4.1.1.a. Pedoman Stunting
4.1.1.a. Pedoman Stunting
A. Latar Belakang
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi
kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badanya berada di bawah
standar yang ditetapkan oleh mentri yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang
kesehatan.
Upaya untuk Pencegahan dan penanggulangan masalah stunting dilakukan dengan cara
mencegah dan menaggulangi gangguan secara langsung (Intervensi Gizi Spesifik) dan mencegah
dan menaggulangi gangguan secara tidak langsung (Intervensi Gizi Sensitif). Intervensi gizi
spesifik umumnya dilakukan di sektor kesehatan namun hanya berkontribusi 30%, sedangkan
70%-nya merupakan kontribusi intervensi gizi sensitif yang melibatkan berbagai sector seperti
ketahanan pangan, ketersediaan air bersih dan sanitasi, penanggulangan kemiskinan, dan
pendidikan.
Upaya intervensi gizi spesifik untuk penanggulangan stunting dipokuskan pada 1000 Hari
Pertama Kehidupan (HPK) yaitu pada ibu hamil, menyusui dan anak usia 0-23 bulan karena
penaggulangan stunting yang paling efektif dilakukan pada 1000 HPK. Dengan mencukupi gizi
oleh ibu yang hamil dan pemberian gizi yang tepat pada anak, dapat mengurangi resiko
terjadinya stunting. Adanya pemberian informasi mengenai stunting dan pentingnya gizi
seimbang dan hidup bersih dan sehat diharapkan mampu menurunkan angka stunting di
Indonesia.
Untuk mengatasi permasalahan stunting ini diperlukan kerja sama lintas sektoryang aktif dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sebagai tindak lanjut puskesmas merupakan penanggung jawab
penyelenggaraan upaya kesehatan tingkat pertama menjadi penggerak utama di masyarakat dalam penanggulangan
masalah gizi yaitu dengan melakukan kegiatan sosialisasi dan penggalangan komitmen semua lintas sektor yang
terkait dalam penurun stunting di tingkat Kecamatan Medan Labuhan.
B. TUJUAN PEDOMAN
Tujuan Umum
Sebagai dasar dan acuan dalam pencegahan penurunan stunting di wilayah
kerja Puskesmas Pekan Labuhan
Tujuan Khusus
1. Terlaksananya minilokakarya dan rembuk stunting setiap bulan di Kecamatan Medan Labuhan
dalam rangka percepatan penurunan Stunting.
2. Tercapainya target kegiatan surveilans/pelacakan balita stunting yaitu 80% dalam rangka pencegahan
dan penganggulangan stunting.
3. Tercapainya target Pemantauan Pertumbuhanpada anak bayi dan balita yaitu 70% dalam rangka
pencegahan dan penanggulangan Stunting.
C. SASARAN PEDOMAN
1. Dokter
2. Bidan
3. Perawat
4. Kader
2. Petugas gizi melakukan pemeriksaan status gizi balita berdasarkan PB/U atau TB/U
dan BB/TB
3. Petugas gizi melakukan Pemantauan Pertumbuhan/Status Gizi anak balita stunting
4. Intervensi Gizi spesifik
(Pemberian PMT Biscuit balita dan Bumil, Pemberian Tablet Tambah Darah (FE) pada
Bumil dan Remaja Putri, Penyuluhan dan konseling pada ibu hamil dan menyusui)
E. BATASAN OPERASIONAL
Terselenggaranya Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di wilayah kerja
Puskesmas Pekan Labuhan baik didalam gedung maupun luar gedung (Kelurahan
Pekan labuhan dan Nelayan Indah)
F. LANDASAN HUKUM
B. Distribusi Ketenagaan
Distribusi tenaga pelayanan progam Pencegahan dan Penanggulangan Stunting terdiri
dari :
1. Puskesmas Induk
1 orang tenaga teknis
1 orang atau lebih pelaksana
2. Puskesmas Pembantu
1 orang pelaksana
3. Posyandu
1 orang pelaksana Posyandu
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Standar Fasilitas
Standar Sarana
Ruangan gizi menjadi satu dengan ruangan Prokes
Lingkup ini ruangan PROMKES adalah:
Tempat pelayanan
Tempat pelayanan dalam gedung
Puskesmas induk terdiri dari 1 ruang poli kesehatan ibu dan anak
a. Puskesmas pembantu terdiri dari 1 ruang untuk pemeriksaan kesehatan ibudan
anak
b. Poskeskel terdiri dari 1 ruang untuk pemeriksaan kesehatan ibu dan anak
Standar Fasilitas
A. LINGKUP KEGIATAN
Kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan Stunting terdiri dari:
1. Perencanaan
a. Perencanaan sasaran
b. Perencanaan target
2. Pelaksanaan
a. Persiapan petugas
b. Persiapan masyarakat
c. Pemberian layanan
B. LANGKAH KEGIATAN
Langkah-langkah kegiatan imunisasi:
1. Perencanaan
Perencanaan sasaran dilakukan di setiap tahun kegiatan
2. Pelaksanaan
a. Siapkan format daftar pelayanan imunisasi untuk posyandu setempat
c. Petugas gizi melakukan pemeriksaan status gizi balita berdasarkan PB/U atau TB/U
dan BB/TB
d. Petugas gizi melakukan Pemantauan Pertumbuhan/Status Gizi anak balita stunting
e. Intervensi Gizi spesifik
(Pemberian PMT Biscuit balita dan Bumil, Pemberian Tablet Tambah Darah (FE)
pada Bumil dan Remaja Putri, Penyuluhan dan konseling pada ibu hamil dan
menyusui
BAB V
KESELAMATAN SASARAN
A. Pengertian
Keselamatan Pasien (Patient Safety) adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat
asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi :
1. Asesmen Resiko
2. Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien
3. Pelaporan Dan Analisis Insiden
4. Kemampuan Belajar Dari Insiden Dan Tindak Lanjutnya
5. Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko
Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh :
1. Kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
2. Tidak mengambil tindakan yang seharusnya tidak diambil
B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
2. Meningkatnya akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di puskesmas
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
C. Tata Laksana
1. Memberikan pertolongan pertama sesuai dengan kondisi yang terjadi pada pasien
2. Melaporkan pada dokter
3. Memberikan tindakan sesuai dengan instruksi dokter
4. Mengobservasi keadaan umum pasien
5. Mendokumentasikan kejadian tersebut pada formulir “Pelaporan Insiden
Keselamatan
BAB VI
KESELAMATAN KERJA
I. Tujuan
a. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat melindungi
diri sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran infeksi.
b. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai
resiko tinggi terinfeksi penyakit menular dilingkunagn tempat kerjanya, untuk
menghindarkan paparan tersebut setiap petugas harus menerapkan prinsip
“Universal Precation”.