Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“DEFINISI PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN”

Dosen Pengampu : Hj. Yuhanah. S.ST.,M.Kes

EVA TRI YULIANTI : 222431222

FENA WULANDARI : 222431228

DHEA ROSYA FEBRIANTI : 222431215

DITA AMALIA : 222431212

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI PRODI DIPLOMA 3


KEPERAWATAN UNIVERSITAS SEMBILAN BELAS NOVEMBER
KOLAKA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
karena memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini, dengan judul
"KEPRIBADIAN" dengan tepat waktu. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata
Kuliah Dasar Dasar Psikologi pada pertemuan minggu ke-4. Kami mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Hj. Yuhanah. S.ST.,M.Kes selaku dosen yang telah membimbing dan memberi kami
tugas membuat makalah ini, serta kepada pihak yang terkait dengan makalah ini yang kami
tidak bisa sebutkan semuanya. Kelompok kami berharap makalah ini bisa membantu dan
menambah wawasan bagi para pembaca mengenai Kepribadian.

Kami sebagai manusia menyadari tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu, kami
meminta maaf apabila masih memiliki banyak kesalahan dan kekurangan. Saran dan kritik
yang membangun terbuka untuk kami demi kemajuan kami di masa depan.

Kolaka, 15 September 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 2
BAB I PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Perkembangan Kepribadian Individu .......................................................... 3
2.2 Unsur-unsur Kepribadian ............................................................................................. 4
2.3. Ciri-Ciri Perkembangan Kepribadian Individu ............................................................ 6
2.4. Macam-macam kepribadian ........................................................................................ 9
2.5 Faktor-Faktor Penentu Perkembangan Kepribadian Individu ...................................... 10
2.6 Teori Pembentukkan Kepribadian .............................................................................. 12
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 14
A. Kesimpulan................................................................................................................. 14
B. Saran........................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kepribadian pada hakikatnya merupakan gambaran sikap dan perilaku manusia secara
umum yang tercermin dari ucapan dan perbuatannya. Kepribadian adalah corak kebiasaan yang
terhimpun dalam diri dan digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap segala
rangsangan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar Kepribadian merupakan
keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian
paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh
seseorang.

Remaja merupakan suatu masa dari umur manusia yang paling banyak mengalami
perubahan, sehingga membawanya pindah dari masa kanak-kanak menuju kepada masa
dewasa. Perubahan-perubahan yang terjadi itu, meliputi: jasmani, rohani, pikiran, perasaan dan
sosial. Dalam pembagian tahap perkembangan manusia, maka masa remaja menduduki tahap
progresif

Meskipun perkembangan aspek-aspek kepribadian telah diawali pad masa-masa


sebelumnya. tetapi puncaknya boleh dikatakan terjadi pada masa remaja. Sebab setelah
melewati masa remaja ini remaja telah berubah menjadi seorang dewasa yang boleh dikatakan
telah terbentuk suatu pribadi yang relative tetap.

Perkembangan moral, nilai dan sikap (tingkah laku) ini berkembang sangat pesat pada
masa remaja. Dapat dikatakan bahwa pada masa remaja menjadi penentu perkembangan hal-
hal tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan kepribadian

2. Apa sajakah unsur-unsur kepribadian?

3. Apa sajakah ciri-ciri pengembangan kepribadian?

4. Apa sajakah macam-macam Kepribadian?

5. Bagaimana proses pembentukan pengembangan kepribadian

1
6. Bagaimanakah karakteristik belajar perkembangan kepribadian individu?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian pengembangan kepribadian

2. Mengetahui unsur-unsur pengembangan kepribadian

3. Mengetahui ciri-ciri pengembangan kepribadian

4. Mengetahui macam-macam kepribadian

5. Mengetahui proses pembentukan pengembangan kepribadian

6. Mengetahui karakteristik belajar perkembangan kepribadian individu

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perkembangan Kepribadian Individu


Istilah kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa Inggris Personality". Secara
etimologis, kata personality berasal dari bahasa latin" persona" yang berarti topeng. Dalam
kehidupan sehari-hari, kata kepribadian digunakan untuk menggambarkan:

1.Identitas diri, jati diri seseorang

2.Kesan umum seseorang tentang diri sendiri atau orang lain

3.fungsi-fungsi kepribadian yang sehat atau bermasalah.

Pengembangan kepribadian berarti kemauan diri sendiri untuk menata aspek internal
diri atau sikap batin, dan aspek perilaku diri atau aspek bati, dan aspek perilaku eksternal diri,
yaitu cara anda menampilkan diri atau tampak sisi luar diri dari persepsi orang lain dan
merupakan suatu proses meneyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Pengertian Perkembangan Kepribadian Individu Menurut Para Ahli :

 Gordon Allport

Sesuatu yang bisa berubah secara teratur,bertumbuh dan berkembang.


Koenndjaraningrat

 George Herbert Mead

Tingkah laku manusia dalam berkembang dan berlangsung seumur hidup,dengan


berinteraksi dengan anggota masyarakat.

 Theodore M.Newcombe

Merupakan ciri dari dari watak yang diperlihatkan seseorang dari lahir sampai lanjut
usia. Merupakan organisasi sikap-sikap yang dimiliki oleh seseorang,sebagai latar
belakang terhadap perilaku

 Krech dan Crutchfield


Integritas dari semua karakteristik individu dalam menyesuaikan diri terhadap
lingkungan yang berubah-ubah dan terus menerus.

3
 Adolf Heuken S.J.dkk
kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan Pola menyeluruh semua
jasmani.mental,rohani,emosional maupun yang sosial. seseorang baik
 Yinger
Merupakan keseluruhan dari seseorang dan sistem kecendrungan tertentu yang
berinteraksi dengan serangkaian situasi,
 Horton
Merupakan keseluruhan sikap.perasaan.ekspresi dan tempramen seseorang.
 Robert Sutherland
Merupakan suatu hubungan interaksi antara lingkungan masyarakat dan kebudayaan.
 Atkinson
Merupakan pola dari perilaku dan cara berpikir khas yang menentukan penyesuaian diri
individu dengan lingkungan.
Kepribadian yaitu suatu organisasi yang unik pada diri setiap individu yang ditentukan
atau dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan dan lingkungan sehingga menjadi penentu
atau mempengaruhi tingkah laku. Kepribadian mencakup kebiasaan,sikap.dan sifat
yang dimiliki seseorang apabila berhubungan dengan orang lain

2.2 Unsur-unsur Kepribadian


Unsur-unsur kepribadian, diantaranga meliputi:

1. Pengetahuan

Pengetahuan yaitu merupakan suatu unsur yang mengisi akal dan juga alam jiwa orang
yang sadar. Di dalam alam sekitar manusia mempunyai terdapat berbagai macam hal-hal yang
diterimanya lewat panca inderanya yang masuk kedalam berbagi sel-sel pada bagian tertentu
dari otaknya. Serta didalam otak itu semuanya diproses menjadi susunan-susunan yang
dipancarkan oleh individu kealam sekitar, yang dikenal dengan sebutan "persepsi" yaitu:
"seluruh proses akal manusia yang sadar". Ada kalanya suatu persepsi dapat diproyeksikan
kembali menjadi suatu penggambaran yang berfokus tentang lingkungan yang mengandung
bagian-bagian. Penggambaran yang terfokus dengan secara lebih intensif yang terjadi sebab
pemusatan secara lebih intensif di dalam pandangan psikologi biasanya disebut sebagai
"Pengamatan". Penggambaran mengenai lingkungan dengan fokus kepada bagian-bagian yang
paling menarik perhatianya seringkali diolah dengan sutu proses dalam akalnya yang

4
menghubungkannya dengan berbagai macam penggambaran lain yang sejenisnya, sebelumnya
pernah diterima & diproyeksikan oleh akalnya, dan lalu muncul kembali sebagai kenangan.
Dan juga penggambaran yang baru dengan pengertian yang baru dalam istilah psikologi sering
disebut "Apersepsi". Penggabungan & membandingkan-bandingkan bagian dari suatu
penggambaran dengan bagian-bagian dari berbagai penggambaran lain yang sejenis secara
konsisten berdasarkan dengan asas-asas tertentu. Apa itu kepribadian Dengan proses-proses
kemampuan untuk membentuk suatu penggambaran baru yang abstrak, yang dalam
kenyataanya tak mirip dengan salah satu dari sekian macam-macam bahan konkret dari
penggambaran yang baru. Demikian manusia dapat membuat suatu penggambaran mengenai
tempat-tempat tertentu di muka bumi, padahal ia tidak pernah melihat ataupun
mempersepsikan tempat-tempat itu. Penggambaran abstrak yang tadi dalam ilmu sosial sering
disebut dengan "Konsep". Cara-cara pengamatan yang menyebabkan bahwa penggambaran
tentang lingkungan mungkin ada yang ditambah-tambah ataupun dibesar- besarkan, tapi ada
pula yang dikurangi atau diperkecil pada bagian-bagian tertentu. Serta ada pula yang digabung
dengan penggambaran-pengambaran yang lain sehingga menjadi penggambaran yang baru
sama sekali, yang sebenarnya tak nyata. Dan penggambaran baru yang seringkali tak realistis
dalam Psikologi sering disebut dengan "Fantasi".

2. Perasaan

Selain pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung berbagai macam-


macam perasaan. Sebaliknya, dapat juga digambarkan seorang individu yang melihat suatu hal
yang buruk/mendengar suara yang tidak menyenangkan. Persepsi-persepsi tersebut dapat
menimbulkan dalam alam kesadaranya perasaan negatif. Perasaan, disamping segala macam-
macam pengetahuan agaknya juga mengisi alam kesadaran manusia setiap saat dalam
hidupnya. Perasaan yaitu suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena
pengetahuannya dinilai sebagai keadaan yang positif/negatif.

3. Dorongan Naluri

Kesadaran manusia mengandung berbagi perasaan-perasaan lain yang tak ditimbulkan


karena diperanguhi dengan pengeathuannya, tapi karena memang sudah terkandung di dalam
organismenya, khususnya di dalam gennya, sebagai naluri. Kemauan yang sudah meruapakan
naluri sering disebut dengan "Dorongan".

5
2.3. Ciri-Ciri Perkembangan Kepribadian Individu
Para ahli tampaknya masih sangat beragam dalam memberikan rumusan tentang
kepribadian. Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh Gordon W. Allport.
(Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) menemukan hampir 50 definisi tentang
kepribadian yang berbeda-beda. Berangkat dari studi yang dilakukannya, akhirnya dia
menemukan satu rumusan tentang kepribadian yang dianggap lebih lengkap. Menurut pendapat
dia bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik
yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kata
kunci dari pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri. Scheneider (1964) mengartikan
penyesuaian diri sebagai "suatu proses respons individu baik yang bersifat behavioral maupun
mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri, ketegangan emosional.
frustrasi dan konflik, serta memelihara keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan tersebut
dengan tuntutan (norma) lingkungan.

Sedangkan yang dimaksud dengan unik hahwa kualitas perilaku itu khas sehingga dapat
dibedakan antara individu satu dengan individu lainnya. Keunikannya itu didukung oleh
keadaan struktur psiko-fisiknya, misalnya konstitusi dan kondisi fisik, tampang, hormon, segi
kognitif dan afektifnya yang saling berhubungan dan berpengaruh, sehingga menentukan
kualitas tindakan atau perilaku individu yang bersangkutan dalam berinteraksi dengan
lingkungannya.

Untuk menjelaskan tentang kepribadian individu, terdapat beberapa teori kepribadian


yang sudah banyak dikenal, diantaranya: teori Psikoanalisa dari Sigmund Freud, teori Analitik
dari Carl Gustav Jung. teori Sosial Psikologis dari Adler. Fromm, Horney dan Sullivan, teori
Personologi dari Murray, teori Medan dari Kurt Lewin, teori Psikologi Individual dari Allport,
teori Stimulus- Respons dari Throndike, Hull. Watson, teori The Self dari Carl Rogers dan
sebagainya. Sementara itu, Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek
kepribadian, yang di dalamnya mencakup:

 Karakter yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsiten tidaknya
dalam memegang pendirian atau pendapat.
 Temperamen yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap
rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.
 Sikap sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau ambivalen Stabilitas
emosi yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan.

6
Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah, sedih, atau putus asa Responsibilitas
(tanggung jawab) adalah kesiapan untuk menerima risiko dari tindakan atau perbuatan
yang dilakukan. Seperti mau menerima risiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan
diri dari risiko yang dihadapi.
 Sostabilitas yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal.
Seperti; sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan
orang lain.

Setiap individu memiliki ciri-ciri kepribadian tersendiri, mulai dari yang menunjukkan
kepribadian yang sehat atau justru yang tidak sehat. Dalam hal ini. Elizabeth (Syamsu Yusuf,
2003) mengemukakan ciri-ciri kepribadian yang sehat dan tidak sehat, sebagai berikut:

 Kepribadian yang sehat

-Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa adanya tentang
kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.

-Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau kondisi
kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak
mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.

-Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan
yang diperolehnya dan meraksinya secara rasional. tidak menjadi sombong, angkuh
ataumengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau
kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustrasi,
tetapi dengan sikap optimistik.

-Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk


mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.

-Kemandirian; memiliki sifat mandin dalam cara berpikir, dan bertindak mampu
mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri
dengan norma yang berlaku di lingkungannya.

-Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi

Situasi frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau konstruktif, tidak destruktif
(merusak) Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas
dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar

7
paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan
kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.

-Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati terhadap orang lain, memiliki
kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya dan bersifat fleksibel
dalam berpikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya, merasa nyaman dan
terbuka terhadap orang lain, tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi
korban orang lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.

-Penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap
bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.

-Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang


berakar dari keyakinan agama yang dianutnya.

-Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-


faktor achievement (prestasi), acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang).

 Kepribadian yang tidak sehat

- Mudah marah (tersinggung)

-Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan

-Sering merasa tertekan (stress atau depresi)

-Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau
Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah
terhadap Binatang diperingati atau dihukum

-Kebiasaan berbohong

-Hiperaktif

-Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas

-Senang mengkritik/mencemooh orang lain

-Sulit tidur

- Kurang memiliki rasa tanggung jawab

8
-Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat
(organis)

- Kurang memiliki kesadaran untuk menaati ajaran agama

- Pesimis dalam menghadapi kehidupan

-Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan

2.4. Macam-macam kepribadian


Macam-macam Kepribadian Manusia Menurut Carl Jung Carl Jung adalah seorang dokter
psikologi dari Swiss. Dia membedakan kepribadian manusia menjadi tiga yaitu introvert,
ambivert, dan ekstrovert. Namun, diantara ketiga kepribadian tersebut, hanya dua yang populer
yaitu introvert dan ekstrovert. Disini juga tidak ada kepribadian yang terbaik dan terburuk.
Berikut adalah jenis kepribadian manusia menurut Carl Jung:

a. Introvert

Introvert adalah kepribadian yang cenderung berfokus pada dunia di dalam pikiran manusia.
Orang introvert hanya bersenang-senang dengan dunianya sendiri dan tertutup dengan orang
lain. Lebih suka berpikir kritis. namun tidak pernah menyuarakan pikirannya tersebut. Sifat
yang dimiliki kepribadian introvert adalah penyendiri, pemalu, suka berpikir, lebih suka
bekerja/melakukan sesuatu sendirian, suka berimajinasi, susah bergaul, dan jarang bercerita.
Orang introvert lebih suka berinteraksi hanya dengan satu orang. Ketika ada satu orang lagi
datang, dia diam dan mereka berdua tetap berbicara. Meski begitu, mereka biasanya sangat
aktif di internet. Internet seolah menjadi anugerah bagi introvert. Orang introvert biasanya akan
menjadi entrepreneur yang hebat atau bahkan bisa menjadi inovator.

b.Ambivert

adalah kepribadian yang berada diantara introvert dan ekstrovert. Maksudnya adalah, orang
itu bisa menjadi ekstrovert dan bisa juga berubah menjadi introvert. Sehingga orang tersebut
lebih fleksibel dalam beraktifitas jika kepribadiannya ini bisa ia kelola dengan baik. Dia juga
mampu berkomunikasi baik dengan orang introvert maupun ekstrovert. Ada juga yang sering
mengatakan bahwa orang ambivert adalah orang yang memiliki kepribadian ganda.

c. Ekstrovert

Ekstrovert adalah kepribadian yang berfokus dengan dunia luar. Kepribadian ini tentu
berlawanan dengan introvert yang cenderung tertutup. Orang berkepribadian ekstrovert sangat

9
mudah berkomunikasi dengan orang lain dan mudah pula untuk bergaul. Tindakannya lebih
banyak daripada berpikir. Dia juga lebih suka keramaian ketimbang tempat yang sunyi. Sifat
yang dimiliki antara lain aktif, percaya diri (bahkan berlebihan), suka bekerja kelompok, supel
(gampang bergaul), senang beraktifitas, lebih suka bercerita daripada diceritakan, dan
bertindak dulu baru berpikir.

2.5 Faktor-Faktor Penentu Perkembangan Kepribadian Individu


Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian, antara lain warisan
biologis(pembawaan), lingkungan fisik, lingkungan sosial-budaya, pengalaman kelornpok, dan
pengalaman pribadi yang unik. Warisan Biologis

a. Warisan biologis
Semua individu yang normal mempunyai persamaaan biologis, seperti pancaindera,
kelenjar seks, dan syaraf otak. Warisan biologis ini bersifat unik. karena tidak seorang
pun di dunia ini memiliki ciri-ciri fisik dan psikis yang sama. Orang umumnya
beranggapan bahwa kepribadian tidak lebih dari sekedar penampilan warisan biologis.
Dahulu orang beranggapan bahwa karakteristik kepribadian seperti sikap rendah hati,
ambisi, kejujuran, kenakalan, kelainan seksual, dan lain-lain timbul karena warisan
biologis, atau bersifat pembawaan. Namun sekarang tidak banyak orang yang
beranggapan demikian. Perbedaan individual dalam hal kemampuan, prestasi, dan
perilaku lain berhubungan dengan warisan biologis dan pengaruh lingkungan hidupnya.
Pada beberapa hal, warisan biologis memang lebih penting daripada faktor lingkungan.
Data hasil penelitian menunjukkan bahwa IQ anak angkat ternyata lebih mirip dengan
IQ orang tua kandungnya daripada orang tua angkatnya. Meskipun perbedaan IQ lebih
banyak ditentukan oleh keturunan daripada oleh lingkungan, tetapi perbedaan lainnya
ditentukan oleh lingkungan. Orang pada umumnya beranggapan bahwa orang gemuk
sifatnya periang, orang dengan kening lebar adalah cerdas, orang berambut merah
wataknya mudah marah, atau orang dengan rahang lebar mempunyai kepribadian yang
kuat. Anggapan umum itu ternyata tidak tepat setelah diuji secara empiris, meskipun
ditemukan hubungan yang signifikan. Seorang ahli riset, Bar (1977) membandingkan
kelompok sampel yang berambut merah dengan kelompok kendali yang terdiri atas
orang-orang dengan macam- macam warna rambut. Ia melaporkan bahwa watak si
rambut merah umumnya bersifat mudah marah dan agresif. Disebutkan bahwa ada

10
hubungan genetis antara karakteristik fisik (rambut merah) dengan karakteristik
kepribadian (mudah marah, agresif). Ada kemungkinan bahwa hubungan genetis betul-
betul terjadi antara karakteristik fisik dengan sifat perilaku. Karakteristik fisik memang
ada yang mempengaruhi sifat-sifat perilaku tertentu. Lingkungan Fisik

b. Lingkungan fisik
Perilaku manusia berhubungan dengan iklim dan lingkungan geografi. Sorokin
menyatakan bahwa perbedaan perilaku kelompok sosial lebih banyak disebabkan oleh
perbedaan iklim, topografi, dan lingkungan alam lainnya. Teori tersebut sesuai dengan
kerangka etnosentris, karena pengaruh geografi memberikan keterangan yang cukup
objektif terhadap sifat-sifat manusia. Jadi, lingkungan fisik cenderung mempengaruhi
kepribadian seseorang. Suku bangsa Athabascans, misalnya, memiliki kepribadian
dominan yang menyebabkan mereka dapat bertahan hidup dalam iklim yang dingin.
Suku Qualla dari Peru digambarkan oleh Trotter (1973) sebagai sekelompok
masyarakat yang berwatak paling keras di dunia.
c. Lingkungan
Lingkungan Setiap kelompok masyarakat mewariskan kebudayaannya kepada
anggotanya. Akibatnya timbul konfigurasi kepribadian yang khas dari anggota
kelompok tersebut. Itulah sebabnya setiap kelompok masyarakat tidak sama
kepribadiannya. Sebabnya, kepribadian erat kaitannya dengan lingkungan sosial
budaya yang mempengaruhinya. Sebagai contoh, kepribadian bangsa Indonesia tidak
sama dengan kepribadian bangsa-bangsa lain di dunia. Bangsa Indonesia dikenal
mempunyai ciri-ciri kepribadian, yang bersifat kekeluargaan, gotong royong, ramah
tamah, toleran, dan sebagainya
d. Pengalaman
Pengalaman kelompok sangat penting untuk ditiru oleh seseorang. Kelompok semacam
itu disebut kelompok referens. Pada awalnya, keluarga adalah kelompok yang
terpenting, karena merupakan satu-satunya kelompok social yang dimiliki oleh bayi
selama masa-masa yang paling peka. Kepribadian individu dibentuk pada tahun-tahun
pertama dalam lingkungan keluarganya. Beberapa waktu kemudian, kelompok
sebaya/sepermainan, yaitu kelompok yang sama usia dan kedudukannya menjadi
penting sebagai suatu kelompok referens. Kegagalan untuk mendapatkan pengakuan
sosial dalam kelompok sepermainan seringkali di ikuti oleh pola penolakan sosial.
Masyarakat majemuk terdiri atas banyak kelompok sosial yang masing-masing

11
memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. bahkan kadang-kadang saling bertentangan.
Dalam setiap kelompok, orang bergerak dan berinteraksi dengan sejumlah kelompok
dengan standar nilai dan norma yang berbeda-beda, sehingga orang harus mampu
menentukan cara untuk mengatasi tantangan yang serba bertentangan itu.
e. Pengalaman Pribadi yang Unik Apa sebab anak-anak yang dibesarkan di lingkungan
keluarga yang sama, tetapi ternyata memiliki kepribadian yang berbeda? Sebabnya,
mereka tidak mendapatkan pengalaman yang benar-benar persis sama. Orang tua
biasanya tidak memperlakukan anak-anaknya dengan cara yang persis sama.
Pengalaman pribadi dalam keluarga ini kemudian diperluas di lingkungan sekolah dan
teman sepermainannya. Hal itu disebabkan anak-anak memiliki kelompok teman
sebaya yang berbeda, guru-guru yang berbeda, dan peristiwa yang berbeda-beda pula.
Setiap individu mempunyai pengalaman pribadi masing-masing. Pengalaman pribadi
setiap orang berbeda-beda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan lingkungan
kehidupan dan kebudayaannya. Pengalaman hidup orang-orang yang dibesarkan di
daerah perkotaan tentu saja akan berbeda dengan pengalaman hidup orang-orang yang
dibesarkan di pedesaan. Pengalaman hidup yang komplek. terbuka, dan dinamis
menyebabkan perilaku remaja-remaja kota lebih agresif, pemberani dan terbuka.
Sebaliknya pengalaman hidup yang sederhana. tradisional, bersifat tertutup terhadap
perubahan menyebabkan para remaja desa lebih bersifat pemalu, kaku, dan tertutup.

2.6 Teori Pembentukkan Kepribadian


Teori Pembentukkan kepribadian menurut Goerge Herbert Mead memperkenalkan
Role Theory (Teori Peran). Menurutnya tahapan sosialisasi yang dilakukan oleh manusia
melalui peran-peran yang harus dijalankan, adapun tahapan sosialisasi yang dilakukan manusia
hingga terbentuk kepribadian sebagai berikut.

a) Tahap Persiapan (Preparatory Stage) adalah tahap yang dialami individu sejak lahir ke dunia,
pada tahap ini adalah tahapan pemahaman tentang diri sendiri.

b) Tahap Meniru (Play Stage) adalah tahap anak melakukan tindakan meniru dari proses
sosialisasi secara berlahan, anak mulai mengenal lingkungan dan masyarakat sekitar.

c) Tahap Siap Bertindak (Game Stage) adalah anak mulai berinteraksi dengan teman sebaya
untuk bersosialisasi, anak juga mulai memahami norma yang berlaku diluar lingkungan
keluarga.

12
d) Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Other) adalah anak mencapai proses
pendewasaan, dimana anak mampu memahami peran yang seharusnya dilakukan di
masyarakat.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tugas perkembangan kepribadian individu penting yang harus dikuasai remaja adalah
mempelajari apa yang diharapkan oleh kelompok dari padanya dan kemudian
membentuk prilakunya agar sesuai dengan harapan sosial tanpa terus dibimbing,
diawasi, dan diancam hukuman. Sebagai pedoman bagi prilakunya di lingkungan
hidupnya. Seseorang dapat dikatakan bermoral, apabila tingkah laku orang tersebut
sesuai dengan nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi oleh kelompok sosialnya.
Sehingga tugas penting yang harus dikuasai remaja adalah mempelajari apa yang
diharapkan oleh kelompoknya, Ada tiga tugas pokok remaja dalam mencapai moralitas
remaja dewasa, yaitu:

 Mengganti konsep moral khusus dengan konsep kepribadian umum.


 Merumuskan konsep kepribadian yang baru dikembangkan ke dalam kode
moralsebagai kode prilaku.
 Melakukan pengendalian terhadap perilaku sendiri.

B. Saran
Penulis pertama-tama mohon maaf apabila dalam pembuatan makalah ini masih belum
mencapai kesempurnaan. Meskipun demikian, mudah-mudahan makalah ini dapat
memberikan gambaran atau tambahan ilmu bagi para pembaca. Oleh karena itu, untuk
penyempurnaan makalah ini kami tunggu kritik dan sarannya dari para pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2015/08/16-macam-kepribadian-manusia-menurut-3.html
http://arie5758.blogspot.com/2011/10/4-kepribadian-manusia-sanguin-koleris.html
https://yesipradita.wordpress.com/2014/01/06/makalah-konsep-kepribadian/
http://novithayulistia.blogspot.com/p/konsep-kepribadian.html http://by-
one.blogspot.com/2012/03/konsep-kepribadian.html http://learntogether-
aries.blogspot.com/2011/09/konsep-kepribadian.html https://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadian

15

Anda mungkin juga menyukai