Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Produksi Dan Distribusi
Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Produksi Dan Distribusi
Paper
Dosen Pengasuh:
Disusun Oleh:
VERA SARTIKA., S.H
NIM: 12222035
MAGISTER HUKUM
UNIVERSITAS NAROTAMA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Paper ini. Penulisan Paper ini dilakukan dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Hukum Kontrak tahun 2023 Magister Hukum Universitas
Narotama. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah
sulit bagi saya untuk menyelesaikan penulisan Paper ini. Pada Kesempatan ini, saya
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof Dr. Indratirini, S.H., M.H., selaku dosen pengasuh mata kuliah hukum kontrak yang
telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan paper ini;
2. Kedua Orang tua, Adik, dan Pasangan saya, atas doa dan dukungan secara financial
maupun mental;
3. Teman-teman saya dari angkatan MKN-24, atas dukungan yang telah diberikan.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga paper ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................5
BAB III........................................................................................................................17
BAB IV........................................................................................................................30
PENUTUP...................................................................................................................30
A. Kesimpulan.............................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................31
ii
BAB I
PENDAHULUAN
_______________________________________
1
,Ery Agus, Kajian Hukum Perjanjian Kerjasama CV. Saudagar Kopi dan Pemilik
Tempat Usaha Perorangan, vol. 6, No. 2, Diponegoro Law Jurnal, 2017, hlm.
1
Perjanjian yang dibuat oleh para pihak harus memperhatikan beberapa asas,
yaitu asas kebebasan berkontrak, asas konsensualisme, asas pacta sunt
servanda, asas itikad baik dan asas kepribadian, 2 diantara kelima asas tersebut
yang paling mempunyai peran penting untuk membuat suatu perjanjian adalah
asas kebebasan berkontrak dan asas pacta sunt servanda.
Perjanjian yang dibuat para pihak juga harus dilaksanakan dengan itikad baik,
artinya para pihak harus melakukan perbuatan tersebut tanpa tipu daya, tanpa
tipu muslihat, dengan tidak melihat kepentingan diri sendiri saja, melainkan
juga melihat kepentingan orang lain.3 Apabila ada pihak yang membuat
perjanjian dengan itikad buruk, dengan maksud menipu pihak lain untuk
memperoleh keuntungan darinya, maka perjanjian tersebut cacat subjektif yang
dapat menyebabkan perjanjian itu dapat dibatalkan.
Menurut namanya, hukum kontrak dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu
hukum kontrak nominaat dan hukum kontrak innominaat. Hukum kontrak
nominaat merupakan ketentuan hukum yang mengkaji berbagai kontrak atau
perjanjian yang dikenal dalam KUH Perdata, sedangkan hukum kontrak
innominaat merupakan keseluruhan kaidah hukum yang mengkaji berbagai
kontrak yang timbul, tumbuh, dan hidup dalam masyarakat dan kontrak ini
belum dikenal pada saat KUH Perdata
2
Menurut Mariam Darus, yang termasuk dalam perjanjian tidak bernama
(onbenoemd overeenkomst) salah satunya yaitu perjanjian kerjasama, di dalam
praktiknya, perjanjian ini lahir berdasarkan asas kebebasan berkontrak
mengadakan perjanjian.6
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk membahas dan
menjadikan bahan kajian yang berbentuk paper dengan judul
___________________
6
Mariam Darus Badrulzaman, Kompilasi Hukum Perikatan, Edisi Revisi PT Citra
Aditya Bakti, Bandung, 2010, hlm.69.
3
a. Kegunaan Teoretis
pemikiran dan saran bagi ilmu hukum khususnya dalam hukum perjanjian
kerjasama.
b. Kegunaan Praktis
4
BAB II
1. Pengertian Perjanjian
bahwa: “Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau
lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.” 7 Berdasarkan
1. Suatu perbuatan.
berjanji tersebut.
Perbuatan yang disebutkan dalam rumusan awal ketentuan Pasal 1313 KUH
terjadi jika ada suatu perbuatan nyata, baik dalam bentuk ucapan, maupun
tindakan secara fisik, dan tidak hanya dalam bentuk pikiran semata-mata.8
______________________________________
7
Subekti dan Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, PT. Pradnya
Paramita, Jakarta, 2008, hlm. 338.
8
Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, perikatan yang Lahir dari Perjanjian,
Rajawali Pers, Jakarta, 2010, hlm. 7-8.
5
b. Pengertian Perjanjian Menurut Pendapat Para Ahli
persetujuan dengan dua orang atau lebih saling mengikatkan diri untuk
secara jelas terdapat konsensus antara para pihak, yaitu persetujuan antara
peristiwa dimana seseorang berjanji kepada orang lain atau di mana dua
hukum antara dua pihak atau lebih berdasar kata sepakat untuk
hukum kekayaan atau harta benda antaradua orang atau lebih yang
6. Van Dunne, enurut teori baru yang dikemukakan oleh van Dunne, yang
________________________________
9
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perikatan, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung,
2009,hlm. 4.
10
Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, 2010, hlm. 5
11
Setiawan, Pokok-Pokok Hukum Perikatan, Bina Cipta, Bandung, 2007 hlm. 4.
6
pihak atau lebih berdasarkan kata sepakat untuk menimbulkan akibat
hukum.12
2. Unsur-Unsur Perjanjian
Apabila dirinci, perjanjian mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
a. Essentialia, ialah unsur yang mutlak harus ada bagi terjadinya perjanjian.
Unsur ini mutlak harus ada agar perjanjian itu sah, merupakan syarat
atau lebih pihak, yang mencerminkan sifat dari perjanjian tersebut, yang
b. Naturalia, yaitu unsur yang lazimnya melekat pada perjanjian, yaitu unsur
pembawaan atau melekat pada perjanjian. Unsur naturalia pasti ada dalam
pasti akan terdapat unsur naturalia berupa kewajiban dari penjual untuk
Sehubungan dengan hal itu, maka berlakulah ketentuan Pasal 133 KUH
______________________
12
Salim H.S., Hukum Kontrak Teori & Teknik Penyusunan Kontrak, Sinar Grafika,
Jakarta, 2017,hlm. 26.
7
menurut sifat perjanjian diharuskan oleh kepatutan, kebiasaan, atau undang-
undang.”
Pada hukum Eropa Kontinental syarat sahnya perjanjian diatur dalam Pasal
1320 KUH Perdata atau Pasal 1365 Buku IV NBW (BW Baru) Belanda. Pasal
Kesepakatan ini diatur dalam Pasal 1320 ayat (1) KUH Perdata, yang
antara satu orang atau lebih dengan pihak lainnya, yang sesuai itu adalah
orang lain.
b) Kecakapan Bertindak
______________________
13
Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, OP.Cit, hlm. 85-90
8
perjanjian haruslah orang-orang yang cakap dan mempunyai wewenang
adalah prestasi. Prestasi adalah apa yang menjadi kewajiban debitur dan
Pasal 1320 KUH Perdata tidak dijelaskan pengertian orzaak (causa yang
halal), dan Pasal 1337 KUH Perdata hanya disebutkan causa yang
1927 mengartikan orzaak sebagai sesuatu yang menjadi tujuan para pihak.
Syarat pertama dan kedua disebut syarat subjektif, karena menyangkut pihak-
pihak yang mengadakan perjanjian, jika syarat ini tidak dipenuhi maka
syarat objektif, karena menyangkut objek perjanjian, jika syarat ini tidak
9
4. Prestasi, Wanprestasi, dan Overmacht serta Resiko
a. Prestasi
dimana seorang berjanji kepada orang lain, atau dimana dua orang saling
produksi yaitu kacang atom kepada pihak kedua dalam program untuk
b. Wanprestasi
sesuatu, atau tidak berbuat sesuatu. Hal ini terdapat dalam ketentuan pasal
1234 KUH Perdata. Apabila hal tersebut tidak dilaksanakan maka pihak
buruk.15
_____________________________________
14
Subekti, Hukum Perjanjian, Cetakan ke-22. PT. Intermasa, Jakarta, 2008, hlm 36.
15
Muhammad Syaifuddin , Hukum Kontrak (Memahami Kontrak dalam Perspektif
10
Filsafat, Teori, Dogmatik dan Praktik Hukum), Mandar Maju, Bandung, 2012, hlm. 45.
11
Wanprestasi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan somasi.
macam, yaitu total breachts dan partial breachts. Total breachts artunya
somasi oleh kreditur atau juru sita. Somasi itu minimal telah dilakukan
sebanyak tiga kali oleh kreditur atau juru sita. Apabila somasi itu tidak
PRIMA INDONESIA dan UD. GANGSAR apabila ada salah satu pihak
_______________________
16
Salim H.S, Op.Cit, hlm. 98-99.
12
c. Overmacht
mengatur ganti rugi, pasal 1244 dan pasal 1245 KUH Perdata.17
d. Resiko
Hukum
____________________
17
Subekti, Op.Cit, hlm 55.
18
Subekti, Op.Cit, hlm. 59.
13
kontrak nominaat merupakan ketentuan hukum yang mengkaji
dan hidup dalam masyarakat dan kontrak ini belum dikenal pada saat
perjanjian.
bersama.21
tujuan bersama.
______________________________
19
Salim. H.S, Op. Cit, hlm 4.
20
Pasal 1319 KUH Perdata.
21
Bambang Daru Nugroho, Hukum Perdata Indonesia, Refika Aditama,
Bandung, 2017, hlm. 115.
14
2. Dasar Hukum Perjanjian Kerjasama
Perjanjian kerjasama adalah salah satu bentuk perjanjian yang tidak diatur
secara khusus pada ketentuan Buku III KUH Perdata sehingga tidak
memiliki nama khusus (innominaat). Perjanjian innominaat ini tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat dan didasarkan pada asas kebebasan
berkontrak.
tersebut dibatasi oleh tiga hal, yaitu: tidak terlarang oleh undang-
______________________________
15
22
Salim H.S, Op. Cit, hlm. 10.
kesusilaan.23
________________________________
23
Pasal 1337 KUH Perdata.
24
Abdulkadir Muhammad, Op. Cit, hlm. 102.
16
Dalam perjanjian mengenai kerjasama antara PT. EMPIRE PRIMA
perjanjian.
17
BAB III
Penyelesaian Sengketa Jika Terjadi Wanprestasi Dalam Pelaksanaan Perjanjian
Kerjasama Antara PT. Empire Prima Indonesia dan UD. Gangsar
A. Wanprestasi
1. Pengertian Wanprestasi
diperjanjikan.27
menyatakan bahwa:
25
Salim HS, Pengantar Hukum Perdata Tertulis (BW), (Jakarta: 2008) h.180.
26
Ahmadi Miru, Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak, (Jakarta:Rajawali Pers,
2007),
h. 74
27
Subekti, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, (Jakarta: PT. Arga Printing,
2007),h.146
28
Ahmadi Miru, Sakka Pati, Hukum Perikatan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), h. 12
18
Kata lain wanprestasi juga dapat diartikan suatu perbuatan ingkar
janji yang dilakukan oleh salah satu pihak yang tidak melaksanakan isi
Kesengajaan maupun lalai, kedua hal tersebut menimbulkan akibat yang berbeda,
dimana akibat akibat adanya kesengajaan, pihak kedua harus lebih banyak
prestasi seketika atau dalam jangka waktu seperti yang ditentukan dalam
pemberitahuan itu.
_____________________
29
Ahmadi Miru, Op, Cit, h.74
19
Dari ketentuan pasal 1238 KUH Perdata dapat dikatakan bahwa
2. Akibatnya dapat diduga lebih dahulu baik dalam arti yang objektif
yaitu orang yang normal dapat menduga bahwa keadaan itu akan
timbul. Maupun dalam arti yang subjektif, yaitu sebagai orang yang
30
Sri Soedewi Masyohen Sofwan, Hukum Acara Perdata Indonesia dalam Teori dan
Praktek, (Yogyakarta: Liberty, 1981), h.15
20
B.Perjanjian dan Wanprestasi
Dalam Pasal 1313 KUH Perdata, bahwa suatu persetujuan adalah suatu
perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap
umum tetapi diatur di luar Pasal 1320 KUH Perdata, yaitu sebagai berikut:
1. Perjanjian harus dilakukan dengan iktikad baik, artinya kedua belah pihak
sukarela dan tanpa paksaan, serta dengan iktikad yang benar-benar mau
yang telah disepakati harus mengikuti asas yang tidak bertentangan dengan
masyarakat.
masyarakat.31
________________________
31
Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis, (Bandung:PT. Citra Aditya Bakti, 2002), h.16
21
Dari ketentuan tersebut di atas jelas bahwa perjanjian yang dilakukan
oleh kedua belah pihak harus mengikuti persyaratan yang ditentukan, dan
Salah satu pihak yang tidak melaksanakan prestasi atau isi dari
sampai di pengadilan.32
__________________________________
32
Djoko Trianto, Hubungan Kerja di Perusahaan Jasa Konstruksi, (Bandung: Mandar
Maju, 2004), h.61
22
oleh pihak-pihak yang terkait dalam perikatan/perjanjian yang secara sengaja
adalah hubungan hukum antara dua atau lebih orang (pihak) dalam
seluruh harta kekayaan seseorang atau badan yang diakui sebagai badan
hukum, akan dipertaruhkan dan dijadikan jaminan atas setiap perikatan atau
kontrak orang perorangan dan atau badan hukum tersebut, sebagaimana yang
mengatur hubungan hukum antara dua pihak atau lebih berdasarkan kata
33
Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, Perikatan Pada Umumnya, (Jakarta:PT.
RajaGrafindo Persada, 2003), h.17
34
Gunawan Widjaja dan Kartini Muljadi, Perikatan yang Lahir dari Undang-Undang,
(Jakarta:PT. RajaGrafindo Persada, 2003), h.1
35
Salim H.S, Hukum Kontrak Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, (Jakarta: Sinar
Grafika, 2010), h.4
adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan
23
Persetujuan-persetujuan itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan
sepakat kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang oleh undang-
peraturan hukum yang berlaku bagi subjek hukum. Dalam hal ini para
para pihak pada prinsipnya bebas untuk membuat atau tidak membuat
tersebut.
c. Asas Fakta Sunt Servanda, adalah janji itu mengikat, bahwa suatu kontrak
dibuat secara sah oleh para pihak mengikat para pihak tersebut secara
__________________________________
36
R.Subekti dan R.Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
(Jakarta:Pradnya Paramita, 1985), h.304
37
Ibid, h.307
d. Asas konsensual, bahwa jika suatu kontrak sudah dibuat, maka dia telah
24
kontrak tertentu, yang memang dipersyaratkan untuk tertulis.
e. Asas obligatoir, yaitu jika suatu kontrak sudah dibuat, maka para pihak
telah terikat, tetapi keterikatannya itu hanya sebatas timbulnya hak dan
kewajiban semata-mata.38
tidak langsung pasti muncul karena hakekat dari suatu kontrak adalah
semua asas tersebut di atas mucul sebagai akibat dari terjadinya suatu kontrak
atau perjanjian.
kesepakatan mengenai hal pokok dalam kontrak tersebut, namun masih ada
hal lain yang harus diperhatikan, yaitu syarat sahnya kontrak sebagaimana
dapat terjadi dengan berbagai cara, namun yang paling penting adalah adanya
_________________________________
38
Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis, (Bandung: PT.Citra Aditya Bakti, 2002), h.13
para pihak harus cakap. Seorang oleh hukum dianggap cakap untuk
25
namun sebaliknya seseorang dianggap tidak cakap untuk melakukan
c. Suatu hal tertentu, dalam suatu kontrak objek perjanjian harus jelas dan
ditentukan oleh para pihak, objek perjanjian tersebut dapat berupa barang
maupun jasa, namun dapat juga berupa tidak berbuat sesuatu. Hal tertentu
ini dalam kontrak disebut prestasi yang dapat berwujud barang, keahlian
d. Suatu sebab yang halal, maksudnya disini adalah bahwa ini kontrak
saja, baik yang sudah ada pengaturannya maupun yang belum ada
39
Ahmadi Miru, Hukum Kontrak Perancangan Kontrak, (Jakarta: PT.RajaGrafindo
Persada, 2010), h.13
40
Sanusi Bintang dan Dahlan, Pokok-Pokok Hukum Ekonomi dan Bisnis, (Bandung:PT.
Citra Aditya Bakti, 2000), h.16
sebagai berikut:
26
1. Asas Konsensualisme, artinya bahwa lahirnya kontrak ialah pada saat
terjadinya kesepakatan. Dengan demikian, apabila tercapai
kesepakatan antara para pihak, maka lahirlah kontrak.
2. Asas kebebasan berkontrak, artinya memberikan jaminan kebebasan
kepada seseorang untuk secara bebas dalam beberapa hal yang
berkaitan dengan perjanjian, di antaranya:
a. Bebas menentukan apakah ia akan melakukan perjanjian atau tidak.
b. Bebas menentukan dengan siapa ia akan melakukan perjanjian.
c. Bebas menentukan isi atau klausul perjanjian.
d. Bebas menentukan bentuk perjanjian, dan
e. Kebebasan-kebebasan lainnya yang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan.
3. Asas mengikatnya kontrak, artinya setiap orang yang membuat
kontrak, dia terikat untuk memenuhi kontrak tersebut karena kontrak
tersebut mengandung janji-janji yang harus dipenuhi dan janji tersebut
mengikat para pihak sebagaimana mengikatnya undang-undang.
4. Asas iktikad baik, merupakan salah satu asas yang dikenal dalam
hukum perjanjian. Ketentuan tentang iktikad baik ini diatur dalam
Pasal 1338 ayat (3) KUH Perdata, bahwa perjanjian harus
dilaksanakan dengan iktikad baik.41
__________________________
41
Ahmadi Miru, Hukum Kontrak Perancangan Kontrak,(Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada,
2007), h.3
a) Macam-Macam Perjanjian
27
tertulis dan lisan.Perjanjian tertulis adalah perjanjian yang dibuat oleh
perjanjian yang dibuat oleh para pihak dalam wujud lisan (kesepakatan
para pihak).
Dengan kata lain, jika perjanjian tersebut disangkal pihak ketiga maka
para pihak atau salah satu pihak dari perjanjian itu berkewajiban
dibenarkan.
dari isi perjanjian. Salah satu pihak mungkin saja menyangkal isi
3. Perjanjian yang dibuat dihadapan dan oleh notaris dalam bentuk akta
notaris. Akta notaris adalah akta yang dibuat dihadapan dan di muka
pejabat yang berwenang untuk itu. Pejabat yang berwenang untuk itu
28
bersangkutan maupun pihak ketiga.42
2. Sebagai bukti bagi para pihak bahwa apa yang tertulis dalam
para pihak.43
42
Salim H.S, Hukum Kontrak Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, (Jakarta: Sinar
Grafika, 2010), h.43
43
Ibid, h
29
B. Pola Penyelesaian Sengketa Dalam Perjanjian Kerjasama
_______________________________________
30
44 https://kamushukum.web.id/arti-kata/sengketa/ diakses 8 November 2018
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tulungagung
31
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
B. Peraturan Perundang-Undangan
Sumber Lain
Lampiran
33
34