Anda di halaman 1dari 3

INFO KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF, HASIL BELAJAR KOGNITIF,

PROSES BELAJAR AFEKTIF, DAN PROSES BELAJAR PSIKOMOTORIK

A. Keterampilan Berpikir Kreatif


Keterampilan berpikir kreatif merupakan salah satu keterampilan abad 21 yang
sangat penting untuk dilatihkan kepada siswa. Keterampilan berpikir kreatif
merupakan keterampilan berpikir yang memacu siswa agar memikirkan ide yang
berbeda dari biasanya sehingga menghasilkan output berupa pemikiran baru.
Keterampilan ini dicirikan dengan adanya daya untuk menciptakan suatu bentuk yang
baru melalui keterampilan imajinatif sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang baru.
Indikator keterampilan berpikir kreatif yang merujuk pada Greenstein (2012):
1. Curiosity/rasa ingin tahu
Mampu tertarik dengan elemen dan ide baru dan secara aktif mencarinya
2. Fluency/kefasihan
Mampu melihat berbagai hal dengan berbagai cara dan menjelaskan tujuan yang
beragam untuk sesuatu.
3. Originality/orisinil
Mampu menemukan banyak ide dan produk baru di sebagian besar topik dan
dapat menghasilkan sesuatu yang baru.
4. Elaboration/elaborasi
Mampu menambahkan detail pada sesuatu untuk membuatnya lebih baik
5. Flexibility/fleksibel
Mampu beradaptasi dengan baik dengan situasi baru dan dapat melihat banyak
kemungkinan dalam pembelajaran dan kehidupan saya sehari-hari
6. Divergent
Mampu menggabungkan ide, memodifikasi, mengadaptasi, dan mengatur ulang
untuk meningkatkan hasil.

B. Hasil Belajar Kognitif


Hasil belajar kognitif merupakan hasil belajar yang berhubungan erat dengan
pengetahuan siswa sehingga dapat menggambarkan pemahaman siswa terkait konsep
materi yang diajarkan. Hasil belajar kognitif terbagi menjadi enam kategori dari
kategori sederhana hingga kompleks.
Kategori hasil belajar kognitif berdasarkan Taksonomi Bloom yang direvisi oleh
Anderson & Krathwol (2010):
1. Mengingat
Mampu untuk mengetahui definisi, istilah, dan pengetahuan faktual lainnya.
2. Memahami
Mampu menafsirkan, memberi contoh, membandingkan dan menjelaskan konsep.
3. Menerapkan
Mampu menggunakan teori, ide, atau petunjuk teknis yang telah dipahami.
4. Menganalisis
Mampu menguraikan dengan mengorganisir konsep.
5. Mengevaluasi
Mampu memeriksa pengetahuan sebelumnya dan pengetahuan baru yang dimiliki.
6. Mencipta
Mampu merumuskan, merencanakan, dan mengembangkan pengetahuan yang
dimiliki
C. Penilaian Proses Belajar Afektif
Proses belajar afektif merupakan hasil belajar siswa yang berhubungan dengan
perasaan sehingga mempengaruhi caranya bersikap dalam mengikuti pelajaran.
Indikator hasil belajar afektif meliputi kedisiplinan, tanggung jawab, dan kerja
sama/gotong royong.
1. Disiplin
 Mengumpulkan jawaban latihan soal secara individu di dalam modul tepat
waktu
 Menyelesaikan LKPD tepat waktu
 Menyelesaikan poster tepat waktu

2. Tanggung Jawab
 Mengerjakan latihan soal secara individu di dalam modul
 Mengerjakan LKPD secara berkelompok
 Menyelesaikan poster secara berkelompok

3. Gotong Royong
 Berpartisipasi aktif dalam pengerjaan LKPD dan poster secara berkelompok
yang ditunjukkan dengan penyampaian pendapat/ide sebanyak lebih dari 2.
D. Penilaian Proses Belajar Psikomotorik
Proses belajar psikomotorik merupakan proses belajar siswa yang tercermin dalam
produk yang dihasilkan dari proses gerak fisik setelah mengikuti proses pembelajaran.
Indikator penilaian terhadap poster yang dihasilkan pada tahap pengembangan antara
lain sebagai berikut (Sulistyono, 2016):
1. Keterbacaan (readability)
 Ukuran font minimal 24pt
2. Kemudahan dilihat (visibility)
 Pemilihan warna teks (saling kontras dengan latar).
 Pemilihan warna latar
 Jumlah warna yang disarankan untuk digunakan adalah 2 sampai 3 warna.
 Kombinasi warna primer dan warna sekunder yang tidak saling
bersinggungan.
3. Kemuudahan dimengerti (legibility)
 Judul poster harus menarik dan mampu memberi gambaran secara
keseluruhan terhadap isi poster.
 Isi, tampilan, dan tema poster sebaiknya mengarah pada siapa poster itu
ditujukan serta dalam rangka apa poster itu dibuat.
 Materi bersifat singkat dan padat serta benar secara konsep dan ilmu
4. Komposisi
 Penempatan isi (membedakan antara poin-poin utama yang akan
ditampilkan dengan poin-poin tambahan yang difungsikan sebagai
pelengkap)
 Kejelasan alur

Anda mungkin juga menyukai