AKBAR SULAIMAN
i
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Lampiran- lampiran :
1. Penggalian Masalah dan Potensi Melalui Sketsa Desa
2. Penggalian Masalah dan Potensi Melalui Kalender Musim
3. Penggalian Masalah dan Potensi Melalui Bagan Kelembagaan
4. Pengelompokan Masalah
5. Penentuan Peringkat Masalah
6. Hasil Pengkajian Tindakan Pemecahan Masalah
7. Penentuan Peringkat Tindakan
8. Tabel Daftar Program dan Kegiatan RPJMDesa Tahun 2023 – 2028 yang
bersumber dari APBDesa
9. Tabel Daftar Program dan Kegiatan RPJMDesa Tahun 2023– 2028 yang
bersumber dari APBD/APBD Provinsi/APBN
10. SK Kepala Desa tentang Pembentukan Tim Penyusun RPJMDesa
11. Berita Acara Musawarah RPJMDesa
12. Daftar Hadir Rapat Pembahasan RPJMDesa
13. SK Persetujuan BPD atas Rancangan Peraturan Desa tentang RPJMDesa
iii
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
Pasal 2
(1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa diajukan oleh pemerintah
desa;
(2) Dalam penyusunan RPJMDesa, Pemerintah Desa harus memperhatikan dengan
sungguh-sungguh aspirasi yang berkembang di masyarakat yang diwadahi oleh
LPM/LKMD;
(3) Rancangan RPJMDesa yang berasal dari pemerintah desa disampaikan oleh
Kepala Desa kepada pemangku kepentingan yaitu LPM/LKMD, LKD, PKK-Desa,
KPM, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan sebagainya.
(4) Setelah menerima rancangan RPJMDesa, Pemerintah Desa melaksanakan
Musrembang Desa untuk mendengarkan penjelasan Kepala Desa tentang
perencanaan pembangunan desa;
(5) Jika rancangan RPJMDesa berasal dari Pemerintah Desa, maka Pemeritah Desa
mengundang LPM/LKMD, lembaga-lembaga kemasyarakatan, tokoh agama,
tokoh masyarakat dan lain-lain untuk melakukan MusrembangDes membahas
RPJM-Desa
(6) Setelah melakukan Musrembang-Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (4)
maka Pemerintah Desa menyelenggarakan rapat paripurna yang dihadiri oleh
BPD dan Pemerintah Desa serta LPM/LKMD dan lembaga kemasyarakatan
dalam acara penetapan persetujuan BPD atas rancangan RPJMDesa menjadi
RPJMDesa yang dituangkan dalam peraturan desa;
(7) Setelah mendapat persetujuan, Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud dalam
ayat(5)
(8) Maka Kepala Desa menetapkan RPJMDesa, serta memerintahkan Sekretaris
Desa untuk mengundangkannya dalam Lembaran Desa.
BAB III
Pasal 3
(1) Pemerintah Desa wajib mengembangkan nilai-nilai demokrasi para anggotanya
untuk mengambil keputusan yang dikoordinir oleh forum Musrembang-Desa;
(2) Mekanisme pengambilan keputusan dalam forum Musrembang-Desa dalam
perencanaan pembangunan desa berdasarkan musyawarah dan mufakat.
-3-
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 4
Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam peraturan RPJMDesa ini akan diatur
lebih lanjut dengn Peraturan Kepala Desa atau Keputusan Kepala Desa.
Pasal 5
Peraturan Desa tentang RPJM-Desa ini mulai berlaku pada saat diundangkan agar
setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan desa
ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Desa Horinara
Ditetapkan di : Horinara
Pada tanggal : ….. April 2022
KEPALA DESA HOINARA,
AKBAR SULAIMAN
Diundangkan di : Horinara
Pada tanggal: ….April 2022
SEKRETARIS DESA HORNARA
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayahyangberwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai kesatuan masyarakat hukum, desa perlu untuk selalu memikirkan
bagaimana kondisi desanya di masa yang akan datang, sehingga desa tersebut
bertambah maju. Untuk mewujudkan harapan tersebut, berdasarkan sumber
daya, potensi dan masalah yang dimiliki,maka desa perlu menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDEsa) atau-langkah-langkah yang
perlu dilakukan selama 6 (enam) tahun.
Pemerintah Desa dalam menyelenggarakan urusan pembangunan desa perlu
mendasarkan pada perencanaan pembangunan desa yang sistematis,
terarah,terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan. Hal tersebut
dimaksudkan agar pelaksanaan pembangunan dapat secara efektif, efisien dan
tepat sasaran dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
masyarakat desa. Oleh karena itu, diperlukan adanya sistem perencanaan
pembangunan desa yang merupakan satu kesatuan tata cara perencanaan
pembangunan desa guna menghasilkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa (RPJMDesa) untukjangka waktu 6 (enam) tahun maupun Rencana Kerja
Pemerintahan Desa (RKPDesa) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
Sistem penyusunan dokumen perencanaan pembangunan desa mengg unakan
pendekatanperencanaan partisipatif Pembangunan Masyarakat Desa yaitu sistem
penyusunan perencanaan yang dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak
yang berkepentingan dengan pembangunan desa. Pelibatan pihak-pihak dimaksud
dalam rangka untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki serta
tanggungjawab bersama dalam pelaksanaan rencana pembangunan bagi
kemajuan desa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana
Kerja PemerintahDesa merupakan satu-satunya dokumen perencanaan di desa.
Setiap aspek rencana pembangunan harus disusun berdasarkan kajian masalah
dan potensi yang ada di desa. Hal yang terpenting adalah melakukan kajian
masalah dan potensi secara menyeluruh agar menghasilkan perencanaan yang
matang dan relevan sehingga arah, tujuan dan kebijakan pembangunan desa
tersaji dalam dokumen Rencana Pembangunan Desa diselenggarakan
berdasarkan asas demokrasi dengan prinsip prinsip kebersamaan, berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan serta kemandirian dengan menjaga
kemajuan dan kesatuan desa.
PembangunanDesadilaksanakandengansistemPerencanaanpenyelenggaraanNegar
a, dan mempunyai keterkaitan serta tidak terpisahkan dari sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah.
Diharapkan menjadi Dokumen Perencanaan yang bermakna strategis sehingga
dapat menjadi kerangka acuan pembangunan oleh instansi teknis yang terkecil
baik di tingkat Pemerintah Daerah Kabupaten, Provinsi maupun Nasional yang
selanjutnya akan terwujudnya Pembangunan yang lebih baik, efektif dan
efisiensi.
-5-
4. Memudahkan dalam penyusunan RKPDesa, APBDesa dan daftar
UsulanKegiatan (DUK) ke tingkat Kabupaten.
2. TUJUAN :
1. Mengkoordinasi antar pelaku pembangunan;
2. Menjamin terciptanya sinkronisasi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan;
3. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat;
4. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya yang ada di desa secara
efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan;
5. Menjadi acuan dalam pelaksanaan pembangunan di desa;
6. Sebagai instrumen (alat) penilai atas tiap kegiatan yang diselenggarakan
(apakah kegiatan yang dilaksanakan sesuai yang direncanakan pada
RPJMDesa atau kegiatan strategis tahunan yang disepakati.
3. MANFAAT
1. Agar masyarakat dapat mengekspresikan perencanaan dari bawah
secarasistematis, terarah, terfokus dan konsisten;
2. Merupakan komitmen bersama pemerintah dan masyarakat desa untuk
membangun dalam jangka waktu yang telah disepakati;
3. Menjadi acuan dalam mengevaluasi proses, pelaksanaan dan dalam
kurun waktu tertentu;
4. Lebih menjamin kesinambungan pembangunan;
5. RPJMDesa sebagai dokumen induk perencanaan pembangunan desa;
6. Sebagai pemberi arah seluruh kegiatan pembangunan yang ada di desa;
7. Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan
denganprogram-program pembangunan dari pemerintah;
8. Dapat mendorong pembangunan swadaya dari masyarakat;
9. Menampung seluruh usulan baik dari swadaya maupun diusulkan
pembiayaannya ke tingkat lebih atas.
3. LANDASAN HUKUM
Peraturan perundangan yang di jadikan dasar dan acuan penyusunan Dokumen
RPJMDesa adalah antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Pe raturan Pemerintah Nomor43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
Yang Bersumber Dari APBN;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 tentang
Penhgelolaan Keuangan Desa;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014tentang Pedoman
Pembangunan Desa;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 111 Tahun 2014 tentang Tata Cara
Penyusunan Peraturan Di Desa;
7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
TransmigrasiNomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Kewenangan Desa;
8. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah;
9. Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengadaan Barang dan
Jasa di Desa;
10.Peraturan Bupati Flores Timur Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penetapan
Kewenangan Desa;
11.Peraturan Bupati Flores Timur Nomor 19 Tahun 2015 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa;
12.Peraturan Bupati Flores Timur Nomor 11 Tahun 2016 tentang Teknis
PenyusunanDokumen RPJMDesa dan RKPDesa;
13.PeraturanDesa Horinara Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa Horinara tahun 2017-2022.
-6-
4. HUBUNGAN RPJMDesa DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA
Kedudukan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Horinara
Tahun 2023 – 2028 dalam tatanan dokumen perencanaan pembangunan desa
merupakan dokumen perencanaan yang tidak dapat dipisahkan atau dengan kata
lain terintegrasi dengan dokumen Perencanaan Nasional dan Daerah. Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Horinara Tahun 2023 – 2028
yang disusun berpedoman pada Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kabupaten
Flores Timur Tahun 2023-2026. Adapun RPD Kabupaten Flores Timur disusun
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Flores Timur dan RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Timur, sedangkan
RPJM Provinsi Nusa Tenggara Timur disusun berpedoman pada RPJP Provinsi Nusa
Tenggara Timur dan RPJMN.
-7-
7. Penentuan Peringkat Tindakan;
8. Tabel Program dan Kegiatan RPJMDesa Tahun 2023 – 2028;
9. Tabel Daftar Program dan Kegiatan RPJMDesa Tahun 2023-2028 yang
bersumber dari APBD/APBD Provinsi/APBN;
10. Surat Keputusan Kepala Desa tentang Pembentukan TimPenyusun
RPJMDesa;
11. Berita Acara Musrenbang RPJMDesa;
12. Daftar Hadir Rapat;
13. SK Persetujuan BPD tentang Rancangan Peraturan Desa tentang
RPJMDesa.
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DESA
1. PETA DESA
-8-
PEMUKIMAN DESA HORINARA
-9-
2. SEJARAH DESA HORINARA
Pada jaman tempo dulu Desa/Kampung disebut dengan “Lewo” Oleh karena itu
maka Desa horinara sebelum berubah namanya, pada waktu itu namya disebut
“Lewo Horowura-Adonara”.
Karena pengsruh perkembangan jaman serta pertumbuhan penduduk yang
semakin bertambah dari tahun ke tahun, maka dibangunlah pemukiman
sekitarnya yang disebut Riang Serang, kemudian sesiring dengan perjalanan
waktu, akhirnya nama Riang Serang disebut dengan Lewo Horowura – Adonara
Riang Serang.
Perkembangan selanjutnya , Nama Lewo Horowura- Adonara Riang Serang
tersebut di atas diubah menjadi Lewo Horowura- Adonara Riang Baka( Desa Gaya
Lama).
Kemudian pada tahun 1968 Nama Desa Horowura- Adonara Riang Baka diubah
menjadi nama Desa Horinara ( Desa Gaya Baru ).
Desa Horinara ( Horowura Adonara Riang Baka terdapat 5 Dasar Lewo (Desa
Horinara) yaitu :
1. Lein Lau;
2. Werann Rae;
3. Hikun Teti;
4. Wanan Lalu;
5. Uak Tukan Wai Matan.
Dari ke Lima Dasar Lewo di atas ,mempunyai Hak dan kewajiban masing-masing
di dalam mengatur tatanan kehidupan di Lewo Tana ( Desa Horinara) sebagai
berikut :
1. Kebelen Lein Lau;
2. Kebelen Weran Rae;
3. Hikun Teti – Lakonawa;
4. Wanan Lali – Belang;
5. Uak Tukan Wai Matan – Watowai.
Selain Lima Dasar Lewo ( Desa Horinara) tersebut di atas terdapat 7 (tujuh) buah
Suku Yaitu :
1. Suku Kebelen;
2. Suku Watowai;
3. Suku Belang;
4. Suku Lakonawa;
5. Suku Lamapaha;
6. Suku Bahy;
7. Suku Lewokeleng.
Simbol-simbol Adat dan Pemerintahan:
1. Simbol Adat dan Pemerintahan : Begu Nobung
2. Simbol Adat :
1. Rumah Adat Kebelen Lein Lau Lewo Horowura;
2. Rumah Adat Kebelen Werang Rae Lewo Horowura;
3. Rumah Adat Hikun Teti Lewo Horowura;
4. Rumah Adat Wanan Lali Lewo Horowura;
5. Rumah Adat Uak Tukan Wai Matan Lewo Horowur.
Selain Simbol Adat dan Pemerinthan di atas masih terdapat Simbol Adat Lainnya :
Oring Bele dan Nuba Nara.
Tokoh- Tokoh yang pernah memimpin Lewo Tana Horowura-Adonara Riang Baka
sejak lewo Tana berdiri dengan sebutan berbeda-beda hingga saat ini antara lain:
Temukung :
1. Wisok Ose Ama
2. Peka Tupen
Kampung :
1. Horowura : Doni Tenuen
2. Ring Baka : Daten Libak
3. Horowura : Kasem Doni
4. Riangbaka : Miden Lema Lesu
-10-
Pnj. Kepala Kampung :
1. Horowura : Japar Peka Payon
2. Riang Baka : Umar Kopong Libak
Kepala Desa Pada masa Orde Baru (melalui Pemilihan ):
1. Wahib Boli Bayen
2. Hendrikus Payong Kidi
3. Moses Medhon Ana
4. Markus Mamung Sare
5. Hajral Tela Sabon
6. Qadar Dja’far
7. Hamid Ahmad ( Kepala Desa)
8. Lukas Kia Pura ( Pnj. Kepala Desa)
9. Dominikus Doni Lakonawa ( Pnj. Kepala Desa)
10. Drs.H. Kadir Kopong Notan
11. Kornelis Kowa Deket S.Sos (Pnj. (kepala Desa)
12. Drs.H. Kadir Kopong Notan ( dua periode )
13. Akbar Sulaiman (saat ini)
1. Pertanian
a. TanamanPangan
1. Jagung 30 Ha
2. Ubi Kayu 3 Ha
3. Ubi Jalar 0,01 Ha
4. Kacang Panjang - Ha
5. Kacang Tanah -
6. Cabe -
7. Tomat -
8. Terung -
9. Talas 0,05 Ha
10.Terung -
11.Umbi-umbian lain 1 Ha
b. TanamanBuah-buahan
1. Mangga 6 Ha
2. Nenas 2 Ha
3. Salak 13 Ha
4. Pisang 5,5 Ha
5. Alpokat 3 Ha
6. Rambutan 1,5 Ha
7. Pepaya 0,5 Ha
8. Nangka 1 Ha
9. Sirsak 0,02 Ha
10.Jambu Air 0,2 Ha
11.Jeruk Nipis 0,01 Ha
12.Limau 0,05 Ha
13.Belimbing 0,02 Ha
14.Durian 0,02 Ha
15.Sawo 0,01 Ha
16.Kedondong -
17.Buah Naga 0,02 Ha
18.Markisa -
c. Tanaman ApotikHidup Dan Sejenisnya
1. Jahe 0,6 Ha
2. Kunyit 0,6 Ha
3. Leng kuas 0,5 Ha
4. Meng kudu - Ha
5. Daun Sirih 1,5 Ha
6. Daun Sereh 0,12 Ha
7. Temu Lawak 1 Ha
8. Temu Hitam 0,02 Ha
9. Temu Putih 0,06 Ha
10.Kencur -
2. Perkebunan
1. Kelapa 187,5 Ha
2. Coklat 147 Ha
3. Pinang 6 Ha
4. Jambu Mete 51 Ha
5. Kemiri 8 Ha
6. Pala 31 Ha
7. Vanili 2,2 Ha
8. Lada 0,2 Ha
9. Cengkeh 0,5 Ha
10. Kopi 2,6 Ha
11.
3. Kehutanan
1. Bambu 3 Ha
2. Jati 5 Ha
3. Mahoni 3 Ha
4.
4. Peternakan ekor
1. Sapi 23 ekor
2. Babi 71 ekor
3. Kambing 174 ekor
4. AyamKampung 391 ekor
5. Ayam Broiler -
6. Bebek
7. Anjing 116 ekor
8. Kucing 173 ekor
9. Domba 1 ekor
-13-
5. Perikanan Darat
1. Lele 55 ekor
2.
6. BahanGalian
1. Batu kali -
2. Pasir
8. Ruang Publik/Taman
1. Hutan Adat 3,45 Ha
2. Tanah Adat 28,45 Ha
3. Alun-alun 290 M2
4. Lapangan Olah raga 0,5447 Ha
Tenaga Kependidikan :
1. TK : 2 guru Murid : 18 anak
2. RA : 3 Guru Murid : 37 anak
3. MIS : 11 Guru Murid : 126 anak
4. SDK : 10 Guru Murid : 63 anak
5. MTS : 12 guru Murid : 83 anak
Data Penduduk menurut Tingkat Pendidikan;
Tabel 6.1. Tingkat Pendidikan Desa Horinara
STATUS PENDIDIKAN
TINGKAT
NO BLM TAMAT TAMAT TIDAK TAMAT KET.
PENDIDIKAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 TK / RA 29 18 47 0 0 0 0 0 0 47
SD,
2 127 76 203 48 74 122 35 67 102 427
MI/SEDERAJAT
3 SLTP/SEDERAJAT 40 35 75 66 91 157 37 53 90 322
5 D2 0 0 0 4 2 6 0 6
6 D3 0 0 0 7 11 18 0 0 0 18
7 D4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 S1 22 18 40 27 34 61 0 0 0 101
JUMLAH 255 183 438 230 276 506 108 163 271 1.215
TOTAL JUMLAH 438 506 271 1.215
Sumber : Profil Desa Horinara Tahun 2021
-15-
-16-
KEPALA DESA
BPD AKBAR SULAIMAN
SEKRETARIS DESA
SIMON KOPONG KIDENG
KEPALA DESA
AKBAR SULAIMAN
SEKRETARIS DESA
KASIE PEMERINTAHAN KASIE PEMBANGUNAN
KASIE
KESRA KAUR KAUR
KAUR
KEUANGAN UMUM
ADMIN
-17-
5. Organisasi Keagamaan
1. Takmir Masjid Nurul Ichsan
2. Dewan Stasi st. Stefanus
3. Remaja Masjid
4. Orang Muda Katolik
5. Santa Ana stasi st.Stefanus
6. Majelis Taklim
-18-
LKMD PEMDES
BPD
RT/RW PKK
Dasa Wisma
Sekolah
SD/MIs,TK Remaja
/RA,MTs
Masjid
GELORAH MASYARAKAT DESA
HORINARA
POKTAN / TPA
GAPOKTAN
OMK
KUBE
KBG
PEKkA
BUMDES Santa Anna
SEKAMI
-20-
9. MASALAH/ ISU STRATEGIS YANG DIHADAPI DESA
Berdasarkan Penjaringan masalah yang dilakukan disetiap dusun dengan
menggunakan alat bantu; Peta Desa (Sketsa Dusun), Kelender Musim,
Diagram Kelembagaan, maka didapati berbagai masalah sebagai berikut :
-21-
-22-
1. Rendahnya daya saing Desa - Sarpras dan Bibit untuk Kelompok Tani,
khususnya di bidang Pertanian, Perikanan darat masih UEP, Bumdes,
Peternakan, Perikanan darat, sangat kurang Kube, Sumber Mata
ekonomi, sumber daya manusia, - Kurangnya Sarpras / Air, Masyarakat
SDA dan infstruktur peralatan dan Bibit Petani/Pekebun,
untuk Pertanian / Lahan
Perkebunan, Peternakan
- Sistem pertanian ladang
yang bergantung pada
curah hujan
- Lemahnya manajemen
Kelompok
- Pola hidup masyarakat
yang konsumtif
-23-
BAB III
2.1. VISI
Visi Pembangunan desa adalah suatu gambaran yang menantang tentang
kondisi desa yang diinginkan akhir periode perencanaan pembangunan desa
yang direpresentasikan dalam sejumlah sasaran hasil pembangunan yang
dicapai melalui berbagai strategi, kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan desa dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penetapan visi
pembangunan desa sebagai bagian dari perencanaan strategis desa, merupakan
suatu langkah penting dalam perjalanan pembangunan suatu desa mencapai
kondisi yang diharapkan. Visi Pembangunan Desa Horinara Tahun 2023 – 2028
disusun berdasarkan pada sumber utama dari visi kepala desa yang terpilih
melalui proses pemilihan kepala desa secara langsung yang saat ini sedang
menjabat. Visi dan Misi dalam RPJMDesa ini ditetapkan untuk tahun 2023 –
2028 yang dilakukan dengan pendekatan partisipatif dengan melibatkan pihak-
pihak yang berkepentingan di desa Horinara seperti Pemerintah Desa, BPD,
tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan masyarakat pada umumnya.
Serta pertimbangan kondisi eksternal desa seperti satuan wilayah kerja
pembangunan dikecamatan dan kabupaten. Namun dimungkinkan apabila
kepala desa terpilih,dalam pemilihan kepala desa yang akan datang akan
merubah visi dan misi yang disesuaikan dengan visi dan misi yang
bersangkutan.
Visi pembangunan desa tahun 2023– 2028 Ini disusun dengan mengacu/
memperhatikan visi pembangunan desa menurut undang-undang tentang Desa
dan visi pembangunan daerah yang termuat dalam Rencana Pembangunan
Daerah (RPJMD) Kabupaten Flores Timur Tahun 2023-2026, yakni “Flores
Timur yang Maju, Sejahtera, Bermartabat, dan Berdaya Saing”., maka
berdasarkan pertimbangan di atas Visi Desa Horinara Tahun 2023 - 2028
adalah
“MENUJU DESA MANDIRI YANG RELIGIUS DAN BERBUDAYA”
-25-
Visi tersebut memiliki 3 (tiga) pokok pikiran yang diuraikan sebagai berikut :
DESA MANDIRI, adalah desa yang mempunyai ketersediaan dan akses terhadap
pelayanan dasar yang mencukupi, infra struktur yang memadai,
aksesibilitas yang tidak sulit, pelayanan umum yang bagus,
penyelenggaraan pemerintahan yang baik, dan dapat memenuhi
kebutuhan sendiri serta tidak semata tergantung bantuan
pemerintah atau mengatur dan membangun desanya dengan
memaksimalkan potensi sumber daya manusia dan sumber daya
alam.
DESA RELIGIUS, adalah desa yang masyarakatnya taat dan patuh menjalankan
ajaran agama, bersikap toleran, selalu menjalin kerukunan hidup
beragama.
DESA BERBUDAYA, adalah desa maju mandiri yang masyarakatnya tidak
meninggalkan akar budaya dan asal usul, hidup beretikakan
moral dan adat istiadat sebagai cara hidup yang terus
berkembang dan diturunkan ke generasi berikutnya.
Dengan demikian maka Desa Mandiri merupakan desa maju yang berkemampuan
melaksanakan pembangunan desa untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat
dengan TIGA ketahanan yang berkelanjutan, yakni :
1. Ketahanan Sosial Budaya;
2. Ketahanan ekonomi; dan
3. Ketahanan ekologi.
Undang-Undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, memberikan pengakuan dan
penyerahan kekuasaan berskala desa. Maka Desa memiliki 4 (empat) kewenangan,
yaitu kewenangan dibidang:
1. Penyelenggaraan pemerintahan desa;
2. Pelaksanaan pembangunan desa;
3. Pembinaan kemasyarakatan desa; dan
4. Pemberdayaan masyarakat desa.
Kewenangan ini dilakukan berdasarkan
a. prakarsa masyarakat,;
b. hak asal usul, dan;
c. adat istiadat desa.
2.2. MISI
Untuk mencapai visi Menuju Desa Mandiri Yang Religius Dan Berbudaya, maka Desa
Horinara dengan menyediakan akses untuk pelayanan pendidikan dan kesehatan
yang murah dan bermutu.
1. Peningkatan Kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik;
2. Peningkatan kualitas lingkungan hidup;
3. Peningkatan daya saing Desa khususnya di bidang ekonomi, sumber daya
manusia dan infstruktur;
4. Peningkatan kualitas layanan pendidikan masyarakat;
5. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat;
6. Penanggulangan Kemiskinan, stunting dan ketimpangan hubungan sosial
Kemasyarakatan;
7. Peningkatan Pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak .
-26-
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
Dalam mewujudkan VISI melalui pelaksanaan MISI yang telah ditetapkan tersebut,
maka perlu adanya kerangka yang jelas pada setiap Misi menyangkut tujuan dan
sasaran yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran pada setiap Misi yang akan
dijalankan akan memberikan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan
desa dalam mendukung pelaksanaan Misi dimaksud.
Tujuan dan sasaran pada pelaksanaan masing-masing misi diuraikan berikut:
MISI TUJUAN SASARAN
Misi Pertama : 1. Terwujudnya tata kelola 1. Meningkatnya kualitas
Peningkatan Kualitas pemerintahan yang baik penyelenggaraan pemerintahan dan
penyelenggaraan pelayanan publik
pemerintahan dan
pelayanan publik
1. Terwujudnya 1. Terpenuhinya kebutuhan dasar
Misi Kedua pembangunan yang masyarakat secara adil dan merata.
Peningkatan kualitas merata, berkeadilan dan
berkelanjutan. 2. Meningkatnya Kualitas Lingkungan
lingkungan hidup
Hidup
1. Terwujudnya daya saing 1. Terwujudnya Daya Saing Ekonomi
Misi Ketiga Desa. Desa.
Peningkatan daya saing 2. Terwujudnya daya saing SDM
Desa khususnya di bidang 3. Terwujudnya daya saing
ekonomi, sumber daya Infrastruktur
manusia dan infstruktur 4. Meningkatnya partisipasi pemuda
dalam pembangunan
Misi Keempat 1. Terwujudnya Kualitas 1. Meningkatnya kualitas layanan dan
Peningkatan kualitas Pendidikan bagi Kegiatan penyelenggaraan
layanan pendidikan guru/Pendamping/Tuto pendidikan masyarakat.
masyarakat r dan peserta didik.
1. Terwujudnya Derajat 1. Meningkatnya derajat kesehatan
Kesehatan masyarakat masyarakat
Misi Kelima
yang berkualitas
Peningkatan derajat
2. Terwujudnya kualitas 1. Meningkatnya Kualitas pengendalian
kesehatan masyarakat
layanan kesehatan Penduduk dan layanan KB
masyarakat
Misi Keenam 1. Tercapainya kualitas 1. Meningkatnya kesejahteraan sosial
Penanggulangan kesehatan dan masyarakat
Kemiskinan, stunting dan kesejahteraan
ketimpangan hubungan masyarakat
sosial Kemasyarakatan
Misi Ketujuh 1. Tercapainya 1. Meningkatnya partisipasi kaum
Peningkatan Keharmonisan dalam perempuan dalam pembangunan
Pengarusutamaan gender, kehidupan berkeluarga desa
pemberdayaan perempuan 2. Terciptanya generasi muda yang
dan perlindungan anak berpotensi
-27-
BAB V
STRATEGI PEMBANGUNAN
Dalam rangka pencapaian visi dan misi Pembangunan Jangka Menengah Desa
Horinara tahun 2023– 2028, maka perlu dirumuskan beberapa strategi
pembangunan desa yang sinergis dan komprehensif.
Strategi pembangunan dapat dilaksanakan dengan terlebih dahulu melihat
sejauh mana peluang dan tantangan serta kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki oleh desa Horinara.
Strategi pembangunan desa Horinara yang telah dijabarkan diatas berdasarkan visi
dan misi pembangunan desa Horinara yang akan dilaksanakan selama 6 tahun,
dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
1. Peningkatan kualitas pelayanan public
2. Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Pemerintahan Desa
3. Optimalisasi Potensi PAD
4. Peningkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan Desa
5. Peningkatan kualitas pengawasan, penyelenggaraan pemerintah Desa
6. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pemilu.
7. Peningkatan kualitas Perencanaan, Penganggaran, dan Pengawasan.
8. Peningkatan kesadaran hokum
9. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang mitigasi, pencegahan dan
penanggulangan bencana.
10. Validasi dan Pendataan PMKS
-28-
-29-
Dengan kekuatan yang telah dimiliki maka segala upaya yang sedang dilakukan
pada dasarnya akan mendapatkan tantangan yang akan dihadapi dengan strategi
sebagai berikut :
- Menciptakan sarana produksi yang ramah lingkungan
- Pemberdayaan kelompok masyarakat desa
- Membangun kerjasama yang baik dan memberi peluang usaha bagi warga
desa
Setiap kelemahan yang timbul dalam menghadapi tantangan akan dilakukan strategi
sebagaimana dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Mengembangkan kegiatan produksi dengan memanfaatkan potensi sumber
daya lokal
2. Peningkatan akses informasi dan transportasi desa
3. Merehabilitasi lahan dan hutan demi kepentingan warga desa
4. Pelestarian dan pengembangan budaya lokal yang berorientasi pada
peningkatan pendapatan warga desa di bidang pariwisata dan ekonomi
produktif.
5.3. Arah Kebijakan Pembangunan Desa
Tujuan yang paling utama dalam pembangunan desa adalah upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu guna mewujudkan tujuan tersebut maka
sangat diperlukan rumusan arah kebijakan pembangunan desa Horinara selama
periode 2023 – 2028.
Adapun arah kebijakan pembangunan desa Horinara mengacu pada misi desa
Horinara sebagai berikut :
5.3.1. Misi Pertama :
Peningkatan Kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik, bertujuan untuk Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang
baik;
5.3.2. Misi Kedua :
Peningkatan kualitas lingkungan hidup. Tujuannya adalah Terwujudnya
pembangunan yang merata, berkeadilan dan berkelanjutan;
5.3.3. Misi Ketiga :
Peningkatan daya saing Desa khususnya di bidang ekonomi, sumber
daya manusia dan infstruktur, dengan tujuan 1. Terwujudnya daya saing
Desa;
5.3.4. Misi Keempat :
Peningkatan kualitas layanan pendidikan masyarakat, bertujuan untuk
Terwujudnya Kualitas Pendidikan bagi guru/Pendamping/Tutor dan
peserta didik;
5.3.5. Misi Kelima :
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Adapun misi ini bertujuan
untuk :
1. Terwujudnya Derajat Kesehatan masyarakat yang berkualitas
2. Terwujudnya kualitas layanan kesehatan masyarakat
5.3.6. Misi Keenam :
Penanggulangan Kemiskinan, stunting dan ketimpangan hubungan
sosial Kemasyarakatan, dengan tujuan agar tercapainya kualitas
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat ;
5.3.7. Misi Ketujuh :
Peningkatan Pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak, dengan tujuan agar terciptanya keharmonisan
dalam kehidupan berkeluarga dan Masyarakat.
-30-
BAB VI
ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa dan Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2015
tentang Pengelolaan Keuangan Desa, keuangan desa adalah semua hak dan
kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai
dengan uang, termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan
dengan hak dan kewajiban desa tersebut, sedangkan pengelolaan keuangan desa
adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, penata usahaan, pelaporan serta pertnggungjawaban, dan pengawasan
keuangan desa.
Sistem perencanaan pembangunan desa memiliki salah satu tujuan untuk
menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan.
Agar Visi dan misi dan program serta kegiatan termuat dalam dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) dapat tercapai atau terealisasi
maka memerlukan adanya dukungan anggaran yang relevan, konsisten dan
signifikan.
Penyusunan RPJMDesa akan menghasilkan rencana pembangunan yang telah
mempertimbangkan berbagai kemungkinan dari sisi kemampuan penganggaran.
Kemampuan anggaran desa diperkirakan dalam bentuk pagu atau platform indikatif
anggaran desa yang akan berlaku selama 6 (enam) tahun kedepan. Mekanisme dan
substansi penetapan perencanaan dikaitkan dengan penganggaran ini diharapkan
akan lebih mengoptimalkan pelaksanaan pembangunan desa dalam rangka
mencapai visi, misi dan program pembangunan desa.
Dalam rangka meningkatkan kemandirian desa, sudah saatnya digali semua potensi
sumber daya dan modal dasar desa yang dimiliki. Untuk itu perlu dilakukan
identifikasi yang maksimal atas potensi sumber daya manusia, sumber daya alam,
sumber daya buatan dan sumber daya keuangan, untuk selanjutnya sumber daya
tersebut dikembangkan menjadi pendukung utama dari berbagai kegiatan yang akan
menghasilkan nilai tambah yang berdaya saing tinggi sehingga mampu mendukung
kemandirian desa.
Pendapatan desa Horinara meliputi semua penerimaan uang melalui rekening yang
merupakan hak desa Horinara dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar
kembali oleh desa.
Pengelolaan pendapatan desa sampai dengan tahun anggaran 2022 berdasarkan
pada Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 113 tahun 2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa dan Peraturan Bupati Flores Timur nomor 19 tahun 2015 tentang
Pengelolaan keuangan desa.
Belanja Desa meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan
kewajiban desa dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh desa.
Pembiayaan desa meliputi semua penerimaan yang perlu dibayarkan kembali dan
atau pengeluarannya yang perlu diterima kembali baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun tahun anggaran berikutnya terdiri atas penerimaan
pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Penerimaan pembiayaan desa mencakup
sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) tahun sebelumnya, pencairan dana
cadangan, hasil penjualan kekayaan desa dan penerimaan pinjaman. Pengeluaran
pembiayaan mencakup pembentukan dana cadangan, penyertaan modal dan
pembayaran utang.
-31-
Pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa adalah Kepala Desa, karena
jabatannya mempunyai kewenangan menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan
keuangan desa yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh pelaksana teknis
pengelolaan keuangan desa yang diangkat dari perangkat desa yang ditunjuk.
6.1. Arah Pengelolaan Pendapatan Desa
6.1.1. Kondisi Pendapatan Desa
Pendapatan desa meliputi semua penerimaan yang merupakan hak desa dalam satu
tahun anggaran yang akan menentukan pendapatan desa, dimana merupakan
perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber
pendapatan. Sumber-sumber pendapatan desa meliputi pendapatan asli desa
(PADesa), dana perimbangan, lain-lain pendapatan desa dan pinjaman .
Selama 2 (dua) tahun terakhir pendapatan Desa Horinara mengalami fluktuatif,
dimana pendapatan desa naik turun setiap tahunnya pada tahun 2021 sebesar Rp.
1.127.876.341,30 dan Tahun 2022 Rp. 1.463.279.928,46 dengan sisa lebih
perhitungan anggaran (SILPA) tahun sebelumnya sebesar Rp 0.-
Kebijakan umum pembiayaan Pemerintah Desa Horinara secara ringkas adalah
sebagai berikut:
Anggaran diupayakan dapat memenuhi prinsip keseimbangan finansial, yaitu antara
pendapatan dengan belanja terdapat keseimbangan (tidak terjadi defisit maupun
surplus), namun demikian dalam beberapa kondisi yang cukup beralasan dan dapat
dipertanggungjawabkan apabila terjadi defisit atau pun surplus hal tersebut dapat
ditolerir. Dalam hal APBDesa terjadi surplus (pendapatan lebih besar dari pada
belanja, sehingga terdapat surplus APBDesa), maka kebijakan yang diambil adalah
sebagai sisa lebih perhitungan anggaran tahun berjalan. Apabila APBDesa
mengalami defisit (pendapatan lebih kecil dari pada belanja, sehingga terdapat
defisit APBDesa), maka kebijakan yang dapat diambil antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Memanfaatkan anggaran yang berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran
pada tahun lalu.
2. Melakukan rasionalisasi dan efisiensi belanja berdasar kriteria urutan
prioritas urgensi dan pembiayaannya.
3. Mencari pinjaman Pemerintah Desa kepada masyarakat untuk kepentingan
pendanaan pembangunan desa. Namun demikian sebelum melakukan
pinjaman desa perlu dianalisis secara detail dengan mempertimbangkan
beberapa halebagai berikut:
a. Syarat pinjaman hendaknya yang lunak (tingkat bunga relatif rendah,
ada masa tenggang/grace period, jangka waktu pengembalian pinjaman
relatif lama dan aman untuk perencanaan pengembaliannya, prosedur
pengajuan dan pencairan pinjaman jelas, efisien dan cepat, serta tidak
ada ikatan politik apapun;
b. Tujuan pinjaman hendaknya untuk tujuan pendanaan
program/kegiatanyang memiliki multiplier effect tinggi serta cost
recovery; serta
c. Perlu dilakukan kajian secara ilmiah dan memadai dalam hal
kelayakannya sebelum memutuskan melakukan pinjaman desa.
Kondisi selengkapnya pendapatan Desa Horinara tahun 2023 s/d thn 2028 dapat
dilihat pada tabel berolut ini:
Tabel VI.1.
Realisasi Pendapatan Desa Horinara Tahun 2021 s/d 2022
-32-
Berdasarkan tabel diatas pada tahun 2021 dan Tahun 2022 pendapatan Desa
Horinara didominasi oleh dana Transfer yang terdiri dari Dana Desa (DDS) sebesar
65,03% untuk tahun 2021 dan 67,38% untuk tahun 2022, bagian Alokasi Dana
Desa (ADD) sebesar 33,35% untuk tahun 2021 dan 25,20%, sedangkan Bagian Bagi
Hasil Pajak dan Retribusi Daerah untuk tahun 2021-2022 tidak mengalami
perubahan atau cenderung tetap yaitu sebesar 0,41%.
Tabel VI.2.1
Proyeksi Pendapatan Desa Horinara Tahun 2023 -2028
Tahun Tahun Tahun
Tahun 2026 Tahun 2027 Tahun 2028
No Uraian 2023 2024 2025
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
1 Pendapatan Asli Desa 79.435.103 79.566.013 80.028.644 80.159.554 80.622.185 81.353.095
1.1 Hasil Usaha Desa 8.000.000 8.080.000 8.160.000 8.240.000 8.320.000 9.000.000
1.2 Hasil Aset Desa 5.091.000 5.141.910 5.192.820 5.243.730 5.294.640 5.345.550
Swadaya Partisipasi,
1.3 - - - - - -
gotong royong masy.
Lain-lain Pendapatan
1.4 66.344.103 66.344.103 66.675.824 66.675.824 67.007.545 67.007.545
Asli Desa yang Sah
2 Pendapatan Transfer 1.360.347.306 1.366.947.306 1.366.947.306 1.366.947.306 1.366.947.306 1.366.947.306
2.1 Dana Desa 985.958.000 985.958.000 985.958.000 985.958.000 985.958.000 985.958.000
Bagian bagi hasil
2.2 pajak & Retribusi 5.320.040 5.320.040 5.320.040 5.320.040 5.320.040 5.320.040
Daerah
2.3 Alokasi Dana Desa 368.757.040 375.357.040 375.357.040 375.357.040 375.357.040 375.357.040
.4 Bantuan Keuangan 0 0 0 0 0 0
3 Pendapatan Lain-lain 151.744 151.744 151.744 151.744 151.744 151.744
3.1 Hibah 0 0 0 0 0 0
3.2 Bunga Bank 151.744 151.744 151.744 151.744 151.744 151.744
3.3 Total Pendapatan 1.428.981.547 1.439.752.837 1.440.215.468 1.440.346.378 1.440.809.009 1.441.539.919
TOTAL PENDAPATAN (2023-
8.631.645.158
2028)
-34-
Masyarakat Desa dan Bidang Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan
Mendesak Desa. Adapun Kelompok dibagi dalam kegiatan sesuai dengan RKPDesa.
Sedangkan kegiatan selanjutnya terbagi dalam Belanja Pegawai, Belanja Barang dan
Jasa, dan Belanja Modal.
Selama 6 (enam) tahun kedepan (tahun 2023 s/d 2028) estimasi pengelolaan belanja
desa sebesar sebagai berikut :.
Tabel VI.3.2.1
Proyeksi Belanja Desa Horinara 2023 – 2028
Tahun 2023 Tahun 2024 Tahun 2025 Tahun 2026 Tahun 2027 Tahun 2028
No Uraian
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Bidang
1 Penyelenggaraan 480.341.903 461.841.903 465.841.903 459.841.903 460.841.903 467.341.903
Pemerintahan Desa
Bidang Pelaksanaan
2 835.639.644 823.898.434 833.853.565 817.966.350 836.139.575 845.081.108
Pembangunan Desa
Bidang Pembinaan
3 35.500.000 40.012.500 41.020.000 40.038.125 41.327.531 41.616.908
Kemasyarakatan
Bidang Pemberdayaan
4 66.500.000 88.512.500 90.020.000 75.038.125 90.327.531 75.616.908
Masyarakat
Bidang Tidak
5 5.000.000 8.512.500 8.520.000 8.538.125 8.827.531 9.116.908
Terduga
JUMLAH TOTAL
8.631.645.158
(2023-2028)
Formulasi kebijakan belanja desa diarahkan pada efisiensi dan efektifitas skala
prioritas dan program strategis pembangunan Desa Horinara, dimana pada level
Kebijakan anggaran belanja desa dicerminkan pada proyeksi belanja desa dan
pengembangan belanja desa yang akan dilaksanakan selama 6 (enam) tahun
kedepan (2023-2028) diarahkan pada:
a. Optimalisasi pemanfaatan anggaran yang tersedia untuk peningkatan kualitas
pelayanan pada masyarakat yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
b. Peningkatan kesesuaian alokasi anggaran dengan prioritas pembangunan desa,
melalui peningkatan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi (tupoksi)
perangkat desa dalam melaksanakan kewajiban sesuai urusan yang ditangani.
c. Penetapan dan penerapan tolak ukur (indikator) dan target capaian pada setiap
program/kegiatan pembangunan desa sesuai dengan alokasi belanja berbasis
anggaran kinerja.
d. Peningkatan akses informasi tentang belanja desa ke masyarakat, peningkatan
akuntabilitas belanja dari aspek administrasi keuangan, yang meliputi
masukan, proses, keluaran, dan hasil.
e. Peningkatan rasionalitas alokasi besarnya plafon anggaran belanja desa sesuai
dengan kondisi kemampuan keuangan desa dan prioritas kebutuhan desa serta
pertimbangan kinerja.
-35-
Tabel VI.4.2.1
Proyeksi Pembiayaan Desa Horinara 2023-2028
Bertitik tolak pada hal tersebut dan juga agar misi dan strategi dapat dilaksanakan
sesuai dengan arah kebijakan anggaran desa secara keseluruhan, maka perlu
diperhatikan bahwa APBDesa pada hakekatnya merupakan perwujudan amanah
masyarakat kepada pemerintah desa untuk dikelola dalam rangka mencapai tujuan,
Oleh karena itu maka APBDesa Horinara dilaksanakan dengan memperhatikan
beberapa prinsip, sebagai berikut:
Disiplin Anggaran
Anggaran desa disusun berdasarkan kebutuhan riil dan prioritas masyarakat
dengan target dan sasaran pembangunan desa. Dengan demikian, dapat dihindari
adanya kebiasaan alokasi anggaran pembangunan ke seluruh sektor yang kurang
efisien dan efektif serta senantiasa disesuaikan dengan pentahapan pembangunan
yang telah ditetapkan. Anggaran yang tersedia pada setiap pos kegiatan merupakan
batas tertinggi belanja/pengeluaran.
Oleh karena itu, tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan melampaui batas kredit
anggaranyang ditetapkan.
Keadilan Anggaran
Pemerintah Desa harus mampu menggambarkan nilai-nilai rasional dan transparan
terkait dengan penentuan hak-hak dan tingkat pelayanan yang diterima oleh
masyarakat di desa.
Mengingat, adanya beban pembiayaan yang dipikul langsung maupun tidak
langsung oleh kelompok-kelompok masyarakat melalui mekanisme pajak/retribusi,
serta adanya keharusan untuk merasionalkan anggaran yang lebih menguntungkan
bagi kepentingan masyarakat dan mampu merangsang pertumbuhan ekonomi desa
sesuai mekanisme pasar.
Efisiensi dan Efektivitas Anggaran.
Hal yang perlu diperhatikan dalam prinsip ini adalah bagaimana memanfaatkan
sumber daya keuangan dan kewajiban masyarakat yang relatif masih terbatas untuk
dapat menghasilkan pelayanan umum dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, anggaran ini disusun dengan memperhatikan tingkat efisiensi
alokasi dan efektifitas kegiatan dalam kaitannya dengan pencapaian target dan
sasaran tahunan perbaikan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan dalam proses penganggarannya berpedoman pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Secara umum, tidak ada permasalahan di dalam
pengelolaan keuangan desa. Namun demikian, adanya beberapa perubahan
kebijakan dari pemerintah tentang pengelolaan keuangan desa dapat menimbulkan
kesulitan dalam pelaksanaannya, sehingga dituntut keseriusan pemerintah desa
dalam mengantisipasinya.
-37-
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM
Tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan untuk mencapai visi dan misi
selanjutnya perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapai tujuan dan
sasaran misi tersebut melalui strategi pembangunan desa yang akan dilaksanakan
selama 6 (enam) tahun kedepan hingga tahun 2028. Strategi yang dilaksanakan
perlu didukung kebijakan, sebagai arah dalam merumuskan program dan kegiatan
dengan tujuan mempercepat pencapaian sasaran misi pembangunan desa Horinara
tahun 2023 – 2028.
Perumusan kebijakan umum bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara
bidang penyusunan program pembangunan jangka menengah desa berdasarkan
strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan. Melalui kebijakan umum diperoleh
gambaran tentang strategi yang perlu dilakukan untuk mendukung pencapaian
indikator dan target sasaran melalui penetapan program-program pembangunan
yang saling terkait dan rasional.
-38-
BAB VIII
PROGRAM PEMBANGUNAN DESA
-40-
-41-
-42-
Tabel 8.1 Program Pembangunan Desa
2.Peningkatan 1. Terpenuhinya
kualitas kebutuhan
lingkungan dasar
hidup masyarakat
secara adil
dan merata
1.Terwujudnya 2.Tumbuhnya
pembangunan kepercayaan
yang merata, masyarakat
berkeadilan kepada
dan pemerintah
berkelanjutan. desa dalam
pengelolaan
keuangan
desa
3.Peningkatan 1.Melibatkan 1.Meningkatnya
daya saing BPD dalam efektifitas
Desa perencanaan perencanaan
khususnya di pembangunan pembangunan
bidang di semua desa disemua
ekonomi, bidang melalui bidang
sumber daya musyawarah
manusia dan
infstruktur
1.Masyarakat 1.Meningkatnya
dengan kualitas
mudah penyelenggara
mendapat an
pelayanan pemerintahan
4.Peningkatan
sesuai dan pelayanan
kualitas
kebutuhan publik
layanan
dengan tidak 2.Meningkatkan
pendidikan
membedakan Pelayanan
masyarakat
status dalam kepada
masyarakat masyarakat
yang cepat,
mudah, dan
ramah
5.Peningkatan
derajat
kesehatan
masyarakat
6.Penanggulanga
n Kemiskinan,
stunting dan
ketimpangan
hubungan
sosial
Kemasyarakata
n
7.Peningkatan
Pengarusutama
an gender,
pemberdayaan
perempuan dan
perlindungan
anak
AKBAR SULAIMAN
35
Form-I-A-1-MASUKAN
NO MASALAH POTENSI
1 PAUD - TK Desa Nisakarang hingga saat ini belum memiliki gedung Batu dan pasir, Tenaga
sendiri Kerja
2
3
4
5
6
7
Masalah
Pancaroba Kemarau Hujan
/
Keadaan
/ Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nop Des Jan Peb
Kegiatan
Kekurang
an
* *** **** ** ** * **** **** ** **** ** **
Air
Bersih
Penyakit
Muntabe
r
Penyakit
Diare
Genanga
n
Air
Hasil
Panen
Hasil
Pertania
n
Banjir
NO MASALAH POTENSI
1 Pada Musim Kemarau Masyarakat Desa Nisakarang kekurangan air Pemerintah Desa, BPD,
Warga Masyarakat
2
3
4
5
6
7
NO MASALAH POTENSI
1 Hingga saat ini belum ada Tim atau Badan pengelola air minum Warga masyarakat, Tenaga Ahli
2
3
4
5
6
7
NO MASALAH POTENSI
1 Hingga saat ini belum ada Tim atau Badan pengelola air minum Warga masyarakat, Tenaga Ahli
2
3
4
5
6
7