KAJIAN ULANG PASIEN RUJUK BALIK FKTRL DAN TINDAK

LANJUT

No. Dokumen :

SPO No. Revisi :

Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2

UPTD
Puskesmas
AGUSTINA.SKM,S.Tr.Keb
Bulili

a. Pengertian - Pasien dirujuk adalah pasien yang atas pertimbangan dokter/perawat/bidan memerlukan pelayanan di Rumah

Sakit baik untuk diagnostic penunjang atau terapi.

- Rujukan balik adalah respon berupa hasil atau instruksi selanjutnya dari sarana Kesehatan rujukan baik rumah

sakit atau klinik terhadap kelanjutan pengobatan pasien yang telah dirujuk sebelumnya.

b. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan pasien yang mendapat rujukan balik dari rumah

sakit yang ditunjuk.

c. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Bulili Nomor

Tentang Program Rujuk Balik.

d. Referensi - Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

- Pedoman Sistem Pelayanan Rujukan Nasional, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian

Kesehatan RI Jakarta, 2012.

e. Prosedur/ Langkah - 1. Petugas puskesmas menerima pasien dan meminta hasil rujukan balik dari keluarga pasien.

langkah 2. Dokter melakukan kajian ulang terhadap pasien berupa hasil pemeriksaan, diagnose dan terapi yang di

instruksikan dari rumah sakit atau dokter spesialis atau klinik sebagai rujukan pasien.

3. Dokter menulis diagnose dan terapi lanjutan hasil rujukan di status pasien sebelumnya atau status baru.

4. Petugas melaksanakan instruksi terapi dari fasilitas rujukan kepada pasien.

f. Unit terkait Ruang Pendaftaran dan rekam medik, ruang poli umum, ruang poli anak/MTBS.

g. Bagan Alir

Dokter menganalisa Dokter menulis

Pendaftaran
kondisi pasien rujuk diagnose dan terapi

balik lanjutan
Pulang Ruang Farmasi
h. Dokumen terkait - Rekam medis

- Surat Rujukan Balik Farmasi

i. Hal – hal yang perlu

diperhatikan

j. Rekaman Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal diberlakukan

Perubahan 1 Menjadi nomor SPO yang sekarang

Nomor Dokumen

2 Nama dan NIP Kepala Nip pada nama kepala puskesmas

UPTD dihilangkan
 Kebijakan Nomor
3 Kebijakan