Anda di halaman 1dari 7

Universitas Muhammadiyah Gombong

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN (KEPK)


HEALTH RESEARCH ETHICS COMMITTEE
Jl. Yos Sudarso No. 461, Telp. (0287) 472 433 Kota Kebumen

PROTOKOL ETIK PENELITIAN KESEHATAN


A JUDUL PENELITIAN (P1)
Judul :
Pengaruh Status Gizi, Kadar Hemoglobin, dan Pemberian SPEOS (Stimulasi Pijat
Endorphin, Oksitosin, dan Sugssti) Terhadap Jumlah Pengeluaran Darah Ibu Bersalin
Kala IV dan Kelancaran Produksi ASI Ibu Postpartum
Lokasi Penelitian :
Wilayah Kerja Puskesmas Puring
Apakah penelitian ini multi-senter? Tidak, -
Jika multi-senter apakah sudah mendapatkan persetujuan etik dari senter/institusi
yang lain?
C. RINGKASAN PROTOKOL PENELITIAN
1. Ringkasan dalam 200 kata, (ditulis dalam bahasa yang mudah dipahami oleh "awam"
1.
bukan dokter/profesional kesehatan)
Menurut statistik WHO, perdarahan postpartum (PPP) menyumbang sekitar 35% dari semua
kematian ibu di seluruh dunia. Penyebab utama kematian ibu di negara berkembang
seperti Indonesia adalah perdarahan postpartum. Perdarahan postpartum sering dimulai
selama dua jam pertama setelah melahirkan, oleh karena itu sangat penting untuk
memantau persalinan pada kala IV, termasuk menilai jumlah perdarahan untuk memastikan
tidak ada perdarahan yang berlebihan. Karena banyak ibu yang tidak yakin berapa
banyak darah normal yang harus keluar selama persalinan kala IV dan berapa banyak
darah yang dianggap sebagai perdarahan abnormal. Saat ini jumlah pengeluaran darah
pada ibu bersalin kala IV masih belum bisa diukur dengan tepat dan belum bisa
dipastikan dengan tepat bagaimana cara untuk melihat atau mengukur seberapa banyak
jumlah darah yang keluar pada masa observasi persalinan kala IV, dikarenakan banyak
ibu yang belum tahu seberapa banyak jumlah darah dikatakan normal dan abnormal atau
mengalami perdarahan. Pada Kala IV Proses pemberian ASI eksklusif terkendala pada
hari-hari pertama dan kedua setelah melahirkan sebagai akibat ASI yang belum keluar.
penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan antara status gizi,
kadar hemoglobin, dan penerapan metode SPEOS (Stimulasi Pijat Endorphin Oksitosin Dan
Sugestif) untuk mengetahui jumlah pengeluaran darah ibu bersalin kala IV dan
kelancaran ASI ibu postartum.
Tuliskan mengapa penelitian ini harus dilakukan, manfaatnya untuk penduduk di wilayah
2. penelitian ini dilakukan (Negara, wilayah, lokal) - < i > Justifikasi Penelitian
(p3) Standar 2/A (Adil) < /i >
Penelitian ini memiliki manfaat baik bagi peneliti, bagi pasien atau responden dan
bagi tempat penelitian. Manfaat dari itu penelitian ini diharapkan mampu menjadi
alternatif cara untuk mampu mengurangi risiko terjadinya perdarahan dan mampu
meningkatkan produksi ASI ibu postpartum. Selain itu dengan adanya penelitian mampu
menambah pengetahuan bagi masyarakat terkait dengan faktor apa saja yang dapat
menyebabkan perdarahan dan kurangnya produksi ASI dan bagaimana cara alternatif yang
mampu mengurangi permasalahan tersebut, yaitu salah satunya dengan Pijat SPEOS
(Stimulasi Pijat Endorphin Oksitosin Dan Sugesti).
D. ISU ETIK YANG MUNGKIN DIHADAPI
Pendapat peneliti tentang isu etik yang mungkin dihadapi dalam penelitian ini, dan
1.
bagaimana cara menanganinya < i > (p4) < /i > .
Dalam pertimbangan pemilihan subyek dilakukan berdasarkan pertimbangan ilmiah, dan
tidak berdasarkan status social ekonomi, atau karena mudahnya subyek dimanipulasi
atau dipengaruhi untuk mempermudah proses maupun pencapaian tujuan penelitian.
Penelitian ini tidak memiliki risiko kecacatan, luka bahkan kematian karena
penelitian ini telah dipertimbangan secara cermat,wajar dan hati-hati agar memiliki
resiko sangat minimal terhadap responden, penelitian ini merupakan pemberian
intervensi yang dapat menguntungkan responden dan efektif sesuai dengan golden
standar dalam mengurangi risiko perdarahan dan peningkatan produksi ASI.
E. RINGKASAN KAJIAN PUSTAKA
Ringkasan hasil-hasil studi sebelumnya yang sesuai topik penelitian, baik yang belum
1. maupun yang sudah dipublikasikan, termasuk jika ada kajian-kajian pada hewan.
Maksimum 1 hal < i > (p5) < /i > - G 4, S ?.
a. Penelitian sebelumnya adalah penelitian yang telah dilakukan oleh (Koriah,
Supardan, & Soewondo, 2015) dengan hasil bahwa ada perbedaan yang signifikan
rata-rata pengeluaran darah kala IV persalinan normal 53,67 ml terhadap responden
yang dilakukan tindakan pijat endhorpin, sedangkan responden yang tidak dilakukan
pijat endorphin rata-rata pengeluaran darah kala IV persalinan normal 384,33
ml. b. Penelitian (Elisa, Septiariani, & Lestari, 2021), Produksi ASI sebelum ibu
dilakukan metode SPEOS paling rendah adalah 0 ml dan tertinggi adalah 15 ml. Produksi
ASI sesudah ibu dilakukan metode SPEOS rata-rata adalah 129,63 ml dengan standar
deviasi 11,001. Ada pengaruh Metode SPEOS terhadap produksi ASI pada ibu nifas di
Rumah Bersalin Mardi Rahayu Semarang (p-value=0,000) c. Penelitian (Yeni Aryani,
Lailiyanal, 2015), Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara pemijatan ringan pada punggung terhadap jumlah pengeluaran darah
pada kala IV persalinan normal di BPM “X― Pekanbaru dengan p value 0,028 (p value
< alpha 0,05). d. (Rini Anggeriani, Rinda Lamdayani, 2021), Berdasarkan hasil uji
Mann Whitney U menunjukkan bahwa nilai p value didapatkan kelompok pijat oksitosin (p
value =0,002), endorphine massage (p value = 0,008), dengan nilai ? = 0,05 (p < ?)
maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang bermakna pada Pijat Oksitosin Dan
Endorphine Massage Terhadap Jumlah Pengeluaran Darah Pada Kala IV Persalinan Normal
di RB Citra Palembang Tahun 2018. e. Penelitian yang dilakukan oleh (Putri, 2023),
Setelah dilakukan pene;itian di PMB Nurhaida, dari 24 orang respoden yaitu 12 orang
responden diberi perlakukan dan 12 orang responden lainnya diberi pijatan oksitosin.
Berdasarka hasil uji Mann Whitney U menunjukkan bahwa nilai p value yang didapatkan
pada kelompok pijat oksitosin (p value = 0,002) dengan nilai ? = 0,05 (p < ?) maka
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang bermakna pada pijat oksitosin terhadap
pengeluaran darah pada kala IV persalinan normal di PMB. Nurhaida.
F. KONDISI LAPANGAN
1. Gambaran singkat tentang lokasi penelitian < i > (p8) < /i > .
Lokasi penelitain yaitu di Puskesmas Puring, Puskesmas Puring merupakan fasilitas
kesehatan tingkat pertama BPJS kesehatan di Kabupaten Kebumen.
2. Informasi ketersediaan fasilitas yang tersedia di lapangan yang menunjang penelitian.
Puskesmas Puring merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama BPJS kesehatan di
Kabupaten Kebumen. Puskesmas puring memiliki pelayanan dan fasilitas yang cukup
lengkap, seperti pelayanan ibu bersalin 24 jam, pelayanan KIA, pelayanan rawat jalan,
dan masih banyak lagi. Subjek merupakan ibu bersalin yang akan diberikan pijat SPEOS
(Stimulasi Pijat Endorphin, Oksitosin dan sugesti)
3. Informasi demografis / epidemiologis yang relevan tentang daerah penelitian.
Puskesmas Puring merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama BPJS kesehatan di
Kabupaten Kebumen. Terletak ditengah kota yang mudah dijangkau masyaraat karena
letaknya yang strategis, yaitu di Jl. Puring-Petanahan No. 19, Jelog, Sitiadi,
Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
G. DESAIN PENELITIAN
Tujuan penelitian, hipotesa, pertanyaan penelitian, asumsi dan variabel penelitian <
1.
i > (p11) < /i > .
1. Tujuan umum dalam penelitian ini adalah Mengetahui pengaruh status gizi, kadar
haemoglobin ibu, dan pemberian SPEOS (Stimulasi Pijat Endorphin Oksitosin Dan
Sugestif ) terhadap jumlah pengeluaran darah ibu bersalin kala IV dan kelancaran
produksi ASI ibu postpartum 2. Hipotesis : Terdapat pengaruh antara status gizi,
kadar haemoglobin ibu, dan pemberian metode SPEOS (Stimulasi Pijat Endorphin
Oksitosin Dan Sugestif) terhadap jumlah pengeluaran darah dan produksi ASI ibu
postpartum. 3. Pertanyaan peneliti: Bagaimanakah pengaruh antara status gizi, kadar
haemoglobin ibu, dan pemberian metode SPEOS (Stimulasi Pijat Endorphin Oksitosin Dan
Sugestif) terhadap jumlah pengeluaran darah dan produksi ASI ibu postpartum. 4.
Variabel Penelitian : Variabel bebas penelitian ini yaitu pengaruh status gizi, kadar
haemoglobin ibu dan pemberian SPEOS (Stimulasi Pijat Endorphin Oksitosin Dan
Sugestif). Variabel terikat dari penelitian ini yaitu jumlah pengeluaran darah dan
produksi ASI ibu postpartum.
2. Deskripsi detil tentang desain penelitian. < i > (p12) < /i >
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan Quasi Eksperimen
dengan penggunaan data primer berupa IMT status gisi ibu, dan observasi langsung,
serta data sekunder berkaitan dengan kadar Hemoglobin ibu, yang sudah dilakukan
pemeriksaan pada saat TM III yang terdapat di buku KIA. desian penelitian ini yaitu
menggunakan one groups pretest-post test design, yaitu desain eksperimen yang
menggunakansatu kelompok subyek serta melakukan pengukuran sebelum dan sesudah
pemberian perlakuan pada subyek, rancangan ini untuk mengetahui efek sebelum dan
sesudah perlakuan
Bila ujicoba klinis, deskripsikan tentang apakah kelompok treatmen ditentukan secara
3. random, (termasuk bagaimana metodenya), dan apakah blinded atau terbuka. < i > (Bila
bukan ujicoba klinis cukup tulis: tidak relevan) (p12) < /i >
Tidak relevan
H. SAMPLING
Jumlah subyek yang dibutuhkan dan bagaimana penentuannya secara statistik < i >
1.
(p13) < /i > .
Populasi: Populasi ibu yang akan bersalin pada bulan September-Desember 2023 terdapat
182 Teknik pengambilan sampel: Purposive Sampling. Pengambilan data dilakukan
selama 3 bulan. Jumlah sampel yang diperoleh adalah 36 orang. Angka sampel tersebut
dihitung menggunakan rumus Arikunto, yang mengambil 20% dari populasi
Kriteria partisipan atau subyek dan justifikasi exclude/include-nya. < i >
2.
(Guideline 3) (p14) < /i >
Kriteria inklusi, a. Pasien bersalin normal b. Kondisi normal saat persalinan
c. Dapat diajak komunikasi dengan baik d.Bersedia untuk menjadi responden
Kriteria eksklusi, Ibu bersalin yang memiliki risiko atau komplikasi persalinan,
Responden memiliki risiko tinggi persalinan
< b > Sampling kelompok rentan: < /b > alasan melibatkan anak anak atau orang
dewasa yang tidak mampu memberikan persetujuan setelah penjelasan, atau kelompok
3. rentan, serta langkah langkah bagaimana meminimalisir bila terjadi resiko < i >
(tulis "tidak relevan" bila penelitian tidak mengikutsertakan kelompok
rentan)(Guidelines 15, 16 and 17) (p15) < /i >
Tidak relevan
I. INTERVENSI
Deskripsi dan penjelasan semua intervensi (metode administrasi treatmen, termasuk
rute administrasi, dosis, interval dosis, dan masa treatmen produk yang digunakan <
1.
i > (tulis "Tidak relevan" bila bukan penelitian intervensi) (investigasi dan
komparator (p17) < /i > .
Pemberian intervensi pijat SPEOS (Stimulasi Pijat Endorphin, Oksitosin Dan Sugesti)
diberikan setelah pemantuan Kala IV atau setelah 2 jam postpartum, sebelum dilakukan
intervensi diukur terlebih dahulu jumlah pengeluaran darah dan pengeluaran ASInya
dengan menggunakan lembar observasi. Kemudian melakukan intervensi secara berurutan
mulai dari pijat endorphin, kemudian pijat oksitosin dan juga dengan memberikan
afirmasi atau perkataan positif yang mampu membuat ibu nyaman dan rileks. pijat ini
akan diberikan 4 kali dengan rentang waktu 30 menit dari pijat pertama sampai ke
empat. setelah itu dilakukan pengukuran kembali.
Rencana dan justifikasi untuk meneruskan atau menghentikan standar terapi/terapi baku
2.
selama penelitian < i > (p 4 and 5) (p18) < /i >
Intervensi akan diterukan selama tidak menimbulkan efek samping yang merugikan atau
membuat responden tidak nyaman.
Treatmen/Pengobatan lain yang mungkin diberikan atau diperbolehkan, atau menjadi
3.
kontraindikasi, selama penelitian < i > (p6) (p19) < /i >
Tidak Relevan
4. Test klinis atau lab atau test lain yang harus dilakukan < i > (p20) < /i >
Tidak relevan
J. MONITORING PENELITIAN
Sampel dari form laporan kasus yang sudah distandarisai, metode pencatatan respon
terapeutik (deskripsi dan evaluasi metode dan frekuensi pengukuran), prosedur
1.
follow-up, dan, bila mungkin, ukuran yang diusulkan untuk menentukan tingkat
kepatuhan subyek yang menerima treatmen < i > (lihat lampiran) (p17) < /i > .
Tidak relevan
K. PENGHENTIAN PENELITIAN DAN ALASANNYA
Aturan atau kriteria kapan subyek bisa diberhentikan dari penelitian atau uji klinis,
1. atau, dalam hal studi multi senter, kapan sebuah pusat/lembaga di non aktifkan, dan
kapan penelitian bisa dihentikan < i > (tidak lagi dilanjutkan) (p22) < /i > .
Penghentian prosedur dihentikan apabila responden tidak bersedia kembali untuk
mematuhi prosedur penelitian
L. ADVERSE EVENT DAN KOMPLIKASI (Kejadian yang tidak diharapkan)
Metode pencatatan dan pelaporan adverse events atau reaksi, dan syarat penanganan
1.
komplikasi < i > (Guideline 4 dan 23) (p23) < /i > .
Dituliskan pada CRF (Case Report Form) pada masing2 responden. Peneliti dapat
dihubungi sewaktu-waktu apabila muncul efek samping. Jika ada kejadian tidak
diharapkan, pada saat pemberian intervensi maka dicatat peneliti.
Resiko-resiko yang diketahui dari adverse events, termasuk resiko yang terkait dengan
2. masing masing rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin, atau terhadap
prosudur yang akan diuji cobakan < i > (Guideline 4) (p24) < /i > .
Tidak terdapat resiko yang dapat merugikan
M. PENANGANAN KOMPLIKASI (p27)
1. Rencana detil bila ada resiko lebih dari minimal/ luka fisik, membuat rencana detil.
2. Adanya asuransi.
3. Adanya fasilitas pengobatan / biaya pengobatan.
4. Kompensasi jika terjadi disabilitas atau kematian < i > (Guideline 14) < /i > .
1. Penelitian ini tidak menimbulkan luka atau risiko kematian dan kecacatan. 2.
Tidak relevan 3. Tidak relevan 4. Tidak relevan
N. Manfaat
Manfaat penelitian secara pribadi bagi subyek dan bagi yang lainnya < i > (Guideline
1.
4) (p25) < /i > .
Mampu mengurangi risiko terjadinya pengeluaran darah berlebih pada Kala IV, dan
mendapatkan kenyamanan dan perasaan rileks setelah mengalami ketegangan pada saat
proses persalinan, dan mampu merangsang produksi ASI agar dapat menyusui bayinya
secara dini.
Manfaat penelitian bagi penduduk, termasuk pengetahuan baru yang kemungkinan
2.
dihasilkan oleh penelitian < i > (Guidelines 1 and 4) (p26) < /i > .
Mampu menjadi rujukan dalam penanganan pengurangan risiko perdarahan postpartum, dan
permasalahan pada pengeluaran ASI
O. JAMINAN KEBERUNTUNGAN MANFAAT (p28)
Kemungkinan keberlanjutan akses bila hasil intervensi menghasilkan manfaat yang
1. signifikan,
2. Modalitas yang tersedia,
3. Pihak pihak yang akan mendapatkan keberlangsungan pengobatan, organisasi yang akan
4. membayar,
Berapa lama < i > (Guideline 6) < /i > .
1. Akan dilakukan penelitian dasar korelasi untuk mencari faktor lainya yang dapat
menyebabkan risiko untuk mengalami perdarahan postpartum, dan faktor lainya yang
mampu meningkatkan pengeluaran produksi ASI ibu postpartum. Akan dilakukan
penelitian terapan lain dengan menggunakan asuhan kebidanan komplementer dengan
alternatif terapi yang lain yang lebih spesifik mampu untuk mengurangi risiko
perdarahan dan meningkatkan produksi ASI ibu postpartum. 2. Tidak relevan 3. Tidak
relevan 4. Tidak relevan
P. INFORMED CONSENT
Cara untuk mendapatkan informed consent dan prosudur yang direncanakan untuk
mengkomunikasikan informasi penelitian(Persetujuan Setelah Penjelasan/PSP) kepada
1.
calon subyek, termasuk nama dan posisi wali bagi yang tidak bisa memberikannya. < i
> (Guideline 9) (p30) < /i > .
Peneliti meminta kesediaan kepada responden dengan memberikan lembar informasi subjek
yang berisi penjelasana jalannya penelitian ini. Menjelaskan bahwa penelitian ini ada
penelitian intervensi, yang mana nanti akan dilakukan penerapan kepada responden
berupa pijat SPEOS. Setelah responden memahami jalannya penelitian ini dan setuju
untuk terlibat, maka responden diminta menandatangai lembar persetujuan dan
disaksikan oleh seorang saksi. Responden yang dipilih dalam penelitian ini adalah
responden yang bersalin dengan status persalinan normal dan tidak memiliki risiko
atau komplikasi persalinan.
Khusus Ibu Hamil: adanya perencanaan untuk memonitor kesehatan ibu dan kesehatan anak
2.
jangka pendek maupun jangka panjang < i > (Guideline 19) (p29) < /i > .
Tidak relevan
Q. WALI (p31)
Adanya wali yang berhak bila calon subyek tidak bisa memberikan informed consent < i
1.
> (Guidelines 16 and 17) < /i > .
Tidak relevan
Adanya orang tua atau wali yang berhak bila anak paham tentang informed consent tapi
2.
belum cukup umur < i > (Guidelines 16 and 17) < /i > .
Tidak relevan
R. BUJUKAN
Deskripsi bujukan atau insentif (bahan kontak) bagi calon subyek untuk ikut
1. berpartisipasi, seperti uang, hadiah, layanan gratis, atau yang lainnya < i > (p32)
< /i > .
Kompensasi yang didapatkan setelah penelitian adalah responden mengetahui status
gizinya baik atau buruk, kemudian mendapatkan perasaan rileks dan nyaman setelah
mengalami ketegangan dalam proses persalinan. Responden juga akan mendapatkan hadiah
atau souvenir kenang-kenangan yang bermanfaat.
Rencana dan prosedur, dan orang yang bertanggung jawab untuk menginformasikan bahaya
atau keuntungan peserta, atau tentang riset lain tentang topik yang sama, yang bisa
2.
mempengaruhi keberlangsungan keterlibatan subyek dalam penelitian < i > (Guideline
9) (p33) < /i > .
Informasi akan diberikan langsung oleh tim penelitian.
Perencanaan untuk menginformasikan hasil penelitian pada subyek atau partisipan < i
3.
> (p34) < /i > .
Responden berhak mengetahui hasil pemeriksaan, seperti hasil dari penilaian status
gizinya, kadar hemoglobinya dan hasil dari jumlah pengeluaran darahnya normal atau
tidak.
S. PENJAGAAN KERAHASIAAN
Proses rekrutmen subyek (misalnya lewat iklan), serta langkah langkah untuk menjaga
1.
privasi dan kerahasiaan selama rekrutmen < i > (Guideline 3) (p16) < /i > .
Seluruh responden yang ada di Puskesmas Puring akan diminta informed consent untuk
dimintai kesediaanya menjadi responden.
Langkah langkah proteksi kerahasiaan data pribadi, dan penghormatan privasi orang,
termasuk kehati-hatian untuk mencegah bocornya rahasia hasil test genetik pada
2.
keluarga kecuali atas izin dari yang bersangkutan < i > (Guidelines 4, 11, 12 and
24) (p 35) < /i > .
Data pasien dianonimkan dan hasil penelitian langsung disampaikan kepada pasien.
Informasi tentang bagaimana koding; bila ada, untuk identitas subyek, di mana di
3. simpan dan kapan, bagaimana dan oleh siapa bisa dibuka bila terjadi emergensi < i >
(Guidelines 11 and 12) (p36) < /i > .
Membuat koding sebagai pengganti nama pasien, hana tim peneliti yang dapat mengakses
data termasuk nama yang dikodingkan
Kemungkinan penggunaan lebih jauh dari data personal atau material biologis/BBT < i
4.
> (p37) < /i > .
Tidak ada
T. RENCANA ANALISIS
Deskripsi tentang rencana analisa statistik, dan kriteria bila atau dalam kondisi
1. bagaimana akan terjadi penghentian dini keseluruhan penelitian < i > (Guideline 4)
(B,S2) < /i > .
Analisis Univariat menggunakan analyze statistik deskriptif. Menganalisis data dengan
menyebarkan faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi, kadar hemoglobin, dan
pemberian SPEOS informasi ditampilkan sebagai tabel distribusi. Analiis bivariat
menggunakan menggunakan uji Wilcoxon Match Pairs Test dengan software SPSS. Analisis
multivariate dengan menggunakan regresi linier berganda. Analisis regresi multivariat
merupakan metode statistik yang memungkinkan dalam meneliti hubungan lebih dari dua
variabel secara bersamaan. Dengan menggunakan teknik analisis ini maka dapat
menganalisis pengaruh beberapa variabel terhadap variabel-variabel lainnya dalam
waktu yang bersamaan. Dalam penelitian ini akan menganalisis pengaruh variabel status
gizi, kadar hemoglobin, dan pemberian pijat SPEOS terhadap jumalah pengeluaran darah
ibu bersalin Kala IV dan kelancaran produksi ASI ibu postpartum.
U. MONITOR KEAMANAN
Rencana untuk memonitor keberlangsungan keamanan obat atau intervensi lain yang
1. dilakukan dalam penelitian atau trial, dan, bila diperlukan, pembentukan komite
independen untuk data dan safety monitoring < i > (Guideline 4) (B,S3,S7) < /i > .
Tidak Relevan
V. KONFLIK KEPENTINGAN
Pengaturan untuk mengatasi konflik finansial atau yang lainnya yang bisa mempengaruhi
keputusan para peneliti atau personil lainya; menginformasikan pada komite lembaga
1. tentang adanya conflict of interest; komite mengkomunikasikannya ke komite etik dan
kemudian mengkomunikasikan pada para peneliti tentang langkah langkah berikutnya yang
harus dilakukan < i > (Guideline 25) (p42) < /i > .
Tidak Relevan
V. KONFLIK KEPENTINGAN
Pengaturan untuk mengatasi konflik finansial atau yang lainnya yang bisa mempengaruhi
keputusan para peneliti atau personil lainya; menginformasikan pada komite lembaga
1. tentang adanya conflict of interest; komite mengkomunikasikannya ke komite etik dan
kemudian mengkomunikasikan pada para peneliti tentang langkah langkah berikutnya yang
harus dilakukan < i > (Guideline 25) (p42) < /i > .
Tidak Relevan
W. MANFAAT SOSIAL
Untuk penelitian yang dilakukan pada seting sumberdaya lemah, kontribusi yang
dilakukan sponsor untuk capacity building untuk review ilmiah dan etika dan untuk
1. riset-riset kesehatan di negara tersebut; dan jaminan bahwa tujuan capacity building
adalah agar sesuai nilai dan harapan para partisipan dan komunitas tempat penelitian
< i > (Guideline 8) (p43) < /i > .
Responden mendapatkan pemeriksaan penilaian status gizi, mendapatkan perlakuan pijat
SPEOS yang dapat memberikan kenyamanan dan perasaan rileks setelah bersalin, dan
mampu untuk meningkatkan kontraksi sehingga mampu untuk mengurangi jumlah pengeluaran
darah pada 2 jam postpartum dan meningkatkan kelancaran pengeluaran ASI ibu.
Protokol penelitian (dokumen) yang dikirim ke komite etik harus meliputi deskripsi
rencana pelibatan komunitas, dan menunjukkan sumber-sumber yang dialokasikan untuk
aktivitas aktivitas pelibatan tersebut. Dokumen ini menjelaskan apa yang sudah dan
yang akan dilakukan, kapan dan oleh siapa, untuk memastikan bahwa masyarakat dengan
2.
jelas terpetakan untuk memudahkan pelibatan mereka selama riset, untuk memastikan
bahwa tujuan riset sesuai kebutuhan masyarakat dan diterima oleh mereka. Bila perlu
masyarakat harus dilibatkan dalam penyusunan protokol atau dokumen ini < i >
(Guideline 7) (p44) < /i > .
Melibatkan Kepala Puskesmas Puring dan Bidan di Puskesmas Puring, untuk membantu
peneliti berkoordinasi tentang jadwal dan jalanya penelitian
X. HAK ATAS DATA
Terutama bila sponsor adalah industri, kontrak yang menyatakan siapa pemilik hak
publiksi hasil riset, dan kewajiban untuk menyiapkan bersama dan diberikan pada para
1.
penanggung jawab draft laporan hasil riset < i > (Guideline 24) (B dan H, S1,S7) <
/i > .
Tidak relevan
Y. PUBLIKASI
Rencana publikasi hasil pada bidang tertentu (seperti epidemiology, generik,
sosiologi) yang bisa beresiko berlawanan dengan kemaslahatan komunitas, masyarakat,
keluarga, etnik tertentu, dan meminimalisir resiko kemudharatan kelompok ini dengan
1.
selalu mempertahankan kerahasiaan data selama dan setelah penelitian, dan
mempublikasi hasil hasil penelitian sedemikian rupa dengan selalu mempertimbangkan
martabat dan kemulyaan mereka < i > (Guideline 4) (p47) < /i > .
Publikasi akan dilakukan pada jurnal yang akan dijadikan rujukan asuhan kebidanan
yang relevan pada kasus tersebut.
2. Bagaimana publikasi bila hasil riset negatip. < i > (Guideline 24) (p46) < /i > .
Tetap dipublikasikan
Z. PENDANAAN
Sumber dan jumlah dana riset; lembaga funding/sponsor, dan deskripsi komitmen
1. finansial sponsor pada kelembagaan penelitian, pada para peneliti, para subyek riset,
dan, bila ada, pada komunitas < i > (Guideline 25) (B, S2) (p41) < /i > .
Sumber dana dari pihak peneliti sendiri
AA. KOMITE ETIK
Pernyataan peneliti utama bahwa prinsip-prinsip yang tertuang dalam pedoman ini akan
1.
dipatuhi (lampirkan scan Surat Pernyataan) < i > (p6) < /i > .
Ada dalam lampiran
(Track Record) Riwayat usulan review protokol etik sebelumnya dan hasilnya (isi
2. dengan judul da tanggal penelitian, dan hasil review Komite Etik) (lampirkan Daftar
Riwayat Usulan Kaji Etiknya) < i > (p7) < /i > .
Belum pernah mengusulkan
Pernyataan bahwa bila terdapat bukti adanya pemalsuan data akan ditangani sesuai
3.
peraturan /ketentuan yang berlaku < i > (p48) < /i > .
Ada dalam lampiran
BB. DAFTAR PUSTAKA
1. Daftar referensi yang dirujuk dalam protokol < i > (p40) < /i > .
1. Akbar, M. I. A., Ardian, M., Mulawardhana, P., & Gumilar, K. E. (2020). Perdarahan
Pasca Persalinan - Bab 16 Buku Gawat Darurat Medis Bedah. (January), 16. 2. Arsi,
R., Rejeki, S., & Juniarto, A. Z. (2021). Endorphin, Oxytocin, And Suggestive Massage
Stimulation (SPEOS) Methods In Increasing Breast Milk Production In Postpartum
Mothers. Media Keperawatan Indonesia, 4(2), 140.
https://doi.org/10.26714/mki.4.2.2021.140-148 3. Elisa, E., Septiariani, L. L., &
Lestari, K. P. (2021). Pengaruh Metode SPEOS (Stimulasi Pijat Endorfin Oksitosin
Suggestif) Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Nifas. Indonesian Journal of Nursing
Research (IJNR), 3(1), 18. https://doi.org/10.35473/ijnr.v3i1.902 4. Koriah, S.,
Supardan, S., & Soewondo, A. (2015). Pengaruh Pijat Endorphine Terhadap Jumlah
Pengeluaran Darah Pada Kala Empat Persalinan Normal Primi Para Di Bidan Praktek
Mandiri Kabupaten Indramayu Tahun 2013. Jurnal Kebidanan, 3(6), 30–37. 5. Putri,
A. E. (2023). PENGARUH PEMBERIAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP VOLUME. 05, 29–34. 6.
Rini Anggeriani, Rinda Lamdayani, R. O. (2021). PIJAT OKSITOSIN DAN ENDORPHINE
MASSAGE BERPENGARUH TERHADAP JUMLAH PENGELUARAN DARAH PADA KALA IV PERSALINAN
NORMAL.
13, 41–48. 7. Yeni Aryani, Lailiyanal, M. W. (2015). PENGARUH PEMIJATAN RINGAN
PADA PUNGGUNG TERHADAP JUMLAH PENGELUARAN DARAH KALA IV PERSALINAN NORMAL DI
BIDAN
PRAKTEK MANDIRI ERNITA PEKANBARU. 100–110.
CC. LAMPIRAN
1. CV Penelitian Utama
2. Sampul Formulir Laporan

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai