Anda di halaman 1dari 3

ISSN 2406-9841

ALGORITMA NAIVE BAYES UNTUK MEMPREDIKSI


KEPRIBADIAN SISWA SEKOLAH VOKASI BERBASIS
PEMROGRAMAN PHP

Faizal Riza
Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Budi Utomo Jakarta
faizalriza@itbu.ac.id

Abstrak
Sekolah adalah salah satu komponen penting di masyarakat yang mengakomodasi siswa dengan beragam latar
belakang kepribadian. Beragamnya latar belakang kepribadian siswa akan menyulitkan guru untuk menerapkan
metode pembelajaran yang sama. Kepribadian siswa yang dipetakan sejak awal masa Pendidikan akan
memudahkan guru melakukan transfer ilmu dan nilai kehidupan. Keberhasilan pendidikan di sekolah akan
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas sekolah. Beberapa hal tersebut menjadi latar belakang
diperlukannya cara untuk memprediksi kepribadian siswa dalam rangka memfasilitasi proses pendidikan, baik
dalam Pendidikan kecerdasan maupun karakter. Prediksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Naive
Bayes. Aplikasi yang dibuat menggunakan 100 dataset latih dan 5 data uji. Pada aplikasi yang dibuat, para
siswa mengisi tanggapan terhadap serangkaian pernyataan. Respon siswa dicatat dan dihitung menggunakan
algoritma Naive Bayes untuk memprediksi kepribadian utama siswa. Akurasi yang diperoleh sebesar 60%
untuk memprediksi kepribadian siswa.
Kata kunci: naive bayes, algoritma, vokasi, kepribadian

1. PENDAHULUAN berjumlah 578.000 siswa, Teknik Kendaraan


Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Ringan 574.000 siswa, Akuntansi 430.000
Indonesia pada Februari 2018 adalah 6,87 juta siswa, Administrasi Kantor 428.000 siswa, dan
orang atau 5,13%. Angka ini turun sekitar 2% Sepeda Rekayasa 270.000 sepeda motor siswa.
dibandingkan Februari 2017 yang berjumlah Lima jurusan berkontribusi 54,9% dari total
7,01 juta orang atau 5,33%. Pada bulan siswa kejuruan di Indonesia (Muamar Zain,
Februari 2016, tingkat pengangguran terbuka 2015).
tertinggi berada di level SMK 9,84%. Angka Tes statistik tidak dapat menunjukkan
ini meningkat 0,79% dibandingkan dengan solusi tepat untuk mengembangkan soft skill
pengangguran pada Februari 2015 (BPS- siswa. Hal tersebut dikarenakan hasil statistik
Statistics Indonesia, 2017). tidak dapat membaca informasi secara
Lulusan kejuruan saat ini tidak mampu semantik. Menurut Faizal Riza et. al. (2020),
menjawab masalah ketenagakerjaan yang dinyatakan bahwa ”the data of matching
dibutuhkan oleh tenaga kerja. Karena method will count the number of keywords that
pengetahuan dan keterampilan dibidang appear in the document then return the order
vokasi yang mereka miliki masih rendah. Hal of documents with the highest number of
ini memunculkan kesenjangan antara occurrences to the user. This can result in the
kualifikasi lulusan dan kebutuhan industri, performance of information retireval
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian becoming less good because they do not pay
Darmin Nasution mengatakan bahwa attention to the information semantically”.
perubahan revolusioner diperlukan untuk Tes psikologi adalah salah satu tes yang
meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan digunakan untuk mendidik siswa. Pengetahuan
seperti sekolah kejuruan, politeknik dan pusat tentang kepribadian seseorang dianggap
pelatihan kejuruan (BLK). Saat ini, setidaknya penting karena memengaruhi perilaku orang-
ada 144 kompetensi keahlian dalam orang yang membuat keputusan yang memiliki
pendidikan kejuruan di Indonesia dengan 5 dampak positif atau negatif. Selain itu,
jurusan dengan siswa terbanyak termasuk kepribadian seseorang dapat menjadi salah
Departemen Teknik Komputer dan Jaringan satu faktor yang digunakan untuk memberinya
21
pekerjaan (Sarwono, 2011). Setelah kurikulum Pengumpulan data yang diambil dari data
SMK ditetapkan dan diselaraskan dengan dari respon siswa SMK. Data pelatihan yang
kebutuhan Industri, perlu untuk memperkuat digunakan dalam penelitian ini adalah 100
hasil belajar siswa agar dapat menghasilkan siswa. Untuk pengujian akurasi, penelitian ini
lulusan yang memiliki kualifikasi industri menggunakan 5 siswa.
yang direncanankan dengan baik (by design) Analisis data menggunakan Algoritma
bukan kaena kebetulan saja (by accident). Hal Naive Bayes, algoritma yang mampu
terpenting dalam pendidikan vokasional memprediksi peluang masa depan berdasarkan
adalah ketercapaian standar pengetahuan dan pengalaman masa lalu sehingga dikenal
keterampilan terhadap bidang vokasi yang sebagai Teorema Bayes. Karakteristik utama
ditempuhnya. Keberhasilan pencapaian dari algoritma Naive Bayes adalah asumsi
standar pengetahuan dan keterampilan sangat yang sangat kuat (naif) akan independensi dari
bergantung pada keberhasilan proses setiap kondisi / peristiwa.
pembelajaran. (Furnham, Chamorro- Keuntungan menggunakan algoritma ini
Premuzic, & McDougall, 2003). Proses yaitu membutuhkan hanya sedikit data latih
pembelajaran yang dilakukan guru akan untuk menentukan estimasi parameter yang
berhasil apabila metode pembelajaran diperlukan dalam proses klasifikasi. Karena
bersesuaian dengan kepribadian siswa. diasumsikan sebagai variabel independen,
Penelitian ini dibuat untuk mengatasi masalah hanya varians variabel dalam kelas yang
identifikasi kepribadian siswa yang dihadapi diperlukan untuk menentukan klasifikasi,
oleh guru. bukan keseluruhan dari matriks kovarians
(Nasution et al, 2015).
Tahapan proses algoritma Naive Bayes
2. METODOLOGI adalah:
Atribut yang digunakan untuk 1) Hitung jumlah kelas / label.
perbandingan metode dalam data mining 2) Hitung Jumlah Kasus Per Kelas
ditentukan sesuai dengan kebutuhan analisis. 3) Gandakan Semua Variabel Kelas
Daftar atribut yang digunakan dapat dilihat 4) Bandingkan Hasil dengan Kelas.
pada tabel 1. Ada dua jenis variabel dalam Algoritma hasil elaborasi menyebabkan
proses ini adalah: faktor yang semakin kompleks - kondisi yang
a) Variabel Dependent (Y) mempengaruhi nilai probabilitas, yang hampir
Variabel dependen adalah variabel yang mustahil untuk dianalisis satu per satu.
nilainya tergantung atau terikat Akibatnya, perhitungan menjadi sulit
berdasarkan nilai-nilai variabel lain dilakukan. Di sini digunakan asumsi
b) Variabel Independen (X) independensi (naif) yang sangat tinggi, bahwa
Variabel independen adalah variabel yang masing-masing instruksi (F1, F2, ..., Fn) bebas
nilainya tidak tergantung pada nilai-nilai (independen) satu sama lain.
variabel lain.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Data yang diperoleh terbagi menjadi dua
Atribut yang Digunakan jenis yaitu data pelatihan dan data pengujian
dengan variabel yaitu nama, jenis kelamin,
Attribut Variabel
usia, status sekolah, jawaban A, jawaban B,
Personality Y
jawaban C, jawaban D dan kelas asli
Gender X1 (kepribadian). Dalam tabel 2 adalah data latih
Age X2 yang merupakan data pelatihan yang
School Status X3 digunakan sebagai data pendukung untuk
Answer A X4 aplikasi ini dan data tabel 3 adalah data
Answer B X5 pengujian.
Answer C X6
Answer D X6
Kepribadian Asli X7
Sumber Data : Hasil Olahan Data Penelitian

22
ISSN 2406-9841

Gambar 2.
Tabulasi Data Latih

Sistem melakukan perhitungan Gambar 5.


menggunakan Naive Bayes, untuk setiap Akurasi dan Laju Error pada Data Uji
variabel menghasilkan nilai kepercayaan pada
variabel Y. Prediksi yang diungkapkan oleh Hasil perhitungan menggunakan
sistem didasarkan pada nilai terbesar. algoritma Naïve Bayes untuk memprediksi
(Nasution et al,2015) kepribadian siswa mendapatkan akurasi
sebesar 60 % untuk 5 data testing dari
pengolahan 100 data latih

4. KESIMPULAN
Gambar 3. Berdasarkan hasil pengujian penggunaan
Tabulasi Data Uji algoritma Naive Bayes untuk memprediksi
kepribadian siswa dalam penelitian ini
Diberikan input oleh user potongan data disimpulkan bahwa algoritma Naive Bayes
testing baru seperti pada tabel III , maka dapat memiliki kinerja yang baik dalam hal akurasi
dijelaskan melalui perhitungan sebagai berikut yaitu sebesar 60%. Ini karena data pelatihan
: siswa masih perlu direproduksi dan diberikan
arahan.

DAFTAR PUSTAKA
A. Nasution, N Djahara, K Zamsure (2015),
“Evaluasi Kinerja Akademik Mahasiswa
Menggunakan Algoritma Naive Bayes
(Studi Kasus: Fasilkom Unilak),” Teknol.
Informasi dan Komunilasi Digital. Volume 6
BPS-Statistics Indonesia. (2017). Statistical
Gambar 4. Yearbook of Indonesia 2017. BPS-Statistics
Tabulasi Data Uji-1 Indonesia. https://doi.org/10.2307/2541047
Faizal Riza et al (2020). Information Retrieval
Kemudian aplikasi akan menampilkan nilai Technique for Indonesian PDF Document
masing-masing prediksi terbobot dari empat with Modified Stemming Porter Method
fitur kriteria kepribadian yang ditetapkan. Using PHP. J. Phys.: Conf. Ser. 1477 032016
Hasilnya ditampilkan padag 5. Furnham, A., Chamorro-Premuzic, T., &
McDougall, F. (2003). Personality,
cognitive ability, and beliefs about
intelligence as predictors of academic
performance. Learning and Individual
Differences.
https://doi.org/10.1016/j.lindif.2003.08.002
Muamar Zain, D. S. (2015). ESP vs EGP: A
Gambar 5. Reflection of Implementation of Curriculum
Prediksi Naïve Bayes pada Data Uji 2013 in Vocational Schools. The 62nd
TEFLIN International Conference 2015.
Analisis perhitungan pada hasil prediksi Sarwono, S. W. (2011). Psikologi Remaja
kepribadian menghasilkan rincian akurasi dan Edisi Revisi. In Psikologi Remaja.
laju error pada data uji. Rincian akurasi dan https://doi.org/10.1108/09513551011032482.Ba
laju error ditampilkan pada gambar 6. stian

23

Anda mungkin juga menyukai