14 RABU 2 DESEMBER 2022 SOSOK & INSPIRASI RADAR TULUNGAGUNG •

AKTIVITAS PRIYO HARJOKO DI LUAR AMANAH LURAH BOTORAN

Bertani dan Beternak,

Manfaatkan Lahan
Sekitar Rumah
Di luar amanah yang diemban
sebagai Lurah Botoran,
Kecamatan Tulungagung,
Priyo Harjoko punya aktivitas
positif ketika luang. Dia mulai
menekuni ternak burung
sejak 10 tahun lalu dan
sempat mengalami kegagalan.
Pada akhirnya, dia ingin
kembali beternak burung dan
memulainya tahun ini.
MOCH. FADHIL HUSEIN, Kota,
Radar Tulungagung
DI tengah kesibukannya, bapak dua anak
ini sangat semangat menjalani hari-hari
sebagai pelayan masyarakat. Selain itu, juga
bertani dan beternak. Untuk menyalurkan
aktivitas bertani dan beternak, dia meman­
faatkan lahan yang ada di sekitar rumah.
Tak hanya itu, dia juga mengikuti aktivitas
sosial di luar kegiatan kelu­rahan, seperti
menjadi anggota lembaga pember­dayaan
ma­syarakat desa (LPMD) dua periode dan
Ketua Pangrukti Layon Desa Wajak Kidul.
Dengan aktivitas bertani dan beternak
burung, sang istri dan dua anaknya selalu
memberikan dukungan dan semangat. Yang
penting, selama aktivitas tersebut men­
datangkan man­faat positif dan tidak meng­
ganggu rutinitas sebagai Lurah Botoran.
Bertani dan beternak sudah ditekuni Priyo
sejak masih muda. Hingga saat ini, dia
memiliki banyak burung. Bahkan, hobi itu
tetap ditekuni ketika menjabat Lurah Botoran
sejak 2021. “Alhamdulillah kelu­arga sangat
men­dukung,” ungkap Priyo Harjoko.
Selama ini, Priyo Harjoko selalu me­ngu­
tamakan ke­pentingan masyarakat. Hal itu
diwujudkan melalui digelarnya kegiatan-
kegiatan positif di tengah masyarakat, seperti MANFAATKAN WAKTU
LUANG: Priyo Harjoko
bazar, karnaval, pelatihan keterampilan,
saat beraktivitas di luar
dan kepemu­daan. “Selain itu, juga penanga­ menjalankan amanah
nan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), Lurah Botoran.
ser­ta anak terlan­tar,” jelas pria umur 53 tahun
ini. (*/c1/ynu)
PRIYO HARJOKO FOR RATU

PDIP Yes, PKB No
Sambungan dari Hal 20
Karena calon anggota dewan
maju itu berdasarkan ide dan
gagasan, selebihnya masyarakat
yang menentukan,” jelasnya.
Di sisi lain, Partai Kebangkitan
Bangsa (PKB) tak serta-merta
menelan mentah-mentah ter­
hadap wacana penataan dapil.
Sekretaris PKB Trenggalek Sam­
sul Anam memprediksi, skema
dapil pada Pemilu 2024 sama
dengan pemilu periode-periode
sebelum-sebelumnya.
Menurutnya, skema dapil yang
lama sudah mewakili secara geo­
grafis, sosiologis, dan filosofis.
Dapil yang lama juga mengacu
pada empat kawedanan yang ada
di Kota Alen-Alen Trenggalek.
“Kami prediksi, mungkin tidak
ada perubahan. Karena tidak ada
penambahan kursi dan melihat
jumlah penduduk. Tidak menuntut
kemungkinan sama dengan pe­
milu sebelumnya,” ungkapnya.
Samsul mencontohkan bahwa
sisi aspek filosofis 4 dapil seka­rang
ini sudah sesuai dengan eks ka­
wedanan. Seperti eks Ka­we­danan
Kampak yang memba­wahi Gan­
dusari dan Watulimo, serta eks
Kawedanan Panggul, dengan
Dongko dan Munjungan. Selan­
jutnya, eks Kawedanan Karangan
SAMBUNGAN
ada Tugu, Pule, dan Suruh. “Secara
subjektivitas seja­rah yang sudah
ada mewarnai geografis. Menurut
saya, wala­upun dapil tetap itu tidak
akan keberatan menyerap aspirasi,
karena kita sudah ja­lankan selama
ini,” ujar anggota fraksi PKB itu.
Pengumunan rancangan itu
tertuang dalam surat resmi
Nomor 108/PL.01.3-BA­/­3503­
/­2022 tentang Rancangan Pena­
taan Daerah Pemilihan dan
Alokasi Kursi Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Ka­
bupaten/Kota dalam Pemilihan
Umum Tahun 2024.
Dalam pengumuman itu, KPU
Trenggalek melayangkan tiga
rancangan dapil untuk Pemilu
2024. Di antaranya, skema 4
dapil, 5 dapil, dan 6 dapil.
Merujuk data agregat kepen­
dudukan per kecamatan (DAK2),
jumlah penduduk di Kota Alen-
Alen sekitar 747.649 jiwa (baik
yang memiliki hak pilih atau
tidak). Jumlah tersebut me­
ngartikan jumlah kursi di par­
lementer tetap alias 45 kursi.
Di sisi lain, pengumuman tiga
rancangan penataan dapil di
Trenggalek ditanggapi berla­
wanan terhadap dua parpol yang
mendominasi kurun tahun ke
tahun di Kabupaten Trenggalek.
(tra/c1/rka)
Besaran Retribusi
GOR Belum Klir
Sambungan dari Hal 20
Sebab, dengan belum adanya
peraturan tersebut, penyewa
belum dibebani biaya retribusi.
“Terkait hal itu, saat ini kami
masih mengusulkan peraturan
bupati (perbup) sebagai juklak
dan juknis pengelolaan GOR,”
ungkap Kabid Pemuda dan
Olah­raga, Dinas Pendidikan,
Pemuda, dan Olahraga (Disdik­
pora) Trenggalek, Baderun.
Dia melanjutkan, pengusulan
perbup terkait hal tersebut saat
ini telah sampai di bagian hukum
Setda Trenggalek. Kini prosesnya
masih dalam tahap pembahasan.
mudian dilaksanakan. “Semoga
saja proses segera selesai. Kami
juga berharap selambatnya akhir
tahun ini bisa diundangkan untuk
dilaksanakan mulai awal tahun
depan (2023, Red),” kata­nya.
Terkait besaran retribusi untuk
penggunaan GOR yang berbeda
di wilayah Kelurahan Sum­
bergedong, Kecamatan Treng­
galek tersebut, saat ini disdikpora
belum bisa menyebutkan. Sebab,
masih dalam proses pembahasan
dan dimungkinkan ada peru­
bahan besaran yang nantinya
di­sahkan. Selain itu, besaran
retribusi pemakaian GOR akan
berbeda. Besaran retribusi diten­
Penyusunan rancangan besaran
retribusi seperti itu dilakukan
karena dengan bentuk bangunan
dan lahan yang luas, bisa di­ka­
takan GOR merupakan ba­ngunan
yang multifungsi. Selain untuk
kegiatan olahraga, GOR bisa di­
gunakan untuk kegiatan lain
se­perti konser, pesta per­nikahan,
hingga kegiatan lainnya. Buktinya,
beberapa waktu lalu berbagai
kegiatan pernah di­lakukan di
GOR tersebut, seperti vaksinasi,
seleksi paskibraka, dan lainnya.
“Semoga saja ren­cana yang kami
lakukan sesuai harapan. Apalagi,
dengan ben­tuk­nya ada berbagai
cabang olah­raga (cabor) yang

500 Rekom Nelayan Keluar Tiap Bulan Diharapkan, proses pembahasan

tersebut bisa selesai dalam waktu
dekat ini dan perbup bisa lang­
tukan berdasarkan jenis kegiatan
atau acara yang ada sehingga
bisa diberlakukan setiap jam
bisa dilaksanakan, seperti voli,
futsal, basket, dan olahraga indoor
lainnya,” jelas Baderun. (jaz/c1/
sung diundangkan untuk ke­ atau hari. rka)
Sambungan dari Hal 20 penugasan. Artinya, pertalite nelayan itu diskan, petani itu tiap nelayan bisa mendapatkan

Para nelayan pun lebih tertarik
membeli BBM pertamax. Namun,
sejak kenaikan harga lalu, para
nelayan tak lagi mampu membeli
BBM jenis pertamax. Mau tak
mau, mereka (nelayan, Red)
terpaksa membeli BBM pertalite.
Minat beli BBM pertalite pun
naik signifikan. Bukan sebatas
kendaraan pribadi, umum, para
nelayan pun turut menyasar
BBM jenis tersebut. Karenanya,
Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM) mene­
tapkan pertalite sebagai BBM
menjadi BBM bersubsidi sehing­
ga dibatasi dan diawasi. “Pertalite
menjadi BBM penugasan. Perta­
lite menjadi BBM bersubsidi,
otomatis dibatasi dan diawasi,”
ungkapnya, saat ditemui di GOR
Gajah Putih, kemarin (30/11).
Melihat dari sisi kebutuhan,
kata Cusi, kalangan nelayan
me­mang perlu diprioritaskan.
Mengingat saat musim ikan,
mereka (nelayan, Red) membu­
tuhkan BBM untuk melaut. Sebab
itu, para pelaku usaha harus
mendapatkan surat rekomendasi
dari instansi yang terkait. Misal
dispertapan, dan UMKM itu
diskomidag. “Nelayan kita semua
jaring, siapa yang membutuhkan.
Ada 500 orang lebih di tiga ke­
camatan (Watulimo, Panggul,
dan Munjungan),” jelasnya.
Sementara dalam mengurus
surat rekomendasi, Cusi menga­
ku para nelayan tak perlu datang
ke diskan. Karena sudah berbasis
online dan aplikasi sehingga
para nelayan bisa mengurusnya
dari rumah. “Sudah semua pakai
(apliksi Pas Tenan, Red),” ujarnya.
Menyinggung kuota untuk para
nelayan, pihaknya menjelaskan,
Stok Darah O
jatah hingga 300 liter per bulan,
dengan pengambilan 20 liter
per hari, dan selama 15 hari.
Namun begitu, Cusi tak mena­
fikkan bahwa belum tentu semua
nelayan dapat menghabiskan
ku­ota tersebut, mengingat BBM
Kembali Menipis
jenis pertalite juga dibutuhkan
Sambungan dari Hal 20 yang masih dalam proses pe­ rah, juga di kantor PMI.
banyak orang. “Jadi, kita tidak
ngolahan. Diharapkan dengan kegiatan
bisa ngelos, karena itu juga
Namun, habisnya stok tersebut Kendati demikian, saat ini yang dilakukan tersebut bisa
terbatas, di SPBU juga banyak
tidak berlangsung lama. Sebab, proses jemput bola donor darah menambah stok darah. “Berbagai
yang butuh. Semua SPBU yang
saat itu ada darah yang menjalani terus dilakukan PMI. Itu untuk usaha untuk meningkatkan stok
menyediakan pertalite boleh
proses sebelum siap diberikan mengantisipasi jika permintaan darah terus kami lakukan, se­
(asal ada surat rekomendasi
ke masyarakat. Ditambahkan, golongan darah tertentu, seperti moga saat itu bisa dapat banyak,”
nelayan, Red),” ucapnya. (tra/
kegiatan donor darah terus di­ golongan darah O yang terjadi jelas mantan kepala dinas ke­
c1/rka)
lakukan petugas, baik itu secara peningkatan saat ini. Proses sehatan, pengendalian penduduk
mobile atau di kantor. “Kegiatan donor jemput bola tersebut dan keluarga berencana (din­

Harga Dituntut Stabil, donor darah jemput bola masih

dilakukan, seperti hari ini (ke­
marin 29/11-red), kami ada
seperti yang dilakukan dengan
kegiatan mobile unit donor da­
kesdalduk KB) Trenggalek ini.
(jaz/c1/rka)

Berpotensi Tak Ada Penerus kegiatan donor darah di Keca­

Sambungan dari Hal 20
Sedangkan rasa kepuasan itu
muncul saat Jami menyadari
bahwa dirinya janda yang bisa
membiayai sekolah ketiga anak­
nya sampai mereka mampu
mandiri. Ya, Jami mengaku tidak
ada pilihan selain melanjutkan
usaha turun temurun itu, meski
resikonya pendapatannya kecil.
Menekuni usaha kerajinan
gerabah di tengah teknologi
memasak yang sudah maju,
ternyata belum benar-benar
sepi. Faktanya, produksi gerabah
milik Jami masih diserap pasar,
bahkan produksinya langsung
diambil dari para tengkulak.
Jenis-jenis gerabah yang laku
di pasaran ternyata masih ber­
variasi, meliputi lemper, cobek,
kuali, wajan, klowong, kendi,
dan klekep. Namun begitu, butuh
waktu bagi Jami untuk bisa mem­
produksi semua kerajinan ge­
rabah tersebut. “Tiap hari pro­
duknya biasanya sampai 30-an,”
ungkap Jami sambil ditemani
cicitnya yang masih belia.
Sambil mengoles serpihan
genteng yang berwarna merah
pada muka lemper, Jami menga­
takan, proses pembuatan gera­
bah memerlukan waktu lama,
apalagi saat musim hujan seperti
belakangan.
Setidaknya untuk gerabah bisa
masuk tanah pembakaran, dibu­
tuhkan waktu selama dua bulan
lamanya. Namun menjadi lebih
cepat saat tiba musim panas, bi­
asanya proses penje­muran mem­
butuhkan waktu dua pekan, sebe­
lum masuk proses pem­bakaran.
Tahun ini menurut Jami meru­
pakan pengalaman yang me­
milukan baginya. Dirinya adalah
salah satu korban ben­cana banjir
di Trenggalek. Rumah­nya teren­
dam hingga setinggi leher orang
dewasa. Bukan cuma beberapa
perabotan rumah, gerabah-
gerabah miliknya yang masih
mentah (belum dibakar, Red)
pun banyak yang rusak. “Sudah
pasti rusak kalau kena air, ben­
tuknya akan kembali ke asalnya
(tanah liat, Red),” ungkapnya.
Namun, dirinya tetap me­
nyukuri bencana itu tidak sampai
menimbulkan luka atau korban
jiwa di dalam keluar­ganya. Dia
berharap tidak ada lagi bencana
di Trenggalek.
Di balik itu, Jami tak menyang­
kal dirinya merupakan generasi
terakhir yang masih meneruskan
usaha turun-temurun dari kelu­
ar­ganya. Ketiga anaknya telah
bekerja di luar kota, sedang­kan
cicit-cicitnya tidak ada yang
tertarik dengan kejarinan itu.
Dia pun cuma mengharap satu
hal. “Semoga diberi umur pan­
jang,” pungkasnya. (*/rka)
Iklan Baris
matan Durenan,” katanya.
Stok darah terakhir tercatat ada
69 kantong darah yang siap
diberikan ke pasien yang mem­
bu­tuhkan. Jumlah tersebut terdiri
dari golongan darah A sebanyak
30 kantong, golongan darah B TULUNGAGUNG
sebanyak 13 kantong, golongan
darah AB sebanyak 16 kantong, PROPERTI
sedangkan untuk golongan darah
O sebanyak 10 kantong. Dengan
kondisi harian tersebut, stok darah
di PMI Trenggalek masih bisa
INGIN
mencukupi kebutuhan di rumah LANGGANAN
sakit yang ada di Treng­galek. Itu
terlihat kebutuhan rata-rata tiap
bulannya ada sekitar 550 kantong
KORAN
darah, se­dangkan produksi yang RUMAH DIJUAL TANPA PERANTARA
0823-3019-6800
Luas 520 M2
didapat setiap bulannya rata-rata Lokasi dekat RSUD dr Iskak Tulungagung.
ada 600 kantong. Ditambahkan, Sertifikat Hak Milik
Hub 0813-5857-7777
PMI juga masih punya stok darah

Radar Trenggalek telp. (0355) - 7982000 e-mail: radartrenggalek@gmail.com