Anda di halaman 1dari 57

DOMESTIKASI

DOMESTIKASI HEWAN
◦ suatu proses transformasi
hewan liar menjadi jinak
(penjinakan) melalui
banyak generasi
◦ kondisi ketika pemeliharaan
hewan baik penanganan,
pengawinan (breeding)
maupun pemberian
pakannya dalam kontrol
manusia
PROSES DOMESTIKASI

◦ hewan sakit atau yang lemah (takut)


secara tidak sengaja bertemu
pemburu atau pengumpul makanan
di hutan, lalu menjadi jinak setelah
DAERAH DOMESTIKASI
diberi makan
◦ Asia Tenggara
◦ anak dari induk binatang yang
◦ Afrika
dibunuh/potong pemburu dibawa
◦ Amerika
pulang dan dipelihara oleh pemburu
◦ dipelihara karena ada hubungannya
dengan tradisi ritual
TAHAPAN PROSES DOMESTIKASI
1. Hewan Liar (wild animal)
◦ hidup bebas dan tidak tergantung manusia
◦ terisolasi
◦ sedikit gangguan dari luar teritorinya
2. Hewan Jinak (tamed animal)
◦ mengurangi teritorial dan jarak menjauh hewan
◦ kehilangan keinginan dari hewan liar untuk kembali ke habitat liarnya

3. Hewan Domestikasi (domesticated animal)


◦ dalam kontrol manusia (penanganan, pengawinan, pakan)
4. Hewan Feral (feral animal)
◦ pernah terdomestikasi, lalu terlepas ke daerah liar atau semi liar
(wild state)
PERUBAHAN AKIBAT DOMESTIKASI

→ kebebasan memilih berkurang, dalam kontrol manusia

◦ pengawinan ternak (rasio jantan betina)


◦ jenis pakan dan nutrisi (kuantitas dan kualitas)
◦ pola ketahanan (penyakit, parasit, predator)
◦ seleksi genetik
GENETIKA
LINGKUNGAN FISIK
ANATOMI FISIOLOGI
TINGKAH LAKU

1. Tidak dapat berubah karena proses pembelajaran


▫ pembawaan lahir (innate, inborn)
▫ species-specific
▫ naluri (instinct)

2. Dapat berubah karena proses pembelajaran


▫ kebiasaan
▫ imprinting
▫ motivasi
FAKTOR
◦ genetik
▫ instink
◦ biologi
▫ anatomi
▫ fisiologi: ritme (circadian rhytm)
→ siklus harian: pola tidur, pola makan, suhu tubuh,
gelombang otak, produksi hormon,
regenerasi sel
◦ lingkungan: wilayah, suhu, status kesehatan
◦ motivasi: kebiasaan
◦ sosial: hirarki, aktivitas sosial
GENETIKA
→ variasi tingkah laku

1. PERBEDAAN INDIVIDU DAN STRAIN


▫ individu: ada domba garut pemenang
▫ strain: domba garut tipe daging vs tipe tangkas
 Heritabilitas dan Aksi Gen
◦ heritabilitas (0-1)
◦ aksi gen (perubahan susunan asam amino dalam
kromosom)
◦ abnormalitas: dwarf pada sapi, domba
2. VARIASI GENETIK
▫ tingkahlaku seksual (silent heat pada kerbau)
▫ agonistik (domba garut)
▫ parental (turunan AxB vs BxA berbeda)
▫ kejinakan (domba vs kambing)
▫ kemampuan belajar (monyet vs ayam)

3. GENETIC TRANSMISSION (pada persilangan ternak)


▫ transfer informasi genetik suatu gen ke generasi
berikutnya
(induk ke anak) → hereditas
4. SELEKSI BERDASARKAN TINGKAH LAKU
▫ menghilangkan TL yang tidak dikehendaki
▫ meningkatkan TL yang diinginkan (merawat, non-broody,
less agonistic)
▫ menghasilkan ternak unggul
LINGKUNGAN FISIK

▫ PENGARUH PANAS
◦ mengurangi konsumsi – anorexia
◦ mengurangi lokomosi (aktivitas motorik) – lethargy
◦ mencari tempat lebih dingin
◦ berpencar (menghindari kerumunan)
◦ meningkatkan konsumsi air
◦ meningkatkan laju respirasi – maksimum
◦ melebarkan permukaan tubuh
▫ PENGARUH DINGIN
◦ meningkatkan konsumsi – hyperphagia
◦ meningkatkan aktivitas motorik (lokomosi)
◦ mencari sinar matahari
◦ berkerumun
◦ menurunkan laju respirasi – minimum
◦ mempersempit permukaan tubuh
FISIOLOGI DAN ANATOMI

▫ konsentrasi hormon dalam darah


▫ suhu tubuh
▫ ukuran tubuh
▫ penutupan (insulasi) tubuh
ETHOLOGY
POLA TINGKAHLAKU DASAR
ILMU TINGKAH LAKU TERNAK
(APPLIED ANIMAL BEHAVIOURAL ATAU APPLIED ETHOLOGY)
→ ilmu yang mempelajari pola-pola dari kelakuan ternak baik yang
sengaja (normal) maupun yang tidak (ada gangguan) untuk
dimanfaatkan dalam teknik manajemen penanganan ternak
sehingga dapat meningkatkan produktivitas ternak

KESEJAHTERAAN TERNAK
→ kondisi yang baik (well-being) dari seekor ternak sehingga dalam
keadaan berproduksi normal, sehat dan bebas dari kecelakaan,
bertingkahlaku normal
MANFAAT MEMPELAJARI ETHOLOGY

◦ penanganan ternak lebih tepat


◦ memahami permasalahan ternak yang dipelihara
◦ mendisain peternakan, kandang dan perlatan yang tepat
◦ meningkatkan produksi ternak
ETHOGRAM
→ a precise and detailed catalogue of the responses which make up an
animal’s behavior

1. INGESTIVE BEHAVIOR
2. SHELTER SEEKING BEHAVIOR
3. INVESTIGATORY BEHAVIOR
4. ALLELOMIMETIC BEHAVIOR
5. AGONISTIC BEHAVIOR
6. ELIMINATIVE BEHAVIOR
7. GROOMING BEHAVIOUR: EPIMELETIC BEHAVIOR (care giving)
ET-EPIMELETIC BEHAVIOR (care soliciting)
8. SEXUAL BEHAVIOR
9. PLAYING BEHAVIOR (Hafez et al. 1969)
1. INGESTIVE BEHAVIOR
◦ feeding: grazing, browsing, ruminating, licking salt
◦ drinking: suckling
2. SHELTER SEEKING BEHAVIOR
◦ moving under tree
◦ into barns
◦ huddling together
◦ crowding
3. INVESTIGATORY BEHAVIOR
◦ memeriksa, eksplorasi, pengenalan diri
→ raising head, directing eyes, ears and nose towards disturbance,
nosing an object or another individual
4. ALLELOMIMETIC BEHAVIOR
◦ melakukan hal yang sama dengan derajat stimulus yang sama
(kelompok)
◦ meniru: imprinting
→ walking, running, grazing and bedding down together
5. AGONISTIC BEHAVIOR
◦ conflict
◦ fighting
◦ escape
◦ reconciliation
6. ELIMINATIVE BEHAVIOR
◦ defecating: wiggling tail
◦ urinating: arching back (female), bending legs (male)
7. GROOMING BEHAVIOR
◦ epimeletic behavior (female only): care-giving /memelihara
→ licking and nabling placental membranes and young,
arching back to permit nursing, nosing at base tail,
vocalization when separated from flock
◦ et-epimeletic behavior: care-soliciting /mendekati
pemelihara
→ distress vocalization when separated, hungry, hurt,
trapped
8. SEXUAL BEHAVIOUR
◦ mating /courtship (male)
→ following female, nosing female genital, sniffing female
urine, extending neck with up curled lip, flehmen
copulation: mounting, thrusting movements of hind
quarters
◦ mating/courtship (female)
→ rubbing neck and body against male
copulation: standing still to receive male
◦ giving birth
9. PLAYING BEHAVIOR
◦ sexual: mounting (by either sex)
◦ agonistic: playful butting
◦ allelomimetic: running together, gamboling (bouncing stiff-leged
and turning in the air)
◦ game playing: jumping off and rock or log together
SOCIAL BEHAVIOUR
◦ care dependency
◦ dominance-subordination
◦ sexual
◦ leader-follower
◦ different species relationships
RESTING BEHAVIOUR
◦ sleeping
◦ resting
STRESS BEHAVIOR
◦ vocalization
◦ running away

BEHAVIOR DISORDERS (ABNORMAL BEHAVIOR)


◦ mal-adaptive
◦ homosexual
◦ masturbation (stimulasi, kebiasaan, pengalaman)
TEKNIK PENGAMATAN
TINGKAHLAKU TERNAK
THE MOST BASIC QUESTION IN BEHAVIOUR STUDY
• Cara pengamatan
• Jenis tingkahlaku
• Waktu pengamatan
• Jumlah individu / Jumlah tingkahlaku

TUJUAN
memperhatikan ternak secara seksama untuk deskripsi tingkah laku
ternak secara akurat
PRINSIP DASAR PENGAMATAN
• menggunakan teknik pengamatan tingkah laku (terstruktur,
terorganisasi)
• sesuai (relevan) dengan pertanyaan (hipotesis)
• ada pengulangan
• koleksi data harus akurat, dengan catatan lengkap
▫ lokasi Kuliah 8
▫ habitat
▫ spesies (ternak)
▫ kondisi mikro klimat (suhu, kecepatan angin, dsb.)
• recording: manual (notebook), digital (video, CCTV)
KOMPONEN DASAR PENGAMATAN

1. WHAT
• spesies
• jenis tingkahlaku yang diamati
• definisi tingkahlaku yang diamati
2. WHERE

• In situ
▫ habitat asli
▫ observation on free living
▫ rarely ideal
▫ not easy to collect data

• Ex situ
▫ kandang, laboratorium
▫ experimental
▫ adaptasi tingkahlaku terhadap lingkungan, anatomi, fisiologi
3. WHEN

• kontinyu (24 jam)


• diskontinyu / diskret / parsial

4. HOW

• tipe pengukuran
• koleksi data
• teknik pengamatan
TIPE PENGUKURAN
• LATENCY
waktu awal mulai kejadian tingkahlaku (detik, menit, jam)

• FREQUENCY
jumlah kejadian pola tingkahlaku per unit waktu (per detik, per menit)

• DURATION
lama kejadian pola tingkahlaku per unit waktu (detik, menit)
▫ events: pendek (i.e. vokalisasi, menatap lawan)
▫ states: panjang (i.e. postur tubuh)

• INTENSITY
terjadi atau tidak terjadi / berapa lama terjadi
JENIS TEKNIK PENGAMATAN
A. Ad Libitum
• merekam setiap tingkahlaku sebanyak mungkin
• informal, non sistematik, sebagai penjajagan
• subjective, unfocused, uncontrolled, unreliable, unprecised, bias
(tingkah laku, individual, situasi)
• fungsi untuk perencanan penelitian
• dilanjutkan dengan focal sampling, scan sampling atau sequence
sampling
JENIS TEKNIK PENGAMATAN
B. Systematic
1. By What
▪ Focal Animal
▪ Group Behavior
2. By Time
▪ Continuous
▫ All Occurence Sampling
▫ Sequence Sampling
▪ Discontinuous
▫ Scan Sampling
▫ One Zero Sampling
FOCAL ANIMAL SAMPLING
• konsentrasi pada satu individu (atau kelompok individu)
• fokus pada pengamatan tunggal (atau beberapa individu)
• pada rentang waktu yang ditentukan
▫ keunggulan:
▪ mencatat lama waktu (durasi) tingkahlaku yang diamati
▪ dinyatakan dalam proporsi (persen) waktu yang digunakan pada
setiap tingkahlaku tertentu
▫ kelemahan: tidak ada variasi diantara individu
→ penanggulangan: menggunakan beberapa individu (perlu banyak
waktu)
GROUP BEHAVIOR SAMPLING

• pengamatan tingkahlaku pada seluruh kelompok ternak


• pengamatan suatu (sejumlah) tingkahlaku pada seluruh individu
yang menampilkan tingkahlaku tersebut
SYSTEMATIC SAMPLING
• continous (berkelanjutan)
▫ metode paling akurat
▫ sulit dikerjakan pada ternak dalam jumlah banyak
▫ perlu banyak tenaga kerja dan waktu
• discontinous
→ menggunakan metode koleksi data yang mendekati continous
▫ menggunakan teknik dasar pengamatan tingkah laku
▫ pengamatan secara terorganisasi dan ada pengulangan
ALL OCCURRENCE SAMPLING (continuous)

• fokus pada TL tertentu (bukan individu) (jumlah TL tertentu)


• kejadian TL per unit waktu

SEQUENCE SAMPLING (continuous)


• untuk mempelajari TL khusus (tertentu) atau sequence (set) TL
• fokus pada tipe TL (mengabaikan faktor individu atau kelompok)
• koleksi data dimulai jika TL yang dimaksud dimulai dan berhenti
SCAN SAMPLING (discontinuous)
• istilah lain dari Instantaneous (On the Beep) Sampling
• merekam seluruh tingkahlaku suatu kelompok atau individu
▫ tingkah laku yang mudah diamati
▫ waktu aktivitas TL “idealnya” lebih panjang daripada sample
interval pada rentang waktu yang ditetapkan
▫ sesingkat mungkin (e.g. tiap 30’’)
▫ pengamatan dilakukan berulang dalam interval teratur (misal
setiap jam, hari, dsb.)
▫ tidak perlu dilakukan dalam 24 jam
→ keunggulan: variasi di antara individu
→ kelemahan: tidak dapat mengetahui sequence (set) TL per individu
ONE ZERO SAMPLING (discontinuous)
merekam tingkahlaku dengan scoring selama interval waktu pengamatan
• 1: ditemui tingkahlaku
• 0: tidak ditemui tingkahlaku
PENELITIAN BERWAWASAN KESEJAHTERAAN/ BIOETIK
(KAIDAH 3R) (Russell and Burch 1959)

1. Reduction (pengurangan)
• pengurangan jumlah penggunaan ternak penelitian tetapi tetap
memenuhi kebutuhan analisis
• animal friendly (welfare)

2. Refinement (perbaikan)
• memperbaiki prosedur penanganan ternak penelitian
• mengurangi dampak negatif
• memperhatikan konsep 5F
3. Replacement (penggantian)
• mencari pengganti hewan coba
• menggunakan metode lain untuk menggantikan hewan
• welfare → non invasif (pengamatan langsung, rekaman video)

Anda mungkin juga menyukai