Kel.1 Varicella
Kel.1 Varicella
DI SUSUN OLEH
LIDYA PALLANGA
03.2019.078
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Varisela disebabkan oleh virus herpes varicella atau disebut juga varicella zoster virus
(VZV). Varisela terkenal dengan nama chickenpox atau cacar air adlah penyait primer
VZV, yang pada umumnya menyerang anak-anak. Sedangkan herpes zoster atau shingles
merupakan suatu reaktivitas infeksi endogen pada peidelaten VZV. Umumnya menyerang
orang dewasa atau anak-anak yang menderita defisiensi imun. Varisela sebagai penyakit
virus pada anak yang sangat menular lebih menular dari pada perotitis, tetapi kurang
varisela terjadi sebelum usia 15 tahun. Virus Varisela zoster adalah patogen manusia yang
menyebabkan varisela setelah infeksi primer dan herpes zoster setelah reaktivitasi
sekunder. Kedua manifestasi penyakit ini bisa pada semua usia, namun varisela terlihat
lebih umum pada anak-anak sementara herpes zoster terutama diamati pada orang tua.
Meskipun jarang, komplikasi penyakait penyakit ini akbiat varisela bisa berat dan
mengancam jiwa terutama pada usia ektrem, selama kehamilan dan pada
untuk mencegah varisela dan komplikasinya merupakan bagian dari program imunisasi
anak rutin di beberapa negara termsuk indonesia. (Jurnal review of varicella zoster virus
B. Rumusan Masalah
Varisela.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Varisela adalah akut primer oleh virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa,
secara klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorfi, terutama berlokasi di
bagian sentral tubuh. Disebut juga cacar air, chicken pox. Tersebar kosmopolit,
menyerang terutama anak-anak. Transmisi penyakit ini secara aerogen. Masa penularan
oleh virus Herpes varicella atau disebut juga varicella-zoster virus (VZV). Varisela
terkenal dengan nama chickenpox atau cacar air adalah penyakit primer VZV, yang pada
umum menyerag anak. Sedangkan herpes zoster atau shingles merupakan suatu
reaktivitas infeksi endogen pada peide laten VZV, umumnya menyerang orang dewasa
atau anak yang menderita definisi imun. Varisela sebagai penyakit virus pada anak sangat
menular, lebih menular dari pada perotitis, tetapi kurang menular bila dibandingkan
dengan campak.
B. Etiologi
Virus varisela-zoster. Infeksi primer virus ini menyebabkan penyakit varisela, sedangkan
Menurut dalam buku NANDA NIC-NOC 2015 Varicella disebabkan oleh Varicella
Zooster Virus(VZV) yang termasuk 8 jenis Herpes Virus dari family herpesviridae. Virus
ini masuk tubuh melalui mukosa saluran nafas bagian atas atau orofaring dan menyebar
kepembuluh darah dan limfe (viremia pertama). Satu minggu kemudian virus kembali
virus kembali menyebar melalui pembuluh darah (viremia 2) dan timbul gejala demam
dan malaise. Penyebaran ke seluruh tubuh terutama kulit dan mukosa. Lesi kulit muncul
tidak bersamaan, sesuai dengan siklus viremia. Pada keadaan normal siklus ini berakir
C. PATOFISIOLOGI
Latency Reaktivitasi
Varicella (chickenpox)
Zoster (shingles) Zoster sine herpete
Postherpatic neuralgia
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari Kebocoran plasma dari
keb tubuh endotel
Kurang pengetahuan
Kerusakan
Integrotas kulit
D. MANIFESTASI KLINIS
Masa inkubasi virus varicella berkisar antara 10-21 hari, timbul penyakit biasanya mulai
1. Stadium Prodromal
24 jam sebelum kelainan kulit timbul, terdapat gejala demam, malaise, dan nyeri
kepala, dan anoreksia. Kenaikan suhu biasanya sedang, berkisar antara 100-102 ͦ F.
Pada anak-anak lebih besar dan dewasa didahului oleh demam selama 2-3 hari hari
2. Stadium Erupsi
a. Dimulai dengan terjadinya papula merah,kecil, yang berubah menjadi vesikel yang
berisi cairan jernih. Disusul timbulnya erupsi kulit berupa papul eritomesa yang dalam
waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel dengan bentuk khas berupa tetesan
embun (tear drop). Vesikel akan berbuah menjadi pustul kemudian krusta. Sementara
permukan vesikel tidak memperlihatkan cekungan di tengah. Sementara proses ini
serta dapat menyerang selaput lendir mata, mulut, dan saluran napas atas. Pada infeksi
sekunder kelenjar getah beningregional membesar. Penyakit ini disertai rasa gatal.
c. Komplikasi jarang pada anak-anak dan lebih sering pada dewasa, berupa ensefalitis,
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
A. Pemeriksaan Penunjang
diwarnai dengan Giemsa dan Hematoksilin Eosin. Bahan diambil dari kerokan
dasar vesikel dan akan didapati sel-sel raksasa (giant cell) yang mempunyai inti
banyak dan epitel sel berisi Acidophilic Inclusion Bodies atau dapat juga
d. Pemeriksaan foto roentgen thorax. Bila ada demam yang sangat tinggi dan ada
e. Pemeriksaan lainnya yaitu punksi lumbal bila ada gejala gangguan saraf
a. Diagnosa Banding
Varisela harus dibedakan dengan variola, pada Variola penyakit lebih berat
gambaran lesi monomorf dan penyebarananya sentripetal (dari bagian akral tubuh,
baru ke badan)
>40̊C 38-39̊C
penyakit
burik (bopeng)
b. Penatalaksanaan
1. Umum
Varicella dan Herpes zoster pada anak imunokompeten, biasanya tidak diperlukan
pengobatan yang spesifik dan pengobatan yang diberikan bersifat simtomatis yaitu :
a. Lesi masih berbentuk vesikel, dapat diberikan bedak agar tidak mudah pecah
b. Vesikel yang sudah pecah atau sudah berbentuk krusta, dapat diberikan salep
c. Dapat diberikan antipiretik dan analgetik, tetapi tidak boleh golongan salisilat
d. Kuku jari , tangan harus dipotong untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder
akinat garukan
famasiklovir
c.Pencegahan
- Dianjurkan pula bagi bayi baru lahir yang ibunya menderita cacar iar
Dapat diberikan dengan vaksin hidup yang dilemahkan. Dosis yang dianjurkan
ialah 0,5cc subkutan. Pemberian vaksin ini ternyata cukup aman dan efektif dan
d. Prognosis
Prognosis baik dan jaringan parut yang timbul sangat sedikit jika perawatan teliti
F. KOMPLIKASI
a. Bronkopneumonia
b. Keratitis,Panoftalmia
c. Partotitis, Orkitis
d. Osteomilitis
e. Abses, flegmon
f. Meningitis, Enselofalitis
A. Pengkajian
1. Biodata
Nama : An. D
Umur : 7 tahun
Agama : Islam
2. Keluhan utama
Panas dan terdapat bintil-bintil yang terasa gatal.pada tubuh.nyeri kepala dan merasa
lemas
Pasien mengalai demam sejak 2 hari yang lalu.ssat di kaji suhu tubuh pasien 38 C.
selain itu klien mengeluh pusing ,sakit seluruh badan dan terasa gatal pada tubuh
a. Antenatal
b. Post Natal
Tidak ada riwayat dan tidak ada kontak dengan penderita varicella
c. Riwayat imunisasi
Pencegahan terhadap infeksi varisela ini dilakukan dengan 2 cara yaitu imunisasi
pemberian zoster imun globulin (ZIG) dan zoster imun plasma (ZIP).
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Suhu tubuh pasien 38 C,BB: 25 KG,p :22X/I, N; 112 malaise dan kelemahan.
1) Pemeriksaan Fisik
a) B1 (Breathing)
Inspeksi : bentuk dada simetris terdapat lesi pada dada, frekuensi nafas
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler tidak ada suara wheezing dan tidak ada suara rochi
b) B2 (Cardiovaskuler)
Inspeksi : terdapat lesi pada leher dan wajah,tidak ada pembesaran vena
Perkusi : pekak
c) B3 (Brain)
d) B4 ( Bladder)
Pasien tidak mempunyai penyakit saluran kemih, tidak terpasang kateter, BAK
e) B5 ( Bowel)
f) B6 (Bone)
Inspeksi :
a. Lesi varisela tampak mula-mula pada dada dan perut kemudian ke lehar
wajah dan ekstremitas. Lesi mulai timbul sebagai macula eritematosa yang
Kekuatan Otot : 5 5
5 5
PENUTUP
A. Kesimpulan
Varisela adalah akut primer oleh virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan
mukosa, secara klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorfi, terutama
berlokasi di bagian sentral tubuh. Disebut juga cacar air, chicken pox. Tersebar
kosmopolit, menyerang terutama anak-anak. Transmisi penyakit ini secara aerogen. Masa
penularan 7hari dihitung dari timbulnya gejala kulit. Varicella disebabkan oleh Varicella
Zooster Virus(VZV) yang termasuk 8 jenis Herpes Virus dari family herpesviridae. Virus
ini masuk tubuh melalui mukosa saluran nafas bagian atas atau orofaring dan menyebar
kepembuluh darah dan limfe (viremia pertama). Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu
hindari kontak langsung dengan penderita dan tingkatkan anti bodi dengan cara
Sumarmo (2002). Nanda NIC-NOC Edisi Revisi Jilid 3 2015. Penerbit: Mediaction
Tim Penyusun. (2000). Kapita Selekta Kedokteran Edisi III Jilid II. Jakarta: Media
Aesculapius