Anda di halaman 1dari 27

SISTEM

ANTRIAN &
PURCHASING
PET623106
Kania Asri Liany, SPt, MSI

Program Studi Peternakan


Fakultas Pertanian
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
SISTEM ANTRIAN
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mengetahui komponen utama sistem antrian


2. Mengetahui model-model sistem antrian
3. Mengetahui faktor-faktor ukuran sistem antrian
4. Mengetahui tugas purchasing
5. Menjelaskan tujuan dan peran purchasing
6. Menjelaskan siklus purchasing
SISTEM ANTRIAN

KENAPA SISTEM ANTRIAN PENTING?


Antrian terjadi jika orang/barang datang lebih cepat dari waktu
mereka dilayani, maka dapat menimbulkan masalah baris tunggu
(waiting lines) atau yang sering disebut sebagai masalah antrian
(queue).

Diperlukan analisis sistem antrian yang menghasilkan beberapa


ukuran kinerja dalam suatu sistem antrian.
SISTEM ANTRIAN

Menurut Heyzer & Render (2006), di dalam sebuah sistem antrian


terdapat tiga komponen utama :
(1) karakteristik kedatangan,
(2) karakteristik antrian,
(3) karakteristik pelayanan.
SISTEM ANTRIAN

1. Karakteristik Kedatangan
Karakteristik kedatangan meliputi:
a. populasi kedatangan
b. perilaku kedatangan
c. pola kedatangan
SISTEM ANTRIAN

2. Karakteristik Antrian
Meliputi jumlah pelanggan yang mengantri apakah dibatasi atau tidak, dan
bagaimana disiplin antrian yang digunakan, apakah:
1. First Come First Served (FCFS)
2. Last Come First Served (LCFS)
3. Service In Random Order (SIRO)
4. Priority Service (PS)
SISTEM ANTRIAN

3. Pola Pelayanan
meliputi bagaimana desain pelayanan atau struktur antrian, apakah:
1. single channel, single phase

2. Model sistem pelayanan multiple


SISTEM ANTRIAN

3. Pola Pelayanan
meliputi bagaimana desain pelayanan atau struktur antrian, apakah:
3. multichannel, single phase

4. multichannel, multiphase
MODEL ANTRIAN

Model antrian digunakan untuk menganalisis beberapa sistem antrian atau permasalahan
jalur antrian dengan sistem yang berbeda. Beberapa macam model antrian yang biasa
digunakan diantaranya:
1. Model sistem pelayanan Tunggal (M/M/1)
2. Model sistem pelayanan multiple (M/M/S)
3. Model waktu pelayanan konstan (M/D/1)
4. Model sistem populasi pelanggan terbatas
MENGUKUR KINERJA ANTRIAN

1. Waktu rata-rata yang dihabiskan oleh pelanggan dalam antrian.


2. Panjang antrian rata-rata.
3. Waktu rata-rata yang dihabiskan oleh pelanggan dalam sistem(waktu tunggu ditambah
waktu
pelayanan).
4. Jumlah pelanggan rata-rata dalam sistem.
5. Probabilitas fasilitas pelayanan akan kosong.
6. Faktor utilisasi sistem.
7. Probabilitas sejumlah pelanggan berada dalam sistem
PURCHASING
PURCHASING

APA ITU PURCHASING?


Purchasing adalah divisi yang bertugas untuk
membeli barang atau jasa dari pihak ketiga
(supplyer) untuk proses produksi.

Tujuan utama purchasing adalah bagaimana


memperoleh barang dan jasa dengan ongkos total
minimum dan bermutu baik.
FUNGSI PURCHASING

1. Menentukan spesifikasi (mutu & jumlah yang diperlukan) tentang


barang dan jasa yang perlu untuk dibeli.
2. Menyeleksi pemasok yang cocok & mengembangkan pemasok untuk
memilih pemasok terbaik.
3. Menyiapkan & melakukan negosiasi dengan pemasok untuk
menetapkan sebuah kesepakatan & diangkat menjadi sebuah kontrak.
4. Menempatkan pesanan untuk pemasok terpilih & mengembang PO &
system penanganan yang efisien.
5. Memantau & mengendalikan pesanan untuk menjamin pasokan.
6. Menindaklanjuti & mengevaluasi (menyiapkan vlaim, file produk, &
pemasok, membuat rating & ranking pemasok).
FUNGSI PURCHASING
TUGAS STAFF PURCHASING

1. Membuat daftar pembelian barang serta jasa sesuai kebutuhan


tiap divisi secara terperinci
2. Mencari supplier untuk memperoleh harga terbaik
3. Mengajukan pembiayaan untuk biaya pembelian barang atau hasa
kepada bagian keuangan
4. Memastikan semua pesanan diterima sesuai kontrak dalam
kondisi yang baik
5. Melakukan pencatatan purchasing order
SIKLUS PEMBELIAN

Pembelian (purchasing) adalah kegian


manajerial Perusahaan yang
berhubungan dengan pihak eksternal
dalam rangka akuisisi/pengadaan
barang dan/ jasa untuk mendukung
kegiatan operasional Perusahaan
terutama pada inbound logistic.

Dalam melaksanakan fungsinya, bagian


pembelian memiliki siklus yg harus
dilaksanakan secara konsisten, namun
kondisional.
SIKLUS PEMBELIAN

1. Determination of Demand ( Penetapan kebutuhan )


Purchaing harus memetapkan besarnya kebutuhan yg akan dibeli
kepada pihak pemasok. Hal ini perlu koordinasi antara bagian
produksi, persedian, gudang, dan keuangan.
SIKLUS PEMBELIAN

2. Appraisal of the source of supply (Menilai pemasok)


Bagian purchasing berkepentingan terhadap kinerja pemasok,
maka perlunya menilai aktivitas pemasok. Bahan yang dibeli harus
memenuhi kriteria: mutu, jumlah, harga, delivery, dan pelayanan
lainnya.
SIKLUS PEMBELIAN

3. Supplier selection (Memilih pemasok)


Memilih pemasok dilakukan dengan berbagai cara, seperti:
a. penunjukan langsung
b. tender terbatas
c. tender terbuka
SIKLUS PEMBELIAN

4. Ordering (Melakukan pemesanan)


Terjadi kesepakatan atara purchaser dengan pihak pemasok dalam
hal harga, jumlah, mutu, dan pelayanan, ditindaklanjuti dengan
penandatanganan kontrak antara kedua belah pihak.
SIKLUS PEMBELIAN

5. Order monitoring (Memonitor pesanan)


Pemasok akan mengirim barang yg dipesan & pihak purchaser
harus melakukan monitoring mengenai status pesanan, apakah waktu
deliverynya dapat dipenuhi sesuai kontrak.
SIKLUS PEMBELIAN

6. Incoming Goods (Barang pesanan datang)


Saat barang datang di bagian penerimaan harus melakukan:
a. pemeriksaan mutu
b. jumlah barang
c. mencocokan antara dokumen yang ada
e. mecocokan dokumen dengan barang
SIKLUS PEMBELIAN

7. Stock Management (Manajemen Stok)


Setelah barang masuk ke penyimpanan maka harus diatur dengan
cara yang baik agar barang tetap terjaga mutu dan jumlahnya, mudah
dalam proses picking, dan mudah dalam proses handlingnya.

Zoning system antara barang yang tergolong FNS (fast moving, slow
moving, non moving).
SIKLUS PEMBELIAN

8. Auditing (Mengaudit)
Audit perlu dilakukan terhadap semua tahapan dari siklus
pembelian sampai pengadaan barang datang.
KETEGORI PEMBELIAN

Ketegori pembelian dalam mendukung aktivitas operasional dan non-


operasional:
1. Suku cadang/komponen
2. Bahan baku
3. MRO (Maintenance, repair, operation)
4. Perlengkapan pendukung
5. Perlengkapan proses
6. Jasa
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai