dilakukan percobaan Tzanck dengan membuat sediaan hapus yang

diwarnai dengan Giemsa dan Hematoksilin Eosin. Bahan diambil dari kerokan

dasar vesikel dan akan didapati sel-sel raksasa (giant cell) yang mempunyai inti

banyak dan epitel sel berisi Acidophilic Inclusion Bodies atau dapat juga

dilakukan pengecatan dengan pewarnaan imunofluoresen, sehingga terlihat

antigen virus intrasel.

b. Antibodi terhadap varicella dapat dideteksi dengan pemeriksaan Complemen

Fixation Test, Neurailization Test, FAMA, IAHA, dan ELISA.

c. Pada pemeriksaa darah tidak memberikan gambaran spesifik. Namun dapat

ditemukan leukopenia khas selama 72 jam pertama, dan selanjutnya lekositosis

menunjukkan terjadi viremia sekunder. Lekositosis yang sangat berlebihan dapat


merupakan pertanda adanya infeksi sekunder serta disertai dengan limfositosis

relatif dan absolut.

d. Pemeriksaan foto roentgen thorax. Bila ada demam yang sangat tinggi dan ada

gangguan pernapasan curiga terjadi komplikasi pneumonia

e. Pemeriksaan lainnya yaitu punksi lumbal bila ada gejala gangguan saraf

a. Diagnosa Banding

Varisela harus dibedakan dengan variola, pada Variola penyakit lebih berat

gambaran lesi monomorf dan penyebarananya sentripetal (dari bagian akral tubuh,

baru ke badan)

No Jenis Variola Varisela

1. Etiologi Pox Virus Variolae Varicella Zoster virus

2. Masa Inkubasi 10-14 hari 6-12 hari

3. Gejala umum Berat Ringan

4. Suhu Hiperpireksia Subfebril

>40̊C 38-39̊C

Kurve Saddle Kurve Lysis

5. Stadium erupsi Timbul dalam satu hari Timbul bergelombang

6. Lokalisasi dan erupsi Terutama di perifer Terutama di badan

(muka dan ektremitas)

7. Ruam kulit Monomorf Polimorf

- Dinding Vesikel Tebal, tegang Tipis ex : tetesan embun

- Dele Ada Jarang


- Badan-moluskum Guarnien Body Paschen Body

- Penyebaran Sentripetal Sentrifugal

8. Lamanya perjalanan 3-4 minggu 1-2 minggu

penyakit

9. Penyembuhan Meninggalkan bekas Tidak meninggalkan bekas

burik (bopeng)

10. Prognosis Buruk Baik

Mortalitas 1-50% Mortalitas 0%

(Ilmu Penyakit Kulit.Marwali Harahap.2000)

b. Penatalaksanaan

1. Umum

Varicella dan Herpes zoster pada anak imunokompeten, biasanya tidak diperlukan

pengobatan yang spesifik dan pengobatan yang diberikan bersifat simtomatis yaitu :

a. Lesi masih berbentuk vesikel, dapat diberikan bedak agar tidak mudah pecah

b. Vesikel yang sudah pecah atau sudah berbentuk krusta, dapat diberikan salep

antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder

c. Dapat diberikan antipiretik dan analgetik, tetapi tidak boleh golongan salisilat

(aspirin) untuk menghindari terjadinya sindroma Reye

d. Kuku jari , tangan harus dipotong untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder

akinat garukan

e. Isolasi untuk mencegah penularan.

f. Diet bergizi tinggi (Tinggi Kalori dan Protein).

g. Bila demam tinggi, kompres dengan air hangat.

(Kapita Selekta Kedokteran:2000)


2. Obat antivirus

a. Pemberian antivirus dapat mengurangi lama sakit, keparahan dan waktu

penyembuhan akan lebih singkat

b. Pemberian antivirus sebaiknya dalam jangka waktu kurang dari 48 – 72 jam

setelah erupsi dikulit muncul

c. Golongan antivirus yang dapat diberikan yaitu asiklovir, valasiklovir, dan

famasiklovir

d. Dosis Virus (oral) untuk pengobatan varicella dan herpes zoster :

 Neonatus : Asiklovir 500 mg/m2 IV setiap 8jam selama 10 hari.

 Anak 92-12 tahun): Asiklovir 4 x 20 mg/kg BB/hari/Oral selama 5 hari.

 Pubertas dan dewasa: Asiklovir 5 x 800 Mg/hari/oral selama 7 hari atau

vasiklovir 3x1 gr/hari/oral selama 7 hari atau famasiklovir 3x500

mg/hari/oral selama 7 hari.

c.Pencegahan

1. Hindari kontak dengan penderita.

2. Tingkatkan daya tahan tubuh

Dengan memberikan vaksianasi dengan vaksin variola (Biofarma Bandung).

Dilakukan pencacaran pada lengan atas (M.Deltoid) atau paha.

3. Imunoglobulin Varicella Zoster

- Dapat mencegah (atau setidaknya meringankan terjadinya cacar air. Bila

diberikan dalam waktu maksimal 96 jam sesudah terpapar)

- Dianjurkan pula bagi bayi baru lahir yang ibunya menderita cacar iar

beberapa saat sebelum atau sesudah melahirkan.


4. Diberikan pada anak-anak sehat maupun penderita leukemia imunodefisiensi.

Dapat diberikan dengan vaksin hidup yang dilemahkan. Dosis yang dianjurkan

ialah 0,5cc subkutan. Pemberian vaksin ini ternyata cukup aman dan efektif dan

dapat memberikan perlindungan 96%.

(Ilmu Penyakit Kulit, Marwali Harahap:2000)

d. Prognosis

Prognosis baik dan jaringan parut yang timbul sangat sedikit jika perawatan teliti

dan hiegene dijaga. Mortalitas tergantung pada beratnya penyakit. Kematian

umumnya disebabkan oleh komplikasi atau kelemahan umum.

(Ilmu Penyakit Kulit, Marwali Harahap:2000)

F. KOMPLIKASI

Komplikasi yang dapat terjadi yaitu,

a. Bronkopneumonia

b. Keratitis,Panoftalmia

c. Partotitis, Orkitis

d. Osteomilitis

e. Abses, flegmon

f. Meningitis, Enselofalitis

g. Telogen Efluvium (3-4 bulan)

(Ilmu Penyakit Kulit, Marwali Harahap:2000)


BAB III

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Biodata

Nama : An. D

Umur : 7 tahun

Alamat : Desa Pekaloa,kec Towoti,kabupater Lutu timur

Agama : Islam

Nama wali : Ny. H

Umur ;40 tahun

2. Keluhan utama

Panas dan terdapat bintil-bintil yang terasa gatal.pada tubuh.nyeri kepala dan merasa

lemas

3. Riwayat penyakit sekarang

Pasien mengalai demam sejak 2 hari yang lalu.ssat di kaji suhu tubuh pasien 38 C.

selain itu klien mengeluh pusing ,sakit seluruh badan dan terasa gatal pada tubuh

4. Riwayat penyakit dahulu

a. Antenatal

Tidak ada riwayat penyakit

b. Post Natal

Tidak ada riwayat dan tidak ada kontak dengan penderita varicella

c. Riwayat imunisasi

Pencegahan terhadap infeksi varisela ini dilakukan dengan 2 cara yaitu imunisasi

aktif dan imunisasi pasif. Imunisasi aktif


dengan pemberian vaksin hidup yang dilemahkan. Imunisasi pasif dengan

pemberian zoster imun globulin (ZIG) dan zoster imun plasma (ZIP).

d. Riwayat penyakit keluarga

Keluarga perna mengalmi varicella saat kecil

2. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan umum

Suhu tubuh pasien 38 C,BB: 25 KG,p :22X/I, N; 112 malaise dan kelemahan.

1) Pemeriksaan Fisik

a) B1 (Breathing)

Inspeksi : bentuk dada simetris terdapat lesi pada dada, frekuensi nafas

regular, tidak ada penarikan otot intercoste, tidak ada

pernapasan cuping hidung

Palpasi : vocal fremitus kanan dan kiri sama

Perkusi : sonor

Auskultasi : vesikuler tidak ada suara wheezing dan tidak ada suara rochi

b) B2 (Cardiovaskuler)

Inspeksi : terdapat lesi pada leher dan wajah,tidak ada pembesaran vena

jugularis, konjungtiva merah muda

Palpasi : irama nadi reguler

Perkusi : pekak

Auskultasi : bunyi jantung normal S1S2 tunggal

c) B3 (Brain)

Kesadaran compos mentis GCS : 4 5 6

d) B4 ( Bladder)
Pasien tidak mempunyai penyakit saluran kemih, tidak terpasang kateter, BAK

lancar 5x/hari, warna kuning, bau khas.

e) B5 ( Bowel)

Inspeksi : terdapat adanya lesi pada abdomen

Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada bagian abdomen

Perkusi : tympani pada gaster, redup pada lien

Auskultasi :bising usus normal 15x/menit

f) B6 (Bone)

Inspeksi :

a. Lesi varisela tampak mula-mula pada dada dan perut kemudian ke lehar

wajah dan ekstremitas. Lesi mulai timbul sebagai macula eritematosa yang

sangat gatal yang berkembang membentuk vesikel berisi cairan jernih.

b. Isi vesikel berubah menjadi keruh dalam waktu 24 jam.

c. Dalam 3-4 hari erupsi mulai menyebar mula-mula di dada kemudian ke

muka, bahu dan anggota gerak.

Palpasi : akral hangat

Perkusi : Pergerakan sendi bebas

Kekuatan Otot : 5 5

5 5

(Arif Muttaqin: 2011)


B. Diagnosa Keperawatan

1. Hipertermi b.d respons tubuh terhadap virus.

2. Gangguan integritas kulit b.d adanya lesi..

3. Resiko penularan infeksi b.d pemajanan penularan melalui udara.

(Nanda Nic Noc 2015)


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Varisela adalah akut primer oleh virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan

mukosa, secara klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorfi, terutama

berlokasi di bagian sentral tubuh. Disebut juga cacar air, chicken pox. Tersebar

kosmopolit, menyerang terutama anak-anak. Transmisi penyakit ini secara aerogen. Masa

penularan 7hari dihitung dari timbulnya gejala kulit. Varicella disebabkan oleh Varicella

Zooster Virus(VZV) yang termasuk 8 jenis Herpes Virus dari family herpesviridae. Virus

ini masuk tubuh melalui mukosa saluran nafas bagian atas atau orofaring dan menyebar

kepembuluh darah dan limfe (viremia pertama). Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu

hindari kontak langsung dengan penderita dan tingkatkan anti bodi dengan cara

pemberian vaksin saat masih balita dengan imunisasi.


DAFTAR PUSTAKA

 Harahap, Marwali. (2000). Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta: Hipokrates

 Muttaqin, Arif. (2011). Asuhan Keperawatan dengan gangguan sistem integumen.

Jakarta: Salemba Medika

 Sumarmo (2002). Nanda NIC-NOC Edisi Revisi Jilid 3 2015. Penerbit: Mediaction

 Tim Penyusun. (2000). Kapita Selekta Kedokteran Edisi III Jilid II. Jakarta: Media

Aesculapius

Anda mungkin juga menyukai