Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur hanya kepada Allah SWT atas limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyajikan Buku Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJMDes) Tahun 2020 - 2025 Desa Jajarwayang Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan,
tidak lupa kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terutama dari segi dukungan dan dorongan sehingga kami dapat menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Tahun 2020 - 2025 Desa Jajarwayang.

Buku Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Tahun 2020 - 2025
Desa Jajarwayang Kecamatan Bojong kami susun sebagai pedoman dasar bagi pelaku-pelaku
Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelaksanaan Pembangunan serta Pelaku-pelaku
Pembangunan di tingkat desa. Semoga buku ini akan membawa manfaat yang sebesar-besarnya
bagi kemajuan Desa Jajarwayang khususnya dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan
Pelaksanaan Pembangunan untuk jangka waktu 6 (Enam) tahun ke depan dengan tetap
berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kami telah berupaya semaksimal mungkin dalam proses penyusunan Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Tahun 2020 - 2025 Desa Jajarwayang, akan
tetapi karena keterbatasan kami sehingga kami merasa bahwa pada Buku Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Tahun 2020 - 2025 Desa Jajarwayang disana sini masih
terdapat banyak sekali kekeliruan, kekurangan dan kesalahan baik dalam tata bahasa
penyampaian maupun dalam penulisan dan yang lainnya.

Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik, saran dan pendapat dari semua
pembaca dan pihak-pihak yang terkait dengan Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelaksanaan
Pembangunan di Desa Jajarwayang demi kemajuan yang lebih baik. Akhirnya tiada gading yang
tak retak, atas segala kesalahan dan kekurangan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,
semoga dengan tersusunnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Tahun
2020 – 2025 Desa Jajarwayang dapat memberikan manfaat dalam rangka memajukan Desa
Jajarwayang dan semoga segala aktifitas serta kegiatan kita dalam rangka kebersamaan
membangun Desa Jajarwayang mendapat Petunjuk dan Ridho serta Ampunan dari Allah SWT,
Aamiin.

PENYUSUN

1
DAFTAR ISI

HALAMAAN JUDUL.............................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................
B. Landasan Hukum.............................................................................................
C. Tujuan..............................................................................................................
D. Kesesuaian dengan Dokumen Perencanaan Daerah........................................
E. Sistematika......................................................................................................

BAB II PROFIL DESA


A. Sejarah Desa....................................................................................................
B. Gambaran Umum Desa...................................................................................
C. SOTK Desa......................................................................................................
D. Pendapatan Desa dan Kekayaan Desa.............................................................
E. Social Budaya Desa.........................................................................................
F. Masalah/ isu strategis yang dihadapi Desa......................................................

BAB III PROSES PENYUSUNAN RPJM DESA


A. Kajian Partisipatif............................................................................................
B. Musyawarah RPJM-Desa................................................................................
C. Musrenbang RPJM-Desa.................................................................................

BAB IV VISI, MISI, ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA, ARAH KEBIJAKAN


KEUANGAN DESA SERTA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF
A. Visi..................................................................................................................
B. Misi..................................................................................................................
C. Arah Kebijakan Pembangunan Desa...............................................................
D. Arah Kebijakan Keuangan Desa.....................................................................
E. Program dan Kegiatan Indikatif......................................................................

BAB V INDIKATOR KINERJA


BAB VI PENUTUP

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai bagian dari Wilayah Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan Desa
Jajarwayang tidak berbeda dengan desa-desa lain di Wilayah Kecamatan Bojong dan
Kabupaten Pekalongan secara umum yang masih menghadapi permasalahan yang mendasar
diberbagai bidang, baik Pembangunan Fisik maupun Pembangunan Non Fisik. Akibat dari
pembangunan yang belum menyeluruh ke semua bidang yang ada sehingga mengakibatkan
hasil pembangunan yang dicapai menimbulkan kesenjangan antar dusun di desa dan antar
kelompok masyarakat di desa.
Berbagai bentuk hasil dari kebijakan pembangunan di tingkat desa, penerapan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 yang mengatur tentang Pokok-pokok Sistem
Pemerintahan di desa telah melemahkan proses terjadinya otonomi desa diwarnai dengan
intervensi pemerintah sedemikian rupa yang ditandai dengan; penyeragaman bentuk dan
pemerintahan desa, ketergantungan terhadap bantuan pemerintah, rendahnya kewenangan
pemerintah desa terhadap pemerintah diatasnya, rendahnya partisipasi politik dan kreatifitas
masyarakat desa, rendahnya fungsi perwakilan desa, tersumbatnya saluran warga
masyarakat dalam ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan di desa dan juga
dipengaruhi berbagai faktor seperti kualitas sumber daya manusia, pendanaan, sarana yang
lain, sehingga desa tidak mampu menggali potensi desa guna menyelesaikan permasalahan
di masyarakat.
Ketika bola reformasi digulirkan, semangat desentralisasi, otonomi daerah muncul
ke permukaan dan memperlancar saluran yang tersumbat serta memperkuat sistem
demokrasi, pemerintah mengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 dan Undang-
Undang nomor 5 Tahun 1979 dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang secara
garis besar memberi dasar bagi otonomi yang lebih luas kepada desa. Pada saat desa mulai
belajar mandiri, belajar berdemokrasi tanpa intervensi dari pemerintahan di “atas”nya, tiba-
tiba prospek otonomi dan demokrasi desa mengalami perubahan dengan hadirnya Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagai pengganti Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 1999. Dengan Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004, otonomi daerah memasuki babak baru, demikian pula di desa. Penghapusan Badan
Perwakilan Desa yang diubah dengan Badan Permusyawaratan Desa dan
Pertanggungjawaban kepala desa yang ditarik merupakan dua contoh perubahan struktur
politik di tingkat desa.
Berbagai persoalan pada masa lalu diharapkan jangan terulang kembali sehingga
perlu penanganan yang efektif dan efisien dalam penyelenggaraan pemerintahan dan

3
pelaksanaan pembangunan secara baik dari mulai proses perencanaan, pengorganisasian,
sistem pembangunan yang partisipatif yang mana masyarakat dapat berpartisipasi secara
langsung dalam proses pembangunan sehingga tercipta pemberdayaan masyarakat yang
mampu melakukan kontrol terhadap pelaksanaan pembangunan.
Agar aspek-aspek manajemen dapat berjalan dengan baik, maka harus diawali
suatu perencanaan yang baik pula yang melibatkan masyarakat dalam rangka menentukan
masa depan yang tepat yang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Pekalongan Tahun 2016 -
2021, maka disusunlah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Jajarwayang Tahun
2020 - 2025. RPJMDesa ini pada dasarnya merupakan penjabaran Visi dan Misi dalam
Pilkades pada bulan November tahun 2019 oleh karena itu untuk tahun 2020 - 2025
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Desa Jajarwayang Kecamatan Bojong
di dasarkan pada Visi “Membangun Desa Jajarwayang Sejahtera, Cerdas dan Berakhlak
Mulia” sehingga sebagai kata kunci pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di Desa
Jajarwayang adalah kebersamaan yang partisipatif. Untuk pelaksanaan sistem demokrasi
pada umumnya sebagai proses awal dalam penyusunan RPJMDesa adalah penyerapan
aspirasi masyarakat pada umumnya, kelembagaan desa pada khususnya dan juga pelaku-
pelaku pembangunan di Desa Jajarwayang dari tingkat yang paling bawah.
Pelaksanaan Pemerintahan dan Pembangunan di Desa Jajarwayang tidak cukup
dicapai dengan dokumen RPJMDesa, tetapi harus didukung pula dengan sumber daya
manusia baik secara kuantitas maupun kualitas dengan sistim “The Right Man In The Right
Place”. Sampai dengan akhir Tahun 2018 jumlah penduduk Desa Jajarwayang mencapai
3.895 jiwa terdiri dari Laki-Laki 2.000 jiwa dan Perempuan 1.895 jiwa dengan 1360 KK.
Memiliki 4 (empat) Rukun Warga serta 16 (enam belas) Rukun Tetangga. Disamping
Sumber Daya Manusia dan dana pelaksanaan RPJMDesa secara bertahap perlu didukung
dengan prasarana dan sarana baik fasilitas umum maupun fasilitas pelayanan yang memadai.
Berbagai kondisi yang dihadapi Desa Jajarwayang Kecamatan Bojong yang masih
memerlukan perbaikan dan peningkatan antara lain; saluran irigasi dan senderan, saluran dan
ketersediaan air bersih, sarana dan pelayanan kesehatan yang memadai, sarana pendidikan
dan pelayanan pendidikan yang harus ditingkatkan kualitasnya.
Hubungan antar berbagai sumber daya yang ada yang didukung dengan proses
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang baik diharapkan dalam
kurun waktu 6 (Enam) tahun ke depan dapat terwujudnya suatu pemerintahan di Desa
Jajarwayang yang mampu menjalankan tugas pokok dan fungsinya dan memberdayakan
masyarakat secara optimal. Dalam pelaksanaan Peraturan Desa yang diterbitkan mampu
mengevaluasi secara rutin atas pelaksanaan kegiatan dari masing-masing kelembagaan desa

4
yang ada dalam suasana kebersamaan menyelenggarakan Pemerintahan dan melaksanakan
Pembangunan yang partisipatif.

B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
2. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah;
4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan International Covenant On
Economic, Social And Cultural Right (Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak
Ekonomi, Sosial dan Budaya);
5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan;
7. Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pelaksanaan;
9. Peran serta Masyarakat dalam Penyelenggaraan Negara;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturan;
12. Pelaksanaan Undang-Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

C. Tujuan dan Manfaat


Penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM
Desa) Desa Jajarwayang ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut:
1. Tujuan RPJM Desa
a. Agar desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan desa dalam lingkup skala
desa yang berkesinambungan dalam waktu 6 tahun dengan menyelaraskan
kebijakan pembangunan Kecamatan maupun Desa;
b. Sebagai dasar/pedoman kegiatan Pembangunan Desa;
c. Sebagai masukan penyusunan RAPB Desa.
2. Manfaat RPJM Desa
a. Lebih menjamin kesinambungan pembangunan;
b. Sebagai rencana induk pembangunan Desa yang merupakan acuan Pembangunan
Desa selama 6 (enam) tahun;
c. Pemberi arah seluruh kegiatan pembangunan di desa;

5
d. Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan dengan program
pembangunan dari Pemerintah;
e. Dapat mendorong partisipasi masyarakat.

D. Hubungan RPJM-Desa dengan dokumen lainnya


1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun 2005 –
2024;
2. RPJM-Desa Desa Jajarwayang Kecamatan Bojong Tahun 2020 – 2025 mengacu dan
menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi pencapaian pembangunan jangka panjang
yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005 –
2024;
3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun 2016 –
2021;
4. RPJM-Desa Desa Jajarwayang Kecamatan Bojong Tahun 2020 – 2025 mengacu dan
menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi pencapaian pembangunan jangka
menengah daerah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun 2016 – 2021;

5. Sistematika Penulisan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Jajarwayang Tahun 2020 - 2025 disusun
dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi Latar Belakang / Pendahuluan, Landasan Hukum, Tujuan, Hubungan
Dokumen Perencanaan Lain dan Sistematika
BAB II : GAMBARAN UMUM DESA
Berisi Sejarah Desa, Kondisi Umum Desa, SOTK Desa, Masalah/isu
strategis yang dihadapi Desa
BAB III : PROSES PENYUSUNAN RPJM Desa
Berisi kajiaan Desa Partisipatif, Musyawarah Desa, Musrenbang RPJMDes
BAB IV : VISI, MISI, ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA, ARAH
KEBIJAKAN KEUANGAN DESA SERTA PROGRAM KEGIATAN
INDIKATIF
Berisi visi misi Desa, Arah Kebijakan Pembangunan, Arah Kebijakan
Keuangan Desa, Program dan Kegiatan Indikati
BAB V : INDIKATOR KINERJA
BAB IV : PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN

6
BAB II
GAMBARAN UMUM DESA

A. Kondisi Geografis
1. Legenda Desa
Pada zaman perang Diponegoro, Pangeran Diponegoro mengutus anak buahnya
yang bernama Gunawasesa untuk menghalau serangan tentara Belanda, tepatnya di daerah
Pekalongan. Gunawasessa merupakan seorang ahli perang. Selain itu beliau juga seorang
seniman dan sastrawan.
Di dalam mengajak masyarakat Pekalongan khususnya Jajarwayang Kecamatan
Bojong untuk ikut melawa penjajah Belanda, beliau menggunakan media wayang kulit dan
juga sekaligus menjadi dalangnya. Masyarakat Pekalongan yang ikut dalam pergerakannya
di samping dilatih seni dan sastra juga dilatih ilmu bela diri. Setrategi perang pada waktu
itu Gunawasesa mengambil lokasi di Kedungwuni, tepatnya di Kletak. Salah satu
keistimewaan beliau pada waktu itu adalah bisa berubah wujud menjadi anak kecil umur 9
tahun. Kemudian saat di atas truk, anak tersebut membunuh semua tentara Belanda yang
berada di atas truk.
Gunawasesa adalah salah satu seorang pencipta wayng kulit yang diberi nama
”WAYANG KELING” di Pekalongan. Wayang Keling sendiri dalam bahasa Jawa
mengandung arti dicekel ben eling atau diajak supaya mengingat Allah SWT.
Gunawasesa berasal dari Magelang tepatnya lereng gunung Tidar. Selama
mengemban perintah dari Pangeran Diponegoro, beliau juga sempat berkeluarga dan
mempunyai keturunan. Beliau wafat dan dimakamkan di Pemakaman Kesambi Rt 05 Rw
02 Desa Jajarwayang.
Warga di Dusun Kesambi memanggil Gunawasesa dengan sebutan Ki Dalang
Singosari. Beliau mempunyai ilmu kanuragan anadalan yang diberi nama ”Gajah Sewu”.
Orang yang terakhir kali mengamalkan ilmu tersebut adalah Mbah Warno yang
merupakan warga Dusun Kesambi Rt 05 Rw 02, beliau wafat pada tahun 2005 dan
dimakamkan di Pemakaman Kesambi Desa Jajarwayang.
Untuk mengenang Ki Gunawasesa yang telah banyak berjasa bagi warga desa,
maka masyarakat Dusun Kesambi dan sekitarnya menamai desa tersebut dengan nama
Jajarwayang, karena beliau sering memainkan wayang dengan posisi berjejer.

1
2. Struktur Organisasi Tata Kerja Pemerintah Desa

KEPALA
BPD
DESA

\
SEKRETARIS
DESA

KASI KASI KESRA &


PEMERINTAH PELAYANANA
AN KAUR KAUR UMUM &
KEUANGAN PERENCANAAN

KADUS I KADUS II KADUS III KADUS IV

1. Kepala Desa : NUR FAIZIN


2. Sekretaris Desa : YULI IRIANI
3. Kaur Keuangan : ISTIKHAROH
4. Kaur Umum & Perencanaan : ARUM MELATI
5. Kasi Pemerintahan : SAPTO SETYANGKOSO
6. Kasi Kesra & Pelayanan : MUH IRZUDIN
7. Kadus I : SUGIONO MURTOPO
8. Kadus II : TARYUDI
9. Kadus III : LILO KAESTI
10. Kadus IV : ROHIM

3. Masalah/isu Strategis yang dihadapi Desa


Berdasarkan penjaringan masalah yang dilakukan disetiap dusun didapati masalah
sebagai berikut:
Permasalahan Desa dan Pemecahan Masalah
I. Permasalahan Desa
Berbagai permasalahan di Desa Jajarwayang secara umum masih seputar
pembangunan sarana prasarana dalam bentuk fisik dan pembangunan di bidang lain
seperti pembangunan pendidikan dan ekonomi yang masih kurang. Permasalahan
Desa merupakan hal yang akan dicapai melalui pembangunan jangka menengah yang
dijabarkan dalam rencana pembangunan tahunan secara bertahap dengan skala
prioritas yang mendesak.

2
Di Desa Jajarwayang permasalahan secara umum dijabarkan sebagai berikut :
A. Bidang Sarana Prasarana Fisik
1. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam berswadaya dan
memeliharaan bangunan;
2. Lokasi Pembangunan yang tidak merata sehingga menimbulkan
kecemburuan sosial.
B. Bidang Ekonomi
1. Belum adanya pengembangan terhadap potensi ekonomi desa;
2. Belum maksimalnya pendidikan ketrampilan bagi masyarakat;
3. Terbatasnya dana untuk modal;
4. Pemanfaatan rentenir oleh sebagian masyarakat.
C. Bidang Sosial Budaya
1. Pembangunan Non Fisik / Moral yang masih kurang;
2. Belum optimalnya pengembangan budaya lokal desa;
3. Hubungan sosial masyarakat yang masih mudah disulut.
D. Bidang Pemerintahan
1. Terbatasnya Sumber Daya Manusia dalam pelaksanaan Pemerintahan;
2. Pelaku-pelaku pemerintahan belum secara jelas mengetahui tugas pokok dan
fungsi;
3. Pelayanan masyarakat yang masih bersifat sentralistik;
4. Sistem pemerintahan ditingkat yang paling bawah (RT) belum dapat
berjalan optimal;
5. Buku Administrasi yang belum dimanfaatkan secara optimal.
E. Bidang Kesehatan
1. Rendahnya tingkat kesadaran akan pentingnya kesehatan;
2. Pemanfaatan Posyandu yang belum optimal;
3. Terbatasnya informasi akan pentingnya kesehatan di desa.
F. Bidang Kelembagaan
1. Masih rendahnya pemahaman anggota kelembagaan terhadap tugas pokok
dan fungsi dari kelembagaan desa;
2. Tingkat pertemuan/Rapat Koordinasi yang masih kurang;
3. Bidang/seksi yang belum dapat berjalan optimal;
4. Buku pedoman tentang kelembagaan masih kurang;
5. Administrasi lembaga pemerintahan masih kurang.
G. Bidang Kamtibnas
1. Kegiatan masyarakat dalam Siskamling belum optimal;
2. Permasalahan/perselisihan antar pribadi yang masih muncul;
3. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam mentaati aturan;

3
4. Kurangnya kebersamaan dalam penanganan permasalahan;
5. Belum adanya peraturan tentang penanggulangan penyakit masyarakat.
H. Bidang Lingkungan Hidup
1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan;
2. Belum tersedianya tempat pembuangan sampah;
3. Pelestarian lingkungan hidup yang masih kurang;
4. Saluran drainase belum tertata dengan baik dan tidak merata.
I. Bidang Parsisipasi Masyarakat
1. Partisipasi masyarakat dalam pertemuan masih kurang;
2. Kegiatan Gotong royong yang masih pilah pilih;
3. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam kegiatan social.
J. Bidang Pertanian
1. Saluran irigasi yang belum tertata dengan baik;
2. Kelompok Tani belum berjalan dengan baik;
3. Masih dijumpai perselisihan antar petani mengenai air terutama masa tanam
padi ke II.
K. Bidang Hukum
1. Masih dijumpai pelanggaran terhadap peraturan yang ada;
2. Penegakan hukum yang masih kurang;
3. Alergi terhadap aparat penegak hukum.
L. Bidang Home Industri
1. Home Industri yang belum dikembangkan;
2. Kesulitan dan penambahan modal.
M. Bidang Pertanahan
1. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam program PTSL yang Pemdes
laksanakan;
2. Pemasangan tanda batas tanah yang kurang jelas;
3. Mutasi tanah yang masih kurang.

II. Pemecahan Masalah


Berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh kelembagaan desa dan pelaku-
pelaku pembangunan di Desa Jajarwayang dalam rangka mengatasi / meminimalisir
permasalahan yang ada adalah sebagai berikut:
A. Bidang Sarana Prasarana Fisik
1. Sosialisasi melalui pertemuan dan sarana yang lain tentang pentingnya
berswadaya dan pentingnya pemeliharaan bangunan;
2. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam proses pelaksanaan
pembangunan;

4
3. Pemerataan pembangunan baik tingkat desa maupun tingkat dusun dengan
skala prioritas;
4. Lebih mengoptimalkan rencana kerja pembangunan tahunan;
5. dan lain sebagainya.
B. Bidang Ekonomi
1. Meningkatkan pembangunan sumber daya manusia diharapkan dapat
seimbangan dengan pembangunan fisik;
2. Melengkapi sarana dan prasarana terhadap pelaku ekonomi yang ada di
desa;
3. dan lain sebagainya.
C. Bidang Pemerintahan
1. Secara bertahap mengupayakan penerapan aturan tentang Pemerintahan
Desa;
2. Penjelasan terhadap tugas pokok dan fungsi dari masing-masing pelaku
pemerintahan di desa;
3. Mengupayakan agar pelaku-pelaku dalam pemerintahan desa yang ada agar
benar-benar dapat memberikan pelayanan pada masyarakat;
4. Memanfaatkan sarana media sosial untuk pelayanan surat menyurat;
5. Pengisian buku administrasi desa secara rutin sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya;
6. dan lain sebagainya.
D. Bidang Kesehatan
1. Sosialisasi dan penjelasan melalui pertemuan dan sarana yang lain tentang
pentingnya keberadaan Posyandu;
2. Mengupayakan bantuan operasional untuk kegiatan kader Posyandu;
3. Melengkapi sarana kesehatan yang menunjang pelayanan kesehatan.
E. Bidang Kelembagaan
1. Penjelasan tentang tugas pokok dan fungsi kelembagaan desa dengan
berpedoman pada aturan yang ada;
2. Mengintensifkan pertemuan baik internal lembaga maupun antar lembaga
yang ada;
3. Pembuatan rencana program kerja dari masing-masing lembaga yang ada;
4. Mengoptimalkan kegiatan sesuai dengan bidang / seksi / kelompok kerja
yang ada sesuai dengan rencana program kerja yang telah disusun;
5. Melengkapi buku-buku pedoman/petunjuk tentang kelembagaan desa
berkoordinasi dengan dinas / instansi terkait;
6. dan lain sebagainya.
F. Bidang Kamtibnas

5
1. Pembuatan Poskamling untuk kegiatan ronda;
2. Pembentukan kelompok-kelompok ronda;
3. Mengupayakan penyelesaian permasalahan dimasyarakat dengan jalan
kekeluargaan;
4. dan lain sebagainya.
G. Bidang Lingkungan Hidup
1. Sosialisasi melalui pertemuan dan sarana lain tentang pentingnya
pemeliharaan lingkungan;
2. Pembuatan tempat untuk pembuangan sampah;
3. Meningkatkan kegiatan Kebersihan, Keindahan dan Ketertiban;
4. dan lain sebagainya.
H. Bidang Partisipasi Masyarakat
1. Sosialisasi melalui pertemuan dan sarana lain tentang pentingnya
musyawarah untuk pengambilan keputusan;
2. Sosialisasi melalui pertemuan dan sarana yang lain tentang pentingnya
partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum;
3. Meningkatkan kegiatan gotong royong masyarakat melalui kegiatan sosial
di masyarakat;
4. dan lain sebagainya.
I. Bidang Pertanian
1. Pembenahan saluran irigasi;
2. Mengaktifkan pertemuan para petani pengguna air (P 3 A);
3. Penyuluhan tentang pertanian;
4. dan lain sebagainya.
J. Bidang Hukum
4. Penyuluhan tentang hukum;
5. Kebersamaan dalam penyelesaian masalah pelanggaran hokum;
6. Pemanfaatan lembaga dan aparat penegak hukum dalam penyelesaian
masalah;
7. dan lain sebagainya.
K. Bidang Home Industri
1. Penyuluhan tentang Home Industri (Perindustrian dan Perdagangan);
2. Pelatihan ketrampilan Home Industri bagi masyarakat;
3. Mengupayakan penambahan modal;
4. Mengaktifkan pertemuan rutin para pedagang;
5. dan lain sebagainya.

6
Dengan penyelenggaraan Pemerintahan yang efektif dan efisien dan pelaksanaan
Pembangunan yang partisipatif yang berdasarkan pada prinsip-prinsip yang sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 8 Tahun
2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Pekalongan Tahun
2016 – 2021 dan juga didukunng oleh Kelembagaan Desa yang kuat serta pelaku-pelaku
pembangunan ditingkat desa, maka diharapkan secara bertahap permasalahan yang ada di
Desa Jajarwayang dapat terpecahkan dan adanya sinkronisasi dengan agenda
pembangunan dan rencana pembangunan, sehingga dapat terwujud Desa Jajarwayang
sesuai dengan harapan dan keinginan kita bersama.

7
BAB III
PROSES PENYUSUNAN RPJM-Desa

Rangkaian proses penyusunan RPJM Desa, Desa Jajarwayang Kecamatan Bojong adalah
sebagai berikut:
A. KAJIAN DESA PARTISIPATRIF
1. Musyawarah Dusun
Penyusunan RPJM Desa di mulai dari penjaringan masalah dan potensi yang ada di Desa
Jajarwayang dengan menggunakan Alat Kajian:
a. Sketsa Desa;
b. Kalender Musim, dan;
c. Diagram Kelembagaan.
Proses penjaringan masalah itu dilaksanakan dalam forum musyawarah RW/Dusun.
Dari hasil penjaringan masalah dan potensi yang dilakukan di tingkat RW/Dusun,
kemudian dituangkan dalam format 1 s/d 3

2. Lokakarya Desa
a. Proses penyusunan program dan kegiatan dilakukan dalam lokakarya ditingkat
Desa yang dilaksanakan pada 17 Februari 2020 dengan tahapan sebagai berikut:
1) Mengkompilasikan dan Mengelompokan Masalah dari hasil Musyawarah
Dusun;
2) Menyusun Legenda dan Sejarah Desa;
3) Menyusun Visi Misi Desa; dan
4) Membuat skala prioritas.
Pembuatan skala prioritas ini bertujuan untuk mendapatkan prioritas
masalah yang harus segera dipecahkan. Adapun teknik yang digunakan adalah
dengan menggunakan ranking dan pembobotan.
b. Menyusun alternatif tindakan pemecahan masalah.
Setelah semua masalah diranking berdasarkan kriteria yang disepakati
bersama, tahap selanjutnya adalah menyusun alternatif tindakan yang layak.
Kegiatan ini mempunyai tujuaan untuk mendapatkan alternatif tindakan
pemecahan masalah dengan memperhatikan akar penyebab masalah dan potensi
yang ada.
c. Menetapkan tindakan yang layak
Pada tahapan ini dipilih tindakan yang layak untuk memecahkan masalah
yang ada. Dalam tahapan ini juga dipisahkan mana pembangunan yang merupakan
skala Desa dan pembangunan skala Desa.
3. Musyawarah Desa

8
Musyawarah Desa RPJM-Desa Musyawarah Desa atau yang disebut dengan
nama lain adalah musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa,
dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk
membahas dan menyepakati RPJM- Desa Musyawarah Desa dalam rangka penyusunan
RPJM Desa membahas dan menyepakati sebagai berikut:
a. laporan hasil pengkajian keadaan Desa;
b. rumusan arah kebijakan pembangunan Desa yang dijabarkan dari visi dan misi
kepala Desa; dan
c. rencana prioritas kegiatan penyelenggaraan pemerintahan Desa, pembangunan
Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.
d. Musywarah Desa RPJM-Desa dilaksanakan pada hari Jumat Tanggal 21 bulan
Februari tahun 2020.

B. MUSRENBANG RPJM-DESA
Berdasarkan hasil Musyawarah Desa selanjutnya dilaksanakan Musrenbangdes
penyusunan Desa RPJM Desa yang diselenggarakan pada hari Jumat tanggal 21 Maret 2020,
bertempat di Balai Desa dalam rangka membahas rancangan RPJM Desa Tahun 2020 –
2025.

9
BAB IV
VISI, MISI, ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA, ARAH KEBIJAKAN
KEUANGAN DESA SERTA PROGRAM KEGIATAN INDIKATIF

A. VISI
“BERSAMA WARGA MEMBANGUN DESA, MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN DESA
YANG BAIK DAN TRANSPARAN, MENUJU MASYARAKAT YANG AMAN, TENTERAM,
MAJU, ADIL, DAN BERMARTABAT.”

Maksud dan Pengertian dari visi tersebut adalah:


1. Bahwa dalam menjalankan pemerintah desa, termasuk pengelolaan dana dan
administrasi desa disamping dilaksanakan oleh pemerintah desa dan aparaturnya, juga
melibatkan lembaga-lembaga yang ada, partisipasi masyarakat, seperti tokoh
masyarakat, tokoh agama, kaum wanita dan pemuda, untuk mewujudkan pemerintah
desa yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan;
2. Pola kepemimpinan atau manajemen pemerintah desa dilaksanakan sesuai dengan
peraturan-peraturan yang berlaku, petunjuk dan arahan dari atasan dan instansi yang
terkait dengan mengedepankan prinsip musyawarah;
3. Pelaksanaan pembangunan desa didasarkan atas hasil musyawarah dan jaring aspirasi
dari tingkat RT, RW, sampai tingkat desa dengan prinsip prioritas wilayah mana yang
membutuhkan dan pemerataan pembangunan;
4. Pengelolaan dana (keuangan desa) dilaksanakan dengan melibatkan pengawasan dari
lembaga desa dan masyarakat serta memberikan pertanggungjawaban dan pelaporan
keuangan secara terbuka dan berkala sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan;
5. Memberikan pendampingan dan memfasilitasi warga dalam kegiatan-kegiatan sosial,
bekerjasama dengan instansi terkait, untuk mewujudkan masyarakat yang aman,
tentram, maju, dan berkeadilan;
6. Berpegang pada peraturan-peraturan yang berlaku dalam pelaksanaan kegiatan di desa,
dengan memperhatikan kearifan lokal, nilai-nilai moral, dan keagamaan dalam rangka
mewujudkan pemerintahan yang baik, berwibawa, dan bermartabat.

B. MISI
Misi merupakan penjabaran dari visi sebagaimana tersebut diatas, yang diuraikan
dalam bentuk sebagai berikut:

1. Mengakomodir dan melaksanakan program-program yang baik dan benar sesuai dengan
peraturan – peraturan, petunjuk dan arahan atasan serta instansi terkait;
2. Memberdayakan dan meningkatkan potensi yang ada di desa;
3. Menciptakan suasana desa yang baik;

10
4. Optimalisasi pelaksanaan dan pelayanan pemerintah desa;
5. Melestarikan budaya dan kearifan lokal serta meningkatkan kegiatan keagamaan islam
dan keagamaan-keagamaan lain yang mendidik bagi pemuda, anak-anak, dan
masyarakat.

C. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA


Kebijakan pembangunan merupakan pedoman dalam melaksanakan program dan
kegiatan pembangunan Desa Jajarwayang Kecamatan Bojong selama periode Tahun 2020 –
2025.

Misi pertama : Mengakomodir dan melaksanakan program-program


yang baik dan benar sesuai dengan peraturan – peraturan,
petunjuk dan arahan atasan serta instansi terkait.

Arah Kebijakan Pembangunan yang akan dilaksanakan untuk mencapai misi ini
antara lain;
1. Program-program yang baik dan benar sebagaimana tercantum dalam RPJMDes dan
APBDes akan diteruskan dengan mempertimbangkan pertanggungjawaban administrasi
dan keuangan.
2. Meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan desa yang transparan, akuntabel dan
professional.

Misi kedua : Memberdayakan dan meningkatkan potensi yang ada


didesa.

Arah Kebijakan Pembangunan yang akan dilaksanakan untuk mencapai misi ini antara lain;
1. Meningkatkan SDM aparatur pemerintah desa dan lembaga-lembaga yang ada di desa
mulai pelatihan dan pendidikan;
2. Pemberdayaan sumber daya alam desa;
3. Pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui kegiatan koperasi ;
4. Pemberdayan kegiatan sosial keagaman di desa.

Misi ketiga : Menciptakan suasana desa yang baik.

Arah Kebijakan Pembangunan yang akan dilaksanakan untuk mencapai misi ini antara lain;
Menciptakan suasana desa yang. aman, tenteram, tertib, maju, adil, dan bermartabat, dalam
kehidupan bermasyarakat dengan mengedankan jiwa gotong royong dan kepedulian, dengan
berpegang pada prinsip:

11
1. Duduk sama rendah berdiri sama tinggi;
2. Ringan sama jinjing berat sama dipikul;
3. Sepi ing pamrih, rame ing gawe,nrimo ing pandum.

Misi keempat : Memberdayakan dan meningkatkan potensi yang ada di


desa.

Arah Kebijakan Pembangunan yang akan dilaksanakan untuk mencapai misi ini antara lain;
1. Penyelenggaraan pemerintah dilakukan dengan mengedapnkan prinsip musyawarah
dilaksanakan secara transparan dan bertanggung jawab;
2. Pelayanan pemerintah desa yang prima yaitu cepat, tepat dan benar;
3. Pelaksanaan pembanunan secara berkesinambungan sesuai dengan aspirasi dan usulan
masyarakat yang telah disepakati dalam RAPBDES dan musrenbangdes;
4. Maju mundurnya desa tidak lepas dari kerja keras dan tanggung jawab bersama. Oleh
karena itu pemerintah desa tidak akan alergi terhadap kritikan dan masukan yang
bersifat membangun untuk kemajuan desa;
5. Memfasilitasi dan mengusahakan adanya fasilitas-fasilitas publik, sosial keagamaan,
sarana prasarana kegiatan remaja dan anak yang dibutuhkan, dengan
mempertimbangkan kemampuan APBDes dan keuangan desa.

D. ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA


Dalam era otonomi daerah, setiap Desa dituntut untuK melakukan kegiatan pembangunan
secara mandiri dalam untuk mengurangi ketergantungan dalam pembiayaan pembangunan
kepada pemerintah Daerah dan Pusat. Dalam melaksanakan kegiatan pembangunan, Desa
membutuhkan sumber dana pembangunan, oleh karena itu setiap Desa ditunut harus mampu
berusaha mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan Desanya masing-masing.
Pendapatan desa merupakan jumlah keseluruhan penerimaan desa yang dibukukan dalam
APBDes setiap tahun anggaran. Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor
10 Tahun 2006 bahwa Sumber Pendapatan Desa.
1. Sumber Pendapatan Desa
 Pendapatan asli desa terdiri dari hasil usaha desa, hasil kekayaan desa, hasil
swadaya dan partisipasi, hasil gotong royong dan lain-lain pendapatan asli desa
yang sah;
 Bagi hasil pajak daerah kabupaten paling sedikit 8% untuk desa dan dari retribusi
kabupaten sebagian diperuntukkan bagi desa yang merupakan pembagian untuk
setiap desa secara proporsional;
 Bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh
kabupaten untuk desa paling sedikit 10% yang pembagiannya untuk setiap desa
secara proporsional yang merupakan alokasi dana desa;

12
 Bantuan keuangan dari pemerintah, pemerintah propinsi, dan pemerintah daerah
dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintah;
 Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat.

13
2. Bantuan keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d disalurkan melalui kas desa;
3. Sumber Pendapatan Desa yang telah dimiliki dan dikelola oleh Desa tidak dibenarkan
diambil alih oleh Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Daerah.

Kekayaan desa terdiri dari :


1. tanah kas desa;
2. pasar desa yang dikelola desa;
3. pasar hewan yang dikelola desa;
4. bangunan desa yang dikelola desa;
5. obyek rekreasi yang dikelola desa;
6. pemandian umum yang dikelola desa;
7. tempat pemancingan yang dikelola desa;
8. lain-lain kekayaan milik desa.
Untuk kekayaan Desa Jajarwayang antara lain :
a. tanah kas desa;
b. lain-lain kekayaan milik desa.

PREDIKSI PENDAPATAN DESA


DESA JAJARWAYANG KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKLONGAN
TAHUN 2020 - 2025
URAIAN
TAHUN
PENDAPATAN
Pendapatan Asli
1 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Desa
Hasil
  a. Usaha
Desa
113.400.000,- 113.400.000, 113.400.000,-
  b. Hasil Aset 75.000.000,-  75.000.000,-  113.400.000,- 
-
Swadaya,        
Partisipasi
  c. dan 2.000.000,-  2.000.000,- 2.000.000,- 2.000.000,- 2.000.000,- 2.000.000,-
Gotong
Royong
Lain-lain
Pendapata
  d.            
n Asli
Desa
Pendapatan
2            
Transfer
975.000.000,
  a. Dana Desa 918.000.000,- 923.000.000,- 955.000.000,- 965.000.000,- 985.000.000,-
-
Alokasi 386.000.000,- 386.000.000,- 386.000.000,- 386.000.000, 386.000.000,-
  b. 386.000.000,-
Dana Desa -
Bagian
dari Bagi
Hasil Pajak
  c. 23.000.000,- 25.000.000,- 25.000.000,- 26.000.000,- 26.000.000,- 26.000.000,-
dan
Retribusi
Daerah
Bantuan
  d. 55.000.000 55.000.000 55.000.000 55.000.000 55.000.000 55.000.000
Keuangan
3 Pendapatan Lain-            

14
lain
Hibah dan
sumbangan
  a.            
pihak
ketiga

E. ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA


1. Arah Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Desa.
Kebijakan Keuangan Desa tahun 2020 - 2025 yang merupakan potensi Desa dan sebagai
penerimaan Desa Jajarwayang sesuai urusannya diarahkan melalui upaya peningkatan
pendapatan Desa dari sektor Pendapatan Asli Desa Desa Jajarwayang dan dana perimbangan.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Desa untuk meningkatkan pendapatan Desa
adalah:
a. Memantapkan Kelembagaan dan Sistem Operasional Pemungutan Pendapatan Desa;
b. Meningkatkan Pendapatan Desa dengan intensifikasi dan ekstensifikasi;
c. Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang Pendapatan Desa;
d. Meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Desa dalam upaya peningkatkan kontribusi
secara signifikan terhadap Pendapatan Desa;
e. Meningkatkan pelayanan dan perlindungan masyarakat sebagai upaya meningkatkan
kesadaran masyarakat dalam membayar pungutan Desa; dan
f. Meningkatkan pengelolaan asset dan keuangan Desa.
2. Arah Kebijakan Belanja Desa
Arah kebijakan belanja Desa ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanan
anggaran serta menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dalam belanja
program/kegiatan. Kebijakan belanja Desa diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan
yang proporsional, efisien dan efektif, antara lain melalui:
a. Esensi utama penggunaan dana APB Desa adalah untuk meningkatkan perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat oleh karena itu akan terus dilakukan peningkatan program-
program yang berorientasi pada masyarakat dan berupaya melaksanakan realisasi
belanja Desa tepat waktu dengan mendorong proses penetapan Perdes APB Desa secara
tepat waktu pula;
b. Meningkatkan kualitas anggaran belanja Desa melalui pola penganggaran yang
berbasis kinerja dengan pendekatan tematik pembangunan yang disertai system
pelaporan yang makin akuntabel; dan
c. Penggunaan anggaran berbasis pada prioritas pembangunan yaitu dalam penentuan
anggaran belanja dengan memperhatikan belanja tidak langsung dan belanja langsung
sesuai dengan visi dan misi Desa.
2. Alokasi Anggaran Desa Indikatif
Berdasarkan kemampuan keuangan desa, Visi, Misi, Arah Kebijakan Pembangunan Desa
serta prioritas kegiatan makan maka kebijkana olokasi indikatif belanja desa adalah sebagai berikut:

15
BAB V
INDIKATOR KINERJA
Indikator kinerja yang ingin dicapai pada tahun 2020-2025 meliputi hal-hal sebagai berikut :

TARGET KINERJA PADA


NO INDIKATOR KINERJA CAPAIAN
2020 2021 2022TAHUN
2023 2024 2025
A. KEPENDUDUKAN
1. Laju Pertumbuhan Penduduk 0,02% 0,06 % 0,05 % 0,04 % 0,03 % 0,02 % 0,01 %

2. Rasio bayi berakta kelahiran 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3. Kepemilikan akta kelahiran per1000 50% 25% 30% 40% 45% 35% 50%

penduduk
B. PENDIDIKAN
1. Tingkat Pendidikan
a. Laki-laki 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
b. Perempuan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2. Angka Putus Sekolah
a. Laki-laki 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
b. Perempuan 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
3. Angka Melanjutkan
a. Laki-laki 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
b. Perempuan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
4. APK Pendidikan Dasar
a. Laki-laki 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
b. Perempuan 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

C KESEHATAN
.
1 Kematian Bayi 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
.
2 Kematian Balita 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
.
3 Kematian Ibu Melahirkan 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
.
4 Cakupan Imunisasi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
.
5 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Tenaga Kesehatan
.

D EKONOMI
1.. Laju Pertumbuhan Ekonomi - - - - - - -
2. PDRB - - - - - - -

16
3. % Penduduk Miskin 2,5% 7,5% 6,5% 5,5% 4,5% 3,5% 2,5%
%
E TENAGA KERJA
.
1. Tingkat Pengangguran 5% 10% 9% 8% 7% 6% 5%

F INFRASTRUKTUR DASAR
.
1. Proporsi Panjang Jaringan Jalan dalam 100% 20% 50% 85% 100%
Kondisi Baik
2. Rasio Jaringan Irigasi 100% 35% 75% 85% 100%

3. % Drainase dalam Kondisi Baik 100% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

J. KEAMANAN DAN KETERTIBAN

1. Jumlah Kasus Perkelahian 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

2. Jumlah Kasus Pencurian 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

3. Jumlah Kasus Perjudian 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

4. Jumlah Kasus Pemakaian Narkoba dan 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%


Minuman Keras
G PERMUKIMAN
.
1. % Rumah Sehat 90% 35% 45% 65% 75% 80% 90%

2. % Rumah Tidak Layak Huni 0% 5% 4% 3% 2% 1% 0%

3. % Rumah yang Memiliki Jamban 85% 25% 35% 45% 55% 70% 85%
Keluarga
4. % Rumah Tangga Pengguna Listrik 100% 95% 96% 97% 98% 99% 100%

17
18

Anda mungkin juga menyukai