Anda di halaman 1dari 64

SAMBUTAN KEPALA DESA

Assalamu ‘Alaikum Wr. Wb.


Salam Sejahtera,… Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena telah memberikan Rahmat dan Petunjuk-Nya kepada kita sekalian dalam
penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Horinara
Tahun 2023 – 2028 Pembangunan Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan
melalui penyediaan pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan
prasarana, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya
alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Untuk itu, Undang-undang nomor 6
tahun 2014 Tentang Desa menggunakan 2 (dua) pendekatan, yaitu “Desa
membangun” dan “membangun Desa” yang diintegrasikan dalam perencanaan
Pembangunan Desa. Sebagai konsekuensinya, Desa menyusun perencanaan
pembangunan sesuai dengan kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan
pembangunan Kabupaten/Kota. Dokumen rencana Pembangunan Desa merupakan
satu-satunya dokumen perencanaan di desa dan sebagai dasar penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. Perencanaan Pembangusnan Desa
diselenggarakan dengan mengikut-sertakan masyarakat Desa melalui Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Desa. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
menetapkan prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan Pembangunan Desa yang
didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, swadaya masyarakat Desa,
dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota berdasarkan
penilaian terhadap kebutuhan masyarakat Desa. Pembangunan Desa dilaksanakan
oleh Pemerintah Desa dan masyarakat Desa dengan semangat gotong royong serta
memanfaatkan kearifan lokal dan sumber daya alam Desa. Pelaksanaan program
sektor yang masuk ke Desa diinformasikan kepada Pemerintah Desa dan
diintegrasikan dengan rencana Pembangunan Desa. Masyarakat Desa berhak
mendapatkan informasi dan melakukan pemantauan mengenai rencana dan
pelaksanaan Pembangunan Desa. Desa sebagai ujung tombak pemerintahan
terbawah memiliki otonomi dalam mengatur pembangunan untuk mensejahterakan
rakyatnya. Akan tetapi dalam pelaksanaannya harus diawasi agar tidak terjadi
penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang. BadanPermusyawaratan Desa
sebagai Unsur pemerintahan Desa harus bisa menjalankan tugas danfungsinya
sesuai amanat Undang-Undang agar Kepala Desa tidak terjebak dalam jeratan
hukum. Masyarakat Desa diharapkan juga ikut mengawasi dan mengambil peran
aktif melalui musyawarah desa agar pelaksanaan pembangunan bisa benar-benar
efektif dan tepat sasaran serta dilakukan secara transparan dan akuntabel.
Kami mengucapkan terima kasih yang kepada semua pihak yang telahmembantu
penyusunan RPJMDesa ini, terutama Tim Penyusun RPJMDesa Horinara,
namundemikian dalam dokumen RPJMDesa ini masih terdapat banyak kekurangan
sehingga harus senantiasa dikaji untuK mendapatkan hasil yang lebih baik.
Akhirnya saya mengajak kita semua untuk mari bersama-sama membangun Desa
ini dengan hati yang tulus tanpa pamrih demi kejayaan dan kesejahteraan kita
bersama.

Wassalamu ‘Alaikum Wr. Wb.

Kepala Desa Horinara

AKBAR SULAIMAN

i
KATA PENGANTAR

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) ini pada dasarnya


menginformasikan tentang kebijakan, program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh Pemerintah dan Masyarakat Desa Horinara untuk kurun waktu 6
(Enam) tahun, yakni dari tahuan nggaran 2023 sampai dengan tahun anggaran
2028. Sebagai suatu perencanaan, RPJMDesa akanterlaksana dengan baik,
bermanfaat hasilnya, dan kena sasaran khususnya terkait pembangunan didesa,
maka perlu keterlibatan semua unsur/komponen masyarakat dalam
penyusunannya. Karenaitu, dalam rangka penyusunan perencanaan pembangunan
yang partisipatif ini, telah dilaksanakanbeberapa tahapan perencanaan di desa,
mulai dari penggalian gagasan di tingkat dusun sampai kepada musyawarah tingkat
desa yang secara mufakat telah merumuskan Rencana Strategis Pembangunan Desa
untuk kurun waktu 6 (Enam) tahun ke depan.
Sangat disadari bahwa RPJMDesa ini masih jauh dari sempurna, namun demikian
diharapkan berbagai pihak dapat mencermatinya secara mendalam, sehingga boleh
memberikan pendapat yang lahir dari kebenaran nurani dan kedalaman akal sehat
demi terwujudnya Visi,Misi Desa Horinara yang telah ditetapkan.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan Rahmat,
Berkat dan Pertolongan-Nya sehingga tim penyusun RPJMDesa Horinara dapat
menyelesaikan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJMDesa) ini dengan baik. Penyusunan dokumen RPJMDesa ini telah dibantu dan
didukung oleh berbagai pihak, oleh karena itu tim penyusun mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Camat Kelubagolit, yang telah memotivasi Tim.
2. BPD Horinara yang telah memberikan saran, masukan, serta dukungan dalam
penyusunan dokumen RPJMDesa ini.
3. Tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan pemudi, tokoh perempuan
dan seluruh lapisan masyarakat yang telah berpartisipasi aktif dalam proses
persiapan dan penyusunan dokumen RPJMDesa.
4. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan dokumen
RPJMDesa baik secara langsung ataupun tidak langsung yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Tim Penyusun menyadari bahwa dokumen RPJMDesa yang telah disusun ini masih
jauh dari sempurna dan terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu tim penyusun
mengharapkan saran dan kritik yang membangun/konstruktif untuk dapat
menyempurnakan dokumen RPJMDesa.

Horinara, …… Juni 2022


Ketua Tim

SIMON KOPONG KIDENG


ii

DAFTAR ISI

SAMBUTAN KEPALA DESA ......................................................................................i


KATA PENGANTAR ...................................................................................................ii
DAFTARISI ..............................................................................................................iii
PERATURAN DESA tentang RPJMDesa Tahun 2023 –2028 .....................................1
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................5
1. Latar Belakang ................................................................................................5
2. Maksud, Tujuan dan Manfaat ..........................................................................6
3. Landasan Hukum ............................................................................................6
4. Hubungan RPJMDesa dengan Dokumen Perencanaan Lainnya ………………….7
5. Sistematika Penulisan RPJMDesa ....................................................................7
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DESA ..............................................................8
1. Peta Desa .........................................................................................................8
2. Sejarah Desa ..................................................................................................10
3. Keadaan Geografis Desa .................................................................................11
4. Keadaan Demografi Desa.................................................................................11
5. Keadaan Ekonomi Desa ..................................................................................12
6. Keadaan Sosial Budaya ..................................................................................14
7. Kondisi Sarana dan Prasarana Desa ..............................................................15
8. Kondisi Pemerintahan Umum .........................................................................16
9. Masalah/Isu Strategis Yang Dihadapi Desa……………………………………………21
BAB III VISI DAN MISI DESA ..................................................................................25
1. Landasan Filosofis Pembangunan Desa ..........................................................25
2. Visi dan Misi Desa ..........................................................................................25
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN .............................................................................27
BAB V STRATEGI PEMBANGUNAN ........................................................................28
1. Perencanaan Pembangunan ...........................................................................28
2. Strategi Pembangunan ...................................................................................28
3. Arah Kebijakan Pembangunan ........................................................................30
BAB VI ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA.........................................................31
1. Arah Pengelolaan Pendapatan Desa.................................................................32
2.Arah Pengelolaan Belanja Desa .......................................................................34
3. Arah Pengelolaan Pembiayaan Desa.................................................................35
4. Kebijakan Umum Anggaran ............................................................................36
BAB VII KEBIJAKAN UMUM ...................................................................................38
BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DESA ...........................................................39
BAB IX PENUTUP ...................................................................................................

Lampiran- lampiran :
1. Penggalian Masalah dan Potensi Melalui Sketsa Desa
2. Penggalian Masalah dan Potensi Melalui Kalender Musim
3. Penggalian Masalah dan Potensi Melalui Bagan Kelembagaan
4. Pengelompokan Masalah
5. Penentuan Peringkat Masalah
6. Hasil Pengkajian Tindakan Pemecahan Masalah
7. Penentuan Peringkat Tindakan
8. Tabel Daftar Program dan Kegiatan RPJMDesa Tahun 2023 – 2028 yang
bersumber dari APBDesa
9. Tabel Daftar Program dan Kegiatan RPJMDesa Tahun 2023– 2028 yang
bersumber dari APBD/APBD Provinsi/APBN
10. SK Kepala Desa tentang Pembentukan Tim Penyusun RPJMDesa
11. Berita Acara Musawarah RPJMDesa
12. Daftar Hadir Rapat Pembahasan RPJMDesa
13. SK Persetujuan BPD atas Rancangan Peraturan Desa tentang RPJMDesa
iii

PEMERINTAH DESA HORINARA


KECAMATAN KELUBAGOLIT
KABUPATEN FLORES TIMUR

PERATURAN DESA HORINARA


KECAMATAN KELUBAGOLIT KABUPATEN FLORES TIMUR
NOMOR TAHUN 2022
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
(RPJMDes)
DESA HORINARA KECAMATAN KELUBAGOLIT KABUPATEN FLORES TIMUR
TAHUN 2023-2028

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA DESA HORINARA,

Menimbang a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 79 Undang-Undang


: Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pemerintah Desa Horinara
Kecamatan Kelubagolit Kabupaten Flores Timur wajib menyusun
perencanaan pembangunan desa sesuai dengan kewenangannya,
dengan mengacu pada perencanaan pembangunan daerah
Kabupaten;
b bahwa untuk memberikan arah dalam mewujudkan cita-cita dan
. tujuan pembangunan Desa sesuai dengan visi dan misi Kepala
Desa Horinara, perlu disusun Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun mendatang;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Desa tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Horinara
Kecamatan Kelubagolit Kabupaten Flores Timur Tahun 2023-2028.
Mengingat : 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
. Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
2 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
. Negara Republik Indonesia Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4 Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
. Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6321);
-1-

5 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa


. yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2014 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5864);

Dengan Kesepakatan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA


DAN
KEPALA DESA HORINARA

MEMUTUSKAN

Menetapkan: PERATURAN DESA TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA


MENENGAH DESA (RPJMDesa) HORINARA TAHUN 2023 - 20828

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan desa ini yang dimaksud dengan :


(1) Pemerintahan desa adalah pemerintah Desa Horinara dan Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) Horinara
(2) Pemerintah desa adalah kepala desa Horinara dan perangkat desa Horinara
(3) Peraturan desa adalah semua peraturan desa Horinara yang ditetapkan bersama
Badan Permusawaratan Desa
(4) Keputusan kepala desa adalah semua keputusan yang bersifat mengatur dan
merupakan pelaksanaan dari peraturan desa dan kebijaksanaan kepala desa
yang menyangkut pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
(5) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disingkat
RPJMDesa adalah dokumen perencanaan untuk periode 6 (enam) tahun yang
memuat arah kebijakan pembangunan desa, arah kebijakan keuangan desa,
kebijakan umum, program-program satuan kerja perangkat daerah (SKPD),
lintas SKPD, dan program prioritas kewilayaan, disertai dengan rencana kerja.
(6) Rencana kerja pembangunan desa yang selanjutnya disingkat RKPDesa adalah
dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun yang merupakan
penjabaran dari RPJMDesa yang memuat rancangan kerangka ekonomi desa,
dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimutahirkan, program
prioritas pembangunan desa, rencana kerja dan pendanaan serta prakiraan
maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah desa maupun yang
ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada
rencana kerja pemerintah Desa(RKPDesa).
(7) Lembaga pemberdayaan masyarakat/lembaga ketahanan masyarakat desa yang
selanjutnya disingkat LPM/LKMD adalah lembaga yang dibentuk oleh
masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa
dalam pemberdayaan masyarakat.
(8) Kader pemberdayaan masyarakat yang selanjutnya disingkat KPM adalah
anggota Masyarakat desa yang memiliki pengetahuan, kemauan untuk
menggerakan masyarakat berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan
pembangunan partisipatif.
-2-

(9) Profil desa adalah gambaran menyeluruh tentang karakter desa


yang meliputi data dasar keluarga, potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana serta perkembangan kemajuan
dan permasalahan yang dihadapi.

BAB II

TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJMDesa

Pasal 2
(1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa diajukan oleh pemerintah
desa;
(2) Dalam penyusunan RPJMDesa, Pemerintah Desa harus memperhatikan dengan
sungguh-sungguh aspirasi yang berkembang di masyarakat yang diwadahi oleh
LPM/LKMD;
(3) Rancangan RPJMDesa yang berasal dari pemerintah desa disampaikan oleh
Kepala Desa kepada pemangku kepentingan yaitu LPM/LKMD, LKD, PKK-Desa,
KPM, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan sebagainya.
(4) Setelah menerima rancangan RPJMDesa, Pemerintah Desa melaksanakan
Musrembang Desa untuk mendengarkan penjelasan Kepala Desa tentang
perencanaan pembangunan desa;
(5) Jika rancangan RPJMDesa berasal dari Pemerintah Desa, maka Pemeritah Desa
mengundang LPM/LKMD, lembaga-lembaga kemasyarakatan, tokoh agama,
tokoh masyarakat dan lain-lain untuk melakukan MusrembangDes membahas
RPJM-Desa
(6) Setelah melakukan Musrembang-Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (4)
maka Pemerintah Desa menyelenggarakan rapat paripurna yang dihadiri oleh
BPD dan Pemerintah Desa serta LPM/LKMD dan lembaga kemasyarakatan
dalam acara penetapan persetujuan BPD atas rancangan RPJMDesa menjadi
RPJMDesa yang dituangkan dalam peraturan desa;
(7) Setelah mendapat persetujuan, Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud dalam
ayat(5)
(8) Maka Kepala Desa menetapkan RPJMDesa, serta memerintahkan Sekretaris
Desa untuk mengundangkannya dalam Lembaran Desa.

BAB III

MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN


PENETAPAN RPJMDesa

Pasal 3
(1) Pemerintah Desa wajib mengembangkan nilai-nilai demokrasi para anggotanya
untuk mengambil keputusan yang dikoordinir oleh forum Musrembang-Desa;
(2) Mekanisme pengambilan keputusan dalam forum Musrembang-Desa dalam
perencanaan pembangunan desa berdasarkan musyawarah dan mufakat.
-3-

BAB IV

KETENTUAN PENUTUP
Pasal 4
Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam peraturan RPJMDesa ini akan diatur
lebih lanjut dengn Peraturan Kepala Desa atau Keputusan Kepala Desa.
Pasal 5
Peraturan Desa tentang RPJM-Desa ini mulai berlaku pada saat diundangkan agar
setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan desa
ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Desa Horinara

Ditetapkan di : Horinara
Pada tanggal : ….. April 2022
KEPALA DESA HOINARA,

AKBAR SULAIMAN
Diundangkan di : Horinara
Pada tanggal: ….April 2022
SEKRETARIS DESA HORNARA

SIMON KOPONG KIDENG

LEMBARAN DESA HORINARA TAHUN 2022 NOMOR …..


-4-

BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayahyangberwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai kesatuan masyarakat hukum, desa perlu untuk selalu memikirkan
bagaimana kondisi desanya di masa yang akan datang, sehingga desa tersebut
bertambah maju. Untuk mewujudkan harapan tersebut, berdasarkan sumber
daya, potensi dan masalah yang dimiliki,maka desa perlu menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDEsa) atau-langkah-langkah yang
perlu dilakukan selama 6 (enam) tahun.
Pemerintah Desa dalam menyelenggarakan urusan pembangunan desa perlu
mendasarkan pada perencanaan pembangunan desa yang sistematis,
terarah,terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan. Hal tersebut
dimaksudkan agar pelaksanaan pembangunan dapat secara efektif, efisien dan
tepat sasaran dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
masyarakat desa. Oleh karena itu, diperlukan adanya sistem perencanaan
pembangunan desa yang merupakan satu kesatuan tata cara perencanaan
pembangunan desa guna menghasilkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa (RPJMDesa) untukjangka waktu 6 (enam) tahun maupun Rencana Kerja
Pemerintahan Desa (RKPDesa) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
Sistem penyusunan dokumen perencanaan pembangunan desa mengg unakan
pendekatanperencanaan partisipatif Pembangunan Masyarakat Desa yaitu sistem
penyusunan perencanaan yang dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak
yang berkepentingan dengan pembangunan desa. Pelibatan pihak-pihak dimaksud
dalam rangka untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki serta
tanggungjawab bersama dalam pelaksanaan rencana pembangunan bagi
kemajuan desa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana
Kerja PemerintahDesa merupakan satu-satunya dokumen perencanaan di desa.
Setiap aspek rencana pembangunan harus disusun berdasarkan kajian masalah
dan potensi yang ada di desa. Hal yang terpenting adalah melakukan kajian
masalah dan potensi secara menyeluruh agar menghasilkan perencanaan yang
matang dan relevan sehingga arah, tujuan dan kebijakan pembangunan desa
tersaji dalam dokumen Rencana Pembangunan Desa diselenggarakan
berdasarkan asas demokrasi dengan prinsip prinsip kebersamaan, berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan serta kemandirian dengan menjaga
kemajuan dan kesatuan desa.
PembangunanDesadilaksanakandengansistemPerencanaanpenyelenggaraanNegar
a, dan mempunyai keterkaitan serta tidak terpisahkan dari sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah.
Diharapkan menjadi Dokumen Perencanaan yang bermakna strategis sehingga
dapat menjadi kerangka acuan pembangunan oleh instansi teknis yang terkecil
baik di tingkat Pemerintah Daerah Kabupaten, Provinsi maupun Nasional yang
selanjutnya akan terwujudnya Pembangunan yang lebih baik, efektif dan
efisiensi.

2. MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT


1. MAKSUD:
1. Agar Desa memiliki rencana induk pembangunan yang
berkesinamdalam waktu 6 tahun;
2. RPJMDesa berkaitan erat dengan Rencana Pembangunan Jangka Me
nengah Daerah (RPJMD;)
3. Agar Desa mempunyai rencana pembangunan yang terarah dan
berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan masyarakat;

-5-
4. Memudahkan dalam penyusunan RKPDesa, APBDesa dan daftar
UsulanKegiatan (DUK) ke tingkat Kabupaten.
2. TUJUAN :
1. Mengkoordinasi antar pelaku pembangunan;
2. Menjamin terciptanya sinkronisasi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan;
3. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat;
4. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya yang ada di desa secara
efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan;
5. Menjadi acuan dalam pelaksanaan pembangunan di desa;
6. Sebagai instrumen (alat) penilai atas tiap kegiatan yang diselenggarakan
(apakah kegiatan yang dilaksanakan sesuai yang direncanakan pada
RPJMDesa atau kegiatan strategis tahunan yang disepakati.
3. MANFAAT
1. Agar masyarakat dapat mengekspresikan perencanaan dari bawah
secarasistematis, terarah, terfokus dan konsisten;
2. Merupakan komitmen bersama pemerintah dan masyarakat desa untuk
membangun dalam jangka waktu yang telah disepakati;
3. Menjadi acuan dalam mengevaluasi proses, pelaksanaan dan dalam
kurun waktu tertentu;
4. Lebih menjamin kesinambungan pembangunan;
5. RPJMDesa sebagai dokumen induk perencanaan pembangunan desa;
6. Sebagai pemberi arah seluruh kegiatan pembangunan yang ada di desa;
7. Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan
denganprogram-program pembangunan dari pemerintah;
8. Dapat mendorong pembangunan swadaya dari masyarakat;
9. Menampung seluruh usulan baik dari swadaya maupun diusulkan
pembiayaannya ke tingkat lebih atas.

3. LANDASAN HUKUM
Peraturan perundangan yang di jadikan dasar dan acuan penyusunan Dokumen
RPJMDesa adalah antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Pe raturan Pemerintah Nomor43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
Yang Bersumber Dari APBN;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 tentang
Penhgelolaan Keuangan Desa;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014tentang Pedoman
Pembangunan Desa;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 111 Tahun 2014 tentang Tata Cara
Penyusunan Peraturan Di Desa;
7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
TransmigrasiNomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Kewenangan Desa;
8. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah;
9. Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengadaan Barang dan
Jasa di Desa;
10.Peraturan Bupati Flores Timur Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penetapan
Kewenangan Desa;
11.Peraturan Bupati Flores Timur Nomor 19 Tahun 2015 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa;
12.Peraturan Bupati Flores Timur Nomor 11 Tahun 2016 tentang Teknis
PenyusunanDokumen RPJMDesa dan RKPDesa;
13.PeraturanDesa Horinara Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa Horinara tahun 2017-2022.
-6-
4. HUBUNGAN RPJMDesa DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA
Kedudukan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Horinara
Tahun 2023 – 2028 dalam tatanan dokumen perencanaan pembangunan desa
merupakan dokumen perencanaan yang tidak dapat dipisahkan atau dengan kata
lain terintegrasi dengan dokumen Perencanaan Nasional dan Daerah. Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Horinara Tahun 2023 – 2028
yang disusun berpedoman pada Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kabupaten
Flores Timur Tahun 2023-2026. Adapun RPD Kabupaten Flores Timur disusun
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Flores Timur dan RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Timur, sedangkan
RPJM Provinsi Nusa Tenggara Timur disusun berpedoman pada RPJP Provinsi Nusa
Tenggara Timur dan RPJMN.

5. SISTIMATIKA PENYUSUNAN RPJMDesa


RPJMDesa Horinara disusun dengan tata urut sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Maksud dan Tujuan
3. Landasan Hukum
4. Hubungan RPJMDesa dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
5. Sistematika Penulisan RPJMDesa
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DESA
1. Peta Desa
2. Sejarah Desa
3. Kondisi Geografis
4. Kondisi Perekonomian
5. Kondisi Sosial Budaya
6. Kondisi Prasarana dan Sarana desa
7. Pemerintahan Umum
BAB III VISI DAN MISI DESA
1. Landasan Filosofis Pembangunan Desa
2. Visi
3. Misi
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
1. Tujuan Pembangunan Desa
2. Sasaran Pembangunan Desa
BAB V STRATEGI PEMBANGUNAN DESA
1. Perencanaan Pembangunan Desa
2. Strategi Pembangunan Desa
3. Arah Kebijakan Pembangunan Des
BAB VI ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
1. PenerimaBan Desa
2. Pengeluaran Desa
3. Kerangka Pendanaan Keuangan Desa
4. Arah pengelolaan pendapatan desa
5. Arah pengelolaan belanja desa,
6. Arah pengelolaan pembiayaan desa
7. Kebijakan Umum Anggaran
BAB VII KEBIJAKAN UMUM
BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DESA
1. Program pembangunan desa tahun 2023 s/d 2028.
BAB IX PENUTUP
Lampiran- lampiran :
1. Penggalian Masalah dan Potensi Melalui Sketsa Desa;
2. Penggalian Masalah dan Potensi Melalui Kalender Musim;
3. Penggalian Masalah dan Potensi Melalui Bagan Kelembagaan;
4. Pengelompokan Masalah;
5. Penentuan Peringkat Masalah;
6. Hasil Pengkajian Tindakan Pemecahan Masalah;

-7-
7. Penentuan Peringkat Tindakan;
8. Tabel Program dan Kegiatan RPJMDesa Tahun 2023 – 2028;
9. Tabel Daftar Program dan Kegiatan RPJMDesa Tahun 2023-2028 yang
bersumber dari APBD/APBD Provinsi/APBN;
10. Surat Keputusan Kepala Desa tentang Pembentukan TimPenyusun
RPJMDesa;
11. Berita Acara Musrenbang RPJMDesa;
12. Daftar Hadir Rapat;
13. SK Persetujuan BPD tentang Rancangan Peraturan Desa tentang
RPJMDesa.

BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DESA

1. PETA DESA
-8-
PEMUKIMAN DESA HORINARA

-9-
2. SEJARAH DESA HORINARA
Pada jaman tempo dulu Desa/Kampung disebut dengan “Lewo” Oleh karena itu
maka Desa horinara sebelum berubah namanya, pada waktu itu namya disebut
“Lewo Horowura-Adonara”.
Karena pengsruh perkembangan jaman serta pertumbuhan penduduk yang
semakin bertambah dari tahun ke tahun, maka dibangunlah pemukiman
sekitarnya yang disebut Riang Serang, kemudian sesiring dengan perjalanan
waktu, akhirnya nama Riang Serang disebut dengan Lewo Horowura – Adonara
Riang Serang.
Perkembangan selanjutnya , Nama Lewo Horowura- Adonara Riang Serang
tersebut di atas diubah menjadi Lewo Horowura- Adonara Riang Baka( Desa Gaya
Lama).
Kemudian pada tahun 1968 Nama Desa Horowura- Adonara Riang Baka diubah
menjadi nama Desa Horinara ( Desa Gaya Baru ).
Desa Horinara ( Horowura Adonara Riang Baka terdapat 5 Dasar Lewo (Desa
Horinara) yaitu :
1. Lein Lau;
2. Werann Rae;
3. Hikun Teti;
4. Wanan Lalu;
5. Uak Tukan Wai Matan.
Dari ke Lima Dasar Lewo di atas ,mempunyai Hak dan kewajiban masing-masing
di dalam mengatur tatanan kehidupan di Lewo Tana ( Desa Horinara) sebagai
berikut :
1. Kebelen Lein Lau;
2. Kebelen Weran Rae;
3. Hikun Teti – Lakonawa;
4. Wanan Lali – Belang;
5. Uak Tukan Wai Matan – Watowai.
Selain Lima Dasar Lewo ( Desa Horinara) tersebut di atas terdapat 7 (tujuh) buah
Suku Yaitu :
1. Suku Kebelen;
2. Suku Watowai;
3. Suku Belang;
4. Suku Lakonawa;
5. Suku Lamapaha;
6. Suku Bahy;
7. Suku Lewokeleng.
Simbol-simbol Adat dan Pemerintahan:
1. Simbol Adat dan Pemerintahan : Begu Nobung
2. Simbol Adat :
1. Rumah Adat Kebelen Lein Lau Lewo Horowura;
2. Rumah Adat Kebelen Werang Rae Lewo Horowura;
3. Rumah Adat Hikun Teti Lewo Horowura;
4. Rumah Adat Wanan Lali Lewo Horowura;
5. Rumah Adat Uak Tukan Wai Matan Lewo Horowur.
Selain Simbol Adat dan Pemerinthan di atas masih terdapat Simbol Adat Lainnya :
Oring Bele dan Nuba Nara.
Tokoh- Tokoh yang pernah memimpin Lewo Tana Horowura-Adonara Riang Baka
sejak lewo Tana berdiri dengan sebutan berbeda-beda hingga saat ini antara lain:
 Temukung :
1. Wisok Ose Ama
2. Peka Tupen
 Kampung :
1. Horowura : Doni Tenuen
2. Ring Baka : Daten Libak
3. Horowura : Kasem Doni
4. Riangbaka : Miden Lema Lesu
-10-
Pnj. Kepala Kampung :
1. Horowura : Japar Peka Payon
2. Riang Baka : Umar Kopong Libak
Kepala Desa Pada masa Orde Baru (melalui Pemilihan ):
1. Wahib Boli Bayen
2. Hendrikus Payong Kidi
3. Moses Medhon Ana
4. Markus Mamung Sare
5. Hajral Tela Sabon
6. Qadar Dja’far
7. Hamid Ahmad ( Kepala Desa)
8. Lukas Kia Pura ( Pnj. Kepala Desa)
9. Dominikus Doni Lakonawa ( Pnj. Kepala Desa)
10. Drs.H. Kadir Kopong Notan
11. Kornelis Kowa Deket S.Sos (Pnj. (kepala Desa)
12. Drs.H. Kadir Kopong Notan ( dua periode )
13. Akbar Sulaiman (saat ini)

3. KEADAAN GEOGRAFIS DESA


Secara geografis, Desa Horinara terletak diatas daerah perbukitan dan lembah ,
yang batas-batas, luas, dan jarak/jangkauan wilayahnya sebagai berikut :
Batas – batas wilayah desa :
1. Utara berbatasan dengan Desa Mangaleng, Desa Lamapaha
2. Selatan berbatasan dengan Desa Kwaelaga
3. Barat berbatasan dengan Desa Tikatukang, Desa Puhu
4. Timur berbatasan dengan Desa Nisa Karang,Desa Lamapaha
Luas Wilayah Dalam Kilometer = 5,31 KM²
Luas wilayah seluruhnya 245,33 Ha//m2 (Dalam Hektar) yang terdiri dari :
1. Lus Pemukiman : 16,83 ha/m²
2. Luas Perkebunan : 215,58 ha/m²
3. Luas Kuburan : 0,12 ha/m²
4. Luas Pekarangan : 11,2 ha/m²
5. Lus prasarana umum lainnya : 0,1 Ha/m²
6. Luas Perkantoran : 0,1 Ha/m²
Jarak wilayah dari desa ke kota pusat/ibu kota :
1. Ke Ibu Kota Kecamatan : 2,5 km
2. Ke Ibu Kota Kabupaten : 45 km
3. Ke Ibu Kota Propinsi : 250 km//8 jam (dengan kendaraan laut)

4. KEADAAN DEMOGRAFI DESA


Sebagai sebuah desa, desa Horinara tergolong sebagai salah satu desa yang
jumlah penduduknya padat dengan sebagian kecil Kepala Keluarga/Rumah
Tangga adalah miskin. Jumlah Penduduk Desa Horinara adalah 1.340 jiwa
dengan komposisi tersajidalam tabel berikut ini :

Tabel 4.1. Demografi Desa Horinara


Jenis Kelamin Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV JUMLAH
1 2 3 4 5 6
Laki – laki 145 166 161 157 629
Perempuan 162 180 176 193 711
Jumlah Jiwa 307 346 337 350 1.340
Jumlah KK 95 120 119 102 436
Jumlah KRT 75 98 98 83 354
Sumber : Profil Desa Horinara Tahun 2021
-11-

5. KONDISI PEREKONOMIAN DESA

Sebagian besar penduduk Desa Horinara adalah masyarakat petani. Keadaan


iklim yang sering tidak menentu, curah hujan yang tidak pasti, serta lahan yang
berbukit dan berbatu, sangat berpengaruh bagi keadaan ekonomi masyarakat
secara menyeluruh.
 Pendapatan perkapita per kepala keluarga rata-rata Rp. 15.047.562,59 /tahun,
dari 436 Kepala Keluarga.
 Pendapatan Perkapita penduduk berdasarkan Pekerjaan rata-rata Rp.
22.571.343,88/tahun, dari 726 orang yang bekerja.
 Sedangkan Pendapatan Perkapita penduduk desa Horinara rata-rata Rp.
12.228.951,98/tahun (berdasarkan Jumlah Penduduk; 1.340 orang) atau Rata-
rata Rp. 1.019.079,33/bulan.
Untuk menunjang pemenuhan kebutuhan rumah tangga, rata-rata Kepala
Keluarga memiliki ternak/hewan piaraan, seperti : babi, kambing, dan ayam.
Dalam jangka waktu tertentu atau musim-musim tertentu beberapa penduduk
juga menjalankan profesi sebagai tukang kayu, tukang batu/bangunan, namun
tidak rutin sepanjang tahun. Sehingga klasifikasi penduduk menurut mata
pencaharian secara pasti sebagaimana tergambar pada tabel berikut ini :
Tabel berikut menyajikan data keadaan ekonomi penduduk Desa Horinara.
Tabel 5.1. Keadaan Ekonomi Penduduk Desa Horinara
No Uraian Jumlah Satuan Keterangan
A. Kesejahteraan sosial
1 Keluarga Pra Sejahtera …… Kk
2 Keluarga Sejahtera I …… Kk
3 Keluarga Sejahtera II ……. Kk
4 Keluarga Sejahtera III ……. kk
5 Keluarga Sejahtera III PLUS ……..
B. Mata Pencaharian
1 Buruh
 Buruh Bangunan 5 jiwa
 Buruh Harian Lepas 4 jiwa
 Buruh Tani 19 jiwa
2 Karyawan Honorer
 Guru 20 jiwa
 Lainnya 4 jiwa
3 Mengurus Rumah Tangga 173 jiwa
4 Tenaga Kesehatan Desa 4 jiwa
5 Pegawai Swasta 7 jiwa
6 Petani/Pekebun 121 jiwa
7 Tukang Bangunan 31 jiwa
8 Transportasi 20 jiwa
9 Wiraswasta
 Bengkel 3 jiwa
 Meubel 3 jiwa
 Chan chaw 3 jiwa
 Tenun 196 jiwa
 Minyak Murni 3 jiwa
 Pedagang Keliling (Papalele) 9 jiwa
 Penimbang 8 jiwa
 Perkiosan 19 jiwa
 Usaha Kecil Lainnya 7 jiwa
10 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 30 jiwa
11 Pensiunsn PNS 26 jiwa
12 Perangkat Desa 11 Jiwa
13 Tdak Tetap/Serabutan 74 Jiwa
14 Tidak Bekerja 19 Jiwa

Sumber : Profil Desa Horinara tahun 2021


-12-

Tabel 5.2. Potensi Ekonomi Desa Horinara

No. Uraian Potensi Ekonomi Volume Satuan

1. Pertanian
a. TanamanPangan
1. Jagung 30 Ha
2. Ubi Kayu 3 Ha
3. Ubi Jalar 0,01 Ha
4. Kacang Panjang - Ha
5. Kacang Tanah -
6. Cabe -
7. Tomat -
8. Terung -
9. Talas 0,05 Ha
10.Terung -
11.Umbi-umbian lain 1 Ha
b. TanamanBuah-buahan
1. Mangga 6 Ha
2. Nenas 2 Ha
3. Salak 13 Ha
4. Pisang 5,5 Ha
5. Alpokat 3 Ha
6. Rambutan 1,5 Ha
7. Pepaya 0,5 Ha
8. Nangka 1 Ha
9. Sirsak 0,02 Ha
10.Jambu Air 0,2 Ha
11.Jeruk Nipis 0,01 Ha
12.Limau 0,05 Ha
13.Belimbing 0,02 Ha
14.Durian 0,02 Ha
15.Sawo 0,01 Ha
16.Kedondong -
17.Buah Naga 0,02 Ha
18.Markisa -
c. Tanaman ApotikHidup Dan Sejenisnya
1. Jahe 0,6 Ha
2. Kunyit 0,6 Ha
3. Leng kuas 0,5 Ha
4. Meng kudu - Ha
5. Daun Sirih 1,5 Ha
6. Daun Sereh 0,12 Ha
7. Temu Lawak 1 Ha
8. Temu Hitam 0,02 Ha
9. Temu Putih 0,06 Ha
10.Kencur -
2. Perkebunan
1. Kelapa 187,5 Ha
2. Coklat 147 Ha
3. Pinang 6 Ha
4. Jambu Mete 51 Ha
5. Kemiri 8 Ha
6. Pala 31 Ha
7. Vanili 2,2 Ha
8. Lada 0,2 Ha
9. Cengkeh 0,5 Ha
10. Kopi 2,6 Ha
11.
3. Kehutanan
1. Bambu 3 Ha
2. Jati 5 Ha
3. Mahoni 3 Ha
4.
4. Peternakan ekor
1. Sapi 23 ekor
2. Babi 71 ekor
3. Kambing 174 ekor
4. AyamKampung 391 ekor
5. Ayam Broiler -
6. Bebek
7. Anjing 116 ekor
8. Kucing 173 ekor
9. Domba 1 ekor

-13-

5. Perikanan Darat
1. Lele 55 ekor
2.
6. BahanGalian
1. Batu kali -
2. Pasir

7. Sumber Daya Air


1. Mata Air 9 Titik
2. Hidran Umum
3. Pipa
4. Bak Penampung 15 unit

8. Ruang Publik/Taman
1. Hutan Adat 3,45 Ha
2. Tanah Adat 28,45 Ha
3. Alun-alun 290 M2
4. Lapangan Olah raga 0,5447 Ha

Sumber : Profil Desa Horinara Tahun 2021

6. KEADAAN SOSIAL BUDAYA


1. Kehidupan Beragama :
 Masyarakat Desa Horinara terdiri dari 2 (dua) agama yaitu agama Islam dan
Kristen katholik
 Desa Horinara memiliki 2 )dua) tempat/rumah ibadah yaitu sebuah rumah
ibadah untuk umat muslim (Masjid) dan sebuah rumah ibadah umat
Kristen Katolik (Kapela).
Secara Detail dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 2.4. Jumlah Penduduk berdasarkan Agama :


NO URAIAN JUMLAH SATUAN KETERANGAN
1 ISLAM 763 jiwa
2 KATHOLIK 577 jiwa
JUMLAH 1.340 jiwa
Sumber : Profil Desa Horinara Tahun 2021
2. Kesehatan :
Untuk menunjang pelayanan kesehatan masyarakat, maka di desa telah
disiapkan sarana-prasarana Kesehatan, antara lain :
1. Bidan Desa 1 orang;
2. Tenaga Kesehatan selain Bidan Desa, 5 orang;
3. Kader Posyandu, sebanyak 10 orang;
4. Posyandu, dilaksanakan pada setiap tanggal 8 - 9 dalam bulan;
5. Tempat pelayanan Posyandu, sebanyak 2 tempat yaitu di Gedung Peka
untuk Lestari 1 dan di Gedung Poskesdes untuk Lestari 2;
6. Gedung Poskesdes sebanyak 1 (satu) unit.
Pelaksanaan penimbangan Bayi, Balita Remaja dan Lansia dilakukan
bersama dan kegiatan ini senantisa didampingi oleh Tp.PKK Desa.
Dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir yaitu dari tahun 2020-2022
adapun kegiatan yang dilakukan antara lain:
 Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk Balita, anak sekolah
tingkat TK/RA dan SD/Mi (tahun 2020-2021);
 Pemberian Makanan Tambahan untuk pencegahan dan penanganan
Stunting bagi Bumil, Balita (tahun 2022).
7. Pendidikan :
Masyarakat Desa Horinara sudah sadar sepenuhnya bahwa pendidikan
memegang peran penting untuk kehidupan, sehingga sekarang ini di desa
umumnya anak-anak usia sekolah sedang di bangku sekolah sesuai dengan
tingkatan pendidikan.
Sarana-prasarana pendidikan yang ada di desa :
1. TK : 1 buah
2. RA : 1 buat
3. SD/ MI : 2 buah
4. MTS : 1 buah
-14-

Tenaga Kependidikan :
1. TK : 2 guru Murid : 18 anak
2. RA : 3 Guru Murid : 37 anak
3. MIS : 11 Guru Murid : 126 anak
4. SDK : 10 Guru Murid : 63 anak
5. MTS : 12 guru Murid : 83 anak
Data Penduduk menurut Tingkat Pendidikan;
Tabel 6.1. Tingkat Pendidikan Desa Horinara
STATUS PENDIDIKAN

TINGKAT
NO BLM TAMAT TAMAT TIDAK TAMAT KET.
PENDIDIKAN

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TK / RA 29 18 47 0 0 0 0 0 0 47
SD,
2 127 76 203 48 74 122 35 67 102 427
MI/SEDERAJAT
3 SLTP/SEDERAJAT 40 35 75 66 91 157 37 53 90 322

4 SLTA/SEDERAJAT 37 36 73 78 64 142 36 43 79 294

5 D2 0 0 0 4 2 6 0 6
6 D3 0 0 0 7 11 18 0 0 0 18
7 D4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 S1 22 18 40 27 34 61 0 0 0 101
JUMLAH 255 183 438 230 276 506 108 163 271 1.215
TOTAL JUMLAH 438 506 271 1.215
Sumber : Profil Desa Horinara Tahun 2021

7. KONDISI SARANA PRASARANA DESA


Desa horinara Memiliki sarana dan prasarana untuk masyarakat yang terdapat di
tiapdusun yang meliputi sarana prasarana dibidang pemerintahan, pendidikan,
kesehatan dan sarana umum sebagai berikut :
Tabel 7.1. Sarana dan Prasarana Desa
JUML
No SARANA PRASARANA SATUAN KET.
AH
1 Kantor Kepala Desa 1 buah
2 Kapela 1 buah
3 Masjid 1 buah
4 Lapangan Bola kaki 1 buah
5 Lapangan Futsal 1 buah
6 Lapangan Voly 1 buah
7 Alun-alun/bela 3 buah
8 Bak air 14 buah
9 Jaringan air bersih 4 unit
 Belum Semenisasi ; 60 mtr.
10 Jalan Desa 1.587 mtr
 Sudah Semenisasi,Talut : 1.527 mtr
 Belum Semenisasi,Talut,Parit,
Gorong-gorong ; 1.209 mtr.
11 Lorong 2.736 mtr
 Sudah Semenisasi,Talut,Parit,
Gorong-gorong; 1.527 mtr
12 Jaringan listrik 1 unit
13 Gedung Pengolahan buah 1 unit
klapa
14 Gedung Poskesdes 1 unit
15 Gedung Pekka 1 unit
16 GedungTK 1 unit
17 Gedung SDK 6 lokal
18 Gedung MIS 8 lokal
19 Gedung RA 1 unit
20 Gedung MTS 7 lokal

Sumber : Profil Desa Desa Horinara tahun 2021

-15-

8. KONDISI PEMERINTAHAN UMUM


1. Pembagian Wilayah Desa
Desa Horinara dibagi dalam 4 (Empat) wilayah Dusun, yang masing-masingnya
dipimpin oleh Kepala Dusun. Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 6 tahun 2014
tentang Desa. Kepala Dusun merupakan Unsur Kewilayahan yang terhitung
sebagai Perangkat Desa. Keempat Wilayah Dusun dibagi lagi dalam wilayah
Rukun Tetangga (RT), dan wilayah Rukun Warga (RW), dan masing-masingnya
dipimpin oleh Ketua RT dan Ketua RW.
Dalam Peraturan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2014 tentang Pelaksanaan UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa maupun
penggarisan/peraturan Tunjangan Perangkat Desa (TPAD) oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten Flores Timur tidak disebutkan tentang RT atau ketua-ketua
RW,karena itu sebagai bagian wilayah dusun dan desa, RT dan RW (untuk Desa
Horinara) dipandang sebagai kelompok organisasi, yakni sebagai Lembaga
Kemasyarakatan Desa (LKD).
Tabel 8.1. Pembagian Wilayah Desa Horinara
No Pembagian Wilayah Jumlah Keterangan
1 Dusun 1
RW 2
RT 4
2 Dusun 1I
RW 2
RT 4
3 Dusun 1II
RW 2
RT 4
4 Dusun 1V
RW 2
RT 4

Sumber : Profil Desa Horinara Tahun2021

Sesuai dengan UU nomor 6 tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan


Pemerintah nomor 43 tahun 2014 tentang peraturan Pelaksanaan UU no
6tahun 2014 tentang desa, serta Peraturan Daerah Kabupaten Flores
TimurNomor 11 Tahun 2014 maka Struktur Organisasi dan
Kepengurusan/Pejabat Pemerintah Desa Horinara adalah sebagai berikut :
1. Kepala Desa : Akbar Sulaiman
2. Perangkat Desa:
a. Sekretaris Desa : Simon Kopong Kideng
b. Kasie Pemerinatahan : Tarsisius Pati Semai
c. Kasie Pemberdayaan Masyarakat: Adnan Saleh
d. Kasie Kemasyarakatan : Maria Mince Puhugelong
e. Kaur Umum : Paskalis Lamapaha
f`. Kaur Administrasi : Kristina Barek Ola
g. Kaur Keuangan : Masita Mas’ud
h. Kepala Dusun I : Antonius Nele Hala
i. Kepala Dusun II : Petrus Kanisius Ama Baro
j. Kepala Dusun III : Ibrahim Bala Hawan
k. Kepala Dusun IV : Badarudin Rasid

-16-

Struktur Organisasi Pemerintah


Desa Horinara Kecamatan Kelubagolit
Kabupaten Flores Timur Tahun 2022

KEPALA DESA
BPD AKBAR SULAIMAN

SEKRETARIS DESA
SIMON KOPONG KIDENG

KAUR ADMIN KAUR KEUANGAN KAUR UMUM


KRISTINA BAREK OLA MASITAH MAS;UD PASKALIS LAMAPAHA

KASIE PEMERINTAHAN KASIE PEMBANGUNAN KASIE KESRA


PATRISIUS PATI SEMAI ADNAN SALEH MARIA M. PUHUGELONG

KADUS I KADUS II KADUS III KADUS IV


ANTONIUS NELE HALA PETRUS K. AMA BARO IBRAHIM BALA HAWAN BADARUDIN RASYID

KEPALA DESA
AKBAR SULAIMAN

SEKRETARIS DESA
KASIE PEMERINTAHAN KASIE PEMBANGUNAN
KASIE
KESRA KAUR KAUR
KAUR
KEUANGAN UMUM
ADMIN

KADUS I KADUS II KADUS III KADUS IV

-17-

6. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) :


Struktur Organisatoris dan Kepengurusan/Pejabat BPD untuk Periode
2020-2025 adalah :
1. K e t u a : Qadar Dja’far
2. Wakil Ketua : David Sabon Nama
3. Sekretaris : Andri Kabir
4. A n g g o t a : Darmawan Hanafi, Ahmad Mustafa, Lusia Uba
Salan, Ardiyani Ina Duli ,Laurensius Lema Lewo,
Risdawati Solot Laot.
4. Organisasi Tim Penggerak PKK Desa :
1. Ketua : Maatu Akbar
2. Wakil Ketua: Annisa Kadir
3. Sekretaris : Faridah Abd. Fatah
4. Bendahara : Asmawati Malik
5. Pokja I : Rugina Wahid
6. Pokja II : Maria Boi Hena
7. Pokja III : Asmiati Muslimin
8 .Pokja IV : Farida Mahben

5. Organisasi Keagamaan
1. Takmir Masjid Nurul Ichsan
2. Dewan Stasi st. Stefanus
3. Remaja Masjid
4. Orang Muda Katolik
5. Santa Ana stasi st.Stefanus
6. Majelis Taklim

6. Organisasi Kemasyarakatan Desa


1. Ketua RT : 16 unit
2. Ketua RW : 8 unit

7. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)


8. Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Serba Usaha
1. Kube Tenun ikat
2. Kube Bakul Ikan
3. Kube Pertukangan
4. Kube Perkiosan
5. Kube Papalele
6. Kube Minyak Murni
7. Kube Briket
8. Kube minyak Goreng
9. Organisasi Kepemudaan
1. Organisasi Olahraga GELORAH
2. Karangtaruna
10. Kelompok Perempuan
1. Kelompok Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA)
2. Kelompok Dasawisma
1. Kelompok Dasawisma Mawar 1
2. Kelompok Dasawisma Mawar 2
3. Kelompok Dasawisma Melati
4. Kelompok Dasawisma Mekar
5. Kelompok Dasawisma Kamboja
6. Kelompok Dasawisma Flamboyan 1
7. Kelompok Dasawisma Flamboyan 2
8. Kelompok Dasawisma Lili
9. Kelompok Dasawisma Dahlia 1
10. Kelompok Dasawisma Dahlia 2
11. Kelompok Dasawisma Aster
12. Kelompok Dasawisma Seruni 1
13. Kelompok Dasawisma Seruni 2

-18-

14. Kelompok Dasawisma Seruni 3


15. Kelompok Dasawisma Matahari 1
16. Kelompok Dasawisma Matahari 2
17. Kelompok Dasawisma Wirabuana
18. Kelompok Dasawisma Anggrek
19. Kelompok Dasawisma Kenanga
20. Kelompok Dasawisma Edelweys
21. Kelompok Dasawisma Sakura
22. Kelompok Dasawisma Kemuning 1
23. Kelompok Dasawisma Kemuning 2
-19-
Diagram Kelembagaan Desa Horinara

LKMD PEMDES
BPD
RT/RW PKK
Dasa Wisma
Sekolah

SD/MIs,TK Remaja
/RA,MTs
Masjid
GELORAH MASYARAKAT DESA
HORINARA

SANGGAR NARA Majelis Ta’lim


BARAN

POKTAN / TPA
GAPOKTAN

OMK
KUBE

KBG
PEKkA
BUMDES Santa Anna
SEKAMI

-20-
9. MASALAH/ ISU STRATEGIS YANG DIHADAPI DESA
Berdasarkan Penjaringan masalah yang dilakukan disetiap dusun dengan
menggunakan alat bantu; Peta Desa (Sketsa Dusun), Kelender Musim,
Diagram Kelembagaan, maka didapati berbagai masalah sebagai berikut :

1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan :


Tabel 9.1.
No Masalah Penyebab Potensi

1. Kualitas penyelenggaraan - Kurang disilpin Perangkat 11 Org


pemerintahan dan pelayanan - Tidak semua APD BPD 9 org
publik belum maksimal mampu mengoperasikan
computer
- Kurangnya biaya
operasional perkantoran

2. Kepemilikan dan pengurusan Lemahnya kesadaran Desa Model tertib


dokumen kependudukan masih masyarakat dok. Kependudukan
belum maksimal

3. Sistem pelayanan informasi desa Kurangnya sarana- Toa/Pengeras suara


belum dapat menjangkau ke prasarana Desa
seluruh wilayah desa

4. Kurangnya/masih rendah biaya Kurangnya penerimaan Ketua RT 16 Org


operasional/insentif RT/RW ADD maupun PAD Ketua RW 8 Org

5. Kurangnya sarana-prasarana dan Kurangnya penerimaan APD: 11 Org; ada


fasilitas Kantor/oprasional Desa ADD, PAD maupun PL fasilitas
(Komputer/Leptop/
Printer/ ATK dll)

6. Pemutakhiran data / profile / Kurangnya sdm APD : 11 org;


SDGs desa belum optimal (kuantitas) Tim Pendata

7. Pengelolaan lingkungan kesadaran masyarakat Peraturan Desa


(sampah/ternak/air bersih) belum masih rendah
Optimal

8. Kurangnya kesejahteraan aparatur Kurangnya penerimaan Kades: 1 org; APD:


desa dan belum ada Jaminan ADD, PAD maupun PL 11 Org; BPD: 9 org
Kesehatan untuk Aparatur
Pemerintahan Desa

9. Pencurian, perkelahian dan - Kurangnya Kesadaran - Tim Linmas


tindakan asusila Masyarakat akan - Perdes
Kantibmas
- Malas
10. Tunggakan Pajak hampir setiap - Rendahnya Kesadaran Petugas
tahun masyarakat wajib pajak pungut/tagih PBB
- Bangunan dan
tanah/lahan masih
banyak yang belum
disertifikasi.

2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa :


Tabel 9.2.
No Masalah Penyebab Potensi

1. Menurunnya kualitas layanan - Kurangnya Dana Desa


pendidikan masyarakat kesejahteraan Tutor/Guru/
pendidik/guru operator sekolah
honor/tutor/operator
TK/RA 2 unit
TK/RA,
SD/MI,SMP/MTs
- Kurangnya Penyediaan SD/MI 2 unit
dana untuk SD/MI, SMP/MTs 1 unit
SMP/MTs yang Dana BOP
merupakan kewenangan
TPQ 6 klmpk
Desa
KBG 6 klmpk

-21-

2. Suasana belajar TK,RA tidak aman - Sarana-parasarana dan - Tenaga pendidik


dan nyaman fasilitas TK,RA masih - Peserta didik
kurang memadai dan - Dana Desa
tidak menjamin
kemanana APE luar
PAUD
- Kurang penyediaan dana
- Belum ada Ruang
guru,WC dan pagar
pengaman untuk RA
3. Balita gizi buruk dan stunting - Pola Asupan makanan Posyandu 2 unit
bergisi belum maksimal Poskesdes 1 unit
- Kesehatan lingkungan Kader 10 org
- SDM masih kurang
Nakes 5 orang

4. Pelayanan kesehatan belum - Kurang lengkapnya Posyandu 2 unit


maksimal sarpas dan persediaan Poskesdes 1 unit
obat Kader 10 org
- Kurangnya persediaan
Nakes 5 orang
dana
5. Banjir dan Lonsor - Pemukiman penduduk Dana Desa
didaerah kemiringan Material lokal
- Masih ada jalan Tenaga Kerja
Desa/Lorong yang
dibangun tanpa parit
Drainase/selokan
- Kurangnya dana
6. Kesulitan Petani/Pekebun dalam - Akses jalan menuju ke Dana Desa
mengakses hasil pertanian / kantong produksi Petani/Pekebun
perkebunan di kantong-kantong pertanian / perkebunan
tidak memadai
produksi
- Kekurangan dana
7. Perslisiha antar warga masyarakat - Belum ada tapal/tanda Dana Desa
tentang batas kepemilikan lahan / batas administrasi atas Masyarakat pemilik
tanah kepemilikan
lahan/tanah
- Kurangnya dana
8. Sering terjadi selisih paham antar - Belum semua Sumber Mata air
rumah tangga / Keluarga dalam masyarakat dapat Rumah tangga : 354
pemanfaatan air bersih mengakses sambungan KRT
langsung air bersih milik
Kepala Keluarga :
desa
- Belum ada Perdes 436 KK
khusus tentang Penduduk : 1.340
pengelolaan dan Jiwa
pemanfaatan air
- Kurangnya Dana
9. Kesehatan dan kebersihan - Belum ada TPA Perdes
lingkungan belum terjaga - Kandang dan kotoran Dana Desa
maksimal sehingga menimbulkan ternak
- Kurangnya kesadaran
penyakit
Masyarakat tentang
pentingnya kebersihan
lingkungan
- Belum dilakukan
sosialisasi Perdes yang
berkaitan dengan
Kebersihan Lingkungan
10. Kurangnya Partisipasi Masyarakat - Sistem pelayanan Toa/Pengeras suara
dalam mempromosikan semua informasi desa belum
potensi yang dimiliki desa dapat menjangkau ke Potensi SDM dan
luar wilayah desa SDA
- Belum tersedia sarana-
prasarana pendukung
11. Cagar Budaya belum dikenal luas - Potensi pariwisata desa Dana Desa
belum dikembangkan Obyek wisata Begu
secara optimal Nobung,
- Kurangnya dana
Sanggar Seni
Budaya

-22-

3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan :


Tabel 9.3.
No Masalah Penyebab Potensi

1. Pencurian, perjudian dan - Sistim Kantibmas belum Linmas Desa: 8 org;


perkelahian berjalan maksimal Perdes
- Belum dilakukan
sosialisasi Perdes
tentang Kantibmas
- Belum ada Poskamling
- Lampu Penerang Jalan
masih kurang
2. Potensi Budaya belum dikenal - Sarana-parasarana Dana Desa,
diluar daerah kesenian dan Situs Budaya
kebudayaan desa belum (Rumah Adat,Begu
memadai Nobung), Adat
- Kekurangan Dana Budaya,
Sanggar Seni
Budaya.

3. Lembaga Adat, Keagamaan dan - Belum teroganisir Lembaga Adat


Kepemudaan belum berjalan dengan baik Remas,OMK,Gelorah
optimal - Kurangnya Dana & Karang Taruna
pendampingan

4. Menurunnya partisipasi pemuda - Sifat acuh tak acuh Organisasi pemuda (


dalam pembangunan - Kurangnya bimbingan Remas,OMK,
dan pengawasan Gelorah, Karang
Taruna)

5. Masih ada Pemuda yang - Kurangnya lapangan Organisasi pemuda (


menganggur dan belum pekerjaan Remas,OMK,
mempunyai pekerjaan tetap - Kurang kreatif dan Gelorah, Karang
malas
Taruna), Potensi
- Kurangnya bimbingan
dan pengawasan SDA

6. Tingkat komsumsi miras dan - Kurangnya bimbingan Perdes


perjudian pada pemuda masih dan pengawasan
tinggi - Belum dilakukan
sosialisasi Perdes
tentang Kantibmas
- Masih terdapat
kios/penjual minuman
keras
7. Pengembangan Bakat dan minat - Kurangnya Dana dan Organisasi Gelorah
pemuda dibidang oleraga belum Pendampingan
maksimal - Sarpras pendukung
belum memadai
8. Peran serta dan fungsi lembaga - Kurangnya RT/RW,PKK,Karang
kemasyarakatan desa belum Pendampingan dan Taruna, Lembaga
optimal dukungan dana Adat,Poktan

4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat :


Tabel 9.4.
No Masalah Penyebab Potensi

1. Rendahnya daya saing Desa - Sarpras dan Bibit untuk Kelompok Tani,
khususnya di bidang Pertanian, Perikanan darat masih UEP, Bumdes,
Peternakan, Perikanan darat, sangat kurang Kube, Sumber Mata
ekonomi, sumber daya manusia, - Kurangnya Sarpras / Air, Masyarakat
SDA dan infstruktur peralatan dan Bibit Petani/Pekebun,
untuk Pertanian / Lahan
Perkebunan, Peternakan
- Sistem pertanian ladang
yang bergantung pada
curah hujan
- Lemahnya manajemen
Kelompok
- Pola hidup masyarakat
yang konsumtif

-23-

2. Kualitas penyelenggaraan - Kurangnya SDM Kades; Perangkat 11


pemerintahan dan pelayanan - Kurangnya sarana/alat Org, BPD 9 org
publik belum maksimal penunjang
- Kurang disiplin
3. Masih rendahnya taraf kehidupan - Masih Kurangnya Dana Desa, Pemdes
yang layak untuk kaum perhatian dan
difabel/disabilitas, Jompo dan pendampingan
- Kurangnya tersedianya
rentan penyakit kronis
Dana Bantuan
4. Pengarusutamaan gender, - Lemahnya SDM Pemdes, PKK,
pemberdayaan perempuan dan - Kurangnya Dana PEKka
perlindungan anak belum -
maksimal
5. Merosotnya swadaya dan - Pergeseran nilai Jumat Bersih; Kerja
partisipasi gotong-royong - Siat Apatis & gengsi Bakti Umum
masyarakat

5. Bidang Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat & Kemendesakan Desa :


Tabel 9.5.
No Masalah Penyebab Potensi

1. Masyarakat tidak dapat terorganisir - Tidak ada Masyarakat,


dengan baik bila terjadi Bencana Alam tanda/rambu Pemdes, Linmas
penunjuk jalur
dan tempat
untuk evakuasi
dalam
penanggulangan
bencana alam
- Kekurangan
dana
- Belum ada tim
evakuasi
bencana
2. Terdapat tempat/daerah rawan bencana - Letak pemukinan Masyarakat,
banjir dan longsor penduduk berada Pemdes, Linmas
di lembah dan
lereng bukit
- Curah hujan
tinggi
-24-

BAB III

VISI DAN MISI DESA

1. LANDASAN FILOSOFIS PEMBANGUNAN DESA

Pembangunan pada dasarnya dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan


kondisi atau keadaan yang lebih baik dari pada kondisi atau keadaan sebelumnya.
Pelaksanaan Pembangunan menjadi kewajiban bagi pemerintah baik dari pusat,
daerah hingga ke level desa dan harus terintegrasi antar tingkatan pemerintahan.
Bahwa desa adalah tingkatan pemerintahan terendah dalam sistem pemerintahan
Negara kesatuan republik Indonesia maka pembangunan pedesaan menjadi fokus
pembangunan nasional.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan desa memberikan pedoman perencanaan yang terintegrasi dan
sinergi antar ruang, waktu dan fungsi pemerintahan desa.
Pemerintah desa Nisakarang dalam rangka melakukan perencanaan
pembangunan desa telah berusaha untuk mengikuti regulasi yang berlaku
sehingga tercipta perencanaan pembangunan yang baik. Perencanaan yang baik
akan memberikan arah dan pedoman bagi pelaksanaan dan evaluasi
pembangunan. Pada sisi lain juga berkembang penganggaran berbasis kinerja,
oleh karena itu aspek perencanaan harus menyatu dengan penganggaran untuk
mendapatkketerpaduan yang berdayaguna dan berhasil guna dari setiap
programkegiatan yang dilaksanakan.

2. VISI DAN MISI DESA

2.1. VISI
Visi Pembangunan desa adalah suatu gambaran yang menantang tentang
kondisi desa yang diinginkan akhir periode perencanaan pembangunan desa
yang direpresentasikan dalam sejumlah sasaran hasil pembangunan yang
dicapai melalui berbagai strategi, kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan desa dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penetapan visi
pembangunan desa sebagai bagian dari perencanaan strategis desa, merupakan
suatu langkah penting dalam perjalanan pembangunan suatu desa mencapai
kondisi yang diharapkan. Visi Pembangunan Desa Horinara Tahun 2023 – 2028
disusun berdasarkan pada sumber utama dari visi kepala desa yang terpilih
melalui proses pemilihan kepala desa secara langsung yang saat ini sedang
menjabat. Visi dan Misi dalam RPJMDesa ini ditetapkan untuk tahun 2023 –
2028 yang dilakukan dengan pendekatan partisipatif dengan melibatkan pihak-
pihak yang berkepentingan di desa Horinara seperti Pemerintah Desa, BPD,
tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan masyarakat pada umumnya.
Serta pertimbangan kondisi eksternal desa seperti satuan wilayah kerja
pembangunan dikecamatan dan kabupaten. Namun dimungkinkan apabila
kepala desa terpilih,dalam pemilihan kepala desa yang akan datang akan
merubah visi dan misi yang disesuaikan dengan visi dan misi yang
bersangkutan.
Visi pembangunan desa tahun 2023– 2028 Ini disusun dengan mengacu/
memperhatikan visi pembangunan desa menurut undang-undang tentang Desa
dan visi pembangunan daerah yang termuat dalam Rencana Pembangunan
Daerah (RPJMD) Kabupaten Flores Timur Tahun 2023-2026, yakni “Flores
Timur yang Maju, Sejahtera, Bermartabat, dan Berdaya Saing”., maka
berdasarkan pertimbangan di atas Visi Desa Horinara Tahun 2023 - 2028
adalah
“MENUJU DESA MANDIRI YANG RELIGIUS DAN BERBUDAYA”

-25-

Visi tersebut memiliki 3 (tiga) pokok pikiran yang diuraikan sebagai berikut :
DESA MANDIRI, adalah desa yang mempunyai ketersediaan dan akses terhadap
pelayanan dasar yang mencukupi, infra struktur yang memadai,
aksesibilitas yang tidak sulit, pelayanan umum yang bagus,
penyelenggaraan pemerintahan yang baik, dan dapat memenuhi
kebutuhan sendiri serta tidak semata tergantung bantuan
pemerintah atau mengatur dan membangun desanya dengan
memaksimalkan potensi sumber daya manusia dan sumber daya
alam.
DESA RELIGIUS, adalah desa yang masyarakatnya taat dan patuh menjalankan
ajaran agama, bersikap toleran, selalu menjalin kerukunan hidup
beragama.
DESA BERBUDAYA, adalah desa maju mandiri yang masyarakatnya tidak
meninggalkan akar budaya dan asal usul, hidup beretikakan
moral dan adat istiadat sebagai cara hidup yang terus
berkembang dan diturunkan ke generasi berikutnya.
Dengan demikian maka Desa Mandiri merupakan desa maju yang berkemampuan
melaksanakan pembangunan desa untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat
dengan TIGA ketahanan yang berkelanjutan, yakni :
1. Ketahanan Sosial Budaya;
2. Ketahanan ekonomi; dan
3. Ketahanan ekologi.
Undang-Undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, memberikan pengakuan dan
penyerahan kekuasaan berskala desa. Maka Desa memiliki 4 (empat) kewenangan,
yaitu kewenangan dibidang:
1. Penyelenggaraan pemerintahan desa;
2. Pelaksanaan pembangunan desa;
3. Pembinaan kemasyarakatan desa; dan
4. Pemberdayaan masyarakat desa.
Kewenangan ini dilakukan berdasarkan
a. prakarsa masyarakat,;
b. hak asal usul, dan;
c. adat istiadat desa.

2.2. MISI
Untuk mencapai visi Menuju Desa Mandiri Yang Religius Dan Berbudaya, maka Desa
Horinara dengan menyediakan akses untuk pelayanan pendidikan dan kesehatan
yang murah dan bermutu.
1. Peningkatan Kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik;
2. Peningkatan kualitas lingkungan hidup;
3. Peningkatan daya saing Desa khususnya di bidang ekonomi, sumber daya
manusia dan infstruktur;
4. Peningkatan kualitas layanan pendidikan masyarakat;
5. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat;
6. Penanggulangan Kemiskinan, stunting dan ketimpangan hubungan sosial
Kemasyarakatan;
7. Peningkatan Pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak .

-26-

BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN

Dalam mewujudkan VISI melalui pelaksanaan MISI yang telah ditetapkan tersebut,
maka perlu adanya kerangka yang jelas pada setiap Misi menyangkut tujuan dan
sasaran yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran pada setiap Misi yang akan
dijalankan akan memberikan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan
desa dalam mendukung pelaksanaan Misi dimaksud.
Tujuan dan sasaran pada pelaksanaan masing-masing misi diuraikan berikut:
MISI TUJUAN SASARAN
Misi Pertama : 1. Terwujudnya tata kelola 1. Meningkatnya kualitas
Peningkatan Kualitas pemerintahan yang baik penyelenggaraan pemerintahan dan
penyelenggaraan pelayanan publik
pemerintahan dan
pelayanan publik
1. Terwujudnya 1. Terpenuhinya kebutuhan dasar
Misi Kedua pembangunan yang masyarakat secara adil dan merata.
Peningkatan kualitas merata, berkeadilan dan
berkelanjutan. 2. Meningkatnya Kualitas Lingkungan
lingkungan hidup
Hidup
1. Terwujudnya daya saing 1. Terwujudnya Daya Saing Ekonomi
Misi Ketiga Desa. Desa.
Peningkatan daya saing 2. Terwujudnya daya saing SDM
Desa khususnya di bidang 3. Terwujudnya daya saing
ekonomi, sumber daya Infrastruktur
manusia dan infstruktur 4. Meningkatnya partisipasi pemuda
dalam pembangunan
Misi Keempat 1. Terwujudnya Kualitas 1. Meningkatnya kualitas layanan dan
Peningkatan kualitas Pendidikan bagi Kegiatan penyelenggaraan
layanan pendidikan guru/Pendamping/Tuto pendidikan masyarakat.
masyarakat r dan peserta didik.
1. Terwujudnya Derajat 1. Meningkatnya derajat kesehatan
Kesehatan masyarakat masyarakat
Misi Kelima
yang berkualitas
Peningkatan derajat
2. Terwujudnya kualitas 1. Meningkatnya Kualitas pengendalian
kesehatan masyarakat
layanan kesehatan Penduduk dan layanan KB
masyarakat
Misi Keenam 1. Tercapainya kualitas 1. Meningkatnya kesejahteraan sosial
Penanggulangan kesehatan dan masyarakat
Kemiskinan, stunting dan kesejahteraan
ketimpangan hubungan masyarakat
sosial Kemasyarakatan
Misi Ketujuh 1. Tercapainya 1. Meningkatnya partisipasi kaum
Peningkatan Keharmonisan dalam perempuan dalam pembangunan
Pengarusutamaan gender, kehidupan berkeluarga desa
pemberdayaan perempuan 2. Terciptanya generasi muda yang
dan perlindungan anak berpotensi

-27-

BAB V
STRATEGI PEMBANGUNAN

5.1. PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Pelaksanaan pembangunan desa Horinara dilakukan untuk menentukan


tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan dengan
memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Pembangunan Desa Horinara
merupakan upaya untuk memperoleh perubahan sosial masyarakat desa ke arah
yang lebih baik dan dilaksanakan oleh semua komponen masyarakat desa dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat desa melalui
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdesa) yaitu forum
perencanaan pembangunan di tingkat desa yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Desa dan BPD dengan melibatkan masyarakat secara partisipatif
dengan semangat musyawarah untuk mufakat.
Sistem perencanaan pembangunan Desa Horinara dilaksanakan dengan satu
kesatuan tata perencanaan pembangunan desa untuk menghasilkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa dan tahunan desa yang dilaksanakan
secara partisipatif oleh pemerintah desa sesuai dengan kewenangannya. Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disingkat RPJMDesa
yang disusun merupakan dokumen perencanaan periode 6 (enam) tahun
memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan desa dengan berpedoman pada pembangunan Jangka Menengah
Daerah.
Rencana Pembangunan Jangka menengah Desa (RPJMDesa) setiap tahunnya
akan dijabarkan dan rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDesa) yaitu
perencanaan desa periode 1 (satu) tahun memuat rencana kegiatan pemerintah
desa yang akan dilaksanakan oleh pemerintah desa sendiri pada tahun anggaran
berikutnya dan rencana kegiatan yang akan diusulkan ke pemerintah diatasnya.

5.2. STRATEGI PEMBANGUNAN

Dalam rangka pencapaian visi dan misi Pembangunan Jangka Menengah Desa
Horinara tahun 2023– 2028, maka perlu dirumuskan beberapa strategi
pembangunan desa yang sinergis dan komprehensif.
Strategi pembangunan dapat dilaksanakan dengan terlebih dahulu melihat
sejauh mana peluang dan tantangan serta kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki oleh desa Horinara.
Strategi pembangunan desa Horinara yang telah dijabarkan diatas berdasarkan visi
dan misi pembangunan desa Horinara yang akan dilaksanakan selama 6 tahun,
dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
1. Peningkatan kualitas pelayanan public
2. Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Pemerintahan Desa
3. Optimalisasi Potensi PAD
4. Peningkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan Desa
5. Peningkatan kualitas pengawasan, penyelenggaraan pemerintah Desa
6. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pemilu.
7. Peningkatan kualitas Perencanaan, Penganggaran, dan Pengawasan.
8. Peningkatan kesadaran hokum
9. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang mitigasi, pencegahan dan
penanggulangan bencana.
10. Validasi dan Pendataan PMKS

-28-

2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa


1. Meningkatkan keterlibatan Masyarakat dalam website Desa
2. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa, Lembaga dan
Kelompok/organisasi Masyarakat di Desa
3. Meningkatkan Kualitas dan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup
4. Meningkatkan pengendalian pemanfaatan ruang sesuai peruntukannya
5. Meningkatkan kualitas produksi, promosi dan pemasaran produk
unggulan Desa
6. Meningkatkan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat dalam
penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan Desa
7. Meningkatkan Aksesibilitas dan kualitas pendidikan yang unggul,
terjangkau dan merata serta Meningkatkan kualitas SDM Pendidik pada
semua tingkat pendidikan.
8. Optimalisasi Penyelenggaraan pendidikan Keaksaraan dan pendidikan non
formal yang bermutu
9. Meningkatkan kualitas jalan dan Lorong Desa
10. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana transportasi darat
11. Meningkatkan akses air minum masyarakat
12. Meningkatkan akses sanitasi aman dan layak bagi masyarakat
13. Peningkatan jaminan Kepastian memperoleh layanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau
14. Menggerakan dan memberdayakan seluruh masyarakat dalam program
KB

3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan


1 . Penguatan fungsi Lembaga dan Kelompok Organisasi Kemasyarakatan di
Desa
2. Mengurangi Beban Pengeluaran Masyarakat Melalui Pembinaan Lembaga dan
Kelompok Organisasi Kemasyarakatan di Desa
3. Pembinaan, Pendampingan dan Penguatan Kapasitas Pemuda dan
Organisasi Pemuda
4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
1. Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Pemerintahan Desa
2. Pengembangan Budidaya Perikanan Darat
3. Peningkatan Produksi Tanaman Pangan ( Alat produksi / pengelolaan /
penggilingan
4. Pemenuhan kebutuhan dasar penduduk miskin/Tidak mampu
5. Peningkatan pendapatan keluarga dan Kelompok
6. Meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, Perkebunan dan
Peternakan berbasis kawasan sesuai potensi Desa;
7. Meningkatkan pelaksanaan pelatihan keterampilan berbasis kompetensi
8. Peningkatan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak

Adapun sumber kelemahan yang dimiliki desa yang berpotensi menghambat


pembangunan dapat ditekan dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki melalui
strategi pembangunan yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Meningkatkan daya saing usaha mikro, kecil dan menengah berbasis
kelompok desa;
2. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan dan kesehatan yang layak;
3. Pengembangan infrastruktur dan tata ruang desa yang baik;
4. Mengembangkan program perlindungan dan jaminan sosial;
5. Pengentasan kemiskinan dan pengangguran yang ada di desa;
6. Peningkatan kesadaran hukum warga desa Horinara.

-29-
Dengan kekuatan yang telah dimiliki maka segala upaya yang sedang dilakukan
pada dasarnya akan mendapatkan tantangan yang akan dihadapi dengan strategi
sebagai berikut :
- Menciptakan sarana produksi yang ramah lingkungan
- Pemberdayaan kelompok masyarakat desa
- Membangun kerjasama yang baik dan memberi peluang usaha bagi warga
desa
Setiap kelemahan yang timbul dalam menghadapi tantangan akan dilakukan strategi
sebagaimana dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Mengembangkan kegiatan produksi dengan memanfaatkan potensi sumber
daya lokal
2. Peningkatan akses informasi dan transportasi desa
3. Merehabilitasi lahan dan hutan demi kepentingan warga desa
4. Pelestarian dan pengembangan budaya lokal yang berorientasi pada
peningkatan pendapatan warga desa di bidang pariwisata dan ekonomi
produktif.
5.3. Arah Kebijakan Pembangunan Desa
Tujuan yang paling utama dalam pembangunan desa adalah upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu guna mewujudkan tujuan tersebut maka
sangat diperlukan rumusan arah kebijakan pembangunan desa Horinara selama
periode 2023 – 2028.
Adapun arah kebijakan pembangunan desa Horinara mengacu pada misi desa
Horinara sebagai berikut :
5.3.1. Misi Pertama :
Peningkatan Kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik, bertujuan untuk Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang
baik;
5.3.2. Misi Kedua :
Peningkatan kualitas lingkungan hidup. Tujuannya adalah Terwujudnya
pembangunan yang merata, berkeadilan dan berkelanjutan;
5.3.3. Misi Ketiga :
Peningkatan daya saing Desa khususnya di bidang ekonomi, sumber
daya manusia dan infstruktur, dengan tujuan 1. Terwujudnya daya saing
Desa;
5.3.4. Misi Keempat :
Peningkatan kualitas layanan pendidikan masyarakat, bertujuan untuk
Terwujudnya Kualitas Pendidikan bagi guru/Pendamping/Tutor dan
peserta didik;
5.3.5. Misi Kelima :
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Adapun misi ini bertujuan
untuk :
1. Terwujudnya Derajat Kesehatan masyarakat yang berkualitas
2. Terwujudnya kualitas layanan kesehatan masyarakat
5.3.6. Misi Keenam :
Penanggulangan Kemiskinan, stunting dan ketimpangan hubungan
sosial Kemasyarakatan, dengan tujuan agar tercapainya kualitas
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat ;
5.3.7. Misi Ketujuh :
Peningkatan Pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak, dengan tujuan agar terciptanya keharmonisan
dalam kehidupan berkeluarga dan Masyarakat.

-30-

BAB VI
ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa dan Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2015
tentang Pengelolaan Keuangan Desa, keuangan desa adalah semua hak dan
kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai
dengan uang, termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan
dengan hak dan kewajiban desa tersebut, sedangkan pengelolaan keuangan desa
adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, penata usahaan, pelaporan serta pertnggungjawaban, dan pengawasan
keuangan desa.
Sistem perencanaan pembangunan desa memiliki salah satu tujuan untuk
menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan.
Agar Visi dan misi dan program serta kegiatan termuat dalam dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) dapat tercapai atau terealisasi
maka memerlukan adanya dukungan anggaran yang relevan, konsisten dan
signifikan.
Penyusunan RPJMDesa akan menghasilkan rencana pembangunan yang telah
mempertimbangkan berbagai kemungkinan dari sisi kemampuan penganggaran.
Kemampuan anggaran desa diperkirakan dalam bentuk pagu atau platform indikatif
anggaran desa yang akan berlaku selama 6 (enam) tahun kedepan. Mekanisme dan
substansi penetapan perencanaan dikaitkan dengan penganggaran ini diharapkan
akan lebih mengoptimalkan pelaksanaan pembangunan desa dalam rangka
mencapai visi, misi dan program pembangunan desa.
Dalam rangka meningkatkan kemandirian desa, sudah saatnya digali semua potensi
sumber daya dan modal dasar desa yang dimiliki. Untuk itu perlu dilakukan
identifikasi yang maksimal atas potensi sumber daya manusia, sumber daya alam,
sumber daya buatan dan sumber daya keuangan, untuk selanjutnya sumber daya
tersebut dikembangkan menjadi pendukung utama dari berbagai kegiatan yang akan
menghasilkan nilai tambah yang berdaya saing tinggi sehingga mampu mendukung
kemandirian desa.
Pendapatan desa Horinara meliputi semua penerimaan uang melalui rekening yang
merupakan hak desa Horinara dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar
kembali oleh desa.
Pengelolaan pendapatan desa sampai dengan tahun anggaran 2022 berdasarkan
pada Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 113 tahun 2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa dan Peraturan Bupati Flores Timur nomor 19 tahun 2015 tentang
Pengelolaan keuangan desa.

Sumber-sumber penerimaan desa menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor


113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan keuangan desa adalah pendapatan asli desa,
PendapatanTransfer dan Lain-lain Pendapatan Desa yang Sah termasuk sisa
lebih/kurang perhitungan tahun yang lalu.
Pengelolaan pendapatan asli desa bertujuan untuk mengoptimalkan keleluasaan
desa dalam menggali pendanaan otonomi desa sebagai wujud tanggungjawab desa
dalam melaksanakan kewenangan desa.

Belanja Desa meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan
kewajiban desa dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh desa.
Pembiayaan desa meliputi semua penerimaan yang perlu dibayarkan kembali dan
atau pengeluarannya yang perlu diterima kembali baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun tahun anggaran berikutnya terdiri atas penerimaan
pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Penerimaan pembiayaan desa mencakup
sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) tahun sebelumnya, pencairan dana
cadangan, hasil penjualan kekayaan desa dan penerimaan pinjaman. Pengeluaran
pembiayaan mencakup pembentukan dana cadangan, penyertaan modal dan
pembayaran utang.

-31-
Pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa adalah Kepala Desa, karena
jabatannya mempunyai kewenangan menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan
keuangan desa yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh pelaksana teknis
pengelolaan keuangan desa yang diangkat dari perangkat desa yang ditunjuk.
6.1. Arah Pengelolaan Pendapatan Desa
6.1.1. Kondisi Pendapatan Desa
Pendapatan desa meliputi semua penerimaan yang merupakan hak desa dalam satu
tahun anggaran yang akan menentukan pendapatan desa, dimana merupakan
perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber
pendapatan. Sumber-sumber pendapatan desa meliputi pendapatan asli desa
(PADesa), dana perimbangan, lain-lain pendapatan desa dan pinjaman .
Selama 2 (dua) tahun terakhir pendapatan Desa Horinara mengalami fluktuatif,
dimana pendapatan desa naik turun setiap tahunnya pada tahun 2021 sebesar Rp.
1.127.876.341,30 dan Tahun 2022 Rp. 1.463.279.928,46 dengan sisa lebih
perhitungan anggaran (SILPA) tahun sebelumnya sebesar Rp 0.-
Kebijakan umum pembiayaan Pemerintah Desa Horinara secara ringkas adalah
sebagai berikut:
Anggaran diupayakan dapat memenuhi prinsip keseimbangan finansial, yaitu antara
pendapatan dengan belanja terdapat keseimbangan (tidak terjadi defisit maupun
surplus), namun demikian dalam beberapa kondisi yang cukup beralasan dan dapat
dipertanggungjawabkan apabila terjadi defisit atau pun surplus hal tersebut dapat
ditolerir. Dalam hal APBDesa terjadi surplus (pendapatan lebih besar dari pada
belanja, sehingga terdapat surplus APBDesa), maka kebijakan yang diambil adalah
sebagai sisa lebih perhitungan anggaran tahun berjalan. Apabila APBDesa
mengalami defisit (pendapatan lebih kecil dari pada belanja, sehingga terdapat
defisit APBDesa), maka kebijakan yang dapat diambil antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Memanfaatkan anggaran yang berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran
pada tahun lalu.
2. Melakukan rasionalisasi dan efisiensi belanja berdasar kriteria urutan
prioritas urgensi dan pembiayaannya.
3. Mencari pinjaman Pemerintah Desa kepada masyarakat untuk kepentingan
pendanaan pembangunan desa. Namun demikian sebelum melakukan
pinjaman desa perlu dianalisis secara detail dengan mempertimbangkan
beberapa halebagai berikut:
a. Syarat pinjaman hendaknya yang lunak (tingkat bunga relatif rendah,
ada masa tenggang/grace period, jangka waktu pengembalian pinjaman
relatif lama dan aman untuk perencanaan pengembaliannya, prosedur
pengajuan dan pencairan pinjaman jelas, efisien dan cepat, serta tidak
ada ikatan politik apapun;
b. Tujuan pinjaman hendaknya untuk tujuan pendanaan
program/kegiatanyang memiliki multiplier effect tinggi serta cost
recovery; serta
c. Perlu dilakukan kajian secara ilmiah dan memadai dalam hal
kelayakannya sebelum memutuskan melakukan pinjaman desa.

Kondisi selengkapnya pendapatan Desa Horinara tahun 2023 s/d thn 2028 dapat
dilihat pada tabel berolut ini:
Tabel VI.1.
Realisasi Pendapatan Desa Horinara Tahun 2021 s/d 2022

Tahun 2021 Tahun 2022


No Uraian
Rp Rp
1 Pendapatan Asli Desa 7.710.000 79.326.103
a. Hasil Usaha Desa 7.710.000 8.000.000
b. Hasil Aset Desa 0 5.091.000
c. Swadaya Partisipasi, gotong royong masy. 0 0
d. Lain-lain Pendapatan Asli Desa yang Sah 0 66.235.103

-32-

2 Pendapatan Transfer 1.101.732.614 1.360.347.306


a. Dana Desa 724.752.000 985.958.000
b. Bagian bagi hasil pajak & Retribusi
5.320.040 5.320.040
Daerah
c. Alokasi Dana Desa 371.660.574 368.757.040
d. Bantuan Keuangan 0
-Bantuan Pemerintah Kabupaten
-Bantuan Pemerintah Provinsi
3 Pendapatan Lain-lain 4.987.433 23.606.519,46
a. Hibah dan Sumbangan pihak ketiga 3.488.113 0
b. Bunga Bank 1.499.320 151.744
b. Lain-lain Pendapatan Desa yang sah 0 23.454.775,46
1.463.279.928,4
Total Pendapatan 1.114.430.047
6
Sumber: APBDesa Horinara, th. 2021 s/d 2022

Berdasarkan tabel diatas pada tahun 2021 dan Tahun 2022 pendapatan Desa
Horinara didominasi oleh dana Transfer yang terdiri dari Dana Desa (DDS) sebesar
65,03% untuk tahun 2021 dan 67,38% untuk tahun 2022, bagian Alokasi Dana
Desa (ADD) sebesar 33,35% untuk tahun 2021 dan 25,20%, sedangkan Bagian Bagi
Hasil Pajak dan Retribusi Daerah untuk tahun 2021-2022 tidak mengalami
perubahan atau cenderung tetap yaitu sebesar 0,41%.

6.1.2. Kebijakan Pendapatan Desa


Era otonomi daerah dan desentralisasi fiskal berimplikasi pada bertambahnya
kewenangan desa. Untuk melaksanakan kewenangan tersebut diperlukan
pendanaan yang mencukupi. Sesuai dengan hakekat otonomi, secara bertahap
desadituntut untuk mengupayakan kemandirian fiskal. Salah satu indikator
kemandiriandesa adalah kemampuan untuk membiayai diri sendiri, sehingga
Otonomi tidak hanya berarti memiliki wilayah tetapi juga pengelolaan keuangan dan
kewenangan-kewenangan yang bersifat pokok. Pendapatan asli Desa Horinara
sebagian besar diperoleh dari hasil usaha desa dan partisipasi masyarakat yang
pada umumnya berupa Pendapatan Asli Desa dan Lain-lain Pendapatan Asli Desa
Yang Sah. Berdasarkan pada realisasi pendapatan desa selama 2 tahun terakhir,
maka pendapatan Desa 6 tahun 2023-2028 diperkirakan akan tampak seperti dalam
tabel berikut :

Tabel VI.2.1
Proyeksi Pendapatan Desa Horinara Tahun 2023 -2028
Tahun Tahun Tahun
Tahun 2026 Tahun 2027 Tahun 2028
No Uraian 2023 2024 2025
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
1 Pendapatan Asli Desa 79.435.103 79.566.013 80.028.644 80.159.554 80.622.185 81.353.095
1.1 Hasil Usaha Desa 8.000.000 8.080.000 8.160.000 8.240.000 8.320.000 9.000.000
1.2 Hasil Aset Desa 5.091.000 5.141.910 5.192.820 5.243.730 5.294.640 5.345.550
Swadaya Partisipasi,
1.3 - - - - - -
gotong royong masy.
Lain-lain Pendapatan
1.4 66.344.103 66.344.103 66.675.824 66.675.824 67.007.545 67.007.545
Asli Desa yang Sah
2 Pendapatan Transfer 1.360.347.306 1.366.947.306 1.366.947.306 1.366.947.306 1.366.947.306 1.366.947.306
2.1 Dana Desa 985.958.000 985.958.000 985.958.000 985.958.000 985.958.000 985.958.000
Bagian bagi hasil
2.2 pajak & Retribusi 5.320.040 5.320.040 5.320.040 5.320.040 5.320.040 5.320.040
Daerah
2.3 Alokasi Dana Desa 368.757.040 375.357.040 375.357.040 375.357.040 375.357.040 375.357.040
.4 Bantuan Keuangan 0 0 0 0 0 0
3 Pendapatan Lain-lain 151.744 151.744 151.744 151.744 151.744 151.744
3.1 Hibah 0 0 0 0 0 0
3.2 Bunga Bank 151.744 151.744 151.744 151.744 151.744 151.744
3.3 Total Pendapatan 1.428.981.547 1.439.752.837 1.440.215.468 1.440.346.378 1.440.809.009 1.441.539.919
TOTAL PENDAPATAN (2023-
8.631.645.158
2028)

Formulasi kebijakan dalam mendukung pengelolaan anggaran pendapatan desa


diarahkan pada usaha optimalisasi potensi PADesa dan penerimaan desa lainnya.
Lain-lain Pendapatan Asli Desa yang Sah antara lain ;
 Hasil Pungutan Desa, berupa Retribusi Air Minum, dan
 Lain-lain Pendapatan Asli Desa, berupa Sumbangan Pihak ketiga yang
sudah dikukuhkan dengan Peraturan Desa Horinara Nomor 3 tahun 2008
tentang Sumbangan Pihak Ketiga.
-33-
Pendapatan asli Desa Horinara tahun 2023-2028 diproyeksikan mengalami
kenaikan rata-rata sebesar 1,5 % per tahun. ADD bila dilihat dari tahun 2023 s/d
2028 ada kecenderungan mengalami kenaikan pada tahun 2024-2028 yaitu dana
tambahan untuk Perangkat Desa (Sekretaris, Kasie dan Kaur) kenaikan sebesar ±
2,24 % per tahun atau ± Rp.50.000.
Proyeksi pendapatan desa ini termasuk Pendapatan Asli Desa bersifat indikatif atau
sementara sehingga masih sangat mungkin untuk mengalami perubahan
disesuaikan dengan perkembangan kondisi dan kebijakan yang ada. Kebijakan
pengembangan pendapatan desa yang akan dilaksanakan selama 6 (enam) tahun
kedepan (2023 - 2028) diarahkan pada:
a. melindungi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), didukung dengan
perbaikan manajemen berbasis profesionalisme SDM, penyederhanaan sistem
dan prosedur pemungutan, peningkatan kualitas pelayanan publik;
b. Optimalisasi pemanfaatan aset-aset desa yang potensial, penerapan sistem
incentive and disincentive sesuai prinsip tata pemerintahan yang baik;
c. Peningkatan koordinasi dan konsultasi yang intensif dengan Pemerintah
Kabupaten dan Provinsi dalam peningkatan, pengelolaan, dan pemanfaatan
ADD, Bansos,pendapatan Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Propinsi;
d. Meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Desa dalam upaya peningkatan
kontribusi secara signifikan terhadap Pendapatan Desa;
e. Meningkatkan pelayanan dan perlindungan masyarakat sebagai upaya
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pungutan Desa atau
sumbangan Pihak ketiga;
f. Memantapkan Kelembagaan dan Sistem Operasional Pemungutan Pendapatan
Desa;
g. Ekstensifikasi dan intensifikasi pajak dengan prinsip non-diskriminasi.
6.2. ARAH PENGELOLAAN BELANJA DESA

6.2.1 Kondisi Belanja Desa


Belanja desa meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum desa yang
mengurangi ekuitas dana, merupakan kewajiban desa dalam satu tahun anggaran
dan tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa. Belanja desa dirinci
menurut urusan pemerintahan desa, organisasi, program, kegiatan, kelompok,jenis,
obyek dan rincian obyek belanja. Belanja desa dipergunakan dalam rangka
mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan. Belanja desa harus mencerminkan strategi
pengeluaran yang rasional baik kuantitatif maupun kualitatif, sehingga akan terlihat
adanya pertanggungjawaban atas pungutan sumber-sumber pendapatan desa oleh
Pemerintah Desa serta hubungan timbal balik antara pungutan pendapatan dan
pelayanan kepada masyarakat.
Hal ini dikandung maksud untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan
anggaran serta memperjelas efektivitas dan efisiensi alokasi anggaran desa. Belanja
desa diarahkan kepada upaya untuk meningkatkan proporsi belanja yang berpihak
kepada kepentingan masyarakat. Disamping itu belanja desa harus memperhatikan
antara urgensi kebutuhan dan kemampuan keuangan desa. Selama 2 (dua) tahun
terakhir belanja desa Horinara cenderung menurun, dimana belanja desa pada
tahun 2020 sebesar Rp.1.147.407.479 dan mengalami penurunan pada Tahun
2021 sebesar Rp. 1.111.090.332, namun seiring dengan meningkatnya Pendapatan
Desa yang meningkat pada tahun 2022 maka belanja desa meningkat menjadi
sebesar Rp. 1.463.279.928,46.

6.2.2 Kebijakan Belanja Desa

Belanja Desa sebagaimana dimaksud meliputi semua pengeluaran dari rekening


desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 ( satu ) Tahun anggaran yang tidak
akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa. Sesuai dengan Permendagri
Nomor 113 Tahun 2014 dan Peraturan Bupati Flores Timur Nomor 19 Tahun 2015,
Belanja diklasifikasikan dalam kelompok Penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
Pelaksanaan Pembangunan Desa, Pembina Kemasyarakatan Desa, Pemberdayaan

-34-
Masyarakat Desa dan Bidang Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan
Mendesak Desa. Adapun Kelompok dibagi dalam kegiatan sesuai dengan RKPDesa.
Sedangkan kegiatan selanjutnya terbagi dalam Belanja Pegawai, Belanja Barang dan
Jasa, dan Belanja Modal.
Selama 6 (enam) tahun kedepan (tahun 2023 s/d 2028) estimasi pengelolaan belanja
desa sebesar sebagai berikut :.
Tabel VI.3.2.1
Proyeksi Belanja Desa Horinara 2023 – 2028

Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Tahun 2027 Tahun 2028
No Uraian
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Bidang
1 Penyelenggaraan 480.341.903 461.841.903 465.841.903 459.841.903 460.841.903 467.341.903
Pemerintahan Desa
Bidang Pelaksanaan
2 835.639.644 823.898.434 833.853.565 817.966.350 836.139.575 845.081.108
Pembangunan Desa
Bidang Pembinaan
3 35.500.000 40.012.500 41.020.000 40.038.125 41.327.531 41.616.908
Kemasyarakatan
Bidang Pemberdayaan
4 66.500.000 88.512.500 90.020.000 75.038.125 90.327.531 75.616.908
Masyarakat
Bidang Tidak
5 5.000.000 8.512.500 8.520.000 8.538.125 8.827.531 9.116.908
Terduga

TOTAL 1.428.981.547 1.439.752.837 1.440.215.468 1.440.346.378 1.440.809.009 1.441.539.919

JUMLAH TOTAL
8.631.645.158
(2023-2028)

Formulasi kebijakan belanja desa diarahkan pada efisiensi dan efektifitas skala
prioritas dan program strategis pembangunan Desa Horinara, dimana pada level
Kebijakan anggaran belanja desa dicerminkan pada proyeksi belanja desa dan
pengembangan belanja desa yang akan dilaksanakan selama 6 (enam) tahun
kedepan (2023-2028) diarahkan pada:
a. Optimalisasi pemanfaatan anggaran yang tersedia untuk peningkatan kualitas
pelayanan pada masyarakat yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
b. Peningkatan kesesuaian alokasi anggaran dengan prioritas pembangunan desa,
melalui peningkatan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi (tupoksi)
perangkat desa dalam melaksanakan kewajiban sesuai urusan yang ditangani.
c. Penetapan dan penerapan tolak ukur (indikator) dan target capaian pada setiap
program/kegiatan pembangunan desa sesuai dengan alokasi belanja berbasis
anggaran kinerja.
d. Peningkatan akses informasi tentang belanja desa ke masyarakat, peningkatan
akuntabilitas belanja dari aspek administrasi keuangan, yang meliputi
masukan, proses, keluaran, dan hasil.
e. Peningkatan rasionalitas alokasi besarnya plafon anggaran belanja desa sesuai
dengan kondisi kemampuan keuangan desa dan prioritas kebutuhan desa serta
pertimbangan kinerja.

6.3. ARAH PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DESA


6.3.1 Kondisi Pembiayaan Desa
Pembiayaan desa meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau
untuk memanfaatkan surplus, yang dirinci menurut urusan Pemerintahan Desa,
organisasi, kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek pembiayaan. Pembiayaan desa
terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.
Pengelolaan pembiayaan desa diarahkan pada kebutuhan percepatan pembangunan
dengan mempertimbangkan kekuatan APBDesa. Struktur pembiayaan desa yang
terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan memungkinkan
untuk terjadi kinerja anggaran defisit atau surplus. Apabila performance budgeting
memperlihatkan terjadinya defisit anggaran, maka harus dikreasi jenis penerimaan
desa yang akan dijadikan pilihan untuk menutup defisit. Sebaliknya apabila terjadi
surplus anggaran, maka harus dirumuskan jenis pengeluaran desa yang akan
dijadikan pilihan untuk prioritas distribusi dan alokasi surplus anggaran.

-35-

6.3.2 Arah Pengelolaan Pembiayaan


Pembiayaan sebagaimana dimaksud meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik dalam tahun
anggaran bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
Pembiayaan desa meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau
untuk memanfaatkan surplus, yang dirinci menurut urusan Pemerintahan Desa,
organisasi, kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek pembiayaan. Pembiayaan desa
terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.
Pengelolaan pembiayaan desa diarahkan pada kebutuhan percepatan pembangunan
dengan mempertimbangkan kekuatan APBDesa. Struktur pembiayaan desa yang
terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan memungkinkan
untuk terjadi kinerja anggaran defisit atau surplus. Apabila performance budgeting
memperlihatkan terjadinya defisit anggaran, maka harus dikreasi jenis penerimaan
desa yang akan dijadikan pilihan untuk menutup defisit.
Sebaliknya apabila terjadi surplus anggaran, maka harus dirumuskan jenis
pengeluaran desa yang akan dijadikan pilihan untuk prioritas distribusi dan alokasi
surplus anggaran.
Adapun untuk tahun 2023 s.d 2028 estimasi Pembiayaan sebagai berikut

Tabel VI.4.2.1
Proyeksi Pembiayaan Desa Horinara 2023-2028

Tahun Tahun Tahun


Tahun 2026 Tahun 2027 Tahun 2028
No Uraian 2023 2024 2025
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
1 Penerimaan Pembiayaan 0 0 0 0 0 0
a. Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran (SILPA) 0 0 0 0 0 0
tahun sebelumnya.
b. Hasil penjualan kekayaan
0 0 0 0 0 0
Desa yang
2 Pengeluaran Pembiayaan 0 0 0 0 0 0
a. Pembentukan Dana
0 0 0 0 0 0
Cadangan
b. Penyertaan Modal Desa 0 0 0 0 0 0
c. Pembayaran utang 0 0 0 0 0 0

Formulasi kebijakan pengelolaan pembiayaan desa didasarkan pada penerimaan


pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan desa atas dasar kemampuan APBDesa
dan pinjaman desa dalam jangka menengah, yang selengkapnya dapat dirumuskan
sebagai berikut:
a. Optimalisasi sumber penerimaan pembiayaan yang paling mungkin dapat
dilakukan secara cepat, yaitu dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun
Lalu (SiLPA); dan pengembangan alternatif lain penerimaan pembiayaan,
seperti :pinjaman desa, dan penjualan aset yang
b. dipisahkan, baik yang akan dipergunakan untuk penyertaan modal maupun
pembayaran angsuran utang pokok yang akan jatuh te mpo, ataupun program
pengeluaran pembiayaan lainnya yang timbul sebagai akibat dari
pengembangan alternatif penerimaan pembiayaan.
c. Peningkatan prioritas pada pengeluaran yang bersifat wajib,antara lain untuk
pembayaran hutang pokok yang telah jatuh tempo.
6.4. KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN
Pada hakikatnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa Horinara adalah
rencana keuangan tahunan pemerintah Desa Horinara yang dibahas dan disetujui
bersama oleh pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.
APBDesa harus benar-benar dapat mencerminkan kebutuhan masyarakat dengan
memperhatikan potensi, permasalahan, dan keanekaragaman desa, sehingga dapat
menghasilkan struktur anggaran yang sesuai harapan bersama antara pemerintah
desa dan masyarakat.
Arah dan kebijakan umum APBDesa disusun berdasarkan skala prioritas dengan
memperhatikan kondisi sumberdaya yang tersedia terutama keuangan Desa dan
mengacu pada agenda pembangunan Desa Horinara. Kebijakan Umum Anggaran
Desa Horinara dijadikan pedoman dalam menyusun APBDesa dengan
mempertimbangkan berbagai aspek dan isu aktual, dalam penyusunan APBDesa
juga memperhatikan beberapa hal lain, seperti : Tingkat pertumbuhan ekonomi,
pengangguran, kemiskinan dan ketimpangan.
-36-
Adapun permasalahan desa Horinara antara lain :
1. Pertumbuhan Ekonomi yang cenderung lambat;
2. Akses dan Kualitas Pendidikan masih rendah terutama Bagi masyarakat
miskin;
3. Pemanfaatan sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup belum optimal;
4. Pengamalan nilai-nilai agama dan sosial budaya belum berperan maksimal
dalam rangka meningkatkan masyarakat yang religius;
5. Keamanan, Ketertiban dan Ketentraman belum sepenuhnya terwujud;
6. Pelayanan Publik belum memuaskan dan sumber pembiayaan sangat
terbatas.

Bertitik tolak pada hal tersebut dan juga agar misi dan strategi dapat dilaksanakan
sesuai dengan arah kebijakan anggaran desa secara keseluruhan, maka perlu
diperhatikan bahwa APBDesa pada hakekatnya merupakan perwujudan amanah
masyarakat kepada pemerintah desa untuk dikelola dalam rangka mencapai tujuan,
Oleh karena itu maka APBDesa Horinara dilaksanakan dengan memperhatikan
beberapa prinsip, sebagai berikut:

Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran.


Transparansi dan akuntabilitas anggaran, baik dalam perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan, maupun
akuntansinya, secara keseluruhan merupakan wujud pertanggungjawaban
Pemerintah Desa kepada masyarakat. Oleh karena itu, dari tahun ke tahun
diupayakan untuk memberikan informasi tentang APBDesa kepada masyarakat
maupun lembaga lain yang berkepentingan, dalam format dan substansi yang
akomodatif, terutama terkait dengan aspek pengendalian dan pengawasan terhadap
obyektifitas anggaran.

Disiplin Anggaran
Anggaran desa disusun berdasarkan kebutuhan riil dan prioritas masyarakat
dengan target dan sasaran pembangunan desa. Dengan demikian, dapat dihindari
adanya kebiasaan alokasi anggaran pembangunan ke seluruh sektor yang kurang
efisien dan efektif serta senantiasa disesuaikan dengan pentahapan pembangunan
yang telah ditetapkan. Anggaran yang tersedia pada setiap pos kegiatan merupakan
batas tertinggi belanja/pengeluaran.
Oleh karena itu, tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan melampaui batas kredit
anggaranyang ditetapkan.

Keadilan Anggaran
Pemerintah Desa harus mampu menggambarkan nilai-nilai rasional dan transparan
terkait dengan penentuan hak-hak dan tingkat pelayanan yang diterima oleh
masyarakat di desa.
Mengingat, adanya beban pembiayaan yang dipikul langsung maupun tidak
langsung oleh kelompok-kelompok masyarakat melalui mekanisme pajak/retribusi,
serta adanya keharusan untuk merasionalkan anggaran yang lebih menguntungkan
bagi kepentingan masyarakat dan mampu merangsang pertumbuhan ekonomi desa
sesuai mekanisme pasar.
Efisiensi dan Efektivitas Anggaran.
Hal yang perlu diperhatikan dalam prinsip ini adalah bagaimana memanfaatkan
sumber daya keuangan dan kewajiban masyarakat yang relatif masih terbatas untuk
dapat menghasilkan pelayanan umum dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, anggaran ini disusun dengan memperhatikan tingkat efisiensi
alokasi dan efektifitas kegiatan dalam kaitannya dengan pencapaian target dan
sasaran tahunan perbaikan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan dalam proses penganggarannya berpedoman pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Secara umum, tidak ada permasalahan di dalam
pengelolaan keuangan desa. Namun demikian, adanya beberapa perubahan
kebijakan dari pemerintah tentang pengelolaan keuangan desa dapat menimbulkan
kesulitan dalam pelaksanaannya, sehingga dituntut keseriusan pemerintah desa
dalam mengantisipasinya.
-37-
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM

Tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan untuk mencapai visi dan misi
selanjutnya perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapai tujuan dan
sasaran misi tersebut melalui strategi pembangunan desa yang akan dilaksanakan
selama 6 (enam) tahun kedepan hingga tahun 2028. Strategi yang dilaksanakan
perlu didukung kebijakan, sebagai arah dalam merumuskan program dan kegiatan
dengan tujuan mempercepat pencapaian sasaran misi pembangunan desa Horinara
tahun 2023 – 2028.
Perumusan kebijakan umum bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara
bidang penyusunan program pembangunan jangka menengah desa berdasarkan
strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan. Melalui kebijakan umum diperoleh
gambaran tentang strategi yang perlu dilakukan untuk mendukung pencapaian
indikator dan target sasaran melalui penetapan program-program pembangunan
yang saling terkait dan rasional.

7.1 Kebijakan Umum Pembangunan Desa

Kebijakan umum pembangunan Desa periode 2023 – 2028, dirumuskan


berdasarkan strategi pokok pembangunan hasil analisis keadaan desa. Dengan
demikian, maka kebijakan umum pembangunan desa periode 2023 – 2028 dititik
beratkan pada upaya memanfaatkan potensi yang dimiliki desa untuk meraih
peluang dan mengatasi tantangan,serta upaya menekan atau meminimalisir
kelemahan yang dimiliki Desa untuk meraih peluang dan mengatasi tantangan.
Dengan demikian maka kebijakan umum pembangunan desa periode 2023 – 2028
dititik beratkan pada upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan derajat ekonomi, peningkatan pendidikan dan derajat kesehatan
masyarakat serta pemberdayaan pemuda, perempuan dan anak.
Berdasarkan prioritas utama pembangunan tersebut diatas ditetapkan 12 (Dua
Belas) agenda utama pembangunan desa periode 2023 – 2028, yaitu :
1. Pembenahan Aparatur Pemerintahan Desa;
2. Transparansi Keuangan;
3. Sinergisitas dengan BPD;
4. Peningkatan Pelayanan Publik;
5. Pembangunan Non Fisik (Budi Pekerti);
6. Pembangunan Fisik;
7. Sebagian besar penduduk hidup dari hasil pertanian dan perkebunan, maka
perlu perhatian khusus seperti perolehan bibit tanaman
pertanian/perkebunan bersubsidi dan peningkatan permodalan melalui
BUMDesa dan unit-unit koperasi;
8. Mengoptimalkan kinerja RT / RW dengan memberikan insentif bulanan /
tahunan untuk ketua RT / RW
9. Mengoptimalkan kinerja Linmas dengan memberikan insentif
bulanan/tahunan
10. Pemberdayaan Perempuan, Pemuda dan anak serta Pembinaan PKK
11. Pembangunan sarana poskamling dan mengoptimalkan siskamling
12. Menjaga dan melestarikan simbol-simbol adat dan budaya

-38-

BAB VIII
PROGRAM PEMBANGUNAN DESA

Program pembangunan desa Horinara dirumuskan secara komprehensif dalam


rangka memenuhi berbagai kebutuhan dan dinamika pembangunan selama 6 (enam)
tahun yang akan datang.
Program pembangunan desa dirumuskan menurut urusan penyelenggaraan
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan
pemberdayaan masyarakat dengan mengaitkan pada misi pembangunan desa yang
akan dilaksanakan selama tahun 2023 – 2028 yaitu sebagai berikut :
8.1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
1. Penyediaan Belanja Siltap, Tunjangan dan Operasional Pemerintahan Desa;
2. Penyediaan Sarana Prasarana Pemerintahan Desa;
3. Pengelolaan Administrasi Kependudukan, Pencatatan Sipil, Statistik dan
Kearsipan;
4. Penyelenggaraan Tata Praja Pemerintahan, Perencanaan, Keuangan dan
Pelaporan;
5. Administrasi Pertanahan
6. Fasilitasi Sertifikasi Tanah untuk Masyarakat Miskin
7. Kegiatan Mediasi Konflik Pertanahan
8. Administrasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
9. Penentuan/Penegasan Batas/Patok Tanah Desa

1.2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa:


Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut
 Bidang Pendidikan
1. Penyelenggaraan PAUD / TK / TPA / TKA / TPQ/Madrasah Non Formal
Milik Desa)
2. Dukungan Penyelenggaraan PAUD (APE, Saran PAUD, dll)
3. Penyuluhan dan pelatihan/Pendidikan bagi masyarakat
4. Pemeliharaan Sarana PrasaranaPerpustakaan, Sanggar Belajar Milik
Desa
5. Pemeliharaan Sarana Prasarana PAUD/TK/TPA/TKA/TPQ/Madrasah
Non Formal Milik Desa
6. Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengadaan
Sarana/Prasarana/Alat Peraga PAUD/TK/TPA/TKA/TPQ/Madrasah
Non Formal Milik Desa)
7. Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sarana/Prasarana
Perpustakaan/Taman Bacaan Desa/Sanggar Belajar Milik Desa
8. Pengelolaan Perpustakaan Milik Desa (Pengadaan Buku, Honor, Taman
Baca)
9. Pengembangan dan Pembinaan Sanggar Seni dan Belajar
 Bidang Kesehatan
1. Penyelenggaraan Pos Kesehatan Desa/Polindes Milik Desa
(Obat,Insentif,KB,dll)
2. Penyelenggaraan Posyandu (Insentif,Makanan Tambahan, Kls Bumil,
Lansia)
3. Penyuluhan dan Pelatihan Bidang Kesehatan (utk Masy, Tenaga
Kesehatan Desa, Kader Kesehatan, dll)
4. Penyelenggaraan Desa Siaga Kesehatan
5. Pengasuhan Bersama atau Bina Keluarga Balita (BKB)
6. Pemeliharaan Sarana Prasarana Posyandu/Polindes/PKD
7. PembangunanRehabilitasi/Peningkatan/Pengadaan Sarana/Prasarana
Posyandu/Polindes/PKD
-39-

 Bidang Pekeraan Umum dan Penataan Ruamh


1. Pemeliharaan Jalan Desa
2. Pemeliharaan Jalan Lingkungan/Gang
3. Pemeliharaan Jalan Usaha Tani
4. Pemeliharaan Jembatan Desa
5. Pemeliharaan Prasarana Jalan Desa
(Gorong-gorong,Selokan/Parit/Drainase,dll)
6. Pemeliharaan Gedung/Prasarana Balai Desa/Balai kemasyarakatan
7. Pemeliharaan Pemakaman/Situs Bersejarah
8. Pemeliharaan Gapura/Batas Desa/Monumen
9. Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengerasan Jalan Desa
10. Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengerasan Jalan
Lingkungan Pemukiman
11. Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengerasan Jalan Usaha Tani
12. Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengerasan Jembatan Milik
Desa
13. Pembangunan/Rehabilitasi/PeningkatanPrasarana Jalan Desa
(Gorong-gorong, selokan,dll)
14. Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Balai Desa/Balai
Kemasyarakatan
15. Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Pemakaman Milik Desa/Situs
Bersejarah Milik Desa
16. Pembuatan/Pemutakhiran Peta Wilayah dan Sosial Desa
17. Penyusunan Dokumen Perencanaan Tata Ruang Desa
18. Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Gapura/Batas
Desa/Monumen
 Bidang Kawasan Pemukiman
1. Dukungan Pelaksanaan Program Pembangunan/Rehab Rumah Tidak
Layak Huni
2. Pemeliharaan Sumber Air Bersih Milik Desa (Mata Air,Penampung
Air,dll)
3. Pemeliharaan Sambungan Air Bersih ke Rumah Tangga (Pipanisasi,dll)
4. Pemeliharaan Fasilitas Pengelolaan Sampah Desa (Penampungan, Bak
Sampah,dll)
5. Pemeliharaan sistem pembuangan air limbah (Drainase, air limbah
rumah tangga)
6. Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sumber Air Bersih Milik Desa
7. Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sambungan Air Bersih ke
Rumah Tangga
8. Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sanitasi Pemukiman
9. Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Fasilitas Pengelolaan Sampah
10. Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sistem Pembuangan Air
Limbah
11. Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Taman/Taman Bermain Milik
Desa
 Bidang Perhubungan Komunikasi Dan Informatika
1. Pengelolaan Lingkungan Hidup Milik Desa
2. Pelatihan/Sosialisasi/Penyuluhan tentang Lingkungan Hidup dan
Kehutanan
3. Pembuatan Rambu-rambu dijalan Desa
4. Penyelenggaraan Informasi Publik Desa (Poster, Baliho,dll)

-40-

5. Pembuatan dan Pengelolaan Jaringan/Instalasi Komunikasi dan


Informasi Lokal Desa
6. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Transportasi Desa
7. Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengadaan Sarana dan
Prasarana Transportasi Desa untuk Meningkatkan produksi sektor
pertanian
 Bidang Pariwisata
1. Pemeliharaan sarana dan prasarana pariwisata milik Desa
2. Pengembangan Pariwisata tungkat Desa

1.3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa


Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
 Bidang Keamanan, Ketertiban Umum da Perlindungan Masyarakat
1. Pengadaan/Penyelenggaraan Pos Keamanan Desa
2. Penguatan dan Peningkatan Kapasitas Tenaga Keamanan Ketertiban
oleh Pemdes
3. Koordinasi Pembinaan keamanan, Ketertiban dan Perlindungan
Masyarakat Skala Lokal Desa
4. Penyediaan Pos Kesiapsiagaan/Tanggap Bencana Skala Lokal Desa
5. Pelatihan/Penyuluhan/Sosialisasi kepada masyarakat di bidang
Hukum dan Perlindungan Masyarakat
 Bidang Kebudayaan dan Keagamaan
1. Pembinaan Grup Kesenian dan Kebudayaan Tingkat Desa
2. Pengiriman Kontingen Grup Kesenian dan Kebudayaan (wkl Desa tgkt.
Kec/Kab)
3. Penyelenggaraan Festival Kesenian, Adat/Kebudayaan, dan Keagamaan
(HUT RI, Hari Raya Keagamaan,dll)
4. Pemeliharaan Sarana Prasarana Kebudayaan, Rumah Adat dan
Keagamaan Milik Desa
5. Pembangunan / Rehabilitasi sarana Prasarana Kebudayaan / Rumah
Adat / Keagamaan Milik Desa

 Bidang Kepemudaan dan Olahraga


1. Pengiriman Kontigen Kepemudaan dan Olahraga sebagai wakil Desa
Tgkt Kec./Kab.
2. Penyelenggaraan Pelatihan Kepemudaan Tingkat Desa
3. Penyelenggaran Festival/Lomba Kepemudaan dan Olahraga Tingkat
Desa
4. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kepemudaan dan Olahraga Milik
Desa
5. Pembangunan / Rehabilitasi/Peningkatan Sarana dan Prasarana
Kepemudaan dan Olahraga Milik Desa
6. Pembinaan Karangtaruna//Klub Kepemudaan/Olahraga Tingkat Desa
7. Pembinaan, Pendampingan dan Penguatan Kapasitas Pemuda dan
Organisasi Pemuda

 Bidang Kelembagaan Masyarakat


1. Penguatan fungsi Lembaga dan Kelompok Organisasi Kemasyarakatan
di Desa
2. Pembinaan Lembaga Adat
3. Pembinaan PKK
4. Pelatihan Pembinaan Lembaga-Lembaga Kemasyarakatan Desa
Lainnya

-41-

1.4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa


Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut
 Bidang Kelautan Dan Perikanan
1. Pemeliharaan Kolam/Keramba Perikanan Darat Milik Desa
2. Pembangunan / Rehabilitasi / Peningkatan Karamba / Kolam Perikanan
Darat Milik Desa
3. Bantuan Perikanan (Bibit/Pakan,dll)
4. Bimtek/Pelatihan/Pengenalan TTG untuk Perikanan Darat
 Bidang Pertanian dan Peternakan
1. Peningkatan Produksi Tanaman Pangan (Alat produksi /pengelolaan /
penggilingan)
2. Peningkatan Produksi Peternakan (alat produksi /pengelolaan/
kandang)
3. Penguatan Ketahanan Pangan Tingkat Desa (Lumbung Desa,dll)
4. Bimtek/Pelatihan/Pengenalan TTG untuk Pertanian Peternakan
 Bidang Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa
1. Peningkatan Kapasitas kepala Desa
2. Peningkatan Kapasitas Perangkat Desa
3. Peningkatan Kapasitas BPD
 Bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga
1. Pelatihan dan Penyuluhan Pemberdayaan Perempuan
2. Pelatihan dan Penyuluhan Perlindungan Anak
3. Pelatihan dan Penguatan Penyandang Difabel (Penyandang Disabilitas)
4. Peningkatan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak
5. Validasi dan Pendataan PMKS
 Bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
1. Pelatihan Manajemen Koperasi/KUD/UMKM
2. Pengembangan Sarana Prasarana Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan
Koperasi
3. Pengadaan TTG untuk pengembangan ekonomi Pedesaan Non Pertanian
 Bidang Dukungan Penanaman Modal
1. Pelatihan Pengelolaan BUM Desa (Pelatihan yang dilaksanakan oleh
Pemdes)
2. Penguatan Modal BUMDesa
 Bidang Perdagangan Dan Perindustrian
1. Pembangunan/Rehab Pasar Desa/Kios Milik Desa
2. Pengembangan Industri Kecil Tingkat Desa
3. Pembentukan/Fasilitasi/Pelatihan/Pendampingan Kelompok UEP
4. Pemenuhan kebutuhan dasar penduduk miskin/Tidak mampu
5. Peningkatan pendapatan keluarga dan Kelompok
6. Meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, Perkebunan dan
Peternakan berbasis kawasan sesuai potensi Desa
7. Meningkatkan pelaksanaan pelatihan keterampilan berbasis kompetensi

Uraian terinci terbaca pada matriks RPJMDesa

-42-
Tabel 8.1 Program Pembangunan Desa

Perakiraan Waktu Pelaksanaan


Capaian Kinerja Program Perakiraan Pola Pelaksanaan
Kondisi Kinerja Perakiran
Indikator Kinerja Kerjasa
Misi tujuan sasaran program Awal RPJMDes Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Sumber Kondis
Program Kerjasaama ma
(Tahun 0) Target Rp. ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 Swakelola Dana
Antar Desa Pihak
Ketiga
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Blm memiliki :
1. Pengelolaan Akta Lahir:
APBDE
Admistrasi 537 org 1 paket 30.000.000 √ √ √ √ √ √ √ S
Kepemilikan
Kependudukan, Srt/Akta
dokumen
Pencatatan Sipil, Kawin: 35 KK
kependudukan
Statistik dan Blm memiliki :
APBDE
1. Meningkatnya Kearsipan KK;2 KK 1 paket 18.000.000 √ √ √ √ √ √ √ S
kualitas KTP; 56 org
1. Terwujudnya
penyelenggara 2. Pertanahan PBB SPPT 681 lbr APBDE
tata kelola 1 paket 6.000.000 √ √ √ √
an S
pemerintahan
pemerintahan
yang baik
1.Peningkatan dan pelayanan
Kualitas publik
penyelenggaraa
n
pemerintahan
dan pelayanan
publik

2.Peningkatan 1. Terpenuhinya
kualitas kebutuhan
lingkungan dasar
hidup masyarakat
secara adil
dan merata
1.Terwujudnya 2.Tumbuhnya
pembangunan kepercayaan
yang merata, masyarakat
berkeadilan kepada
dan pemerintah
berkelanjutan. desa dalam
pengelolaan
keuangan
desa
3.Peningkatan 1.Melibatkan 1.Meningkatnya
daya saing BPD dalam efektifitas
Desa perencanaan perencanaan
khususnya di pembangunan pembangunan
bidang di semua desa disemua
ekonomi, bidang melalui bidang
sumber daya musyawarah
manusia dan
infstruktur
1.Masyarakat 1.Meningkatnya
dengan kualitas
mudah penyelenggara
mendapat an
pelayanan pemerintahan
4.Peningkatan
sesuai dan pelayanan
kualitas
kebutuhan publik
layanan
dengan tidak 2.Meningkatkan
pendidikan
membedakan Pelayanan
masyarakat
status dalam kepada
masyarakat masyarakat
yang cepat,
mudah, dan
ramah
5.Peningkatan
derajat
kesehatan
masyarakat
6.Penanggulanga
n Kemiskinan,
stunting dan
ketimpangan
hubungan
sosial
Kemasyarakata
n
7.Peningkatan
Pengarusutama
an gender,
pemberdayaan
perempuan dan
perlindungan
anak

Program penguatan Jumlah Perdes; SK 1 Perdes 1 Perdes; 5 APBDes 2 Perdes


asset dalam suatu Kades SK Kepala 1.500.000,- √ √ √ √ √ √
produk hukum desa Desa
Program pengelolaan Inventaris Asset 0 Aplikasi 1 Aplikasi APBDes 1 Aplika
3.000.000,- √ √ √ √ √ √ √
dan inventarisasi asset
Sasaran 2: Tercapainya
pemenuhan kebutuhan
sarana prasarana
infrastruktur yang
mendukung
pemernuhan kebutuhan
dasar masyarakat
Program lanjutan Panjang Jalan yg 3.340 Meter 1.420 Meter APBDes 4.560 M
pembangunan diperkeras/rabat
1.000.000.000,- √ √ √ √ √ √ √
infrastruktur akses jalan beton
desa bagi masyarakat
Program lanjutan Panjang Jalan yg 190 Meter 2.810 Meter APBDes 3.000 M
pembangunan diperkeras/rabat
infrastruktur akses jalan beton 1.000.000.000,- √ √ √ √ √ √ √
ke kantong produksi
pertanian
Program lanjutan Jumlah 2 Unit 1 Unit APBDes 3 Unit
pembangunan Jembatan /Deker
75.000.000,- √ √ √
infrastruktur akses
penghubung
Program lanjutan Panjang 840 Meter 3.880 Meter APBDes 4.720 M
pembangunan drainase/Parit 600.000.000,- √ √ √ √ √ √ √
infrastruktur drainase
Program lanjutan Stadion Bola Kaki 1 Unit (50%) 1 Unit (50%) APBdes/ 1 Unit (1
pembangunan B.APBD/
infrastruktur sarana 1.000.000.000,- √ √ √ √ √ √ √ B.APBN
prasarana olahraga
milik Desa
Misi 2: Meningkatkan
Pelayanan Yg
Menunjang
Pemenuhan Kebutuhan
Dasar Masyarakat
(bidang kesehatan,
ekonomi & pendidikan)
Tujuan 1: Mengurangi
masalah kesenjangan
kesehatan
Sasaran 1: Tersedianya
pelayanan dasar yang
mendukung
pemenuhan kebutuhan
kesehatan masyarakat
(infrastruktur, masalah-
masalah kesehatan,
kesejahteraan kader, air
minum, sanitasi,
stunting, PMT,
Operasional Kesehatan
dll)
Program Jumlah Perdes; SK Perdes: 0; SK Perdes: 1; APBDes Perdes:
Standarisasi/Penguatan Kades Kades: 1 SK Kades: 2
dan pengelolaan sistem
1.000.000,- √ √ √ √ √ √ √
kesehatan desa dalam
suatu produk hukum
Desa
Program Upaya Jumlah Stunting & Stunting: 38; Gizi Stunting: 0; APBDes Stunting
Kesehatan Gizi buruk Buruk: 1 Gizi Buruk :
475.000.000,- √ √ √ √ √ √ √
Penanggulangan 0
Stunting dan Gizi Buruk
Program Pembangunan Jumlah Rumah Rumah Tangga: Rumah APBDes Rumah T
& Peningkatan Sumber Tangga yg 190 Tangga:210
465.000.000,- √ √ √ √ √ √ √
Air Bersih Berskala Desa mengakses air
bersih
Program Pembangunan Jumlah Rumah Rumah Tangga : Rumah APBDes/ Rumah T
& Peningkatan Fasilitas Tangga yg memiliki 280 Tangga: 20 APBD II
60.000.000,- √ √ √ √ √ √
MCK/Jamban jamban
Masyarakat miskin
Tujuan 2: Mengurangi
masalah kesenjangan
social ekonomi
Sasaran 1: Tersedianya
penguatan dan
penyertaan modal ke
BUMDes
Program penguatan Prosentase 10% 75% APBDes/ Peningk
kapasitas Pengurus Peningkatan Usaha APBD/ BUMDe
BUMDes & Dukungan BUMDes 350.000.000,- √ √ √ √ √ √ √ APBN
penanaman modal ke
BUMDes
Sasaran 2: Tercapainya
peningkatan
produktivitas dari
produk-produk
unggulan desa di bidang
pertanian, peternakan,
kelautan, perikanan &
kerajinan tangan
Program Fasiitasi Jumlah Kelompok 1 Kelompok 6 Kelompok APBDes/ Kelompu
Pembentukan & UEP didampingi APBD didampi
Pendampingan
kelompok usaha ekonoi 300.000.000,- √ √ √ √ √ √ √
produktif (pengrajin,
iindustri rumah tangga,
dll)
Sasaran 3:
Terbentuknya
penguatan kapasitas
kelompok-kelompok
usaha ekonomi
Program Penguatan Jumlah Kelompok 2 Kelompok 4 Kelompok APBDes/ Kelompu
Kapasitas kelompok- dilatih APBD 6 Klpok
kelompok pertanian;
100.000.000,- √ √ √ √ √
nelayan; peternakan; &
kelompok usaha
pemuda
Sasaran 4: Tersedianya
infrastruktur jalan
penghubung
pemukiman desa
dengan kantong
produksi pertanian dan
perkenunan (JUT)
Program lanjutan Panjang Jalan yg 190 Meter 2.810 Meter APBDes 3.000 M
pembangunan diperkeras/rabat
infrastruktur akses jalan beton 1.000.000.000,- √ √ √ √ √ √ √
ke kantong produksi
pertanian
Tujuan 3: Mengurangi
masalah kesenjangan
social pendidikan
Sasaran 1: Tersedianya
pelayanan dasar yang
mendukung
pemenuhan kebutuhan
dasar pendidikan anak
(sarana-prasarana
pendidikan, masalah-
masalah pendidikan dan
kesejahteraan pendidik)
Program Jumlah Unit PAUD 3 Unit 3 Unit 406.800.000,- √ √ √ √ √ √ √ APBDes PAUD: 3
penyelenggaraan
pendidikan anak usia
dini
Program pembangunan Prosentase Sarapas 50 % 50 % 300.000.000,- √ √ √ √ √ √ √ APBDes %pening
infrastruktur PAUD 100%
sarana/prasarana
pendidikan anak usia
dini
Program peningkatan Prosentase tidak 85 % 15% 15.000.000,- √ √ √ √ √ √ √ APBD/ 100% tid
mutu sumber daya melek pendidikan Swadaya pendidik
manusia (peningkatan
pendidikan bagi
masayarakat putus
sekolah/melek
pendidikan)
Sasaran 2: Tercapainya
peningkatan kapasitas
masayarakat, kader
kesehatan, kader
pendidikan, kader
pembangunan, lembaga
kemasyarakatan desa,
dan aparatur desa
melalui pelatihan dan
pendidikan
Program pelatihan Jumlah lembaga 0 LKD 5 LKD 75.000.000,- √ √ √ √ √ √ APBDes Jumlah L
pembinaan lembaga dilatih
kemasyarakatan
Program Peningkatan & Jumlah Linmas 9 Linmas 9 Linmas 45.000.000,- √ √ √ √ √ √ √ APBDes Jumlah L
penguatan kapasitas terlatih
tenaga
kemanan/ketertiban
Program peningkatan Jumlah Kelompok 0 Kelompok 3 Kelompok 75.000.000,- √ √ √ √ APBDes Jumlah K
kapasitas kelompok dilatih dilatih 3
nelayan/kelautana/peri
kanan
Program peningkatan Jumlah kelompok 0 Kelompok 6 Kelompok 165.000.000,- √ √ √ √ √ √ √ APBDes Jumlah K
kapasitas kelompok dilatih dilatih 6
pertanian/peternakan
Progam peningkatan Jumlah lembaga 1 lembaga 2 lembaga 270.000.000,- √ √ √ √ √ √ √ APBDes Jumlah l
kapasitas aparatur desa Aparatur dilatih (Pemdes) (Pemdes & 2
BPD)
Misi 3:
Mengembangkan dan
meningkatkan kegiatan
kepemudaan, olahraga,
social dan kebudayaan
desa
Tujuan 1:
Meningkatkan income
masyarakat dan desa
Sasaran 1: Tersedianya
sarana-prasarana
olahraga desa
Program lanjutan Stadion Bola Kaki 1 Unit (50%) 1 Unit (50%) 1.000.000.000,- √ √ √ √ √ √ √ APBdes/ 1 Unit (1
pembangunan B.APBD/
infrastruktur sarana B.APBN
prasarana olahraga
milik Desa
Sasaran 2:
Terbentuknya klub bola
kaki desa
Program pembinaan & Klub bola kaki Desa 0 Klub 1 Klub bola 150.000.000,- √ √ √ √ √ √ √ APBdes/ 1 Klub B
fasilitasi pembentukan kaki KATAR B.APBD Desa
klub Des
kepemudaan/olahraga
(klub bola kaki desa)
Sasaran 3: Tercapainya
peningkatan kapasitas
kepemudaan melalui
pelatihan dan dukungan
permodalan usaha
pemuda
Program pelatihan Prosentase 30% 50% 150.000.000,- √ √ √ √ √ √ √ APBdes/ 80 % Pe
kepemudaan peningkatan B.APBD kapasita
kapasitas
kepemudaan
Progam pendampingan Jumlah kelompok 0 Kelompok 4 Kelompok 200.000.000,- √ √ √ √ √ APBDe/ 4 kelmp
dan dukungan usaha pemuda B.APBD pemuda
permodalan usaha
kelompok pemuda
Tujuan 2: Memilihara
nilai kebudayaan dan
kearifan local
Sasaran 1:
Terbentuknya sanggar
kebudayaan desa dan
didukung dengan
ketersediaan sarana-
prasarana sanggar
Program pembinaan Jumlah group 0 Group 1 Group 60.000.000,- √ √ √ √ √ √ APBDe/ 1 Group
dan fasilitasi kesenian B.APBD
pembentukan group
kesenian & kebudayaan
desa
Tujuan 3: Menguatkan
pemberdayaan kaum
difabel
Sasaran 1: Tersedianya
bantuan social kepada
penyandang disabilitas
dan masalah-maslah
social kemasyaraktan
Program pelatihan dan Jumlah difabel 9 Orang 6 Orang 60.000.000 √ √ √ √ √ APBDes/ 15 Oran
penguatan penyandang dilatih/didukung B.APBD dilatih/d
difabel/disabilitas
Misi 4: Peningkatan
pelayanan dan tata
kelola pemerintahan
yang baik berintikan
prinsip-prinsip
transparansi,
akuntabilitas, dan
kemitraan dalam
menyelenggarakan
pemerintahan yang
bersih dan bebas dari
praktek KKN
Tujuan 1:
Mengembangkan dan
meningkatkan system
pelayanan prima.
Sasaran 1: Tersedianya
fasilitas dan operasional
pendukung pelaksanaan
penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
Program penyediaan Prosentase 60% 15% 240.000.000,- √ √ √ √ √ √ √ APBDes 75% Pen
operasional pemerintah penyediaan Operasi
Desa Operasional
Program penyediaan Prosentase 30% 20% 72.000.000,- √ √ √ √ √ √ √ APBDes 50% Pen
operasional BPD penyediaan Operasi
Operasional
Program penyediaan Prosentase 10% 15% 100.800.000,- √ √ √ √ √ √ √ APBDes 25% Pen
operasional/insentif RT penyediaan Operasi
Operasional
Sasaran 2:
Terbentuknya system
administrasi yang baik
dan system informasi
desa yang dapat diakses
oleh masyarakat
Program peningkatan Prosentase 75% 25% 6.000.000,- √ √ √ √ √ √ √ APBDes 100% Pe
pelayanan administrasi pelayanan
& dokumen
kependudukan
Program pendataan & Prosentase 50% 50% 48.000.000,- √ √ √ √ √ √ √ APBDes 100% te
pemutakhiran profil pemutakhiran Prodes
desa Prodes
Program Prosentase 76% 25% 60.000.000,- √ √ √ √ √ √ √ APBDes 100% pe
penyelenggaraan peleyanan informa
informasi publik desa informasi publik
Program pengelolaan Prosentase 50% 30% 90.000.000,- √ √ √ √ √ √ √ APBDes 80% pel
jaringan/instalasi informasi berbasis informa
komunikasi dan web
informasi lokal desa
Tujuan 2:
Meningkatkan
pembentukan produk
hokum desa
Sasaran 1: Tersedianya
produk hokum yang
berkualitas dan
berpihak kepada
masyarakat
Program penyusunan Jumlah Perdes 3 Perdes 2 Perdes 21.000.000,- √ √ √ √ √ √ √ APBDes 5 Perdes
dan pembentukan pertahun
produk hokum desa
Sasaran 2 :
Terwujudnya integritas
dan sinergisitas antara
perencanaan,
pelaksanaan,
pengendalian serta
pertanggungjawaban
pembangunan desa
Program penyusunan Prosentase kualitas 75% 20% 30.000.000,- √ √ √ √ √ √ √ APBDes 95% Kua
dokumen perencanaan perencaanaan perenca
desa
Program penyusan Prosentase kualitas 75% 20% 15.000.000,- √ √ √ √ √ √ √ APBDes 95% Kua
dokumen keuangan dok Keuangan
desa
Program penyusunan Prosentase kualitas 75% 20% APBDes 95% Kua
laporan kepala laporan
9.000.000,- √ √ √ √ √ √ √
desa/penyelenggaraan
pemerintahan desa
Tujuan 3:
Mengembangkan tata
kelola pemerintahan
yang baik dan bersih
dari praktek KKN
Sasaran 1: Terwujudnya
kelembagaan
pemerintahan desa
yang baik dan bersih
serta menjalankan
kemitraan dengan
pemangku kepentingan
di desa
Progam peningkatan Jumlah lembaga 1 lembaga 2 lembaga APBDes Jumlah l
kapasitas aparatur desa Aparatur dilatih (Pemdes) (Pemdes & 270.000.000,- √ √ √ √ √ √ √ 2
BPD)
Sasaran 1: Terwujudnya
proses musyawarah
untuk mufakat dan
keterlibatan masyarakat
dalam perencanaan.
Pelaksanaan dan
pengawasan
pembangunan
Program musyawarah Jumlah musdes 3 Musdes 5 Musdes APBDes Jumlah M
mufakat dalam pertahun 5 kali
66.000.000,- √ √ √ √ √ √ √
perencanaan dan
musyawarah lainnya
BAB IX
PENUTUP

Demikian Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Nisakarang


akhirnya dapat kami selesaikan, besar harapan kami kiranya Dokumen RPJMDesa
ini dapat menjadi pedoman arah pembangunan Desa Horinara kedepan sehingga
dapat “MENUJU DESA MANDIRI YANG RELIGIUS DAN BERBUDAYA”
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Pemerintah tingkat atas bersama para
Pendamping Desa yang telah mendorong dan memfasilitasi kami untuk
merumuskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) dan
kepada semua pihak yang telah mendukung kami dalam proses penyusunan
Dokumen RPJMDesa ini.
Mudah-mudahan dengan adanya Dokumen RPJMDesa ini dapat membantu
memberikan input data dan informasi positif kepada semua pihak baik Lembaga
Donor/ LSM/ pihak swasta/pihak Pemerintah mulai dari tingkat pusat sampai
tingkat Daerah dalam merumuskan kebijakan Pembangunan yang berbasis
masyarakat perdesaan.
Kiranya Tuhan memberkati segala amal dan karya kita. Dengan semangat yang
tinggi dan rela berkorban, mari kita wujudkan masyarakat Desa Horinara agar
“Menuju Desa Mandiri Yang Religius Dan Berbudaya”.

Horinara …. Juni 2022


Kepala Desa Horinara

AKBAR SULAIMAN

35
Form-I-A-1-MASUKAN

6. PENGGALIAN MASALAH DAN POTENSI MELALUI SKETSA DESA


1.1 Potret/Sketsa Desa

1.2 Masalah Dan Potensi dari Sketsa Desa

NO MASALAH POTENSI
1 PAUD - TK Desa Nisakarang hingga saat ini belum memiliki gedung Batu dan pasir, Tenaga
sendiri Kerja
2
3
4
5
6
7

Horinara, … April 2022


Mengetahui ; Ketua Tim Penyusun RPJMDesa
Kepala Desa Horinara Horinara

SIMON KOPONG KIDENG


AKBAR SULAIMAN

2. PENGGALIAN MASALAH DAN POTENSI MELALUI KALENDER MUSIM


2.1 Kalender Musim

Masalah
Pancaroba Kemarau Hujan
/
Keadaan
/ Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nop Des Jan Peb
Kegiatan
Kekurang
an
* *** **** ** ** * **** **** ** **** ** **
Air
Bersih
Penyakit
Muntabe
r
Penyakit
Diare
Genanga
n
Air
Hasil
Panen
Hasil
Pertania
n
Banjir

2.2 Masalah Dan Potensi dari Kalender Musim

NO MASALAH POTENSI
1 Pada Musim Kemarau Masyarakat Desa Nisakarang kekurangan air Pemerintah Desa, BPD,
Warga Masyarakat
2
3
4
5
6
7

Horinara, … April 2022


Mengetahui ; Ketua Tim Penyusun RPJMDesa
Kepala Desa Horinara Horinara

SIMON KOPONG KIDENG


AKBAR SULAIMAN

3. PENGGALIAN MASALAH DAN POTENSI MELALUI BAGAN KELEMBAGAAN


3.1 Diagram Kelembagaan Desa Horinara
3.2 Masalah Dan Potensi dari Diagram Kelembagaan

NO MASALAH POTENSI
1 Hingga saat ini belum ada Tim atau Badan pengelola air minum Warga masyarakat, Tenaga Ahli
2
3
4
5
6
7

Horinara, … April 2022


Mengetahui ; Ketua Tim Penyusun RPJMDesa
Kepala Desa Horinara Horinara

SIMON KOPONG KIDENG


AKBAR SULAIMAN

FORMAT 4 (F.4) PENGELOMPOKAN MASALAH

NO MASALAH POTENSI
1 Hingga saat ini belum ada Tim atau Badan pengelola air minum Warga masyarakat, Tenaga Ahli
2
3
4
5
6
7

Horinara, … April 2022


Mengetahui ; Ketua Tim Penyusun RPJMDesa
Kepala Desa Horinara Horinara

SIMON KOPONG KIDENG


AKBAR SULAIMAN

Anda mungkin juga menyukai